GOG Akan Segera Hadirkan Permainan Klasik PC di Linux

Good Old Games adalah satu contoh kejeniusan para desainer dan programmer pencipta franchise The Witcher. Layanan distribusi digital ini tidak bersusah payah untuk menyaingi Steam seperti yang dilakukan EA dengan Origin mereka. Tapi sama seperti Steam, GOG.com mencoba menyajikan game-game klasik di sistem operasi Linux. Continue reading GOG Akan Segera Hadirkan Permainan Klasik PC di Linux

Memegang Teguh Janji Mereka, Valve Bergabung ke Linux Foundation

Valve, dengan Gabe Newell sebagai ujung tombaknya, memang telah lama mengutarakan bahwa sistem operasi closed-platform hanya akan membatasi perkembangan teknologi dan industri hiburan digital. Satu hal lagi tampaknya menunjukkan dimana kesetiaan Newell dan kawan-kawan berdiri: Valve resmi bergabung ke Linux Foundation. Continue reading Memegang Teguh Janji Mereka, Valve Bergabung ke Linux Foundation

Gabe Newell dalam LinuxCon: Linux dan Open Source Adalah Masa Depan Gaming

Betul sekali, pernyataan pada judul merupakan pernyataan yang cukup kontroversial karena Gabe Newell sendiri sangat mengerti bahwa angka penggunaan Linux sebagai platform gaming kurang dari satu persen.

Continue reading Gabe Newell dalam LinuxCon: Linux dan Open Source Adalah Masa Depan Gaming

International Space Ship Beralih Mengalihkan Sistem Operasinya Dari Windows Ke Linux

Stasiun luar angkasa internasional baru saja mengumumkan migrasi sistem operasi dari komputer operasionalnya yang sebelumnya menggunakan platform Windows dengan mengganti ke sistem Linux. Hal ini dikarenakan sistem operasi Linux yang lebih stabil dan handal dapat lebih mengoptimalisasi fungsi komputer ISS (International Space Station)ke tingkat yang lebih baik. Continue reading International Space Ship Beralih Mengalihkan Sistem Operasinya Dari Windows Ke Linux

Apakah Meltemi Merupakan Platform Selanjutnya Dari Nokia Untuk Pasar Low End?

Harian Wall Street Journal kemarin mengungkapkan bahwa Nokia sedang mengembangkan sistem operasi berbasis Linux untuk perangkat bergerak di segmen low end yang dimaksudkan untuk menggantikan S40, yang bernama Meltemi. Sementara proyek MeeGo untuk smartphone high end bisa dianggap mati karena adopsi Nokia atas Windows Phone dari Microsoft, Nokia belum mengungkapkan rencananya untuk apa yang mereka sebut sebagai the next billion handsets.

Beberapa waktu lalu kami bertanya-tanya tentang apa rencana Nokia berkaitan dengan pasar yang saat ini dilayani oleh ponsel S40, karena mereka bersikeras mengarahkan para pengembang untuk membuat aplikasi menggunakan bahasa Qt. Qt seperti yang kita tahu adalah lingkungan pemrograman yang digunakan oleh Nokia untuk mengembangkan aplikasi untuk perangkat Symbian dan MeeGo. Dengan kondisi bahwa Symbian akan ditinggalkan dan pengembangan MeeGo dihentikan, kami tentu mempertanyakan masa depan Qt.

Continue reading Apakah Meltemi Merupakan Platform Selanjutnya Dari Nokia Untuk Pasar Low End?

Is Meltemi Nokia’s Upcoming Low End Platform?

The Wall Street Journal today revealed that Nokia is working on a Linux-based low end operating system meant to supplant the S40, called Meltemi. While the MeeGo project for high end smartphones is as good as dead thanks to Nokia’s adoption of Microsoft’s Windows Phone, Nokia has yet to disclose its plans for what it calls the next billion handsets.

A short while ago we wondered about what Nokia is planning with regards to the market currently served by the S40 phones, as it kept insisting that developers create applications using the Qt language. Qt as we know is the programming environment used by Nokia to develop apps for its Symbian and MeeGo devices. With Symbian going away and MeeGo development halted, we naturally questioned the future of Qt.

Continue reading Is Meltemi Nokia’s Upcoming Low End Platform?

Google Rilis Versi Stabil Chrome Untuk Mac dan Linux

Setelah Chrome versi stabil untuk Windows bisa dinikmati oleh user, kini lewat blog resmi mereka, Google mengumumkan bahwa versi stabil Chrome terbaru telah dirilis untuk semua pengguna Chrome, termasuk bagi pengguna Mac dan Linux.

Selain keunggulan atas kecepatannya, versi stabil terbaru ini, yang kini bisa dinikmati oleh pengguna Mac dan Linux, diluncurkan bersamaan dengan beberapa fitur lain. Kini user bisa melakukan sinkronisasi antar komputer, tidak hanya untuk bookmark tetapi juga browser preference, termasuk didalamnya themes, pengaturan halaman awal, web content settings, pemilihan bahasa, dan pengaturan untuk memperbesar halaman.

Continue reading Google Rilis Versi Stabil Chrome Untuk Mac dan Linux

Strategi Microsoft Mendekati Komunitas Open Source

linux-w-windowsBeberapa waktu yang lalu di event Microsoft Bizspark yang saya hadiri, Microsoft mengumumkan kerjasamanya dengan Zend Technologies dalam pengembangan platform PHP on the cloud yang dinamakan SimpleCloud. Di event itu juga saya pribadi tidak melihat geliat Microsoft dalam mengembangkan platform utamanya yaitu ASP.NET dan justru mendukung PHP yang memang selama ini berkompetisi dengan ASP.NET

Saya pun bertanya-tanya kenapa Microsoft mengambil langkah demikian, bukan mendukung produk sendiri malah bekerjasama mengembangkan produk kompetitor. Siddhartha Agarwal, Vice President Americas Field Operation Zend Technologies hari ini cukup berbaik hati untuk mengundang saya berdiskusi sembari menyantap sarapan (credit goes to Dhenu from Zend Indonesia). Dan akhirnya, saya mendapat penjelasan atas kebingungan saya.

Continue reading Strategi Microsoft Mendekati Komunitas Open Source

Ubuntu One : Sync Ubuntu via Web

Canonical telah memulai beta-testing untuk sebuah layanan sinkronisasi berkas di OS Linux Ubuntu via web service yang dinamakan Ubuntu One. Tahap closed-beta dimulai hari Senin kemarin dengan mengundang beberapa tester dari komunitas Ubuntu yang kemudian mendaftarkan diri via invitation.

Ubuntu One menawarkan sinkronisasi file untuk OS Ubuntu 9.04 (Jaunty Jackalope) dan rencananya akan dirilis untuk public pada Ubuntu versi 9.10 (Karmic Koala) bulan Oktober mendatang. Sistem ini akan terintegrasi dengan sistem Gnome di Ubuntu via client dan begitu diinstall akan membuat sebuah folder ‘Ubuntu One’ di direktori home user. Di folder inilah proses sinkronisasi berlangsung. Setiap ada perubahan di folder ini, maka akan langsung di-sync via web service ke folder user tersebut di server cloud. Tiap user mendapatkan masing-masing 2GB secara cuma-cuma atau 10GB dengan membayar $10, khusus untuk tahapan testing sekarang ini.

Pengguna individual juga bisa berbagi storagenya dengan pihak ketiga dan akan membuat satu folder tambahan ‘Shared With Me’ di komputer sang pihak ketiga tersebut. Ubuntu One juga menyediakan akses via web interface yang bisa digunakan untuk mengelola dan mengakses berkas-berkas anda tanpa menggunakan software client.

Ubuntu One ini memang dibangun khusus untuk satu operating system, Ubuntu, namun Canonical menyatakan bahwa pihak lain dapat mengadaptasi software client Ubuntu One untuk melakukan porting ke platform lain seperti Mac OS dan Windows.

Dalam waktu dekat Canonical juga akan menambahkan beberapa fitur seperti sinkronisasi data aplikasi (preferences) dan dukungan untuk KDE.

sumber:zdnet