Google Maps Punya Fitur Baru Supaya Mode Navigasi Bisa Berlanjut Meski Harus Melakukan Perhentian Mendadak

Tidak terhitung berapa kali mode navigasi di aplikasi Google Maps telah membantu kita berkelana di dalam maupun luar kota. Namun sayang, terkadang petunjuk suara dan visual yang sangat jelas tersebut ‘dirusak’ oleh perhentian-perhentian mendadak yang harus kita buat di tengah perjalanan, entah itu untuk mengisi bahan bakar kendaraan atau membelikan titipan minyak goreng buat pasangan tercinta.

Bayangkan saja, sudah enak-enak mengikuti rute perjalanan yang ditampilkan, Anda harus keluar dari mode navigasi untuk menetapkan rute lain menuju pom bensin. Usai mengisi tangki bahan bakar hingga penuh, Anda harus mengetik ulang nama tempat yang Anda tuju tadi guna melanjutkan perjalanan. Tak cuma merepotkan, tapi cara ini juga buang-buang waktu.

Beruntung Google semakin paham akan cara kita bernavigasi sehari-harinya. Dalam beberapa minggu ke depan, mereka akan meluncurkan pembaruan fitur di Google Maps versi Android yang akan mengatasi persoalan tadi, dimana pengguna bisa menambahkan tujuan baru pada rute perjalanan tanpa harus keluar dari mode navigasi.

Fitur navigasi untuk perhentian mendadak di Google Maps

Jadi ketika Anda sedang dalam perjalanan dengan mode navigasi aktif, Anda dapat menyentuh icon kaca pembesar untuk memunculkan tampilan menu lokasi yang mungkin sesuai dengan kebutuhan Anda saat itu, bisa SPBU, pasar swalayan, ataupun kedai kopi untuk berhenti sejenak selagi menunggu macet mereda.

Apabila tipe lokasi yang Anda cari tidak ada dalam pilihan tersebut, Anda tinggal menyentuh kembali icon kaca pembesar untuk melakukan pencarian lebih lanjut, atau juga bisa dengan memanfaatkan fungsi perintah suara.

Seperti yang tadi disebutkan, fitur baru dalam mode navigasi ini akan tersedia di aplikasi Google Maps untuk Android dalam beberapa minggu ke depan. Belum ada keterangan kapan versi iOS-nya bakal kebagian fitur serupa.

Gambar header: Google Maps via Shutterstock.

Versi Terbaru Google Maps Bisa Tampilkan Petunjuk Arah Secara Otomatis

Sehari-harinya, saat berangkat dari rumah ke tempat kerja lalu pulang di sore hari, Anda mungkin sudah tidak membutuhkan petunjuk arah dari Google Maps. Padahal, seandainya Anda mengaktifkan mode navigasi, Anda bisa mendapatkan informasi penting macam titik-titik macet maupun jalanan yang ditutup karena alasan tertentu.

Ketimbang harus mengaktifkan secara manual, Anda sekarang bisa menikmati fitur baru di Google Maps bernama Driving Mode. Berkat fitur ini, informasi-informasi penting seperti di atas bisa didapatkan hanya dengan menyentuh satu icon di homescreen saja.

Dalam Google Maps versi 9.19 untuk Android, pengguna bisa menempatkan widget Driving Mode pada homescreen. Tap icon tersebut, maka Anda akan langsung dibawa menuju tampilan navigasi tanpa harus mencantumkan lokasi yang dituju – atau Anda juga bisa mengaktifkannya lewat menu “Start Driving” pada aplikasi Google Maps.

Fitur Driving Mode di Google Maps

Driving Mode memanfaatkan informasi yang tersimpan dalam history Anda. Pada saat jam pulang kerja, Driving Mode tahu bahwa Anda hendak berangkat kembali ke rumah, lalu menampilkan estimasi waktu perjalanan sekaligus kondisi lalu lintas di rute-rute yang mungkin Anda lewati. Anda memang sudah hafal rutenya, tapi paling tidak Driving Mode bakal menghindarkan Anda dari kemacetan.

Tak hanya untuk rute berangkat kerja dan pulang, Driving Mode juga akan menampilkan rute perjalanan menuju lokasi-lokasi yang belum lama ini Anda cari di Google Maps atau Google Search. Dengan kata lain, Driving Mode akan membuat asumsi ke mana Anda akan pergi berdasarkan informasi-informasi tersebut. Kalau ternyata asumsinya salah, pengguna tinggal mencantumkan lokasi tujuan seperti biasanya.

Pengguna Android saat ini sudah bisa meng-update Google Maps ke versi 9.19 langsung dari Google Play. Buat pengguna iOS, sayang Google tidak mengungkapkan apakah fitur Driving Mode ini juga bakal tersedia dalam waktu dekat.

Sumber: Google Maps Blog via Android Police. Gambar header: Google Maps via Shutterstock.

Fitur Indoor Maps Kini Sudah Tersedia di Indonesia

Memetakan kota demi kota sudah menjadi tugas Google Maps sejak lama. Akan tetapi di tahun 2011, tugasnya bertambah, yaitu memetakan mall demi mall, bandara demi bandara, sampai museum demi museum. Yup, fitur bernama Indoor Maps ini sudah ada dalam Google Maps sejak lama. Sayang belum ada lokasi di Indonesia yang didukung.

Empat tahun berselang, Google akhirnya siap meluncurkan fitur Indoor Maps ini untuk sejumlah lokasi di tanah air. Dalam debutnya, Indoor Maps akan memetakan sekitar 60 tempat populer yang tersebar di 13 kota di Indonesia, mulai dari mall sampai universitas. Masing-masing dari 60 gedung ini akan dipetakan per lantai, sehingga pengguna bisa mendapat informasi merinci saat berkunjung ke sana.

Denah setiap lantai yang ditampilkan secara mendetail ini akan muncul secara otomatis setiap kali pengguna melakukan zoom in pada gedung atau lokasi yang telah masuk dalam database Indoor Maps. Anda bisa mengetahui titik tempat Anda berdiri di dalam gedung, dan aplikasi akan langsung memperbarui lokasi saat Anda berpindah dari satu lantai ke yang lain.

Fitur Indoor Maps ini jelas akan mempermudah masyarakat setempat maupun turis dalam bernavigasi di berbagai lokasi yang populer di Indonesia, terutama ketika bantuan meja informasi tidak tersedia.

“Dengan liburan akhir tahun sudah di depan mata, kami berharap Indoor Maps akan membuat pengalaman Anda dalam menikmati dan menjelajahi Indonesia lebih menyenangkan lagi,” papar Nikhil Vaishnavi selaku Product Manager Google Maps dalam siaran persnya.

Tentu saja ke depannya Google bakal menambahkan lebih banyak lokasi ke dalam database Indoor Maps dengan bantuan dari para pemilik bisnis. Fitur Indoor Maps saat ini sudah bisa dinikmati semua pengguna perangkat Android dengan meng-update aplikasi Google Maps ke versi yang terbaru. Daftar lengkap lokasi yang didukung bisa dilihat langsung dari laman bantuan Google.

Fitur Navigasi di Google Maps Kini Bisa Diakses Secara Offline

Google Maps selama ini sudah punya mode offline. Meski demikian, sejatinya tidak banyak yang bisa kita lakukan dalam posisi offline selain melihat nama-nama jalan di suatu wilayah. Padahal, seperti yang sering saya alami ketika sedang dalam perjalanan ke suatu tempat, sinyal jaringan seluler condong kurang stabil karena terus berpindah dari satu menara BTS ke yang lain.

Untuk itulah dibutuhkan fitur yang lebih lengkap dari mode offline milik Google Maps. Well, kalau Anda menggunakan perangkat Android, mulai hari ini aplikasi Google Maps versi terbaru akan menawarkan fungsi offline navigation, alias navigasi terpandu meski sedang tidak ada koneksi internet.

Cara kerjanya sama seperti sebelumnya, dimana Anda bisa memilih sebuah area untuk diunduh sehingga Anda tetap bisa mengaksesnya ketika tidak ada koneksi internet. Bedanya kali ini “Offline Areas” juga akan mengemas informasi-informasi lokasi setempat, mulai dari jam beroperasi sampai info kontak dan rating dari pengunjung, plus fungsi turn-by-turn navigation itu tadi.

Google Maps Offline Navigation

Satu-satunya hal yang tak bisa didapat ketika berada dalam mode offline adalah informasi kondisi lalu lintas. Namanya saja info real-time, jadi sudah pasti dibutuhkan koneksi internet untuk mendapatkannya.

Mode offline dalam Google Maps akan otomatis aktif ketika koneksi internet Anda sirna atau sekedar putus-putus. Saat koneksi kembali stabil, Google Maps pun akan kembali online, menampilkan informasi kondisi lalu lintas secara real-time.

Kalau Anda masih penasaran tentang cara kerjanya, silakan simak video demonstrasinya yang diambil pada ajang Google I/O bulan Mei kemarin. Buat pengguna Google Maps di iOS, sepertinya Anda masih harus bersabar karena fitur navigasi offline ini masih belum siap diterapkan di sana.

Sumber: Google Blog via TheNextWeb. Gambar header: Google Maps via Shutterstock.

Fitur Baru Google Maps Bikin Perjalanan Makin Hemat

Petunjuk navigasi bukan lagi satu-satunya keunggulan yang dipunyai oleh Google Maps. Dalam update terbarunya, Google telah membenamkan kemampuan baru yang membuat perjalanan semakin singkat dan membantu pengguna untuk lebih hemat.

Continue reading Fitur Baru Google Maps Bikin Perjalanan Makin Hemat

Google Maps Adds Landmark and Route Navigation Feature

Google released another update for Google Maps regarding its landmark and route navigation. The update is intended to localize the use of map for each country. At the moment, the update has been available for iOS and Android-based Google Maps. Continue reading Google Maps Adds Landmark and Route Navigation Feature

Google Maps Tambahkan Landmark dan Navigasi Lajur di Beberapa Kota di Indonesia

Google kembali merilis pembaruan untuk Google Maps terkait landmark dan navigasi lajur. Pembaruan ini bertujuan untuk melokalisasi cara penggunaan peta yang disesuaikan dengan negara setempat. Saat ini pembaruan fitur tersebut sudah bisa digunakan di aplikasi Google Maps yang tersedia di platform iOS dan Android.

Continue reading Google Maps Tambahkan Landmark dan Navigasi Lajur di Beberapa Kota di Indonesia

Dukung Pemanfaatan Energi Matahari, Google Hadirkan Project Sunroof

Dewasa ini, pemanfaatan energi matahari tidak cuma melibatkan pabrik-pabrik saja, tetapi juga di pemukiman penduduk. Di Amerika Serikat, biaya instalasi sistem panel surya terus menurun seiring bertambah banyaknya rumah penduduk yang ditenagai energi matahari. Continue reading Dukung Pemanfaatan Energi Matahari, Google Hadirkan Project Sunroof

Google Maps Kini Sajikan Riwayat Perjalanan dalam Wujud Timeline

Google Maps selama ini memang memungkinkan kita untuk memantau ke mana saja kita berkunjung lewat fitur Location History. Namun baru-baru ini Google Maps menghadirkan sebuah solusi yang lebih efektif lagi dalam menampilkan riwayat ‘petualangan’ kita dari satu lokasi ke lokasi lain setiap harinya. Continue reading Google Maps Kini Sajikan Riwayat Perjalanan dalam Wujud Timeline

Google Maps Expands the Adoption of “Real Time Traffic” in Indonesia

Google Maps users in Indonesia may now access the real-time Traffic feature, which shows the information on the current traffic situation, in no less than 19 cities namely Surabaya, Medan, Semarang, Palembang, Makassar, Batam, Pekanbaru, Bogor, Bandar Lampung, Padang, Denpasar, Malang, Samarinda, Tasikmalaya, Yogyakarta, Surakarta, Banda Aceh, Pekanbaru, and Jambi. Four cities, which are Jakarta, Depok, South Tangerang, and Bandung, have been the pilot project of this feature since the beginning. Continue reading Google Maps Expands the Adoption of “Real Time Traffic” in Indonesia