Usung Dashboard Canggih, Audi Q4 e-tron Turut Dilengkapi Augmented Reality Heads-up Display

Petunjuk navigasi berbasis augmented reality (AR) adalah masa depan dunia otomotif. Tidak percaya? Silakan lihat salah satu fitur opsional yang diunggulkan oleh mobil listrik terbaru Audi, Q4 e-tron. Dashboard bernuansa futuristisnya tidak hanya dilengkapi heads-up display (HUD), melainkan yang bekerja sesuai dengan prinsip AR.

HUD sendiri bukanlah barang baru di industri otomotif, sebab sudah banyak mobil di jalanan yang menggunakan teknologi. Umumnya, HUD di mobil melibatkan sebuah panel kaca kecil yang berada persis di belakang kaca depan, lalu ada proyektor yang ‘menembakkan’ informasi ke panel tersebut.

Lain halnya dengan augmented reality heads-up display (AR HUD) seperti yang Audi kembangkan ini. Ketimbang memproyeksikan informasi ke sebuah panel kecil, justru kaca depan Q4 e-tron yang dijadikan bidangnya secara langsung. Menurut Audi, sistem AR HUD ciptaannya mampu meng-cover porsi kaca depan seluas 70 inci secara diagonal.

Ada dua macam informasi yang dapat ditampilkan. Yang pertama adalah indikator umum seperti kecepatan mobil maupun batas kecepatan untuk ruas jalan yang tengah dilalui. Pengemudi akan melihat informasi statis ini seperti sedang berada sekitar 3 meter di depannya.

Yang kedua adalah informasi dinamis yang bisa muncul di mana saja dalam cakupan 70 inci secara diagonal itu tadi. Yang paling relevan tentu adalah petunjuk arah, dan pengemudi bakal melihatnya seperti berada sekitar 10 meter di depan hidung mobil. Selain petunjuk arah, sistemnya juga dapat menampilkan indikator untuk memperjelas marka jalan.

Rahasia dari teknologi AR HUD ini terletak pada sebuah komponen bernama picture generation unit (PGU) yang Audi tanamkan ke dashboard Q4 e-tron. Hardware khusus tersebut juga hadir bersama software spesifik bernama AR Creator yang bertugas me-render semua informasi digital tersebut dalam kecepatan 60 fps, sekaligus memastikan posisinya tetap sinkron selagi mobil bergerak.

Dari kacamata sederhana, AR Creator bekerja dengan mengalkulasikan pergerakan mobil sekaligus memprediksi di mana letak objek-objek di sekitar mobil secara terus menerus berdasarkan informasi yang diterima dari beragam sensor eksternal. Informasi ini kemudian dipakai untuk mengubah peletakan grafik AR secara dinamis, mencegahnya agar tidak lompat ke sana-sini selagi posisi mobil berubah setiap sepersekian detik.

Kalau ditanya apa tujuan dari penerapan AR HUD, jawabannya sudah pasti adalah untuk membantu pengemudi tetap fokus ke jalanan. Agar misi ini lebih mudah tercapai, Audi pun tidak lupa melengkapi sistem infotainment Q4 e-tron dengan dukungan perintah suara sehingga kedua tangan pengemudi bisa terus berada di setir.

Audi bukan satu-satunya produsen mobil yang menerapkan teknologi AR HUD ini. Pertengahan 2020 kemarin, Mercedes-Benz juga sempat mendemonstrasikan beragam inovasi digital yang dimiliki seri S-Class generasi terbaru, salah satunya juga merupakan AR HUD.

Sumber: Engadget dan Audi.

Heads-Up Display Navdy Ingin Hapuskan Kebiasaan Memakai Ponsel Selagi Mengemudi

Entah alasannya sibuk atau memang bandel, menggunakan smartphone selagi mengemudi merupakan kebiasaan yang harus benar-benar dihilangkan. Sayangnya perkembangan teknologi setiap tahunnya membuat kita semakin tergantung dengan smartphone, sehingga sulit rasanya untuk menghindari kebiasaan buruk ini.

Kehadiran aksesori untuk menggantungkan smartphone di dashboard atau di kaca depan setidaknya bisa sedikit membantu, tapi cara ini pun masih bisa membuat perhatian kita teralihkan. Lain ceritanya dengan heads-up display alias HUD, yang menyajikan informasi dalam tampilan yang bening serta diposisikan pas di tengah-tengah pandangan pengemudi.

Saat ini memang sudah ada beberapa perangkat HUD yang dijual di pasaran, tapi sepertinya belum ada yang seambisius Navdy. Pertama kali diperkenalkan dua tahun yang lalu melalui sistem crowdfunding, Navdy kini sudah siap meluncur ke pasaran.

Navdy mengklaim proses pemasangan unitnya hanya memakan waktu 15 menit saja / Navdy
Navdy mengklaim proses pemasangan unitnya hanya memakan waktu 15 menit saja / Navdy

Fungsi utama Navdy adalah memproyeksikan informasi ke kaca depan, sehingga pengemudi bisa memantaunya tanpa mengalihkan pandangan sama sekali. Mengingat Navdy tersambung ke port OBD II milik mobil, informasi tersebut mencakup kecepatan, sisa bahan bakar, plus info lain seperti panduan navigasi dan notifikasi berkat konektivitasnya dengan smartphone.

Navdy memiliki komponen mikrofon dan speaker-nya sendiri, memungkinkannya untuk berinteraksi dengan pengemudi via perintah suara. Contohnya, ketika status bahan bakar terdeteksi kritis, Navdy akan merekomendasikan pengemudi untuk mampir ke SPBU dan otomatis menampilkan rute navigasinya.

Selain gesture, Navdy juga bisa dikendalikan menggunakan scroll wheel yang dijepitkan ke setir / Navdy
Selain gesture, Navdy juga bisa dikendalikan menggunakan scroll wheel yang dijepitkan ke setir / Navdy

Navigasinya sendiri mengandalkan perpaduan Google Maps di ponsel dan Here Maps beserta chip GPS internal yang tertanam dalam bodi Navdy. Sederhananya, ketika koneksi internet di ponsel sedang kurang baik, Navdy akan otomatis beralih ke database Here Maps yang bisa ia akses secara offline.

Panggilan telepon yang masuk ke ponsel juga bisa langsung diterima lewat Navdy dengan melambaikan tangan, atau bisa juga dengan menggunakan aksesori berupa scroll wheel yang dijepitkan ke setir. Selagi ini berlangsung, interface-nya akan dibagi menjadi dua sehingga panduan navigasi masih bisa terus ditampilkan.

Interface-nya yang sederhana terkesan semakin efektif berkat proyeksi yang berkualitas. Navdy mengklaim tingkat kecerahan proyeksinya lebih terang 40 persen daripada layar smartphone, dan ketajaman warna sekaligus gambarnya dijamin tetap konsisten dalam kondisi pencahayaan apapun – cukup terang di siang hari, tidak membutakan di malam hari.

Saat ada panggilan telepon masuk, interface-nya akan dibagi dua supaya panduan navigasi tetap bisa ditampilkan / Navdy
Saat ada panggilan telepon masuk, interface-nya akan dibagi dua supaya panduan navigasi tetap bisa ditampilkan / Navdy

Semua ini bakal terdengar semakin menarik berkat integrasi Google Assistant dan Siri. Dengan begitu, memilih dan memutar lagu bisa dilakukan semudah menginstruksikan kedua asisten virtual tersebut, termasuk halnya mencari lokasi di peta.

Navdy saat ini sudah bisa dibeli seharga $799. Kalau mobil Anda dilengkapi port OBD II – hampir semua yang diproduksi di tahun 1996 ke atas memilikinya – maka Navdy pun kompatibel dan siap digunakan.

Sumber: CNET dan Navdy.

iScout HUD Bantu Pengemudi Mengakses Informasi Secara Aman

Baik Android Auto maupun Apple CarPlay sama-sama bertujuan menyempurnakan pengalaman berkendara tanpa meningkatkan resiko kecelakaan yang sering kali terjadi akibat penggunaan smartphone selagi mengemudi. Pun demikian, menatap layar dashboard masih berarti pandangan akan teralih dari jalanan, lain halnya ketika menggunakan heads-up display (HUD).

Kini ada HUD baru bernama iScout yang cukup menarik perhatian. Dikembangkan oleh startup asal Singapura, Spade Techs, iScout mengemas fitur yang cukup lengkap untuk ukuran sebuah HUD, utamanya adalah konektivitas Bluetooth sehingga ia dapat disambungkan dengan ponsel milik pengguna, baik Android maupun iPhone.

Setelah tersambung, iScout dapat menampilkan panggilan telepon, pesan teks, reminder maupun jenis notifikasi lain dari aplikasi pihak ketiga. Menariknya, ia dapat dinavigasikan memakai gesture. Jadi ketika ada panggilan telepon masuk, pengguna hanya perlu mengibaskan tangannya ke kiri atau kanan untuk menolak atau menerimanya. Dengan cara seperti ini, pandangan pengguna pun tetap tertuju ke jalanan.

iScout HUD dapat dinavigasikan dengan gesture sehingga pengemudi bisa terus fokus ke jalanan / Spade Techs
iScout HUD dapat dinavigasikan dengan gesture sehingga pengemudi bisa terus fokus ke jalanan / Spade Techs

iScout HUD dapat ditempatkan di atas dashboard dan menyambung ke konektor ODB yang terdapat pada mayoritas mobil modern. Semua konten akan diproyeksikan ke lapisan kaca “photochromic” yang menghadap ke pengemudi. Photochromic sendiri maksudnya adalah tingkat kecerahannya akan disesuaikan dengan kondisi cahaya di sekitar, misalnya di siang atau malam hari.

Karena menyambung via ODB, iScout juga bisa membaca sejumlah informasi terkait mobil itu sendiri macam sisa tangki bahan bakar atau kecepatan mobil. Saat bahan bakar terdeteksi kritis, iScout akan memberi peringatan dan otomatis menampilkan petunjuk jalan menuju SPBU terdekat.

Fitur menarik lain dari iScout adalah sepasang kamera blind spot di ujung kiri dan kanannya. Kamera ini akan aktif dengan sendirinya ketika Anda menyalakan lampu sein, sehingga Anda tak perlu menengok ke belakang untuk memastikan apakah tidak ada mobil lain yang melaju ke arah Anda. Sebagai bonus, ia turut mengemas dashcam di sisi depannya.

Jika konsep HUD berbasis Bluetooth dan gesture terdengar menarik bagi Anda, iScout saat ini sudah bisa dipesan melalui situs crowdfunding Kickstarter seharga $299.

Garmin Varia Vision Suguhkan Heads-Up Display untuk Pesepeda

Tahun lalu, Garmin memperkenalkan lini produk baru bernama Varia, dengan misi mulia yakni mengurangi angka cedera yang dialami para pesepeda. Enam bulan berselang, kini Garmin sudah siap mengungkap anggota terbaru dari lini tersebut, yang dipamerkan langsung ke hadapan pengunjung CES 2016.

Dijuluki Garmin Varia Vision, perangkat ini punya tujuan untuk menyajikan informasi penting dengan cara yang lebih intuitif ketimbang alat GPS navigator standar. Merujuk namanya, sebenarnya kita bisa menduga bahwa perangkat ini ada hubungannya dengan mata pengguna. Dan benar saja, Anda boleh menganggapnya sebagai Google Glass-nya penggiat olahraga bersepeda.

Namun tidak seperti Google Glass, Varia Vision hanya merupakan sebuah aksesori pelengkap yang bisa Anda jepitkan ke frame kacamata – baik di sisi kiri ataupun kanan – menyulap kacamata apapun menjadi sebuah heads-up display (HUD) yang informatif dan mudah dipahami tanpa mengganggu konsentrasi ketika berada di jalanan.

Sebuah layar kecil akan menampilkan sederet info, mulai dari data performa, panduan navigasi sampai notifikasi yang berasal dari smartphone. Tapi informasi tersebut tidak dikumpulkan dengan sendirinya, melainkan diteruskan dari perangkat yang kompatibel macam navigator Edge 1000 ataupun Varia Rearview Radar.

Garmin Varia Vision

Sepintas memang terkesan terlalu rumit karena membutuhkan kehadiran perangkat lain. Akan tetapi hal ini justru bisa membuka potensi Varia Vision lebih luas lagi. Contohnya, ketika dipasangkan dengan Varia Rearview Radar, Varia Vision akan menampilkan peringatan terkait mobil ataupun kendaraan lain yang sedang melaju di belakang pesepeda, sehingga pada akhirnya mereka bisa lebih berhati-hati dan waspada terhadap kondisi lalu lintas yang seringkali tak terduga.

Untuk mengendalikan Varia Vision, pengguna bisa memanfaatkan panel sentuh yang berada di bagian sisi, tepat di sebelah frame kacamata. Panel sentuh ini bisa beroperasi meski pengguna memakai sarung tangan atau tangannya basah. Secara keseluruhan, Varia Vision sendiri tahan air sehingga hujan-hujanan sambil mengayuh masih mungkin dilakukan bersamanya.

Ide yang ditawarkan Garmin Varia Vision terdengar menarik, terlebih kalau Anda sudah punya perangkat navigator yang kompatibel ataupun Varia Rearview Radar tadi. Harganya $400, semahal kacamata brand kenamaan itu sendiri.

Sumber: Garmin.

Kopin Solos Adalah Google Glass-nya Para Pesepeda

Bicara soal kacamata pintar, Anda pasti teringat dengan Google Glass, yang hingga kini masih dalam posisi hiatus. Tidak banyak yang mengetahui, namun jauh sebelum Google, tepatnya di tahun 2007, sebuah perusahaan bernama Kopin sempat meluncurkan semacam heads-up display (HUD) yang bisa menampilkan isi layar iPod yang tersambung. Continue reading Kopin Solos Adalah Google Glass-nya Para Pesepeda

RecPOP Adalah Heads-Up Display Bertenagakan Smartphone untuk Mobil Anda

Meski tidak disarankan, cukup banyak pengemudi mobil yang menggunakan smartphone-nya sebagai petunjuk navigasi. Cara seperti ini jelas sangat berbahaya, karena konsentrasi Anda bisa buyar saat pandangan dialihkan ke layar smartphone. Continue reading RecPOP Adalah Heads-Up Display Bertenagakan Smartphone untuk Mobil Anda