Samsung Luncurkan Trio Fitness Tracker: Gear Sport, Gear Fit2 Pro dan Gear IconX Generasi Kedua

IFA 2017 bakal segera dimulai, dan Samsung telah menyiapkan amunisi berupa trio fitness tracker baru: Gear Sport, Gear Fit2 Pro dan Gear IconX generasi baru. Kabar mengenai Gear Fit2 Pro sebenarnya sempat bocor, namun ternyata Samsung lebih memilih untuk memperkenalkannya sebagai ‘tiga serangkai’ ketimbang pendamping Note 8.

Samsung Gear Sport dan Gear Fit2 Pro

Untuk kedua perangkat ini, prioritas Samsung ada pada ketahanan air dan kolaborasi dengan pihak ketiga. Baik Gear Sport dan Gear Fit2 Pro sama-sama tahan air sampai kedalaman 50 meter, dan mereka juga siap digunakan untuk memonitor aktivitas berenang (lap count, lap time, stroke type dll) berkat integrasi aplikasi racikan Speedo.

Samsung Gear Sport dan Gear Fit2 Pro

Namun Speedo bukan satu-satunya mitra yang ditunjuk oleh Samsung. Masih ada akses ke sederet aplikasi fitness garapan Under Armour, dan kedua perangkat juga dapat digunakan untuk memutar musik via Spotify, baik streaming maupun secara offline, tanpa perlu tersambung ke smartphone.

Tentu saja Samsung juga sudah menyempurnakan kinerja kedua perangkat sebagai fitness tracker. Selain dibekali sensor laju jantung yang lebih akurat, Gear Sport dan Gear Fit2 Pro juga bisa mendeteksi beragam aktivitas secara otomatis, mulai dari berjalan, berlari, bersepeda sampai yang Samsung sebut dengan istilah “aktivitas dinamis” macam menari atau bermain basket.

Samsung Gear Sport

Secara estetika, Gear Sport tampil minimalis dengan bezel yang bisa diputar dan strap 20 mm yang mudah dilepas-pasang. Layar sentuhnya menggunakan panel Super AMOLED 1,2 inci dengan resolusi 360 x 360 pixel, dan telah dilapisi kaca Gorilla Glass 3 guna memberikan proteksi ekstra.

Kinerjanya ditunjang oleh prosesor dual-core 1 GHz, RAM 768 MB, memory internal 4 GB, baterai 300 mAh yang mendukung wireless charging, serta sistem operasi Tizen. Selain sebagai smartwatch dan fitness tracker, Gear Sport juga punya peran lain sebagai pusat kendali perangkat smart home buatan Samsung, remote control untuk presentasi PowerPoint dan Samsung Gear VR, serta sebagai alat pembayaran via integrasi Samsung Pay.

Samsung Gear Fit2 Pro

Gear Fit2 Pro di sisi lain masih mempertahankan desain khas para pendahulunya, dengan layar sentuh Super AMOLED 1,5 inci yang melengkung, didukung oleh resolusi 216 x 432 pixel dan juga kaca Gorilla Glass 3 pada lapisan terluarnya. Spesifikasinya cukup identik dengan Gear Sport, terkecuali RAM yang cuma 512 MB dan baterai 200 mAh yang belum mendukung wireless charging.

Samsung sejauh ini masih bungkam soal harga dan ketersediaan Gear Sport. Untuk Gear Fit2 Pro, Samsung berencana melepasnya ke pasaran mulai 15 September dengan harga $199, berdasarkan informasi yang diterima oleh The Verge.

Samsung Gear Icon X (2018)

Samsung Gear IconX (2018)

Dibandingkan generasi pertamanya, Gear IconX versi baru ini hampir tidak membawa perubahan sama sekali perihal desain – mungkin ini juga alasan mengapa namanya pun sama. Samsung cuma bilang kalau versi baru ini bakal lebih nyaman dikenakan karena berbobot lebih ringan di angka 8 gram per earpiece, dan pilihan warnanya sekarang ada tiga.

Pembaruan terbesar yang diusungnya adalah integrasi asisten virtual Bixby, sama seperti yang dibawa oleh headphone U Flex. Kapasitas penyimpanan sebesar 4 GB memungkinkan pengguna untuk menyimpan koleksi musiknya langsung di earphone, yang berarti Anda benar-benar tidak membutuhkan perangkat lain ketika berolahraga.

Samsung Gear IconX (2018)

Bicara soal olahraga, Gear IconX generasi kedua ini turut dilengkapi fitur tracking otomatis serta mode Running Coach yang akan memberikan panduan audio selagi pengguna berlari. Baterainya diestimasikan bisa bertahan selama 7 jam, atau 5 jam kalau dipakai streamingcasing-nya bisa memberikan daya ekstra setara satu kali charge penuh.

Samsung sejauh ini belum merincikan harganya, namun saya kira tidak akan jauh dari pendahulunya mengingat pembaruannya tergolong minor.

Sumber: Samsung.

Berfisik Elegan, Beyerdynamic Aventho Wireless Janjikan Karakter Suara Sesuai Preferensi Pengguna

Dedengkot headphone asal Jerman, Beyerdynamic, kembali memperkenalkan produk terbarunya yang ditujukan buat kalangan audiophile. Perangkat bernama Aventho Wireless ini bisa dikatakan merupakan suksesor versi wireless dari salah satu headphone on-ear terpopuler Beyerdynamic, T51i.

Hal itu tampak sekali dari penampilannya yang sangat mirip, yang memadukan elemen klasik dan modern secara apik. Kualitas suaranya pun juga bisa dipastikan sekelas, mengingat Aventho mengemas sepasang driver berteknologi Tesla yang sudah menjadi senjata andalan Beyerdynamic dalam beberapa tahun terakhir.

Beyerdynamic Aventho Wireless

Yang membedakan adalah bagaimana Aventho mencoba untuk mereproduksi suara sesuai dengan preferensi pengguna yang beragam. Ia datang bersama sebuah aplikasi pendamping bernama MIY yang dikembangkan bersama ahli audio asal Jerman pula, Mimi Hearing Technologies.

Aplikasi ini bertugas untuk melakukan kalibrasi dan menetapkan profil suara yang tepat berdasarkan hasil analisanya terhadap pendengaran masing-masing pengguna. Prosesnya cuma memakan waktu enam menit, dan setelahnya profil suara tersebut akan disimpan langsung ke headphone, sehingga karakter suaranya akan terus sama meski digunakan bersama perangkat lain yang tak dilengkapi aplikasi MIY tadi.

Aspek personalisasi suara ini merupakan bagian dari visi baru Beyerdynamic yang mengusung tagline “Make It Yours”, yang ternyata juga merupakan kepanjangan dari nama aplikasi pendamping Aventho itu tadi. Lebih lanjut, app yang sama rupanya juga dapat memonitor aktivitas mendengarkan musik pengguna, memberikan peringatan ketika volume dan durasi sudah melewati batas wajar.

Beyerdynamic Aventho Wireless

Selebihnya, Aventho Wireless menawarkan dukungan codec aptX HD maupun AAC, dan baterainya diperkirakan bisa bertahan sampai 20 jam penggunaan. Soal pengoperasian, pengguna dapat mengontrol jalannya musik menggunakan gesture pada earcup sebelah kanannya yang dilengkapi panel sentuh.

Saat ini sedang dipamerkan di ajang IFA 2017 di Berlin, Beyerdynamic Aventho Wireless dijadwalkan masuk ke pasaran mulai bulan Oktober, dengan harga €449. Pilihan warna yang tersedia ada dua, yakni hitam atau coklat.

Sumber: The Verge dan Beyerdynamic.

Dell Luncurkan Laptop 2-in-1 dengan Layar 17 Inci

Event IFA 2017 di Berlin belum resmi digelar, Dell sudah lebih dulu mencuri start dengan memperkenalkan sederet laptop baru. Selain versi anyar XPS 13 yang kini dimotori prosesor Intel generasi kedelapan, Dell turut mengungkap seri laptop convertible baru, yakni Inspiron 7000 2-in–1, serta meng-update lini Inspiron 5000 2-in–1.

Lewat seri ini, Dell mencoba membuat gebrakan baru dengan meluncurkan laptop 2-in–1 terbesar yang ada di pasaran. Seri ini datang dalam tiga varian ukuran: 13 inci, 15 ini dan 17 inci. Ketiganya dibekali spesifikasi yang cukup mirip, yang semuanya terpusat pada prosesor Intel Core i5 atau i7 generasi terbaru itu tadi.

Dell Inspiron 17 7000 2-in-1

Ketiga varian sama-sama mengemas layar IPS 1080p. Namun khusus varian 15 incinya, konsumen bisa memilih konfigurasi dengan layar 4K dan GPU GeForce 940MX. Varian 17 incinya hanya mengusung GPU GeForce MX150 yang masuk kategori entry-level, sedangkan varian 13 incinya malah tidak dilengkapi GPU terpisah.

Bodi yang bongsor berarti bobotnya pun bertambah, dimana berat Inspiron 17 7000 2-in–1 ini mencapai angka 3 kg, namun di saat yang sama konsumen juga akan mendapat daya tahan baterai hingga 11 jam. RAM-nya bisa dikonfigurasikan sampai 16 GB, dan perangkat juga datang dengan opsi penyimpanan berbasis SSD dan HDD yang bervariasi.

Dell Inspiron 5000 2-in-1

Untuk Inspiron 5000 2-in–1, baik varian 13 inci maupun 15 incinya kini sama-sama diperkuat oleh prosesor Intel Core i5–8250U atau Core i7–8550U. Konsumen bisa memilih RAM berkapasitas maksimum 16 GB, dan media penyimpanannya juga bisa mengandalkan SSD tipe M.2.

Yang membedakan seri 5000 dari 7000 adalah absennya opsi kartu grafis terpisah, serta resolusi layar yang mentok di angka 1080p saja. Kendati demikian, seri 5000 2-in–1 rupanya datang dengan dukungan stylus aktif sebagai fitur standar.

Lini Inspiron 7000 2-in–1 serta update Inspiron 5000 2-in–1 dijadwalkan masuk ke pasaran mulai Oktober mendatang, dengan harga sebagai berikut: Inspiron 17 7000 mulai $1.000, Inspiron 15 7000 $850, Inspiron 13 7000 $880, dan kedua varian Inspiron 5000 2 mulai $800.

Sumber: Engadget dan Dell.

Dimotori Intel Generasi Ke-8, Dell XPS 13 Terbaru Makin Efisien

Dell mengawali gelaran IFA lebih cepat dari yang lain dengan memperkenalkan seri terbaru laptop XPS 13. Tiba dalam balutan warna Silver dan Rose Gold, Dell XPS 13 mendapatkan peningkatan di sisi dapur pacu, di mana kini menggunakan prosesor Intel generasi ke-8. Jika tak ada halangan, laptop ini akan diluncurkan pada tanggal 12 September mendatang.

Mengusung prosesor yang lebih baik plus dukungan Dynamic Power Mode, XPS 13 diklaim mampu memangkas konsumsi energi 44 % lebih baik ketimbang seri sebelumnya yang masih menggunakan prosesor generasi ke-7. Berkat keunggulan ini, XPS 13 mampu bertahan selama 22 jam hanya dengan satu kali isi ulang, meskipun resolusi 4K di bagian layar berpotensi menguras lebih banyak energi. Di samping bekal prosesor baru, Dell memberikan dukungan hard disk PCI Express berkapasitas lebih dari 1TB dan RAM 16GB atau lebih.

dell-xps-13_2017-08_01

Tampilan dan desain perangkat tak disentuh sama sekali. Bagian teratas dan dasar dirancang dari satu buah balok aluminium yang dipotong rapi dan presisi. Komponen fiber karbon yang menjadi kombinasinya juga mempunya kekuatan yang nyaris sama, lagi ramping dan terasa dingin saat dipegang.

dell-xps-13_2017-08_02

Jika Anda sedang memburu laptop generasi terkini, ramping tapi dengan performa yang menjanjikan, Dell XPS 13 bisa jadi penghuni daftar belanja Anda. Laptop ini dijadwalkan meluncur pada tanggal 12 September dengan banderol mulai $800.

Sumber berita Ubergizmo dan Arstechnica.

Audio-Technica Perkenalkan Headphone Andalan Terbarunya Seharga $2.000

Meski portofolio headphone bikinannya tergolong masif, Audio-Technica selama ini lebih populer di segmen mainstream ketimbang high-end lewat produk seperti ATH-M50x. Ini bukan berarti pabrikan asal Jepang itu tidak punya headphone yang ditujukan buat kalangan audiophile berkantong super-tebal, akan tetapi produk terbarunya menjawab segala keraguan kita mengenai hal ini.

Adalah ATH-ADX5000 yang siap meninggalkan lubang besar pada tabungan Anda. Ia merupakan kelanjutan dari lini headphone Air Dynamic yang sebelumnya dihuni oleh ATH-AD2000X, yang sebenarnya sudah banyak dipuji akan kualitas suaranya. ADX5000 bermaksud mempertahankan warisan tersebut sekaligus membawanya ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Audio-Technica ATH-ADX5000

Penampilannya sangat menunjukkan harganya. Kain mewah Alcantara membalut bagian headband sampai ke bantalan berukuran besarnya. Secara keseluruhan desainnya tergolong simpel dan minimalis, tapi benar-benar segar dan unik jika dibandingkan dengan headphone Audio-Technica lainnya.

Lebih istimewa lagi, headphone ini datang dalam sebuah koper kecil yang tidak kalah mewah, bukan sembarang carrying case yang biasa Anda lihat di toko-toko headphone. Audio-Technica bilang kalau semua unit ADX5000 dirakit dengan tangan di markas mereka di Tokyo, dan masing-masing nomor serialnya diukir menggunakan laser.

Audio-Technica ATH-ADX5000

Kinerjanya sendiri ditopang oleh sepasang driver berlapis material tungsten dengan diameter 58 mm. Seperti yang bisa Anda lihat pada earcup-nya, ADX5000 merupakan headphone bertipe open-backed, yang dijamin mampu menyuguhkan soundstage yang jauh lebih superior ketimbang tipe closed-back.

Oh iya, jangan bayangkan headphone ini bisa Anda pakai selagi streaming Spotify di smartphone, sebab impedansinya mencapai angka 420 ohm. Amplifier bawaan smartphone tak akan sanggup untuk menyuplai daya yang cukup; Anda butuh amplifier terpisah agar headphone bisa menghasilkan volume yang audibel.

Audio-Technica ATH-ADX5000

Audio-Technica ATH-ADX5000 rencananya bakal dipamerkan di hadapan pengunjung event IFA yang akan dihelat pada awal September mendatang di kota Berlin. Pemasarannya akan dimulai pada bulan November, dengan banderol harga $1.999.

Sumber: The Verge.

Lenovo Beberkan Suguhan Utamanya di IFA 2017

Kurang dari dua minggu dari sekarang, gelaran bergengsi IFA 2017 akan dimulai. Sejumlah pabrikan pun tampak mulai mempersiapkan diri untuk tampil di sana, tak terkecuali Lenovo yang tak pernah absen dalam lima tahun terakhir. Untuk memanaskan mesin, Lenovo hari ini merilis sebuah video singkat yang menyoroti beberapa produk yang akan dipamerkan di depan publik Berlin, 31 Agustus mendatang.

Dalam video singkat tersebut, tampak jelas ada laptop convertible Seri Yoga Book yang baru, headset VR Holografik, dan Smart Assistant Alexa. Terlihat juga smartphone Phab 2 Pro dengan teknologi Tango AR, Moto Z2 Force yang baru, dan aksesori Moto mod Hasselblad. Ada yang baru? Sekilas hampir tidak ada, tapi mungkin saja Lenovo sengaja menyimpan yang terbaik untuk hari H.

Moto Z2 termasuk yang membintangi video tersebut, tapi kemungkinan nanti akan hadir pula seri Moto X4 yang belum diumumkan. Jangan lupa, Motorola juga dikabarkan sudah mempersiapkan sebuah acara lain pada tanggal 24 Agustus di Brasil, di mana X4 mungkin akan resmi diluncurkan di sana.

Suguhan menarik lainnya adalah produk headset VR yang banyak diberitakan bakal dinamai Mirage yang merupakan headset Windows 10 Mixed Reality. Lenovo juga sedang sbuk mengerjakan proyek headset augmented reality (AR) bernama DaystAR, kendati sejumlah orang masih ragu akan benar-benar muncul di IFA tahun ini.

Penggemar notebook Lenovo juga hampir pasti dapat menantikan beberapa notebook hybrid baru dari seri Yoga, bersama dengan beberapa model lainnya. Saya pribadi juga tidak akan terkejut jika perusahaan asal Tiongkok itu memutuskan untuk memamerkan beberapa laptop gaming baru di acara tersebut.

Sumber berita PhoneArena.