[Review] Amazfit Bip U, Smartwatch untuk Sehari-hari

Menjaga daya tahan dan kesehatan tubuh amat penting di kondisi pandemi saat ini, seperti mengatur pola makan hingga olahraga secara teratur. Untuk memudahkan merekam segala aktivitas harian dan menunjang gaya hidup sehat, maka perlu bantuan perangkat smartwatch atau fitness tracker.

Berbagai macam bentuk dari brand yang berbeda banyak tersedia di pasaran, dari yang murah sampai yang mahal. Kali ini meja redaksi Dailysocial kedatangan jam tangan pintar terjangkau dari Huami, bernama Amazfit Bip U.

Bentuk kotak yang sekilas mirip Apple Watch memang menjadi daya tarik tersendiri, terlihat keren saat dipakai. Dibanderol dengan harga Rp795.000, apa saja fitur-fitur yang ditawarkan? Berikut review Amazfit Bip U selengkapnya.

Desain Stylish

Review-Amazfit-Bip-U-2

Sebagai alat pelacak, maka perangkat ini harus senantiasa dikenakan. Bobot yang ringan di angka 31 gram dan dimensi ringkas 40.9×35.5×11.4 mm membuat Amazfit Bip U nyaman dipakai seharian, termasuk saat diajak olahraga maupun dibawa pergi tidur.

Bicara build quality, ada harga tentu ada rupa. Smartwatch yang tersedia dalam tiga opsi warna yaitu hijau, hitam, dan pink ini bodinya terbuat dari material polikarbonat. Strap-nya dapat dilepas, terbuat dari karet silikon dengan lebar 20mm dan memiliki panjang yang bisa disesuaikan dari 76mm hingga 118mm.

Bagian muka menampilkan layar sentuh 1,43 inci beresolusi 320×302 piksel berbentuk kotak dengan kaca 2,5D Gorilla Glass 3 dan lapisan anti sidik jari. Bezel samping layarnya berukuran sedang dengan bagian dagu sedikit lebih tebal karena menampung tulisan Amazfit.

Review-Amazfit-Bip-U-3

Pada sisi kanan terdapat satu-satunya tombol fisik di jam tangan ini. Tombol ini dapat digunakan untuk membangunkan layar, tekan sekali untuk mengakses app list, tekan dan tahan akan membuka mode latihan, dan juga berfungsi untuk kembali ke menu sebelumnya.

Review-Amazfit-Bip-U-4

Kemudian pada bagian belakang, terdapat pin pengisi daya yang menempel secara magnetis. Bersama sensor SpO2 dan BioTracker 2 PPG Biological Optical.

Bodi Amazfit Bip U sudah dilengkapi dengan peringkat ketahanan air hingga 50 meter dan mendukung mode latihan renang. Hal ini juga berarti pengguna tidak perlu khawatir saat mencuci tangan dan tak perlu melepasnya saat mengambil air wudhu.

Aplikasi Zepp

Amazfit Bip U dapat digunakan oleh pengguna smartphone Android maupun iOS. Anda harus menginstal aplikasi bernama Zepp di smartphone untuk mengatur lebih lanjut smartwatch ini dan menyinkronkan data.

Secara default, Amazfit Bip U hanya dapat menampung maksimal empat watch face. Dua di antaranya dapat disesuaikan, Anda dapat memilih informasi yang ingin ditampilkan di layar.

Terdapat 50 pilihan yang bisa dipilih lewat aplikasi Zepp yang dikelompokkan dalam delapan kategori. Mulai dari digital dashboard, artistic & creative, exercise & health, simple & modern, quirky, traditional & classic, mechanical punk, dan retro sentiment.

Bila ingin lebih personal, Anda juga bisa mengubah wallpaper watch face menggunakan foto. Namun informasi yang ditampilkan sebatas waktu, hari, dan tanggal.

Antarmuka aplikasi Zepp terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu homepage, enjoy, dan profile. Pada homepage, tab ini menampilkan beragam data yang terkumpul seperti jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar, heart rate, SpO2, tingkat stres, dan sebagainya.

Kemudian pada tab enjoy, di sini menampilkan berbagai fitur untuk memaksimalkan penggunaan Amazfit Bip U. Misalnya alarm, find device, target setting, watch face, incoming call, app alerts, cycles, dan lainnya. Sedangkan pada tab profile, untuk mengkonfigurasi smartwatch lebih lanjut dengan pengguna.

User Experience

Review-Amazfit-Bip-U-11

Pengoperasian Amazfit Bip U sangat simpel, cukup dengan swipe. Usap ke atas dari homescreen untuk membuka notification center dan usap ke bawah untuk membuka control center yang menyediakan akses cepat untuk fitur do not disturb, alarm, kecerahan layar, dan setting.

Kemudian usap ke kiri atau kanan pada homescreen untuk mengakes berbagai fitur utama seperti activity goal, heart rate, SpO2, stress, PAI, wheather, dan music. Ada sepuluh slot shortcut yang bisa diatur sesuai kebutuhan di setting > preference > shortcut apps.

Layarnya terbilang responsif saat dioperasikan dan visibilitas layar di bawah sinar matahari cukup baik pada tingkat kecerahan 100%. Saya dapat melihat informasi di layar tanpa kesulitan.

Amazfit Bip U dilengkapi dengan fitur lit upon lift wrist, yang secara otomatis membangunkan layar saat mengangkat pergelangan tangan. Sangat praktis, fitur ini dapat diaktifkan sepanjang hari atau pada rentang jam tertentu. Durasi layar menyala bisa diatur di dalam fitur auto screen off, minimum 5 detik dan maksimum 15 detik.

Mengemas baterai 230 mAh, smartwatch ini diklaim dapat bertahan hingga sembilan hari untuk pemakaian normal dengan pengaturan yang fokus pada efisien daya. Dalam pengujian saya, dengan kecerahan layar 50%, durasi layar 15 detik, dan fitur app alerts aktif untuk aplikasi WhatsApp, smartwatch ini bisa menemani sampai satu minggu lebih.

Saya cukup puas dengan daya tahan baterainya. Dalam paket penjualan dibekali charger yang terpasang secara magnetis. Sayangnya, proses pengisian dayanya berlangsung cukup lama hampir dua jam.

Fitur Kesehatan dan Kebugaran

Review-Amazfit-Bip-U-12

Meski terjangkau, Amazfit Bip U membawa banyak sekali fitur untuk menunjang gaya hidup sehat. Mulai dari pemantauan detak jantung secara real-time mengandalkan sensor BioTracker 2 PPG Biological Optical. Secara default smartwatch ini mengukur denyut nadi secara otomatis pada interval 10 menit, di pengaturan tersedia juga opsi 1 menit, 5 menit, 10 menit, 30 menit, atau off.

Selain itu, Amazfit Bip U juga dapat mengukur tingkat oksigen dalam darah menggunakan sensor SpO2. Sleep tracking untuk memantau kualitas tidur dan juga dapat mengukur kualitas pernapasan saat tidur, stress monitoring, serta pelacak siklus menstruasi untuk wanita.

Terdapat 60 lebih mode olahraga yang didukung oleh smartwatch ini. Beberapa yang utama seperti outdoor running, treadmill, outdoor cycling, indoor cycling, walking, pool swimming, rope skipping, yoga, free exercise, rowing machine, elliptical trainer, badminton, cricket, dance, strength training, dan masih banyak lagi.

Semua mode latihan ini dikelompokkan ke dalam 10 kategori. Meliputi run-walking sports, cycling sports, indoor sports, outdoor sports, swimming sports, winter sports, ball sports, dance sports, boxing sports, dan other sports.

Perlu dicatat, Amazfit Bip U tidak dilengkapi dengan GPS bawaan sehingga sangat bergantung pada GPS di smartphone. Saat menggunakan mode latihan yang membutuhkan akses GPS, kita harus memastikan smartwatch tetap terhubung dengan smartphone agar dapat merekam data dengan akurat.

Daftar aplikasi lain yang bisa diakses di smartwatch ini adalah PAI atau Personal Activity Intelligence untuk membantu mengelola status kesehatan sendiri berdasarkan aktivitas tujuh hari terakhir. Lalu, ada weather, music, countdown, stopwatch, pomodoro tracker, world clock, camera remote, dan find phone.

Verdict

Review-Amazfit-Bip-U-13

Amazfit Bip U memenuhi tugasnya dengan sangat baik sebagai activity dan fitness tracker. Agar dapat merekam data secara optimal kita harus menggunakan smartwatch ini siang malam dan menjaga agar tetap terhubung dengan smartphone. Meski begitu, tidak disarankan untuk menggunakan data yang direkam sebagai dasar diagnosis dan pengobatan.

Di Amazfit Official Tokopedia, Amazfit Bip U dijual Rp795.000 dan harga normalnya tertera Rp999.000. Saya pikir dari segi fungsi, gaya, dan harga terbilang pas. Kalau pakai smartwatch premium juga sayang, baru sekitar dua minggu pemakaian saja, saya sudah mengalami beberapa kali terbentur ringan.

Sparks

  • Bentuk ringkas dan ringan sehingga nyaman dipakai
  • Desain kotak stylish, sekilas mirip Apple Watch
  • Layar cerah dan bodinya tahan air 
  • Kaya fitur dan mendukung 60+ mode latihan
  • Bisa mengutak-atik pengaturan di smartwatch tanpa perlu smartphone
  • Harga relatif cukup terjangkau

Slacks

  • Bezel samping layar masih sedikit tebal
  • Build quality standar
  • Tanpa GPS bawaan, sehingga sangat bergantung pada smartphone

Zepp Z Adalah Smartwatch Premium Sepupu Amazfit

Di tengah pasar smartwatch yang terbilang stagnan (kecuali di kubu Apple), nama Amazfit justru mencuat berkat konsistensinya meluncurkan produk-produk baru. Namun Amazfit rupanya bukan satu-satunya brand smartwatch yang dimiliki oleh Huami. Pada tahun 2018, Huami juga sempat mengakuisisi produsen sensor wearable bernama Zepp, yang di tahun 2020 ini memutuskan untuk ikut terjun ke ranah smartwatch.

Usai memperkenalkan smartwatch pertamanya pada bulan Agustus lalu, Zepp kini kembali dengan smartwatch baru lagi yang tak kalah menarik. Dijuluki Zepp Z, desainnya premiumnya langsung mencuri perhatian, dengan rangka yang terbuat dari bahan titanium yang kokoh tapi tetap ringan (40 gram), plus tahan air hingga kedalaman 50 meter.

Aspek desain ini pada dasarnya merupakan faktor pembeda yang paling utama antara smartwatch besutan Zepp dan Amazfit meski sama-sama berada di bawah satu induk perusahaan. Kalau kita bandingkan antara Zepp Z dan Amazfit GTR 2 yang diluncurkan belum lama ini, cukup jelas terlihat bahwa Zepp Z punya penampilan keseluruhan yang lebih mewah.

Zepp Z

Hal ini wajar mengingat sebelum bermain di pasar smartwatch, Zepp merupakan produsen sensor-sensor wearable untuk para pegolf. Untuk layarnya, Zepp Z mengemas panel AMOLED 1,39 inci yang always-on dengan resolusi 454 x 454 pixel, sama persis seperti layar milik Amazfit GTR 2. Masih soal layar, satu perbedaan kecil pada Zepp Z adalah tingkat kecerahan maksimumnya yang lebih tinggi di angka 550 nit.

Selebihnya, Zepp Z mewarisi banyak fitur unggulan milik Amazfit GTR 2, utamanya sensor BioTracker 2 PPG yang tak hanya bisa memonitor laju jantung saja, tapi juga memantau tingkat stres pengguna sekaligus kadar oksigen dalam darahnya (SpO2). Seperti halnya GTR 2, Zepp Z juga mampu mengalkulasikan skor PAI (Personal Activity Intelligence) agar pengguna bisa dengan mudah mengetahui seberapa banyak aktivitas fisik yang perlu mereka lakukan setiap harinya.

Zepp Z

Komponen esensial lain seperti GPS dan GLONASS juga hadir sebagai standar pada Zepp Z, dan ia pun turut dilengkapi 12 mode tracking olahraga yang sama seperti GTR 2. Lalu mungkin yang paling istimewa adalah klaim bahwa Zepp Z dapat bertahan sampai 15 hari pemakaian normal sebelum baterainya perlu diisi ulang.

Kalau boleh menyimpulkan, anggap saja Zepp Z ini sebagai versi mewah dari Amazfit GTR 2; fitur-fiturnya hampir identik, akan tetapi penampilannya jauh lebih berkelas. Tentu saja harganya juga lebih mahal: $349, alias hampir dua kali lipat harga Amazfit GTR 2 ($179).

Sumber: Wareable.

Cuma $179, Amazfit GTR 2 dan GTS 2 Tawarkan Fitur-Fitur ala Smartwatch Premium

Dalam beberapa tahun terakhir, Huami terus membangun reputasinya sebagai produsen perangkat wearable yang bermutu sekaligus berharga terjangkau. Branding yang dipakainya, Amazfit, kerap kali muncul dalam daftar smartwatch atau fitness tracker yang direkomendasikan berkat keseimbangan antara fitur dan harga yang ditawarkan.

Prinsip yang sama kembali Huami terapkan pada duo smartwatch terbarunya, Amazfit GTR 2 dan GTS 2. Keduanya sama-sama mengusung fitur yang biasa kita jumpai pada smartwatch premium, macam layar AMOLED always-on misalnya. Sebagai perbandingan, Apple Watch SE yang baru diluncurkan harus mengorbankan fitur ini demi menekan harga jualnya.

Masih seputar layar, GTR 2 mengemas layar membulat dengan dimensi 1,39 inci, sedangkan GTS 2 punya layar mengotak yang berukuran lebih besar di angka 1,65 inci. Keduanya sama-sama cukup terang dengan tingkat kecerahan maksimum hingga 450 nit. Perihal ketahanan air, kedua smartwatch ini diklaim tahan sampai kedalaman 50 meter.

Beralih ke fitur, kedua smartwatch ini sama-sama dibekali kapabilitas yang cukup lengkap. Di samping sensor laju jantung yang bekerja secara nonstop, keduanya turut dilengkapi fitur untuk memantau kadar oksigen dalam darah alias SpO2. Mungkin Anda masih ingat, SpO2 tracking ini adalah fitur yang paling diunggulkan oleh Apple Watch Series 6.

Sleep tracking juga merupakan fitur standar pada GTR 2 dan GTS 2, demikian pula kemampuan untuk memantau tingkat stres pengguna. GPS dan GLONASS turut hadir pada kedua perangkat, sehingga kegiatan seperti berlari atau bersepeda dapat dimonitor tanpa harus mengandalkan bantuan smartphone. Secara total, ada 12 mode tracking olahraga yang tersedia.

Amazfit GTS 2 / Huami
Amazfit GTS 2 / Huami

Satu fitur unik milik kedua smartwatch ini adalah yang Huami sebut dengan istilah Personal Activity Intelligence Health Assessment System, atau biasa disingkat PAI. PAI pada dasarnya adalah skor yang dikalkulasikan berdasarkan data kesehatan yang perangkat rekam, yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk mengindikasikan seberapa banyak aktivitas fisik yang pengguna perlu lakukan setiap harinya agar tetap bugar.

Huami tidak lupa membekali GTR 2 dan GTS 2 dengan mikrofon beserta speaker, yang artinya perangkat bisa digunakan untuk menerima panggilan telepon. Penyimpanan internal sebesar 3 GB-nya juga dapat dipakai untuk menyimpan sekitar 600 lagu sehingga bisa didengarkan secara offline.

Sejauh ini mungkin kita berpikir yang berbeda dari kedua smartwatch ini hanyalah desainnya saja, tapi rupanya daya tahan baterai kedua perangkat juga punya selisih yang cukup jauh: GTR 2 hingga 14 hari pemakaian normal, sedangkan GTS 2 ‘sampai’ 7 hari saja.

Bagian terbaiknya, semua itu ditawarkan seharga $179 saja, baik untuk GTR 2 maupun GTS 2, alias selisih $100 dari banderol Apple Watch SE. Rencananya, Amazfit GTR 2 dan GTS 2 akan lebih dulu menyambangi Amerika Serikat pada awal November sebelum merambah negara-negara lain.

Sumber: Wareable.

Amazfit ZenBuds Adalah TWS Khusus untuk Menemani Tidur

True wireless earphone atau TWS biasanya akan kita pakai untuk banyak kegiatan kecuali tidur. Namun sekitar tiga tahun lalu, Bose meluncurkan perangkat bernama Sleepbuds, yang pada dasarnya merupakan TWS khusus untuk mendampingi aktivitas tidur.

Sekarang giliran Huami yang merilis produk serupa. Dijuluki Amazfit ZenBuds, perangkat ini secara spesifik dirancang untuk membantu penggunanya tidur lebih nyenyak, memblokir suara dari luar selagi memutar suara-suara yang menenangkan. Dua fungsi itu sama persis seperti Bose Sleepbuds, namun di sini Huami turut menambahkan fitur sleep tracking dan heart-rate monitoring.

Fitur sleep tracking ini menarik karena dapat mewujudkan sejumlah kapabilitas baru, seperti misalnya mode Smart Playback. Jadi saat mode ini diaktifkan, suara-suara penenang itu tadi hanya akan diputar sampai perangkat mendeteksi penggunanya sudah tertidur lelap, lalu mati sendiri sehingga konsumsi baterainya pun bisa lebih dihemat.

Amazfit ZenBuds

Suara penenang yang saya maksud ada bermacam-macam, mulai dari suara ombak di pantai, suara jangkrik di malam hari, suara rintikan hujan, maupun yang lebih umum seperti white noise atau pink noise. Isolasi suaranya sendiri berlangsung secara pasif, mengandalkan wujud perangkat yang fleksibel dan mampu menutupi hampir seluruh kanal telinga.

Namun pertanyaan yang terpenting adalah, seberapa nyaman menggunakan perangkat ini selagi tidur, apalagi buat yang terbiasa tidur miring? Huami mengklaim ZenBuds tak akan terasa mengganggu berkat teksturnya yang elastis dan lembut. Ia juga sangat ringan dengan bobot hanya 1,78 gram per earpiece.

Bobot itu bahkan masih bisa dikurangi lagi, sebab angka 1,78 gram itu adalah untuk ukuran eartip M, dan paket penjualannya masih menyertakan dua ukuran yang lebih kecil (SS dan S) serta satu yang lebih besar (L). Semacam sirip yang terdapat di tiap-tiap eartip memastikan ZenBuds tidak akan terlepas dari telinga meskipun penggunanya miring ke sana-sini selama tidur.

Amazfit ZenBuds

Meski memanfaatkan konektivitas Bluetooth 5.0, ZenBuds tak bisa dipakai untuk memutar musik dari smartphone seperti TWS pada umumnya. Dalam sekali pengisian, baterainya diklaim bisa tahan sampai 8 jam saat dipakai untuk memutar suara secara nonstop, atau sampai 12 jam kalau hanya dipakai untuk memutar suara selama 3 jam.

8 jam tentunya sudah sangat cukup untuk sebagian besar konsumen, dan daya sepanjang itu memungkinkan perangkat untuk membunyikan alarm di pagi hari (atau di waktu yang pengguna tetapkan sendiri pada aplikasi pendampingnya) sebelum akhirnya baterainya perlu diisi ulang. Charging case-nya sendiri siap menyuplai hingga 56 jam daya ekstra, dan case ini sudah memakai sambungan USB-C untuk charging-nya.

Entah kebetulan atau tidak, Amazfit ZenBuds juga dipasarkan melalui situs crowdfunding Indiegogo, sama seperti Bose Sleepbuds tiga tahun silam. Harga paling murah yang bisa didapat saat ini adalah $69, sedangkan harga retailnya diestimasikan berkisar $149.

Bukan Smartwatch Hybrid, Amazfit Bip Punya Baterai yang Bisa Bertahan Selama Sebulan Penuh

Setelah sekian tahun, saya masih belum tertarik untuk menggunakan smartwatch. Alasannya sederhana saja: saya tidak mau direpotkan oleh satu gadget ekstra yang harus di-charge setiap satu atau dua hari sekali. Namun produk terbaru Huami berikut ini punya peluang untuk mengubah pikiran saya.

Sub-brand Xiaomi tersebut baru saja memperkenalkan Amazfit Bip, sebuah smartwatch yang diklaim bisa beroperasi selama 30 hari sebelum baterainya perlu diisi ulang. Bahkan kalau beberapa fiturnya dimatikan, daya baterainya ini bisa didongkrak lagi menjadi 45 hari.

Amazfit Bip

30 hari adalah angka yang cukup fenomenal, apalagi jika melihat fitur-fitur yang ditawarkan Bip, yang faktanya bukanlah smartwatch hybrid. Utamanya adalah layar sentuh 1,28 inci yang selalu menyala, lalu ada sensor laju jantung, accelerometer 3-axis, GPS/GLONASS, dan barometer untuk mendeteksi elevasi. Di atas kertas, kemampuan tracking-nya cukup komprehensif.

Fitur esensial lain seperti notifikasi dan kompatibilitas dengan Android serta iOS turut hadir. Satu-satunya kekurangan terbesar Bip adalah absennya app store untuk mengunduh aplikasi pihak ketiga. Namun ini bukan masalah besar apabila yang Anda cari dari smartwatch adalah kemampuan meneruskan notifikasi dan memonitor beragam aktivitas fisik.

Amazfit Bip

Secara fisik Bip tampak seperti hasil kloning Apple Watch, dengan layar persegi dan desain serba minimalis. Bobotnya tidak lebih dari 31 gram, dan ia telah mengantongi sertifikasi ketahanan air IP68. Soal warna, ada empat variasi yang ditawarkan: hitam, putih, merah dan hijau.

Di Indonesia, Amazfit Bip sebenarnya sudah dipasarkan dengan kisaran harga ± 900 ribu rupiah, berdasarkan pantauan pribadi di sejumlah toko online. Kita cukup beruntung mengingat Xiaomi baru-baru ini saja mulai menjualnya di Amerika Serikat seharga $100.

Sumber: Wareable.

Huami Umumkan Duo Smartwatch Amazfit Baru

Huami, anak perusahaan Xiaomi yang dipercaya mengisi sektor wearable, baru saja mengumumkan suksesor dari smartwatch perdananya, Amazfit. Tidak tanggung-tanggung, Huami menghadirkan dua penerus sekaligus, yakni Amazfit Sports Smartwatch 2 dan Amazfit Watch 2S.

Keduanya sama-sama mengemas layar sentuh 1,34 inci beresolusi 320 x 300 yang dikitari bezel keramik plus sejumlah tombol yang terbuat dari stainless steel. Mengikuti tren terkini, keduanya siap diajak menyelam sampai kedalaman 50 meter.

Amazfit Sports Smartwatch 2, sesuai namanya, merupakan model yang berpenampilan sporty dan ditargetkan buat para penggemar olahraga. Model ini lebih superior dalam hal fitness tracking, utamanya berkat kehadiran GPS dan sensor optik untuk memonitor laju jantung – yang absen pada Watch 2S – dan dukungan atas 11 aktivitas yang berbeda, mulai dari aktivitas indoor sampai triathlon.

Amazfit Watch 2S / Huami
Amazfit Watch 2S / Huami

Amazfit Watch 2S di sisi lain menonjolkan aura elegan lewat lapisan kaca safir pada layar dan strap berbahan kulitnya. Kedua model sama-sama mengemas daya tahan baterai sampai lima hari, namun khusus untuk Sports Smartwatch 2, baterainya bisa bertahan sampai 35 jam dalam mode GPS.

Masing-masing smartwatch dilaporkan juga mendukung sistem pembayaran AliPay, sehingga bisa dipastikan ada chip NFC yang tertanam di dalamnya. Duo Amazfit 2 ini dibekali storage internal sebesar 4 GB dan menjalankan sistem operasi rancangan Huami sendiri.

Sejauh ini Huami baru memasarkan Amazfit Sports Smartwatch 2 dan Watch 2S di Tiongkok, masing-masing seharga 999 yuan (± Rp 2,1 juta) dan 1.499 yuan (± Rp 3,1 juta). Huami juga berencana memamerkannya di ajang CES 2018 bulan depan, mungkin di situ mereka bakal mengumumkan ketersediaannya di negara-negara lain.

Sumber: Android Authority dan Wareable.

Amazefit Adalah ‘Sepupu’ dari Fitness Tracker Xiaomi Mi Band

Debut Xiaomi di kancah wearable cukup fenomenal. Seperti yang kita tahu, Xiaomi Mi Band berhasil terjual lebih dari 1 juta unit hanya dalam jangka waktu 3 bulan. Tentu saja salah satu faktor yang paling berpengaruh atas kesuksesan tersebut adalah harganya, yang begitu murah di angka $13. Continue reading Amazefit Adalah ‘Sepupu’ dari Fitness Tracker Xiaomi Mi Band