Dirancang Untuk Para Kreator, Lini ConceptD Resmi Diperkenalkan di Acer Day 2019

Sejak 2017, program Acer Day dilangsungkan sebagai wujud apreasiasi sang perusahaan PC asal Taiwan itu pada para konsumen di Indonesia. Ajang ketiganya kembali dimeriahkan oleh potongan harga, point reward hingga hadiah berupa paket wisata ke Korea Selatan. Untuk berpartisipasi, yang perlu Anda lakukan hanyalah membeli produk Acer atau bermain game selama program berlangsung.

Digelar pada tanggal 18 Juli hingga 30 September 2019, hal istimewa dari pelaksanaan Acer Day 2019 ialah momennya bersamaan dengan ulang tahun Acer Indonesia ke-20. Dalam presentasinya, presiden direktur Herbet Ang menyampaikan bahwa mereka sudah menyiapkan tidak kurang dari 2.222 hadiah buat konsumen. Acer juga tidak lupa membahas sejumlah perangkat yang jadi andalan mereka, di antaranya ialah Nitro 7 dan 5, Swift 3, serta Swift 7 (2019) yang saat ini memegang rekor sebagai laptop 14-inci tertipis di dunia.

Acer 1

Selain nama-nama familier, Acer menggunakan kesempatan Acer Day 2019 untuk memperkenalkan lini laptop baru di Indonesia. Setelah melakukan debutnya di Acer@Next New York pada bulan April 2019 silam, sang produsen akhirnya mulai membawa keluarga ConceptD ke tanah air. ConceptD adalah deretan produk yang dirancang khusus bagi para kreator konten, terdiri dari PC desktop, laptop, monitor serta head-mounted display virtual reality.

Acer 4

 

ConceptD

Kreator merupakan sebuah istilah luas yang menjangkau beragam jenis pekerja kreatif. Acer sendiri membaginya dalam tiga kategori: 2D (fotografer, desainer grafis, streamer), 3D (developer game, studio komersial TV, studio visualisasi arsitektur), dan engineering (insinyur, desain arsitektur, desain produk). Itu artinya, ConceptD harus menawarkan keseimbangan yang baik antara fungsi, presisi, performa dan desain.

Acer 6

Sebagai langkah awal kiprah ConceptD di Indonesia, Acer menyuguhkan kita dua varian, yaitu ConceptD 7 dan 5. Karena ditujukan untuk mengedepankan kinerja, dua model PC ini semuanya dibekali kartu grafis discrete dan prosesor high-end. ConceptD 5 dipersenjatai Intel Core i7-8705G plus Radeon RX Vega M GL, sedangkan ConceptD 7 menyuguhkan Intel Core i7-9750H dan GPU Nvidia GeForce RTX 2080 Max-Q.

Acer 9

Satu aspek istimewa dari ConceptD terletak pada layarnya. Acer memahami pentingnya keakuratan reproduksi warna bagi sejumlah ranah pekerjaan, misalnya fotografer dan desainer. Itu sebabnya mereka ingin memastikan konsumen mendapatkan layar berkualitas tinggi. Kedua model ini menyajikan panel seluas 15,6-inci beresolusi UHD 4K yang tersertifikasi Pantone, dengan color gamut Adobe RGB 100 persen serta Delta E kurang dari 1,5.

Acer 7

Delta E atau dE ialah sebuah cara untuk menghitung perbedaan atau kesalahan warna secara matematis. Metode ini berguna buat memilah dan membedakan warna-warna yang mirip atau ‘berdekatan’, sangat krusial di bidang komersial dan pengendalian mutu. Semakin kecil angka Delta E, maka kian baik juga kemampuan panel mereproduksi warna. Jika angka dE mencapai 0, maka dua warna yang dikomparasi betul-betul sama.

Acer 10

Acer ConceptD 5 mempunyai penampilan lebih ramping dibanding ConceptD 7, dengan rasio layar ke tubuh 80 persen, dan turut dilengkapi sensor pemindai sidik jari. Namun berkat volume yang sedikit lebih besar, ConceptD 7 mampu menyajikan spesifikasi hardware yang lebih tinggi (RAM mencapai 32GB dan memanfaatkan penyimpanan berbasis SSD NVME PCIe) serta sistem pendingin custom berbekal kipas 3D Aeroblade generasi keempat demi memastikan suaranya tidak pernah melampaui 40db ketika sedang bekerja keras.

Acer 12

Kedua laptop ConceptD mengusung chassis berbahan aluminium dengan permukaan tubuh warna putih. Perlu diingat bahwa putih bukanlah ‘warna identitas’ dari lini ConceptD karena beberapa varian seperti Desktop, Notebook dan monitor dibalut hitam.

Acer 13

Menariknya lagi, tim Acer Indonesia juga sempat menyebutkan bahwa ConceptD turut menawarkan opsi prosesor hingga Intel Xeon. Hal ini mengindikasikan bahwa ConceptD bukan hanya disiapkan khusus bagi para kreator, tapi dapat berfungsi pula sebagai workstation. Selain itu, kehadiran kartu grafis kelas GeForce RTX menegaskan kesanggupannya menangani permainan-permainan blockbuster terbaru.

Acer 15

 

Ketersediaan

Di Indonesia, Acer menjajakan ConceptD 5 dan 7 masing-masing seharga Rp 30 juta dan Rp 50 juta. Di Acer Day 2019, sepertinya hanya mereka berdua yang tidak mendapatkan potongan harga. Ketersediaannya juga kemungkinan sedikit lebih lambat dibanding model lain. Dari sesi bincang-bincang terpisah, seorang representasi Acer menyebutkan bahwa ConceptD baru betul-betul tiba di nusantara kurang lebih sebulan lagi.

Acer 2

Kembali ke Acer Day 2019, ada banyak program cashback serta hadiah langsung yang dapat Anda nikmati. Dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 6,5 juta, Anda bisa memiliki Swift 3 plus printer Canon Pixma. Potongan harga juga diterapkan pada seluruh varian Swift 3 lain, baik Acer Day Edition, Air maupun Infinity; lalu Nitro 5 (khususnya model berprosesor Ryzen) bisa dimiliki seharga mulai dari Rp 9,8 juta saja.

Acer 5

Acer 16

Berbobot Cuma 440g, GPD MicroPC Ialah Komputer Saku Untuk Para Profesional

Di tahun 2016, ketika demam notebook berperforma tinggi sedang ada di puncaknya, produsen bernama GPD mengajukan sebuah ide unik: bagaimana jika konsep laptop dan console handheld dipadukan jadi satu produk yang bisa Anda selipkan dalam kantong? Sejak saat itu, terlahir-lah perangkat-perangkat komputasi berukuran mungil – baik yang diracik sebagai netbook serta gaming PC.

Dan lewat produk terbarunya, sang produsen asal Shenzhen itu mencoba untuk memberi dukungan bagi ranah produktif. Belum lama ini, GPD menyingkap MicroPC, sebuah laptop berlayar 6-inci yang didesain khusus buat para profesional. Dengan wujud yang begitu mungil dan berat hanya 440-gram, GPD yakin MicroPC dapat menjadi solusi perangkat komputasi di berbagai skenario: eksplorasi, penambangan, arkeologi, institusi pendidikan, manufaktur, retail hingga militer.

MicroPC 2

MicroPC punya form factor menyerupai saudara-saudaranya, dengan dimensi 153x113x23.5-milimeter – kurang lebih sebesar dompet. Begitu layar diangkat, Anda segera disuguhkan papan ketik QWERTY minimalis yang turut ditunjang backlight putih. GPD menempatkan touchpad di area kanan atas serta rangkaian tombol mouse di sebelah kiri. MicroPC mengusung layar H-IPS buatan Sharp beresolusi 1290x720p yang diproteksi oleh lapisan Corning Gorilla Glass 4.

MicroPC 1

Salah satu hal menarik dari MicroPC adalah bagaimana GPD berupaya menyajikannya sebagai alternatif dari Microsoft Surface Go. Beberapa aspek menjadi komparasi, dan MicroPC memang unggul di beberapa poin, misalnya harga yang lebih terjangkau, opsi sistem operasi berbeda (ada Windows 10 Pro dan Ubuntu Mate 18.10), dan koneksi nirkabel lebih baru (Bluetooth 4.2 vs. 4.1).

MicroPC 4

Ditakar dari penampilan, Surface Go memang lebih tipis dibandingkan MicroPC, namun hal tersebut dimanfaatkan GPD untuk membubuhkan berbagai port fisik krusial seperti LAN, HDMI, tiga buah USB A, serta RS-232 yang mungkin masih dibutuhkan buat keperluan industri. Lalu produsen juga membekalinya dengan sistem pendingin aktif sehingga hardware dapat bekerja lebih maksimal. Tentu saja, produsen tidak melupakan konektivitas modern. MicroPC turut ditopang Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac dan slot card reader Micro SDXC.

MicroPC 3

Berbicara soal hardware, MicroPC diotaki oleh chip Intel Celeron N4100 berisi empat-core dan empat-thread, juga ditunjang GPU Intel UHD Graphics 600, memori RAM LPDDR4 8GB (Surface Go masih memakai LPDRR3), serta medium penyimpanan berbasis SSD M.2 seluas 128GB.

MicroPC kabarnya sudah masuk dalam tahap produksi, dan GPD punya agenda untuk mulai memasarkannya di bulan Mei 2019 ini. Produk bisa Anda pesan sekarang di situs Indie Gogo, dan selama kampanye crowdfunding masih berlangsung, MicroPC bisa dibeli seharga mulai dari US$ 314 – dengan harga retail US$ 414.

App Baru Microsoft Mempersilakan Kita Bermain Game Steam di Xbox One

Sejumlah teknologi telah Microsoft sediakan dalam merealisasikan komitmen mereka buat menyajikan ‘game sebagai layanan’. Beberapa contohnya meliputi Xbox Play Anywhere, yakni program cross-buy yang memungkinkan sebuah game bisa dimainkan konsumen di Xbox One serta PC miliknya. Lalu perusahaan saat ini diketahui sedang menggodok platform Project xCloud yang ditopang teknologi Azure.

Ada dugaan kuat kita akan mendengar informasi lebih detail mengenai proyek dan layanan gaming anyar Microsoft di Game Developers Conference 2019 minggu depan. Tapi sebelum acara itu dimulai, perusahaan pencipta sistem operasi Windows itu meluncurkan aplikasi unik yang memperkenankan kita menikmati permainan-permainan PC – baik punya Microsoft sendiri ataupun Steam – via Xbox One.

App bernama Wireless Display itu bisa segera Anda unduh secara cuma-cuma, disiapkan untuk menghadirkan standar Miracast yang sebelumnya sudah ada di Surface Hub dan perangkat berbasis Windows 10 ke console current generation Microsoft tersebut. Dengan Wireless Display, segala konten di komputer dapat di-share ke layar tempat Anda memasangkan Xbox One; termasuk foto, video sampai koleksi ratusan permainan di Steam.

Wireless Display 2

Untuk menggunakannya, Wireless Display perlu di-download di Xbox One dan PC. Aktifkan kedua perangkat, lalu tekan tombol Windows dan P di komputer buat membuka menu Project, selanjutnya klik opsi Connect to a Wireless Display dan pilih console Xbox. Di sana terdapat sejumlah setting latency, salah satunya dispesialisasikan pada gaming, atau Anda bisa memilih mode bekerja atau video. Perlu diketahui bahwa optimal atau tidaknya mode-mode tersebut bergantung pada koneksi internet.

Wireless Display 1

Wireless Display juga menawarkan dukungan controller Xbox, sehingga Anda dapat menikmati game-game PC dengan gamepad Microsoft ini. Namun untuk sekarang, app belum dibekali kompatibilitas keyboard serta mouse. Dukungan dua periferal input itu sebetulnya sudah hadir di Xbox One via update tahun lalu, dan saya menduga akan tiba di app lewat pembaruan – apalagi opsi buat menyalakan fitur ini bertuliskan ‘Allow mouse, keyboard, touch, and pen input from this device‘.

Wireless Display 3

Sebelum mendarat di Xbox One, kapabilitas ini dikenal dengan nama Connect to Windows. Fungsinya adalah menampilkan konten di komputer ber-OS Windows 10 ke perangkat Surface Hub. Transformasinya menjadi Wireless Display tentu saja membuka lebih banyak potensi pemakaian, dan ia bisa jadi pilihan alternatif dari AirServer Xbox Edition yang dibanderol seharga US$ 20.

Via DigitalTrends & Engadget.

Lenovo Luncurkan PC Desktop Monster Berteknologi Real-Time Ray Tracing di Indonesia

Sedang terjadi transisi menarik dalam perancangan perangkat gaming. Produsen mulai memahami bahwa siapa saja bisa jadi gamer, dan mereka tak perlu mensegmentasi produk lewat desain. PC laptop dan desktop gaming terbaru kini mempunyai penampilan yang lebih sederhana dari pendahulunya. Arahan tersebut membuatnya lebih fleksibel dan tidak terlalu mencuri perhatian seperti pohon Natal di bulan Juli.

Kita dapat melihat sendiri bagaimana pendekatan simpel dan elegan ini diadopsi beragam produsen, misalnya MSI dengan GS65 Stealth Thin-nya atau Asus melalui ROG Strix Hero dan Scar. Selain merek-merek Taiwan itu, satu perusahaan IT Tiongkok juga mengusung taktik serupa di lini gaming mereka. Lenovo Legion ‘generasi baru’ melakukan debutnya di Indonesia lewat Y530 pada bulan September silam, dan baru saja meluncurkan varian desktop-nya.

C730 13

Lenovo Legion C730 Cube diramu sebagai penerus IdeaCentre Y720 Cube. Ia merupakan PC desktop yang disiapkan agar mudah dibawa serta cukup ringkas untuk digunakan di acara-acara LAN party. Namun meski perangkat tetap mengedepankan konsep sang pendahulu, C730 memperoleh perombakan cukup signifikan di aspek desain. Dan menariknya lagi, ia adalah salah satu desktop built-up pertama yang mengusung kartu grafis baru Nvidia.

C730 11

 

Transformasi desain

Hilang sudah sudut-sudut tajam dan tema visor ala ‘helm legiun’ yang melekat pada IdeaCentre Y720 Cube. Wujud C730 jauh lebih rendah hati. Konstruksinya terbuat dari kombinasi logam dan plastik, kali ini penampilannya lebih menyerupai kubus, memiliki dimensi 231x332x242mm, berbobot 9kg, dengan tubuh berwarna abu-abu ala besi. Ia memang bukanlah desktop small-form factor yang gampang ditenteng, namun handle di bagian atas memang sengaja dibuat agar C730 Cube mudah diangkat.

C730 7

Simpel tidak berarti C730 tidak stylish. Sebaliknya, ia tampak lebih elegan dan serius dibanding Y720. Di bagian depan, Lenovo membubuhkan susunan lubang grille bundar. Selanjutnya, Anda dapat mengintip kartu grafis lewat jendela transparan di atas. Produsen tidak lupa menghias jendela tersebut dengan pencahayaan LED RGB yang bisa dikonfigurasi. Lalu untuk mengakses hardware, Anda tinggal membuka panel di sebelah kanan.

C730 8

C730 3

Jika mengomparasinya secara teliti, mungkin Anda penasaran mengapa Legion C730 punya volume lebih besar dari Y720 ketika perusahaan lain berlomba-lomba untuk menyusutkan ukuran produk. Produsen menjelaskan bahwa banyak pengguna Y720 yang meminta Lenovo memberikan lebih banyak keleluasaan bongkar-pasang komponen. Menurut Lenovo, bertambahnya volume demi memudahkan proses upgrade dapat dimaklumi.

C730 2

Lenovo memposisikan tombol power secara unik di pojok kanan atas. Kemudian, di area bawah, tersedia sepasang port audio 3,5mm dan USB 3.0. Anda dapat menemukan konektivitas fisik lebih lengkap di belakang. Di sana ada HDMI dan DVI (bergantung dari jenis kartu grafisnya), LAN, sebuah port audio lagi, dua buah USB 2.0 dan empat slot USB 3.1. Untuk sebuah desktop bergelar ‘VR Ready’, Lenovo tidak mencantumkan HDMI di bagian depan buat menyederhanakan koneksi.

C730 6

 

Hardware terbaru di dalam

Mendaratnya Legion C730 menandai dimulainya kiprah Lenovo dalam menyediakan mesin berteknologi real-time ray tracing di tanah air yang dihadirkan oleh kartu grafis Nvidia GeForce RTX. Ada langkah unik yang dilakukan produsen dalam melepas C730 di nusantara: mereka meluncurkan varian berspesifikasi paling canggih, namun malah tidak menyertakan model dengan GPU GTX 1060.

C730 4

Ada dua ‘SKU’ Legion C730 Cube yang Lenovo tawarkan di Indonesia, yaitu model bersenjata GeForce RTX 2070 dan prosesor Core i7-9700K, serta opsi spesifikasi monster berkartu grafis GeForce RTX 2080 dengan prosesor Core i9-9900K. C730 versi RTX 2070 dibekali RAM DDR4 16GB, SSD M.2 256GB dan hard drive 2TB; sedangkan tipe RTX 2080 dilengkapi RAM DDR4 32GB, SSD M.2 512GB serta hard disk 2TB.

C730 1

Satu hal yang saya sayangkan di peluncuran Legion C730 kemarin ialah absennya sesi demo. Media hanya bisa menyaksikan bagaimana sistem pencayahaan RGB-nya bekerja serta membuka panel samping untuk melihat susunan komponen di dalam. Padahal, GeForce RTX menyimpan banyak potensi. Selain spesialisasi pada fitur grafis real-time ray tracing, ia juga menyajikan Deep Learning Super-Sampling, yaitu kemampuan ala anti-aliasing buat melatih ‘GPU’ menghasilkan visual tajam dan mampu bekerja dua kali lebih cepat dibanding kartu grafis generasi sebelumnya.

C730 9

Lewat diskusi singkat bersama Lenovo Indonesia, tim mengungkap rencana buat menyertakan paket penjualan Legion C730 bersama keyboard, mouse dan bundel game dari Intel – tapi Lenovo belum memberikan detail penyajiannya lebih spesifik. Buat produk premium dengan harga yang tidak murah seperti ini, sangat mungkin konsumen mengharapkan adanya bonus.

C730 5

 

Harga, ketersediaan dan alternatif

Berdasarkan keterangan Lenovo, Legion C730 Cube telah mulai dipasarkan di Indonesia, saat dilangsungkannya final tingkat nasional acara League of Champions Series III tanggal 15 Desember kemarin (grand final diadakan di Bangkok bulan Januari nanti). Model dengan GeForce RTX 2070 dibanderol Rp 32 juta, dan versi ber-GPU RTX 2080 dipatok di harga Rp 50 juta ‘saja’.

Jika Anda penasaran mengapa Lenovo tidak memasukkan varian GTX seri 10, alasannya adalah mereka masih terus menyediakan IdeaCentre Y720 Cube.

C730 12

Selain itu, produsen turut memperluas konfigurasi laptop gaming Y530, mempersilakan konsumen memilih tipe berprosesor i5-8300H dengan kartu grafis GeForce GTX 1050 Ti. Desainnya serupa Y530 standar, dan juga ditopang oleh hard disk 1TB dan memori Intel Opane 16GB. Anda bisa memilikinya dengan mengeluarkan uang Rp 14,7 juta.

Status Pengapalan PC Global ‘Flat’, HP Tetap Jadi Nomor Satu

Setelah mengalami penurunan secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir, momentum pengapalan perangkat komputer personal akhirnya mulai stabil. Angkanya memang belum memperlihatkan adanya kenaikan signifikan, tapi berdasarkan laporan terbaru dari International Data Corporation, volume distribusi juga tidak menunjukkan kemerosotan.

Berdasarkan kalkulasi IDC terkait pertumbuhan year-on-year (tahun per tahun) di periode kuartal pertama 2017 ke 2018, pengapalan PC tidak menunjukkan peningkatan ataupun penurunan. Momentumnya flat di 0,0 persen. Hasil perhitungan ini jauh lebih baik dibanding perkiraan mereka sebelumnya, yang mengestimasi adanya penyusutan sebesar 1,5 persen.

Walaupun perhitungan ini bisa dibilang masih cukup dini, menurut IDC, stabilnya pengapalan PC merupakan akibat dari aktivitas di ranah komersial. Distribusi sistem spesialis bisnis racikan dengan Windows 10 racikan OEM-OEM ternama seperti HP, Dell dan Lenovo terlihat naik. Lalu kabarnya terdapat pula peningkatan permintaan dan ketertarikan terhadap produk notebook premium, baik di segmen konsumen maupun komersial.

Ranah gaming ternyata turut memberikan andil di sana. Produk di kelas inilah yang membuat PC tetap atraktif di mata konsumen. Saat ini, komunitas gaming  bertambah subur, sehingga mampu menjaga kepercayaan diri para produsen hardware. Laporan IDC ini juga mengindikasikan bahwa kawasan EMEA-lah yang paling antusias terhadap perangkat spesialis hiburan tersebut.

Ini dia rincian momentum pengapalan PC di wilayah berbeda:

Di Amerika, hampir seluruh vendor PC merasakan peningkatan penjualan notebook dengan total 13,5 juta unit di kuartal pertama 2018.

Lalu di Eropa, Timur Tengah dan Afrika, pasar PC tradisional menunjukkan pertumbuhan positif di berbagai kategori produk. Di sana, semakin banyak konsumen tertarik pada notebook-notebook premium.

Di Asia Pasifik (tak termasuk Jepang), pengapalan sedikit lebih rendah dari ekspektasi, kecuali di beberapa negara seperti Indonesia dan India. Di Tiongkok sendiri, momentumnya mengendur karena lemahnya promosi di segmen end-user dan sedikitnya permintaan di kelas komersial.

Pengapalan PC di Jepang juga tidak setinggi perkiraan sebelumnya namun tetap memperlihatkan kenaikan di triwulan pertama tahun ini.

Dilihat dari segi brand, HP masih berada di posisi pertama market share, kali ini persentasenya meningkat jadi 22,6 persen dengan pertumbuhan year-on-year 4,3 persen. Lenovo tetap berada di tempat kedua, tapi stagnan di 20,4 persen. Dell merupakan merek dengan kenaikan year-on-year tertinggi di 6,4 persen, saat ini menempati urutan ketiga.

Daftar dan kurva lengkapnya bisa Anda lihat di bawah.

IDC1

IDC2

HP Mendominasi Pasar PC di Tahun 2017

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, para analis pasar terus melihat turunnya angka pengapalan PC di 2017. Tapi hal ini juga diiringi transisi menarik: terhitung di kuartal pertama tahun lalu, Lenovo tak lagi jadi brand komputer nomor satu. Posisinya itu kini digantikan oleh Hewlett-Packard. Dan sepertinya, produsen asal Amerika itu terus mendominasi sepanjang tahun.

Berdasarkan data dari Gartner dan IDC, HP adalah produsen PC dengan angka distribusi terbesar di 2017. Selanjutnya, Lenovo berada di urutan kedua, dibuntuti oleh Dell di tempat ketiga; baru setelah itu ada Apple, Asus, kemudian Acer. Menariknya, kedua firma ini punya hasil perhitungan berbeda soal penjualan. Menurut Gartner, pasar PC masih merosot landai, sedangkan IDC melihat adanya peningkatan.

Di kuartal empat 2017, data pengapalan PC dari Gartner dan IDC tak jauh berbeda. HP menguasai pasar sebesar 22,5 (Gartner) sampai 23,5 (IDC) persen, kemudian Lenovo berada di 22-22,5 persen. Meski tampak ketat, laju pertumbuhan kedua merek sebetulnya cukup kontras. Dari komparasi di triwulan empat tahun 2016 dan 2017, distribusi PC HP meningkat antara 6,6 sampai 8,3 persen; sedangkan Lenovo dilaporkan menurun 0,7 persen (Gartner) atau stagnan (IDC).

Dari data kedua firma, hanya ada tiga merek yang mengalami kenaikan pengapalan selama setahun: HP, Dell dan Apple. Sisanya menyusut. Asus merupakan brand dengan penurunan terbesar, yaitu 10,6-11,3 persen.

Gartner memperkirakan bahwa distribusi PC global di triwulan terakhir 2017 merosot sebesar 2 persen ke 71,6 juta unit, namun menurut IDC, angkanya naik 0,7 persen dengan jumlah pengapalan 70,6 juta PC. Kedua firma sepertinya setuju penurunan tersebut hampir mencapai level paling rendah, dan dalam waktu dekat, titik baliknya akan segera tiba.

idc_pc_shipments_2017

 

gartner_pc_shipments_2017

Gartner mengabarkan ada 262,5 juta unit PC yang dikapalkan di tahun 2017, menurun 2,8 persen dibanding 2016. Mikako Kitagawa selaku principal analyst Gartner berpendapat, para brand ternama mulai memanfaatkan kemampuan operasional mereka untuk mengurangi ongkos produksi, menyingkirkan sejumlah vendor kecil hingga kelas menengah.

Menurut IDC, distribusi PC dari 2016 ke 2017 berkurang sebesar 2 persen ke 259,5 juta unit. Research manager Jay Chou menyampaikan, “Hasil di triwulan keempat menunjukkan adanya potensi peningkatan di ranah retail dan PC kelas konsumen. Hal ini dipicu oleh sejumlah produk yang menjanjikan daya tahan baterai, portabilitas tinggi, dan munculnya perangkat-perangkat dengan performa tinggi, sehingga konsumen kembali melihat segmen PC secara lebih serius.”

Sumber: VentureBeat.

[Review] Omen by HP ‘Hurricane’ 880-015d, Tawarkan Aspek Termanis Dari PC Desktop Gaming

Pengetahuan dasar mengenai hardware ialah hal wajib bagi mereka yang ingin menikmati video game di PC. Meski begitu, para produsen telah lama mencoba membuat akses serta penggunaannya lebih simpel dengan menyediakan laptop dan desktop built-up. Dan kedua jenis device gaming ini telah menjadi senjata andalan HP sejak Omen resmi tiba di Indonesia dua bulan silam.

Selama dua minggu ini, tim Hewlett-Packard memberikan saya kesempatan untuk menjajal langsung PC desktop Omen by HP. Unit ini memiliki nama model 880-015d ber-codename ‘Hurricane’, menyimpan prosesor i7-7700 dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060. Perangkat tersebut sedikit berbeda dari unit desktop Omen yang dipamerkan di acara peluncuran perdananya, baik dari aspek desain serta spesifikasi.

Omen 15

Omen 8

Omen 880-015d merupakan gaming PC VR ready, bisa langsung beroperasi begitu dikeluarkan dari packaging-nya (HP turut meminjamkan monitor 25er Display karena monitor tua saya tak lagi dapat diandalkan). Kesan yang saya peroleh dari sesi uji coba adalah bagaimana Omen by HP 880-015d tampak fokus pada kesederhanaan penggunaan. Sistem juga tersaji ‘bersih’, tak ada aplikasi-aplikasi yang berpotensi jadi bloatware.

Silakan simak ulasan lengkapnya di bawah.

 

Packaging

Omen by HP 880-015d dibungkus dalam kardus hitam besar. Ukurannya mengingatkan saya pada packaging case PC. Namun saat diangkat, ia tidak seberat yang saya kira. Di dalam, HP mengamankan PC dengan busa dan kain hitam, serta telah menyediakan kabel power (kabel HDMI sendiri dibundel bersama packaging monitor 25er Display).

Omen 4

 

Desain

Untuk sekarang, lineup komputer desktop Omen by HP memiliki kiblat desain yang sama. Omen 880-015d merupakan sistem gaming mid-tower, ukurannya memang cukup besar, tapi masih tampak elok saat Anda taruh di atas meja kerja. Tubuhnya didominasi warna hitam, memanfaatkan struktur dari logam dipadu plastik di area atas dan depan. PC mempunyai dimensi 44,21×19,2×41,72-sentimeter dan volume 32-liter.

Omen 24

Omen 5

Omen 25

Bagitu melihatnya, Anda akan langsung tahu bahwa Omen 880-015d ialah perangkat spesialis gaming. Tubuhnya dibuat sedikit menekuk ke area depan, lalu grille bergaris diagonal serta pola serat karbon (bukan karbon sungguhan) di sana memunculkan kesan sporty. Selanjutnya, desainer membubukan logo VoodooPC (yang kini diusung semua perangkat HP Omen) dengan LED merah didepan, dan mencantumkan lighting serupa pada celah di bawahnya, sehingga menyerupai visor robot.

Omen 22

Omen 23

Berbeda dari unit yang pernah HP pajang, Omen 880-015d tidak memiliki jendela transparan di sisi kiri sebagai sarana pamer hardware di dalam. Ia juga tak mempunyai pintu untuk mengakses tray hard drive dan SSD – Anda harus melakukannya secara manual. Namun hal tersebut tidak sulit dilakukan, cukup dengan menekan tombol di bagian atas-belakang buat membuka side panel.

Omen 10

Omen 2

Meski tidak seringkas notebook ataupun PC desktop dengan form factor yang lebih kecil, beberapa elemen pada Omen 880-015d memperlihatkan kesiapannya menunjang kegiatan LAN party.

Omen 19

Omen 21

Pertama, tersedia sejumlah port di area kanan-depan yang memudahkan saya mencolokkan bermacam-macam periferal. Selanjutnya, optical disc drive bersembunyi secara vertikal di sisi depan, bisa Anda keluarkan dengan menekan pelat jajar genjang di sebelah kanan logo VoodooPC. Ketiga, HP tak lupa menyediakan celah di atas, yang juga berperan sebagai handle, sehingga Omen 880-015d gampang diangkat.

Omen 7

Omen 6

 

Konektivitas

Sejumlah port yang diposisikan di kanan-depan secara tak langsung meminta saya untuk meletakkan PC di sebelah kiri monitor, keyboard dan mouse; karena dengan begitu memudahkan saya mengaksesnya. Di sana terdapat card reader 3-in-1, sepasang USB 3.0 type-C plus sepasang USB 3.0, dan dua port audio 3,5mm buat microphone serta headphone.

Omen 20

Omen 18

Di sisi belakang, konektivitasnya jauh lebih lengkap lagi, tersedia empat port USB 3.0, sepasang port USB 2.0, port local area network, beserta port-port yang berhubungan dengan grafis – termasuk HDMI, tiga DisplayPort dan satu DVI.

Salah satu alasan kenapa saya memuji kesederhaan penyuguhan PC ini adalah tersedianya konektivitas wireless 802.11a/b/g/n/ac dan Bluetooth 4.2 combo MU-MIMO. Tanpa perlu menambah dongle, melakukan instalasi atau mencolokkan kabel LAN; saya bisa segera tersambung ke Wi-Fi dan menggunakan controller game Bluetooth.

Omen 16

Omen 17

 

Hardware dan benchmark

Unit Omen by HP 880-015d yang saya ulas ini mempunyai komposisi hardware sebagai berikut:

  • Prosesor Intel Core Kaby Lake (7th Gen) i7-770 berkecepatan 3,6GHz
  • Kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 3GB
  • Mainboard HP 8308
  • Memori RAM DDR4 16GB (2x8GB)
  • Penyimpanan SSD M.2 128GB Samsung & hard disk 1-terabyte 7200rpm
  • Unit power supply 500-Watt Bronze

Omen 13

Beberapa software benchmark saya gunakan untuk menguji kinerja hardware gaming PC ini, di antaranya 3DMark 11 Performance 1.0, PCMark 10, Cinebench R15, 3DMark Time Spy (DirectX 12), serta Unigine Valley 1.0 dan Heaven 4.0. Ini dia hasilnya:

3DMark 11 Performance 1.0 menempatkan Omen 880-015d di antara kelas gaming PC VR ready dan perangkat gaming 4K. Sistem memperoleh skor 13.474 dan telah divalidasi.

Omen 41

Omen 40

 

Pengujian di PCMark 10 menghasilkan nilai 5.241, yang (uniknya) mengkategorikan angka tersebut di atas gaming PC 4K.

Omen 49

Omen 50

 

Di Cinebench R15, Intel Core i7-7700 di dalam Omen 880-015d mencetak skor 885.

Omen 42

 

Lalu dalam pengujian DirectX 12 via 3DMark Time Spy, PC desktop Omen 880-015d mendapatkan angka 3.607, memposisikannya di antara sistem VR ready pendukung Rift/Vive dan laptop gaming modern.

Omen 46

Omen 47

 

Sebelum benchmark dilakukan di Unigine Heaven 4.0 dan Valley 1.0, saya memodifikasi beberapa opsi grafis: memindahkan setting kualitas ke ultra, memilih anti-aliasing 8x, dan memasang tessellation di tingkat extreme (di Heaven 4.0).

Omen 43

Omen 39

Di Heaven, PC mengamankan skor 1.426 dengan FPS rata-rata 56,6; lalu di Valley, sistem memperoleh nilai 2.516 dan frame rate per detik rata-rata 60,1.

Omen 44

Omen 38

 

Gaming dan pengalaman pemakaian

Dalam waktu pengujian selama dua minggu, saya menggunakan Omen 880-015d untuk bekerja (mengetik) sehari-hari dan menjajal kemampuannya dengan tiga game: Titanfall 2, Divinity: Original Sin II, dan Project CARS 2. Hal yang saya apresiasi dari penyajiannya ialah bagaimana Hewlett-Packard menghidangkan sistem ber-OS Windows 10 secara bersih – tanpa ada terlalu banyak app preload yang berpeluang mengonsumsi memori dan penyimpanan.

Omen 12

Omen Command Center merupakan satu-satunya software yang didedikasikan untuk gaming, namun fungsinya lebih dikhususkan pada pemantauan hardware (menunjukkan persentase pemakaian CPU dan memori, serta temperatur GPU) ketimbang pengoptimalan. Di menu lain, Anda bisa menggunakan fitur Network Booster buat memprioritaskan bandwidth.

Omen 51

Omen 52

Pemanfaatan SSD sebagai drive utama membuat waktu boot dan load Windows 10 sangat singkat. HP juga menyiapkan drive recovery terpisah, seandainya terjadi insiden tak diduga yang melibatkan storage dan OS. Dan terlepas dari hardware high-end di dalam, Omen 880-015d juga bekerja dengan cukup hening, hanya mengeluarkan desiran halus saat perangkat sedang menangani game AAA.

Di Omen ‘Hurricane’ 880-015d, Divinity: Original Sin II tersaji semulus sutra. Hampir tak pernah sekalipun frame rate per detik turun dari angka 60 (terpantau dari Fraps), walau game berjalan di preset ultra dengan resolusi 1920×1080 serta menggunakan opsi V-sync triple buffering. Permainan tersebut terhidang sangat optimal, terlepas dari berbagai macam efek grafis yang muncul di layar – gelombang ombak di laut, pilar cahaya, necrofire di atas geladak kapal, serta sihir listrik yang menyambar dari genangan air.

Omen 29

Omen 28

Omen 26

Omen 27

 

Hal serupa berlaku pada Project CARS 2, dan merupakan kabar gembira bagi para penggemar game balap. Permainan baru Slightly Mad Studios itu tersuguh lancar di Omen 880-015d. Di setting grafis default, Project CARS otomatis memilihkan resolusi 1980×1080, dengan tekstur high, filter anisotropic 16x, dan MSAA medium. Meski belum ‘rata kanan’, visualnya sangat menawan. Beberapa kali kendaraan saya mengalami kecelakaan karena saya malah mengagumi efek pencahayaan dan detail di dashboard.

Omen 30

Omen 31

 

Omen 32

Omen 33

 

Titanfall 2-lah game yang membuat Omen 880-015d sedikit kewalahan. Beberapa kali setting grafis saya ubah demi menemukan keseimbangan terbaik antara kualitas visual dengan frame rate. Tapi bahkan ketika dynamic spot shadows saya matikan dan texture filtering dikurangi, saya kesulitan memperoleh frame rate per detik di atas 120. Solusi terampuhnya adalah menggeser slider adaptive resolution FPS target ke kanan. Fitur ini berfungsi untuk mengurangi resolusi pada objek demi mendapatkan frame rate target yang diinginkan.

Omen 34

Omen 35

Omen 36

Omen 37

 

Konklusi

Seperti sistem built-up lain, Omen by HP Hurricane 880-015d menawarkan aspek paling manis dari gaming PC: kesederhanaan pemakaian, kelengkapan konektivitas dan keleluasaan gonta-ganti serta upgrade komponen. Komposisi hardware di dalam disiapkan agar perangkat ini bisa langsung menghidangkan game tanpa membebani pengguna dengan proses perakitan dan instalasi.

Tentu saja ada harga yang harus Anda bayarkan buat memperoleh seluruh fasilitas ini. Angkanya cukup ‘menakjubkan’ karena hanya dengan mengeluarkan uang separuhnya, Anda sebetulnya dapat merakit sistem gaming berperforma kurang lebih setara. Tapi saya kembali ingatkan, Omen 880-015d bukanlah gaming PC untuk kalangan antusias hardware. Produk ini adalah solusi bagi Anda yang ingin menikmati permainan video di PC tanpa perlu melalui langkah-langkah kompleks, serta tak keberatan mengeluarkan uang lebih banyak.

Saat ini PC desktop Omen by HP 880-015d sudah bisa Anda miliki. Di Indonesia, produk dibanderol seharga Rp 22,5 juta.

Omen 3

Omen 9

Gamer PC Bergembiralah! Final Fantasy XV Akan Hadir di Windows

Melihat bagaimana belakangan Square Enix memperlakukan seri Final Fantasy mereka, ada peluang cukup besar bagi Final Fantasy XV untuk hadir di PC. Rumor dan spekulasi sudah berseliweran sejak tahun lalu, bahkan saya mendengar bocoran langsung dari individu yang mengaku telah memperoleh informasi dari staf Square Enix sendiri. Dan di minggu ini, penantian tersebut akhirnya usai.

Bersamaan dengan pelepasan trailer baru, sang publisher Jepang itu resmi mengumumkan eksistensi dari versi PC game Final Fantasy XV yang sebelumnya dirilis di PlayStation 4 dan Xbox One pada bulan November silam. Di komputer, Square Enix memberinya judul Final Fantasy XV: Windows Edition, sembari menekankan bahwa ‘Windows Edition’ lebih dari sekedar port. Publisher berkolaborasi bersama Nvidia demi memastikan ia menjadi versi terbaik.

Final Fantasy XV Windows Edition 2

Final Fantasy XV: Windows Edition kabarnya menyuguhkan semua konten yang ada di console, termasuk beragam update gratis dan juga downloadable content premium yang ditawarkan Season Pass. Trailer anyar berdurasi dua menit itu sendiri disiapkan buat mewakilkan anggunnya grafis permainan tersebut saat dijalankan di sistem berperforma tinggi. Video bisa Anda nikmati di 4K.

Lewat kerja sama dengan Nvidia, Square Enix menjanjikan dukungan resolusi native di UHD (3840×2160) dan maksimal 8K, dipadu fitur HDR10. Agar bisa menikmati game di resolusi super-tinggi serta HDR10, tentu saja Anda membutuhkan display yang kompatibel serta sistem operasi Windows 10 Creators Update. Sang publisher yakin Windows Edition akan menyuguhkan pengalaman bertualang di Eos yang lebih menawan dari sebelumnya.

Final Fantasy XV Windows Edition 3

“Bersiaplah untuk merasakan petualangan fantasi canggih, kini tersedia di Windows PC,” tulis Square Enix di page resmi FFXV di Steam. “Ditemani sahabat-sahabat terdekat, game akan membawa Anda dalam berkelana dalam dunia open-world yang cantik, menyaksikan pemandangan-pemandangan indah, dan bertemu langsung dengan makhluk raksasa sembari merebut kembali negeri Anda dari penjajah.”

Final Fantasy XV Windows Edition 4

Di laman Steam tersebut, Square Enix belum menyingkap daftar kebutuhan hardware, harga, serta kapan tepatnya Final Fantasy XV: Windows Edition akan diluncurkan. Publisher hanya menyampaikan bahwa permainan ini akan tersedia di ‘awal tahun 2018’.

Keberadaan Final Fantasy XV di PC sangat menarik karena berpotensi besar menggusur peran versi PS4 Pro sebagai opsi dengan grafis lebih baik – kecuali jika Anda sudah mempunyai console tersebut dan kebetulan tidak memiliki PC yang memadai. Gamer yang menginginkan visual terbaik pasti akan memilih Windows Edition.

Sumber: FinalFantasyXV.com.

Pengapalan PC di Kuartal Kedua 2017 Kembali Turun, HP Salip Lenovo ke Posisi Pertama

Lesunya penjualan PC bukan lagi cerita baru. Beberapa tahun lalu, penurunan angka distribusi membuat banyak orang berpikir bahwa era komputer personal akan segera berakhir, digantikan oleh perangkat-perangkat berukuran kecil yang lebih fleksibel dan ekonomis. Nyatanya PC tidak sekarat, ekosistemnya perangkat olah data ini hanya mengalami revolusi.

Namun jika sekedar menakar dari penjualan komputer ‘tradisional’, angkanya memang menurun. Berdasarkan data dari Gartner, distribusi PC kembali melemah di kuartal kedua tahun 2017. Itu berarti, pengapalan komputer personal terpantau menyusut 11 kuartal berturut-turut. Persentasenya cukup signifikan, yakni 4,3 persen ke angka 61,1 juta unit, rekor paling buruk sejak tahun 2007.

Terhitung di triwulan pertama 2017, penurunan distribusi dialami oleh hampir semua vendor PC besar, seperti Lenovo, Apple, Asus dan Acer. Hanya HP dan Dell yang mengalami peningkatan. Menariknya lagi, dua perusahaan inilah yang merasakan efek naiknya pengapalan selama lima kuartal. Di triwulan terakhir ini, HP dan Dell memperoleh kenaikan masing-masing sebesar 3,3 persen dan 1,4 persen.

Lenovo yang dahulu menempati urutan pertama sebagai brand PC terbesar terperosok 8,4 persen, sehingga posisi bergengsi itu berhasil direbut oleh HP dengan market share 20,8 persen versus 19,9 persen. Acer dan Asus sendiri dihantam turunnya pengapalan sebesar 12,5 dan 10,3 persen.

Data dari IDC cukup serasi dengan Gartner, juga memperlihatkan keberhasilan HP menyusul Lenovo, dengan angka kenaikan/penurunan yang kurang lebih sama. Perbedaan terbesar dari kalkulasi mereka ada pada Apple. Menurut pemaparan Gartner, pengapalan komputer Apple berkurang 0,4 persen, sedangkan berdasarkan IDC, angkanya malah meningkat 1,7 persen.

Jadi sekali lagi, apakah PC betul-betul sedang sekarat? Tidak juga, jika kita beralih ke informasi dari Jon Peddie Research. Tim analis di sana menyampaikan bahwa keuntungan dari penjualan hardware PC diperkirakan bakal mencapai US$ 856 juta di tahun 2017, dengan lonjakan per tahun (CAGR) yang mencengangkan di 42 persen. Menurut JPR, faktor pendorong perkembangannya adalah eSport.

Kabarnya, kepopularitasan eSport memicu pembelian hardware dan periferal oleh konsumen-konsumen baru – misalnya layar beresolusi/refresh rate tinggi, keyboard dan mouse, headphone, hingga unit PC gaming siap pakai. Nilai transaksinya tidak tanggung-tanggung, sering kali melampaui US$ 1.000.

JPR mengestimasi, angka pembelian hardware PC berpotensi menyentuh US$ 2,2 miliar di tahun 2020. Dan jika kita memasukkan nilai dari iklan, software, dan pemasukan dari event dalam perhitungan tersebut, Jon Peddie Research yakin nilai pasar hardware PC saat ini telah menembus US$ 1,5 miliar.

Sumber: VentureBeat. Gambar header: Flickr.

Vaio, Toshiba dan Fujitsu Berkolaborasi Untuk Bangun Perusahaan PC Raksasa?

Begitu hebatnya dampak invasi perangkat mobile, beberapa tahun lalu sejumlah nama terkemuka terpaksa merelakan bisnis PC mereka. Seperti nasib Vaio, Toshiba dan Fujitsu telah mengungkap rencana buat men-spin-off divisi komputer mereka. Namun menariknya, tiga perusahaan tersebut dikabarkan mempunyai agenda besar untuk menyerbu kembali pasar komputer.

Bloomberg menyampaikan, Vaio Corp. sedikit lagi mendekati kesepakatan dengan Toshiba dan Fujitsu buat menggabungkan divisi PC mereka bersama-sama. Vaio berpeluang menjadi pemegang saham terbesar; dan melalui langkah ini, akan tercipta brand PC raksasa yang sanggup mendominasi wilayah Jepang dan bertahan dari menurunnya permintaan perangkat PC.

“Pasar PC terus berkurang, artinya wajar [bagi kami] untuk berkolaborasi dalam riset, bidang produksi, dan pemasaran,” tutur Hidemi Moue selaku chief executive officer Japan Industrial Partners, firma yang kini memegang brand Vaio. “Dengan begitu, kami bisa meminimalisir ‘kanibalisasi’.”

Berdasarkan penjelasan Moue, venture akan difokuskan ke pasar domestik dan tetap menitikberatkan penyediaan PC. Tentu saja tidak tertutup kemungkinan mereka memproduksi device selain komputer personal serta mendistribusikannya ke luar Jepang. Hal ini turut diindikasikan oleh peluncuran smartphone Windows 10 Vaio dua minggu silam.

Perlu Anda tahu, dibanding Vaio, peruntungan Toshiba dan Fujitsu terbilang lebih baik. Nilai saham Toshiba mengalami kenaikan sebesar 8,2 persen, sedangkan Fujitsu memperoleh peningkatan 2,5 persen.

Tapi tidak semua orang seoptimis Moue. Analis Damian Thong dari Macquarie Group berpendapat, pendekatan kolaboratif ini akan jadi lebih masuk akal seandainya mereka berencana menciptakan produk konsumen niche. Kepada Bloomberg ia berkomentar, “Strategi penyatuan tiga produsen PC tersebut memiliki peluang kecil untuk dapat sukses di luar negeri.”

Jika dijumlahkan, Vaio, Toshiba dan Fujitsu akan menguasai sepertiga pasar Jepang, sanggup menandingi joint venture Lenovo dan NEC yang mengusasi posisi pertama. Dari data IDC, NEC-Lenovo mengendalikan sekitar 29 persen distribusi, terhitung di bulan Juli sampai September tahun lalu. Ia dibuntuti Fujitsu dan Toshiba di urutan kedua (17 persen) dan ketiga (12 persen). Vaio sendiri enggan memberi tahu angka penjualan mereka.

Terkait strategi ini, Fujitsu masih enggan memberikan komentar. Sedangkan juru bicara Toshiba Hirokazu Tsukimoto hanya berkata, “Di ranah bisnis PC, tersedia opsi untuk kerja sama dan restrukturisasi, tapi hingga kini kami belum memberikan keputusan apapun.”

Via ZDNet.