Joy Wahyudi Departs from Indosat Ooredoo

Indosat Ooredoo’s President Director and CEO, Joy Wahyudi, is officially resigned from his position due to a personal matter. In the official release, Ooredoo Group and Indosat Ooredoo ensure the leader shift is going well without disturbing any ongoing projects or business.

Wahyudi has been appointed as Indosat Ooredoo’s CEO since November 2017. The resignation has been submitted since August 2018 and keep working on his job during the transition.

“The change of leadership meets the company plan for an important transformation program in order to support penetration towards Indonesia’s telecommunication market.”

Indosat Ooredoo to announce the new leader with the transformation program on October 17 concurred to the Extraordinary General Meeting (RUPSLB).

“Our sincere gratitude to Mr. Joy Wahyudi for his valuable contribution during his leadership at the helm of Indosat Ooredo. We work with him to run a smooth transition. This is an exciting period for the telecommunication sector with significant structural changes which creates an amazing opportunity for growth,” Sheikh Saud bin Nasser Al Thani, Ooredoo’s CEO explained.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Joy Wahyudi Undur Diri dari Posisi CEO Indosat Ooredoo

Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Joy Wahjudi resmi mengajukan pengunduran diri dari jabatannya karena alasan pribadi. Dalam keterangan resminya, pihak Ooredoo Group dan Indosat Ooredoo memastikan transisi kepemimpinan berjalan dengan baik tanpa mengganggu proyek dan bisnis yang sedang berjalan.

Joy sendiri sudah mengisi posisi CEO Indosat Ooredoo sejak November 2017. Pengunduran diri Joy sudah diajukan sejak Agustus 2018 dan akan tetap melaksanakan tugasnya selama masa transisi.

“Perubaham kepemimpinan ini bertepatan dengan rencana perusahaan untuk melakukan program transformasi penting guna mendorong pertumbuhan pada pasar telekomunikasi Indonesia,” tulis keterangan resminya.

Kepemimpinan baru dan program transformasi akan diumumkan pihak Indosat Ooredoo pada 17 Oktober yang bertepatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Joy Wahjudi atas kontribusinya yang berharga selama masa kepemimpinannya di pucuk pimpinan Indosat Ooredoo. Kami bekerja sama dengan dia untuk memastikan transisi yang mulus. Ini adalah periode yang menggairahkan bagi sektor telekomunikasi, yang mengalami perubahan struktural signifikan yang menghadirkan peluang luar biasa untuk pertumbuhan,” jelas CEO Ooredoo Sheikh Saud bin Nasser Al Thani.

Indosat Ooredoo Spent Rp8 Trillion to Improve “4G Plus” Network Quality

Following Indosat Ooredoo’s plan to re-focus to the core business as a cellular operator, Joy Wahjudi, CEO & President Director of Indosat Ooredoo, talked about the aggressive plan to expand “4G Plus” network outside Java (4/18).

Lampung as a pilot project

Indosat Ooredoo outlines its achievements with primary focus on expanding 4G network outside of Java. Lampung is the first location to launch the project. Currently, almost 98% of the area is in Indosat Ooredoo’s 4G network coverage, consists of 15 districts, 215 sub-districts, and 600 BTS.

The main reason to focus on Lampung is for preparation to welcome Lebaran 2018. Lampung is known as the most visited area for those traveling across Sumatra.

“Later, the concept in Lampung will be applied to other cities outside Java,” Wahjudi said.

By the end of 2018, there will be four cities in Sumatera, two in Sulawesi, and one in Borneo to get the “4G Plus” network.

“The term ‘Plus’ we used in the 4G network is an additional feature only for Indosat Ooredoo’s users,” he said.

In that occasion, Indosat Ooredoo also announced the latest promotion to be launched before Ramadhan. The packages are daily unlimited of Rp5000 with 500MB FUP quota and 7-day Unlimited of Rp12,000 with 1GB FUP quota.

Network expansion investment

To improve the quality of its technology and network expansion, Indosat Ooredoo is ready to spend Rp8 trillion, about 80% of this year’s budget.

“To support this commitment, we’ve set a higher capex to Rp8 trillion. It reflects our determination in expanding and improving Indosat Ooredoo network quality all over Indonesia,” Wahjudi added.

Regarding the other 20%, Kustanto, Group Head Network Strategy, Architecture, and Solution of Indosat Ooredoo said that the funding will be used to complete the IT (Information Technology) component for registration service and other supporting aspects.

“Indosat wants to return to its core business to build network quality for customers’ satisfaction,” Kustanto said.

Starting from Lampung in 2018, Indosat Ooredoo targets more cities to enjoy 4G Plus by the end of 2020.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Tak Ada Investasi Baru untuk Bisnis B2B Indosat Ooredoo

Indosat Ooredoo tahun ini kembali fokus mengembangkan jaringan 4G di seluruh Indonesia. Kepada DailySocial, President Director dan CEO Indosat Ooredoo, Joy Wahjudi mengungkapkan, bisnis digital yang dianggap menguntungkan masih dipertahankan, termasuk IMX, layanan cloud, dan program inkubasi Ideabox.

Disinggung apakah ada inovasi atau investasi yang bakal diberikan perusahaan untuk bisnis digital yang tersisa, Joy menegaskan saat ini bisnis yang kebanyakan menyasar pasar B2B tersebut masih berjalan dengan baik tanpa investasi tambahan.

“Sejauh ini masih in-line model bisnisnya dengan Indosat Ooredoo. Bukan tidak diteruskan tapi sudah established. Berjalan selama dua tahun dengan bisnis sendiri layaknya anak perusahaan Indosat Ooredoo,” kata Joy.

Berbeda saat dua tahun lalu yang banyak diwarnai eksperimen di sektor digital, tahun ini Indosat Ooredoo fokus ke core business-nya, yaitu membangun jaringan. Hal tersebut, menurut Joy, mulai diterapkan kembali oleh operator telekomunikasi lainnya.

“Saya lihat semua operator saat ini sudah mulai fokus dengan bisnis awalnya. Mungkin masih ada yang mencoba untuk mengembangkan bisnis digitalnya, contohnya Telkomsel dengan layanan TCash milik mereka,” kata Joy.

Menambah kemitraan

Selama ini Indosat sudah menjalin kemitraan dengan brand asing yang sudah dikenal namanya, seperti Spotify dan Iflix, yang diklaim cukup membantu Indosat memperluas kegiatan pemasaran.

“Sesuai dengan rencana awal, Indosat Ooredoo tidak sembarangan memilih kemitraan dengan brand lokal dan asing. Meskipun akan mengeluarkan biaya yang cukup besar, namun jika brand yang kami gandeng tepat, akan memberikan keuntungan lebih untuk Indosat Ooredoo,” kata Joy.

Selain menambah jumlah kemitraan, perusahaan juga berencana untuk menambah jumlah galeri Indosat Ooredoo di seluruh Indonesia. Dengan menawarkan konsep franchise, diharapkan kegiatan ini bisa menambah jumlah pelanggan pasca bayar Indosat Ooredoo.

“Berbeda dengan operator lain yang memiliki produk khusus untuk menambah jumlah pelanggan pascabayar, kami di Indosat justru ingin melakukan pendekatan secara offline demi menambah jumlah adopsi pelanggan pascabayar,” kata Joy.

Mengklaim memiliki pengalaman yang lebih di dunia telekomunikasi, Joy berharap kembalinya mereka ke core business dan investasi yang digelontorkan di segmen ini bakal meningkatkan pendapatan dan menambah jumlah pengguna baru.

Indosat Ooredoo Gelontorkan Rp8 Triliun untuk Tingkatkan Kualitas Jaringan “4G Plus”

Melanjutkan rencana Indosat Ooredoo yang fokus ke bisnis utama sebagai operator seluler, hari ini (18/04), President Director & CEO Indosat Ooredoo Joy Wahjudi mengungkapkan rencana agresifnya memperluas jaringan “4G Plus” di luar pulau Jawa.

Lampung sebagai pilot project 

Indosat Ooredoo menjabarkan pencapaian yang telah diperoleh dengan fokus utamanya menambah jaringan 4G di luar pulau Jawa. Lampung menjadi lokasi pertama Indosat Ooredoo untuk melancarkan kegiatan ini. Saat ini sudah hampir 98% wilayah di Lampung sudah tersebar jaringan “4G Plus” Indosat Ooredoo, yang terdiri dari 15 kabupaten, 213 kecamatan dan sekitar 600 BTS.

Alasan utama Lampung menjadi fokus Indosat Ooredoo untuk peningkatan jaringan 4G Plus di luar pulau Jawa adalah sebagai persiapan Indosat Ooredoo menyambut mudik lebaran 2018. Lampung selama ini dikenal sebagai kawasan yang paling banyak dimanfaatkan pemudik lintas Sumatra.

“Nantinya konsep yang telah diterapkan di Lampung akan kami terapkan kembali di kota-kota lainnya di luar pulau Jawa,” kata Joy.

Meskipun masih enggan menyebutkan kota apa saja yang bakal disambangi perusahaan untuk perluasan jaringan “4G Plus” usai Lampung, Joy menyebutkan hingga akhir tahun 2018 ada empat kota di Sumatra, dua di Sulawesi dan satu di Kalimantan yang akan ditingkatkan jaringannya menjadi “4G Plus”.

“Istilah ‘Plus’ yang kami gunakan dalam jaringan 4G Indosat Ooredoo adalah layanan tambahan yang hanya bisa dinikmati oleh pengguna Indosat Ooredoo,” kata Joy.

Dalam kesempatan tersebut Indosat Ooredoo juga mengumumkan layanan terbaru yang rencana akan diluncurkan menjelang bulan suci ramadhan. Di antaranya adalah paket Unlimited harian (sachet) Rp5 ribu dengan kuota 500MB dan paket unlimited 7 hari senilai Rp12 ribu dengan kuota 1GB.

Investasi pengembangan jaringan

Untuk memastikan teknologi dan peningkatan jaringan berjalan dengan sempurna, Indosat Ooredoo menggelontorkan Rp8 triliun, sekitar 80% dari dana yang disiapkan. 

“Untuk mendukung komitmen ini, kami telah menambah capex menjadi Rp 8 Triliun. Hal ini mencerminkan keseriusan kami dalam melakukan ekspansi dan meningkatkan kualitas jaringan Indosat Ooredoo di seluruh Indonesia,” kata Joy.

Disinggung akan digunakan untuk apa sisa 20% dari dana tersebut, Group Head Network Strategy, Architecture, and Solution Indosat Ooredoo Kustanto menyebutkan, dana tersebut akan digunakan untuk melengkapi komponen IT (Information Technology) untuk layanan pendaftaran dan aspek pendukung lainnya.

“Indosat ingin kembali ke core bisnis yaitu membangun kualitas jaringan demi kepuasan pelanggan,” kata Kustanto.

Diawali Lampung tahun 2018 ini, Indosat Ooredoo menargetkan hingga akhir tahun 2020 akan bertambah lagi kota-kota yang bakal menikmati jaringan 4G Plus.

 

Alexander Rusli Mundur Sebagai Dirut Indosat Ooredoo

Alexander Rusli memutuskan tidak meneruskan masa jabatannya sebagai Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo per hari ini, Selasa (26/9). Hingga Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada November 2017 mendatang yang akan mengesahkan penggantinya, Director and Chief Sales and Distribution Officer Joy Wahyudi akan menjalani tanggung jawab sebagai Direktur Utama dan CEO.

 

Sebelumnya, keputusan Alex untuk mundur dari jabatan sudah menjadi pemberitaan di berbagai media selama beberapa hari belakangan hingga akhirnya informasi resmi diumumkan ke media pada hari ini.

“Kami telah menerima pemberitahuan dari Direktur Utama dan CEO kami, Alexander Rusli, bahwa beliau memutuskan untuk tidak meneruskan masa jabatannya di Indosat. Selama lima tahun terakhir, Pak Alex telah memimpin Indosat melewati proses program transformasi yang menghasilkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan laba bersih yang positif sebagai hasil dari pertumbuhan konsumen yang tinggi,” terang Komisaris Utama Indosat Ooredoo Waleed Mohamed Ebrahim Al-Sayed dalam keterangan resmi.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Alex atas kontribusinya yang amat berharga kepada Indosat Ooredoo dan mendoakan yang terbaik bagi kesuksesannya di masa yang akan datang,” sambungnya.

Alex pertama kali bergabung dengan Indosat pada Januari 2010 sebagai Komisaris Independen. Lalu ditunjuk menjadi Direktur Utama dan CEO pada dua tahun setelahnya, November 2012.

Penunjukkan Joy Wahjudi sebagai pengganti Alex, menurut Waleed, sudah dipersiapkan selama tiga tahun terakhir.

Selama Alex menjabat, Indosat melakukan berbagai transformasi dengan mengarah ke produk digital, mulai dari Cipika Play, Cipika Books, Dompetku, dan lainnya. Namun menjelang awal tahun ini, semua produk digital Indosat kecuali IMX ditutup. Indosat memutuskan kembali ke khitah dengan menjadi perusahaan operator telekomunikasi.

Indosat dan BPJS Sinergi Dukung Payment Point Online Banking

Proses penandatanganan MoU Indosat-BPJS / Indosat

Kemarin (04/05) Indosat telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) untuk menjadi salah satu mitra BPJS yang mendukung layanan Payment Point Online Banking (PPOB). PPOB merupakan sebuah layanan pembayaran tagihan secara online dan real time yang memungkinkan proses rekonsiliasi data dan dana secara cepat untuk seluruh nasabah BPJS. Continue reading Indosat dan BPJS Sinergi Dukung Payment Point Online Banking

Indosat Perkenalkan Layanan Vehicle Telematics

Jajaran Direksi Indosat Dalam Peluncuran Layanan Vehicle Telematics

Dewasa ini persaingan di dunia bisnis menjadi semakin kompetitif dan menuntut para pelaku usaha untuk melakukan berbagai upaya dalam mengefesiensikan semua lini operasionalnya, termasuk armada operasional perusahaan. Menyadari hal tersebut, hari ini (28/4), PT. Indosat Tbk. resmi memperkenalkan layanan Machine to Machine (M2M) terbarunya, yaitu Vehicle Telematics.

Continue reading Indosat Perkenalkan Layanan Vehicle Telematics