Hive View Adalah Kamera Pengawas Modern Berdesain Anggun Sekaligus Portable

Kalau melihat deretan perangkat smart home yang ada di pasaran, desainnya memang terkesan begitu-begitu saja. Namun pada kenyataannya, bukan cuma Anda sebagai konsumen yang beranggapan demikian, para produsen pun sebenarnya juga sama.

Lihat saja Centrica, perusahaan asal Inggris yang bertanggung jawab atas brand perangkat smart home Hive. Demi menciptakan sebuah kamera pengawas yang bisa tampil stand out di antara pesaing-pesaingnya, Centrica memutuskan untuk menggandeng Yves Behar, maestro desain yang karya-karyanya sudah tidak asing lagi di dunia teknologi.

Hive View

Kolaborasinya melahirkan Hive View, yang bisa dibilang merupakan kamera pengawas teranggun saat ini. Tak hanya apik secara estetika, desain Hive View juga amat fungsional: modul kameranya bisa Anda lepas dari dudukannya yang berbasis magnet, lalu Anda tempatkan di mana saja di dalam rumah.

Modul kamera Hive View ini tampak seperti versi elegan dari Polaroid Cube atau GoPro Hero5 Session, dengan wujud kubus dan panjang sisi 56 mm. Di dalamnya tersimpan unit baterai yang bisa membantunya beroperasi selama sekitar 1 jam saat dilepas dari dudukannya.

Hive View

Berbekal motion detector, Hive View akan langsung merekam sesaat setelah mendeteksi gerakan atau suara, lalu mengirim notifikasi ke ponsel pemiliknya. Kalau perlu, live stream dalam resolusi 1080p dan sudut pandang seluas 130 derajat pun juga dimungkinkan, dan pengguna bebas melihat riwayat rekaman selama 24 jam ke belakang – bisa diperpanjang dengan membayar biaya berlangganan.

Dari kacamata sederhana, Hive View tidak lebih dari sekadar kamera pengawas modern berdesain premium. Konsumen yang tertarik bisa meminangnya dalam bentuk bundel bersama sejumlah perangkat smart home lain besutan Hive seharga $350.

Sumber: Digital Trends.

Cuma $129, Bel Pintu Ini Mengemas Kamera Pengawas, Motion Detector dan Komunikasi Dua Arah

September lalu, Nest memperkenalkan tiga perangkat smart home baru dengan fokus pada aspek keamanan. Salah satu yang paling menarik adalah Nest Hello, yang meleburkan bel pintu dan kamera pengawas ke dalam satu paket berwujud ringkas. Masalahnya cuma satu: harganya $229, dan deretan produk serupa dari pabrikan lain pun juga tidak jauh berbeda harganya – malah ada yang lebih mahal.

Beruntung ada satu pengecualian, yakni perangkat bernama Blink Video Doorbell berikut ini. Meski rencananya baru akan dipasarkan mulai 2018 – Nest Hello juga mulai kuartal pertama 2018 – banderol harganya cukup menggiurkan: $129, atau $99 untuk pelanggan Blink yang sudah mempunyai modul syncing-nya.

Blink Video Doorbell

Terlepas dari harganya yang jauh di bawah kompetitor, Blink Video Doorbell tergolong kaya fitur; mulai dari video beresolusi HD sekaligus live view, night vision berbasis inframerah, kemampuan mendeteksi gerakan, komunikasi audio dua arah, serta baterai yang diklaim tahan sampai dua tahun.

Fisik perangkat juga diyakini tahan terhadap cuaca yang ekstrem. Sebagai pemanis, rekaman kameranya juga akan disimpan di cloud tanpa dipungut biaya tambahan, meski tentu saja ada batasnya (biasanya hanya untuk beberapa hari atau minggu saja).

Blink Video Doorbell

Di atas kertas, apa yang bisa dilakukan oleh Nest Hello sejatinya juga bisa disajikan oleh Blink Video Doorbell dalam hampir separuh harganya, terkecuali mungkin dukungan HDR dan sudut pandang kamera seluas 160 derajat. Sayang jadwal perilisan pastinya belum diketahui sampai sekarang, namun tidak menutup kemungkinan Blink bakal mengungkapnya di ajang CES 2018 bulan depan.

Sumber: The Verge.

Aevena Aire Adalah Robot Terbang Indoor Sekaligus Kamera Keamanan

Ada banyak kamera pengawas yang bisa kita gunakan di rumah atau kantor untuk meningkatkan keamanan. Harganya beragam, tergantung dari kecanggihan serta kelengkapan fiturnya. Namun kelemahan terbesar kamera CCTV standar terletak pada ‘titik buta’ karena perangkat ini terpaut di satu posisi. Solusinya, Anda harus memakai lebih dari satu unit.

Sebuah solusi inovatif ditawarkan oleh tim Aevena, dengan ide yang diadopsi dari perangkat spesialis videography udara: drone. Buat membantu mengamankan tempat tinggal Anda, mereka memperkenalkan Aire, drone sekaligus kamera pengawas, dirancang agar dapat terbang serta bermanuver di kondisi indoor secara efektif. Aire dijanjikan siap menjaga properti serta anggota keluarga Anda.

Berbeda dari drone spesialis fotografi umumnya, Aire tidak mengusung rancangan standar. Tubuhnya mempunyai penampilan seperti tabung, menyimpan baling-baling pendorong di bagian dalam casing yang kuat namun empuk. Dengan begini, bahkan jika ada insiden tak terduga, Aire tidak merusak furnitor, menyakiti hewan peliharaan atau buah hati Anda. Saat terbang, bunyi putaran rotor-nya juga tidak sebising drone biasa.

Aevena Aire 2

Aire dibekali kamera 4K dan mampu memutar arahnya dengan mudah. Ia juga menyimpan sensor 360 derajat, memungkinkannya mendeteksi dan menghindari rintangan. Robot terbang ini juga sanggup mensimulasi perspektif natural manusia, layaknya saat Anda berjalan di dalam rumah. Proses kendali dan pengawasan bisa dilakukan sepenuhnya melalui app smartphone secara real-time.

Aevena Aire 3

Developer mengembangkan Aire sebagai solusi keamanan dan pemantauan all-in-one 24 jam. Dalam mode standby (disebut Watchdog Mode), segala sensor penerbangan dan microphone digunakan untuk mengawasi gerakan serta suara-suara mencurigakan. Jika Aire mendeteksinya, sistem akan menotifikasi Anda, dan Anda dapat meluncurkan drone dari docking buat segera memeriksanya.

Aevena Aire 1

Drone juga memperoleh perlindungan dari upaya peretasan, dengan memanfaatkan sistem terenkripsi untuk berkomunikasi – antara Aire, Aevena Cloud dan smartphone Anda. Dan hebatnya lagi, Aire bisa berfungsi sebagai platform telepresence dan turut dilengkapi kemampuan updating over-the-air, membuka potensi penggunaannya lebih luas lagi: sanggup memetakan rumah, mengukur luas ruang, melakukan navigasi secara otomatis, berpatroli, kemudian kembali ke docking saat baterai mulai menipis.

Kemampuan Aire telah disaksikan langsung oleh sejumlah media ternama seperti Digital Trends serta Geek. Dan via situs crowdfunding  Kickstarter, Anda sudah dipersilakan untuk memesannya. Versi beta drone Aevena Aire ditawarkan di harga mulai dari US$ 750 – separuh dari harga retail.

Nest Luncurkan Trio Produk Pintar dengan Fokus pada Keamanan Rumah

Berawal dari sebuah termostat pintar di tahun 2011, Nest kini telah berevolusi menjadi produsen perangkat smart home. Perusahaan yang diakuisisi oleh Alphabet (Google) pada tahun 2014 itu baru saja memperkenalkan tiga produk baru dengan fokus pada keamanan rumah.

Produk pertama dan yang menurut saya paling menarik adalah Nest Hello. Hello pada dasarnya merupakan perpaduan bel pintu dan kamera pengawas dalam wujud yang sangat ringkas. Tugas utamanya adalah untuk mengirim video HD secara live ke ponsel sehingga pengguna bisa langsung tahu siapa yang sedang berada di depan kediamannya.

Kameranya sendiri dilengkapi oleh lensa bersudut pandang seluas 160 derajat, sehingga tamu bertubuh jangkung maupun kiriman barang yang diletakkan di bawah dapat tetap kelihatan. Dukungan HDR memastikan tampilan video tetap optimal di berbagai kondisi pencahayaan.

Hal lain yang menarik dari Hello adalah kemampuannya untuk mendeteksi seseorang sebelum tombol bel ditekan – asalkan pengguna sudah menjadi pelanggan layanan Nest Aware. Tak hanya video, audio pun juga didukung oleh Hello, sehingga pengguna dapat menginstruksikan kurir jasa pengiriman untuk meletakkan paketnya ketika Anda sedang tidak ada di rumah misalnya.

Nest Cam IQ Outdoor / Nest
Nest Cam IQ Outdoor / Nest

Produk yang kedua adalah kelanjutan dari kamera pengawas Nest Cam IQ Indoor yang dirilis pada bulan Juni kemarin. Sesuai namanya, Nest Cam IQ Outdoor, model baru ini dimaksudkan untuk digantung di luar rumah, dengan sertifikasi ketahanan air IP66 untuk memastikan ia bisa bertahan dari berbagai macam kondisi cuaca.

Teknologi pengenal wajah masih tersedia di sini, namun kali ini mengandalkan racikan Google sendiri yang lebih fleksibel soal kustomisasi. Output video yang dihasilkan memiliki resolusi 1080p, lengkap dengan dukungan HDR dan sudut pandang seluas 130 derajat.

Nest Secure / Nest
Nest Secure / Nest

Produk yang terakhir merupakan satu keluarga mini tersendiri bernama Nest Secure yang bersifat modular. Komponen utamanya adalah Nest Guard, yang pada dasarnya merupakan alarm canggih yang terhubung dengan komponen-komponen lain dalam sistem ini.

Salah satunya adalah Nest Detect, yang merupakan sensor pendeteksi gerakan yang bisa dipasangkan di pintu atau jendela, menjadi mata untuk Nest Guard. Untuk mematikan alarm, pengguna dapat mendekatkan komponen pelengkap bernama Nest Tag, atau menginput nomor sandi pada Nest Guard langsung.

Soal harga dan ketersediaan, Nest berencana memasarkan Hello mulai kuartal pertama tahun depan, namun harganya belum ditentukan. Nest Cam IQ Outdoor sendiri sudah tersedia seharga $349, sedangkan paket lengkap Nest Secure (mencakup Nest Guard, dua Nest Detect dan dua Nest Tag) dibanderol $499.

Sumber: 1, 2, 3.

Shonin Streamcam Adalah Action Cam Sekaligus Kamera Pengawas untuk Tubuh Anda

Siapa yang mengira kamera pengawas bisa jadi se-mainstream sekarang? Dahulu mungkin hanya pemilik toko yang memilikinya, tapi sekarang konsumen rumahan pun juga. Kamera pengawasnya juga bukan sembarangan, melainkan yang bisa mengunggah video ke cloud untuk bisa diamati secara real-time lewat ponsel.

Di depan garasi, di dalam ruang tamu, di teras belakang, kamera pengawas ada di mana-mana. Yang terbaru, kamera pengawas bahkan bisa disematkan ke tubuh Anda. Paling tidak itulah gambaran yang saya tangkap ketika mendengar soal perangkat bernama Shonin Streamcam berikut.

Pada prinsipnya, Shonin merupakan sebuah kamera wearable yang siap mengabadikan apa saja yang terjadi di hadapan penggunanya selagi mengunggahnya ke cloud secara otomatis. Seperti yang saya bilang, Shonin merupakan kamera pengawas, tapi untuk Anda sendiri ketimbang rumah Anda.

Shonin Streamcam

Desainnya mengingatkan saya pada GoPro Fusion, tapi dengan dimensi yang jauh lebih mungil, tepatnya 56 x 56 mm, dengan tebal hanya 13,5 mm. Ia bisa dijepitkan ke pakaian dengan mudah, atau dengan bantuan penjepit magnetik yang dapat disembunyikan di balik baju. Shonin siap Anda ajak ke mana saja, dalam kondisi cuaca apa saja, mengingat ia telah mengantongi sertifikasi ketahanan air IP67.

Di balik lensa bersudut pandang 120 derajatnya, bernaung sensor yang sanggup merekam video beresolusi 720p atau 1080p selama sekitar 2,5 jam sebelum baterainya habis. Video itu akan disimpan sekaligus dienkripsi ke kartu microSD, atau diunggah ke cloud dengan bantuan Wi-Fi. Lebih lanjut, Shonin juga akan hadir dalam varian yang mendukung konektivitas 4G LTE supaya proses upload bisa berlangsung di mana saja.

Shonin Streamcam

Dari situ videonya bisa langsung diamati lewat aplikasi pendampingnya di ponsel, atau bahkan disiarkan secara langsung ke Facebook atau YouTube. Tak hanya sebagai kamera pengawas, Shonin pun sebenarnya juga bisa Anda jadikan sebagai action cam yang begitu praktis digunakan.

Kendati demikian, pengembangnya memang mendesain Shonin untuk membantu mencegah pengguna menjadi korban aksi kejahatan. Dengan melihat sebuah kamera yang sedang merekam, setidaknya pelaku kejahatan bakal berpikir dua kali sebelum melangsungkan aksinya kepada pengguna Shonin.

Shonin saat ini sedang dipasarkan melalui situs crowdfunding Kickstarter. Selama masa early bird, varian Wi-Fi only ditawarkan seharga $149, sedangkan varian LTE seharga $179.

Waylens Secure360 Adalah Dash Cam Sekaligus Kamera Pengawas untuk Mobil Anda

Hampir dua tahun silam, sebuah startup bernama Waylens memperkenalkan sebuah dash cam unik yang tugasnya tidak hanya mengabadikan perjalanan, tapi juga menyoroti momen-momen penting yang terjadi selama perjalanan. Kini, Waylens sudah siap dengan produk keduanya yang tak kalah menarik.

Dijuluki Waylens Secure360, ia pada dasarnya merupakan dash cam yang mampu mengambil gambar 360 derajat. Dibandingkan dash cam tradisional yang hanya mengabadikan bagian depan mobil saja, Secure360 jelas akan memberikan coverage yang lebih luas, termasuk memergoki sopir iseng yang menyundul Anda dari belakang.

Akan tetapi yang lebih menarik adalah bagaimana ia juga berperan sebagai kamera pengawas untuk mobil Anda. Bahkan di saat Anda sudah meninggalkan mobil, ia masih tetap akan bekerja dan merekam apapun yang terjadi di sekitar mobil Anda, yang kemudian bisa Anda live stream dari ponsel Anda.

Andai Anda seseorang yang mencoba mencuri mobil Anda ataupun kejadian lainnya, Secure360 bakal mendeteksinya dan mengirimkan notifikasi kepada Anda, sekaligus menyimpan backup-nya di cloud. Sekali lagi, kamera pengawas, tapi untuk mobil Anda.

Untuk bisa melakukan itu semua, Secure360 harus dibekali dengan konektivitas 4G, akan tetapi Anda juga bisa mendapatkan varian Wi-Fi only yang hanya akan beroperasi ketika Anda sedang di dalam mobil. Varian Wi-Fi ini akan tersedia di pasaran lebih dulu mulai November mendatang dengan banderol $249, sedangkan varian 4G-nya menyusul di kuartal pertama 2018 dengan harga $349.

Sumber: The Verge.

Kamera Pengawas Logitech Circle 2 Siap Ditugaskan di Mana Saja Anda Menginginkannya

Dua tahun silam, Logitech memulai debutnya di ranah kamera pengawas dengan Circle. Tahun ini perusahaan asal Swiss tersebut sudah siap dengan suksesornya, Circle 2, yang mengusung desain baru yang jauh lebih fleksibel.

Di dalam maupun luar ruangan, Circle 2 siap melaksanakan tugasnya kapan saja. Ia bisa diletakkan di atas meja, dipasangkan di tembok di atas pintu garasi, ditempelkan di jendela atau dicolokkan langsung ke stop-kontak dengan bantuan aksesori yang dijual terpisah.

Logitech Circle 2

Tidak seperti pendahulunya, Circle 2 hadir dalam dua varian: Wired atau Wire-Free, menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Anda butuh kamera pengawas di pintu depan yang bisa beroperasi secara konstan, bahkan ketika cuaca sedang tidak bersahabat? Pilih saja varian Wired, ditambah aksesori Weatherproof Extension.

Logitech Circle 2

Circle 2 merekam segala peristiwa dalam resolusi 1080p, dan dalam sudut pandang seluas 180 derajat. Hasil tangkapannya bisa dipantau secara real-time melalui aplikasi smartphone maupun browser, dan semuanya akan disimpan di cloud – total hingga 24 jam secara cuma-cuma, atau dalam durasi yang lebih lama dengan berlangganan.

Logitech Circle 2

Fitur unik seperti Motion Zones dan Person Detection memungkinkan Circle 2 untuk mengirim notifikasi ketika ia mendeteksi ada pergerakan atau seseorang yang datang, dan ia pun turut dibekali night vision. Integrasi dengan platform Apple HomeKit akan segera tersedia, dan perangkat dapat dikendalikan lewat speaker Amazon Echo atau Logitech Pop Smart Button.

Logitech Circle 2 akan tersedia di pasaran mulai bulan Juli ini. Varian Wired dibanderol $180, sedangkan varian Wire-Free seharga $200. Sederet aksesori pendukungnya dijajakan dengan kisaran harga $30 sampai $50.

Sumber: Business Wire.

Lighthouse Adalah Kamera Pengawas dengan Teknologi Sekelas Mobil Tanpa Sopir

Kamera pengawas yang dapat membedakan hewan peliharaan dari anak kecil maupun pencuri terdengar seperti properti dalam sebuah film sci-fi. Namun perkembangan teknologi computer vision yang begitu pesat sangat berpengaruh terhadap realisasi produk yang kita anggap fiktif itu tadi.

Buktinya adalah Lighthouse, sebuah kamera pengawas canggih dengan integrasi teknologi 3D sensing, deep learning sekaligus artificial intelligence (AI). Pengembangnya merupakan binaan Playground, sebuah inkubator teknologi yang didirikan oleh Andy Rubin setelah beliau meninggalkan Google. Siapa itu Andy Rubin? Anda pasti belum pernah membaca sejarah Android.

Lighthouse mengerti apa yang sedang dilihatnya dan mampu mengidentifikasi objek yang berbeda / Lighthouse AI
Lighthouse mengerti apa yang sedang dilihatnya dan mampu mengidentifikasi objek yang berbeda / Lighthouse AI

Kembali ke Lighthouse itu sendiri, perangkat ini bukan sembarang kamera pengawas berbekal konektivitas Wi-Fi. Ia sanggup mendeteksi objek yang sedang diawasinya secara akurat. Contoh yang paling gampang, ia tahu kalau yang sedang tidur-tiduran di depan pintu masuk rumah adalah anjing kesayangan Anda dan bukan putra bungsu Anda.

Kepintaran Lighthouse akan semakin terasa ketika Anda mencoba untuk memonitor hasil rekamannya. Di sini Anda bisa melontarkan pertanyaan sederhana seperti, “Siapa yang tadi pagi berdiri di pintu bersama anjing?”, atau yang lebih kompleks seperti, “Jam berapa anak-anak saya pulang hari Selasa lalu?”

Orang maupun hewan peliharaan yang Anda tanyakan akan di-highlight dalam warna biru dan kuning / Lighthouse AI
Orang maupun hewan peliharaan yang Anda tanyakan akan di-highlight dalam warna biru dan kuning / Lighthouse AI

Selanjutnya, Lighthouse akan memberikan jawaban dalam bentuk video dimana orang maupun hewan yang Anda tanyakan itu tadi telah di-highlight dalam warna yang berbeda. Semua ini disimpan dalam jaringan cloud dan dienkripsi, sehingga apapun yang terjadi Anda tetap punya arsip yang lengkap.

Anda bahkan bisa menginstruksikan Lighthouse untuk mengaktifkan fitur-fitur tertentu pada berbagai skenario. Contohnya, Anda bisa meminta Lighthouse untuk mengirim notifikasi ketika anak-anak Anda belum pulang lewat jam 4 sore.

Lighthouse menggunakan teknologi 'penglihatan' mirip seperti yang ada pada mobil tanpa sopir / Lighthouse AI
Lighthouse menggunakan teknologi ‘penglihatan’ mirip seperti yang ada pada mobil tanpa sopir / Lighthouse AI

Teknologi yang digunakan Lighthouse sejatinya mirip seperti teknologi yang digunakan pada mobil kemudi otomatis, dimana mobil dapat mengenali sekaligus membedakan objek di depan mereka dan bertindak menyesuaikan skenarionya. Pada kenyataannya, dua pendiri Lighthouse sebelumnya bisa dikatakan sebagai pionir pengembangan teknologi kemudi otomatis.

Saat ini Lighthouse masih dalam tahap akhir pengembangan sebelum siap dipasarkan mulai bulan September mendatang. Pengembangnya sudah menerima pre-order seharga $399 dengan bonus biaya berlangganan selama dua tahun, $499 selama empat tahun, dan $599 selama enam tahun. Setelahnya, Anda harus membayar biaya berlangganan sebesar $10 per bulan.

Sumber: Fast Company.

Kamera Pengawas Berbekal AI Bisa Berperan dalam Pencegahan Aksi Kriminal

Tidak terhitung jumlah aksi kriminal yang tertangkap kamera pengawas. Namun semua ini tetap tidak bisa mencegah kejadian tersebut terjadi. Bagaimana seandainya ada kamera pengawas yang dapat mendeteksi seorang penyusup lalu memberikan peringatan secara real-time?

Tidak lama lagi, impian tersebut mungkin akan terwujud. Movidius, perusahaan ahli computer vision yang belum lama ini diakuisisi Intel, telah bekerja sama dengan Hikvision guna merealisasikannya. Kalau Anda tidak kenal dengan Hikvision, perusahaan ini merupakan salah satu produsen kamera pengawas terbesar sejagat.

Kata kuncinya adalah artificial intelligence alias AI. Saat AI beserta elemen-elemen pendukungnya diintegrasikan ke kamera pengawas, maka pendeteksian seorang penyusup maupun paket barang yang mencurigakan sangat mungkin untuk dilakukan. Pada kenyataannya, teknologi buatan Movidius sudah digunakan di sejumlah perangkat populer, drone DJI Phantom 4 salah satunya.

Hikvision sendiri sejauh ini sebenarnya sudah memiliki sejumlah kamera yang dapat mengidentifikasi tipe mobil, mendeteksi penyusup atau bahkan pengemudi mobil yang lupa mengenakan sabuk pengaman, dengan tingkat akurasi 99 persen. Pun demikian, prosesnya masih harus mengandalkan jaringan cloud.

Apa yang Movidius tawarkan lewat platform Myriad 2 Vision Processing Unit (VPU) sederhananya adalah kemudahan melakukan itu semua secara lokal. Dengan kata lain, teknologi analisisnya sudah ditanamkan ke dalam kamera, dan prosesnya pun bisa berlangsung di tempat secara instan.

Semua ini merupakan komposisi dasar yang diperlukan untuk mewujudkan skenario di awal tadi. Kamera pengawas selama ini telah menjadi alat bantu yang efektif dalam menemukan bukti aksi kriminal. Namun ke depannya kamera pengawas juga bisa berperan dalam pencegahan aksi kriminal.

Sumber: Movidius dan Engadget.

Webcam Ini Siap Ubah TV Apapun Menjadi Alat Video Conferencing

Dewasa ini webcam mungkin sudah tidak termasuk perangkat yang wajib dibeli, apalagi mengingat aplikasi seperti Skype atau Hangouts sangat mudah diakses melalui smartphone dan laptop. Untuk bisa menarik perhatian di tahun 2016 ini, sebuah webcam harus benar-benar menawarkan inovasi dan kemudahan bagi penggunanya.

Datanglah Hello, sebuah webcam canggih yang akan menyulap TV atau monitor apapun menjadi alat video conferencing, screen sharing maupun live broadcasting. Syaratnya hanya satu: TV tersebut harus mempunyai port HDMI.

Selanjutnya, Hello tinggal disambungkan ke ponsel via Bluetooth. Lewat aplikasi pendampingnya ini, Hello dapat dihubungkan ke jaringan Wi-Fi. Dari situ, ketika pengguna menerima panggilan video di ponselnya, ia dapat meneruskannya ke TV dengan satu swipe.

Di balik casing aluminiumnya, bernaung sensor 4K dan prosesor quad-core, plus sebuah lensa wide-angle yang dilengkapi tilting sensor guna memastikan posisinya selalu berada di titik tengah horizontal. Empat buah mikrofon telah disebar di sekujur tubuh Hello dengan tujuan supaya video conferencing bisa berjalan lancar karena semua masukan anggota tim dapat didengar dengan jelas.

Menariknya, Hello juga bisa difungsikan sebagai kamera pengawas. Ia telah dibekali dengan motion sensor yang dapat mendeteksi gerakan, dan melaporkannya pada pengguna via aplikasi pendamping. Terakhir, Hello juga bisa dioperasikan dengan perintah suara.

Hello dikembangkan oleh developer software video conferencing Solaborate. Perangkat ini sekarang sedang ditawarkan lewat Kickstarter seharga $189. Solaborate sepertinya akan menarik biaya berlangganan untuk bisa mengakses semua fitur Hello; tapi khusus para backer Kickstarter, mereka akan digratiskan selamanya.