Kemenaker akan Merilis Aturan Skema Kemitraan di Platform “Ride-Hailing”

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengumumkan akan merilis aturan baru yang mengatur kemitraan dan bagi hasil untuk pengemudi ojek dan taksi online pada Desember 2024. Aturan ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan meningkatkan kesejahteraan pengemudi.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR secara virtual bahwa penandatanganan dan pengundangan peraturan tersebut akan dilaksanakan pada Desember 2024. “Kami berharap aturan ini bisa memberikan kejelasan mengenai hak dan kewajiban bagi pengemudi dan aplikator,” ujar Ida.

Aturan baru ini akan mencakup delapan poin penting, yaitu:

  1. Definisi tenaga kerja di luar hubungan kerja pada layanan berbasis aplikasi.
  2. Hak dan kewajiban dalam perjanjian di luar hubungan kerja.
  3. Imbal hasil yang diambil oleh aplikator seperti Gojek, Grab, Maxim, dan inDrive.
  4. Waktu kerja dan waktu istirahat.
  5. Jaminan sosial.
  6. Keselamatan dan kesehatan kerja.
  7. Kesejahteraan.
  8. Penyelesaian perselisihan antara aplikator dengan pengemudi.

Kemenaker telah melakukan dialog kemitraan dan Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai serikat pekerja pengemudi dan aplikator untuk menyerap aspirasi dan masukan sejak tahun lalu. Proses perumusan aturan ini juga melibatkan beberapa kementerian terkait, termasuk Kementerian Perhubungan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Agenda berikutnya adalah serap aspirasi yang akan dilaksanakan hingga Agustus, perumusan dan pembahasan draft pada September hingga Oktober, serta harmonisasi peraturan dengan Kementerian Hukum dan HAM pada November.

Dengan aturan baru ini, diharapkan bisa memberikan perlindungan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi pengemudi ojek dan taksi online.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Platform Ride-Hailing inDrive Dapat Tambahan Pendanaan Rp2,3 Triliun

Platform ride-hailing inDrive kembali memperoleh tambahan pendanaan sebesar $150 juta (sekitar Rp2,3 triliun). Dengan pendanaan yang diterima tahun lalu, inDrive kini mengantongi total sebesar $300 juta dari General Catalyst. 

Melansir Tech Funding News, tambahan pendanaan ini menyusul realisasi pertumbuhan pendapatan bersih inDrive sebesar 54% pada 2023. Pencapaian ini disebut menunjukkan keberhasilan perusahaan bermarkas di California ini untuk berada di jalur pertumbuhan dan strategi keuangan yang tepat dalam mendorong operasional secara berkelanjutan.

Pendanaan baru ini akan digunakan untuk mengejar pertumbuhan bisnis tahun ini melalui pengembangan produk, perluasan layanan, dan ekspansi ke pasar baru.

“Dengan pendanaan ini, kami dapat melanjutkan pertumbuhan signifikan dan inovasi sambil menjaga posisi keuangan yang disiapkan untuk mendukung rencana ambisius kami tanpa perlu menambah risiko ke operasional perusahaan,” tutur CFO inDrive Dmitry Sedov.

inDrive, sebelumnya bernama inDriver, didirikan oleh Arsen Tomsky pada 2013. Pada Maret 2022, inDrive telah memiliki hub operasional regional di Amerika, Asia, Timur Tengah, Afrika  untuk mendukung ekspansi bisnisnya. inDrive kini telah beroperasi di 749 kota di 46 negara.

inDrive di Indonesia

Di Indonesia, inDrive bernaung di bawah PT Ind Mobitech Service, hadir di Jabodetabek pada 2021 dengan menawarkan perjalanan dalam kota, antarkota, pengiriman barang oleh kurir, hingga kargo.

Layanannya dirancang agar pengguna dapat menentukan sendiri tarifnya–konsep berbeda di mana pasar ride hailing online umumnya menetapkan tarif tetap. Pengguna tidak punya kontrol terhadap tarif perjalanan yang dibebankan. Konsep ini juga dipakai oleh Maxim, pesaingnya yang beroperasi di Indonesia.

Baik inDrive dan Maxim adalah penantang Grab dan Gojek yang saat ini masih menguasai pasar ride-hailing Indonesia. Mengutip initiation report yang diterbitkan Maybank Sekuritas Indonesia pada 2023, Gojek menguasai 52% pangsa ride-hailing tanah air, sedangkan Grab menguasai 48% pasar.

Proyeksi transportasi dan pengiriman makanan online Indonesia / Sumber: e-Conomy SEA 2023

Adapun, total GMV layanan transportasi dan pengiriman makanan berbasis online di Indonesia diestimasi mencapai $9 miliar dengan CAGR 13% (2023-2025).

Salah satu proposisi nilai inDrive adalah memungkinkan mitra pengemudi dan konsumen untuk melakukan kesepakatan harga (tawar-menawar). Selain itu mereka juga menyediakan moda transportasi untuk kebutuhan bepergian ke luar kota. Namun demikian, sejak tahun 2023 lalu Gojek juga mengadopsi kapabilitas fitur yang sama di beberapa kota. Pengguna sudah disuguhkan dengan fitur GoRide Nego, yang memungkinkan tawar-menawar antara pengemudi dan konsumen.

Application Information Will Show Up Here

Usai Raih Pendanaan, “inDrive” Akan Perluas Layanan On-Demand di Indonesia

Indonesia adalah salah satu pasar ride-hailing terbesar di dunia yang didukung oleh pertumbuhan pesat pengguna internet dan segmen kelas menengah. Saat ini, pasar ride-hailing Indonesia didominasi oleh dua pemain utama, yaitu Gojek dan Grab.

Kali ini, platform ride-hailing asal Rusia yang berbasis di Mountain View, California, AS, inDrive, mencoba peruntungan di pasar Indonesia. Perusahaan baru-baru ini berganti nama menjadi Inner Drive dari sebelumnya Independent Drivers. Kepada DailySocial.id, Business Development Manager inDrive Indonesia Georgy Malkov mengungkap rencana inDrive untuk memperluas layanan dan vertikal baru di Indonesia menyusul penggalangan dana sebesar Rp2,28 triliun dari General Catalyst.

Proses negoasiasi dan pembayaran tunai

Beroperasi sejak tahun 2019, inDrive telah melayani kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Medan, dan Makassar. inDrive juga sudah hadir di 47 negara dan lebih dari 700 kota dengan total 2 miliar perjalanan. Seperti layanan ride-hailing umumnya, inDrive memanfaatkan kendaraan milik mitra pengemudi untuk disewakan sebagai moda transportasi.

“Yang membedakan inDrive dari pemain lainnya adalah P2P ride-hailing service. Jadi, kami memberdayakan komunitas untuk mendapatkan layanan terbaik. Komisi yang kami kenakan kepada pengemudi adalah 10% saja,” kata Georgy.

Adapun, inDrive menyediakan pilihan negosiasi dan harga yang terjangkau dan transparan kepada penumpang dan pengemudi. Proses negosiasi bisa dilakukan untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan menekankan kepada kebebasan yang bisa dilakukan oleh penumpang dan pengemudi. Penumpang bisa memesan lewat aplikasi inDrive dari lokasi satu ke lokasi lainnya.

Nantinya akan muncul rekomendasi harga di aplikasi. Kedua pihak bisa menolak jika harga yang ditawarkan tidak sesuai, dan bisa langsung menerima jika sudah sesuai dengan kesepakatan antara kedua pihak. Model ini menjadi unggulan inDrive, dan diklaim cukup diminati sebagian besar pengguna di Indonesia.

Saat ini, inDrive belum masuk ke segmen korporasi sebagai target pengguna dan masih fokus ke pengguna individu. Metode pembayaran juga ada dalam opsi tunai, sedangkan pembayaran digital lewat e-wallet maupun kartu kredit belum tersedia. Namun, pihaknya mengklaim telah mendapatkan feedback positif dari pengguna ride-hailing inDrive.

Kantongi pendanaan baru

Awal tahun ini, inDrive telah menggalang dana sebesar $150 juta (Rp2,28 triliun) dalam instrumen hybrid inovatif dari General Catalyst. Dana segar tersebut akan dimanfaatkan untuk mendanai pemasaran, termasuk akuisisi pengguna dan biaya retensi. General Catalyst sebelumnya berpartisipasi dalam putaran investasi seri C senilai $150 juta yang dipimpin oleh Insight Partners pada 2021.

Di tengah kondisi makro global yang menantang, inDrive mengaku mencatat pertumbuhannya yang cepat di sepanjang 2022. Pendapatan kotor inDrive naik sebesar 88% (YoY). Wilayah operasionalnya bertambah dari 37 negara di 2021 menjadi 47 negara. Jumlah timnya juga tercatat sebanyak 2.700 karyawan yang tersebar di 17 kantor di seluruh dunia dengan 1.000 karyawan baru.

Di tahun yang sama, perusahaan telah meluncurkan beberapa lini bisnis baru, memperluas penawarannya dari yang sebelumnya terbatas pada transportasi penumpang dan kargo, pengiriman, dan layanan tukang, kini inDrive menawarkan iklan pencarian pekerjaan dan layanan pembelian secara berkelompok.

Saat ini inDrive telah memiliki tim yang ditempatkan di Indonesia. Khusus untuk pasar Indonesia, inDrive memiliki beberapa rencana untuk mendorong pertumbuhan bisnis hingga dua kali lipat. Perusahaan juga akan menambah kualitas dan keamanan layanan kepada pengguna. Bukan hanya tersedia di kota-kota besar, inDrive juga ingin memperluas layanan di rural area.

Persaingan ketat layanan on-demand

Selain Gojek dan Grab, di Indonesia saat ini layanan ride-hailing juga diisi oleh pemain baru, yakni Maxim. Namun, masuk ke bisnis on-demand di Indonesia tidak mudah. Untuk bisa bertahan, penyedia layanan perlu mendiversifikasi layanan, fokus pada pengalaman pelanggan, membangun kemitraan yang kuat, berinovasi, dan beradaptasi.

Di saat yang sama, perusahaan juga perlu menyadari tantangan yang dihadapi pasar, termasuk hambatan regulasi, persaingan ketat, retensi pengemudi, dan ketidakpastian ekonomi.

Sementara Grup AirAsia  saat ini secara aktif telah menghadirkan layanan-layanan baru sebagai upaya menumbuhkan pendapatan non-maskapainya. Salah satunya adalah layanan ride-hailing yang sudah resmi meluncur di Malaysia pada 2020. Indonesia menjadi negara ketiga peluncuran layanan ride-hailing di Bali, setelah Thailand dan Filipina untuk ekspansi regional airasia Super App.

Application Information Will Show Up Here