Jelang Akhir Tahun, Tokopedia dan GoPay Gelar Promo Kebut 12.12

Seperti tahun-tahun sebelumnya, momen akhir tahun kerap identik dengan momen festival belanja online yang dikenal dengan ‘Harbolnas’ (Hari Belanja Nasional) yang dilangsungkan pada tanggal 12 Desember 2021.

Meski masih di tengah pandemi, perhelatan “belanja virtual” tersebut diproyeksikan bakal tetap mengalami peningkatan. Menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag), Harbolnas 12.12 2021 diprediksi bakal bernilai hingga Rp 11,6 triliun atau naik sebesar 10% dari tahun lalu. 

Melangsungkan promosi taktikal di tanggal cantik sudah menjadi tren di kalangan e-commerce Indonesia. Momen ini pun dimanfaatkan sebagian besar konsumen untuk membeli barang incaran mereka dengan lebih hemat dari potongan besar yang ditawarkan. Terlebih, banyak toko online gencar menawarkan promo menarik untuk memikat para customer.

Seperti halnya e-commerce lokal Tokopedia yang menghadirkan Kebut (Kejutan Belanja Untung) Tokopedia x GoPay 12.12. Promosi yang diadakan selama 3 hari ini menawarkan cashback 90% bagi pengguna GoPay dan GoPayLater serta promo besar-besaran dari berbagai brand pilihan.

Tak hanya itu saja, program kolaborasi Tokopedia dengan GoPay ini juga menghadirkan berbagai penawaran belanja menarik lainnya seperti Bebas Ongkir, gratis proteksi, hingga gratis biaya top up GoPay di Tokopedia. E-commerce bernuansa hijau ini juga menghadirkan dua program spesial yaitu Kejar Diskon Spesial Kebut Serba 12 (Flash Sale) dan Kejutan Undian Belanja berhadiah ratusan juta rupiah.

Menurut keterangan resminya, Vira Widyasari, VP of Fintech and Payment Tokopedia menyatakan. “Kolaborasi antara Tokopedia dan GoPay berangkat dari komitmen kami untuk selalu menghadirkan kampanye dan promo relevan dan menarik yang dapat membantu masyarakat berbelanja kebutuhan harian dengan lebih hemat. Harapannya, deretan kemudahan ini juga bisa menjaga kelangsungan bisnis para penjual, termasuk pegiat UMKM lokal, demi sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional.”

Bila ada barang yang sedang ingin Anda beli, tak salah mencoba berbagai penawaran menarik yang ditawarkan oleh e-commerce Indonesia. Salah satunya kesempatan hemat berbelanja dengan promo Kebut dari Tokopedia ini. Informasi lebih lanjut mengenai penawaran yang sedang berlangsung dapat Anda akses melalui tautan ini.

Festival Online “Hari Belanja Brand Lokal” Diinisiasi untuk Bantu UKM di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 berdampak pada banyak hal, tak terkecuali bisnis UKM di Indonesia. Mengambil sikap untuk terus bertahan, sejumlah brand lokal menginisiasi festival online “Hari Belanja Brand Lokal Indonesia”. Festival ini rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 25-27 April 2020 mendatang.

Achmad Alkatiri salah satu pencetus inisiatif ini kepada DailySocial bercerita, pada awalnya banyak teman-teman pemilik brand lokal mengeluh akan dampak pandemi Covid-19 ini. Banyak bisnis yang mengalami penurunan sangat signifikan.

Karena kebanyakan UKM cashflow sangat penting, jadi ketika demand tiba-tiba anjlok akhirnya banyak dari mereka mempertimbangkan untuk mengambil opsi pengurangan karyawan. Dari sanalah beberapa orang berdiskusi dan meramu inisiatif festival online Hari Belanja Brand Lokal ini.

“Hari Belanja Brand Lokal yang pertama ini diorganisir oleh dan untuk brand lokal Indonesia. Teman-teman dari beberapa brand bergotong-royong mengorganisir inisiatif ini, setelah melihat dampak krisis Covid-19 yang cukup signifikan terhadap bisnis,” jelas Achmad.

Inisiatif ini ditargetkan akan menjaring 1000 brand lokal di Indonesia dari berbagai macam jenis kategori. Di tiga hari pertama pendaftaran dibuka sudah ada 476 brand yang bergabung, mayoritas merupakan produk fashion seperti tas, sepatu, dan semacamnya.

Festival Online Belanja Brand Lokal ini nantinya akan membebaskan semua brand yang terdaftar untuk berlomba-lomba memberikan penawaran terbaik bagi seluruh pelanggannya. Selain ditawarkan melalui kanal resmi masing-masing, brand promo juga akan ditampilkan di brandlokal.online untuk memudahkan setiap pelanggan untuk memilih penawaran yang mereka minati.

“Setiap brand bebas menentukan sendiri. Setiap brand punya keunikan dan positioning masing-masing dan juga yang paling tau target customers mereka. Jadi kami bebaskan. Ada yang bikin diskon, ada yang buy 1 get 1 free, ada yang promo bundle, ada yang keluarin produk baru juga,” imbuh Achmad.

Membentuk support system

Lebih dari sekedar promosi belanja online, festival ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk membangun sebuah support system yang nantinya bisa mengembangkan brand lokal. Seperti yang kita tahu belakangan ini UKM Indonesia perlahan tapi pasti sudah banyak yang bertransformasi, memanfaatkan teknologi digital untuk kegiatan bisnisnya. Transformasi positif ini diharapkan bisa menjadi salah satu tanda positif industri UKM Indonesia semakin mendapat tempat di masyarakat.

Ada yang memanfaatkan kanal Instagram dan Facebook untuk promosi dagangannya, ada yang memanfaatkan cloud app untuk pengelolaan bisnis yang efisien, dan semacamnya. Potensi UKM Indonesia juga cukup besar, jika bisa dioptimalkan bukan tidak mungkin bisa memberikan sumbangsih yang besar bagi perekonomian negara.

“Hari Belanja Brand Lokal ini akan menjadi permulaan untuk membentuk community support system yang lebih solid kepada teman-teman brand lokal. Ini akan dijadikan sebagai sebuah permulaan untuk ke depannya kita bisa saling mendukung, misalnya brand yang sudah lebih besar membantu brand yang masih baru mulai untuk bisa scale, dan dukungan lainnya. Karena semangat untuk ini ada, kebetulan sekarang ini ada momen untuk local brands unite,” imbuh Achmad.

Selain festival belanja selama tiga hari melalui inisiatif ini juga akan diadakan program sharing, semacam kelas online untuk tips mengelola keuangan, menjalankan bisnis dan lain sebagainya. Dengan pelatihan ini diharapkan pemilik brand lebih siap untuk menghadapi krisis.

“Inisiatif ini akan membantu membentuk support system untuk teman-teman brand lokal di Indonesia ke depannya. Karena kekuatan sesungguhnya dari brand lokal adalah sense of community kita, bersama-sama kita saling membantu untuk tetap tangguh merespons situasi, karena kompetisi kita sebenarnya adalah brand luar. Hanya dengan semangat gotong royonglah ini bisa kita lalui bersama sama,” terang Founder & CEO Brodo Yukka Harlanda.

Harbolnas 2017 is Coming, Aiming For Rp5 Trillion Transactions

Harbolnas (National Online Shopping Day) that will be held in December 12, 2017 later is attended by 254 e-commerce throughout Indonesia. This year’s transaction is targeted to reach 5 trillions or increasing 50% by last year.

Achmad Alkatiri, Harbolnas 2017’s Head Committee said, the number is set due to the weekday, unlike the previous year’s long weekend. Harbolnas 2016 was held on three days, December 12-14, 2016.

“This is a good date, unlike the last year’s long weekend. It is challenging due to public’s tendency in spending money for vacation rather than shopping. Therefore we optimist in targeting 50% increasing transaction,” he added, on Wednesday (12/6)

Last year, according to Nielsen’s survey, Harbolnas transaction surpasses 3,3 trillion Rupiah (GMV), engaged with 221 e-commerce services. During the three day event, the average transaction rose up to 3.9 times higher of usual days.

Alkatiri continued, the difference of this year’s Harbolnas is the theme “Belanja Bersama” that focused on engaging enterprises to participate in developing their online business.

For the first time, Harbolnas team manage a three-city roadshow in Surabaya, Makassar and Medan, meeting 300 enterprises of various industries. The roadshow provides a number of training materials related to benefits and success tips for online marketing also the formula in using Harbolnas to improve their business.

“The previous theme is to increase customer awareness, currently there is a great ambition for small-area enterprises to go online. Of government’s participation in developing infrastructure, we want e-commerce to reach entire community to tighten the gap of necessity goods.”

This year’s Harbolnas participants consist of various business segments such as fashion and accessories, health and beauty, electronic goods, travel, marketplace and so on.

Some major e-commerce participated in this event are Bhinneka, Bukalapak, Jakmall, Zalora, Blanja, Shopee, Blibli, JD.id and Lazada.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Harbolnas 2017 Siap Digelar, Bidik Total Transaksi Hampir Rp5 Triliun

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) siap kembali digelar pada 12 Desember 2017 mendatang, diikuti oleh 254 layanan e-commerce dari seluruh Indonesia. Ditargetkan pada tahun ini transaksi dapat tembus hampir Rp5 triliun atau naik 50% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketua Panitia Harbolnas 2017 Achmad Alkatiri menuturkan, angka target ini ditetapkan karena pada tanggal tersebut adalah hari biasa, bukan hari libur panjang seperti tahun sebelumnya. Harbolnas 2016 digelar selama tiga hari tanggal 12 hingga 14 Desember 2016.

“Kalau sekarang harinya bagus, bukan long weekend seperti tahun lalu tapi hari biasa. Kalau long weekend agak tertantang karena masyarakat bisa jadi spend uangnya untuk rekreasi. Jadi kami optimis bisa targetkan transaksi naik hingga 50%,” terangnya, Rabu (6/12).

Pada tahun lalu, berdasarkan survey Nielsen, total transaksi selama Harbolnas mencapai Rp3,3 triliun (GMV) diikuti oleh 211 peserta e-commerce. Selama tiga hari tersebut rata-rata transaksi naik hingga 3,9 kali dibandingkan hari biasa.

Achmad melanjutkan, yang berbeda dengan tahun sebelumnya tema yang diangkat Harbolnas tahun ini adalah “Belanja Bersama” dengan fokus mengajak pelaku UKM untuk ikut terjun dan berpartisipasi dalam mengembangkan bisnisnya secara online.

Untuk pertama kalinya tim Harbolnas melakukan roadshow ke tiga kota, Surabaya, Makassar, dan Medan, bertemu 300 UKM dari berbagai industri. Dalam roadshow tersebut, diberikan sejumlah materi pelatihan mengenai manfaat dan kiat-kiat sukses untuk berjualan online dan bagaimana memanfaatkan momen Harbolnas untuk meningkatkan bisnis mereka.

“Tema sebelumnya adalah meningkatkan awareness konsumen, kalau sekarang ada ambisi besar untuk buat pelaku UKM yang ada di daerah untuk bisa go online. Dari partisipasi yang dilakukan pemerintah dari pembangunan infrastruktur, kami ingin buat e-commerce dapat menjangkau seluruh masyarakat sehingga memperkecil gap terhadap kebutuhan barang.”

Kali ini peserta Harbolnas 2017 terdiri dari beragam segmen usaha, mulai dari fesyen dan aksesoris, health and beauty, barang elektronik, travel, marketplace, dan lainnya.

Beberapa layanan e-commerce besar yang ikut berpartisipasi dalam program kali ini adalah Bhinneka, Bukalapak, Jakmall, Zalora, Blanja, Shopee, Blibli, JD.id, dan Lazada.

Mengembalikan Semangat Harbolnas Ke “Khittah”-nya

Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang berlangsung selama 12 Desember – 14 Desember 2016 telah berakhir. Ada banyak pekerjaan rumah yang perlu dibenahi oleh seluruh pemain e-commerce, utamanya adalah banyak munculnya diskon fiktif. Kebetulan isu ini sempat menimpa Lazada, Bukalapak, Matahari Mall, dan lainnya.

Isu seperti ini pada akhirnya tidak sejalan dengan semangat awal diadakannya Harbolnas, yakni ingin mendorong orang untuk mencoba berbelanja online dan membantu ekosistem layanan e-commerce jadi lebih kondusif.

“Terkait diskon fiktif, sementara ini masih diserahkan secara penuh ke peserta bersangkutan untuk menindak tegas ke seller-nya yang nakal. Mungkin ke depannya bisa bekerja sama dengan lembaga hukum, agar bisa ditindak lebih tegas,” ujar Ketua Panitia Harbolnas 2016 Miranda Suwanto, Senin (19/12).

[Baca juga: Masihkah Konsumen Butuh HARBOLNAS?]

CEO Lion Parcel Gunardi menambahkan mengontrol harga dan diskon yang bertebaran di internet memang agak susah. Namun, pada dasarnya konsumen harus tahu produk apa saja yang logis untuk diberikan diskon hingga 90%.

Produk seperti gadget atau teknologi keluaran terbaru tidak mungkin bisa di diskon hingga 90%, kecuali produk tersebut adalah barang lama atau tidak laku di pasaran. Menurut dia, produk yang bisa diberi diskon tinggi itu lebih cocok untuk aksesoris, foodware, atau sifatnya memiliki kadaluarsa yang cepat.

“Agak susah control pricing dari sekian banyak peserta yang tergabung di bisnis online ini. Kalau jual produk gadget, jadi agak tricky lagi karena penjual menjual dengan harga yang telah dinaikkan sebelumnya, baru diberi diskon. Ini memang kurang fair bagi konsumen, makanya konsumen harus teliti dan jangan sampai terjebak dengan harga seperti itu.”

Harbolnas = diskon?

Hasil survei dari Nielsen Indonesia / Nielsen
Hasil survei dari Nielsen Indonesia / Nielsen

Menurut Miranda, Harbolnas itu tidak hanya menjual diskon besar-besaran saja. Tapi ada nilai lainnya, yaitu perang memberikan kualitas produk dan pelayanan terbaik. Bentuknya, tidak hanya diskon saja, tapi juga dapat berupa ongkos kirim gratis, cashback, atau undian berhadiah.

Harbolnas menjadi ajang bagi seluruh pemain e-commerce untuk sama-sama menjangkau konsumen lebih dalam lagi. Kesempatannya jadi setara dengan pemain e-commerce yang sudah berskala besar. Sekaligus, upaya peserta e-commerce untuk mencapai target kinerja tahunan mereka.

Menurut hasil survei dari Nielsen yang menghimpun 500 responden dari 20 kota urban, diskon jadi hal utama pemicu konsumen mengunjungi situs e-commerce. Persentasenya mencapai 90%, ongkos kirim gratis (41%), voucher (27%), dan cashback (15%).

Shopback juga melakukan survei serupa pasca Harbolnas berakhir. Shopback melakukan survei dengan menghimpun 539 responden yang berasal dari Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, dan Banjarmasin.

Dari temuannya, konsumen menyampaikan harapannya untuk Harbolnas 2017. Konsumen menyatakan adanya diskon dengan nominal lebih tinggi sebanyak 60,3%, mengharapkan diskon tanpa disertai minimum pembelian (49,1%), promo yang disajikan berlaku untuk seluruh barang (46,6%).

Kemudian, mengharapkan promo yang lebih mudah dimengerti (19,1%) dan informasi yang disampaikan terkait promo yang disajikan dibuat lebih jelas dan lengkap (14,7%).

Konsumen Indonesia sudah pandai meriset

Lebih jauh diungkapkan dari hasil survei Shopback, ternyata sebanyak 33,1% responden menjawab bahwa mereka menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk berbelanja online. Sementara, konsumen yang menghabiskan waktu selama 15-25 menit (17,7%), 26-40 menit (17,1%), 6-15 menit (17,1%), 40-60 menit (10%), dan 1-5 menit (4,8%).

Menurut pantauan Shopback, konsumen yang membutuhkan waktu lebih banyak, rata-rata membeli produk yang memang membutuhkan banyak pertimbangan dan perbandingan, seperti laptop, smartphone, atau wisata.

Dengan durasi yang konsumen habiskan, mayoritas dari mereka mengunjungi tiga hingga empat toko online (42,6%), 1-2 toko online (35,9%), dan 5-6 toko online (15,9%).

“Sama halnya dengan mengunjungi toko offline, konsumen pasti perlu datangi lebih dari satu toko sebelum akhirnya memutuskan untuk beli barang dimana. Artinya konsumen sudah jauh lebih pintar dan memiliki banyak pilihan toko online untuk melakukan riset,” ungkap Miranda.

Target transaksi tidak tercapai

Kategori produk yang paling banyak dijual saat Harbolnas menurut survei Nielsen / Nielsen
Kategori produk yang paling banyak dijual saat Harbolnas menurut survei Nielsen / Nielsen

Sebelum Harbolnas digelar, panitia sempat mengumbar target transaksi yang naik dua hingga tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Sebagai gambaran, tahun lalu prediksi transaksi Harbolnas mencapai Rp2,1 triliun. Akan tetapi, tahun ini dipredikasi hanya mencapai Rp3,3 triliun, atau naik 1,57 kali lipat.

Angka transaksi ini bukan hasil nyata yang dikumpulkan panitia Harbolnas, melainkan hasil prediksi dari Nielsen. Menurut Nielsen, ada kenaikan dari sisi penjualan dengan rata-rata 3,9 kali, tapi bila dibandingkan dengan hari biasa.

Menurut Miranda, meski target tidak tercapai tapi ada temuan perbedaan perilaku berbelanja konsumen. Dari hasil survei Nielsen, ternyata produk yang banyak dibeli adalah produk kebutuhan sehari-hari. Sehingga, bila dibandingkan dengan gadget, tentu nilai nilai barangnya berbeda.

“Tidak semua peserta Harbolnas terbuka dengan hasil laporannya, makanya kita pakai hasil prediksi dari Nielsen. Di satu sisi target transaksi memang tidak tercapai, tapi kalau lihat dari kenaikan item yang dijual 5x lebih banyak sementara kenaikan sales hanya 2x. Sebabnya, ada shifting perubahan produk yang dibeli konsumen yaitu daily needs.”

Selain itu, dari segi edukasi terjadi peningkatan. Tingkat awareness konsumen Indonesia terhadap Harbolnas mencatatkan terjadinya kenaikan. Dari survei Nielsen, sebanyak 89% responden mengatakan mereka sebelumnya telah mengetahui Harbolnas. Persentase ini naik 13% dibandingkan tahun lalu. Responden yang mengatakan bahwa mereka sebelumnya telah berbelanja online juga naik 11% jadi 61%.

Hasil survei dari Shopback mengungkapkan, tingkat kepuasan konsumen terhadap Harbolnas 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya jawabannya cukup merata. Responden yang menjawab lebih baik sebanyak 36,3%, sama saja 35,5%, dan lebih buruk 29,5%.

Responden juga mengungkapkan kesediaannya untuk kembali berbelanja online pada Harbolnas 2017, sebanyak 98,4% mengatakan bersedia dan 1,6% mengatakan tidak bersedia.

Masihkah Konsumen Butuh HARBOLNAS?

Sejak dimulai tahun 2012 silam, Hari Belanja Online Nasional di tahun-tahun pertamanya mantap melangkah untuk menjadi Single’s Day atau Black Friday versi Indonesia dimana konsumen dimanjakan dengan diskon gila-gilaan dari layanan retail online baik pemain lokal maupun pemain internasional.

Berawal dari segelintir pemain yang meng-inisiasi kegiatan ini, hingga ratusan pemain yang bergabung di Harbolnas tahun 2016 kemarin, semua memiliki agenda yang kurang lebih serupa: berlomba-lomba meningkatkan jumlah transaksi di situs mereka dalam waktu 24 jam di tanggal 12 Desember. Spirit-nya adalah untuk mengakuisisi pengguna baru melalui diskon, dengan harapan pengguna tersebut akan terkonversi menjadi pelanggan tetap dengan lifetime spending yang panjang.

Namun sayangnya, Harbolnas sudah berubah. Spirit untuk mengkonversi pengguna offline menjadi online telah kalah dengan spirit untuk menghasilkan keuntungan sebanyak-banyaknya, apapun caranya. Keuntungan maksimal tentu luar biasa penting, namun belakangan para pemain e-commerce yang terlibat mulai memanfaatkan cara-cara yang serampangan demi meningkatkan jumlah transaksi. Kita semua sudah pernah mendengar mengenai popok seharga ratusan juta, di-diskon 99% menjadi harga yang tidak jauh berbeda dari harga normal. Atau cara klasik seperti iPhone seharga Rp 99ribu saja, namun stock-nya hanya 10 unit, dengan harapan pengunjung akan terpancing dengan diskon-diskon lain untuk produk serupa.

Apapun metode-nya, hal ini sudah cukup membosankan, konsumen-pun sudah lelah “dibohongi” dengan model-model rayuan macam ini. Bukan hanya lelah, hal ini justru memberikan preseden buruk bagi pemain e-commerce secara umum. Diskon-diskon tidak jelas, promo-promo yang misleading, apakah ini potret industri e-commerce Indonesia yang katanya berpotensi tinggi itu? Perilaku konsumen cukup konsisten: jika puas diam saja, namun kalau tidak puas pasti berteriak di jejaring sosial atau media. Suka tidak suka, setiap komplain konsumen di media untuk layanan e-commerce tidak hanya merusak situs tertentu, namun juga seluruh ekosistem e-commerce.

Percaya atau tidak, teman-teman pemain e-commerce, GMV bukanlah segalanya, terlepas dari apa yang Oliver Samwer mungkin pernah katakan dulu. Sudah saatnya berubah dan mulai mengutamakan konsumen. Conversion Rate (CR) dan Lifetime Value (LTV) diatas GMV. Stop memperlakukan konsumen sebagai lawan yang harus ditaklukan, dan mulai perlakukan konsumen sebagai kawan yang butuh bantuan.

Jangan sampai seluruh industri e-commerce jadi rusak di mata konsumen hanya karena ulah segelintir pemain yang membuat kapok dan was-was. Silahkan pikirkan kembali apakah Harbolnas 2017 tahun depan akan kembali dipenuhi dengan diskon-diskon fiktif atau benar-benar fokus ke membantu konsumen mendapatkan barang terbaik dengan pelayanan berkelas?

Ada Lebih dari 200 E-commerce Berpartisipasi Dalam Harbolnas 2016

Hari Belanja Online Nasional boleh dibilang sebagai pelokalan dari Cyber Monday yang dilangsungkan di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris. Di Indonesia, Harbolnas pertama kali dilangsungkan di tahun 2012, diikuti oleh tujuh penyedia layanan e-commerce. Tapi inisiatif tersebut ternyata memperoleh respons sangat positif dari masyarakat, dan Harbolnas akhirnya berubah jadi ajang yang ditunggu-tunggu.

Harbolnas kembali digelar pada tanggal 12 Desember kemarin dan akan terus berlangsung hingga 14 Desember besok; dan di sana, tim penyelenggara menawarkan diskon hingga 95 persen, promo-promo menarik, sampai program undian. Jumlah penyedia layanan e-commerce yang berpartisipasi juga melonjak, naik 48,6 persen dibanding tahun lalu, terhitung ada lebih dari 200 peserta yang terdiri atas UKM, UMKM dan brand-brand lokal.

Acara kali ini mengangkat tajuk Indonesia Online, dimaksudkan untuk merepresentasikan berkembangnya penggunaan internet di tanah air, khususnya di segmen perangkat bergerak. “Perayaan Harbolnas tahun ini kembali mengajak masyarakat buat merasakan pengalaman belanja secara online secara mudah dan nyaman, dipadu keamanan dalam bertransaksi,” tulis penyelenggara di press release.

Peningkatan sangat tinggi itu kabarnya berkaitan erat dengan kenaikan pengguna internet di Indonesia. Hasil dari riset gabungan antara Google dan Temasek menunjukkan bahwa terhitung di tahun 2015, Indonesia menempati urutan pertama negara dengan pertumbuhan pasar internet terbesar di dunia. Analis memperkirakan, angkanya akan mencapai 19 persen di tahun 2020. Kabarnya, kenaikan juga dialami oleh perekonomian berbasis internet di mana e-commerce jadi ujung tombaknya.

Selain penyedia jasa e-commerce, ada banyak sponsor lain yang menjadi mitra Harbolnas, salah satunya adalah PT. Bank Central Asia. Melihat perkembangannya yang begitu pesat, BCA terdorong buat menawarkan solusi pembayaran online, dan berharap jumlah partisipannya terus bertambah di event selanjutnya. Telkomsel juga ikut serta di sana, mendukung Harbolnas dengan menjaga kualitas jaringan serta melaksanakan program loyalty menarik untuk para pelanggan.

Harbolnas 2016 juga didukung oleh nama-nama raksasa di ranah teknologi seperti Google, Samsung dan Facebook – sang developer jejaring sosial terbesar di dunia itu fokus dalam membantu startup dan bisnis yang sedang berkembang, sempat melangsungkan Workshop Hari Belanja Nasional akhir bulan November silam. Selain itu, Grab selaku penyedia servis pemesanan kendaraan turut berkontribusi di acara ini sebagai mitra transportasi resmi.

Jangan sampai ketinggalan, masih ada waktu untuk menikmati gelaran Harbolnas 2016 di toko online atau layanan e-commerce favorit Anda.

*) Disclosure: DailySocial adalah media partner acara Harbolnas 2016. 

[Tidbit] Harbolnas versi Alfacart dan Bukalapak, Telkomsel Raih Penghargaan di World Communication Awards 2016

Harbolnas 2016: Alfacart mengandalkan jaringan O2O

Layanan Online-to-Offline (O2O) dengan jaringan terbesar di Indonesia yang dihadirkan oleh Alfacart.com, diharapkan mampu memberikan kontribusi optimal terhadap kian diminatinya beragam penawaran istimewa yang disajikan Alfacart.com bagi para pelanggan selama peringatan Hari Belanja Online (Harbolnas) 2016 yang berlangsung dari 12 hingga 14 Desember 2016. Untuk layanan pengambilan barang, pelanggan dapat melakukan di 8000+ toko Alfamart, sedangkan untuk pembayaran (pay at store) pelanggan dapat melakukannya di 12.389 toko Alfamart.

Berkaitan dengan Harbolnas 2016, khusus di tanggal 12 hingga 14 Desember 2016, Alfacart.com menghadirkan penawaran-penawaran istimewa bagi para pelanggan setianya, antara lain pemberian diskon besar hingga 88% plus 36%, plus ditambah lagi diskon hingga 15% dari bank-bank yang menjadi mitranya untuk semua kategori produk dari fashion, groceries, kamera dan elektronik, gadget dan smartwatch, hingga produk untuk rumah dan dapur serta keperluan bayi dan anak. Esensi partisipasi Alfacart.com di Hari Belanja Online 2016 adalah untuk turut mendorong meningkatnya minat masyarakat Indonesia untuk berbelanja online.

Harbolnas 2016: Bukalapak dengan diskon jumbo

Menyambut Hari Belanja Online Nasional 2016, Bukalapak memberikan diskon jumbo hingga 80%, ditambah juga dengan harga yang dapat dinego oleh seluruh pengguna Bukalapak. Penawaran ini berlaku hanya 3 hari mulai tanggal 12 hingga 14 Desember 2016, berlaku di website maupun aplikasi Bukalapak baik di Android dan iOS.

Untuk menikmati diskon jumbo dan harga nego tersebut, pengguna Bukalapak harus memiliki akun yang terverifikasi dan mengunduh aplikasi versi terbaru Bukalapak. Dalam melakukan nego harga, pengguna setiap harinya memiliki kesempatan 3 kali untuk memasukkan harga barang yang ingin di nego.

CEO Telkomsel memperoleh penghargaan di World Communication Awards 2016

Di tengah iklim industri telekomunikasi tanah air yang kompetitif, Telkomsel menegaskan komitmennya untuk terus membangun ekosistem digital di Indonesia, mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Komitmen Telkomsel untuk terus tumbuh dan membangun ini pun mendapatkan ganjaran di ajang World Communication Awards (WCA) 2016, yang dihelat di London dan dihadiri oleh ratusan eksekutif industri telekomunikasi dari seluruh dunia, berupa penghargaan CEO of The Year 2016 bagi Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah.

Didukung dengan tersebarnya jaringan broadband Telkomsel di berbagai wilayah Indonesia, hal tersebut diharapkan dapat mendukung pelanggan dalam merasakan pengalaman mobile digital lifestyle terbaik. Pembangunan dan peningkatan kualitas jaringan broadband Telkomsel yang dilakukan lewat program TrueBEx secara konsisten berdampak pada peningkatan penggunaan layanan data Telkomsel oleh pelanggan. Pengembangan layanan keuangan digital difokuskan untuk menciptakan gaya hidup baru dalam melakukan pembayaran secara non tunai, sehingga memperluas jangkauan layanan keuangan kepada lebih banyak lagi masyarakat dan tentunya mendukung Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan pemerintah.

[Tidbit] Beasiswa S2 XL Axiata, Zalora Dukung Harbolnas 2016, Masa Depan E-Commerce

Khazanah Scholarship Programme 2017 dari XL Axiata

PT XL Axiata Tbk (XL) kembali menawarkan program beasiswa Khazanah atau Khazanah Scholarship Programme 2017 kepada kalangan muda Indonesia. Vice President Corporate Communication XL, Turina Farouk, mengatakan, Program ini merupakan bagian dari program sosial Yayasan Khazanah untuk masyarakat Indonesia, di mana sejumlah perusahaan di bawah Khazanah Nasional Berhad beroperasi di Indonesia, salah satunya adalah XL.

Pilihan universitas tersebut adalah Multimedia Universiti, Universitas Kebangsaan Malaysia, Universitas Islam Antarbangsa Malaysia, Universitas Malaya, Universitas Putra Malaysia, Universitas Sains Malaysia, Universitas Tenaga Nasional, dan Universiti Teknologi Malaysia.

Zalora mendukung Harbolnas 2016

ZALORA, destinasi fashion online terbesar di Asia dengan bangga mengadakan kembali Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang akan diselenggarakan selama 3 hari mulai dari 12 Desember 2016 sampai dengan 14 Desember 2016. Harbolnas menjadi one-stop shop di mana pelanggan ZALORA dapat memuaskan kebutuhan fashion-nya untuk berbagai acara akhir tahun, mulai dari pakaian wanita, pria, aksesoris, sepatu hingga atribut olahraga.

Masa depan e-commerce versi Criteo

Laporan The Future of eCommerce: The Road to 2016 dari Criteo dan dipublikasikan oleh Ovum, menemukan bahwa teknologi, model bisnis baru, dan perubahan perilaku konsumen menjadi pendorong utama dalam dunia ritel. Pada 2026, keinginan mendasar ini akan tetap bertahan, namun ekspektasi terkait pengalaman berbelanja akan jauh berbeda.

Iklan melalui perangkat mobile telah menjadi bagian dari dunia periklanan yang mapan dan akan menjadi media yang dominan (namun tidak eksklusif) untuk sebagian besar brand pada 2026, seperti pada pasar yang memiliki keunggulan teknologi seperti Hongkong, Singapura, dan Taiwan. Kondisi ini memaksa para pengusaha ritel untuk terus mengubah cara mereka berkerja dan menarik perhatian konsumennya.

Untuk membaca lebih lanjut mengenai laporan riset The Future of eCommerce: The Road to 2016 dari Criteo yang dipublikasikan oleh Ovum, silakan mengunjungi http://www.criteo.com/resources/ovum-future-ecommerce/

Harbolnas Berikan Lonjakan Tertinggi Bagi Layanan Kupon Online Flipit

Tahun 2015 tinggal menyisakan satu pekan. Perjalanan satu tahun tentu dapat menjadi pertimbangan satu tahun depan inovasi atau terobosan apa yang di tawarkan. Flipit, salah satu layanan yang menyajikan kupon untuk berbagai keperluan, berbagi capaiannya sepanjang tahun kepada DailySocial, termasuk  saat Harbolnas berlangsung.

Dalam perjalanannya di tahun 2015 ini event Harbolnas bisa dikatakan momen puncak dari Flipit. Selama acara (mulai 10 – 12 Desember 2015) lebih dari 46.000 kode kupon yang diterbitkan khusus untuk Harbolnas berhasil digunakan oleh pengguna Flipit di Indonesia. Angka tersebut tidak termasuk dengan kode general di luar promo Harbolnas.

Dari semua kode yang diterbitkan Flipit kode kupon untuk pembelian mobile dan tablet menjadi yang paling populer di tahun ini. Kode tersebut adalah voucher 15% spesial Harbolnas dan voucher spesial 11.11 senilai 100.000 untuk membeli produk mobile dan tablet. Salah satu bukti bahwa Harbolnas bisa menarik minat masyarakat untuk berbelanja.

Secara keseluruhan tahun ini trafik Flipit terus tumbuh, bermula dari diterbitkanya Flipit Indonesia berbahasa Indonesia. Selain itu di momen Harbolnas kemarin trafik Flipit Indonesia mengalami pertumbuhan lebih dari 400%. Jauh lebih banyak dari negara-negara tempat Flipit beroperasi lainnya yang juga membuat promo (12/12) dengan masing-masing Singapura dengan 7% Malaysia dengan 81%.

Jochem Vroom, Co-Founder Flipit, menyampaikan, “Flipit.com Indonesia mengalami peningkatan trafik yang sangat tinggi pada saat Harbolnas. Lonjakan trafik tertinggi dialami Flipit pada tanggal 12 Desember 2015. Acara online sale seperti 12/12 ini membuktikan bahwa bertumbuhnya minat masyarakat untuk berbelanja online dan meningkatnya tingkat kesadaran pecinta belanja daring atas penggunaan kode kupon sebagai sarana mendapatkan extra diskon saat belanja online.”

Di Indonesia, selama satu tahun terakhir Flipit lebih banyak diakses oleh perempuan dengan persentase 55%. Untuk rentang umur, Flipit Indonesia didominasi usia remaja dan usia produktif dengan pembagian rentang 16-24 tahun sebesar 46% dan 25-34 tahun dengan 43%. Untuk wilayah asal, Jakarta, Surabaya, dan Medan menjadi tiga besar kota pengguna Flipit.