iOS 12.2 Bakal Dilengkapi Fitur Downtime, Bantu Pengguna Lepas dari Ponselnya di Waktu-Waktu Tertentu

Ironis adalah ketika smartphone terus bertambah canggih dan esensial perannya dalam keseharian kita, tapi di saat yang sama pabrikan harus merancang fitur untuk membantu membatasi waktu penggunaan. Kalau merujuk pada pemikiran Google, prinsip ini mereka juluki dengan istilah “Digital Wellbeing”.

Namun Google bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang mengamini prinsip ini. Contoh lainnya adalah Apple, yang membekali iOS 12 dengan fitur bernama Screen Time, supaya pengguna dapat memantau waktu pemakaiannya dan mengevaluasinya sendiri.

Pada update iOS 12.2 nanti, Screen Time malah akan semakin disempurnakan lagi berkat fitur bernama Downtime. Downtime bisa diibaratkan sebagai Do Not Disturb, tapi lebih dari sekadar untuk memblokir notifikasi yang masuk saja.

Sesuai namanya, Downtime dimaksudkan supaya perangkat hampir tidak dapat digunakan pada waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh pengguna. Saya bilang hampir karena pengguna dibebaskan memilih aplikasi apa saja yang masih bisa digunakan selama Downtime aktif, dan panggilan telepon juga masih bisa masuk sepanjang durasi tersebut.

Downtime juga dapat diaktifkan pada waktu yang berbeda untuk hari yang berbeda. Idealnya mungkin pengguna akan menetapkan waktu Downtime yang lebih lama di akhir pekan ketimbang di hari kerja dengan maksud supaya mereka bisa menghabiskan waktu lebih lama berkumpul dengan keluarga maupun orang-orang terdekatnya.

Detail kecil lain yang cukup menarik adalah, Downtime rupanya tersinkronisasi antar perangkat yang terhubung ke satu akun iCloud yang sama. Jadi ketika iPhone memasuki masa Downtime (akan ada notifikasi yang muncul 5 menit sebelumnya), bukan berarti Anda bisa khilaf dan beralih ke iPad selagi mangkir dari acara kumpul-kumpul di akhir pekan.

Perlu dicatat, iOS 12.2 sendiri statusnya saat ini masih beta, sehingga ada kemungkinan fitur ini bisa berubah ke depannya. Saya pribadi berpikir fitur ini tidak akan berguna tanpa ada komitmen dari tiap-tiap pengguna, sebab kalau pilihan aplikasi yang masih bisa digunakan selama Downtime aktif adalah Instagram atau browser, hasil akhirnya sama saja bohong.

Sumber: 9to5Mac.

Lego AR Playgrounds Ajak Kita Mengeksplorasi Set Lego Rakitan Secara Digital

Pada konferensi developer yang dihelat Apple Juni lalu, divisi Creative Play Lab dari Lego diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan karya terbarunya di bidang augmented reality, sekaligus menyoroti sederet pembaruan yang dihadirkan pada platform AR bikinan Apple.

Kreasi mereka tersebut adalah Lego AR Playgrounds, yang baru saja dirilis untuk perangkat iOS 12. Premis utama Playgrounds adalah mengajak para pemain untuk berinteraksi dengan balok Lego secara fisik sekaligus elemen-elemen digital yang disajikan aplikasi.

Jadi ketika pengguna mengarahkan kamera iPhone atau iPad-nya ke set Lego yang kompatibel (sementara baru dari seri Lego Ninjago), mereka dapat melihat balok-balok tersebut menjadi ‘hidup’, lengkap dengan tambahan elemen digital lainnya.

Lego AR Playgrounds

Berkat Playgrounds, set Lego yang kita rakit pada dasarnya tidak sebatas menjadi pajangan saja. Pastinya ada kepuasan sendiri bermain-main secara interaktif selagi melibatkan set Lego kebanggaan kita. Lego tidak lupa melengkapinya dengan narasi yang menarik, sehingga anak-anak berusia 9 tahun atau lebih bisa semakin terpikat.

Playgrounds bisa dilihat sebagai tahap eksplorasi lebih lanjut atas set Lego yang kita rakit. Namun seandainya Anda belum mempunyai set Lego yang kompatibel, Playgrounds masih bisa dimainkan hingga lima level pertama; yang Anda butuhkan hanyalah permukaan datar seperti meja guna bermain dalam mode AR-only.

Lego AR Playgrounds saat ini sudah bisa diunduh secara cuma-cuma dari App Store. Lego memastikan bahwa tidak ada satu pun iklan atau opsi in-app purchase pada aplikasi. Masuk akal mengingat game ini mendorong kita untuk membeli set Lego demi mendapatkan kepuasan yang maksimal.

Sumber: Lego.

Google Assistant Kini Mendukung Fitur Siri Shortcuts di iOS 12

Dibandingkan Siri, Google Assistant jauh lebih superior dalam banyak hal. Masalahnya, mengakses Assistant di perangkat iOS tidak sepraktis di Android. Kalau di Android kita tinggal mengucapkan “OK Google” diikuti oleh instruksi atau pertanyaannya, di iOS kita harus membuka aplikasi Assistant secara manual terlebih dulu.

Namun Google seakan tidak kehabisan akal. Mereka baru saja meluncurkan update aplikasi Assistant yang menghadirkan dukungan atas fitur Siri Shortcuts pada iOS 12. Siri Shortcuts, bagi yang tidak tahu, memungkinkan pengguna untuk meracik frasa custom guna mengakses beragam fungsi aplikasi pihak ketiga via Siri.

Berkat Siri Shortcuts, pengguna sekarang bisa menetapkan frasa seperti “OK Google” atau “Hey Google”. Lalu ketika mereka mengucapkan frasa tersebut ke Siri, aplikasi Assistant akan dibuka secara otomatis, dan ganti Assistant yang siap mendengarkan instruksi atau pertanyaan selanjutnya dari pengguna.

Semuanya bakal terdengar lucu dan kurang elegan ketika kita mengucapkan “Hey Siri, OK Google” demi memanggil Assistant di iOS secara lebih mudah. Namun itu masih lebih praktis ketimbang harus memanfaatkan widget Assistant pada lock screen atau sebelah kiri home screen.

Berhubung Google Assistant sendiri bisa dipakai untuk mengontrol perangkat smart home, pengguna perangkat iOS juga dapat memanfaatkan Siri Shortcuts untuk keperluan tersebut. Contohnya, frasa “Goodnight Google” yang kita ucapkan ke Siri bakal membuka aplikasi Assistant dan menjalankan fungsi untuk mematikan semua lampu pintar yang terhubung secara otomatis.

Saya yakin sampai kapan pun Apple tak akan membiarkan Google Assistant bisa terintegrasi langsung ke iOS, sehingga teknik berbasis Siri Shortcuts ini adalah cara paling praktis buat pengguna iOS yang lebih memilih Assistant ketimbang Siri. Untuk menggunakannya, pastikan Anda sudah meng-update aplikasi Assistant ke versi yang paling baru (versi 1.4.6108).

Sumber: The Verge.

iOS 12.1 Hadirkan Group FaceTime, 70 Emoji Baru dan Depth Control Secara Real-time

Bersamaan dengan peluncuran iPad Pro generasi ketiga yang tidak dilengkapi tombol Home –atau yang saya juluki “iPad Homeless” – Apple turut merilis update iOS 12.1 ke semua perangkat yang kompatibel. Versi anyar ini tentu membawa sejumlah pembaruan, tapi yang dijadikan suguhan utama adalah fitur Group FaceTime.

Fitur ini memang terlambat datang, mengingat Apple memutuskan untuk menunda perilisannya pada bulan Agustus lalu. Namun sekarang semestinya fitur ini sudah bisa berjalan dengan mulus – saya pribadi belum mencobanya, mengingat teman FaceTime saya biasanya hanyalah istri saya sendiri.

Apple bilang Group FaceTime bisa menampung hingga 32 partisipan secara bersamaan. Bertatap muka dengan orang sebanyak itu jelas berpotensi menyebabkan kekacauan, akan tetapi partisipan yang sedang tidak aktif (tidak berbicara) akan ditampilkan berderet di bagian bawah (bisa di-scroll).

Sebaliknya, yang paling berisik akan mengambil porsi layar paling banyak. Selama dalam percakapan Group FaceTime, masing-masing partisipan dapat menggunakan efek kamera, filter, maupun Animoji dan Memoji, dengan catatan perangkat yang mereka gunakan minimal adalah iPhone X. Kalau perlu, partisipan yang diundang ke percakapan bisa memilih untuk menerima panggilan dalam format audio saja.

Juga menarik adalah integrasi Group FaceTime ke dalam iMessage. Artinya, percakapan grup bisa dimulai langsung dari tampilan chat di iMessage, dan mereka yang belum masuk bisa menyusul melalui tampilan chat grup yang sama.

Selain Group FaceTime, iOS 12.1 turut menghadirkan 70 emoji baru serta fitur Depth Control secara real-time. Depth Control adalah istilah yang digunakan Apple untuk kemampuan mengubah aperture (kadar blur pada foto Portrait Mode), dan sebelumnya fitur ini hanya bisa diakses pasca pemotretan.

Dengan iOS 12.1, pengguna iPhone XS, XS Max dan XR bisa mengatur semua itu selagi mengatur komposisi. Catatan terakhir, Depth Control tak cuma berlaku untuk foto yang diambil menggunakan kamera belakang saja, tetapi juga foto selfie.

Sumber: Apple.

Philips Hue Kini Mendukung Fitur Siri Shortcuts di iOS 12

Dibandingkan Google Assistant, Siri memang tertinggal jauh hampir di segala aspek. Namun sejak iOS 12, Siri setidaknya sudah bisa berkomunikasi dengan aplikasi pihak ketiga, yang berarti pengguna dapat meminta bantuannya untuk mengakses fitur dari bermacam aplikasi.

iOS 12 juga menghadirkan Siri Shortcuts, yang memungkinkan pengguna untuk menginstruksikan Siri memakai frasa bikinannya sendiri. Kabar baiknya, Philips Hue kini sudah mendukung fitur Siri Shortcuts.

Menggunakan frasa “dinner time” misalnya, Siri dapat memerintahkan Hue untuk berganti warna menjadi “Savannah Sunset”, lalu sekaligus mengaktifkan Do Not Disturb, memutar musik, dan lain sebagainya. Semua ini dapat dikustomisasi melalui aplikasi bawaan bernama Shortcuts di iOS 12.

Philips Hue App

Di samping itu, Siri rupanya juga bisa mempelajari pola penggunaan Hue, lalu menyajikan rekomendasi shortcut secara proaktif berdasarkan waktu yang tepat. Jadi semisal Anda sering mengganti tema warna Hue menjadi “Yoga” di sore hari, ke depannya Siri bakal menampilkan shortcut-nya secara otomatis di waktu yang sama.

Sebelum ini, pengguna sebenarnya sudah bisa menikmati fungsi yang sama melalui aplikasi pendamping Philips Hue sendiri. Namun Siri Shortcuts semestinya dapat semakin memudahkan prosesnya. Satu hal yang perlu dicatat, fitur ini memerlukan Philips Hue Bridge 2.0 untuk bisa berfungsi.

Kehadiran Siri Shortcuts semestinya bisa mendorong pengguna perangkat iOS untuk lebih sering meminta bantuan Siri, yang pada akhirnya bisa membuatnya jadi semakin pintar (karena sifat dasarnya yang selalu mempelajari pola penggunaan).

Sumber: 9to5Mac.

Berkat Aplikasi 3D Scanner Pro, Menjadi Ilustrator 3D Hanya Perlu Modal iPhone

ARKit 2 yang dibawa iOS 12 menghadirkan format file baru khusus augmented reality bernama uzdz, yang memungkinkan konten AR untuk dilihat langsung melalui aplikasi seperti Safari atau Messages. Fitur ini Apple sebut dengan istilah AR Quick Look, terinspirasi dari fitur Quick Look yang ada di macOS.

Lalu yang jadi pertanyaan, bagaimana kita bisa membuat file uzdz sendiri atas objek-objek yang ada di sekitar kita? Tentunya kita harus lebih dulu menguasai teknik ilustrasi 3D. Bukan tugas yang mudah memang, sehingga alternatif yang lebih ideal untuk banyak orang adalah aplikasi bernama 3D Scanner Pro berikut ini.

3D Scanner Pro

Dikembangkan oleh Laan Labs, 3D Scanner Pro memungkinkan pengguna untuk menyulap objek di sekitarnya menjadi aset 3D hanya dengan memanfaatkan kamera iPhone. Anggap ini aplikasi scanner, tapi untuk objek tiga dimensi ketimbang dua dimensi, entah itu meja, kursi, vas bunga, atau malah tumpukan roti tawar.

Cukup arahkan kamera ke kursi, lalu biarkan aplikasi memindai bagian-bagiannya secara menyeluruh. Setelahnya, pengguna bakal langsung mendapat aset 3D-nya dalam format uzdz tadi, yang kemudian bisa dibagikan via iMessage.

3D Scanner Pro

Sang penerima pesan pun juga dapat melihat penampakan objek tersebut langsung di sekitarnya. Sederhananya, semua orang bisa menjadi ilustrator 3D berkat aplikasi ini.

Namun sebelum Anda bergegas ke App Store dan mengunduh 3D Scanner Pro, Anda rupanya masih harus bersabar mengingat statusnya masih early access. Terlepas dari itu, potensi aplikasi ini bakal sangat luas saat sudah dirilis nanti. Salah satunya adalah untuk membantu pemilik toko online di Shopify yang hendak mengintegrasikan katalog produk dalam bentuk AR.

Sumber: VR Scout.

Waze Kini Dapat Digunakan di Apple CarPlay

Sebelum Apple Maps generasi baru dirilis (masih lama, sebab mereka mengerjakannya sendiri dari nol), saya sebagai pengguna iPhone masih akan bergantung sepenuhnya pada Google Maps (atau Waze sesekali, saat mengemudikan mobil). Sayang ini semua tidak dimungkinkan apabila saya menggunakan Apple CarPlay di dashboard mobil, sebab fitur itu cuma bisa menampilkan navigasi dari Apple Maps.

Berita baiknya, ‘penyakit’ ini sudah berhasil diobati oleh iOS 12 yang dirilis belum lama ini. iOS 12 memang tidak membawa pembaruan yang luar biasa banyak, tapi lebih ke peningkatan performa dan fitur ‘perintilan’ yang pengaruhnya cukup besar. Salah satunya adalah dukungan aplikasi navigasi pihak ketiga pada CarPlay.

Sekarang, Waze pun juga sudah merilis update versi baru (versi 4.43.4) yang menghadirkan kompatibilitas CarPlay. Jadi saat Anda menyambungkan iPhone ke head unit mobil yang mendukung CarPlay, Anda bisa langsung melihat tampilan navigasi Waze langsung di layar head unit.

Waze Apple CarPlay

Meninjau panduan navigasi di layar dashboard jelas lebih nyaman sekaligus aman ketimbang di layar iPhone yang lebih kecil. CarPlay juga akan otomatis memperbesar ukuran icon yang tampak, sehingga kalau harus mengoperasikannya selagi memegang setir pun tetap bisa dilakukan dengan lebih mudah.

Kompatibilitas Waze dengan CarPlay ini hadir beberapa hari setelah Google Maps meluncurkan update yang sama. Dengan begitu, Apple CarPlay sekarang setidaknya bisa disetarakan dengan Android Auto untuk urusan navigasi.

Sumber: MacWorld.

Toko Online di Shopify Kini Dapat Memanfaatkan Kecanggihan Augmented Reality

Augmented reality punya banyak manfaat. Salah satunya untuk memudahkan kegiatan belanja furniture secara online, seperti yang ditunjukkan oleh aplikasi Ikea Place. Ke depannya, akan ada lebih banyak lagi toko online yang turut memanfaatkan kapabilitas AR.

Ini dikarenakan keputusan Shopify untuk merangkul teknologi ARKit pada iOS. Seperti yang kita tahu, platform e-commerce tersebut menaungi sekitar 600 ribu toko online yang ada di dunia (per Agustus 2017), dan sekarang semua toko online tersebut bisa memanfaatkan AR dalam bisnisnya masing-masing.

Yang mungkin jadi pertanyaan, mengapa baru sekarang? Alasannya, iOS 12 yang baru saja dirilis menghadirkan versi kedua ARKit yang lebih sempurna. Sempurna karena konten AR sekarang bisa dilihat langsung melalui browser (Safari), tidak perlu lewat aplikasi terpisah seperti Ikea Place itu tadi.

Shopify AR

Salah satu klien Shopify yang sudah AR-ready adalah produsen sepeda asal Amerika Serikat, Pure Cycles. Katalog produk mereka sekarang tidak hanya berisikan foto-foto saja, tapi model 3D yang bisa langsung ditelusuri lewat Safari di perangkat iOS. Selain bisa mendapat gambaran produknya secara lebih mendetail, konsumen juga dapat mengamati dimensi sepedanya secara akurat.

Shopify memastikan proses yang mudah bagi kliennya: cukup unggah model 3D dari produk-produknya, dan katalog AR mereka pun siap dinikmati publik. Kalau tidak bisa membuat model 3D sendiri, Shopify telah menyediakan jasa pembuatan model 3D dari sejumlah mitranya (klien hanya perlu menyediakan foto-foto produknya).

Bagi pemilik toko online yang kebetulan memakai platform Shopify, Anda bisa langsung mengunjungi situsnya untuk mempelajari penawaran AR mereka lebih lanjut. Buat para konsumen, semoga semakin banyak toko-toko online favorit kita yang memanfaatkan fitur ini.

Sumber: TechCrunch dan Shopify.

Apple Tunda Perilisan Fitur Group FaceTime pada iOS 12

Pengguna iPhone dan iPad, bersiaplah sedikit kecewa saat update resmi iOS 12 dirilis di bulan September atau Oktober nanti. Pasalnya, salah satu fitur unggulannya, yakni Group FaceTime, tidak akan tersedia di versi perdana iOS 12 seperti yang Apple janjikan sebelumnya.

Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Apple melalui release note pada versi terbaru iOS 12 beta yang belum lama ini dirilis. Sebagai gantinya, Group FaceTime baru akan menyusul ke depannya bersama pembaruan untuk iOS 12. Mengecewakan, tapi Apple pasti punya pertimbangan tersendiri.

Salah satu kemungkinannya, fitur ini belum bisa berjalan semulus yang didemonstrasikan di event WWDC 2018 lalu. Seperti yang kita tahu, Group FaceTime bisa menampung 32 orang sekaligus dalam satu sesi panggilan video, dan ini sudah pasti bisa berdampak buruk pada stabilitas atau performa apabila kinerjanya tidak benar-benar dioptimalkan.

iOS 12 Group FaceTime

Di samping itu, partisipan Group FaceTime juga dapat menyematkan berbagai special effect pada percakapan, mulai dari sticker, sampai Animoji maupun Memoji (custom Animoji) yang menggantikan wajahnya masing-masing. Semakin banyak fitur, jelas semakin banyak pula tantangannya.

Maka dari itu, Apple pun memutuskan untuk mengundur perilisan Group FaceTime. Mereka sepertinya tidak mau tergesa-gesa dan merilis Group FaceTime dalam kondisi yang masih buggy alias bermasalah. Lebih baik disiapkan dulu dengan benar-benar matang supaya ketika dirilis tidak ada banyak keluhan dari pengguna.

Ini juga bukan pertama kalinya Apple menunda perilisan salah satu fitur andalan iOS versi baru. Sebelumnya, fitur Messages in iCloud baru hadir bersama iOS 11.4, padahal fitur ini sudah diumumkan jauh-jauh hari ketika Apple memperkenalkan iOS 11 di event WWDC di tahun sebelumnya.

Sumber: SlashGear.

8 Fitur iOS 12 Paling Menarik yang Perlu Anda Ketahui

Apple resmi menggelar WWDC 2018 semalam, dan bersamanya sudah pasti ada pengumuman iOS versi baru, tepatnya iOS 12. Dari segi tampilan versi ini memang masih sama seperti sebelumnya, akan tetapi sejumlah fitur baru yang dibawanya cukup menarik untuk disoroti.

Berikut 8 fitur iOS 12 paling menarik beserta penjelasan singkatnya.

Kinerja lebih responsif

Dibandingkan iOS 11, iOS 12 diyakini jauh lebih responsif, bahkan untuk perangkat yang sudah cukup berumur sekalipun. Sekadar informasi, kompatibilitas iOS 12 sama persis seperti iOS 11, yang berarti perangkat setua iPhone 5S pun masih bisa menerima update-nya ketika dirilis di bulan September atau Oktober mendatang.

Dalam pengujiannya menggunakan iPhone 6 Plus yang menjalankan iOS 12, Apple bilang bahwa aplikasi Camera dapat dibuka 70% lebih cepat, keyboard muncul 50% lebih cepat, dan mengetik pun juga diklaim lebih responsif. Apple tak lupa menambahkan bahwa secara keseluruhan loading aplikasi di iOS 12 bisa lebih cepat sampai dua kali lipat.

ARKit 2

iOS 12 ARKit 2

Melanjutkan jejak ARKit 1.5 yang dirilis bersama iOS 11.3, ARKit 2 terus menyempurnakan pengalaman augmented reality yang bisa dinikmati pengguna iOS 12. Yang paling utama, konten AR di iOS 12 dapat dinikmati secara multiplayer, kurang lebih mirip seperti yang dihadirkan ARCore 1.2 di Android.

Kemudian yang tidak kalah unik adalah format file baru khusus AR bernama usdz hasil kolaborasi antara Apple dan Pixar. Berkat usdz, konten AR pada dasarnya bisa diakses secara langsung dari berbagai aplikasi seperti Safari, Messages, Mail maupun News.

Masih seputar AR, iOS 12 turut menghadirkan aplikasi bawaan baru bernama Measure, yang berfungsi untuk mengukur dimensi beragam objek nyata di sekitar pengguna. Sebelum ini sebenarnya sudah ada beberapa aplikasi serupa di App Store dari developer pihak ketiga, tapi setidaknya untuk pengukuran yang sederhana kita bisa mengandalkan aplikasi bawaan ini saja.

Messages dan FaceTime

iOS 12 Messages & FaceTime

Pembaruan atas kedua aplikasi ini sejatinya lebih ke arah lucu-lucuan ketimbang fungsional. Khusus di iPhone X, ada sejumlah karakter Animoji baru, beserta opsi untuk membuat karakter sendiri yang Apple sebut dengan istilah Memoji. Lebih lanjut, Animoji sekarang juga dapat meniru gerakan pengguna yang menjulurkan lidahnya.

Yang mungkin lebih penting adalah FaceTime, sebab di iOS 12, akhirnya hadir fitur Group FaceTime alias panggilan video berkelompok. Sebanyak 32 orang sekaligus bisa bergabung dalam satu percakapan Group FaceTime, dan tentu saja fitur ini terintegrasi dengan percakapan grup di iMessage.

Photos

iOS 12 Photos

Aplikasi Photos di iOS 12 membawa satu tab baru berlabel “For You” yang menggabungkan Memories beserta iCloud Shared Albums. Fitur pencarian juga diklaim lebih cerdas di Photos untuk iOS 12, serta yang tidak kalah menarik adalah fitur sharing suggestion, yang sangat berguna untuk saling bertukar koleksi foto yang diambil selama beraktivitas bersama teman atau keluarga.

Grouped notifications

iOS 12 Grouped Notifications

Setelah sekian lama, Apple akhirnya memperbaiki salah satu kelemahan iOS dibandingkan Android, yaitu terkait notifikasi. Di iOS 12, notifikasi kini bakal dikelompokkan berdasarkan aplikasi dan topik, sehingga pengguna tak akan lagi disambut oleh deretan notifikasi yang seakan tidak ada ujungnya di bawah.

Juga sangat berguna adalah kemudahan untuk mengatur bagaimana notifikasi dari setiap aplikasi akan ditampilkan, apakah dirasa tidak perlu dan lebih baik dimatikan sepenuhnya saja, atau ditampilkan di Notification Center tanpa menginterupsi aktivitas pengguna.

Do Not Disturb dan Screen Time

iOS 12 Do Not Disturb Bedtime

Perihal interupsi ini rupanya mendapat porsi besar di iOS 12. Sederhananya, Apple ingin konsumen tidak melewati batas wajar pemakaian gadget, dan ini coba mereka wujudkan lewat penyempurnaan fitur Do Not Disturb serta fitur baru bernama Screen Time di iOS 12.

Do Not Disturb sekarang memiliki mode khusus untuk jam tidur, di mana notifikasi yang masuk selama itu akan benar-benar disembunyikan, dan baru akan ditampilkan di pagi hari. Harapannya, pengguna yang terbangun di tengah malam kemudian reflek mengecek jam di ponselnya tidak lalu lanjut membuka Instagram setelah melihat banyaknya notifikasi yang masuk, melainkan bisa kembali tidur lagi.

iOS 12 Screen Time

Screen Time di sisi lain bakal memberikan gambaran terkait pemakaian perangkat di tangan pengguna masing-masing; berapa kali kita membuka ponsel setiap jamnya, dan lain sebagainya. Dari situ kita bisa memilih untuk membatasi diri kita sendiri, semisal membatasi penggunaan aplikasi Instagram hanya satu jam dalam satu hari.

Kesannya memang seperti mengatur pemakaian gadget oleh anak-anak, tapi pada kenyataannya beberapa dari kita memang butuh batasan-batasan seperti ini kalau ingin tetap fokus dan produktif. Tentu saja fitur-fitur yang disajikan Screen Time juga bisa kita terapkan sebagai fitur parental control terhadap anak-anak.

Siri Shortcuts

iOS 12 Siri Shortcuts

Siri juga mendapat pembaruan yang menarik di iOS 12, di mana ia dapat berkomunikasi dengan semua aplikasi pihak ketiga, dengan catatan developer-nya sudah memberikan dukungan. Jadi dengan satu frasa perintah suara dari pengguna, Siri dapat menginstruksikan aplikasi untuk melakukan sesuatu sesuai permintaan.

Frasanya ini bisa kita buat sendiri, dan instruksinya pun tidak cuma terbatas satu saja. Semuanya dapat diatur lewat aplikasi bawaan baru bernama Shortcuts, yang memanfaatkan interface drag-and-drop demi memudahkan kita untuk meracik semacam instruksi berseri buat Siri dan berbagai aplikasi.

Perbaikan desain aplikasi dan penyempurnaan CarPlay

iOS 12

iOS 12 membawa tampilan baru untuk News beserta iBooks, yang rupanya telah berganti nama menjadi Apple Books. Aplikasi Voice Memos juga telah disempurnakan tampilannya, dan untuk pertama kalinya, tersedia buat pengguna iPad. Begitu juga untuk aplikasi Stocks yang kini hadir di iPad.

Untuk CarPlay, Apple sepertinya mendengarkan banyak komplain dari pengguna. Selama ini, dashboard mobil hanya bisa menampilkan navigasi dari Apple Maps jika menggunakan CarPlay. Siapa juga yang mau menggunakan Apple Maps yang begitu inferior dibandingkan Google Maps atau Waze? Untungnya, CarPlay di iOS 12 akhirnya sudah mendukung aplikasi navigasi pihak ketiga.

Sumber: Apple.