Gigabyte Aero 15 Ialah Laptop VR dan Gaming Ready Berketebalan Kurang dari 2cm

Di era arsitektur Nvidia Maxwell, konsumen mulai diperlihatkan keajaiban laptop-laptop tipis dengan kemampuan menangani konten VR. Konsep ini semakin matang berkat hadirnya kartu grafis Pascal, dan menjadi arahan utama Gigabyte dalam merancang lineup Aero. Setelah memperkenalkan Aero 14 di pertengahan 2016, Gigabyte siap berkompetisi di kelas yang lebih ramai.

Produsen hardware asal Taiwan itu baru saja mengumumkan eksistensi dari Aero 15, laptop 15-inci yang menyimpan komponen high-end dengan ketebalan kurang dari 2-sentimeter. Berkat ukuran panel yang lebih lebar, Aero 15 terlihat lebih ramping dari saudarinya. Dan walaupun tipis, ia tidak kesulitan untuk menjalankan game-game blockbuster terbaru di setting grafis tinggi, bahkan siap menjalankan VR.

Aero 15

Salah satu aspek menarik di Aero 15 adalah fokus Gigabyte pada desain dan build-quality. Ketika keluarga Aorus betul-betul mengangkat tema gaming dengan dominasi warna hitam dan bumbu perak, Aero tampil penuh warna, membuatnya pas digunakan baik oleh gamer, desainer maupun Anda yang mengutamakan gaya. Chassis-nya diproduksi secara detail via CNC, lalu Gigabyte memanfaatkan metode nano-imprint litography untuk menghadirkan permukaan bertekstur halus.

Aero 15 1

Ketika lid dibuka, Anda disuguhkan panel berbingkai super-tipis – bezel-nya hanya 5-milimeter. Dengan begini, produsen bisa meminimalisir luas permukaan dan bobot. Meski demikian, Gigabyte tidak mengorbankan fungsi-fungsi penting: tak lupa membubuhkan numpad, touchpad yang lapang, serta keyboard chiclet tanpa pengurangan ukuran. Semua konektivitas esensial juga tersedia di sana, dari mulai USB 3.0, USB 3.1 type-C, HDMI 2.0, SD card reader, hingga port LAN.

Aero 15 2

Gigabyte menawarkan pilihan tipe layar 15,6-inci full-HD IPS atau panel 4K; serta bagian punggung berwarna jingga, hijau dan hitam dengan garis oranye. Dan tidak kalah dari perangkat gaming kompetitor, keyboard Aero 15 turut dilengkapi pencahayaan LED RGB, semuanya dapat diprogram. Aero 15 berdimensi 356,4x250x19,9-milimeter dan berbobot 2,1-kilogram – sudah termasuk baterai dan SSD.

Aero 15 4

Di dalam, produsen mengandalkan kombinasi dari prosesor Intel Core generasi ketujuh i7-7700HQ dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 sebagai komponen utama buat mengolah tugas-tugas yang diberikan pada Aero 15. Selain itu, Anda disuguhkan opsi RAM DDR4 2400 dual channel 8 atau 16GB, menunjang hingga 32GB; penyimpanan berbasis SSD M.2 (mendukung NVMe PCIe X4); dan dibekali baterai 94,24Wh.

Gigabyte Aero 15 kabarnya telah mulai dipasarkan – TechRadar dan Notebook Check bahkan sudah memublikasikan ulasannya. Produk ini dijajakan di kisaran harga US$ 1.900.

Sumber: Gigabyte.

Acer Predator Triton 700 Siap Tantang Razer Blade di Segmen Gaming Laptop Berbodi Tipis

Tidak bisa dipungkiri, Razer Blade merupakan salah satu gaming laptop paling cantik yang ada di pasaran saat ini. Bodinya tipis, tapi di saat yang sama mengemas spesifikasi yang mumpuni untuk bisa menjalankan gamegame terkini dengan lancar. Saingannya pun selama ini bisa dibilang tidak ada, tapi semua itu berubah mulai hari ini.

Acer baru saja mengungkap lini gaming laptop terbarunya, Predator Triton. Model perdananya, Triton 700 hampir sama tipisnya dengan Razer Blade di angka 18,9 mm, sedangkan bobot sasis aluminiumnya secara keseluruhan berkisar 2,6 kg. Desainnya yang tergolong minimalis juga menunjukkan bahwa Acer benar-benar mengincar Razer Blade dengan laptop ini.

Di balik bodi yang tipis itu bernaung spesifikasi kelas atas. Utamanya prosesor Intel Core generasi ketujuh Kaby Lake, kartu grafis Nvidia GeForce 10-Series, RAM DDR4 hingga 32 GB dan sepasang SSD tipe PCIe yang sejauh ini belum tertandingi performanya.

Soal GPU-nya, Acer memang belum menyebutkan secara pasti model GeForce 10-Series yang digunakan, tapi mengingat Acer melabeli Predator Triton 700 sebagai laptop yang VR-ready, pastinya model yang dipakai minimal adalah GTX 1060.

Keyboard-nya menggunakan switch mekanik, sedangkan trackpad-nya yang berada di atas dilapisi kaca Gorilla Glass / Acer
Keyboard-nya menggunakan switch mekanik, sedangkan trackpad-nya yang berada di atas dilapisi kaca Gorilla Glass / Acer

Layarnya sendiri merupakan panel IPS 15,6 inci beresolusi full-HD. Acer tampaknya lebih mementingkan performa ketimbang jumlah pixel di sini. Sebagai bonus, perangkat telah mendukung fitur Nvidia G-Sync buat yang hendak menyambungkannya dengan monitor eksternal.

Acer tidak lupa menyematkan keyboard mekanik pada Triton 700. Trackpad-nya sendiri diposisikan di atas keyboard dan dilapisi kaca Gorilla Glass. Penempatannya mungkin membuat Anda sedikit terheran-heran, tapi saya kira konsumennya pasti lebih memilih untuk menggunakan mouse gaming ketimbang trackpad.

Acer Predator Triton 700 rencananya bakal dilepas ke pasar AS mulai Agustus mendatang dengan banderol harga mulai $2.999. Sejauh ini belum ada informasi apakah Acer berniat memboyongnya ke pasar Asia.

Sumber: PR Newswire.

VR One dan Camo Squad Jadi Primadona di Acara Peluncuran Notebook Gaming Baru MSI

Produsen PC mainstream tidak akan ragu memasukkan perangkat berspesifikasi hardware mumpuni ke kategori gaming. Umumnya, mereka menakar kapabilitas berdasarkan kartu grafis dan prosesor. Namun bagi MSI, komponen internal hanyalah satu dari lima pilar penting penopang kegiatan gaming. Empat hal lainnya turut mereka sorot di acara peluncuran laptop Gaming G Series terbaru.

MSI NB 18

Selain performa hardware, MSI menjelaskan bahwa tim desainer wajib memikirkan aspek layar, audio, kendali, dan stream. Fitur terakhir ini belakangan menjadi standar baru terkait naik daunnya kegiatan live streaming di kalangan gamer. Dan karena alasan itulah sang produsen asal Taiwan mau repot-repot menyediakan fitur yang biasanya dianggap sebagai sekadar gimmick oleh user awam.

MSI NB 22

Hasil dari jerih payah itu telah MSI nikmati dengan menjadi perusahaan notebook gaming nomor satu di dunia. Namun dengan menjadi pionir di bidang penyediaan perangkat gaming high-end dan memparakarsai ‘gerakan’ notebook pendukung VR, bukan berarti MSI melupakan kelas entry-level. Yang terjadi malah sebaliknya. Mereka sangat antusias menyambut kehadiran kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 dan 1050 Ti. Momen tersebut juga bertepatan bersama pelepasan resmi prosesor Intel Core generasi ke-7.

MSI NB 03

Setelah menyingkap deretan laptop gaming bersenjata Kaby Lake di CES 2017, Micro-Star International meluncurkan seluruh perangkat tersebut di Indonesia pada tanggal 18 April 2017 kemarin. Langkah ini cukup menarik mengingat sebenarnya, produk-produk ini sudah lebih dulu hadir di tanah air dibanding punya kompetitor.

MSI NB 21

GTX 1050 dan versi Ti-nya memperkenankan para produsen menekan harga laptop gaming. Tapi MSI melangkah lebih jauh, seakan-akan bersikeras tak mau berkompromi pada performa. Sebagai solusi, mereka membekali laptop bersama kapabilitas overclock instan via tool Dragon Center. Cukup pindahkan profile ke mode Turbo, maka kinerja notebook melonjak hingga 25 persen. Bahkan tanpa overclock, performa CPU di device-device anyar itu sudah 15 persen lebih tinggi dari varian terdahulu.

MSI NB 04

Upgrade ke prosesor Intel generasi baru diterapkan ke seluruh varian – GT, GS, GE, GP, hingga tipe entry-level GL. Dan buat merayakan pelepasan ‘resminya’ di Indonesia, MSI juga memperkenalkan edisi spesial dari GE62 dengan skin kamuflase serta mempersilakan para tamu menjajal langsung PC backpack VR One.

MSI NB 17

MSI GE62 Camo Squad

Setelah sukses melangsungkan kerja sama dengan Blizzard tahun lalu, kali ini MSI menggandeng Ubisoft demi menyediakan produk edisi terbatas dari keluarga notebook kelas menengah, GE. Langkah ini bisa dipahami mengingat GE adalah laptop gaming terlaris sang produsen. Kemudian hal apa yang membuat Camo Squad berbeda?

MSI NB 10

MSI NB 08

Di sisi penampilan, hilang sudah dominasi warna hitam yang biasanya menyelimuti notebook gaming MSI. GE62 kini didandani permukaan bercorak digital camo berwarna coklat – pada lid dan juga area palm rest. Kamuflase tersebut bukan sekedar stiker, tapi diukir dengan laser. Logo Gaming G Series turut memperoleh pembaruan. Tulisan itu dihilangkan, sekarang hanya menampilkan ilustrasi naga putih berlatar belakang merah.

MSI NB 01

MSI NB 11

Dengan membeli GE62 Camo Squad, Anda juga akan mendapatkan satu kopi permainan Tom Clancy’s Ghost Recon: Wildlands plus Season Pass, beserta ransel, botol minum, mouse mat dan dog tags (selain dog tags, semuanya memiliki pola digital camo serupa laptop).

MSI NB 06

MSI NB 07

Di dalam, GE62 Camo Squad dipersenjatai prosesor Intel Core i7-7700HQ dengan pilihan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050Ti atau 1060. Anda tak perlu mempertanyakan kesanggupan 1050 Ti buat menangani permainan-permainan terbaru di setting ‘mentok kanan’, sedangkan GTX 1060 sudah masuk ke kategori VR ready.

MSI NB 09

MSI NB 16

MSI VR One

VR One ialah realisasi dari konsep PC backpack pendukung virtual reality yang MSI presentasikan di Computex Taipei 2016. Device ini resmi diumumkan di Tokyo Game Show 2016. Komputer berpenampilan seperti tas ransel itu menjadi pusat perhatian di acara-acara pers MSI, termasuk di CES 2017. Dan pada tanggal 18 April kemarin, perangkat tersebut akhirnya dapat dicicipi oleh user Indonesia.

MSI NB 19

Kenyamanan dan performa ialah dua faktor yang jadi perhatian MSI saat merancang VR One. Menyediakan hardware penunjang VR untuk sekarang tak lagi terlalu sulit, tapi produsen juga harus memerhatikan agar device nyaman serta mudah digunakan – karena tak seperti PC biasa, VR One dikenakan di tubuh. Kabar gembiranya, MSI sukses memangkas volume dan beban yang ada di tipe purwarupa, sehingga kini penampilan VR One jauh lebih tipis dan berbobot cuma 3,7kg.

MSI NB 12

MSI NB 02

Tak seperti laptop, VR One mampu menyuguhkan performa hardware maksimal tanpa perlu tersambung ke sumber listrik. Sumber tenaga utamanya adalah unit baterai yang bisa menjaga sistem tetap menyala hingga 1,5 jam. Dan berkat konstruksi hot swap, proses gonta-ganti baterai jadi sangat mudah. VR One juga bekerja dengan sangat hening, mengeluarkan suara di bawah 40dBA.

MSI NB 015

Ketersediaan

Semua produk notebook gaming MSI sudah bisa Anda miliki sekarang, termasuk GE62 Camo Squad. Daftar harga dan informasi lengkap mengenai fitur-fitur di sana dapat Anda simak via tautan ini.

MSI NB 23

Berbulan-Bulan Setelah Diumumkan, Acer Akhirnya Resmi Luncurkan Predator 21 X

Makin diterimanya konsep laptop gaming adalah hasil dari jerih payah para produsen hardware dalam mengembangkan dan memasarkan perangkat portable yang ideal bagi gamer. Ada dua arahan yang umumnya mereka ambil: menyediakan device canggih bertubuh tipis atau bereksperimen lewat perangkat-perangkat monster. Predator 21 X masuk ke kategori terakhir ini.

Eksistensi dari Predator 21 X diungkap di penghujung Agustus 2016 silam. Ia merupakan respons dari Acer setelah rival-rivalnya mengenalkan notebook dengan liquid cooling serta laptop raksasa bersenjata keyboard mekanik. Predator 21 X ialah desktop replacement berlayar melengkung 21-inci yang turut dibekali sensor eye-tracking, keyboard mekanik, dan kapabilitas menghidangkan VR berkat kehadiran sepasang GPU GeForce GTX.

Kira-kira dua bulan setelahnya, Acer mengumpulkan media di Indonesia untuk menjajal langsung kapabilitas versi ‘demo’ Predator 21 X. Saat itu, sang produsen bilang mereka berencana buat membawanya masuk ke pasar lokal pada triwulan pertama 2017. Namun berbulan-bulan selepas momen itu, belum ada kabar dari Acer, hingga akhirnya Predator 21 X kembali dipamerkan di acara peluncuran Aspire VX 15 dan Aspire GX.

Baru di minggu kemarin Acer resmi melepas notebook monster itu di Taiwan, menandai dimulainya kiprah Predator 21 X secara global. Via Digitimes, presiden Dave Lin juga mengungkapkan berita gembira: banyak orang mem-pre-order Predator 21 X, walaupun ia tidak menyebutkan jumlah spesifiknya. Perangkat spesialis gaming dan ultrabook kabarnya merupakan andalan Acer di tengah merosotnya penjualan PC.

Predator 21X ialah laptop top-end dalam keluarga Predator. Device menyuguhkan layar curved 120Hz 21-inci demi memberikan pemain field of view lebih luas, kemudian Anda bisa menemukan sensor eye-tracking Tobii di bawah panel. Di bagian body-nya, layout Predator 21 X menyerupai seri MSI GT80 Titan, di mana hardware diletakkan di zona dekat layar, sehingga papan ketik mekanik dengan switch Cherry MX Brown menjorok ke depan, dan palm rest tersaji terpisah.

Jeroannya jauh lebih luar biasa lagi. Predator 21 X menyimpan prosesor Intel Core 17-7820HK, dua buah GPU Nvidia GeForce GTX 1080 via konfigurasi SLI, RAM DDR4-2400 sebesar 64GB, medium penyimpanan berupa empat buah SSD, serta didinginkan oleh lima kipas internal (tiga di antaranya adalah fan AeroBlade). Perangkat ini diproduksi oleh Compal Electronics, dibanderol di harga NT$ 300 ribu atau sekitar US$ 9,9 ribu.

Berdasarkan keterangan dari tim Acer, Predator 21 X kemungkinan akan mulai dijajakan di Indonesia di kuartal ketiga 2017. Harganya belum diketahui, tapi ada indikasi kuat lebih mahal dari Asus ROG GX800.

Lewat Inspiron 15 Gaming, Dell Tak Mau Tanggung-Tanggung Dalam Manjakan Gamer Indonesia

Dell mungkin belum punya rencana buat membawa kembali Alienware ke Indonesia, namun tak berarti sang produsen PC asal Amerika itu mengacuhkan potensi industri gaming di tanah air. Di kuartal pertama 2016, Dell mengenalkan sebuah laptop gaming entry level dengan penawaran yang cukup atraktif. Dan di tahun ini, Dell lebih serius lagi dalam melangkah.

Dell Inspiron 15 Gaming 16

Di tengah hebohnya pengenalan XPS anyar dan Dell Canvas di CES 2017 kemarin, salah satu device tampak mencolok dengan penampilan merah-hitamnya: sebuah laptop gaming non-Alienware, kemampuan hardware-nya dipamerkan dengan menjalankan ReCore. Perangkat ini sebetulnya masih merupakan anggota dari keluarga Inspiron. Melihat penyajiannya, saat itu saya berasumsi, ada peluang produk inilah yang nantinya akan Dell hadirkan buat berkompetisi di arena pacu gaming notebook nusantara.

Dell Inspiron 15 Gaming 14

Tepat di hari Selasa 4 April 2017 kemarin, Dell resmi meluncurkan Inspiron 15 seri 7000 di Indonesia. Sang produsen menjelaskan, strategi ini adalah respons dari meroketnya kepopularitasan PC gaming, sekarang kabarnya berada di rekor tertinggi. Penjualan hardware secara global diprediksi akan menembus angka US$ 35 miliar di 2018 – setelah sebelumnya melewati US$ 30 miliar di 2016. Notebook spesialis gaming belakangan juga jadi semakin terjangkau berkat ketersediaan kartu grafis GeForce GTX 1050 dan 1050 Ti.

Dell Inspiron 15 Gaming 17

Dell Inspiron 15 Gaming 19

Berbicara desain, Inspiron 15 7576 lebih merepresentasikan perangkat gaming sejati. Dell memberikan Anda dua pilihan warna: Inspiron 15 Gaming dengan sisi luar merah atau hitam. Kedua model memiliki grille lebar berpola segitiga di bawah depan, lalu Dell membubuhkan dua lubang heat sink di ujung bagian belakang. Baik grille maupun celah pembuangan panas didekorasi oleh warna merah.

Dell Inspiron 15 Gaming 12

Untuk metode input utama, Dell menyajikan papan ketik ber-layout lengkap dengan tombol chiclet. Keyboard tersebut dibekali LED backlight sehingga Inspiron 15 tetap efektif buat menemani Anda ber-gaming di ruang bercahaya redup. Touchpad-nya cukup lebar, disejajarkan dengan sisi kiri tombol spasi – posisinya sedikit condong ke sebelah kiri wrist rest.

Dell Inspiron 15 Gaming 10

Dell Inspiron 15 Gaming 2

Mempunyai dimensi 38,48×27,48×2,54-sentimeter, Inspiron 15 Gaming memang belum masuk ke kategori ultra-thin, tapi jika dibandingkan dengan notebook gaming lain, produk racikan Dell ini terbilang ramping. Komponen layar dan bagian keyboard tersambung via satu engsel panjang. Dan karena ukurannya tidak terlalu kecil, produsen bisa membubuhkan konektivitas fisik yang lengkap: di sana Anda bisa menemukan tiga buah port USB 3.0, HDMI 2.0, card reader SD/MMC, LAN, serta port audio 3,5mm.

Dell Inspiron 15 Gaming 3

Dell Inspiron 15 Gaming 1

Sesuai namanya, Dell Inspiron 15 Gaming 7576 menghidangkan layar LED seluas 15,6-inci. Panel tersebut berjenis anti-glare, memiliki resolusi 1920x1080p. Di sesi tanya jawab, saya mencoba menggali lebih dalam spesifikasi dari panel tersebut, dan menemukan bahwa Dell mengusung tipe ‘standar’ dengan refresh rate 60Hz tanpa kehadiran teknologi G-Sync. Namun buat produk gaming kelas menengah, saya rasa kekurangan kecil ini bisa dimaklumi.

Dell Inspiron 15 Gaming 9

Dell Inspiron 15 Gaming 4

Di kelas notebook gaming 15-inci, kompetisi memang sangat ketat dan Dell tahu mereka harus menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Salah satu fitur andalan di Inspiron 15 Gaming adalah sistem pendinginnya. Laptop ini memanfaatkan dua buah fan terpisah berdiameter kurang dari 25mm untuk mendinginkan CPU dan GPU, dipadu pipa pendingin yang lebih panjang dan tebal. Grille di depan punya dua peran: sebagai lokasi speaker serta juga jalan masuk aliran udara. Selanjutnya, udara panas dibuang ke arah belakang.

Dell Inspiron 15 Gaming 6

Fitur menarik lain dari Inspiron 15 Gaming terletak pada daya tahan baterai. Laptop menyimpan kapabilitas GeForce Battery Boost, memungkinkan gamer menikmati permainan lebih lama dengan performa ‘cukup memuaskan’ di 30 frame rate per detik ketika device tidak tersambung ke sumber listrik – didemonstrasikan lewat kemampuan notebook menangani Battlefield 1. Berdasarkan uji coba lab, Inspiron 15 Gaming diklaim bisa menghidangkan permainan hingga tiga jam lebih hanya berbekal baterai.

Dell Inspiron 15 Gaming 8

Dell menawarkan beberapa konfigurasi Inspiron 15 Gaming. Anda bisa memilih versi dengan prosesor Intel Core i7-7700HQ atau i5-7300HQ, RAM DDR4 4GB sampai 16GB, penyimpanan SSD 256GB atau hard drive 1TB, dan kartu grafis GeForce GTX 1050 atau GTX 1050 Ti. Komposisi ini sudah lebih dari cukup buat melahap permainan-permainan baru serta judul-judul kompetitif. Sayangnya tak seperti sejumlah rivalnya, Inspiron 15 7576 belum dilengkapi software penunjang game khusus ataupun fitur overclock instan.

Dell Inspiron 15 Gaming 11

Di live demo, laptop ini sama sekali tak kesulitan menjalankan Overwatch dan Forza Motorsport 6 Apex di setting grafis high dengan resolusi full-HD. Saya juga sempat menjajal langsung GRID Autosport di sana, dan game tersuguh optimal. Buat melengkapi pengalaman hiburan, Dell turut membubuhkan rangkaian speaker di depan, sebuah subwoofer, dibantu software Waves MaxxAudio Pro.

Dell Inspiron 15 Gaming 5

Dell Inspiron 15 Gaming 20

Notebook Dell Inspiron 15 Gaming sudah mulai dipasarkan di Indonesia, dijajakan dari harga Rp 12,6 juta hingga Rp 18 juta. Dengan membelinya, Anda juga memperoleh Dell Premium Support, di mana para teknisi siap menjawab pertanyaan pelanggan via telepon kapanpun (24/7), membantu diagnosis jarak jauh, hingga memberikan layanan perbaikan di tempat.

Dell Inspiron 15 Gaming 13

Dell Inspiron 15 Gaming 7

Simak Kecanggihan Asus ROG GX800, Laptop Gaming Dengan Pendingin Cairan Seharga Hampir Rp 100 Juta

Seperti banyak produsen lain, Asus tidak membuang-buang waktu dan segera merangkul teknologi chip Intel Core generasi ke-7 begitu Intel resmi meluncurkannya di bulan Januari kemarin. Tapi berbeda dari para rival yang umumnya hanya melakukan refresh, Asus memberikan perhatian khusus pada satu perangkat top-end di lini Republic of Gamers mereka.

GX800 19

Meskipun diracik sebagai penerus GX700, ada banyak upgrade yang Asus bubuhkan di ROG GX800. Dan setelah pertama kali diungkap di CES 2017 (kebetulan saya sempat mencoba, namun Asus saat itu belum mendemonstrasikan kapabilitasnya), sang perusahaan asal Taiwan akhirnya membawa ROG GX800 ke Indonesia. Tingginya performa dan fitur-fitur unik di sana memang dibarengi dengan tingginya harga, Asus menyebutnya sebagai ‘notebook gaming dewa khusus untuk sultan’.

GX800 24

GX800 25

Asus ROG merupakan keluarga perangkat gaming dengan anggota terbanyak – selain hardware serta PC, ROG juga meliputi beragam gaming gear. Dan sebelum membahas GX800, di presentasi, Asus memberikan penjelasan soal positioning masing-masing seri laptop gaming ROG: Strix (diumumkan perdana berbarengan dengan GX700 tahun lalu) ditujukan untuk gamer core, seri G diramu buat mereka yang menginginkan performa high-end, lalu seri GX disiapkan bagi konsumen yang menginginkan inovasi ekstrem.

GX800 17

Terobosan ekstrem yang dibawa oleh ROG GX800 sama seperti pendahulunya: ia adalah sebuah desktop replacement yang dipadu sistem pendingin berbasis cairan. Gunanya? GX800 bisa di-overclock – upaya peningkatan kecepatan komponen PC – sehingga Anda memperoleh performa lebih tinggi dari setup standar.

GX800 15

GX800 9

Tapi sejujurnya, laptop ini bukanlah produk ‘standar’. Komposisi hardware-nya sendiri masuk ke kategori monster: GX800 menyimpan sepasang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, dipasangkan dengan prosesor Intel Core i7-7820HK, lalu ada RAM DDR4 64GB, dan penyimpanan berupa tiga SSD M.2 PCIEX4 NVMe, masing-masing berkapasitas 512GB.

GX800 11

GX800 13

ROG GX800 mempunyai arahan desain hampir serupa dengan GX700. Tubuhnya dibalut pelat metalik berwarna kelabu, dikombinasikan bersama lapisan hitam di area keyboard, palm rest, dan bingkai layar. Asus bilang, rancangan bersudut dan tema asimetris di sana terinspirasi dari wujud pesawat tempur siluman. Lalu sisi depannya – dengan logo ROG menyala dan dua garis oranye, diadopsi dari baju exoskeleton Iron Man.

GX800 6

GX800 2

Karena masuk ke kategori desktop replacement, GX800 bukanlah laptop yang pas untuk Anda bawa sehari-hari. Dimensinya sangat besar (45,8×33,8×4,54-sentimeter) dan tubuhnya sangat berat (5,7-kilogram). Dan angka ini belum termasuk docking Hydro Overclocking System-nya: berukuran 35,9×41,8×13,3-sentimeter, dengan berat 4,7-kilogram. Lalu agar berjalan sempurna, Anda harus menggunakan dua adaptor sebesar batu bata. Untuk membawanya, Asus menyediakan koper khusus.

GX800 4

Walaupun sudah pernah mencoba (atau mungkin memiliki) GX700, penampilan ROG GX800 tetap sanggup mengejutkan Anda. Saat dinyalakan, pencahayaan LED Aura RGB di keyboard segera menari indah. Masing-masing tuts bisa diprogram untuk menampilkan warna berbeda, dan output-nya terlihat terang dan vivid. Ketika tombol-tombol di sana ditekan, Anda juga akan mendapatkan sensasi berbeda dari GX700.

GX800 14

GX800 1

Hal ini disebabkan oleh pemanfaatan keyboard ber-switch mekanik. Menariknya, Asus memutuskan untuk tidak mengadopsi switch third-party, malah memanfaatkan kreasi mereka sendiri: switch bernama Mechanical Tactile Advanced Gaming atau MechTAG, menyuguhkan key travel sejauh 2,5mm dengan sensasi tactile dan fitur anti-ghosting – bisa membaca input 30 tombol sekaligus. Di bagian atas, Anda juga dapat menemukan tombol macro dan shortcut.

GX800 10

Untuk layarnya, ROG GX800 menghidangkan panel Nvidia G-Sync seluas 18,4-inci beresolusi 4K. Setup tersebut tidaklah berlebihan mengingat jeroan plus fitur overclocking di sana memungkinkan GX800 sanggup menangani permainan-permainan blockbuster terbaru di resolusi UHD dengan setting visual ‘ultra‘ di 60 frame rate per detik.

GX800 8

GX800 22

Overclock mungkin merupakan istilah yang terdengar kompleks di telinga orang awam, bahkan gamer core sekalipun. Namun dengan GX800, prosesnya berlangsung sederhana dan aman. Anda hanya perlu menyambungkan laptop ke Hydro Overclocking System, kemudian menguncinya dengan menekan tuas. Selanjutnya, sambungkan dua colokan power ke masing-masing komponen, dan Anda segera bisa mengakses profile ‘Extreme’ di app Gaming Center – membuat kecepatan CPU meningkat dari 3,2GHz ke 4,2GHz, kartu grafis melesat di 1.961MHz, lalu memori video serta DDR4 dapat di dorong masing-masing ke angka 5.200MHz dan 2.800MHz.

GX800 18

GX800 5

Acara konferensi pers yang dilaksanakan Asus di Jakarta kemarin menandai tersedianya ROG GX800 di Indonesia. Harganya memang tidak main-main – Asus tidak salah saat bilang bahwa device ini cocok buat para sultan. GX800 dibanderol seharga Rp 95,5 juta. Bundel pembelian sudah termasuk Hydro Overclocking System, gaming mouse, koper, tas ransel serta antena. Kabarnya, setidaknya dua unit GX800 telah terjual…

GX800 16

GX800 23

GX800 20

GX800 21

Acer Luncurkan Laptop Gaming Canggih dan PC Desktop VR Ready Baru

Kembalinya Predator ke ranah gaming memang belum lama, tapi saat ini Acer berhasil merebut gelar ‘penyedia perangkat gaming terlengkap’. Selain notebook dan PC, mereka juga menawarkan aksesori, monitor, tablet, hingga proyektor khusus gaming. Menariknya lagi, Acer tak pernah mengklaim bahwa hanya produk Predator saja yang disiapkan untuk mendukung gaming.

Acer Aspire VX 15 & GX 12

Jika dana Anda belum mencukupi untuk meminang Predator, kelas Acer Aspire bisa jadi alternatif terbaik. Beberapa model seperti seri VX dan GX dari awal sengaja dirancang buat menangani video game. Dan berkat ketersediaan prosesor Intel Kaby Lake serta kartu grafis Nvidia Pascal baru, perangkat tidak hanya dapat menyuguhkan performa lebih tinggi, harganya pun jadi lebih terjangkau.

Acer Aspire VX 15 & GX 10

Pada tanggal 2 Maret 2017 kemarin, Acer meluncurkan dua perangkat gaming baru yang kabarnya mendapatkan rekomendasi dari para gamer profesional. Mereka adalah laptop VX 15 dan PC desktop GX. Keduanya merupakan anggota dari keluarga besar Aspire, namun masih mewarisi performa serta elemen desain Predator yang agresif. Mereka sebetulnya sudah tiba di Indonesia sejak Desember kemarin, dipamerkan secara non-formal dalam kunjungan DailySocial ke markas Acer. Namun baru di acara inilah device resmi diperkenalkan.

Acer Aspire VX 15 & GX 9

Dengan menghadirkan Aspire GX dan VX 15, Acer mencoba meneruskan komitmen mereka untuk memenuhi kebutuhan semua segmen gamer, dari mulai kelas mainstream hingga kalangan profesional. Acer mendemonstrasikan kemampuan PC-PC ini dengan menjalankan game Overwatch, dan tentu saja, permainan tersaji sangat mulus di kedua perangkat.

 

Acer Aspire VX 15

Desain notebook 15-inci ini lebih berani dari Predator 15. Tubuhnya terlihat garang karena lebih tajam dan menyudut. Bukannya mengusung frame persegi panjang, layar dan tubuh Aspire VX 15 memiliki arahan oktagonal. Body-nya didominasi warna hitam kelabu, membuat area merah glossy di heat sink terlihat kontras. Warna merah yang sama Acer bubuhkan pada backlight keyboard, garis di pinggir touchpad, serta dua garis lampu LED di belakang layar. Saat layar dibuka, engsel metalik di sana segera mengingatkan kita bahwa VX 15 masih bagian dari Aspire.

Acer Aspire VX 15 & GX 6

Acer Aspire VX 15 & GX 7

Panel IPS 15,6-inci IPS dengan resolusi 1920x1080p disiapkan sebagai jendela Anda mengakses konten. Lalu untuk input kendali utama, Acer menyiapkan keyboard dengan highlight pada tuts WASD, lalu menempatkan tocuhpad sejajar tombol spasi. Buat menunjang fungsi hiburan, produsen menyematkan speaker TrueHarmony dipadu teknologi Dolby Audio Premium. Secara keseluruhan, Aspire VX 15 mempunyai dimensi 388,9×265,4×28,9-milimeter dan berat kurang lebih 2,5kg.

Acer Aspire VX 15 & GX 8

Dua komponen yang dipilih sebagai reaktor utama dari laptop gaming ini adalah prosesor Intel Core i7-7700HQ dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 – juga ada opsi GTX 1050 Ti. Aspire VX 15 menyimpan RAM DDR4 sebesar 16GB (bisa ditambah jadi 32GB), serta penyimpanan berbasis SSD 128GB plus hard drive 1TB. SSD sendiri dapat Anda upgrade ke tipe NVMe. Acer turut mengadopsi sistem pendingin high-end demi memastikan notebook tetap sejuk saat dipakai menjalankan game dalam waktu yang lama.

Acer Aspire VX 15 & GX 4

Acer Aspire VX 15 & GX 13

 

Acer Aspire GX Series

Sebagai versi mini dari G6, Predator G1 memang begitu menggoda, namun jujur saja, harganya masih berada di atas jangkauan gamer mainstream. Kabar gembiranya, GX siap jadi alternatif lebih terjangkau yang tidak kalah canggih. PC desktop gaming ini berdiri setinggi 397,9mm, dengan panjang dan lebar 463,3x125mm. Desainnya sangat menarik, tidak memakan banyak tempat seperti desktop mid-tower biasa, dan saya sangat menyukai lampu LED merah seperti mata robot ninja di sisi depannya.

Acer Aspire VX 15 & GX 2

Walaupun desainnya tidak serumit Predator G1, garis-garis tajam, serta sedikit pewarnaan merah di casing-nya menegaskan bahwa Aspire GX merupakan perangkat gaming sejati. Konektivitas penting bisa segera Anda temukan di sisi depan, di antaranya ada slot reader kartu microSD, port USB type-C, sepasang port audio 3,5mm in dan out, serta satu lagi USB 3.0. Port tersedia lebih banyak di belakang, totalnya ada 8 slot USB, juga dilengkapi HDMI, DisplayPort serta LAN.

Acer Aspire VX 15 & GX 14

Bagian terunik dari Aspire GX Series adalah modul wireless charging yang ditempatkan di bagian atas. Dengannya, Anda bisa mengisi ulang baterai smartphone tanpa perlu memakai kabel. Acer belum memberi detail soal kompatibilitasnya, namun saya menerka, fitur ini sudah mendukung handset-handset flagship dari produsen ternama.

Acer Aspire VX 15 & GX 3

Acer Aspire VX 15 & GX 1

Satu hal yang perlu digarisbawahi terkait performa Aspire GX adalah PC desktop ini merupakan perangkat ‘VR ready‘ berkat kehadiran GPU Nvidia GeForce GTX 1060 atau 1070. Ia tidak sama sekali tak kesulitan menopang HTC Vive atau Oculus Rift. Sebagai otaknya, sang produsen memilih chip quad-core Intel Core i7-7700 3,6GHz, yang dibantu oleh RAM 16GB (bisa diekspansi sampai 64GB) dan SSD 128GB. Acer tak lupa mencantumkan hard disk 1TB untuk tempat menyimpan koleksi video dan game.

Harga dan ketersediaan

Dua produk baru ini mulai dipasarkan di bulan Maret 2017, bisa Anda beli di Acer Exclusive Store, Predator Store, serta beberapa partner eCommerce resmi. Kedua perangkat telah dibekali OS Windows 10 (Aspire GX juga dibundel bersama bonus keyboard dan mouse). Harganya sebagai berikut:

  • Aspire GX Series: mulai Rp 20 juta
  • Aspire VX 15: mulai Rp 13,8 juta

[Review] MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii, Notebook Gaming Monster VR yang Bisa ‘Melihat Anda’

Tema ‘monster’ sering diangkat para produsen notebook gaming pada produk kelas high-end: laptop monster berlayar melengkung, desktop replacement monster dengan keyboard mekanik, hingga perangkat gaming monster bersenjata liquid cooling. Dan berkat ketersediaan kartu grafis PC dekstop di notebook,  premium tersebut sanggup menangani konten VR.

Namun sebagai pionir, MSI-lah yang lebih dulu mengimplementasikan sistem eye-tracking di produk laptop, dibubuhkan pada perangkat kelas GT. Teknologi racikan Tobii Technology itu dipamerkan pertama kali di Computex 2015, dan diperkenalkan secara resmi melalui pengumuman GT72 Tobii di pertengahan 2016. Berkat kemampuan itu, tidak heran jika GT72 Tobii disebut-sebut sebagai notebook gaming tercanggih saat ini.

Dan selama beberapa minggu ini, saya diberikan kesempatan untuk menjajal MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii secara leluasa. Nama yang diusungnya mengindikasikan pemakaian GPU GeForce GTX 1070 dan prosesor Intel Core i7 generasi keenam. Rumor mengatakan bahwa GT72VR 6RE merupakan varian GT terakhir yang dibekali teknologi Tobii. Tapi saya pribadi berharap MSI tetap melakukan refresh CPU Intel 7th-gen karena setelah mencobanya sendiri, kapabilitas eye-tracking bukanlah gimmick semata.

 

Design

MSI seringkali mengumpamakan produk mereka dengan mobil sport, bahkan terus terang bilang bahwa supercar merupakan sumber inspirasi desain dan performa laptopnya. Jika notebook diibaratkan seperti kendaraan mewah, maka GT72VR 6RE ialah Lamborghini Huracan-nya notebook: meski masuk ke kategori ‘monster’, rancangannya lebih beradab dibanding perangkat sekelas, dan berkat eye-tracker Tobii, ia jauh lebih pintar dari produk kompetitor.

MSI GT72VR 6RE Tobii 36

Arahan desain a la supercar masih bisa terlihat jelas di case GT72VR 6RE. Lekukan punggungnya menyerupai kap mobil, dan di sana Anda bisa menemukan lambang khas MSI Gaming G Series (desainnya di-update tanpa teks di GT dan GS varian terbaru). Berada di sisi belakang, heat sink-nya dibuat menyerupai grille dekat bumper mobil, dan saya sangat menyukai sentuhan warna merah berlatar belakang hitamnya. Lalu dua garis lampu LED di depan menyempurnakan penampilannya.

MSI GT72VR 6RE Tobii 43

MSI GT72VR 6RE Tobii 35

Seperti biasa, Anda bisa mengustomisasi warna lampu LED – termasuk menentukan mode/pola pencahayaan keyboard – melalui aplikasi MSI Dragon Center. Terdapat pilihan 16,8 juta warna, dan di sana Anda bisa mengatur tingkat kecerahan sampai menyimpan profile. Dan tak cuma itu saja, kita bisa menyambungkan smartphone ke laptop dan menggunakannya a la remote control.

MSI GT72VR 6RE Tobii 8

MSI GT72VR 6RE Tobii 9

Layar 17-inci lebih yang terpasang di tubuh berukuran 428x294x58-milimeter memang membuatnya lebih pas digunakan sebagai pengganti PC desktop ketimbang ber-gaming secara mobile. Meski begitu, rancangannya lebih bersahabat dari perangkat sejenis. GT72VR 6RE ideal untuk dipakai para gamer nomaden karena bobotnya belum menyentuh 4-kilogram (3,85kg). Walau begitu, Anda tetap harus membawa adapter sebesar batu bata dan menyambungkannya ke sumber listrk agar hardware beroperasi optimal.

MSI GT72VR 6RE Tobii 37

MSI GT72VR 6RE Tobii 38

Berkat tubuh yang lapang, MSI bisa memasukkan papan ketik SteelSeries berukuran penuh dengan numpad dan function key lengkap (dibahas lebih lengkap di bawah). Tombol power serta shortcut ke fungsi on/off monitor, turbo fan, XSplit Gamecaster dan SteelSeries Engine 3 terdapat di kiri keyboard; lalu grille speaker berada di area atasnya. Wrist rest-nya sangat luas dan MSI turut membubuhkan lapisan matte lembut di sana buat memastikan pengalaman penggunaan laptop tanpa mouse tetap nyaman.

MSI GT72VR 6RE Tobii 42

MSI GT72VR 6RE Tobii 47

Saat Anda membuka lid dan mengaktifkan GT72VR 6RE, tiga buah lampu berwarna oranye-merah di bawah layar akan menyala. Itulah sensor Tobii Eyetracking.

Material & build quality

Rahasia MSI dalam menekan berat notebook di bawah 4kg adalah penggunaan bahan plastik dan hanya di punggung layar sang produsen menyematkan lapisan aluminium brushed. Namun kabar gembiranya, plastik penyusun tubuh GT72VR 6RE merupakan jenis premium dan sama sekali tidak membuatnya terlihat murahan. Strukturnya sangat kokoh tanpa ada area-area yang empuk. Konstruksi pelat papan ketiknya sangat kuat, dan LCD juga tidak terganggu ketika frame layar saya tekan.

MSI GT72VR 6RE Tobii 40

Berbeda dari logam, plastik lebih tahan penyok, lalu permukaan doff di sana juga meminimalisir efek baretan. Tentu ada sedikit dampak negatif pada pemakaian plastik, yaitu distribusi panas yang kurang optimal. Dari pengalaman sejauh ini, panas berpusat di tengah keyboard, namun temperaturnya tidak pernah membuat proses pengoperasian jadi tidak nyaman. Bahkan saya tidak pernah menyalakan fan boost saat ber-gaming.

Connectivity

Tubuh yang luas memungkinkan MSI membekali GT72VR 6RE dengan beragam konektivitas fisik: ada empat port USB 3.0, empat port audio 3,5mm (mic-in, headphone-out, line-in, dan line-out) dan SD card reader di sisi kiri; port LAN, HDMI, mini DisplayPort dan USB type-C 3.1 di belakang; serta sebuah port USB 3.0 lagi di sisi kanan. Laptop juga mempunyai optical disk drive DVD Super Multi, dan semua ini membuatnya selengkap PC desktop.

MSI GT72VR 6RE Tobii 41

Display

MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii menyuguhkan layar IPS LG Philips LGD046E seluas 17,3-inci. Panel tersebut berkepadatan 127ppi, dengan refresh rate 120Hz, tekstur non-glossy, rasio 16:9, didukung teknologi Nvidia G-Sync. Berkat color gamut NTSC 94 persen – diadopsi dari teknologi display Prestige – layar mampu menghidangkan gambar yang tajam dengan reproduksi warna akurat, serta memastikan kontennya nyaman di mata.

MSI GT72VR 6RE Tobii 58

Dari sedikit riset, panel GT72VR 6RE Tobii mempunyai tingkat kecerahan 327-nit dan rasio kontras 1000:1. Setup-nya setara dengan notebook premium 17-inci lainnya. Menariknya, penggunaan lapisan doff tidak menyebabkan gambar jadi lebih grainy atau mengekspos efek screen-door (warna merah-hijau biru jadi terlihat).

Distribusi brightness juga sangat baik, tidak ada flickering dan efek backlight bleeding-nya minimal. Tapi meskipun panel sangat ideal untuk pemakaian indoor, sinar matahari secara drastis dapat memengaruhi visibilitas konten – terlepas dari dukungan lapisan matte dan teknologi IPS. Anda tetap disarankan buat menggunakannya di dalam ruang.

MSI GT72VR 6RE Tobii 56

MSI GT72VR 6RE Tobii 55

Performa display yang jempolan itu memang tidak mengherankan. MSI pernah menyampaikan bahwa mereka memberikan perhatian khusus dalam prosedur penyusunan panel dan melakukan konfigurasi software di tiap unit notebook.

Keyboard, touchpad & wrist rest

Laptop kembali mengandalkan keyboard racikan SteelSeries, dan kualitasnya tak perlu diragukan. GT72VR 6RE menyuguhkan papan ketik selebar 34,5×10,5cm, dengan lima baris tuts. Walaupun bukan keyboard mekanik, komposisinya sangat pas: key travel dan tingkat keempukannya sangat ideal dan fleksibel baik untuk bermain ataupun mengetik. Tombol abjad-nya berukuran 1,5×1,5cm, namun ada penyusutan ukuran di function key (1,3×0,9cm) dan angka (1,2×1,5cm).

Kabar baiknya, MSI tidak memangkas ukuran tombol arah, sangat membantu bagi Anda yang sering menggunakannya sebagai input kendali di permainan.

MSI GT72VR 6RE Tobii 54

Touchpad sediri diposisikan sedikit condong ke kiri palm rest, tapi tidak benar-benar di tengah tombol spasi. Ia hanya dibatasi secara ‘visual’ oleh LED, jadi ada kemungkinan input tidak terbaca karena ternyata jari Anda melewati garis sensor. Touchpad seluas 11,2×6,5cm tersebut mempunyai jenis permukaan serupa wrist rest, terasa lembut dan mulus saat jari Anda menyentuhnya, plus tombol fisik. Di unit review ini, resistensi tombolnya sedikit kurang konsisten – tombol kiri lebih keras dari kanan.

MSI GT72VR 6RE Tobii 53

MSI GT72VR 6RE Tobii 44

Palm rest-nya amat sangat lapang. Anda memperoleh area selebar 11cm di tangan kiri dan 20cm lebih di tangan kanan. Mungkin karena adanya lapisan sekunder, suhu wrist rest tak pernah melewati batas kewajaran, hanya sekedar jadi hangat sewaktu GT72VR 6RE digunakan dalam sesi gaming intensif. Sekali lagi, teksturnya terasa sangat halus di kulit.

Tobii Eyetracking

Pertanyaan terbesar yang mungkin diajukan calon konsumen soal GT72VR 6RE Dominator Tobii adalah seberapa esensial-kah fitur eye-tracker Tobii di sana? Premisnya memang sulit dijelaskan hingga Anda mencobanya langsung. Berperan sebagai input kendali sekunder, Tobii Eyetracking membantu kita dalam game, sewaktu melangsungkan live stream, serta membantu menghemat pemakaian daya.

MSI GT72VR 6RE Tobii 49

Di desktop, Anda bisa mengaktifkan fitur dim screen agar layar jadi meredup saat Anda sedang tidak berada di depan laptop. Kemudian pengguna juga bisa menyalakan gaze trace buat memunculkan indikator ke arah mana mata melihat. Proses setup Tobii-nya sendiri sangat mudah, disajikan a la minigame. Sistem akan bertanya apakah Anda mengenakan kacamata atau lensa kontak, lalu bisa menyimpan profil pengguna berbeda.

MSI GT72VR 6RE Tobii 52

Di dalam permainan, Tobii Eyetracking lebih berguna lagi. Tak semua judul mendukung kapabilitas tersebut, tapi jumlah game-nya terus bertambah, dan bisa dinikmati di hampir semua hasil publikasi Ubisoft. Umumnya, eye-tracker berfungsi untuk membantu Anda melihat lingkungan virtual secara lebih luas tanpa perlu mengubah arah gerak karakter.

MSI GT72VR 6RE Tobii 59

Di permainan yang sudah saya coba seperti Watch Dogs 2, Assassin’s Creed Syndicate dan Deus Ex: Mankind Divided, penyajian sistem eye-tracking hampir serupa. Saat mata Anda menatap ujung layar – samping kiri, kanan, atas maupun bawah – kamera secara otomatis bergerak ke arah sana hingga fokus Anda kembali ke tengah. Arah senjata/crosshair sendiri tidak berubah, jadi teknik ini bisa digunakan buat mengintip keadaan sekitar dan lokasi musuh.

MSI GT72VR 6RE Tobii 48

Kapabilitas deteksi arah dari Tobii Eyetracking sangat presisi, tak terpengaruh walaupun Anda memakai kacamata. Keakuratanya dapat dirasakan langsung ketika menikmati game eye-tracking dedicated semisal Beatshot. Lalu apakah keberadaan eye-tracker merupakan metode curang memenangkan pertandingan? Tidak, menurut MSI, teknologi ini dihadirkan untuk memberikan Anda keunggulan dalam game.

Hardware & performance

Sususan hardware dari MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii terbilang optimal dan elegan: lebih dari cukup buat menjalankan game-game terbaru, tapi juga tidak berlebihan. Kombinasi Intel Core i7 6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070 dan RAM 16GB di sana sanggup melahap hampir semua game bergrafis berat. Notebook menyajikan dua tipe storage, yakni SSD Toshiba 256GB dan hard drive Hitachi 1TB.

Untuk lebih lengkapnya, spesifkasi hardware laptop ini bisa Anda lihat lewat screenshot Speccy di bawah:

MSI GT72VR 6RE Tobii 10

MSI GT72VR 6RE Tobii 11

MSI GT72VR 6RE Tobii 12

MSI GT72VR 6RE Tobii 14

MSI GT72VR 6RE Tobii 13

Beberapa software benchmark yang saya gunakan untuk menguji kemampuan perangkat keras GT72VR 6RE meliputi PCMark 8 Creative Conventional 3.0, 3DMark 11 Performance 1.0, 3DMark Time Spy 1.0, serta Unigine Heaven 4.0 dan Valley. Seluruh sesi uji itu menunjukkan hasil sangat positif.

MSI GT72VR 6RE Tobii 1

MSI GT72VR 6RE Tobii 2

Penilaian dari PCMark 8 Creative Conventional 3.0 sangat unik karena memposisikan GT72VR 6RE di atas gaming PC 4K dengan skor 4780. Di sana, software bilang bahwa sistem ini lebih baik dari 88 persen hasil benchmark device lain.

MSI GT72VR 6RE Tobii 3

MSI GT72VR 6RE Tobii 4

Dari hasil 3DMark 11 Performance 1.0, laptop gaming ini mendapatkan skor 15394 – kinerja grafisnya di atas rata-rata gaming PC VR ready, namun masih di bawah rig gaming 4K.

MSI GT72VR 6RE Tobii 5

MSI GT72VR 6RE Tobii 6

MSI GT72VR 6RE Tobii 7

Untuk 3DMark Time Spy 1.0, GT72VR 6RE Tobii mengamankan skor 5052, jauh di atas gaming laptop tapi lagi-lagi belum siap menangani gaming di resolusi ultra-HD.

MSI GT72VR 6RE Tobii 17

MSI GT72VR 6RE Tobii 15

MSI GT72VR 6RE Tobii 18

MSI GT72VR 6RE Tobii 16

GT72VR 6RE Tobii juga tidak sulit menangani Unigine Valley dan Heaven di setting serta efek grafis tertinggi dengan resolusi 1080p (single display, non-3D). Masing-masing memperoleh skor terbaik 3326 dan 2145 dengan rata-rata frame rate per detik 79,5 dan 85,2.

Gaming

Kesanggupan MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii dalam menjalankan game tidak perlu lagi dipertanyakan. Permainan-permainan yang sudah saya coba seperti Titanfall 2, Watch Dogs 2, Resident Evil 7 hingga versi early access Conan Exiles tersuguh fantastis di sana, di setting grafis tertinggi dan resolusi full-HD. Hanya dalam Deus Ex: Mankind Divided saja laptop terlihat sedikit kewalahan, tapi saya masih ragu jika kekurangan itu sepenuhnya berada di sisi GT72VR 6RE karena game terasa tidak optimal di banyak mesin – bahkan saya tidak bisa mengambil screenshot via Fraps.

Sebuah peribahasa menyatakan bahwa ‘gambar bisa melukiskan ribuan kata-kata’. Jadi dari pada menjelaskannya panjang lebar, silakan Anda nikmati galeri screenshot di bawah ini.

Titanfall 2

MSI GT72VR 6RE Tobii 27

MSI GT72VR 6RE Tobii 28

MSI GT72VR 6RE Tobii 29

MSI GT72VR 6RE Tobii 30

Resident Evil 7

MSI GT72VR 6RE Tobii 23

MSI GT72VR 6RE Tobii 24

MSI GT72VR 6RE Tobii 26

MSI GT72VR 6RE Tobii 25

Watch Dogs 2

MSI GT72VR 6RE Tobii 31

MSI GT72VR 6RE Tobii 32

MSI GT72VR 6RE Tobii 33

MSI GT72VR 6RE Tobii 34

Conan Exiles

MSI GT72VR 6RE Tobii 19

MSI GT72VR 6RE Tobii 20

MSI GT72VR 6RE Tobii 21

MSI GT72VR 6RE Tobii 22

Sebagaimana laptop gaming lain, mengandalkan baterai saja ketika bermain game sangat tidak dianjurkan. Notebook perlu tersambung ke sumber tenaga secara konstan supaya Anda memperoleh kualitas maksimal. Bahkan buat browsing dan mengakses konten multimedia, baterai 9-cell 83-Whr di dalam hanya mampu bertahan selama kurang lebih tiga setengah jam saja.

MSI GT72VR 6RE Tobii 39

Untuk sebuah notebook, GT72VR 6RE Tobii menyimpan speaker yang tergolong mumpuni dan bertenaga tanpa ada distorsi maupun efek bergemuruh. MSI mengusung setup 2.1, dan hardware-nya diracik oleh Dynaudio. Di sana juga ada software Nahimic 2, bisa dimanfaatkan buat memperoleh output maksimal sesuai jenis konten hiburan yang sedang dinikmati. Di sisi input, microphone-nya juga akurat dalam mereproduksi suara.

Verdict

Tiga hal menjadi aspek primadona dari MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii: pertama adalah kesanggupannya menunjang konten virtual reality berkat keberadaan GeForce GTX 1070, kedua ialah kelengkapan fitur di tubuh atraktif yang tidak terlalu bulky ataupun berat, dan ketiga tentu saja adalah kehadiran fitur eye-tracking Tobii Technology – dan aspek inilah yang membuatnya distingtif. Titel ‘VR ready’ sendiri merupakan jaminan kesanggupan notebook untuk menyikat segala macam judul permainan.

MSI GT72VR 6RE Tobii 57

Penghalang terbesar yang mencegah orang meminang MSI GT72VR 6RE Dominator Tobii terletak pada aspek harga. Device ini dibanderol Rp 37 juta. Dengan jumlah uang itu, Anda bisa merakit PC yang beberapa kali lebih bertenaga. Namun perlu diingat, produk ini menawarkan mobilitas tinggi serta kesederhanaan pemakaian, dan selain spesifikasi hardware, Tobii Eyetracking-lah yang membuatnya unik.

Seperti produk MSI lain, menakar dari seluruh kemampuan GT72VR 6RE Tobii, Rp 37 juta sebetulnya merupakan harga yang masuk akal, dan prediksi saya, Anda tidak akan menyesal jika memutuskan untuk memilikinya.

Asus Hadirkan ROG Strix GL553 ke Indonesia, Sajikan GTX 1050 dan Intel 7th-Gen

Hadirnya GeForce GTX 1050 dan 1050 Ti di laptop adalah angin segar bagi konsumen yang mendamba notebook gaming bertenaga kartu grafis anyar Nvidia di harga bersahabat. Para produsen mulai mengadopsi GPU Pascal baru itu semenjak dilangsungkannya ajang CES 2016, dan Asus mengabarkan mereka telah membawa satu produk mainstream baru ke tanah air.

Produsen hardware dan PC asal Taiwan itu mengumumkan ketersediaan Republic of Gamers Strix GL553 di Indonesia, sebuah gaming notebook bersenjata GeForce GTX 1050/1050Ti dan Intel Core generasi ke-7, menggantikan versi sebelumnya yang menyimpan Intel Skylake dan GTX 960M. Hardware tersebut dikemas dalam case khas Strix, dengan striping jingga kemerahan yang tampak kontras di latar belakang hitam.

Asus ROG Strix GL553 4

ROG Strix GL553 baru ini mengusung wujud serupa varian sebelumnya, juga menyuguhkan layar 15,6-inci. Meski belum bisa masuk ke kategori ultra-thin, perbandingan ukuran tubuh dan ketebalannya ideal, membuat notebook tetap terlihat ramping – dimensinya adalah 383x255x30mm. Menariknya lagi, sisi konektivitas Strix GL553 sangat lengkap, memastikannya tak hanya andal untuk kegiatan gaming, namun juga mendukung penyajian konten hiburan lain.

Asus ROG Strix GL553 3

Laptop ini memanfaatkan arahan desain bersudut dan tema asimetris, dapat dilihat dari lekukan-lekukan di area palm rest, penempatan touchpad yang sedikit menjorok ke kiri, serta tombol di papan ketik – terutama spasi. Keyboard tersebut menyimpan LED berwarna merah, menyajikan key travel sejauh 2,5-milimeter dan mempunyai tekstur ala karet agar terasa lembut ketika jari Anda menyentuhnya.

Asus ROG Strix GL553 2

Layarnya menggunakan jenis IPS dengan viewing-angle 178 derajat dan resolusi full-HD. Panel tersebut dijanjikan memiliki rasio kontras dan konsistensi warna yang baik, sehingga tidak ada perubahan warna sewaktu Anda melihatnya dari posisi ekstrem. Selanjutnya, Asus memilih jenis finishing matte demi meminimalisir pantulan. Untuk mendukung sisi hiburan multimedia, Asus menyematkan speaker Bang & Olufsen ICEpower serta menyediakan optical disk drive Blu-ray.

Asus ROG Strix GL553 1

Ada dua varian ROG Strix GL553, yakni GL553VE dan GL553VD. Perbedaan di antara mereka terletak pada konfigurasi kartu grafis, storage dan kapasitas RAM, tapi selain itu mereka berdua tetap identik. GL553VE menyuguhkan GPU GeForce GTX 1050 Ti, RAM 16GB dan penyimpanan SSD 256 plus hard drive 1TB; sedangkan GL553VD menghidangkan GeForce GTX 1050 RAM 8GB dengan SSD 128GB serta hard disk 1TB. Keduanya diotaki oleh prosesor Intel Core i7-770HQ.

Asus ROG Strix GL553 sudah bisa Anda miliki, masing-masing model dijajakan di harga Rp 20,3 juta dan 18,8 juta.

Asus Hadirkan Laptop Gaming Berteknologi AMD Polaris Pertama di Indonesia

Meski AMD menguasai console gaming karena diberi kepercayaan oleh Microsoft dan Sony buat mentenagai sistem current-gen mereka, ranah notebook gaming saat ini masih didominasi oleh sang rival. Namun lahirnya GPU Polaris merupakan babak baru bagi sang perusahaan semiconductor asal Sunnyvale itu karena ia memberikan sebuah alternatif lebih terjangkau.

Asus X550IU 2

Enam bulan setelah membawa Radeon RX seri 400 ke tanah air, AMD resmi mengenalkan laptop gaming bersenjata GPU Polaris pertama di Indonesia,device yang mereka ramu bersama produsen hardware ternama dari Taiwan, Asus X550IU. Premis produk ini sangat menarik: sebuah perangkat gaming portable bertenaga dan serbaguna yang ditawarkan di harga sangat kompetitif – kontras dengan mayoritas produk sejenis.

Asus X550IU 1

Desain

Para produsennya menyampaikan, Asus X550IU disiapkan demi memenuhi kebutuhan para gamer untuk bekerja serta bermain. Dalam merancangnya, Asus fokus pada aspek fleksibilitas, dan bilang bahwa para mahasiswa-lah yang jadi sasaran utamanya. Di kelas itu, produsen harus cermat menyeimbangkan performa, harga, fitur, serta harus memikirkan segi desain – apalagi Asus dan AMD mengangkat tema gaming.

Asus X550IU 7

Asus X550IU 15

Walaupun belum masuk dalam keluarga Republic of Gamers, X550IU mengadopsi warna khas gaming. Tubuhnya didesain agar minimalis (berdimensi 38×25,1×2,82~31,7mm dan bobot 2,45-kilogram), lima persen lebih tipis dibanding laptop kelas X generasi sebelumnya, dengan punggung hitam glossy dan pola garis merah ala ‘kuil suku Maya ROG’ di area samping lid serta palm rest. Sebagai jendela utama buat mengakses konten, Anda disajikan layar Freesync 15,6-inci beresolusi 1920×1080.

Asus X550IU 9

Asus X550IU 11

Area touchpad-nya luas dan dilengkapi teknologi input multi-touch serta Smart Gesture. Demi memastikan pengalaman gaming yang nyaman, Asus turut membubuhkan fitur IceCool, bertugas untuk menjaga suhu palm rest tetap berada di bawah temperatur tubuh sehingga selalu terasa sejuk sewaktu kulit tangan Anda menyentuhnya.

Asus X550IU 14

Asus X550IU 17

Dari bincang-bincang bersama seorang perwakilan Asus, alasan X550IU belum masuk dalam kategori ROG adalah karena notebook gaming ROG merupakan produk-produk dengan komponen Intel dan Nvidia. Meski demikian, ia meyakinkan bahwa tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti pewaris X550IU diangkat menjadi anggota keluarga Republic of Gamers.

Asus X550IU 12

Hardware dan performa

Dua komponen yang menjadi daya tarik utama sekaligus elemen terpenting bagi Asus X550IU ialah kartu grafis AMD Radeon RX 460 dan prosesor FX-9830P. Chip empat-core generasi ke-7 AMD tersebut merupakan tipe terbaru dan tercanggih di lini laptop, menghidangkan peningkatan kinerja komputasi hingga 50 persen dibandingkan Kaveri. GPU Radeon RX 460 di sana sendiri juga bukan varian ‘mobile‘, betul-betul menggunakan model desktop.

Asus X550IU 13

Tentu saja, agar bekerja optimal di notebook, AMD harus melakukan sedikit penyesuaian pada GPU. TDP-nya (thermal design power) dikurangi, namun kinerjanya dipastikan tidak jauh berbeda dari RX 460 di desktop – ditunjukkan lewat demonstrasi langsung. Radeon RX 460 mengusung arsitektur Graphics Core Next generasi ke-4, menyimpan 14-compute unit dan 896-stream processor. Ia mempunyai kecepatan standar di 1.090MHz dan bisa dinaikkan hingga 1.200MHz.

Asus X550IU 10

Selain itu, Asus X550IU turut dilengkapi RAM DDR4 2133MHz 8GB (bisa di-upgrade sampai 16GB) dan medium penyimpanan berupa hard drive 5400RPM berkapasitas 1TB. Menurut Asus, kombinasi hardware-hardware tersebut sudah cukup mumpuni buat menangani multi-tasking. Selanjutnya, terdapat fitur AMD Advance Power Management yang berfungsi mengatur kerja prosesor sesuai kebutuhan, sehingga pemakaian listrik jadi lebih efisien.

Asus X550IU 5

Sementara itu, kehadiran Freesync di panel meminimalisir efek tearing, stuttering dan lag akibat tidak seiramanya refresh rate di layar dan kartu grafis. Kemudian dengan kompatibilitas ke DirectX 12, pengguna memperoleh fitur-fitur eksklusif AMD seperti Multi-Threaded Command Buffers, Async Shaders dan Explicit Multiadapter; ketiganya mampu mendongrak performa chip grafis Radeon lebih jauh.

Asus X550IU 4

Di sesi live demo, Asus X550IU menampilan performa jempolan: device ini tak kesulitan menjalankan The Witcher 3: Wild Hunt di setting grafis medium dan Middle-earth: Shadow of Mordor, semuanya dihidangkan di resolusi full-HD. Bahkan menariknya lagi, ia mampu mengungguli laptop ber-GPU GeForce GTX 960M, padahal kedua judul permainan itu dioptimalkan untuk kartu grafis Nvidia.

Asus X550IU 6

Judul selanjutnya yang dipamerkan adalah Doom. Berkat API Vulcan, Asus X550IU sanggup menghidangkan permainan dengan mulus di 1080p di opsi grafis ‘high‘. Di sana, Doom berjalan stabil di atas 40 frame rate per detik, tak jarang melewati 55fps lebih, dan hanya turun ke 30-an jika game menampilkan banyak monster di satu adegan.

Segi konektivitasnya sendiri terbilang lengkap. Selain Wi-Fi dual band dan Bluetooth 4.0, X550IU mempunyai tiga port USB 3.0, satu USB 2, port LAN, jack audio 3,5mm, serta VGA 15-pin. X550IU juga dibekali optical disk drive berupa DVD-RW.

Harga dan ketersediaan

Asus X550IU bersenjata AMD Radeon RX 460 dan FX-9830P kabarnya sudah bisa Anda miliki, ditawarkan di harga yang begitu menggoda, hanya Rp 9,5 juta.

Asus X550IU 16