Gandeng Indomaret, Layanan Logistik RPX Luncurkan I-Drop dan Kembangkan Aplikasi Mobile

Setelah meluncurkan layanan I-Paket bersama Indomaret tahun 2014 silam, perusahaan logistik RPX kembali menghadirkan layanan terbaru menyasar kalangan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dan layanan e-commerce bernama I-Drop dan aplikasi mobile Kiriman Express. Kerja sama strategis ini nantinya akan memanfaatkan jaringan Indomaret yang memiliki sekitar 10.650 gerai di pulau Jawa dan Bali.

“Transformasi digital akhirnya menuntut perusahaan terus berinovasi dalam menyediakan beragam terobosan layanan baru kepada pelanggan. Peningkatan kemampuan RPX Mobile Apps menjadi langkah pembaruan RPX sesuai permintaan pelanggan dewasa ini, penetrasi penggunaan internet, kemudahan operasional smartphone, meningkatnya penggunaan jejaring sosial serta memperkuat jaringan ritel dan e-commerce di Indonesia,” kata Vice President Services RPX Group Muhammad Kadrial.

Untuk mendukung I-Drop, RPX meluncurkan aplikasi Kiriman Express sebagai solusi pengembangan aplikasi mobile RPX. RPX sudah mengembangkan aplikasi mobile sejak tahun 2011 dan Kiriman Express adalah versi terbarunya.

Setiap pengguna yang ingin memanfaatkan layanan I-Drop bisa membuka aplikasi RPX, kemudian setelah transaksi dilakukan pengguna akan mendapatkan notifikasi di aplikasi mobile yang berisikan informasi bahwa pengguna bisa menitipkan barang tersebut ke gerai Indomaret terdekat. Barang yang dikirimkan memanfaatkan aplikasi I-Drop harus memiliki berat maksimal 5 kilogram dan semua barang akan langsung dikirimkan ke lokasi tujuan oleh RPX.

Kehadiran I-Drop bisa menjadi alternatif bagi pengguna dan peluang baru bagi RPX untuk menjadi solusi pengiriman paket B2B2C atau layanan e-commerce.

“RPX terus meningkatkan layanan, mendekatkan ke pelanggan, menjangkau area potensial yang belum terlayani saat ini dan memperluas jaringan melalui kerja sama 10.650 gerai Indomaret di Jawa dan Bali,” kata Kadrial kepada Tribun.

Indomaret selama ini sudah menjadi gerai favorit yang diincar oleh kalangan industri online hingga perusahaan rintisan di tanah air. Selain dimanfaatkan sebagai salah satu sistem pembayaran, banyaknya gerai Indomaret yang tersebar di seluruh pelosok daerah, menjadikan Indomaret gerai populer di kalangan pelaku startup dan perusahaan logistik.

Application Information Will Show Up Here

Industri E-Commerce di Indonesia Yang Tak Perlu Dicemaskan

Penggunaan Internet dan tingginya kepemilikan perangkat smartphone di kalangan masyarakat tidak serta merta menjadikan aktivitas berbelanja online sebagai sebuah gagasan primadona yang bisa direalisasikan secara instan, penggerak sendi ekonomi bangsa yang dielu-elukan. Faktanya angka transaksi yang kecil, metode pembayaran yang belum dimaksimalkan, dan faktor geografis yang membuat peran logistik tidak mudah, telah menghantui sejak tren ini muncul hingga saat ini dan hari-hari ke depan. Namun ada semangat yang lebih besar dan lebih mulia untuk terus giat mengupayakan ekosistem yang lebih ideal, yakni potensi market bagi semua pihak yang terlibat untuk mengatasi berbagai tantangan bersama.

Entitas inti seperti produsen, online platform, payment gateway, dan logistik, berhasil mewarnai tajuk utama dari perkembangan terkini industri e-commerce Tanah Air. VP of Business Development Ideosource Andrias Ekoyuono mengungkapkan ada komponen pendukung lain di luar hal-hal tersebut, seperti marketing technology, analytics, traffic generator, dan tentu saja regulasi dari pemerintah untuk menciptakan layanan terintegrasi guna merealisasikan industri e-commerce yang lebih ideal.

“Pendekatan holistik dengan single mindset bahwa e-commerce ini adalah sebuah keniscayaan yang pada akhirnya memberi kemanfaatan besar bagi kemajuan bagi seluruh stakeholdernya. Mulai dari pemerintah, produsen besar dan kecil, investor, wirausahawan e-commerce, wirausahawan industri pendukung e-commerce, hingga konsumen beragam lapisan,” katanya.

Dalam lingkup global, industri e-commerce yang ideal pun terus diupayakan. Faktor-faktor fundamental wajib disempurnakan demi mendukung kepercayaan konsumen untuk mengubah kebiasaan berbelanja offline menjadi online.

Sementara di Indonesia, karakteristik market dan kondisi geografisnya memberikan tantangan rumit di vertikal logistik. Minimnya penggunaan kartu kredit dan kecenderungan menggunakan metode transfer antar bank, dan juga regulasi pemerintah yang belum terbangun kokoh, juga salah satu tantangan lain yang perlu dihadapi.

Sebab potensi marketnya besar dan menggiurkan

Negeri Tiongkok memiliki catatan transaksi online berada pada angka 12,9% pada akhir 2015, namun angka transaksinya sudah mencapai $589.61 miliar, meningkat 33% dibandingkan tahun sebelumnya yang merupakan tiga kali lipatnya APBN Indonesia. Saat ini transaksi online di Indonesia masih di bawah 1% jika dibandingkan transaksi ritel, jadi ruang untuk bertumbuhnya masih sangat besar. Indonesia masih banyak dilirik oleh para pemain e-commerce lokal maupun asing karena potensi populasinya meskipun nilai transaksinya saat ini “hanya” $75 juta.

Telah bergelut di industri ini bertahun-tahun, CEO MatahariMall Hadi Wenas turut menyampaikan pendapatnya, “Saat ini e-commerce dapat dikatakan sebagai industri baru di Indonesia. Karena itu, masih banyak hal yang dapat ditingkatkan dari hampir semua delapan elemen di atas dengan pengecualian penetrasi smartphone. Dalam hal ini, konsumen Indonesia terutama di luar pulau Jawa, mempunyai kesempatan untuk leap-frog / melampaui urutan evolusi e-commerce yang biasanya bertransaksi lewat desktop/laptop sebelum bertransaksi lewat mobile, langsung bertransaksi melalui smartphone.”

Devices Used in Indonesia / DS Report
Persentase kepemilikan perangkat elektronik di Indonesia

Ada dua hal yang harapannya mampu menghadapi tantangan yang nyata. Hal pertama adalah percepatan adopsi teknnologi oleh penyedia jasa logistik guna penyajian data yang lebih transparan dan peningkatan produktivitas rantai logistik. Yang kedua ialah standarisasi data transfer antar penyedia jasa logistik dan penyedia jasa pembayaran, selain alasan keamanan mengenai transparansi transaksi hal ini juga mewujudkan transfer antar-bank lebih dekat ke real-time.

Isu di sektor logistik memang bukan rahasia lagi, bahkan CEO Pos Logistik Indonesia Yan Hendry Jauwena mengakui bahwa sektor ini kurang ideal. Butuh penyesuaian dan sentuhan teknologi yang mumpuni untuk bisa memainkan peran di industri e-commerce dengan maksimal.

“Solusinya adalah persenjatai semuanya dengan teknologi. […] Untuk e-commerce di Indonesia itu sebetulnya frontend-nya sudah baik (online marketplace, dan sebagainya). Yang perlu ditata itu backend-nya di mana logistik punya pengaruh cukup besar,” katanya saat ditemui DailySocial pada ajang Echelon Indonesia 2016 beberapa waktu lalu.

Jika benar ingin mengikuti langkah industri e-commerce, Pos Logistik Indonesia mungkin perlu sedikit belajar dari SingPost (Singapura) tentang kultur bisnis di era digital yang tak sama lagi dewasa ini. SingPost sendiri telah mengakuisisi beberapa perusahaan di bidang transportasi pergudangan dan segmen logistik. Sementara pemain besar seperti FedEx dan DHL menyasar pasar premium, SingPost memposisikan diri sebagai penyedia solusi logistik dengan biaya terjangkau.

Mungkin jika pada akhirnya nanti berbelanja online telah menjadi kebutuhan sehari-hari, rantai suplai logistik perlu dialirkan dengan mengutamakan kecepatan dan kemudahan, sehingga produk bisa dikirimkan langsung dari warehouse ke konsumen. Melihat tren ini, yang patut diantisipasi kembali ialah permintaan ruang warehouse yang turut meningkat.

Dalam konsep online-to-offline sebagai solusinya, MatahariMall menjadikan 4.500 kantor Pos Indonesia yang tersebar di seluruh Nusantara sebagai titik untuk tempat pelanggan mengambil, membayar, dan mengembalikan barang-barang belanjaan mereka.

E-commerce bukan tren yang sementara

Melihat rintangan yang memang tidak mudah untuk dilalui, Andrias dan Hadi sepakat dengan menganggap hal tersebut sebagai sebuah tantangan. Tak perlu dicemaskan, keduanya menyatakan hal senada untuk menyadarkan segala pihak bahwa pemanfaatan dan perkembangan e-commerce merupakan peluang jangka panjang.

Indonesian e-commerce overview / DS Report
Prediksi pertumbuhan penjualan e-commerce Indonesia – India – Global

“Jangan sampai ada pihak yang memang tidak menyadari pemanfaatan dari berkembangnya e-commerce ini secara jangka menengah-panjang, sehingga memburu kepentingan jangka pendek dan mengorbankan komponen atau pihak lain dari ekosistem ini,” tambah Andrias.

Di kesempatan yang lain, Hadi berujar: “Tidak perlu cemas. Sebagai pemain e-commerce di Indonesia, saya justru sangat optimis sekali. Saat ini banyak startup yang bergerak di bidang teknologi, demikian pula dengan perusahaan-perusahaan besar mulai merambah ke dunia digital. Ini bukan karena tren yang bersifat sementara, melainkan karena e-commerce memiliki peluang yang positif dalam jangka panjang.”

Veboo Garap Bisnis Transportasi Logistik untuk Pasar B2B

Suplai dan permintaan yang dinamis dan cenderung mudah berubah dalam pasar peminjaman kendaraan logistik, menginspirasi Veboo sebagai wadah bagi perusahaan penyedia kendaraan logistik untuk bertemu dengan yang membutuhkannya. Veboo membuka lebar kesempatan bagi masyarakat untuk memilih dan memilah layanan terbaik dari vehicle provider yang bergabung dalam layanannya.

Berbeda dengan layanan logistik lainnya, Veboo adalah marketplace yang menawarkan solusi transportation management system guna meningkatkan proses pengiriman barang.

Enggan menuju perburuan yang sudah mulai padat di pasar ritel, Veboo justru mengarahkan fokusnya di segmen Business-to-Business (B2B).

“Veboo tidak ikut berebut ikan kecil di tepi pantai, tetapi Veboo memberanikan diri ke tengah laut untuk mendapatkan ikan besar,” kata founder Veboo Harun Taufik dan timnya yang telah berpengalaman dalam ranah transportasi dengan menjual layanan monitoring dan manajemen kendaraan melalui sistem terintegrasi.

Sistem terintegrasi tersebut memungkinkan Veboo memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi konsep Internet of Things dalam armadanya yang mampu memantau operasional yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi seperti solusi sensor bahan bakar, beban bawaan, kamera, RFID, layar LCD, dan sebagainya.

“Banyak perusahaan teknologi yang menawarkan solusi logistik, tetapi masih terbatas dan belum bisa diintegrasikan dengan tracking system.  Kebutuhan perusahaan logistik untuk skala kecil hingga besar masih membutuhkan solusi yang memudahkan operasional mereka, bahkan beberapa perusahaan bonafit di Indonesia sering kali dituntut kustomisasi pada sisi aplikasi yang ditawarkan agar mampu diintegrasikan dengan fleet management system,” papar Harun mengenai pembeda yang ditawarkan Veboo.

Perusahaan penyedia kendaraan yang bermitra dengan Veboo dikatakan oleh Harun adalah semua lini bisnis transportasi seperti truck, trailer, low bed, rental mobil, rental motor, hingga penyedia kapal. Mengenai harga dan skema biaya, Veboo telah menetapkan berbagai variasi dan model yang beragam meskipun para mitra juga ditawari dengan fleksibilitas harga dalam penetapan harga jika diinginkan.

Veboo dalam versi beta sudah dipaparkan kepada beberapa perusahaan logistik dan e-commerce, dan mereka juga menerima masukan untuk bisa spesifik mengeluarkan khusus untuk kebutuhan perusahaan e-commerce.

Nantinya, pencari kendaraan selaku pengguna Veboo tidak dipungut biaya apapun selamanya. Pengguna akan dilayani secara langsung oleh penyedia kendaraan tanpa intervensi Veboo maupun biaya administrasi yang terlibat dalam aktivitas serupa.

Selain kemudahan dan harga yang kompetitif, Harun mengatakan bahwa pihaknya turut melayani dengan menyematkan fasilitas online checking dari tiap barang yang dibawa oleh penyedia kendaraan demi keamanan.

Deliveree Perluas Jangkauan ke Kota Bandung

Belum genap satu tahun beroperasi di Indonesia, startup penyedia jasa logistik asal Thailand Deliveree kini telah menambah cakupan wilayah operasional ke Bandung. Terhitung mulai hari ini (4/4), warga kota Bandung dan sekitarnya dijanjikan sudah dapat menikmati jasa antar jemput barang dari Deliveree. Sebelumnya, Deliveree juga telah meluncurkan ketersediaan armada motor untuk wilayah Jabodetabek.

Direktur Operasional Deliveree Indonesia Mega Yanuar dalam keterangannya mengatakan, “Kami sudah tidak sabar untuk hadir di Bandung dengan memberikan [berbagai] pilihan jasa pengiriman […] bagi bisnis lokal maupun masyarakat Bandung dan sekitarnya […] untuk menghemat biaya pengiriman dan mengembangkan bisnisnya.”

Mega juga yakin kehadiran Deliveree di kota Bandung dan sekitarnya ini akan dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi pemilik kendaraan dan rental mobil. Oleh sebab itu, kini Deliveree juga sedang fokus mencari rekanan pengemudi di Bandung untuk menambah jumlah armada yang tersedia.

Armada yang nantinya melayani jasa antar jemput barang di Bandung adalah armada sepeda motor, city car, MPV, pick up, hingga mobil box. Sedangkan untuk area operasional, selain kota Bandung, wilayah sekitar kota Bandung seperti Cimahi, Soreang, Rancaekek, dan Lembang juga akan dapat menikmati layanan Deliveree.

Dalam waktu dekat,Deliveree juga berjanji masyarakat Bandung bisa menikmati pilihan layanan tambahan secara lengkap, seperti bantuan tambahan dan pengiriman ke beberapa lokasi.

Sejak diluncurkan pada bulan September 2015, Deliveree mengklaim telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari jumlah pelanggan maupun pemesanan. Saat ini Deliveree mengklaim telah menyediakan lebih dari 1000 armada truk, pickup, Van, MPV, dan City Car dan telah melayani seluruh area Jabodetabek.

Selain di Indonesia, untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung, Deliveree juga beroperasi di Thailand dan berencana untuk segara hadir di Filipina. Layanan Deliveree sendiri dapat dinikmati melalui aplikasi mobile yang tersedia untuk Android dan iOS.

Sebagai informasi, Deliveree tidak sendirian bermain di ranah penyedia jasa antar jemput barang berbasis teknologi. Beberapa pemain seperti Etobee, Go-jek dengan Go-Box mereka, Grab dengan Grab Express, dan 21Express yang membuka layanan logistik B2C juga turut bermain di kolam yang sama.

Application Information Will Show Up Here

Pos Indonesia Bangun Online Marketplace Khusus UMKM

Semarak dan semangat e-commerce Indonesia belum habis. Perusahaan pelat merah PT Pos Indonesia dikabarkan akan segera membangun online marketplace khusus menjajakan bisnis kecil dan menengah (UMKM). Percobaan ini akan dilakukan di Jawa Timur.

Keputusan ini nampaknya memang telah melalui serangkaian pengalaman yang dalam waktu beberapa tahun belakangan, bahwa Pos Indonesia telah akrab dengan industri e-commerce. GaleriPOS atau sebelumnya PlazaPOS telah mengudara sejak tahun 2012, namun sayangnya tidak begitu kompetitif di persaingan dewasa kini. Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memiliki rencana lain dengan memposisikan Pos Indonesia sebagai pemain logistik yang berkapabilitas tinggi, tertulis dalam roadmap e-commerce Kemenkominfo.

Pos Indonesia memang telah diandalkan menjadi mitra bisnis logistik bagi banyak pemain e-commerce. Zalora, MatahariMall, Go-Box dari Go-Jek, merupakan beberapa nama yang telah menjalin kemitraan oleh Pos Indonesia. Pihaknya menyediakan solusi antar dan online-to-offline commerce.

Diberitakan oleh Tempo, Pos Indonesia kembali merancang situs online marketplace khusus pelaku UMKM. Inisiatif ini merupakan langkah dukungan Pos Indonesia untuk mengembangkan UMKM dan jangkauan pasarnya, terutama di wilayah Jawa Timur, salah satu basis pelaku UMKM terbesar di Indonesia.

“Nanti kami bikin online marketplace juga, tapi khusus UMKM. Kami enggak akan melayani penjualan barang-barang elektronik atau handphone,” ujar Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono.

Pos Indonesia telah memilih 30 pelaku UMKM dari dua kabupaten, Sidoarjo dan Gresik, yang berhasil memenuhi standar kualifikasi tertentu. 6,8 juta pelaku UMKM di Jawa Timur nantinya akan memanfaatkan 600 display corner yang tersebar di 4.500 titik kantor Pos Indonesia dalam provinsi tersebut.

“Dengan display corner itu, kami memberikan ruang bagi UMKM. Untuk biaya kirimnya akan ada harga spesial yang tentunya bersaing. […] Semuanya boleh dipakai, tapi masih kami bicarakan,” kata Gilarsi.

Gilarsi mengakui situs tersebut akan tersedia kurang lebih satu bulan lagi. Berikutnya mereka menargetkan pasar UMKM di provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.

JNE Investasikan Rp 455 Miliar untuk Pengembangan Infrastruktur dan Teknologi

Laju pertumbuhan teknologi yang tak terbendung telah berhasil membuat industri e-commerce di Indonesia menggeliat dan dampaknya dapat dirasakan di berbagai sektor, contohnya logistik. JNE sebagai salah satu pemain logistik di Indonesia menanggapi ini dengan menggelontorkan Rp 455 miliar untuk pengembangan infrastruktur dan teknologi. Langkah awalnya ditunjukkan melalui peluncuran program 7 Magnificent di awal tahun 2016 yang terdiri dari tujuh layanan baru JNE.

Awal tahun 2016 ini, JNE berkomitmen untuk mengembangkan sektor infrastruktur dan teknologi dengan menggelontorkan investasi sejumlah Rp 455 miliar. Dana tersebut akan dialokasikan sebesar Rp 400 miliar untuk pengembangan infrastruktur dan Rp 55 miliar sisanya untuk pengembangan teknologi. JNE sendiri berharap dapat mengejar pertumbuhan, minimal, di angka rata-rata per tahun yang mencapai 30 persen.

Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi mengatakan, “Kami berencana ingin membangun infrastruktur, memperbaiki IT, juga memperbaiki human capital kami. Rencananya, perusahaan akan investasikan Rp 400 miliar untuk infrastruktur dan Rp 55 miliar untuk ICT. Kami mulai ini dengan merealisasikan rencana yang sudah kami buat akhir tahun lalu dengan menghadirkan 7 Magnificent, […] tujuh produk [baru] JNE yang mudah-mudahan bisa memberikan solusi bagi masyarakat.”

Tujuh produk baru yang dimaksud adalah aplikasi mobile bernama My JNE, JNE-PopBox, @box prepaid, JNE Super Speed, JNE International Shipment, JNE Trucking, dan layanan CD musik.

Tujuh layanan baru JNE

  1. My JNE

My JNE adalah aplikasi mobile berbasis Android yang terhubung dengan nomor telepon pelanggan JNE Express, baik pengirim maupun penerima. Aplikasi ini memungkinkan pengguna mengetahui tarif pengiriman JNE, memonitor status pengiriman, mencari lokasi agen JNE terdekat, serta melakukan transaksi antara penjual dan pembeli individual.

Selain itu, terdapat juga fitur-fitur baru yang tidak ada dalam aplikasi sebelumnya seperti sejarah data pengiriman yang terhubung dengan nomor telepon pengguna dan fitur My COD (Cash On Digital) yang memberikan layanan pembayaran belanja online dengan sistem escrow melalui bank Permata. Aplikasi My JNE sendiri dapat hadir atas kerja sama yang terjalin dengan Indivara Sejahtera Sukses Makmur (Indivara Group) yang belum lama ini menghadirkan layanan Violet Pay.

  1. JNE-PopBox

JNE dan PopBox menjalin kerja sama / DailySocial

Layanan ini hadir atas kerja sama antara JNE dengan PopBox Asia yang menyediakan layanan loket pintar. Melalui layanan ini, pelanggan dapat mengambil dokumen atau paket kiriman di lokasi-lokasi loker PopBox yang tersebar di 32 titik Jakarta, mulai dari pusat perbelanjaan, stasiun kereta api, hingga kampus. Namun, saat ini layanan hanya diperuntukkan bagi pelanggan dengan JNE Loyalty Club Card yang hanya bisa dibeli di 12 kantor perwakilan JNE di Jakarta.

Terkait kerja sama ini, Co-founder PopBox Greta Bunawan mengatakan, “Kami excited dengan kerja sama JNE-PopBox ini. Kami berharap dengan kerja sama ini akan membuka lebih banyak channel lagi kepada penjual-penjual online, baik yang besar maupun UKM [untuk akses layanan pengiriman paket].”

  1. @box prepaid

Layanan @box prepaid merupakan produk berbentuk kardus kotak (box) yang diterbitkan JNE sebagai alat pendukung pengiriman dan diperjualbelikan untuk pengiriman wilayah DKI Jakarta. Harga box sendiri sudah termasuk ongkos kirim. Ada 2 jenis box prepaid, yang pertama yaitu @Box 2 Prepaid (Rp 22.000) dengan ukuran (P) 30 x (L) 30 x (T) 12 (Volumetric = 1.9 m3) dengan berat maksimal 3 kg. Sedangkan yang kedua yaitu @Box 3 Prepaid (Rp 40.000) berukuran (P) 35 x (L) 33 x (T) 17 (Volumetric = 2.7 m3) dengan berat maksimal 5 kg.

  1. JNE Super Speed (masa promo)

Layanan ini menjanjikan pengiriman satu hari sampai tujuan. Bila sebelumnya JNE SS memasang tarif Rp 80.000, selama masa promo dari tanggal 8 Februari 2016, jam 08.00 – 15.00 WIB, khusus pengiriman dari dan tujuan Jakarta tarifnya Rp 40.000 per kilogram dan besaran berat selanjutnya adalah Rp 4.000 per kilogram.

  1. JNE Trucking

JNE Trucking merupakan layanan untuk pengiriman barang dengan berat 10 kilogram ke atas. Pada tahap awal, layanan ini beroperasi di wilayah Sumatera, Jawa, dan Bali. Layanan JNE Trucking ini juga melayani pengiriman sepeda motor untuk kategori <150cc dan >150cc dengan tarif tersendiri (berbeda dengan tarif kiriman paket).

  1. JNE International Shipment

Dalam layanan ini, JNE bekerja sama dengan DHL untuk pengiriman barang ke negara-negara eropa. Sedangan untuk negara-negara Asia, JNE  bekerja sama dengan Sung Fung. Negara-negara tujuan utama adalah negara Asia Pasifik seperti Singapore, China, dan Hong Kong.

  1. Layanan CD Musik

Lewat layanan CD Musik, JNE ingin jaringan outlet mereka dapat dimanfaatkan oleh musisi nusantara untuk memasarkan karyanya. CD Musik Indonesia tersebut dijual di 153 gerai JNE di seluruh Indonesia dan website Pesona (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara).

Application Information Will Show Up Here

Go-Box Resmi Hadir di Yogyakarta dan Semarang

Setelah melancarkan layanannya di Jabodetabek, Semarang, Surabaya, Bali dan Bandung , salah satu layanan di aplikasi Go-Jek, Go-Box kembali melakukan ekspansi ke kota besar di Indonesia, Yogyakarta dan Semarang merupakan kota terbaru yang disambangi oleh Go-Box. Dengan 150 pengemudi yang tersedia, Go-Box sudah bisa dipesan oleh pengguna di Yogyakarta mulai hari ini.

Dengan pilihan kendaraan mulai dari pickup bak, pickup box, engkel bak, engkel box pengguna bisa memesan layanan pengantaran melalui aplikasi Go-Jek di platform Android dan iOS. Harga pengiriman yang ditawarkan mulai dari Rp 7000 hingga Rp 9500 dihitung berdasarkan jarak tempuh. Terdapat tarif awal yang berlaku untuk setiap jarak pertama lima kilometer dan setelah itu tarif ditentukan per kilometer.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Head of Operational Go-Box Indonesia Arif Fadilah yang memberikan presentasi untuk media di Yogyakarta terkait dengan perluasan willayah, kepuasan pelanggan serta rencana ekspansi yang telah dilakukan oleh Go-Box.

“Kami dari Go-Jek ingin memberikan dampak bagi kemajuan kesejahteraan sosial masyarakat dengan teknologi. Kita memadukan teknologi untuk social entreprising masyarakat,” kata Arif Fadilah kepada Tribun.

Dibandingkan pesaingnya, seperti Deliveree atau Arkos, Go-Box sejauh ini memiliki banyak keunggulan, termasuk area jangkauan yang ke lebih banyak kota.

Selain klaim aman, proses pemesanan hingga pengiriman yang ditawarkan oleh Go-Box juga terbilang mudah terlacak melalui smartphone, bisa dipesan 24 jam, multi destinasi, menyediakan laporan pengiriman, dan tentunya harga yang transparan. Selain itu, untuk pengiriman barang, Go-Box juga memastikan penggunaan satu armada bisa digunakan untuk mengantar barang hingga ke 15 titik pengiriman sekaligus.

“Tarif kami transparan sejak awal dan bisa dilihat dalam aplikasinya. Saat ini di Yogyakarta tersedia 150 driver kami yang siap melayani pemesanan pengguna,” kata Arif.

Asuransi juga diberikan untuk memastikan barang yang diantar bisa tiba dengan aman ditempat tujuan. GO-BOX telah bekerja sama dengan pihak penyedia asuransi terpercaya untuk mengganti kerusakan atau kehilangan barang hingga maksimal Rp 500 ribu.

Go-Box sendiri masih terus menawarkan kemitraan kepada pengemudi, pemilik mobil rental dan perorangan, untuk menjadi pengemudi Go-Box dengan iming-iming penghasilan pengemudi mencapai rata-rata Rp 5 juta setiap bulannya.

Application Information Will Show Up Here

Deliveree Luncurkan Layanan Pengiriman dengan Sepeda Motor di Jabodetabek

Bertujuan untuk memberikan pilihan baru untuk pelanggan, platform logistik dan transportasi di Jakarta, Deliveree mengumumkan peluncuran ratusan armada sepeda motor pada platform aplikasinya secara resmi hari ini (15/02). Hadirnya armada sepeda motor di kawasan Jabodetabek ini diharapkan bisa memberikan layanan yang lebih mudah dan cepat dengan harga bersaing kepada seluruh pelanggan bisnis maupun perorangan.

“Salah satu fokus kami adalah menawarkan berbagai jenis armada sesuai kebutuhan pelanggan dengan harga bersaing yang dihitung berdasarkan jarak tempuh, sehingga pelanggan hanya perlu membayar sesuai dengan kendaraan dan jarak pengiriman, tanpa tambahan lainnya,” ujar Mega Yanuar, Manajer Operasional Deliveree.

Sejak diluncurkan pada bulan September 2015, Deliveree mengklaim telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari jumlah pelanggan maupun pemesanan. Saat ini Deliveree telah menyediakan lebih dari 1000 armada truk, pickup, Van, MPV, dan City Car dan telah melayani seluruh area Jabodetabek.

Selama 7 hari penuh mulai pukul 7 pagi hingga 11 malam, tim Deliveree bertugas melayani pelanggan yang ingin memanfaatkan aplikasi mobile dan web platform logistik di Jakarta dan sekitarnya.

Nantinya, dengan pilihan baru ini, pelanggan bisa mengirimkan kebutuhan barang, dokumen, kebutuhan dagang, makanan, bunga, dan bingkisan kecil lainnya, yang perlu diambil dan dikirim ke seluruh Jabodetabek.

“Kendati menjadi perusahaan teknologi, tugas utama kami adalah mendengarkan setiap kebutuhan pelanggan dan berusaha sebaik mungkin untuk memberikan layanan terbaik yang memenuhi kebutuhan tersebut. Jika sebelumnya pelanggan menggunakan City Car, saat ini kami memberikan pilihan baru dengan harga lebih terjangkau, lewat armada motor,” kata Mega.

Sebelumnya Go-Jek telah lebih dahulu menawarkan layanan yang serupa dengan Go-Send dan GRAB dengan layanan GrabExpress.

Tercatat sepanjang tahun 2015 telah banyak pemain baru yang mencoba untuk memberikan layanan di bidang logistik on-demand, diantaranya adalah PopBox, Etobee dan 21Express yang membuka layanan logistik B2C.

Application Information Will Show Up Here

JNE Luncurkan Aplikasi My JNE untuk Mudahkan Pengguna Pantau Kiriman

Aplikasi mobile merupakan salah satu cara yang bisa mendekatkan sebuah layanan dengan penggunanya. Selain penetrasi gawai yang cukup tinggi di Indonesia, aplikasi mobile bisa membawa sejumlah kemudahan dalam genggaman pengguna. JNE, sebagai salah satu pilihan layanan logistik baru saja meluncurkan aplikasi mobile mereka, My JNE.

Aplikasi My JNE sengaja dihadirkan JNE untuk memberikan pengalaman berbeda bagi penggunanya. Sekarang melalui aplikasi My JNE pengguna tidak perlu lagi mengakses situs JNE hanya untuk mengetahui informasi tarif pengiriman atau status pengiriman mereka.

“Kerena sekarang sudah era digital, untuk membantu serta memudahkan para pedagang maupun konsumen yang belanja online, salah satu cara yang akan digunakan, yakni menghadirkan aplikasi mobile. Aplikasi tersebut akan diberi nama My JNE, dan akan di-publish ke masyarakat dalam waktu dekat,” ungkap VP of Marketing JNE Eri Palgunadi.

Saat ini aplikasi My JNE saat ini baru tersedia untuk gawai yang berjalan di atas platform Android. Namun Eri mengungkapkan bahwa My JNE juga akan hadir untuk gawai ber-platform iOS.

Lebih dekat dengan aplikasi My JNE

Seperti diungkapkan Eri, aplikasi My JNE memiliki semua fitur-fitur yang ada di situs JNE meliputi pengecekan tarif, pengecekan kiriman, mencari kantor JNE terdekat, dan fitur My COD bagi mereka yang ingin menjadikan JNE sebagai media pembayaran transaksi e-commerce.

Screenshot_2016-02-05-13-45-18

Selain fitur My COD dan My COD Wallet, semua fitur tidak mengharuskan pengguna masuk menggunakan nomor telepon dan kata sandi. Fitur-fitur seperti pengecekan tarif, kiriman dan mencari kantor JNE terdekat bekerja dengan baik. Untuk fitur My COD dan My COD Wallet belum kami coba karena mengharuskan adanya transaksi.

Dari segi desain My JNE cukup sederhana namun “eye catching”. Didominasi warna merah, tata letak fitur-fitur pun terasa nyaman karena selalu di tampilkan di bawah layar. Di bagian atas fitur pengecekan tarif dan harga juga terdapat banner berisi informasi dan iklan dari JNE. Satu lagi yang mungkin bisa menjadikan aplikasi ini ramai digunakan adalah pengecekan tarif dan nomor resi cukup cepat dibandingkan dengan versi situsnya.

Application Information Will Show Up Here