Fokus ke Asia Tenggara, Fenox Venture Capital Perhitungkan Startup Indonesia

Wilayah Asia Tenggara memang sudah tidak bisa dianggap remeh lagi dalam perkembangan bisnis digital, traksi yang terus menjulang mengundang minat para pemodal untuk masuk ke kawasan tersebut. Tak terkecuali Fenox Venture Capital. Pemodal ventura asal Amerika Serikat tersebut mengaku saat ini akan mulai fokus membangun pertumbuhan bisnis di wilayah tersebut, termasuk di Indonesia. Dengan pengalamannya dan aset sebesar $1,5 miliar di bawah manajemennya, Fenox VC yakin mampu turut serta dalam akselerasi bisnis di Asia Tenggara.

Di Indonesia, beberapa startup sudah masuk dalam jajarannya, seperti Talenta, HijUb, dan juga Jojonomic. Kendati beberapa waktu terakhir pihaknya banyak bersinggungan dengan startup di bidang robotik, kecerdasan buatan dan augmented reallity (untuk wilayah Jepang dan Amerika Serikat), menurut Jeff Quigley selaku Regional Manager Fenox VC untuk wilayah Asia Tenggara, pihaknya akan berinvestasi ke bisnis startup di kategori umum.

Prestasi GnB Accelerator dalam bootcamp pertamanya di Jakarta akan terus berlanjut. Enam startup yang diinkubasi, rata-rata adalah layanan on-demand, menjadi cerita sukses yang akan direplikasi. Program tersebut juga terbuka untuk diadakan di negara-negara lain di Asia Tenggara.

Untuk memahami lebih mendalam seputar misi Fenox VC di lanskap startup Indonesia, DailySocial mewawancara Jeff Quiqley via email. Berikut selengkapnya:

T (Tanya): Bagaimana Fenox melihat perkembangan startup yang ada di Indonesia saat ini?

J (Jawab): Kami telah aktif berinvestasi di Indonesia selama lebih dari dua tahun, jadi bisa dikatakan Fenox sebenarnya sudah mengantisipasi booming startup yang ada saat ini. Kami berinvestasi secara regional dari kantor di Jakarta, namun karena kedekatan dan aktivitas kami, mayoritas penawaran kami ada untuk startup domestik (Indonesia).

Yang kami lakukan di fase booming (startup), terlepas dari kegiatan investasi, kami meluncurkan GnB Accelerator untuk startup tahap awal, dan telah memiliki enam lulusan yang menjanjikan dari batch pertama di bulan Agustus lalu. Selain GnB, kami juga menyelenggarakan final Startup World Cup tingkat regional di Jakarta.  Bersama dengan Bekraf, kami bekerja sama untuk mengunjungi enam kota di luar Jakarta untuk mengadakan kontes pitching.

T: Mengapa Indonesia penting untuk investasi Fenox?

J: Hal itu bermuara pada beberapa poin kunci. Pertama adalah ukuran pasar yang besar, dengan penduduk terbesar keempat di dunia. Hampir dari separuh orang dewasa Indonesia memiliki smartphone, dan jumlah pengguna internet aktif terus meningkat bersama pertumbuhan penduduk dan ekonomi pada umumnya. Masalah yang disebabkan oleh infrastruktur membuat kehidupan sehari-hari di kota besar membuat orang “sakit kepala”, tapi startup melangkah untuk memecahkan apa yang tidak bisa pemerintah lakukan. Sebagai contoh, lihat mereka yang menggunakan helm hijau (pengemudi ojek online) ketika melangkah di Jakarta, maka Anda akan melihat bagaimana orang Indonesia mampu merangkul teknologi sebagai solusi.

T: Adakah target terkait dengan seberapa banyak startup yang akan didanai?

J: Saya tidak akan menempatkan nomor, karena saya percaya pada kualitas daripada kuantitas. Kami telah meningkatkan dua kali lipat portofolio di Asia Tenggara untuk tahun ini. Kami juga mengharapkan untuk menyambut setidaknya enam startup lagi lulusan GnB Accelerator pada bulan Desember mendatang.

T: Seperti apa spesifikasi startup yang diincar oleh Fenox?

J: Selama ada unsur teknologi, dan kami berinvestasi pada seed funding dan seri A. Indonesia masih menjadi pasar yang muda, sehingga sebagian besar dari startup berfokus pada konsumen. Jika Anda menyaksikan batch pertama GnB, sebagian besar adalah layanan on-demand, namun siapapun yang mengetahui keadaan lalu lintas Jakarta maka akan dapat memahaminya. Perekonomian Indonesia didominasi oleh UMKM, ada banyak peluang di sektor SaaS (Software as a Services). Kami juga tertarik dengan startup di bidang kesehatan, e-commerce dan fintech. Tapi sebenarnya tidak terbatas pada kategori itu saja.

T: Bagaimana perkembangan GNB Accelerator di Jakarta setelah selama ini berjalan?

J: Ketika kami menengok lanskap akselerator yang ada, kami melihat kesempatan untuk memberikan sesuatu yang berbeda. Banyak program lain yang lebih dari sekedar model inkubator, sedangkan yang kami miliki adalah program lebih fokus pada market-fit dan penyiapan tim untuk lebih siap dalam pendanaan. Kami juga benar-benar bekerja secara multinasional, Fenox dari Amerika Serikat dan Infokom dari Jepang sebagai pengelola program ini, sehingga kami bisa membawa mentor, investor, dan mitra bisnis potensial.

GnB Accelerator Batch Pertama Diumumkan, Enam Startup Siap Jalani Program Akselerasi

Infocom Corporation perusahaan IT asal Jepang dalam upayanya membantu menciptakan ekosistem startup Indonesia yang baik tengah menjalin kerja sama dengan Fenox Venture Capital, perusahaan pemodalan yang berbasis di Silicon Valley, Amerika. Kerja sama keduanya berbentuk program akselerator GnB Accelerator batch pertama yang akan memberikan startup terpilih fasilitas seperti office space di Jakarta dan kesempatan mentorship dengan para startup founder dan corporate executive dari Silicon Valley, Jepang, Indonesia, Singapura dan beberapa negara lain di Asia Tenggara. Dari total 350 startup yang mendaftarkan diri, enam startup yang dinyatakan terpilih.

Program Manajer GnB Accelerator Kentaro Hashimoto menuturkan di akhir program ini para startup akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja keras mereka di hadapan investor, venture capital, corporate executive dan media melalui acara Demo Day yang akan digelar pada 19 Agustus mendatang.

“Kami percaya, berbagai fasilitas dan akses yang kami siapkan akan menjadi fondasi bagi para startup founders untuk mengembangkan perusahaan rintisan mereka. Demo day dapat menjadi sarana yang tepat bagi para startup dalam memperoleh investasi dari investor lainnya,” ujar Kentaro.

Enam startup terpilih dan mengikuti program akselerator batch pertama ini adalah Ahlijasa, penyedia layanan jasa laundry, service AC dan jasa pembersihan rumah. Yang kedua adalah KlikDaily, startup yang menawarkan kebutuhan sehari-hari seperti air minum isi ulang dan gas LPG.

Startup terpilih selanjutnya ada LocalBrand Asia. Penyedia layanan omni-channel untuk UMKM dan brand di Asia Tenggara ini menyediakan solusi end to end yang memungkinkan penjualan multichannel secara realtime melalui platform yang telah disediakan.

Selanjutnya ada 4Doctor. Sebuah portal yang ditujukan bagi para dokter untuk mendapatkan informasi terkini tentang industri healthcare dan menghubungkannya langsung dengan perusahaan farmasi di Indonesia.

Startup terpilih berikutnya adalah XWORK. Startup ini merupakan penyedia layanan untuk mencari ruang meeting pribadi di Jakarta. Startup terakhir yang terpilih adalah HipCar. Startup ini menawarkan kemudahan dalam menyewa kendaraan. Sistem yang mereka miliki dapat dilakukan secara otomatis dari pemesanan, penguncian hingga pembukaan pintu kendaraan, semua dapat dilakukan melalui aplikasi.

Saat ini, GnB Accelerator juga tengah membuka pendaftaran untuk batch kedua. Para founder startup kini bias mendaftarkan startup mereka dengan mengisi aplikasi di laman http://www.gnb.ac/ sebelum 30 September 2016.

Luncurkan GnB Accelerator, Fenox VC dan Infocom Terapkan Mentoring Ala Silicon Valley

Besarnya populasi serta tingginya penetrasi startup digital menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang banyak disasar oleh venture capital (VC) dan investor spesialis teknologi. Bukan sekedar menginvestasikan modal, beberapa di antaranya bersemangat untuk singgah, karena Indonesia juga merupakan pasar yang dinilai dinamis, antusias dan terbilang siap untuk menerima layanan, teknologi serta informasi yang ada.

Makin banyaknya startup yang menjadi ‘trigger’ menjadikan  para VC, investor dan lainnya bersemangat membantu supaya bisa lebih berkembang dan eksis secara global.

Salah satu VC yang tertarik untuk memberikan kontribusi lebih kepada dunia startup di Indonesia adalah Fenox VC. Perusahaan modal ventura dari Silicon Valley Amerika Serikat tersebut berniat membangun program akselerator untuk startup Indonesia dengan nama GnB Accelerator, bekerja sama dengan Infocom Corporation, perusahaan Teknologi Informasi terkemuka di Jepang.

“Kerja sama ini kami satukan dalam nama baru yaitu GnB Accelerator, sebuah program yang mempertemukan pelaku startup dengan mentor asal Silicon Valley, Jepang dan Indonesia untuk memberikan pelajaran serta pelatihan kepada startup Indonesia agar mampu tampil secara global,” kata General Partner dan CEO Fenox VC Anis Uzzaman kepada media dalam acara peresmian GnB hari ini di Jakarta.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala dari Program GnB Accelerator Kentaro Hashimoto, yang akan berbagi wawasan serta pengalaman berskala internasional bersama dengan Fenox VC dalam investasi tahap awal (seed funding) bersama jaringan bisnis Infocom Corporation.

“Infokom berharap bisa meluncurkan ragam perusahaan dan pengusaha lebih banyak lagi dari Indonesia. Kami juga berharap dapat mengajak lebih banyak startup untuk mengikuti program akselerator dan pada akhirnya dapat mengakuisisi perusahaan yang terbukti  sukses,” kata Kentaro.

Program akselerator ini akan berjalan selama 12 minggu, batch pertama  6 startup saja yang berhak mengikuti program akselerator. Selanjutnya untuk batch kedua dipilih 10 startup terbaik yang berhak mengikuti program akselerator GnB. Pendaftaran untuk batch pertama telah dilakukan bulan April – Juni 2015, sementara untuk batch kedua pada bulan Oktober – Desember 2015.

Dalam kesempatan tersebut Anis juga menyebutkan informasi terkini mengenai pendaftaran untuk startup yang ingin mengikuti batch terbaru yang akan dibuka mulai bulan April – Juni 2016. Peserta yang tertarik untuk bergabung bisa melihat website GnB.

“Program ini secara resmi akan digelar dua kali dalam satu tahun dan startup yang telah diterima mengikuti program akselerator GnB akan mendapatkan seed funding sebesar $ 50 ribu,” kata Anis.

Selain seed funding, nantinya startup yang berhak mengikuti program akselerator akan mendapatkan ruang kantor, akses kepada jaringan profesional Fenox VC dan Infocom Corporation yang luas, di antaranya mentor, penasihat, partnership dengan perusahaan terkemuka dan investor tambahan.

“GnB Accelerator akan menjadi sebuah perubahan yang signifikan di Asia Tenggara. Kami akan memiliki tim lokal yang berasal dari Silicon Valley dan Jepang untuk bekerja sama dengan para karyawan lokal,” kata Anis.

Anis mengklaim pendekatan global dan multinasional ini sebelumnya belum pernah dilakukan, dan diharapkan kehadiran GnB merupakan tempat yang tepat untuk mendukung usaha startup di Asia Tenggara khususnya Indonesia.

Terkait dengan rencana pemerintah untuk menciptakan 200 entrepreneur berkualitas tahun 2016 ini, Anis mengatakan peluncuran GnB Accelerator belum menjadi bagian dari program pemerintah tersebut. Namun jika pemerintah Indonesia menawarkan dan adanya kesepakatan antara kedua belah pihak, bisa jadi GnB akan turut membantu pemerintah mewujudkan rencana tersebut.

Mengadopsi gaya mentoring Silicon Valley

GnB Accelerator, Fenox VC dan Infocom Corporation bersama-sama akan mendampingi dan mendukung entrepreneur lokal membangun bisnis dalam industri yang beragam seperti mobile, internet konsumen, SaaS, cloud dan layanan kesehatan berbasis IT.

Dengan menghadirkan mentor asal Silicon Valley dan pelaku startup serta VC di Indonesia, secara intensif startup yang berhak mengikuti program akselerator akan mendapatkan rangkaian pelatihan, pembelajaran, konsultasi dengan gaya mentoring seperti yang diterapkan di Silicon Valley.

Para mentor lokal yang nantinya akan membantu setiap batch program akselerator di antaranya adalah Wilson Cuaca dari East Ventures, Kevin Mintaraga dari Bridestory, Diajeng Lestari dari HijUp dan Joshua Kevin dari Talenta.

Sementara untuk mentor asal Silicon Valley yang akan memberikan mentoring di antaranya Vivek Ladsariya, Jeff Quigley, Chris Abshire dan Ken Kurita, semua mentor tersebut berasal dari Fenox VC.

“Nantinya startup terbaik yang mengikuti program akselerator akan diberi dukungan secara menyeluruh usai mengikuti program, melancarkan bisnis hingga startup diakuisisi atau IPO,” kata Anis.

Kegiatan menarik yang digelar oleh GnB sebagai bagian dari program akselerator adalah Demo Day. Berlangsung di Jakarta, para pelaku startup berkesempatan untuk bertemu langsung dengan VC ternama.

“Selain itu kami juga berusaha untuk membawa venture capital terbaik dari seluruh dunia agar berinvestasi di Indonesia sebagai bagian dari program akselerator GnB,” tuntas Anis.