Melalui “Google for Indonesia”, Google Suguhkan Ragam Produk Inovasi dan Kegiatan Pengembangan

Kemarin (04/12) Google Indonesia mengumumkan beberapa informasi seputar inovasi produk dan capaian kegiatan melalui acara bertajuk Google for Indonesia. Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menyebutkan, sepanjang tahun 2018 Google Indonesia telah melakukan serangkaian kegiatan, bukan saja membantu pengguna mengakses informasi lebih mudah, tetapi juga membantu UKM mengembangkan bisnis.

“Hingga saat ini Google Indonesia telah melatih sebanyak 110 ribu developer di Indonesia, melatih lebih dari 1 juta pemilik UKM. Targetnya hingga tahun 2020, Google bisa meningkatkan jumlah tersebut hingga 2 juta,” kata Randy.

Tidak hanya itu, insiatif Google Indonesia juga mencakup misi membawakan internet sehat untuk pengguna. Google telah melatih 2000 jurnalis melalui program Google News Initiative, tahun depan akan ditingkatkan targetnya ke 3000 jurnalis. Pelatihan tersebut juga terkait verifikasi pemeriksaan dan verifikasi berita untuk memerangi hoax.

Di bidang sosial, melalui organisasi filantropinya yakni Google.org pihaknya memberikan hibah kepada organisasi di bidang pendidikan dengan total nilai $875.000. Beberapa organisasi tersebut termasuk Maarif Institute, Peace Generation, RuangGuru dan Love Frankie; untuk mengajarkan kepada 12 ribu siswa tentang toleransi, multikulturalisme, dan nilai positif dalam kehidupan.

Meluncurkan Google Go dan pengembangan Google Search

Dalam presentasinya, beberapa perwakilan dari Google menyampaikan produk terbaru yang saat ini sudah bisa dinikmati oleh pengguna di Indonesia. Salah satunya adalah Google Go. Aplikasi tersebut diklaim lebih ringan dibandingkan dengan browser, namun memiliki kualitas dan teknologi yang lengkap. Ada juga aplikasi sejenis untuk mengakses konten video, yakni YouTube Go.

Google Go juga dilengkapi dengan Google Assistant. Dilengkapi juga dengan teknologi AI, membantu pemilik smartphone baru yang pertama kali mengakses mesin pencari menemukan berbagai situs dan aplikasi dengan mudah.

Untuk memudahkan pengguna mengakses Google Search, saat ini fitur baru menawarkan akses informasi yang lebih mudah bagi warga Indonesia. Hal ini dilakukan karena melihat minimnya informasi yang tersedia di mesin pencari Google khusus untuk bahasa Indonesia.

“Lebih dari separuh konten online tersedia dalam bahasa Inggris, namun hanya 1 persen konten web tersedia dalam bahasa Indonesia. Untuk menutup kekurangan ini, kami berkolaborasi dengan Wikipedia untuk membuat konten berbahasa Inggris dapat diakses dan berguna bagi orang Indonesia,” kata Product Management Director Google Search Ken Tokusei.

Sekarang sistem Google Search akan mengidentifikasi artikel Wikipedia yang relevan dan hanya tersedia dalam bahasa Inggris, menerjemahkannya ke bahasa Indonesia menggunakan sistem neural machine translation, kemudian memunculkan artikel tersebut di Google Search.

Pengembangan Job search dan Google Assistant

Fitur lainnya yang dikembangkan adalah lowongan pekerjaan di Google Search. Secara khusus Google telah mengkategorikan pilihan pekerjaan untuk pengguna berdasarkan lowongan terbaru, lokasi terdekat, jenis pekerjaan, hingga sebaran kota. Para pencari kerja juga bisa mendapatkan notifikasi tentang lowongan pekerjaan yang relevan.

Untuk memasarkan fitur Google Assistant, Google juga melengkapi beberapa fitur yang bisa membantu pengguna mengakses Google Go di aplikasi dan di browser. Di antaranya adalah menyematkan fitur Book a Ride, menghubungkan pengguna ke aplikasi ride hailing seperti Gojek dan Grab, tanpa harus membuka aplikasi terkait dan mengetik lokasi.

Turut hadir dalam acara tersebut CEO Gojek Nadiem Makarim. Ia menyambut baik integrasi Google Assistant dengan Gojek, khususnya berkaitan dengan perintah suara. Menurut Nadiem selama ini Gojek sudah menjalin kolaborasi yang cukup baik dengan Google, dengan memanfaatkan teknologi Maps dan lainnya. Selanjutnya Gojek juga berencana untuk memperluas kolaborasi dengan pemanfaatan fitur lainnya yang sudah hadir di Indonesia.

“Permasalahan transportasi publik bisa diatasi dengan menggabungkan teknologi yang dimiliki Gojek dan Google, memanfaatkan data pengguna untuk meningkatkan kehidupan orang banyak,” kata Nadiem.

Selain integrasi dengan Gojek, Google juga menghadirkan Google Assistant khusus untuk pengguna Indosat Ooredoo. Hanya dengan mengakses Google, pengguna Indosat Ooredoo bisa mendapatkan bantuan dari asisten Google untuk dengan mudah mengelola kuota dan memonitor tagihan bulanan mereka.

Sementara itu untuk Google Maps yang merupakan fitur favorit di browser telah dilengkapi dengan informasi real time posisi bus Transjakarta yang bisa. Sebelumnya Google Maps juga sudah menghadirkan informasi real time posisi commuter line di Jabodetabek. Google Maps kini juga dilengkapi dengan notifikasi lokasi tujuan saat harus turun dari kendaraan.

Segera luncurkan ponsel feature murah WizPhone

Untuk memudahkan berbagai kalangan masyarakat mengakses internet dengan mudah, dalam waktu dekat Google akan meluncurkan ponsel buatan Indonesia pertama yang sudah dilengkapi dengan Google Assistant yang bernama WizPhone.

Ponsel yang nantinya bisa dibeli di Alfamart ini dijual dengan harga 99 ribu Rupiah. Meskipun sangat terjangkau, WizPhone telah dilengkapi dengan aplikasi lengkap seperti YouTube, Facebook, Google Maps, dan browser.

WizPhone menggunakan KaiOS, sistem operasi ponsel ringan yang menghadirkan aplikasi dan layanan yang canggih di dalam ponsel kelas menengah. KaiOS memungkinkan feature phone dan perangkat IoT untuk memberikan user experience yang baik untuk pengguna, meskipun memiliki keterbatasan memori.

Menurut Scott Huffman, Engineering Lead Google Assistant, diluncurkannya WizPhone sengaja dilakukan untuk membantu kalangan menengah mendapatkan akses internet secara mudah dan tentunya terjangkau.

Application Information Will Show Up Here

Indosat Ooredoo Demonstrates 5G Technology with Ericsson

In order to celebrate its 51st birthday, Indosat Ooredoo partners with Ericsson to demonstrate 5G by presenting the way to use its technology. Both companies highlighted two main products, the test bed for 5G and 3D-AR (Augmented Reality).

Arief Musta’in, Indosat Ooredoo’s Director & Chief Innovation Officer, said the 5G technology has the potential to accelerate digital transformation in various industries in Indonesia, and readiness to use 5G technology is one of Indosat Ooredoo’s visions to build a competitive video quality network.

“5G has the potential to accelerate digital transformation in various industries in Indonesia, and empower consumers with innovative implementation. The preparation of 5G is in our vision to build a video quality network. Indosat Ooredoo partners with Ericsson proudly present study case demonstration of 5G usage, particularly the first 3D Augmented Reality experience in Indonesia which allows innovation in various industries, such as education and health care,” he explained.

The 5G technology’s test bed has reached 10Gbps per EU (User Equipment) of a total 20Gbps. It also has beam tracking, 5G’s top skill that allows higher capacity and performance. In addition, this technology also provides 4K videos to the EU via 5G radio.

On the other hand, 3D-AR technology intends to present deeper interaction and experience with virtual objects looking alive like a realistic photo of human’s anatomy and 360-degree images of planet Earth.

Indosat Ooredoo and Ericsson also introduced a demo of 5G deployment considerations and connected drones to be tested from long distance or using the current flight path.

“5G represents major cellular technology evolution that allows new possibility and application. We believe the 5G technology to play a leading role in the digital transformation in Indonesia. Ericsson partners with Indosat Ooredoo to improve network and quality for customers. In this demonstration, we expect a crystal figure of 5G benefits in our lives, and how Ericsson and Indosat Ooredoo to continue this partnership in bringing our best work to improve network quality in Indonesia,” Jerry Soper, Ericsson Indonesia’s President Director, said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Indosat Ooredoo Gandeng Ericsson Demokan Teknologi 5G

Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-51, Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Ericcson menampilkan kesiapan 5G dengan menghadirkan contoh penggunaan teknologi 5G. Kedua perusahaan tersebut menyoroti dua demo utama yakni test bed untuk 5G dan 3D-AR (Augmented Reality).

Disampaikan Director & Chief Innovation Officer Indosat Ooredoo Arief Musta’in, teknologi 5G memiliki potensi untuk mempercepat transformasi digital di berbagai industri di Indonesia, dan kesiapan penggunaan teknologi 5G ada dalam visi Indosat Ooredoo untuk membangun jaringan berkualitas video yang kompetitif.

“5G memiliki potensi untuk mempercepat transformasi digital di berbagai industri di Indonesia, serta memberdayakan konsumen dengan pengaplikasian yang inovatif. Kesiapan 5G tertanam dalam visi kami dalam upaya membangun jaringan berkualitas video yang kompetitif. Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Ericsson dengan bangga mempertunjukkan demonstrasi contoh kasus penggunaan 5G, terutama pengalaman 3D Augmented Reality pertama di Indonesia yang akan memungkinkan inovasi dalam berbagai industri seperti pendidikan dan perawatan kesehatan,” terang Arief.

Teknologi 5G dalam test bed yang dilakukan mencapai 10Gbps per UE (User Equipment) dari total 20Gbps. 5G test bed tersebut juga memiliki beam tracking, salah satu kemampuan unggulan 5G yang memungkinkan kapasitas dan kinerja yang lebih tinggi. Selain itu teknologi tersebut ini juga memungkinkan streaming video 4K ke UE melalui radio 5G.

Sementara itu teknologi 3D-AR mencoba menghadirkan pengalaman dan interaksi yang lebih mendalam dengan objek virtual. Demo 3D-AR membawa peserta melihat dan berinteraksi dengan objek virtual yang terlihat hidup seperti anatomi manusia fotorealistik dan gambar 360 derajat dari planet bumi.

Indosat Ooredoo dan Ericsson juga menghadirkan demo 5G deployment considerations dan connected drones yang dapat dicoba dari jarak yang lebih jauh atau dengan jalur penerbangan yang telah ditentukan sebelumnya.

“5G mewakili evolusi teknologi seluler utama yang dapat membuka kemungkinan dan aplikasi baru. Kami percaya bahwa 5G akan memainkan peran utama dalam transformasi digital di Indonesia. Ericsson bekerja sama dengan Indosat Ooredoo untuk meningkatkan jaringan dan teknologi untuk para pelanggan. Kami berharap bahwa demonstrasi ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang manfaat 5G untuk kehidupan kita, dan bagaimana Ericsson dan Indosat Ooredoo akan terus bekerja sama untuk membawa kemampuan terbaik kita untuk meningkatkan kualitas jaringan di Indonesia,” terang Presiden Direktur Ericsson Indonesia Jerry Soper.

Chris Kanter Is Indosat Ooredoo’s New CEO

Indosat Ooredo announced Joy Wahyudi’s replacement as the CEO after he was resigned on September. After holding the Annual General Meeting of Shareholders (RUPSLB), Indosat Ooredoo decided to appoint Chris Kanter as the President Director.

The meeting also agreed on Eyas Naif Assaf and Arief Musta’in to join on the Board of Directors. The AGMS also accepted the resignation of Joy Wahyudi, Caba Pinter, and Herfini Haryono, as part of the Board of Directors.

In Commissioner’s team, Hilal Suleiman Malawi, Andrew Tor Oddyar Kvalseth, and Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama are appointed to be the new Commissioners and accepted Ajay Bahri and Damian Philip Chappell resignation.

Chris Kanter was Indosat Oooredoo’s Commissioner from 2010 to 2018. He is known as an individual with the finest quality and expertise, particularly in telecommunication and Kadin forum. The experience is supposed to help him carry on Indosat Ooredoo’s program before and led the strategic step prepared by management to bring out the new era.

Indosat Ooredoo has prepared some big plans this year. Last April, the company announced investment big enough to provide “4G Plus” network for its customers’ satisfaction.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Demi Pertahankan Posisi Pasar, Indosat Ooredoo Buka Lagi Wacana Akuisisi Operator Lain

PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) baru saja menunjuk Chris Kanter sebagai Direktur Utama menggantikan posisi Joy Wahjudi yang mengundurkan diri beberapa waktu lalu. Chris menyampaikan keinginannya untuk mengakuisisi perusahaan telekomunikasi lain dengan alasan mempertahankan posisi pasar Indosat atau bahkan melampauinya.

“Konsolidasi adalah keharusan. Tapi ini bukan berarti kami sudah diskusi dengan operator lain. Untuk menjadi yang terkuat nomor dua ya kami harus mengambil,” ujar Chris.

Sejauh ini belum ada informasi mengenai perusahaan telekomunikasi mana yang akan diakusisi Indosat atau informasi . Rencana Indosat ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu dan bahkan sudah ada permintaan untuk akuisisi dari direksi sebelumnya ketika Chris masih menjabat sebagai Komisaris Indosat. Namun menurut Chris saat ini belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai akuisisi ini.

“Dua tahun lalu, waktu jadi komisaris memang ada permintaan merger akuisisi,” jelasnya.

Chris juga menyebutkan Ooredoo sebagai pemegang saham mayoritas Indosat sudah memiliki cukup uang yang memungkinkan perusahaan mengakuisisi operator telekomunikasi lain. Ia memperkirakan belanja modal (capital expenditure / capex) Indosat Ooredoo bisa mencapai $2 miliar atau setara dengan Rp30 triliun selama dua tahun ke depan, yang artinya belanja modal Indosat per tahun bisa menyentuh angka Rp15 triliun. Ia optimis pemegang saham bakal menyetujui besaran belanja modal tersebut.

“Saya ini diminta. Jadi, kenapa saya pusing kalau tidak ada komitmen (dari pemegang saham),” ujar Chris.

Melihat konstelasi bisnis telekomunikasi saat ini, potensi M&A yang bisa terjadi adalah dengan Tri dan XL Axiata. Kedua perusahaan tersebut, di beberapa kesempatan, juga tidak menampik soal kemungkinan konsolidasi.

Chris akan memimpin manajemen Indosat Ooredoo menuju transportasi dengan fokus pada people, process, dan business dengan tetap disesuaikan dengan tantangan, kompetisi, dinamika pasar dan tren teknologi. Manajemen baru juga diharapkan bisa menjadi motor penggerak perusahaan untuk bergerak lebih cepat saat mengeksekusi berbagai rencana strategis dan target perusahaan ke depan.

Chris Kanter Jadi Dirut Baru Indosat Ooredoo

Indosat Ooredoo mengumumkan pengganti Joy Wahjudi sebagai Direktur Utama yang mengajukan pengunduran diri akhir September kemarin. Setelah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pihak Indosat Ooredoo memutuskan mendapuk Chris Kanter sebagai Direktur Utama.

RUPSLB ini juga menyetujui pengangkatan Eyas Naif Assaf dan Arief Musta’in sebagai Direktur Perseroan. RUPSLB juga menerima pengakhiran masa jabatan Joy Wahjudi, Caba Pinter, dan Herfini Haryono, sebagai anggota Direktur Perseroan.

Di sisi komisaris, diangkat Hilal Suleiman Malawi, Andrew Tor Oddvar Kvalseth dan Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama, sebagai Komisaris Perseroan yang baru dan menerima pengakhiran masa jabatan Ajay Bahri dan Damian Philip Chappell.

Chris Kanter sebelumnya adalah Komisaris Indosat Ooredoo untuk periode 2010 hingga 2018. Ia dikenal sebagai seseorang yang memiliki pengalaman dan kualitas mumpuni, terutama di industri telekomunikasi dan forum Kadin. Pengalaman ini diharapkan bisa mendukung Chris dalam meneruskan program Indosat Ooredoo sebelumnya dan memimpin pelaksanaan strategi yang sudah disiapkan oleh manajemen untuk membawa era baru Indosat Ooredoo.

Indosat Ooredoo telah menyiapkan beberapa rencana besar tahun ini. Di bulan April lalu, perusahaan mengumumkan investasi yang cukup besar untuk menyediakan jaringan “4G Plus” bagi kepuasan pelanggannya

Joy Wahyudi Departs from Indosat Ooredoo

Indosat Ooredoo’s President Director and CEO, Joy Wahyudi, is officially resigned from his position due to a personal matter. In the official release, Ooredoo Group and Indosat Ooredoo ensure the leader shift is going well without disturbing any ongoing projects or business.

Wahyudi has been appointed as Indosat Ooredoo’s CEO since November 2017. The resignation has been submitted since August 2018 and keep working on his job during the transition.

“The change of leadership meets the company plan for an important transformation program in order to support penetration towards Indonesia’s telecommunication market.”

Indosat Ooredoo to announce the new leader with the transformation program on October 17 concurred to the Extraordinary General Meeting (RUPSLB).

“Our sincere gratitude to Mr. Joy Wahyudi for his valuable contribution during his leadership at the helm of Indosat Ooredo. We work with him to run a smooth transition. This is an exciting period for the telecommunication sector with significant structural changes which creates an amazing opportunity for growth,” Sheikh Saud bin Nasser Al Thani, Ooredoo’s CEO explained.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Joy Wahyudi Undur Diri dari Posisi CEO Indosat Ooredoo

Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Joy Wahjudi resmi mengajukan pengunduran diri dari jabatannya karena alasan pribadi. Dalam keterangan resminya, pihak Ooredoo Group dan Indosat Ooredoo memastikan transisi kepemimpinan berjalan dengan baik tanpa mengganggu proyek dan bisnis yang sedang berjalan.

Joy sendiri sudah mengisi posisi CEO Indosat Ooredoo sejak November 2017. Pengunduran diri Joy sudah diajukan sejak Agustus 2018 dan akan tetap melaksanakan tugasnya selama masa transisi.

“Perubaham kepemimpinan ini bertepatan dengan rencana perusahaan untuk melakukan program transformasi penting guna mendorong pertumbuhan pada pasar telekomunikasi Indonesia,” tulis keterangan resminya.

Kepemimpinan baru dan program transformasi akan diumumkan pihak Indosat Ooredoo pada 17 Oktober yang bertepatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Joy Wahjudi atas kontribusinya yang berharga selama masa kepemimpinannya di pucuk pimpinan Indosat Ooredoo. Kami bekerja sama dengan dia untuk memastikan transisi yang mulus. Ini adalah periode yang menggairahkan bagi sektor telekomunikasi, yang mengalami perubahan struktural signifikan yang menghadirkan peluang luar biasa untuk pertumbuhan,” jelas CEO Ooredoo Sheikh Saud bin Nasser Al Thani.

Advan i6 Tawarkan Keunggulan Spesifikasi di Kelas Entry-Level dan Sajikan Akses Streaming Gratis 1 Tahun

Dengan masuknya begitu banyak brand global di pasar smartphone Indonesia, para pemain lokal harus lebih cerdik dan lincah dalam bermanuver. Advan merupakan salah satu nama yang terlihat berdiri tangguh di tengah gempuran itu. Di tahun 2017, mereka berada di urutan ketiga smart-phone terlaris di nusantara. Dan di tahun ini, Advan terus mempertahankan posisi top five-nya.

Setelah sempat memperkenalkan smartphone entry-level Advan i6 beberapa bulan silam, perusahaan yang memulai kiprahnya di tahun 1998 itu mengumumkan program bundel ‘i6 Unlimited’ melalui kolaborasi bersama Indosat Ooredoo. Penawarannya sederhana dan terdengar sangat menarik: setiap pembelian Advan i6, konsumen juga memperoleh akses sosial media dan layanan streaming gratis setahun penuh persembahan IM3.

i6 2

Cara mendapatkannya sangat mudah. Anda hanya perlu membeli paket bundling Advan i6 Unlimited, dibanderol seharga Rp 1,35 juta. Dengannya, Anda bisa mengakses layanan serta aplikasi seperti YouTube, Line, Facebook, Grab, Messenger, Twitter, WhatsApp dan lain-lain tanpa menggunakan kuota internet. Bundel ini sudah termasuk paket data IM3 Unlimited plus 7GB selama satu bulan pertama – Anda tidak perlu melakukan pembelian buat mengaktifkannya.

i6 3

Product & specialist Advan Edy Supartono menjelaskan bahwa program ini mereka siapkan karena perusahaan melihat meningkatnya penggunaan smartphone untuk mengonsumsi video atau musik secara streaming serta bermain game. Kuota tujuh gigabyte sendiri dianggap cukup melimpah. Menurut perhitungan Advan, rata-rata konsumen menggunakan data internet sebesar 4GB untuk mengakses konten hiburan selama satu bulan.

 

Yang ditawarkan oleh Advan i6

Advan secara cukup terang-terangan menjelaskan bahwa i6 diracik untuk jadi pesaing smartphone entry-level laris punya Xiaomi, Redmi 5A. i6 menawarkan banyak keunggulan dibanding kompetitor asal Tiongkok itu, baik dari sisi desain, daya tahan baterai, kemudahan akses, hingga faktor keamanan. Advan yakin, sejumlah fitur yang ada di sana akan membuat pemakaian jadi lebih nyaman.

i6 9

i6 8

Aspek andalan pertama adalah bagian layarnya. Ketika Redmi 5A masih menggunakan layar 16:9 ‘konvensional’; i6 sudah dibekali panel full view 18:9. Berkatnya, video bebas dari bingkai hitam, lalu sudut pandang dalam permainan juga jadi lebih lapang. Dengan pemakaian layar 18 banding 9 yang lebih tinggi, Advan memasukkan trio tombol navigasi ke bagian display. Menurut produsen, penyajian seperti ini memudahkan kita mengoperasikannya menggunakan satu tangan.

i6 6

i6 7

Spesifikasi hardware penunjang fungsi fotografi di Advan i6 memang tidak bisa dikatakan sebagai terobosan besar – karena masih setara dengan kamera di smartphone kelas budget lain. Namun Advan memastikan sensor 13Mp di belakang dan 5Mp untuk selfie telah menggunakan Samsung CMOS. Di sisi depanya, produsen mencantumkan lensa wide-angle 78 derajat sehingga swafoto bisa merangkul lebih banyak wajah.

i6 11

i6 13

Selanjutnya, Advan i6 ditenagai oleh baterai 3.000mAh yang menjanjikan daya tahan delapan jam buat menonton video, sembilan jam menghidangkan musik non-stop, delapan jam talk-time, gaming selama empat jam, serta waktu standy-by sampai sembilan hari.

i6 10

Selain itu, Advan mengklaim i6 sebagai smartphone dengan dukungan keamanan total. Produsen menyiapkan beberapa cara mengakses smartphone. i6 ditopang kapabilitas memindai wajah, mampu mengenal pemiliknya dalam waktu hanya 0,4 detik. Lalu kita juga bisa meng-unlock perangkat via sentuhan di sensor sidik jari. Waktu deteksinya cuma 0,3 detik. Advan bilang, dua metode akses ini tidak dapat Anda temukan di Redmi 5A.

i6 12

Dukungan keamanan tidak berhenti sampai di sana. Advan i6 mempunyai fitur bernama Super Applock. Ia memungkinkan kita memproteksi file tertentu atau fungsi panggilan dengan password. Kemudian ada pula Privacy System, yaitu fitur ala ‘bilik rahasia digital’ untuk menyamarkan nama, dokumen, informasi kontak hingga riwayat panggilan, yang cuma dapat dilihat dengan memasukkan kode khusus di tombol telepon (dialer plate).

i6 14

 

Advan i6

Advan i6 ialah smartphone berlayar 5,5-inci HD 2.5D dengan dimensi 149,1×71,7×8.95mm. Konstruksi tubuh perangkat ini terbuat dari plastik, ukurannya tidak begitu lebar sehingga pas dalam genggaman tangan saya (yang tidak begitu besar). Advan juga memposisikan sensor fingerprint di area gerak jari telunjuk, mudah digapai terlepas dari apakah Anda menggunakan tangan kanan atau kiri. Hal yang saya belum bisa pastikan adalah jenis kaca pada layar – apakah sudah diproteksi tipe Gorilla Glass, Dragontrail atau belum.

i6 5

Smartphone berjalan di platform IDOS 7.2 yang kabarnya merupakan versi forked dari Android 7.0 Nougat. Advan i6 mengusung system-on-chip MediaTek MT6737 yang dipadukan bersama RAM sebesar 2GB dan memori internal 16GB; ditunjang pula oleh konektivitas dual SIM, Bluetooth, GPS, dan Wi-Fi 802.11 b/g/n. Advan menyediakan tiga opsi warna i6, terdiri dari biru, hitam dan light gold.

OpenSignal: Telkomsel is Still The Best Operator in Indonesia

OpenSignal returns with State of Mobile Network Indonesia report for June 2018. The report provides an overview of the mobile network operators quality and quantity in Indonesia. Previously, in December 2017, Telkomsel led in almost every aspect. The difference is, Smarfren began to rise by winning the Overall Speed Download and Availability in 4G.

The methodology used by OpenSignal is a speedtest summary using its application within the period of February 1 – May 1, 2018, with 11.7 million time measurements by 1.2 million test equipment.

telkomsel1

Telkomsel led the 4G Download Speed, 3G Download Speed, 4G Uploading Speed, 4G Latency, and 3G Latency. The average download speed on Telkomsel 4G network reaches 12.86 Mbps, 4.99 Mbps in 3G, and 7.26 Mbps in 4G Uploading Speed.

Smartfren on the other hand, for its network, is only for 4G and no longer accommodated 3G, has won two categories. Nevertheless, Smartfren’s Download Speed that reaches 9.83 Mbps should be appreciated, superior to XL Axiata which previously tailing Telkomsel.

telkomsel2

The report shows that Indosat Ooredoo is the operator with the “worst” network quality. Indosat is in the bottom position for almost all categories. Its only “advantage” compared to Telkomsel is the 4G network percentage of the total network that reaches 70%. Smartfren as the winner in this category has recorded 92%, while Telkomsel is stagnant in the bottom of 69%.

In regional, OpenSignal tries to map the network quality and quantity in several cities with slightly different results. Although Telkomsel continues to dominate, Smarfren keeps making surprises, especially in Makassar and Surabaya.

telkomsel3


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian