4 Kamera 360 Derajat Pilihan yang Bisa Anda Beli Sekarang Juga

Salah satu kegunaan VR headset seperti Google Cardboard atau Samsung Gear VR adalah menonton video 360 derajat. Platform seperti YouTube dan Facebook sudah menyimpan banyak koleksi video 360 derajat, tapi tidak ada salahnya jika kita membuatnya sendiri, bukan?

Belakangan ini ada cukup banyak kamera 360 derajat yang membanjiri pasaran. Dari semua itu, mana yang layak dibeli? Mana yang bisa menghasilkan video 360 derajat berkualitas lumayan? Mana yang mudah dioperasikan? Tapi yang paling penting, mana yang bisa Anda beli sekarang juga?

Berikut ini adalah 4 kamera 360 derajat yang bisa Anda beli lewat toko online di tanah air. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, namun yang terpenting semuanya mudah sekali digunakan.

1. Ricoh Theta S

Ricoh Theta S / Ricoh
Ricoh Theta S / Ricoh

Produsen kamera asal Jepang ini bisa dibilang sebagai pemain lama dalam ranah kamera 360 derajat. Theta S merupakan suksesor dari Ricoh Theta yang menuai cukup sukses berkat desainnya yang ringkas dan kemudahan pengoperasiannya.

Wujudnya sepintas seperti sebuah remote control. Di bagian atasnya, tampak sepasang lensa fisheye f/2.0 yang menutupi sepasang sensor CMOS 1/2,3 inci. Masing-masing sensor memiliki resolusi 14 megapixel, dan video 360 derajat bisa direkam dalam resolusi 1080p.

Tidak ada layar apapun pada bodi Theta S. Semua pengaturan bisa dilakukan lewat smartphone atau tablet dengan mengandalkan konektivitas Wi-Fi. Sebuah tombol perekaman di bawah lensa membuat anak kecil pun bisa mulai merekam dengan mudah.

Beli: Blibli – Rp 5.600.000

2. Samsung Gear 360

Samsung Gear 360 / Samsung
Samsung Gear 360 / Samsung

Termasuk salah satu yang paling baru, Gear 360 yang berwujud seperti bola ini unik karena bisa digunakan dalam mode satu lensa atau dua lensa, sehingga pengguna bebas memakainya sebagai sebuah action cam biasa atau kamera 360 derajat.

Ia ditenagai oleh sepasang sensor CMOS beresolusi 15 megapixel dan sepasang lensa f/2.0 dengan sudut pandang masing-masing 180 derajat. Dipadukan semuanya, Gear 360 bisa menghasilkan foto spherical dalam resolusi 30 megapixel, atau video 360 derajat beresolusi 3840 x 1920 pixel dalam kecepatan 30 fps.

Terdapat sebuah display PMOLED sebagai indikatornya. Kamera ini mengandalkan chipset DRIMe5s yang dipakai oleh lini kamera mirrorless Samsung. Ia pun juga bisa diselipi kartu microSD dengan kapasitas maksimum 128 GB.

Beli: Blibli – Rp 4.999.000

3. LG 360 CAM

LG 360 CAM / LG
LG 360 CAM / LG

Bentuknya sepintas terlihat seperti versi kerdil dari Ricoh Theta S. Sepasang sensor yang digunakan mempunyai resolusi masing-masing 13 megapixel, dan video 360 derajat siap ia rekam dalam resolusi 2K.

Uniknya, LG 360 CAM tidak cuma mementingkan soal video saja, tetapi audio juga bisa direkam dalam mode surround 5.1 channel, sehingga kesan immersive bisa semakin diperkuat saat video diputar di VR headset.

Terdapat penyimpanan internal sebesar 4 GB, tapi pengguna juga bisa menambahkan kartu microSD. Sama seperti dua kamera lain di atas, ia juga mengemas konektivitas Wi-Fi agar bisa disambungkan dengan smartphone.

Beli: Blibli – Rp 3.199.000

4. Brica Insta360 Nano

Insta360 Nano / Insta360
Insta360 Nano / Insta360

Brica Insta360 Nano unik karena bisa dijadikan aksesori untuk iPhone 6 maupun iPhone 6S berkat konektor Lightning-nya. Manfaatnya, pengguna bisa menyiarkan hasil perekaman video 360 derajat secara langsung dengan cara ini.

Kalau live streaming bukan prioritas Anda, kamera ini masih bisa digunakan seperti kamera 360 derajat lainnya. Dua lensa beserta sensornya sanggup merekam video 360 derajat dalam resolusi 3K (3040 x 1520 pixel) dan kecepatan 30 fps.

Sebuah slot microSD telah tersedia sehingga pengguna tak perlu khawatir storage milik iPhone-nya terkuras saat kamera dipasangkan. Hal lain yang tak kalah unik adalah kotak kemasannya yang bisa dijadikan sebagai VR Cardboard.

Beli: Blibli – Rp 2.999.000

*) Update: Penambahan keterangan nama brand untuk Brica Insta360 Nano. 

Casio Ciptakan Action Cam Modular dengan Kemampuan Mengambil Gambar 360 Derajat

Merek Casio yang kita kenal tidak cuma berpengalaman di bidang produksi kalkulator, keyboard maupun lini arloji legendaris G-Shock. Perusahaan yang bermarkas di Tokyo tersebut juga bertanggung jawab atas smartwatch Android Wear dan baru-baru ini sebuah action cam unik yang bisa menangkap gambar 360 derajat.

Dijuluki Casio EX-FR200, kamera ini mempunyai unit lensa + sensor yang bisa dilepas-pasang. Gaya desain seperti ini memungkinkannya untuk dipakai dalam berbagai mode: mode terpisah, mode selfie atau mode kamera seperti biasa dengan kemampuan merekam video dalam resolusi 4K.

Casio EX-FR200 juga bisa digunakan dalam mode kamera biasa (kiri) atau mode selfie (kanan) / Casio
Casio EX-FR200 juga bisa digunakan dalam mode kamera biasa (kiri) atau mode selfie (kanan) / Casio

Lensanya sendiri merupakan lensa fisheye dengan sudut pandang sangat luas. FR200 bisa menangkap gambar panorama 180 derajat dalam resolusi 3888 x 3888 pixel, 360 derajat dalam resolusi 7456 x 1864, atau mode super-wide 208 derajat.

Uniknya, satu bodi FR200 yang dibekali konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi ini bisa memegang kendali atas dua lensa sekaligus. Kedua lensa tersebut bisa diposisikan saling memunggungi dengan aksesori khusus untuk mengambil foto atau video 360 derajat, sebelum akhirnya dibagikan ke situs macam YouTube.

Casio EX-FR200 bisa mengendalikan dua unit lensa sekaligus / Casio
Casio EX-FR200 bisa mengendalikan dua unit lensa sekaligus / Casio

Sebagai sebuah action cam, FR200 punya bodi tahan air, tahan beku dan tahan benturan ketika dijatuhkan dari ketinggian 1,3 meter. Sayangnya sejauh ini belum ada informasi apakah Casio berencananya memasarkannya di negara lain selain Jepang.

Sumber: DPReview.

Video 4K 360 Derajat? Kamera Ini Siap Menanganinya

Dengan semakin mainstream-nya VR headset, kamera 360 otomatis juga ikut meraup popularitas. Berbagai pabrikan saling berebut pasar yang masih baru ini, salah satunya adalah 360fly yang berawal dari sebuah lab robotik di Carnegie Mellon University.

Tahun ini, mereka sudah siap untuk memasarkan kamera 360 derajat terbarunya, 360fly 4K, setelah sebelumnya dipamerkan di ajang CES 2016 terlebih dulu. Meneruskan jejak pendahulunya, kamera berdiameter sekitar 6 cm ini dibekali dengan sensor 16 megapixel baru yang sanggup merekam video 4K 360 derajat, tepatnya dalam resolusi 2880 x 2880 pixel.

Selagi merekam, video bisa disiarkan secara langsung dengan bantuan aplikasi smartphone. Fitur lain yang membuatnya semakin menarik adalah mode time lapse 360 derajat dan opsi perekaman otomatis ketika suara atau gerakan terdeteksi, ideal untuk dijadikan sebagai kamera pengawas.

360fly 4K juga bisa digunakan seperti action cam biasa, mengingat video 360 derajat tidak selamanya cocok untuk semua situasi. Video beresolusi 2560 x 1440 pixel siap ia abadikan dalam mode ini, dengan sudut pandang amat lebar, yaitu 204 derajat. Semuanya disimpan ke dalam memory internal sebesar 64 GB.

Paket penjualan 360fly 4K / 360fly
Paket penjualan 360fly 4K / 360fly

Konektivitasnya mencakup Bluetooth dan Wi-Fi. Tersedia pula chip GPS, altimeter dan accelerometer. Dengan bantuan aplikasi pihak ketiga, pengguna bisa menambatkan nilai kecepatan, ketinggian dan lokasi langsung pada hasil rekamannya.

Kamera berbobot 172 gram ini tahan air hingga kedalaman 10 meter. Baterainya diperkirakan bisa bertahan selama 1,5 jam perekaman, dan charging bisa dilakukan via USB. Sepasang mikrofon omnidirectional memastikan audio yang ditangkap tidak kalah immersive dari videonya.

360fly 4K saat ini sudah dipasarkan seharga $500. Kalau itu terlalu mahal, 360fly masih menawarkan kamera 360 derajat generasi pertamanya yang beresolusi HD seharga $300.

Sumber: Photography Blog.

Suguhkan Solusi ‘All-in-One’, Kamera 360 Live Planet Ditawarkan Seharga US$ 5.000

Ranah video 360 menyimpan berbagai tantangan: Anda bisa menggunakan satu lensa dengan optical amplifier, efeknya ialah penurunan kualitas rekaman. Alternatifnya adalah memakai beberapa buah lensa, tapi rumitnya stitching menyulitkan produsen menyajikan fitur live stream. Kabar gembiranya, Reality Lab Networks telah menemukan solusi atas kendala ini.

Buat mempermudah para broadcaster dan pencipta video berkarya, sang produsen memperkenalkan Live Planet, perangkat yang diklaim sebagai sistem video 360 derajat all-in-one pertama tanpa kompromi pada mutu, mampu menyiarkan video di resolusi tinggi – ‘diciptakan oleh kreator untuk kreator’. Live Planet memangkas langkah-langkah rumit sehingga pengoperasiannya jadi simpel.

Live Planet 1

Developer berjanji, proses setup cuma memakan waktu 15 menit, sudah termasuk mendaftar di platform cloud Live Planet. Setelah itu Anda bisa segera melangsungkan live streaming video VR stereoscopic ke headset penonton atau menyimpan rekaman ke storage internal. Live Planet dikembangkan oleh tim pimpinan founder CNET Halsey Minor berbekal pengalamannya di bidang teknologi, media dan cloud.

Tubuh Live Planet berbentuk tabung berdiameter 10cm dengan 16 buah lensa di sisi samping, masing-masing ‘mata’ mengusung sensor 18-megapixel, ‘melihat’ di resolusi 4K. Kamera merekam video dari seluruh modul lensa secara tersinkronisasi, di mana proses stitching dilakukan on-board. Lalu hasilnya disalurkan ke platform cloud Live Planet untuk diolah, dan selanjutnya akan dikirim ke platform viewing agar bisa disaksikan.

Live Planet 2

Selain menyuguhkan broadcasting live 4K di 30 frame rate per detik, Live Planet juga dapat merekam video 4K di 60fps, disimpan dalam storage internal sebesar 500GB (bisa ditambah dengan kartu microSD). Anda juga dipersilakan megambil gambar still berukuran 8192x8192p. Demi menangani tugas-tugas itu, Live Planet memanfaatkan image processor Nvidia Tegra X1.

Untuk perangkat berukuran kecil (bobotnya cuma 680g), Live Planet bekerja cukup berat, itu alasannya developer turut membubuhkan kipas serta menaruh ventilasi di sisi atas kamera agar ia tidak overheat. Bahan body dari aluminium juga dimaksudkan agar pembuangan panas lebih optimal. Tentu saja buat memenuhi kebutuhan user, Live Planet didukung konektivitas yang luas: sepasang port USB 3.0, Gigabit Ethernet, HD-DSI, port HDMI, input audio analog, serta Wi-Fi.

Live Planet 3

Reality Lab Networks telah membuka program pre-order di situs mereka, menawarkan Live Planet separuh harga retail, ‘hanya’ US$ 5.000 – cuma tersedia 500 unit. Produk akan mulai tersedia di akhir tahun 2016.

Sumber: Live Planet.

Pasangkan Insta360 Nano, iPhone Otomatis Jadi Kamera 360 Derajat

Semakin banyaknya jumlah video 360 derajat atau VR di YouTube bukan berarti Anda harus diam-diam dan menjadi penikmat begitu saja. Anda sendiri bisa membuat video 360 derajat dengan bermodalkan iPhone dan aksesori unik bernama Insta360 Nano berikut ini.

Insta360 Nano pada dasarnya merupakan sebuah perangkat yang menancap di port Lightning milik iPhone. Ia dibekali sepasang lensa fisheye dengan sudut pandang masing-masing 210 derajat di kedua sisinya, sanggup merekam video 360 derajat dalam resolusi 3K (3040 x 1520 pixel) 30 fps, serta tentu saja memotret foto panorama 360 derajat.

Saat ia disambungkan ke iPhone, aplikasi pendampingnya akan dibuka secara otomatis. Aplikasi inilah yang bertugas menyambungkan gambar dari kedua lensa Insta360 Nano menjadi satu gambar 360 derajat. Proses ini dilakukan secara real-time, yang berarti Anda juga bisa melakukan live broadcast.

Insta360 Nano juga bisa digunakan tanpa perlu menancap pada iPhone, menjadi sebuah action cam 360 derajat / Insta360
Insta360 Nano juga bisa digunakan tanpa perlu menancap pada iPhone, menjadi sebuah action cam 360 derajat / Insta360

Karena menancap ke port Lightning, berarti posisi iPhone akan terbalik saat Anda menggunakannya. Ya mungkin sedikit aneh di mata orang-orang sekitar, tapi yang penting Anda bisa menghasilkan video 360 derajat dari sebuah iPhone.

Pengguna juga tidak perlu khawatir aksesori ini bakal menyedot baterai milik iPhone mengingat ia telah dibekali dengan baterainya sendiri yang berkapasitas 800 mAh. Sebuah slot microSD juga tersedia sehingga pengguna tak perlu khawatir storage milik iPhone-nya kritis akibat koleksi video 360 derajat yang diambil.

Insta360 Nano saat ini telah dipasarkan seharga $199. Model iPhone yang kompatibel adalah iPhone 6, 6 Plus, 6S dan 6S Plus. Ia pun juga bisa digunakan secara langsung tanpa harus ditancapkan ke iPhone terlebih dahulu, dan kotak kemasannya bisa dijadikan sebagai VR Cardboard.

Sumber: TechRadar.

Diklaim Sebagai Kamera 360 Terkecil di Dunia, Nico360 Simpan Sensor 32-Megapixel

Terlepas dari dominasi GoPro, upaya berbagai produsen menciptakan alternatif kamera action yang diinginkan konsumen terus berlangsung hingga kini: Polaroid Cube hadir sebagai opsi entry-level, sedangkan Nikon sendiri tak mau tanggung-tanggung, menyiapkan KeyMission 360 untuk kreasi konten VR. Buat satu developer asal Hong Kong, ukuran mungil adalah sasaran mereka.

Melalui situs crowdfunding Indie Gogo, tim pimpinan Jim Huang dan Serneg He memperkenalkan buah dari gagasan mereka: Nico360. Meski diramu sebagai action cam 360 derajat bertubuh kecil, pengembang tidak lupa memanfaatkan komposisi hardware canggih. Aspek paling menonjol dari Nico360 terletak pada spesifasi tinggi di dalam, diwakilkan oleh ukuran sensor sebesar 32-megapixel.

Nico360 3

Nico360 memiliki penampilan ala balok, berukuran 46x46x28-milimeter dan dengan berat cuma 96 gram. Desainnya sengaja dibuat sederhana: dua modul lensa diposisikan di area ujung, dan hanya memiliki satu tombol fisik: untuk power, menjepret gambar, sampai merekam video. Tubuh kamera action ini memanfaatkan bahan anti-air, lalu lensanya juga diproteksi lapisan anti-baret.

Sensor 32-Mp Nico360 sebetulnya terdiri atas sepasang sensor 16-megapixel garapan Sony. Selain menjepret gambar still 25-Mp (termasuk di mode burst), device sengaja diracik buat merekam video 360 derajat beresolusi WQHD 2.560×1.440p di 30 frame rate per detik. Masing-masing lensa di kedua sisi Nico 360 mempunyai field of view 195 derajat, dan FoV keseluruhannya diklaim mencapai 360 derajat.

Nico360 1

Hasil rekaman bisa disimpan dalam storage internal berkapasitas 32GB, atau di-stream langsung ke web lewat online player atau ke headset virtual reality. Via app companion, Nico360 kompatibel ke perangkat ber-platform iOS, Android maupun Windows.

Nico360 didukung oleh sistem electronic image stabilization (EIS); mampu merekam live data berupa percepatan, rotasi dan G-force; serta menggunakan smartphone Anda untuk live preview. Perangkat dibekali konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi sampai jarak sembilan meter, dengan kualitas rekam suara AAC 48KHz 128Kbit/s plus fitur Automatic Gain Control opsional.

Nico360 2

Kemampuan anti-air Nico 360 bukan sekedar splash-proof (developer belum menginformasikan detail sertifikasinya), dan untuk membuatnya lebih bersahabat bagi pecinta kegiatan outdoor, Anda dapat memanfaatkan berbagai macam jenis mount dan aksesori: monopod (tongkat selfie), mount tripod fleksibel, strap pergelangan tangan, mount setang sepeda, sampai head strap.

Nico360 sudah bisa Anda pesan di Indie Gogo. Versi Super Early Bird-nya dijajakan seharga hanya US$ 100, dan rencananya akan mulai didistribusi ke semua backer di seluruh dunia pada bulan Oktober 2016.

Lebih Kecil dari Bola Ping Pong, NeoEye Siap Rekam Video 360 Derajat

Meski trennya sedang mencuat tinggi, virtual reality (VR) masih belum bisa dibilang benar-benar matang. Penghambat utamanya adalah soal konten yang masih tergolong terbatas. Namun coba bayangkan seandainya semua smartphone dibekali kamera 360 derajat, pastinya jumlah konten yang bisa dinikmati menggunakan VR headset akan meningkat pesat.

Well, itulah premis yang ditawarkan oleh perangkat mungil bernama NeoEye ini. Diameternya tidak sampai 3 cm, lebih kecil daripada bola ping pong. Pun begitu, ia siap mengubah hampir semua smartphone Android menjadi kamera 360 derajat.

Menurut pengembangnya, Etron Technology, NeoEye adalah kamera 360 derajat termungil sejauh ini. Cara penggunaannya sangatlah sederhana: cukup tancapkan ia ke port micro USB milik smartphone, buka aplikasi pendampingnya, dan video 360 derajat dengan efek stereoscopic pun siap direkam.

Selesai merekam, Anda pun bisa langsung menyimak hasilnya menggunakan Google Cardboard maupun VR headset lainnya. Atau kalau ingin pamer ke publik, pengguna tinggal mengunggahnya ke YouTube atau Facebook.

NeoEye rencananya akan mulai dipasarkan sebelum libur Natal tahun ini. Harganya masih belum dipastikan, namun Etron bertekad untuk membanderolnya di bawah $200. Awal tahun depan, Etron berencana untuk merilis NeoEye versi perangkat iOS.

Sumber: Pocket-lint dan Business Wire.

Dilengkapi 8 Kamera, Vuze Siap Rekam Video 360 Derajat dalam Resolusi 4K

Kalau Anda merasa VR headset seperti Oculus Rift dan HTC Vive itu mahal, ketahuilah bahwa harga kamera VR bisa jauh lebih mahal lagi, apalagi kalau kita berbicara tentang kamera VR yang ditujukan buat kaum profesional seperti Nokia Ozo dan Lytro Immerge.

Untuk konsumen secara luas, di pasaran memang sudah ada sejumlah kamera VR atau kamera 360 derajat yang berharga terjangkau. Pun demikian, mayoritas memang belum bisa menyajikan kualitas gambar yang berkesan mengingat seringkali hanya ada sepasang sensor yang digunakan.

Ada harga ada rupa, namun apakah itu berarti opsi kita terbatas pada kamera VR dengan harga selangit saja? Tidak, karena ada alternatif lain bernama Vuze. Malahan, selain video 360 derajat, kamera ini juga sanggup menghasilkan efek tiga dimensi yang menarik.

Vuze datang bersama sebuah tripod yang juga bisa difungsikan sebagai tongsis / HumanEyes
Vuze datang bersama sebuah tripod yang juga bisa difungsikan sebagai tongsis / HumanEyes

Vuze dikembangkan oleh perusahaan asal Israel, HumanEyes. Wujudnya pipih, ringkas sekaligus minimalis, dengan dimensi 12 x 12 x 3 cm. Sepintas, ia tampak seperti icon aplikasi jika dilihat dari atas. Di tiap-tiap sisinya bernaung sepasang kamera, masing-masing dengan resolusi full-HD. Jadi ketika delapan kamera tersebut digabungkan, terciptalah video VR beresolusi 4K.

Permukaan atasnya hanya dihuni oleh dua tombol, yaitu tombol On/Off dan tombol Record, sehingga pengoperasiannya tidak jauh lebih sulit dari kamera saku. Selagi merekam, pengguna bisa melihat preview-nya lewat aplikasi smartphone.

Vuze datang bersama sebuah tripod unik yang juga dapat difungsikan sebagai tongsis. Pihak pengembangnya juga tidak lupa menyertakan software Vuze Studio yang bertugas untuk menyelesaikan proses stitching video menjadi sebuah video VR 3D yang menarik dan siap ditonton menggunakan VR headset apapun.

Pre-order Vuze saat ini telah dibuka di angka $799, sudah mencakup tripod dan software yang telah disebutkan tadi, plus sebuah VR headset untuk digunakan bersama smartphone pengguna.

Sumber: PR Newswire.

Disney Garap Konten VR Menggunakan Kamera Nokia Ozo

Tahun kemarin, kita sudah melihat kamera virtual reality buatan Nokia yang secara spesifik ditujukan untuk kebutuhan profesional. Ambisi tersebut rupanya telah terpenuhi. Baru-baru ini, Disney menandatangani kerja sama dengan Nokia guna memanfaatkan kamera bernama Ozo tersebut dalam memproduksi beragam konten VR.

Sebagai sosok ternama di dunia hiburan, tentunya Disney paham bagaimana tren VR sedang mencuat dengan pesat, dan mereka pun harus bergerak cepat kalau tidak mau kehilangan momentum. Ozo sepertinya merupakan pilihan yang tepat, mengingat salah satu keunggulan kamera ini adalah kemampuan me-render video 360 derajat secara real-time.

Apakah ini berarti Disney bakal memproduksi film VR? Mungkin tidak dalam waktu dekat. Untuk sekarang, Ozo akan dipakai Disney untuk menggarap konten pelengkap bagi film-film produksinya, contohnya adalah video red carpet dan wawancara pemeran dalam 360 derajat dari film The Jungle Book yang akan tayang dalam waktu dekat.

Dengan adanya kerja sama ini, posisi VR sebagai format baru dalam konteks hiburan pun semakin mantap, apalagi kalau kita bicara nama sebesar Disney, yang notabene merupakan pemilik franchise Star Wars. Bicara soal Star Wars, jangan kaget kalau ke depannya bakal beredar video-video – mungkin trailer, interview atau konten eksklusif lainnya – dalam virtual reality.

Sumber: Nokia via Engadget.

Orah 4i Siap Merekam Video 360 Derajat dan Menyiarkannya Secara Langsung

Sampai sejauh ini, proses menciptakan video VR masih sama: rekam menggunakan kamera 360 derajat, tunggu software-nya menyelesaikan tahap stitching, baru video siap dibagikan. Apapun kamera yang dipakai, bisa Ricoh Theta atau Samsung Gear 360 yang berukuran compact, atau malah yang dirancang untuk golongan profesional seperti GoPro Odyssey, Nokia Ozo dan Lytro Immerge; ketiga langkah di atas masih merupakan bagian dari prosesnya.

Namun sekarang perusahaan bernama VideoStitch ingin menawarkan sesuatu yang tergolong baru, yakni livestreaming video VR. Untuk mewujudkan misi tersebut, mereka memperkenalkan Orah 4i, didapuk sebagai kamera 360 derajat pertama di dunia yang sanggup menyiarkan hasil rekamannya secara langsung.

Fisik Orah terbilang kecil, dengan bobot hanya sekitar setengah kilogram. Rangka aluminium membungkus empat lensa fisheye f/2.0 beserta empat sensor Sony Exmor. Hadir pula empat buah mikrofon untuk menciptakan audio ambisonic, yang berarti suara yang terdengar adalah yang berasal dari sudut Anda menonton video jadinya.

Orah 4i

Video 360 derajat yang dihasilkan punya resolusi 4K. Namun untuk bisa menyiarkan hasilnya secara langsung, Orah harus dihubungkan ke unit tambahan bernama Stitch Box menggunakan kabel Ethernet.

Stitch Box pada dasarnya merupakan unit komputer yang dibekali prosesor Intel, kartu grafis Nvidia dan SSD berkapasitas 120 GB. Tugasnya apalagi kalau bukan menyelesaikan proses stitching video 360 derajat dengan cepat, sehingga akhirnya bisa disiarkan hanya dalam jarak 30 detik setelah perekaman berlangsung.

Stitch Box ini membutuhkan pasokan daya sendiri. Hal ini tentu saja membuat solusi yang ditawarkan VideoStitch ini jadi kurang portable. Pun demikian, pengguna juga bisa menyambungkan Stitch Box ke sebuah battery pack supaya mudah dibawa-bawa berpergian.

Orah 4i

Terlepas dari itu, Orah 4i dan Stitch Box ini benar-benar akan memudahkan proses membuat dan berbagi video VR. Pengguna hanya perlu menyambungkan smartphone yang telah dilengkapi aplikasi pendamping, lalu memakainya untuk menyiarkan hasil rekaman ke berbagai media sosial.

Harga jual Orah 4i sendiri tidak murah, karena pada dasarnya konsumen akan mendapatkan sebuah kamera 360 derajat beserta unit komputer terpisah. VideoStitch mematoknya di angka $3.595, namun selama masa pre-order, pemesan bisa mendapat potongan 50 persen.

Sumber: TheNextWeb dan Engadget.