Resmi “Rebranding”, Aplikasi Gojek Kini Bisa Digunakan di Vietnam

Aplikasi Gojek akhirnya mendarat ke Vietnam, menyusul pengumuman penggunaan brand tunggal Gojek untuk operasional di luar Indonesia. Dalam waktu dekat, Thailand (GET) akan menyusul.

Dalam keterangan resmi perusahaan yang dikutip dari media setempat, disebutkan para pengguna di seluruh kawasan Vietnam dapat menggunakan aplikasi Gojek untuk memanfaatkan layanan transportasi GoBike, logistik GoSend, dan pesan antar makanan GoFood.

Saat ini Gojek Vietnam memiliki 150 ribu mitra pengemudi dan 80 ribu merchant di Hanoi dan Ho Chi Minh City.

General Director of Gojek Vietnam Phung Tuan Duc mengumumkan sejumlah peningkatan fitur, seperti tampilan utama yang lebih simpel, opsi buat pengguna untuk menyematkan hidangan favoritnya di GoFood, berbagi gambar dengan pengemudi, dan dukungan pesanan lebih dari satu di seluruh layanan. Seluruh fitur tersebut sudah bisa dirasakan sepenuhnya oleh Gojek Indonesia.

“Hari ini menandai momen penting dalam perjalanan Gojek, dan dalam komitmen jangka panjang kami ke Vietnam. Kami terus melihat potensi besar untuk pertumbuhan dan dampak buat negara ini, kami bangga dan bersemangat untuk memperkenalkan pengalaman super-app Gojek untuk pengguna,” ucap Co-CEO Gojek Kevin Aluwi.

Milestone ini tidak hanya untuk pengguna Gojek Vietnam saja, tapi juga tiga negara di mana perusahaan beroperasi, yakni Thailand, Singapura, dan Indonesia. Dengan aplikasi tunggal, pengguna yang melancong ke salah satu negara tersebut tidak perlu mengunduh aplikasi lain saat ingin bepergian. Pengalaman tersebut sudah dijalankan oleh Grab.

Perkembangan bisnis di regional

Dalam wawancara bersama DailySocial sebelumnya, manajemen Gojek menerangkan model bisnis GEt, GoViet, dan Gojek cenderung bisa beradaptasi dengan kondisi selama pandemi. Beberapa layanan justru memberikan dampak baik di masyarakat. Layanan pesan-antar makanan dan dompet digital juga sudah digulirkan Gojek di mancanegara, seperti GET Food di Thailand atau Go Food di Vietnam.

“Karena orang-orang lebih sering tinggal di rumah dan melakukan pemesanan lebih banyak selama beberapa bulan terakhir, kami melihat ketahanan berkelanjutan dalam bisnis perdagangan online (pengiriman makanan dan paket), pembayaran non-tunai, dan konten digital. Konsumen makin tertarik pada kebiasaan digital ini, bahkan sebelum Covid-19. Kini layanan online seperti itu benar-benar menjadi kebutuhan sehari-hari.”

Sama seperti di Indonesia, mitra Gojek di luar negeri juga terus berkembang. Tak hanya sebatas pengemudi. Di sana mereka juga merangkul pedagang untuk meramaikan loka pasar yang sediakan di aplikasi. Pandemi justru dilihat sebagai kesempatan untuk lebih giat membawa pedagang masuk ke platformnya demi membuat bisnis tetap berjalan. Berbagai program dijalankan untuk mendorong digitalisasi tersebut, termasuk sistem pembayaran digital.

“Kami juga melakukan penyesuaian dan memperkenalkan layanan baru, seperti GET Pay di Thailand untuk pengiriman makanan, pengiriman tanpa kontak langsung, [dan] untuk memastikan kebutuhan konsumen dipenuhi dengan aman.”

Sejauh ini Gojek baru mengaplikasikan layanan pembayaran digital di Thailand (GetPay). Rencana peluasan layanan fintech Gojek juga sudah diagendakan, termasuk di negara persinggahan selanjutnya, seperti Filipina. Di sana Gojek sudah mengakuisisi perusahaan lokal Coins.ph.

Application Information Will Show Up Here

Gojek’s Initiatives for Its Southeast Asia’s Business Amid Pandemic

Gojek is one of Indonesia’s digital startups in which business penetration reached regional. GoViet was launched in 2018, but GET was launched in 2019. Then, they arrived in Singapore. Previously, Gojek had the opportunity to test online motorcycle taxi services in Malaysia with a local player, Dego Ride.

Earlier this year the company has announced business plans, including strengthening its services abroad. Afterall, the Covid-19 pandemic puts significant pressure on businesses around the world, including Gojek.

DailySocial had the opportunity to talk with Gojek’s Head of Corporate Communications, Audrey Petriny. She explained, the GET, GoViet, and Gojek business models are quite adaptable to the current conditions. Some services actually have a good impact on society. Gojek already launched food-delivery services and digital wallets in foreign countries, such as GET Food in Thailand or Go Food in Vietnam.

“Because people stay at home and place more orders in the past few months, we see ongoing resilience in the online trading business (food and package delivery), non-cash payments, and digital content. Consumers are increasingly interested in this digital habit, even before Covid-19. Nowadays, online services become a daily necessity,” Audrey said.

However, there has been a decline in transportation transactions in the past few months. The biggest one is at the beginning of the pandemic in March-April 2020. Partners have decreasing orders. Various efforts were made to maintain the resilience of this business ecosystem and hope to recover quickly when entering a phase of adaptation to new habits.

“In March, we established Gojek Partner Support Fund to support partners’ income stability across markets. We have also implemented several other initiatives to provide financial or social assistance to drivers, including ongoing food distribution programs, financial partnerships to provide vehicle installment relief or low-interest loans and a consumer activation program to increase tips for driver partners,” Gojek’s representative said the initiative.

Cashless payment penetration

Similar to Indonesia, Gojek’s overseas partners are increasing, not only the driver. They also embraced merchant to enliven the market locations provided in the application. Pandemic is actually seen as an opportunity to be more active in bringing merchants into the platform to keep the business going. Various programs have been performed to encourage the digitalization, including digital payment systems.

“We also make adjustments and introduce new services, such as GET Pay in Thailand for food delivery, delivery without direct contact, [and] to ensure that consumers’ needs are safely delivered,” Audrey continued.

GetPay Thailand
GET Pay Thailand / Gojek

Currently, Gojek has only applied digital payment services in Thailand (GET Pay). The plan to expand Gojek’s fintech services has been scheduled, including in subsequent transit countries, such as the Philippines. In the Philippines, Gojek has already acquired the local company Coins.ph.

Another strategy is to increase promotion programs to maintain consumer demand while reducing the operational costs of merchant partners. The shifting of consumer’s needs is answered by improving services, such as accommodating basic needs shopping through applications – including selling ready-to-cook food.

Being mentioned about the company’s efforts to ensure its partners are safe from the transmission of Covid-19, Gojek team said that they have made various adjustments to the rules.

“To ensure driver partner’s safety and hygiene, also to provide consumers with greater assurance, we provide online training and cleaning equipment for all partners. We also make amendments to SOPs. This includes sending food without contact to ensure proper physical and sanitary measures. for the driver’s partner vehicle.”

Independent brand

As previously reported, to accelerate the adoption of Gojek services abroad, the company plans to rebrand GET and GoViet to “Gojek”, including to launch a single application. It was directly announced by the Head of International Gojek Andrew Lee.

In his statement, Andrew said this decision had been planned for several months and taken to facilitate the company to be able to increase the business scale more efficiently.

Previously, when launching GoViet and GET, the ex-CEO, Nadiem Makarim said that the local element was very important to advance business in a new country. He considers the use of different names more easily accepted by the local community. The assumption turned out to be different.

The use of a single brand and application has been applied by Gojek since its expansion to Singapore in late 2018.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Upaya Gojek Pertahankan Bisnis Luar Negeri di Tengah Pandemi

Gojek adalah salah satu startup digital Indonesia yang sudah merambah bisnis di kancah regional. Sejak pertengahan tahun 2018, perusahaan menghadirkan GET di Thailand dan Go-Viet di Vietnam. Tak lama berselang, mereka hadir di Singapura. Awal tahun ini, Gojek berkesempatan menguji coba layanan ojek online di Malaysia bersama pemain lokal setempat, Dego Ride.

Awal tahun ini perusahaan memiliki berbagai rencana bisnis, termasuk  memperkuat layanannya di luar negeri. Apa daya, pandemi Covid-19 memberikan tekanan yang cukup signifikan untuk bisnis di seluruh dunia, termasuk Gojek.

DailySocial berkesempatan berbincang dengan Head of Corporate Communications Gojek Audrey Petriny. Secara umum, ia menjelaskan, model bisnis GET, GoViet, dan Gojek cenderung bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini. Beberapa layanan justru memberikan dampak baik di masyarakat. Layanan pesan-antar makanan dan dompet digital juga sudah digulirkan Gojek di mancanegara, seperti GET Food di Thailand atau Go Food di Vietnam.

“Karena orang-orang lebih sering tinggal di rumah dan melakukan pemesanan lebih banyak selama beberapa bulan terakhir, kami melihat ketahanan berkelanjutan dalam bisnis perdagangan online (pengiriman makanan dan paket), pembayaran non-tunai, dan konten digital. Konsumen makin tertarik pada kebiasaan digital ini, bahkan sebelum Covid-19. Kini layanan online seperti itu benar-benar menjadi kebutuhan sehari-hari,” ujar Audrey.

Meskipun demikian, diakui bahwa selama beberapa bulan terakhir terjadi penurunan di transaksi transportasi. Paling parah saat awal pandemi di bulan Maret-April 2020. Dampak pesanan sepi turut diderita para mitra. Berbagai upaya dilakukan untuk menjaga ketahanan ekosistem bisnis ini dan berharap cepat pulih ketika memasuki fase adaptasi kebiasaan baru.

“Pada bulan Maret, kami mendirikan Gojek Partner Support Fund untuk mendukung stabilitas pendapatan mitra di seluruh pasar (juga direalisasikan dalam subsidi makan, bantuan cicilan kendaraan, dan pinjaman berbunga rendah). Pimpinan Gojek menyumbangkan 25% dari gaji tahunan mereka untuk dana ini, dan semua rencana kenaikan gaji perusahaan telah dialihkan ke dana tersebut,” ujar juru bicara Gojek menceritakan inisiatif yang telah dilakukan.

Penetrasi pembayaran nontunai

Sama seperti di Indonesia, mitra Gojek di luar negeri juga terus berkembang. Tak hanya sebatas pengemudi. Di sana mereka juga merangkul pedagang untuk meramaikan loka pasar yang sediakan di aplikasi. Pandemi justru dilihat sebagai kesempatan untuk lebih giat membawa pedagang masuk ke platformnya demi membuat bisnis tetap berjalan. Berbagai program dijalankan untuk mendorong digitalisasi tersebut, termasuk sistem pembayaran digital.

“Kami juga melakukan penyesuaian dan memperkenalkan layanan baru, seperti GET Pay di Thailand untuk pengiriman makanan, pengiriman tanpa kontak langsung, [dan] untuk memastikan kebutuhan konsumen dipenuhi dengan aman,” sambung Audrey.

GetPay Thailand
Fitur GETPay di Thailand / Gojek

Sejauh ini Gojek baru mengaplikasikan layanan pembayaran digital di Thailand (GETPay). Rencana peluasan layanan fintech Gojek juga sudah diagendakan, termasuk di negara persinggahan selanjutnya, seperti Filipina. Di sana Gojek sudah mengakuisisi perusahaan lokal Coins.ph.

Strategi lain adalah dengan meningkatkan program promosi, yang dilakukan untuk menjaga permintaan konsumen, sembari mengurangi biaya operasional mitra pedagang. Kebutuhan konsumen yang berubah juga disikapi dengan peningkatan layanan, salah satunya dengan mengakomodasi belanja kebutuhan pokok melalui aplikasi–termasuk menjual bahan makanan siap masak.

Disinggung mengenai upaya apa saja yang dilakukan perusahaan untuk memastikan mitranya aman dari penularan Covid-19, pihak Gojek mengatakan bahwa mereka telah melakukan penyesuaian berbagai aturan.

“Untuk memastikan keamanan dan kebersihan para mitra dan memberi konsumen jaminan yang lebih besar, kami menyediakan pelatihan online dan perlengkapan kebersihan untuk semua mitra. Kami juga membuat amandemen terhadap SOP. Ini termasuk pengiriman makanan tanpa kontak untuk memastikan langkah-langkah fisik dan sanitasi yang tepat untuk kendaraan mitra pengemudi.”

Brand tunggal

Seperti diberitakan sebelumnya, untuk mempercepat adopsi layanan Gojek di luar negeri, perusahaan berencana melakukan rebranding GET dan GoViet menjadi “Gojek”, termasuk memanfaatkan aplikasi tunggal. Kabar ini disampaikan langsung oleh Head of International Gojek Andrew Lee.

Dalam keterangannya Andrew menyampaikan, keputusan ini sudah digodok selama beberapa bulan dan diambil demi memudahkan perusahaan untuk bisa meningkatkan skala bisnis secara lebih efisien.

Sebelumnya, ketika meluncurkan GoViet dan GET, ex-CEO saat itu Nadiem Makarim mengatakan, unsur lokal sangat penting untuk memajukan bisnis di negara baru. Ia menganggap penggunaan nama berbeda lebih mudah diterima masyarakat setempat. Ternyata asumsi ini belum tepat.

Penggunaan merek dan aplikasi tunggal sudah diaplikasikan Gojek sejak ekspansinya ke Singapura akhir 2018 lalu.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Gojek Rencanakan Penggunaan Merek Tunggal, GoViet dan GET akan Berganti Nama

Gojek segera melakukan penyeragaman merek mereka untuk unit bisnisnya di luar negeri, yakni GoViet di Vietnam dan GET di Thailand. Nantinya semua akan bernama “Gojek” dan menggunakan aplikasi tunggal. Kabar ini pertama kali disampaikan Nikkei Asian Review didasarkan pada pernyataan Andrew Lee selaku Head of International Gojek.

Namun hingga tulisan ini terbit, di Google Playstore aplikasi GoViet dan GET masih bisa ditemui.

Tujuannya jelas, untuk memperkuat branding dan penetrasi Gojek di tengah persaingan ketatnya dengan Grab di pasar regional. Dalam keterangannya Andrew menyampaikan, keputusan ini sudah digodok beberapa bulan dan diambil demi memudahkan perusahaan untuk bisa meningkatkan skala bisnis secara lebih efisien.

Sebenarnya penggunaan merek dan aplikasi tunggal sudah mulai diaplikasikan Gojek sejak ekspansinya ke Singapura sejak akhir 2018 lalu, dilanjutkan penjajakan bisnisnya di pasar Malaysia yang juga gunakan merek yang sama.

Peluncuran GoViet dan GET dilakukan sejak pertengahan tahun 2018. Kala itu Founder & CEO Gojek Nadiem Makarim mengatakan, unsur lokal sangat penting untuk memajukan bisnis di negara baru. Untuk itu ia mempercayakan betul penetrasi bisnis pada tim lokal, termasuk akhirnya menyepakati untuk menggunakan nama yang dinilai lebih mudah di terima dengan masyarakat setempat.

Namun sayangnya strategi tersebut justru membuat interoperabilitas aplikasi kurang baik. Pengguna di luar negeri harus mengunduh aplikasi berbeda. Dan kini perusahaan sedang mengupayakan pembenahan tersebut dan segera menyatukan aplikasi.

Perkembangan layanan Gojek di luar negeri pun senada dengan yang ada di Indonesia. Beberapa waktu lalu kepada DailySocial juru bicara Gojek menyampaikan, di Thailand saat ini layanan GET Pay mulai diaplikasikan untuk mendukung bisnis transportasi, pesan makanan, dan pengiriman; makin agresif dengan adanya pandemi, yang membuat masyarakat harus meminimalkan kontak langsung saat transaksi.

Application Information Will Show Up Here