Smartphone Huawei Kembali di Indonesia, nova 9 Hadir 8 Desember dengan Kamera Utama Sekelas Flagship

Sudah cukup lama Huawei tidak merilis smartphone baru di Indonesia. Kalau saya tidak salah, terakhir adalah flagship Huawei Mate 40 Pro pada Desember tahun lalu. Meski begitu, sepanjang tahun ini Huawei cukup rutin merilis produk baru seperti tablet, laptop, smartwatch, dan TWS.

Namun di penghujung tahun ini, Huawei akhirnya akan merilis smartphone baru yaitu nova 9. Tepatnya akan diperkenalkan pada 8 Desember dan tersedia untuk pre-order mulai 8 Desember sampai 17 Desember 2021.

Lantas, apa kehebatan dari Huawei nova 9? Hal yang paling istimewa adalah perangkat kelas menengah ini akan membawakan pengalaman kamera sekelas flagship. Ia dirancang untuk mendukung generasi muda untuk membuat dan berbagi konten baik foto maupun video.

Tentu saja, Huawei punya alasan kuat atas klaimnya tersebut. Sebab nova 9 memang dibekali kamera utama Ultra Vision 50MP RYYB color filter array dengan sensor berukuran besar 1/1.56 inci yang memberikan 40% pencahayaan lebih pada saat mengambil gambar.

Huawei nova 9 juga menawarkan teknologi kamera kelas flagship yang bisa ditemukan pada smartphone seri P Huawei. Termasuk 4-in-1 Light Fusion, warna DCI-P3, dan XD Fusion Image Engine.

Secara total, Huawei nova 9 hadir dengan sistem Ultra Vision AI Quad Camera. Kamera utamanya 50MP Ultra Vision RYYB, bersama kamera 8MP Ultra Wide-Angle, kamera depth 2MP, kamera macro 4cm. Itu di bagian belakang, sementara kamera selfienya 32MP yang juga dapat menghasilkan video hingga resolusi 4K 30fps.

Selain itu, melanjutkan ciri khas dari seri Huawei nova, ia hadir punya desain premium dengan ultra-thin design 7,77 mm dan berat 175 gram. Baik sisi depan maupun belakang bodinya punya sedikit lengkungan, sehingga terasa lebih tipis dan nyaman dalam genggaman.

Lebih jauh lagi, Huawei nova 9 mengusung 6,57 inci 120Hz Original-Colour Curved Display dan baterai sebesar 4.300mAh dengan Huawei SuperCharge 66W. Dapur pacunya mengandalkan chipset Snapdragon 778G yang menawarkan performa kencang untuk mendukung semua aktivitas, termasuk pengalaman gaming yang memuaskan.

Terakhir sebagai catatan penting, Huawei nova 9 yang akan hadir di Indonesia masih menjalankan sistem operasi EMUI 12 tanpa GMS. Namun pengguna bisa langsung memperbaruinya ke HarmonyOS 2.0 yang lebih terintegrasi dengan perangkat Huawei lainnya.

Aplikasi yang Anda butuhkan bisa diakses lewat Huawei AppGallery. Huawei telah bekerja sama dengan 4,5 juta pengembang yang telah terdaftar dan terus menghadirkan aplikasi terbaru dan fungsional di AppGallery, dengan lebih dari 141.000 aplikasi yang terintegrasi dengan HMS (Huawei Mobile Services).

Baiklah kalau begitu, mari kita nantikan kedatangan Huawei nova 9 secara resmi di Indonesia pada 8 Desember mendatang. Bagi yang berminat, pre-ordernya dibuka mulai 8 Desember sampai 17 Desember 2021, di Tokopedia, Shopee, JD.ID, Blibli, Lazada, Huawei High-End Experience Store (HES), erafone dan gerai mitra lainya.

Huawei MatePad 11 dan Freebuds 4 Akhirnya Resmi Hadir di Indonesia

Huawei kembali meluncurkan dua produk mereka yang sedang naik daun di Indonesia. Bukan smartphone, Huawei meluncurkan sebuah tablet dan juga true wireless stereo. Kedua perangkat tersebut adalah Huawei MatePad 11 dan Freebuds 4. Huawei MatePad 11 sendiri juga sudah diperkenalkan kepada para jurnalis pada bulan Juli yang lalu.

Patrick Ru, Country Head Huawei Consumer Business Group Indonesia menyatakan, “Kami berupaya mengatasi hal tersebut dengan menghadirkan sebuah solusi, yaitu Huawei MatePad 11. Sebuah tablet yang dapat menjadi penggerak produktivitas harian Anda dengan pengalaman menggunakan tablet seperti layaknya PC. Menghadirkan fitur serbaguna dengan harga yang bersaing. Disandingkan dengan aksesori seperti Huawei M-Pencil (generasi ke-2), produk ini adalah perangkat yang luar biasa untuk mendukung pekerjaan. ”

MatePad 11 merupakan tablet pertama dari Huawei yang menggunakan Harmony OS 2. Hal ini menandakan pertama kalinya untuk Huawei memindahkan sistem operasi perangkat tablet dari Android. Tentunya, Huawei masih mempertahankan kompatibilitas dengan aplikasi-aplikasi Android. Huawei sendiri juga sudah menambahkan beberapa aplikasi pada Huawei App Gallery.

Huawei MatePad 11 juga merupakan tablet Huawei pertama yang mendukung kecepatan refresh rate 120 Hz. MatePad 11 menghadirkan Multi-screen Collaboration PC-Tablet baru, termasuk tiga mode, yaitu Mirror Mode, Extend Mode, dan Collaborate Mode. Jadi, tablet ini nantinya bakal berfungsi sebagai monitor ke 2 jika dihubungkan dengan laptop Huawei dan hanya bisa pada laptop dengan merek yang sama tersebut.

 

Huawei MatePad 11 juga dapat dilengkapi dengan sebuah stylus yang memiliki nama M-Pencil. M-Pencil yang disematkan pada tablet terbarunya ini ternyata sudah merupakan generasi ke 2 dan memiliki latensi serendah 2 ms, sehingga ssaat menggambar akan menjadi lebih cepat. Huawei Smart Magnetic Keyboard dan mouse juga sudah didukung pada tablet ini sehingga nantinya akan beroperasi layaknya sebuah PC.

Selanjutnya adalah FreeBuds 4 yang merupakan set earbud open-fit pertama dengan teknologi dual-microphone noise cancellation, di mana mikrofonnya bisa menangkap kebisingan sekitar dengan akurasi yang jauh lebih tinggi. Huawei FreeBuds 4 menggunakan teknologi Adaptive Ear Matching (AEM) noise cancellation dan merupakan earbuds open-fit pertama yang mengimplementasikan teknologi ini. Saat noise cancellation diaktifkan, earbud secara otomatis mendeteksi bentuk telinga pengguna dan menentukan pengaturan optimal untuk setiap pengguna, menghasilkan pengalaman noise cancellation yang paling nyaman.

Huawei FreeBuds 4 mengadopsi peningkatan mesin bass, tabung bass, dan motherboard baru yang ditingkatkan untuk membentuk rongga suara yang dikunci secara independen. Dibandingkan dengan FreeBuds 3, Huawei FreeBuds 4 secara dramatis meningkatkan kedap udara dan tekanan akustik, dan volume tabung bass meningkat sebesar 15%, yang memberikan efek resonansi intensif dari udara dan diafragma.

Huawei MatePad 11 dijual dengan harga Rp. 7.299.000 dan dapat dipesan dengan cara pre-order hingga tanggal 13 Agustus 2021. Sedangkan Huawei Freebuds 4 dijual pada harga Rp. 2.199.000 dan dapat dipesan dengan cara yang sama dengan waktu yang sama pula dengan MatePad 11. Keduanya dapat ditemukan pada toko resmi online Huawei yang tersebar pada beberapa ecommerce.

Multi Screen Collaboration: Hanya untuk Laptop Huawei

Fitur tablet Huawei yang satu ini tentu saja sangat menarik. Hal tersebut dikarenakan kita seakan memiliki dua buah monitor yang dapat tersambung satu sama lainnya. Akan tetapi, apakah fitur ini bisa hadir di semua laptop yang dijual di pasar Indonesia, atau hanya untuk laptop Huawei saja.

Edy Supartono selaku Country Training Manager Huawei Indonesia mengatakan bahwa fitur ini memang eksklusif Huawei. Fitur ini tentu saja hanya bisa digunakan untuk disambungkan dari tablet Huawei ke laptop Huawei saja. Sebelumnya, Multi Screen Collaboration hadir pada perangkat smartphone Huawei saja.

Fitur ini nantinya hanya akan bisa digunakan pada perangkat Huawei yang sudah menggunakan Harmony OS. Untuk laptopnya, Huawei mengharuskan untuk melakukan update ke software PC Manager terbaru, yaitu 11.1. Jadi kombinasi inilah yang nantinya akan bisa menggunakan Multi Screen Collaboration tersebut.

Huawei Matepad 11 Diperkenalkan: Tablet Pertama dengan HarmonyOS 2

Perseteruan dengan pemerintah Amerika ternyata tidak membuat Huawei patah semangat. Hal ini ditandai dengan munculnya perangkat tablet baru dari Huawei yang akan dijual di Indonesia. Tablet tersebut diberi nama Huawei MatePad 11 dan sudah menggunakan sistem operasi terbaru besutan mereka sendiri, yaitu HarmonyOS 2.

Patrick Ru, Country Head Huawei CBG Indonesia menjelaskan, “Kita sudah menjadi semakin mobile dalam melakukan pekerjaan, terutama di situasi pandemi. Bekerja tidak lagi dikaitkan dengan berada di meja kantor. Sekarang, bekerja sudah bisa dilakukan di mana saja, baik dari rumah atau pun cafe favorit Anda. Itulah mengapa memiliki gadget tepat yang dapat mendukung produktivitas sangat penting saat ini dan kami dapat mengatakan bahwa Huawei MatePad 11 adalah jawabannya. Konsumen di Indonesia dapat menantikan tablet yang tidak hanya dilengkapi dengan fitur terbaik tetapi juga HarmonyOS 2 baru kami.”

Huawei MatePad 11 juga merupakan tablet Huawei pertama yang mendukung kecepatan refresh rate 120 Hz. MatePad 11 menghadirkan Multi-screen Collaboration PC-Tablet baru, termasuk tiga mode, yaitu Mirror Mode, Extend Mode, dan Collaborate Mode. Jadi, tablet ini nantinya bakal berfungsi sebagai monitor ke 2 jika dihubungkan dengan laptop Huawei.

Huawei MatePad 11 juga dapat dilengkapi dengan sebuah stylus yang memiliki nama M-Pencil. M-Pencil yang disematkan pada tablet terbarunya ini ternyata sudah merupakan generasi ke 2 dan memiliki latensi serendah 2 ms, sehingga ssaat menggambar akan menjadi lebih cepat. Huawei Smart Magnetic Keyboard dan mouse juga sudah didukung pada tablet ini sehingga nantinya akan beroperasi layaknya sebuah PC.

Berbeda dengan perangkat Huawei lainnya, MatePad 11 tidak menggunakan SoC buatan Kirin. MatePad 11 yang akan diluncurkan menggunakan Snapdragon 865 buatan Qualcomm. Namun, sepertinya tablet ini hanya menggunakan WiFi 6 saja dan tidak menggunakan jaringan seluler.

Ada alasan tersendiri mengapa MatePad 11 tidak menggunakan Kirin. Saat ditanyakan, pihak Huawei mengatakan bahwa terdapat masalah pada pasokan chipset dari Kirin. Hal tersebut lah yang membuat Huawei menggunakan SoC buatan Qualcomm.

Tablet ini nantinya juga akan diluncurkan di Indonesia. Namun, Huawei Indonesia belum memberikan informasi mengenai kapan perangkat yang satu ini datang ke Indonesia. Harganya pun juga belum bisa diberikan oleh cabangnya di Indonesia ini. Oleh karena itu, mari kita tunggu peluncuran dari tablet terbaru dari Huawei yang satu ini.

Antisipasi Masalah, Huawei Luncurkan Sistem Operasi Bikinannya Sendiri, Harmony OS

Samsung sudah lama punya Tizen, dan sekarang Huawei pun punya Harmony OS. Alasan di balik lahirnya kedua sistem operasi tersebut berbeda. Bagi Huawei, yang menjadi alasan tentu saja adalah potensi diputusnya kerja sama antara Google dan Huawei sebagai imbas langsung dari “trade war” antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Harmony OS adalah solusi yang disiapkan seandainya skenario terburuk itu benar-benar terjadi. CEO Huawei, Richard Yu, menjelaskan bahwa sistem operasi bikinan mereka ini sungguh berbeda dari Android maupun iOS, utamanya berkat arsitektur microkernel yang digunakan.

Huawei Harmony OS

Dari kacamata sederhana, Harmony OS menjanjikan kompatibilitas dengan banyak perangkat sekaligus, termasuk halnya smartwatch ataupun smart TV. Di Tiongkok, Huawei bahkan sudah merilis Honor Vision, smart TV sekaligus perangkat pertama yang menjalankan Harmony OS. Satu OS untuk semua, kira-kira demikian premis simpel yang hendak dihidangkan Harmony OS.

Arsitektur microkernel juga membawa sejumlah keunggulan lain, salah satunya adalah “Deterministic Latency Engine”, yang memungkinkan sistem untuk memprioritaskan aplikasi atau kegiatan sehingga semuanya berjalan dengan kapasitas maksimum. Menurut Huawei, Harmony OS punya performa lima kali lebih gegas ketimbang sistem operasi lain yang tersedia saat ini.

Huawei Harmony OS

Selanjutnya, Harmony OS juga diklaim mampu beradaptasi dengan layout layar yang berbeda secara otomatis, dengan harapan developer tidak perlu membuang waktu terlalu banyak hanya untuk menyesuaikan aplikasinya dengan beragam perangkat yang ukuran layarnya bervariasi. Bicara soal aplikasi, Harmony OS juga dirancang agar dapat menjalankan aplikasi-aplikasi Android, HTML5 maupun Linux.

Versi awal Harmony OS rencananya bakal meluncur ke sejumlah smartwatch dan perangkat pintar, sebelum akhirnya merambah kategori lainnya. Smart TV sudah, mungkin sebentar lagi kita bakal melihat Huawei Watch edisi Harmony OS?

Sumber: Wareable.