Activision Blokir Permanen Lebih dari 50 Ribu Cheater Call of Duty: Warzone

Cheat atau cara curang sudah jadi bagian dari video game dari sejak medium hiburan ini diperkenalkan ke publik puluhan tahun lalu. Beberapa permainan memang terlalu sulit untuk sebagian orang, dan penggunaan cheat di mode single-player adalah suatu hal yang bisa diterima. Namun tentu saja cheat diharamkan di multiplayer, terutama ketika ia memberi keuntungan dan keunggulan pada sejumlah oknum di atas pemain lain.

Bagi developer game online, memerangi para cheater ialah sebuah perjuangan yang tak ada habisnya. Ada begitu banyak sistem anti-cheat diciptakan dan diimplementasikan. Beberapa studio juga memberanikan diri untuk mengambil langkah ekstrem dengan resiko kehilangan jumlah pemain secara signifikan. Salah satunya adalah melalui pemblokiran permanen, seperti yang belum lama dilakukan oleh Activision terhadap lebih dari 50 ribu cheater di Call of Duty: Warzone.

Lewat blognya, sang publisher dengan tegas menyampaikan bahwa Call of Duty: Warzone bukanlah tempat bagi cheater dan tidak ada toleransi untuk mereka. Memastikan semuanya bermain adil ialah prioritas utama Activision dan merupakan sebuah aspek yang betul-betul diperhatikan. Meski demikian, sudah pasti Activision tak mau mengungkap metodenya secara gamblang, sebagai upaya buat terus mengejutkan para cheater.

Ada dua pihak yang jadi musuh utama Activision: para pemain curang serta penyedia jasa cheat (umumnya ditawarkan sebagai layanan premium). Dalam membungkam mereka, publisher dan developer mengimplementasikan sejumlah strategi, terutama lewat penyempurnaan sistem keamanan serta pengawasan secara terus menerus.

Activision menugaskan tim keamanan buat bekerja tanpa henti dalam menginvestigasi data serta mengidentifikasi potensi-potensi pelanggaran. Tim ini akan mengulas semua metode hack dan cheat yang dapat mereka temukan, seperti penggunaan aimbot (memungkinkan orang membidik lawan secara otomatis), wallhack (memberi kemampuan untuk melihat atau berjalan menembus tembok), dan lain-lain.

Selain itu, Activision juga terus berusaha menyempurnakan sejumlah sistem in-game demi mempermudah pemain melaporkan dugaan tindak kecurangan, misalnya dengan menyederhanakan user interface. Segala laporan tersebut selanjutnya segera dianalisa dan disaring berdasarkan data. Setelah investigasi selesai, tim akan bergerak cepat buat menjatuhkan pemblokiran pada pelaku pelanggaran.

Activision turut berjanji untuk terus memberi update terkait jumlah cheater yang berhasil diblokir.

“Tidak ada tempat buat para cheater di sini,” tutur Activision sembari menutup pengumuman mereka. “Kami menyadari bahwa tidak ada solusi tunggal dalam memerangi praktek cheating. Ini merupakan usaha yang mesti dilakukan setiap hari, 24 jam selama seminggu penuh. Tapi yakinlah, kami berkomitmen buat menjaga agar pengalaman bermain tetap menyenangkan dan adil bagi semua orang.”

Game Battle Royale Call of Duty: Warzone Siap Meluncur Minggu Ini

Call of Duty ialah salah satu franchise shooter populer yang segera merespons meledaknya tren battle royale dengan turut menyediakan mode ini di game-nya. Tidak tanggung-tanggung, last man standing bahkan menggantikan keberadaan campaign single-player di Black Ops 4. Namun kabar baiknya, Activision mengembalikan komposisi permainan seperti semula di reboot Call of Duty: Modern Warfare.

Meski begitu, tak berarti Activision melupakan battle royale begitu saja. Lewat sederetan bocoran, Anda mungkin sempat mendengar rencana sang publisher untuk meluncurkan mode last man standing di Modern Warfare. Dan lewat blog serta trailer, akhirnya Activision mengumumkan Call of Duty: Warzone dan mengungkap segala detail mengenainya. Game disajikan secara standalone dan bisa dinikmati tanpa perlu mengeluarkan uang.

Call of Duty: Warzone menjanjikan pengalaman tempur berskala besar, menawarkan dua pilihan mode: Battle Royale dan Plunder. Battle Royale tentu saja mengusung formula familier, mengadu 150 pemain dalam tim berisi tiga orang untuk jadi regu terahir yang mampu bertahan hidup. Seperti biasa, seiring berjalannya pertandingan, zona eksplorasi akan kian menyusut (kali ini diakibatkan oleh gas beracun).

Meski gameplay Battle Royale terdengar tak asing, developer turut menambahkan twist menarik di sana: ketika seorang karakter tumbang, ia akan dibawa ke Gulag dan diadu dalam pertandingan satu lawan satu. Jika berhasil menang, pemain akan diturunkan kembali ke medan tempur utama.

IMG_10032020_111410_(1000_x_650_pixel)

Di mode Plunder, pemain ditantang untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya; dengan cara menjarah, merebutnya dari musuh, atau menyelesaikan kontrak. ‘Kontrak’ ialah tugas yang bisa Anda aktifkan, misalnya seperti mengumpulkan serta membuka sejumlah peti perbekalan atau mengamankan suatu lokasi – mirip mode Domination. Jika berhasil melakukannya, Anda akan mendapatkan uang dan segala macam perlengkapan.

Di Battle Royale ketika mengumpulkan uang bukanlah keharusan, kita dapat menggunakannya untuk membeli berbagai macam item di Buy Station (ditandai dengan ikon kereta belanja di map) seperti Killstreak, Self-Revive Kit serta Redeploy Token buat mengembalikan anggota regu yang tumbang. Developer juga menyediakan bermacam-macam kendaraan dan menyebarnya di penjuru peta: ATV, SUV, rover, truk serta helikopter.

IMG_10032020_111310_(1000_x_650_pixel)

Sekali lagi, Call of Duty: Warzone bisa dinikmati semua orang tanpa perlu memiliki Modern Warfare. Permainan rencananya akan meluncur di tanggal 10 Maret waktu Pasifik ((itu berarti akan tiba lebih terlambat di Indonesia) di PC via Battle.net, Xbox One dan PlayStation 4. Gamer Modern Warfare sendiri berkesempatan buat mengakses Warzone lebih dulu lewat menu in-game setelah permainan di-update.

Detail Mengenai Fitur Cross-Play di Call of Duty: Modern Warfare 2019

Satu tren populer di industri game adalah penerapan cross-platform play. Kadang disingkat menjadi cross-play, fitur ini memperkenankan para pemain di sistem berbeda untuk bermain bersama dan bisa Anda temukan di judul-judul seperti Rocket League, Fortnite dan Dauntless. Walaupun terdengar sederhana, implementasinya cukup kompleks, belum lagi kadang ada penolakan dari pemilik platform.

Call of Duty: Modern Warfare merupakan game blockbuster baru yang tak ragu mengusung gagasan cross-play. Reboot permainan shooter berlatar belakang medan tempur modern buatan Infinity Ward ini memungkinkan gamer di PC, PlayStation 4 serta Xbox One untuk bertempur di satu match. Dan tak tanggung-tanggung, versi console Modern Warfare bahkan mendukung penuh keyboard dan mouse – sehingga tak cuma pemain di PC saja yang diuntungkan oleh dukungan periferal itu.

Meneruskan tradisinya, Activision dan Infinity Ward mengumumkan agenda pelaksanaan sesi beta minggu ini. Menariknya, uji coba beta sengaja difokuskan pada kapabilitas cross-platform play di tiga sistem gaming, pertama kalinya disajikan di seri Call of Duty. Open beta rencananya akan dilangsungkan di hari Kamis ini (zona waktunya berbeda) hingga akhir minggu nanti. Sembari memperkenankan kita mencoba cross-play, developer juga mencoba mengumpulkan saran dan masukan dari para tester.

Lewat blog resminya, Activision mengungkap beberapa info lebih detail terkait cross-play, terutama di sesi beta ini. Berikut rinciannya:

  • Cross-platform play di Call of Duty: Modern Warfare bersifat opsional, tersedia untuk seluruh versi. Jadi kita masih tetap dapat bermainan dengan sesama gamer di satu sistem.
  • Agar bisa menikmati Modern Warfare, kita harus memiliki COD Account terlebih dulu. Pendaftarannya tidak dipungut biaya.
  • Sistem matchmaking serta faktor balancing didasarkan pada jenis controller yang pemain gunakan agar tidak terjadi ketimpangan dan setiap orang dipersilakan memutuskan metode input apa yang mereka inginkan. Pasangkan keyboard serta mouse di Xbox One/PS4 agar pemain bisa bertanding melawan gamer PC, lalu gamer PC juga dapat menggunakan gamepad agar dapat bermain bersama pengguna console. Tentu jika Anda menginginkannya, tersedia pula lobby tanpa filter controller.
  • Berkat pemanfaatan COD Account, daftar teman Anda tidak dibatasi jenis platform. Anda bisa menambahkan siapapun ke dalam list terlepas dari versi Modern Warfare yang mereka miliki. Tak ada lagi batasan di komunitas pemain dan komunikasi pun jadi lebih mudah.
  • Fitur cross-play mendukung seluruh mode multiplayer di Modern Warfare. Meski demikian, developer masih belum punya rencana untuk menghadirkannya di turnamen kompetitif maupun mode Ranked Play.

Call of Duty Modern Warfare 1

Selain cross-platform play, satu aspek paling menarik dari Call of Duty: Modern Warfare ialah dihilangkannya Season Pass serta update-update berbayar pasca rilis. Nantinya, seluruh pembaruan konten seperti tambahan peta, mode multiplayer, misi-misi special ops dan lain-lain akan dihidangkan gratis serta berbarengan di seluruh versi. Permainan dijadwalkan untuk meluncur pada tanggal 25 Oktober 2019.

Call of Duty: Modern Warfare Akan Kembali di 2019, Siap Sajikan ‘Momen-Momen Emosional’

Didirikannya Infinity Ward di tahun 2002 merupakan potongan sejarah penting di ranah gaming, karena dari dari sana-lah fenomena Call of Duty dimulai. Beberapa judul pertama di franchise ini dianggap gamer veteran sebagai permainan terbaik di eranya, namun bagi banyak orang, seri Modern Warfare merupakan yang paling ikonis karena membawa pemain ke medan tempur masa kini.

Sebagai pionir, perjalanan Infinity Ward tidak selalu mulus. Studio ini cukup terpukul ketikaco-founder-nya, Vince Zampella dan Jason West, berseteru dengan pihak Activision. Kemudian, dua game terbaru mereka, Ghosts dan Infinite Warfare juga tidak memperoleh respons sepositif permainan-permainan terdahulu. Di tahun ini, Infinity Ward berniat untuk mencoba peruntungannya kembalI sembari menerapkan satu twist unik.

Anda mungkin sempat mendengar dari sejumlah rumor yang beredar, bahwa Activision berencana untuk meluncurkan sekuel dari Modern Warfare dalam waktu dekat. Kabar ini kembali diperkuat oleh laporan YouTuber LongSensation lewat Twitter-nya. Ia bilang, ‘Call of Duty 2019’ mengusung judul resmi ‘Call of Duty: Modern Warfare’ – tak berbeda dari permainan pertama di seri itu yang dirilis di tahun 2007.

Laporan senada juga digaungkan oleh Jason Schreier dari Kotaku berdasarkan pengakuan dari banyak sumber. Schreier menyampaikan, Activision sebetulnya sudah mulai memamerkan konten game ini kepada sejumlah awak pers dan influencer, tetapi Kotaku bukan salah satunya dan tidak terikat embargo/NDA. Dari keterangannya, ada cukup besar peluang Call of Duty: Modern Warfare bukanlah sekuel yang kita harapkan.

Proyek Call of Duty: Modern Warfare 2019 dirancang sebagai ‘soft rebootgame pertama, digarap oleh tim Infinity Ward dan dijadwalkan untuk meluncur di musim gugur tahun ini. Hal paling menarik di sini ialah, permainan tak hanya mencoba menghidangkan aksi tembak-menembak seru, tetapi juga momen-momen penuh emosi dan pilihan moral yang sulit. Kabarnya konsep tersebut terpinspirasi dari level kontroversial bertajuk No Russian di Modern Warfare 2.

Misi No Russian menempatkan pemain sebagai agen CIA yang menyamar jadi anggota kelompok teroris Rusia. Kata-kata ‘no Russian’ diucapkan oleh sang tokoh antagonis, maksudnya adalah agar mereka tidak berkoordinasi dalam bahasa Rusia. Di sana, pemain diberi pilihan untuk menembak kerumunan warga sipil tak berdosa (walaupun kita bisa tidak melakukannya, dan hal ini tak mengubah narasi).

Setelah Modern Warfare tersedia di tahun 2019, Call of Duty: Black Ops ‘5’ akan jadi fokus Activision berikutnya. Permainan tersebut kabarnya akan kembali menghidangkan mode campaign single-player.

Antusiasme Reviewer Terhadap Call of Duty: Infinite Warfare Tak Setinggi Harapan Activision

Minggu lalu, persaingan antara game Call of Duty baru dengan dua permainan shooter andalan EA akhirnya dimulai. Sayang sekali perilisan Infinite Warfare diwarnai masalah. Mereka yang membeli game di Windows Store tak bisa bermain bersama gamer di Steam, memicu penurunan tajam angka pemain. Padahal, penjualan Infinite Warfare sendiri jauh lebih sedikit dari Black Ops 3.

Terlepas dari bundel eksklusif versi remaster Modern Warfare, ada kemungkinan gamer merasa lelah pada formula game yang begitu-begitu saja meski kali ini Infinity Ward mengangkat tema sci-fi di judul terbarunya. Rata-rata para reviewer tampaknya mempunyai opini serupa, menunjukkan kurangnya rasa antusias dalam ulasan-ulasan mereka.

Gamesbeat adalah salah satu media yang memberikan penilaian tinggi, 93. Reviewer Dean Takahashi mengapresiasi kombinasi gameplay tradisional Call of Duty di latar belakang baru sehingga fans tidak merasa bosan. Menurutnya, hal ini ialah efek positif dari kegagalan Call of Duty: Ghosts, memaksa Infinity Ward mengambil langkah beresiko untuk mengubah penyajian game. Ceritanya lebih baik, dan ada banyak momen-momen mengesankan.

Infinite Warfare mendapatkan skor empat dari lima bintang dari GamesRadar. Leon Hurley berpendapat, kesan Call of Duty tidak bisa dihilangkan dari game, tapi jalan cerita Infinite Warfare terasa lebih berbobot dari permainan sebelumnya, lalu setting dunia sci-fi-nya masuk akal. GamesRadar turut memuji struktur misi permainan yang terbuka, dan berkat adegan-adegan pertempuran dengan pesawat Jackal, gameplay jadi lebih bervariasi.

Bagi Destructoid, Infinite Warfare masih lebih baik dari Ghosts. Kehadiran mode zombie di sana memperkaya konten, kemudian multiplayer-nya tidak mengecewakan meski momentumnya telah disusul oleh Titanfall. Namun jika mengharapkan sesuatu yang baru atau pengalaman campaign yang lebih lama, Destructoid menyarankan Anda buat berpaling dari Infinite Warfare. Tentu saja, kehadiran versi remaster Modern Warfare menambah nilai jualnya.

Giant Bomb sangat menyukai campaign Infinite Warfare, menyebutnya sebagai mode singleplayer Call of Duty terbaik berisi pertempuran yang sangat keren. Sayangnya, sisa konten permainan tidak memuaskan, dan kekurangan itu tidak bisa ditutupi oleh kehadiran Modern Warfare. Giant Bomb mempertanyakan praktek bundel remaster Modern Warfare bersama Infinite Warfare, dan berharap Activision berkenan menjualnya secara terpisah. Mereka hanya menyodorkan nilai 6.

PC Gamer  merupakan salah satu media yang memberikan nilai paling rendah: 48 dari 100. Infinite Warfare tampil cantik, namun game ini minim improvisasi dan populasi multiplayer-nya di platform PC terus menurun. Konten bonus seperti mode zombie serta remaster Modern Warfare malah lebih baik dari ‘atraksi utama’, tapi penawaran itu tetap tidak menarik saat Activision mematok harga US$ 70. Reviewer Tyler Wilde bilang, ia jauh lebih menikmati Titanfall 2.

Di situs agregat review OpenCritic, Call of Duty: Infinite Warfare hanya berhasil mendapatkan skor sementara 76.

Activision Umumkan Call of Duty: Infinite Warfare, Siapkan Pula Remake Modern Warfare

Bocoran mengenai game Call of Duty terbaru – menyebutkan judul serta kapan Activision menyingkapnya – terbukti tepat. Tapi selain pelanjut permainan shooter populer itu, ternyata publisher juga sudah mempersiapkan kejutan buat para fans. Di tahun ini juga, Activision akan merilis veri remaster dari salah satu judul CoD terbaik yang pernah dilepas di platform last-gen.

Call of Duty: Infinite Warfare

Pengumuman Call of Duty: Infinite Warfare dilakukan lewat publikasi reveal trailer di YouTube. Kotennya mungkin sudah bisa Anda tebak: potongan-potongan adegan sinematik, cutscene dalam perspektif orang pertama, baku tembak, ledakan dan lebih banyak ledakan di sana-sini. Meski tampaknya permainan kembali menyajikan formula ‘perang berskala besar’ yang sama, developer menjanjikan sejumlah inovasi serta kehadiran mode Zombie.

Sejak Advanced Warfare, Call of Duty mulai terang-terangan mengusung tema fiksi ilmiah, dan arahan tersebut tampaknya turut memengaruhi seri Black Ops. Di Infinite Warfare, developer Infinity Ward menggiring Anda jauh ke masa depan. Aksi baku tembak turut dibawa ke luar atmosfer planet. Pertempuran udara dan luar angkasa akan menjadi aspek penting mode campaign.

Call of Duty Infinite Warfare 01
Infinite Warfare membawa Anda jauh ke masa depan.

Infinite Warfare mengambil latar belakang cerita futuristis. Di masa itu, negara-negara di dunia telah bersatu mendirikan United Nations Space Alliance untuk mulai mengkolonisasi ruang angkasa. Dan di jagat Call of Duty, kedamaian tidak dapat bertahan lama. Sebuah faksi yang menamakan dirinya Settlement Defense Front menyatakan perang pada UNSA, dan segera melakukan serangan tiba-tiba. Anda bermain sebagai komandan kapal UNSA Retribution Kapten Reyes, ditugaskan buat menghentikan SDF.

Permainan rencananya akan dirilis tanggal 4 November 2016 di PC, Xbox One dan PlayStation. Tersedia pilihan edisi standar, Legacy Edition dan Digital Legacy Edition (masing-masing US$ 80), Digital Deluxe Edition (US$ 100), serta Legacy Pro Edition (US$ 120).

Call of Duty Infinite Warfare 02
Pertempuran di udara dan angkasa menjadi elemen penting di game.

Call of Duty: Modern Warfare Remaster

Kejutan terbesar dari pengungkapan Infinite Warefare adalah pengumuman versi remake Call of Duty: Modern Warfare. Sayang sekali, ia tidak dijual terpisah. Permainan dibundel bersama Infinite Warfare edisi Legacy. Modern Warfare Remaster dikerjakan oleh tim Raven Software, menyuguhkan campaign orisinil serta upgrade pada grafis. Namun untuk multiplayer-nya sendiri, cuma ada 10 map, separuh dari Modern Warfare versi lawas.

Via Gamespot. Sumber: CallofDuty.com.

[Rumor] Judul Baru Game Call of Duty Tersingkap, Akan Diumumkan Minggu Depan

Bagi Activision, tak lengkap rasanya jika satu tahun berlalu tanpa adanya perilisan Call of Duty. 13 tahun setelah debut perdana, CoD diakui khalayak sebagai franchise shooter terpopuler di Bumi, menghasilkan pemasukan lebih dari US$ 10 miliar. Jadi sangat tidak mengherankan jika perusahaan game raksasa Amerika itu tanpa kenal lelah menyiapkan penerusnya.

E3 2016 masih lebih dari sebulan lagi, namun bocoran dan rumor sudah berseliweran. Kali ini, tersibak informasi mengenai judul baru permainan Call of Duty dan kapan rencananya ia akan diumumkan. Berita soal nama muncul tidak sengaja di PlayStation Store Amerika, dan menyadari kesalahan ini, Sony segera menghapusnya. Waktu pengumuman sendiri diungkap oleh jurnalis video game independen Jim Sterling via Twitter-nya.

Secara tak sengaja ‘Call of Duty: Infinite Warfare’ tertera di PlayStation Store.

Dari titel yang tertera di kolom Trending PlayStation Store, Activision memberinya judul Call of Duty: Infinite Warfare. Dan sepertinya publisher berniat menyingkapnya pada tanggal 3 Mei 2016, berdasarkan foto dokumen berisi agenda marketing. Di sana terdapat tulisan ‘VENDOR SUPPLIED, Call of Duty Reveal’, ditemani Overwatch Open Beta, Battleborn ‘available now‘ dan StarFox Zero. Di antara keempat game, hanya Call of Duty yang tidak mempunyai gambar.

New Call of Duty 02
Menanti pengumuman Call of Duty baru? Catat tanggalnya: 3 Mei 2016.

Bukan cuma dua hal ini yang berhasil diketahui soal Call of Duty baru. Di akhir bulan Maret kemarin, user NeoGAF bernama shinobi602 memberi bocoran bahwa game di-setting jauh di masa depan, bertema fiksi ilmah dengan pertempuran ruang angkasa. Eurogamer segera mengejar laporan tersebut, dan mereka menyampaikan bahwa permainan bukanlah penerus langsung dari judul-judul sebelumnya.

Game anyar kabarnya itu digarap oleh Infinity Ward, tim di belakang seri klasik, Modern Warfare dan Ghosts. Di sini yang membuatnya jadi menarik, karena jalan cerita Ghosts masih menggantung. Mengapa mereka tidak membuat sekuelnya? Tentu info ini bisa saja keliru, namun shinobi602 cukup bereputasi di forum NeoGAF karena ia dahulu secara akurat membeberkan rincian fitur serta karakter Black Ops III.

Activision memang dikabarkan tidak berencana membuka booth di Electronic Entertainment Expo 2016, akan tetapi publisher telah mengonfirmasi keberadaan Call of Duty baru lewat blog resmi.

“Di E3 bulan Juni nanti, kami akan memamerkan gameplay dari permainan paling ambisius ciptaan Infinity Ward. Kami tidak sabar untuk memberi tahu detail mengenai game Call of Duty selanjutnya bersama rekan-rekan di PlayStation,” tutur communication manager Activision Scott Lowe. “Kami bangga dapat berpartisipasi di ajang video game besar tersebut.”

Via The Escapist.

Activision Rilis Trailer Call of Duty: Advanced Warfare, Lengkap dengan Tanggal Peluncurannya

Apakah ini karena Titanfall atau bukan, sepertinya setting futuristik menjadi kian populer dalam permainan ber-genre shooter.

Continue reading Activision Rilis Trailer Call of Duty: Advanced Warfare, Lengkap dengan Tanggal Peluncurannya

[Now Playing] Call of Duty: Ghost Singleplayer

Keadaan yang terjadi sekarang di pasar game-game shooter pernah terjadi sekitar sepuluh tahun lalu. Dahulu, permainan bertema Perang Dunia 2 memenuhi pasar hingga titik jenuh, dan hanya ada beberapa franchise yang tampak spesial. Mereka berbeda dengan judul-judul lain yang hambar karena berhasil memadukan keakuratan sejarah, drama perang, serta gameplay sinematik yang menegangkan. Call of Duty adalah satu dari sedikit game tersebut. Continue reading [Now Playing] Call of Duty: Ghost Singleplayer

Activision ‘Meralat’ System Requirements Call of Duty: Ghost

Beberapa saat lalu Nvidia mengumumkan kebutuhan sistem PC game shooter terbaru mereka Call of Duty: Ghost melalui laman GeForce. Banyak orang yang kaget dengan kebutuhan hard disk hingga 50GB. Melalui blog resmi Call of Duty, Infinity Ward merilis daftar system requirements ‘resmi’ sembari memberi ‘ralat’ pada pengumuman sebelumnya. Continue reading Activision ‘Meralat’ System Requirements Call of Duty: Ghost