Rencana Lazada Indonesia untuk Kanal Khusus Produk dari Marketplace Taobao

Sebagai layanan e-commerce yang sudah menjadi bagian dari Alibaba Group, pertengahan bulan September 2017 lalu Lazada Indonesia menghadirkan kanal khusus yang menjual produk murah dan beragam dari marketplace asal Tiongkok, Taobao. Selain di Lazada Indonesia, layanan khusus ini juga sudah hadir di Lazada Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand.

Kepada DailySocial CMO Lazada Indonesia Achmad Alkatiri mengungkapkan, layanan ini sengaja dihadirkan untuk merangkul lebih banyak lagi konsumen di Lazada Indonesia. Untuk koleksi sendiri cukup beragam, mulai dari fesyen, elektronik hingga aksesoris.

“50% assortment dari Koleksi Taobao adalah produk fesyen, diikuti produk elektronik dan aksesoris, peralatan olahraga, anak dan bayi kemudian produk home and living,” kata Alkatiri.

Pengiriman langsung dan bebas ongkos kirim

Untuk memastikan produk yang dipesan bisa segera tiba di rumah pembeli, proses pengantaran produk koleksi Taobao memakan waktu maksimal 14 hari, sejak konfirmasi transaksi diterima. Semua produk Koleksi Taobao langsung dikirimkan dari para penjual di Tiongkok ke salah satu hub Lazada Indonesia sebelum dikirimkan ke masing-masing konsumen dalam satu paket sekaligus.

“Dengan proses ini memberikan kemudahan bagi konsumen yang membeli berbagai macam barang dalam 1 transaksi. Karena konsumen cukup menerima satu paket berisikan berbagai macam barang tersebut, tidak perlu menunggu datangnya barang berkali-kali,” kata Alkatiri.

Hal tersebut diklaim Lazada Indonesia membedakan proses pengantaran saat ini yang dilakukan jika pembelian dalam jumlah banyak di penjual yang berbeda. Untuk pembayaran, Lazada Indonesia juga menyediakan pilihan COD (cash on delivery) di seluruh Indonesia.

Selain harga yang terjangkau dan pilihan terbilang besar jumlahnya, Lazada Indonesia memberikan layanan lebih berupa bebas ongkos kirim kepada pembeli, dengan berbelanja minimal Rp. 150,000.

“Target kita adalah untuk terus menjadi situs destinasi belanja online terlengkap dan terkemuka di Asia Tenggara dan Indonesia, dengan menghadirkan berbagai pilihan produk terbaik dengan harga yang terjangkau untuk menjawab keperluan masyarakat kita yang majemuk,” kata Alkatiri.

Tantangan baru untuk layanan e-commerce lokal

Sebelumnya DailySocial sempat menanyakan pendapat investor hingga pimpinan startup layanan e-commerce terkait dengan kehadiran Taobao di Lazada Indonesia. Semua pendapat tersebut mengerucut kepada tantangan hingga gangguan yang bakal di hadapi layanan e-commerce lokal di Indonesia.

Dengan harga yang murah, pilihan produk beragam dalam jumlah yang besar hingga pengiriman yang cepat, hingga bebas ongkos kirim, tentunya menjadi penawaran yang lebih kepada konsumen.

Seperti yang diungkapkan oleh Co-Founder dan Managing Partner Ideosource Edward Chamdani.

“Pasti akan berpengaruh karena akses seluruh merchant Taobao akan bisa di akses oleh konsumen Lazada. Jadi tergantung seberapa kuat Lazada bisa menaikkan online traffic dan reach-nya tentu akan berpengaruh terhadap layanan e-commerce lainnya. Apalagi kalau logistik (time to delivery) sudah makin cepat.”

Dengan strategi yang tepat dan lebih fokus kepada kualitas produk, menurut CEO Berrybenka Jason Lamuda bisa menjadi cara tepat untuk bisa bersaing dengan produk asal Tiongkok tersebut.

“Seperti kita ketahui, produk dari Tiongkok terkenal dengan murahnya karena mereka memproduksi barang dalam jumlah besar. Hal baiknya untuk Berrybenka, produk yang kita jual adalah pakaian yang sifatnya preferensi, bukan barang komoditas,” kata Jason.

Application Information Will Show Up Here

Lazada Indonesia Pilih Malaysia untuk Realisasikan UKM Indonesia “Go International”

Lazada Indonesia memilih Malaysia sebagai pilot project dalam memasarkan produk UKM lokal ke kancah internasional. Langkah ini awalnya diinisiasikan oleh pemerintah dengan harapan UKM lokal dapat bersaing secara global mengingat sudah dimulainya masyarakat ekonomi Asean (MEA) pada awal tahun ini.

Florian Holm, co-CEO Lazada Indonesia, menjelaskan pilot project ini sudah dimulai pada pekan lalu dan sudah ada lima UKM yang dilibatkan, salah satunya adalah Indo Camera Bag Surabaya. Di langkah awal ini, menurutnya, Lazada Indonesia menerapkan sistem jual beli. Maksudnya, Lazada Malaysia membeli produk UKM di Indonesia dari Lazada Indonesia, kemudian baru menjual lagi setelah barang sampai ke tempat tujuan.

Kendati demikian, Holm enggan membeberkan langkah lebih lanjut apakah akan ada perubahan strategi penjualan dan negara mana yang menjadi sasaran perusahaan berikutnya. Pihaknya hanya memastikan pilot project ini menjadi dukungan Lazada meningkatkan omzet bisnis UKM lokal dan memperluas pangsa pasar baru.

Menurutnya, keberadaan platform e-commerce dapat memberikan kesempatan lebih besar bagi pengusaha lokal untuk bersaing di pasar internasional. Melalui paket kebijakan ekonomi jilid XII, pemerintah menunjukkan dukungannya dengan memudahkan UKM dalam memajukan usahanya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, dan pengusaha lokal untuk menyelesaikan sejumlah tantangan mulai dari penyediaan pelatihan, sistem pendukung, dan media pemasaran.

“Komitmen dari kami yakni dapat mengembangkan para pelaku UKM di Indonesia dengan memberikan akses terhadap lebih banyak lagi. Maka dari itu, sebagai langkah awal kami mulai memasarkan produk UKM ke Malaysia,” terangnya, Senin (8/8).

Sekadar informasi, Lazada Grup saat ini memiliki enam negara sebagai daerah operasionalnya, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Menggandeng KoinWorks untuk memberi pinjaman bagi UKM

Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia, Lazada Indonesia mengadakan kampanye “Buatan Indonesia: Dari Indonesia Untuk Dunia.” Sebanyak 12 pengusaha lokal dilibatkan dalam kegiatan ini, dengan berbagai jenis produk mulai dari makanan, sepatu, kopi, perawatan kecantikan, hingga pakaian.

Adapun 12 UKM tersebut adalah Eksis Collectin Bandung, Jaxine Collectin Yogyakarta, Olympic Jakarta, Van Decka Shop Bandung, Kota Gede Shop Yogyakarta, Indo Camera Bag Surabaya, Kopi Sidi Kalang Medan, Coba Shop Bali, Makanan Enak Surabaya, Otten Coffee Medan, Sekar Jagat Bali, dan Wendy Sepatu Collection.

“Ke-12 UKM ini terpilih lewat berbagai pertimbangan, yang paling utamanya adalah mereka menjual produk sendiri,” terang Holm.

Dalam kampanye ini, Lazada Indonesia menggandeng KoinWorks sebagai jasa penyedia pinjaman untuk mendukung bisnis UKM. Benedicto Haryono, co-founder KoinWorks, mengatakan khusus kampanye ini pihaknya menaikkan jumlah dana yang dapat dipinjam oleh pengusaha UKM menjadi 1 miliar Rupiah dari awalnya 250 juta Rupiah dengan suku bunga sekitar 9% sampai 20%.

Pertimbangan ini diambil, mengingat banyaknya keluhan yang masih dirasakan pengusaha UKM dari sulitnya mendapat pinjaman dari perbankan. Padahal, potensi bisnisnya bisa menembus pasar internasional.

“Kami memberikan treatment khusus bagi pengusaha UKM yang sudah bergabung di Lazada karena mereka bisa dapat pinjaman hingga 1 miliar [Rupiah], sementara untuk non Lazada hanya bisa sebesar 250 juta. Kami percaya kualitas penjual yang dipilih Lazada adalah sudah well established,” ujarnya.

DStour #14: Kantor Bersama Lazada Indonesia

Lazada Indonesia menempati dua lantai di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Tak jauh berbeda dengan kebanyakan startup, kantor Lazada Indonesia bersifat open space yang memungkinkan semua orang, termasuk tim manajemen, duduk di area yang sama untuk memudahkan komunikasi. Ada sekitar 300-400 orang yang berada di area bekerja terbuka ini.

Selain kelengkapan “standar” seperti area bersantai, tempat makan, dan meja biliar, Lazada menamai ruangan-ruangan pertemuannya dengan nama-nama kategori yang diurusinya, seperti Sports, Automotive, Fashion sampai Groceries. Simak liputan DStour ke kantor Lazada Indonesia berikut ini.

Masuki Usia Keempat, Lazada Indonesia Ingin Akselerasi Pertumbuhan di Luar Kota Jakarta

Layanan e-commerce besutan Rocket Internet, Lazada Indonesia, kini telah memasuki usia empat tahun beroperasi di Indonesia. Di usianya yang keempat ini, ada dua hal yang menjadi prioritas Lazada Indonesia yaitu akselerasi pertumbuhan di luar kota Jakarta dan implementasi teknologi data. Selain itu, Lazada Indonesia juga berjanji akan tetap fokus berinvestasi berkelanjutan pada platform untuk memperluas infrastruktur logistik, meningkatkan produk, hingga menyediakan solusi pembayaran.

Chief Strategy Officer Lazada Group Magnus Ekbom mengklaim bahwa selama empat tahun beroperasi di Indonesia Lazada berhasil mencatatkan pertumbuhan yang pesat, terutama dari sisi bergabungnya UKM, merek lokal, dan merek internasional. Selain itu, Magnus juga melihat adanya perubahan perilaku konsumen untuk online dan berbelanja yang kini mulai masuk ke mobile.

Di awal tahun 2016 ini, Lazada Indonesia mencatat ada 11.000 penjual yang bergabung dengan Lazada Indonesia, 750 karyawan, lebih dari tiga juta produk terdaftar, dan 22 titik hub yang tersebar di kota-kota tempat LEX beroperasi. Selain itu, Lazada group juga mengumumkan Gross Merchandize Value (pendapatan kotor tahunan) yang mencapai 1,3 miliar dollar untuk kawasan Asia Tenggara. Menariknya, kontribusi mobile terhadap GMV tersebut diklaim mencapai 60 persen pada tahun 2015.

Magnus mengatakan, “Ke depannya, Lazada Indonesia akan fokus untuk meningkatkan jenis produk, memperluas infrastruktur logistik, dan memperkenalkan solusi pembayaran yang mendukung terciptanya pengalaman belanja yang mudah bagi kosumen kami.”

Ingin mempercepat pertumbuhan di empat kota yang berada di luar Jakarta

co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm / DailySocial

Sebagai negara berkembang, jumlah pengguna Internet di Indonesia saat ini masih belum begitu banyak bila dibandingkan dengan total populasi yang mencapai lebih dari 250 jiwa, yakni lebih dari 80 juta. Namun di akhir tahun 2016 ini Lazada mengestimasi jumlah tersebut akan meningkat dan mencapai lebih dari 100 juta pengguna. Hal ini menambah optimisme co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm untuk dapat mengakselerasi pertumbuhan Lazada, khusunya di luar kota Jakarta.

Florian mengatakan, “Di akhir tahun ini [2016] kami mengekspektasikan ada lebih dari 100 juta orang online. […] Ini makin menasbihkan Indonesia adalah pasar yang menarik untuk e-commerce. […] Jadi apa prioritas kami untuk Lazada tahun ini? [Tahun ini] Kami ingin mengakselerasi pertumbuhan luar biasa yang sudah ditunjukkan tahun lalu. Prioritas kami adalah untuk tumbuh lebih cepat di kota luar Jakarta.”

Kota-kota yang menjadi prioritas adalah Medan, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya yang dianggap menunjukkan aktivitas pertumbuhan tinggi selain Jakarta. Salah satu upaya yang dilakukan adalah lewat roadshow untuk memperkenalkan Lazada dan mengakuisisi pengguna baru.

Selain itu, Florian juga menemukan bahwa empat kota yang menjadi prioritas tersebut ternyata memiliki perilaku yang berbeda dalam berbelanja. Barang favorit konsumen di Medan adalah jam tangan, di Bandung adalah peralatan rumah tangga, di Yogyakarta adalah action cam, dan di Surabaya barang yang menjadi favorit adalah ponsel pintar.

Pengembangan data science

Head of Data Science Lazada Group John Barns / DailySocial

Perkembangan teknologi yang pesat juga diantisipasi oleh Lazada dengan mengimplementasikan teknologi big data yang sedang naik daun. Tujuannya adalah untuk bisa memahami konsumen lebih baik lagi agar dapat meningkatkan layanan yang diberikan Lazada. Lazada Indonesia sendiri baru memulai ini tahun lalu.

Kini, ada 15 orang yang tergabung dalam tim data science yang dibentuk Lazada. 15 orang tersebut terdiri atas sembilan orang data scientist, empat data engineer, satu orang project manager, dan satu orang Head of Data Science Lazada Group yang dipegang oleh John Berns.

John mengatakan, “Kenapa kami [Lazada Indonesia] melakukan ini? Karena kami ingin memahami konsumen kami lebih baik. Kanapa? Agar bisa melayani konsumen lebih baik lagi.”

“Kami menggunakan data tersebut untuk memberikan rekomendasi produk berdasarkan riwayat pembelian dan penelusuran [konsumen]. […] Membuat Lazada menjadi lebih lebih efisien, […] dan membantu penjual menemukan konsumen baru,” tambah John.

Jakarta Heat Map Lazada / DailySocial

John mengungkap, selama satu tahun tim data science bekerja mereka telah berhasil medekteksi rata-rata seperempat miliar peristiwa yang terjadi dalam satu hari secara real time juga trafik yang bisa meningkat sebesar 10 kali lipat ketika ada peristiwa big sales.

Data menarik lainnya yang diungkap John adalah, ditemukan bahwa konsumen di Indonesia gemar mencari produk untuk kategori Fashion, Mobile/Tablet Devices, Aksesoris [Kacamata, Jam Tangan, hingga perhiasan, Home & Living, dan Health & Beauty. Ditemukan juga bahwa konsumen wanita di Indonesia ternyata lebih cermat berbelanja online, membeli produk 23 persen lebih banyak, tetapi menghabiskan uaang 35 persen lebih sedikit.

John juga mengklaim bahwa data science yang diterapkan Lazada dapat menentukan jenis kelamin pengguna berdasarkan perilaku penelusuran. Ketepatannya diklaim mencapai 83 persen.

Terakhir, ditemukan juga bahwa kawasan Setiabudi, Keramat Jati, dan Grogol adalah beberapa kawasan di Jakarta yang masyarakatnya gemar berbelanja online melalui Lazada. Sedangkan kawasan Johor Baru, Pesanggrahan, juga Pasar Rebo masih belum menunjukkan minat yang tinggi untuk berbelanja online melalui Lazada.

Application Information Will Show Up Here

140 Pemain E-commerce Siap Ramaikan Hari Belanja Online Nasional 2015

Sebagai perayaan industri e-commerce terbesar di Indonesia, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang keempat tahun ini akan digelar lebih besar dari tahun sebelumnya. Sebanyak 140 partisipan mengakomodir lebih banyak diskon dan waktu yang lebih lama yakni tiga hari berturut-turut.

Ada catatan menarik yang disampaikan pada sesi pembukaan Harbolnas hari ini (8/12), Head of Retail & E-Commerce Facebook Asia Tenggara Deepesh Trivadi memberikan data bahwa perilaku belanja online masyarakat Indonesia cenderung dilakukan pada hari Senin, sementara konsumen di perangkat mobile mengalami peningkatan di hari Jumat. Deepesh juga memaparkan bahwa musim liburan tahun lalu (Natal dan Tahun Baru) ini keseluruhan aktivitas belanja online meningkat 19%.

“Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi negara dengan industri e-commerce terbesar di Asia Tenggara. hal ini tampak dari terus meningkatnya jumlah pelaku e-commerce di Indonesia. Kemajuan industri e-commerce Tanah Air hanya dapat dicapai dengan adanya kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari pelaku e-commerce itu sendiri, berbagai perusahaan yang dapat mendukung perkembangan ekosistem seperti bank dan perusahaan telekomunikasi hingga pemerintah. Di sinilah peran Hari Belanja Online Nasional untuk merangkul semua pihak untuk bahu-membahu mengembangkan industri e-commerce di Indonesia,” kata ketua panitia Harbolnas Indra Yonathan.

Harbolnas pertama kali diinisiasi pada tahun 2012 yang dicetuskan Lazada Indonesia bersama Zalora, BerryBenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, dan Luxola. Partisipannya terus bertambah di tiap tahun. Khusus tahun ini Harbolnas akan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut dengan 140 partisipan terdaftar yang memberikan potongan harga hingga mencapai angka 90%. Nilai total diskon tersebut kabarnya mencapai Rp 120 miliar.

Guna mengantisipasi tantangan dan kendala dari tahun-tahun sebelumnya, pihak penyelenggara telah menyiapkan workshop yang membekali seluruh partisipan pada tanggal 2 dan 3 Desember kemarin. Ajang transfer knowledge ini diharapkan mampu memberikan solusi terkait bisnis, marketing, teknologi, metode pembayaran, dan logistik.

“Respon positif masyarakat Indonesia terhadap Hari Belanja Online Nasional 2014 menjadi bukti betapa besarnya potensi e-commerce di Indonesia. Kami sangat bangga dapat menjadi perusahaan telekomunikasi yang terus mendukung diselenggarakannya Hari Belanja Online Nasional. E-commerce telah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia dan kami mendukung kegiatan ini dengan memastikan pelanggan akan mendapatkan pengalaman menggunakan Internet terbaik dengan jaringan Internet Telkomsel,” kata General Manager Merchant Partnership Telkomsel Kristin T. Rosa pada kesempatan yang sama.


Disclosure: DailySocial adalah media partner rangkaian program Hari Belanja Online Nasional 2015

Inilah Merek-Merek Terpopuler di Lazada Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Sebagai salah satu situs e-commerce terbesar setanah air, Lazada menjual seabrek produk dari beragam kategori dan merek. Mulai dari popok bayi sampai smartphone, semuanya laku di Lazada. Tapi kemudian muncul pertanyaan konyol di benak saya: “Mana yang lebih laku di Lazada, popok bayi atau smartphone?”

Menjawab pertanyaan tersebut ternyata tidak semudah yang saya pikirkan. Pasalnya, kita juga harus memperhatikan sejumlah variabel seperti usia dan jenis kelamin konsumen. Perbedaan variabel ini jelas berpengaruh pada kategori dan merek produk yang dibeli.

Melalui sebuah siaran pers, Lazada rupanya tertarik mengungkapkan merek-merek apa saja yang paling populer di kalangan konsumen tanah air. Seperti yang saya sebutkan, proses pendataannya didasari oleh faktor usia dan jenis kelamin, sekaligus berdasarkan hasil pencarian di Google maupun popularitas di Facebook.

Gambar di bawah ini menunjukkan merek-merek produk yang paling banyak dibeli konsumen di Lazada, berdasarkan hasil pencarian di Google maupun like pada akun Facebook. Data ini diambil dari data penjualan internal Lazada Indonesia selama bulan Agustus sampai Oktober 2015.

lazada-brand-terpopuler

Seperti yang bisa kita lihat, kebanyakan konsumen Lazada sepertinya lebih sering berbelanja gadget. Namun ternyata nama brand Ponds pun juga termasuk salah satu yang paling populer.

Beralih ke gambar selanjutnya. Kali ini faktor yang diperhatikan adalah umur konsumen. Bisa dilihat ada kemiripan merek yang dicari berdasarkan tipe produk, namun ketertarikan akan merek tertentu ternyata berbeda untuk setiap kategori umur.

lazada-brand-berdasarkan-umur

BlackBerry rupanya masih menjadi kepercayaan konsumen berusia 55 tahun ke atas. Dari gambar ini juga bisa disimpulkan bahwa kategori usia tersebut rupanya fokus mencari gadget di Lazada, sedangkan kategori usia yang lebih muda masih menyempatkan berbelanja produk busana maupun kebutuhan harian, seperti yang bisa kita lihat dari merek-merek seperti Nike dan MamyPoko.

Masih seputar usia dan merek, brand Xiaomi dan Infinix rupanya mendulang popularitas terbanyak di kalangan muda-mudi sampai yang berusia 34 tahun. Mereka juga sepertinya banyak memakai smartphone dengan slot microSD karena nama SanDisk termasuk salah satu yang populer.

lazada-brand-berdasarkan-jenis-kelamin

Lalu kalau dilihat berdasarkan jenis kelamin, gambar menunjukkan bahwa pemburu gadget di Lazada mayoritas adalah kaum laki-laki, sedangkan kaum perempuan lebih tertarik mencari produk perawatan kulit dan sejenisnya – persis seperti yang saya alami dengan istri saya.

Ketiga gambar di atas secara garis besar bisa menunjukkan selera konsumen dalam mencari barang di Lazada. Saya penasaran apakah daftarnya akan berubah di Hari Belanja Online Nasional yang akan diadakan pada 10 – 12 Desember nanti akibat ‘perang diskon’. 🙂

Meningkatkan Standar Kualitas Industri E-Commerce Tanah Air ke Titik Terbaik

Bergerak mengikuti langkah cepat kebutuhan masyarakat era digital dewasa ini adalah masalah yang menantang banyak pihak secara bersamaan. Langkah kolaboratif memiliki peran esensial dalam menjaga roda bisnis karena ekosistem yang ideal dapat tercipta ketika seluruh pihak memainkan perannya dengan tepat, terutama di industri e-commerce Indonesia yang tengah meroket pesat.

Menyambut Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2015, pihak penyelenggara mengemas program ini dengan menggelar workshop untuk mempersiapkan kebutuhan teknis maupun non-teknis untuk para partisipan memanfaatkan momentum perayaan industri e-commerce terbesar di Tanah Air.

“Jumlah partisipan Hari Belanja Online Nasional terus meningkat setiap tahunnya. Kita harus dapat memastikan bahwa setiap e-commerce yang berpartisipas pada kegiatan ini sudah siap untuk menerima lonjakan jumlah kunjungan maupun order. Untuk itu, panitia Hari Belanja Online Nasional tahun ini sudah mempersiapkan workshop yang dapat diikuti oleh peserta e-commerce agar dapat mempersiapkan diri lebih baik,” jelas Indra Yonathan, VP Strategic Marketing Partnership Lazada Indonesia, sebagai ketua panitia Harbolnas 2015.

Setelah tiga tahun berturut-turut diselenggarakan, Hari Belanja Online Nasional tahun ini memiliki visi untuk memperkuat ekosistem industri e-commerce yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari perusahaan telekomunikasi, bank, logistik dan payment gateway. Kesuksesan Hari Belanja Online Nasional setiap tahunnya mendorong panitia untuk meningkatkan standar layanan yang dihadirkan oleh para partisipan Hari Belanja Online Nasional.

“Tingginya minat para pelaku e-commerce untuk bergabung di Hari Belanja Online Nasional 2015 dan antusiasme dari seluruh masyarakat Indonesia mendorong kami untuk memberikan yang terbaik agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati berbelanja online. Hal ini akan dapat tercapai dengan mempersiapkan para pelaku e-commerce, khususnya mereka yang baru pertama kali berpartisipasi, untuk memiliki wawasan lebih luas yang dapat mereka pelajari dari e-commerce lainnya yang sudah lebih lama hadir dan mengikuti Hari Belanja Online Nasional di tahun-tahun sebelumnya,” lanjut Yonathan.

Workshop akan terbagi menjadi dua hari yang akan diselenggarakan pada tanggal 2 dan 3 Desember 2015 mendatang. Peserta workshop akan dibekali wawasan terkait bisnis, logistik, dan strategi marketing di hari pertama. Sementara hari kedua menyajikan wawasan tentang pilihan metode pembayaran dan aspek teknisnya.

Kedua workshop akan dihadiri oleh nama-nama besar yang mewakili bidang keahliannya masing-masing. Panitia tidak memungut biaya untuk kedua workshop ini dan bagi mereka yang tertarik untuk bergabung dan ingin melihat informasi detil mengenai tempat dan waktu, jajaran pembicara, dan lainnya pada hari pertama dan kedua.

Yonathan mengatakan, “Dari tahun pertama Hari Belanja Online Nasional diselenggarakan pada tahun 2012, kami memiliki satu mimpi besar yaitu untuk terus mengembangkan industri e-commerce di tanah air. Sifat dari kegiatan ini adalah untuk bahu membahu membantu satu sama lain. Yang menjadi prioritas adalah untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap belanja online.”

“E-commerce yang sudah lebih besar pasti memang sudah punya sejumlah pelanggan setia, tapi munculnya e-commerce baru juga bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia secara keseluruhan terhadap belanja online. Begitu juga dengan [layanan] e-commerce kecil yang dapat memanfaatkan kepercayaan dari konsumen yang sudah pernah berbelanja di e-commerce yang lebih besar untuk bisa berbelanja di website mereka,” tutupnya.


DailySocial adalah media partner program Hari Belanja Online Nasional 2015

Keamanan Berbelanja Online Diklaim Jadi Perhatian Utama Lazada Indonesia

Berbelanja online dianggap menawarkan pengalaman baru membeli kebutuhan. Hal tersebut turut memberikan serta meningkatkan perhatian dan tantangan baru dalam prosesnya. Lazada Indonesia mengklaim enggan berkompromi dengan urusan keamanan berbelanja online dengan menjanjikan fitur yang mengizinkan pelanggan mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan tepat guna dan tepat waktu.

Idealnya, memastikan keseluruhan proses transaksi aman tidak hanya dari sisi marketplace saja, tetapi juga keterlibatan penjual dan pembeli. CMO Lazada Indonesia Sebastian Sieber memaparkan bahwa untuk memastikan transaksi online aman ada beberapa poin yang harus diperhatikan pengguna.

Memastikan situs e-commerce memiliki kontak pelayanan yang valid dan dapat dihubungi

Proses transaksi tak segera selesai setelah pembayaran dilakukan, tetapi ketika konsumen merasa puas akan pesanannya. Sieber juga mengajak konsumen untuk lebih jeli perihal syarat dan ketentuan pengembalian barang dan pengembalian uang.

Pengguna juga bisa melakukan pengecekan perihal metode pembayaran yang tersedia. Jika menjalin kerja sama dengan bank nasional yang memiliki kredibilitas baik seharusnya menjadi bukti cukup keabsahan situs e-commerce tersebut.

“Konsumen seharusnya tidak perlu menghadapi terlalu banyak resiko [dalam berbelanja online]. Peran Lazada bisa dibilang adalah perantara untuk meyakinkan bahwa apapun yang kalian dapatkan senilai dengan jumlah yang kalian bayarkan,” kata Sieber ketika ditemui DailySocial siang tadi (25/11).

Konsumen memastikan sertifikasi keamanan di layanan e-commerce

Konsumen harus mengecek sertifikasi keamanan kartu kredit yang tertera di halaman belanja. Lazada sendiri memiliki dua label khusus yang bisa dijadikan acuan penggunanya untuk keamanan berbelanja yakni “Perlindungan Pembeli 100%” dan “Jaminan Kepuasan”.

Kedua label tersebut menjamin untuk mengembalikan uang dan memvalidasi seller yang dimaksud. Kebijakannya juga memiliki parameter dan penilaian tertentu. Konsumen tidak bisa begitu saja menggagalkan pesanan hanya karena alasan sepele dan tidak masuk akal.

Sieber menuturkan bahwa dengan kebijakan tersebut konsumen bisa mengembalikan barang tujuh hari setelah pembelian, sementara Jaminan Kepuasan memiliki masa tenggang 14 hari kepada pelanggan untuk mengembalikan barang.

“Skema ini dilaksanakan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan konsumen. Kami juga meminimalisir permintaan informasi pada konsumen Lazada Indonesia. Hal ini demi meningkatkan kepercayaan, dan mengurangi resiko kebocoran data penting,” katanya.

Di Balik Strategi Penjualan Cepat “Flash Sale” Lazada Indonesia yang Telah Berjalan Satu Tahun

20150922_142242

Indonesia merupakan pasar yang unik bagi para pemain e-commerce, baik itu dari sisi geografis maupun pengguna akhir atau pembeli. Ragam strategi telah diadopsi para pemain e-commerce Indonesia demi menjangkau konsumen lebih luas, dan salah satu yang terbilang mendulang sukses adalah Flash Sale atau penjualan cepat yang dijalankan oleh Lazada Indonesia. Setelah satu tahun berjalan, terhitung ada delapan brand smartphone yang bekerja sama dan Lazada Indonesia berencana untuk tetap melanjutkan kampanye ini ke depannya.

Continue reading Di Balik Strategi Penjualan Cepat “Flash Sale” Lazada Indonesia yang Telah Berjalan Satu Tahun

Lazada Perkenalkan Aplikasi Android Seller Center Bagi Penjual Rekanan Marketplace Lazada

/ Shutterstock

Online marketplace Lazada kembali menghadirkan sebuah inovasi demi menggenjot performa layanannya dengan meluncurkan Aplikasi Seller Center yang tersedia untuk perangkat Android. Aplikasi Seller Center tersebut diluncurkan untuk memudahkan penjual dalam mengakses data mereka sehingga proses berjualan di platform marketplace Lazada dapat menjadi lebih mudah bagi brand ataupun penjual itu sendiri.

Continue reading Lazada Perkenalkan Aplikasi Android Seller Center Bagi Penjual Rekanan Marketplace Lazada