Kampung Course Digitalkan Lembaga Kursus Bahasa Inggris

Berdiri sejak tahun 2017, Kampung Course dikembangkan untuk membantu pengelola bimbingan kursus Bahasa Inggris mempromosikan layanan dan memperoleh peserta didik. Tidak hanya kegiatan pemasarannya saja, namun proses pembelajarannya juga secara online-offline, atau dikenal dengan istilah blended learning.

“Platform kami adalah marketplace yang menghubungkan pencari lembaga kursus (bahasa Inggris) dengan pengguna. Layanannya meliputi pemasaran digital, sistem pemesanan dan pendaftaran, konsultasi online untuk personal atau institusi, dan konten premium,” terang Co-Founder & COO Jimy Candra Gunawan kepada DailySocial.

Latar belakang dimulainya bisnis, kala itu founder menemui permasalahan di Kampung Inggris, lembaga kursus yang memberikan pelatihan secara intensif dipadukan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari. Di sana ada gap yang cukup tinggi antara lembaga berukuran besar dengan lembaga kecil. Padahal dari sisi kualitas pengajaran kadang tidak begitu berbeda. Lantas mereka mencoba manfaatkan media sosial untuk bantu lembaga kecil tersebut promosi, sebelum benar-benar mengembangkan situs web sendiri.

“Pertama kali kami mencoba mengakomodasi promosi dengan media sosial LINE, berlanjut ke Facebook dengan total 19 ribu pengikut. Hingga kami memutuskan untuk memperbesar platform dan layanan ini menjadi lebih sistematis dan terintegrasi melalui situs web Kampung Course,” lanjut Jimy.

Tengah tingkatkan kapabilitas teknologi

Untuk meningkatkan pelayanan, pihaknya tengah mengembangkan beberapa modul teknologi, di antaranya asisten virtual untuk membantu pengguna mendapatkan rekomendasi kursus yang tepat, sistem e-learning yang lebih intuitif, dan platform analisis. Sejauh ini rata-rata mereka mendapatkan 30 ribu trafik kunjungan bulanan. Biasanya melonjak di bulan April hingga September. Lembaga Kampung Inggris yang ada di pasar masih musiman, ramai ketika liburan pelajar dan mahasiswa.

“Sejauh ini kami masih berfokus di niche market yang ada di Kampung Inggris seputaran Kediri, sudah ada 35 lembaga kursus yang bergabung bersama, termasuk adanya kerja sama dengan perusahaan digital asal USA bernama APTO yang membantu kami dalam mendigitalkan pembelajaran secara online di tiap-tiap lembaga kursus yang ada,” ujar Jimy.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar, mereka juga merangkul penyedia kursus online seperti Victory Sriwijaya Education (Palembang – kursus TOEFL online), Glolingo (Malang – kursus IELTS online), serta PUI-PT DLI Universitas Negeri Malang.

Kampung Course bermarkas di Kediri, Jawa Timur. Selain Jimy, startup tersebut turut didirikan oleh Danang Pamungkas (CEO & Founder) dan Indre Wanof (CMO & Co-founder). Kendati belum memperoleh investasi dari pemodal ventura, Jimy mengaku saat ini tengah dalam penjajakan dengan investor lokal dan luar.

Founder Kampung Course: Danang Pamungkas, Jimy Candra, dan Indre Wanof
Founder Kampung Course: Danang Pamungkas, Jimy Candra, dan Indre Wanof

Potensi bisnis yang ditargetkan

Tahun ini, Kampung Course punya ambisi untuk merangkul 100 lembaga kursus yang tersebar di berbagai kota. Tidak menutup kemungkinan juga ke depan akan merangkul lembaga kursus di bidang lain, seperti musik, teknologi, dan sebagainya.

“Kami melihat adanya potensi besar yang ada di Kampung Inggris untuk direplikasi ke berbagai wilayah di Indonesia. Terlebih jika melihat urgensi dari bonus demografi yang ada, bisa dikatakan peluang untuk memadukan istilah localization with digital penetration itu sangatlah berpotensi,” kata Jimy.

Menurut data internal mereka, untuk kursus ada sekitar 3 ribu potensi peserta didik setiap bulannya yang kini diakomodasi 150 lembaga. Sebagian besar sudah terbukti dalam memberikan pengayaan ketrampilan mulai 2 minggu hingga 6 bulan melalui pembelajaran intensif.

Di sektor edtech, saat ini mulai berdatangan pemain yang memfokuskan pada pengajaran keterampilan profesional di luar materi sekolah/kuliah. Kebanyakan memang sepenuhnya online pengajarannya, seperti yang dihadirkan Ruangguru melalui Skill Academy. Spesifik di pengajaran Bahasa Inggris, di pasar Indonesia sudah ada beberapa pemain seperti Bahaso, ELSA Speak, hingga Cakap.

Kendati juga sepenuhnya online, aplikasi belajar bahasa tersebut tawarkan pengalaman pengguna yang unik. Misalnya yang dilakukan ELSA Speak, mereka gunakan kemampuan pengenalan suara untuk membantu pengguna belajar berbicara dalam Bahasa Inggris. Sistem kecerdasan buatan yang diterapkan mampu mendeteksi letak kesalahan dalam pelafalan dan tata bahasa.

Bukalapak Jalin Kerja Sama dengan Pemerintah Jawa Timur untuk Digitalkan UKM Setempat

Bukalapak baru saja mengumumkan jalinan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mewujudkan kota berbasis digital. Kesepakatan keduanya ditandatangani oleh President Bukalapak Fajrin Rasyid dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

“Kami menyambut baik kerja sama untuk mewujudkan Jawa Timur berbasis digital. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat kami berharap penetrasi digital akan semakin menyeluruh di masyarakat. Kerja sama ini tentunya mengoptimalkan berbagai fitur dan produk di Bukalapak demi memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat di Jawa Timur dan memberdayakan UKM dan IKM setempat,” terang Fajrin.

Bukalapak sendiri saat ini memiliki visi untuk memberdayakan masyarakat dari akar rumput, seperti UKM dan IKM yang tergabung sebagai pelapak di Bukalapak dan warung-warung konvensional yang tergabung sebagai mitra Bukalapak. Sejauh ini Bukalapak telah berhasil menghubungkan lebih dari 4 juta UKM atau pelapak di seluruh Indonesia, dan untuk Jawa Timur, per September 2018 pelapak Bukalapak mengalami kenaikan sebesar 70% dibandingkan dengan bulan September tahun lalu.

Bukalapak juga berkomitmen untuk secara konsisten memberdayakan para pelaku UKM dan IKM dengan membantu para pelapak untuk perluasan jangkauan pemasaran, dan memberikan capacity building training melalui komunitas Bukalapak.

Fajrin lebih jauh menjelaskan bahwa melalui kerja sama ini Bukalapak akan mengadakan sejumlah program dan menyediakan sederet layanan berbasis digital. Program tersebut antara lain pemberdayaan UKM dan IKM di Jawa Timur untuk go online melalui komunitas Bukapalak, pemberdayaan warung-warung konvensional di Jawa Timur melalui mitra Bukalapak dan beberapa inovasi lainnya.

“Kami menyediakan sejumlah layanan berbasis digital dan program yang memberdayakan para pelaku UKM dan talenta-talenta terbaik di Jawa Timur. Harapannya Provinsi Jawa Timur yang berbasis digital dalam bidang ekonomi hingga pemerintahan akan segera terwujud dengan adanya kerja sama ini,” tutup Fajrin.

Application Information Will Show Up Here

ITS Industrial Incubator Center is looking for startups from East Java

Industrial Incubator Center Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), supported by the East Java Department of Cooperatives of Micro, Small and Medium Enterprises, looking for 30 young innovative entrepreneurs to be given business scholarship. This offer is valid not only for ITS alumni either S1 or D3 but also to alumni of other universities in East Java.

If you have a business in the creative industry, located in East Java and have been running for at least 1-2 years, you have until April 14, 2012 to sign up and participate in this program. Then, the ITS Industrial Incubator Center will do a selection and interview on April 17, 2012 at Surabaya Plaza Hotel.

Continue reading ITS Industrial Incubator Center is looking for startups from East Java

Pusat Inkubator Industri ITS Cari Startup Jawa Timur

Pusat Inkubator Industri Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), didukung oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Jawa Timur, mencari 30 wirausaha muda inovatif untuk diberi beasiswa usaha. Tawaran ini tidak hanya berlaku untuk alumni ITS baik S1 maupun D3, tetapi juga untuk alumni perguruan tinggi lain di Jawa Timur.

Jika Anda memiliki usaha dalam bidang industri kreatif yang terletak di Jawa Timur yang telah berjalan 1-2 tahun, Anda mempunyai waktu sampai dengan 14 April 2012 untuk mendaftarkan diri mengikuti program ini. Kemudian, Pusat Inkubator Industri ITS akan melakukan seleksi dan wawancara pada tanggal 17 April 2012 di Surabaya Plaza Hotel. Continue reading Pusat Inkubator Industri ITS Cari Startup Jawa Timur

Kota Malang Ikut Bentuk Komunitas Startup

Geliat para startup di Indonesia makin ramai, setelah adanya komunitas startup seperti Bancakan (Jogjakarta), Fowab (Bandung), Startuplokal (Jakarta), dan Suwec (Surabaya), kini giliran kota Malang yang ikut meramaikan dengan dibentuknya Komunitas Startup Singo Edan Malang yang disingkat Stasion.

Komunitas ini dibentuk oleh para aktivis Amar, Revandi, Agung Firdaus, Meru Vipasana, Rizky Yuniar dan Arie Putri pada tanggal 26 Maret lalu dengan tujuan untuk menjadi “pangkalan” untuk para startup di Malang. Kota yang satu ini memang sangat unik, banyak rekan-rekan asal Malang yang sekarang menjadi pemain di dunia startup dan teknologi. Sudah saatnya untuk Malang menunjukkan potensinya di bidang teknologi dan entrepreneurship.

Continue reading Kota Malang Ikut Bentuk Komunitas Startup