Kamera Pengawas Logitech Circle 2 Siap Ditugaskan di Mana Saja Anda Menginginkannya

Dua tahun silam, Logitech memulai debutnya di ranah kamera pengawas dengan Circle. Tahun ini perusahaan asal Swiss tersebut sudah siap dengan suksesornya, Circle 2, yang mengusung desain baru yang jauh lebih fleksibel.

Di dalam maupun luar ruangan, Circle 2 siap melaksanakan tugasnya kapan saja. Ia bisa diletakkan di atas meja, dipasangkan di tembok di atas pintu garasi, ditempelkan di jendela atau dicolokkan langsung ke stop-kontak dengan bantuan aksesori yang dijual terpisah.

Logitech Circle 2

Tidak seperti pendahulunya, Circle 2 hadir dalam dua varian: Wired atau Wire-Free, menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Anda butuh kamera pengawas di pintu depan yang bisa beroperasi secara konstan, bahkan ketika cuaca sedang tidak bersahabat? Pilih saja varian Wired, ditambah aksesori Weatherproof Extension.

Logitech Circle 2

Circle 2 merekam segala peristiwa dalam resolusi 1080p, dan dalam sudut pandang seluas 180 derajat. Hasil tangkapannya bisa dipantau secara real-time melalui aplikasi smartphone maupun browser, dan semuanya akan disimpan di cloud – total hingga 24 jam secara cuma-cuma, atau dalam durasi yang lebih lama dengan berlangganan.

Logitech Circle 2

Fitur unik seperti Motion Zones dan Person Detection memungkinkan Circle 2 untuk mengirim notifikasi ketika ia mendeteksi ada pergerakan atau seseorang yang datang, dan ia pun turut dibekali night vision. Integrasi dengan platform Apple HomeKit akan segera tersedia, dan perangkat dapat dikendalikan lewat speaker Amazon Echo atau Logitech Pop Smart Button.

Logitech Circle 2 akan tersedia di pasaran mulai bulan Juli ini. Varian Wired dibanderol $180, sedangkan varian Wire-Free seharga $200. Sederet aksesori pendukungnya dijajakan dengan kisaran harga $30 sampai $50.

Sumber: Business Wire.

Logitech PowerPlay Adalah Mousepad Sekaligus Wireless Charger

Mouse gaming wireless tentu saja menawarkan kenyamanan ekstra dibanding mouse gaming biasa. Namun masalahnya selalu soal baterai; tidak ada satu pun gamer yang mau mouse-nya kehabisan daya di tengah-tengah sesi gaming. Beruntung Logitech punya solusi yang sangat menarik sekaligus efektif, yang mereka formulasikan selama empat tahun terakhir.

Mereka menjulukinya Logitech PowerPlay, dan ia sejatinya merupakan perpaduan mousepad dan wireless charger. Premis yang ditawarkan begini: selama Anda menggunakan PowerPlay, mouse wireless Anda bisa digunakan tanpa perlu di-charge atau diganti baterainya sama sekali.

PowerPlay terdiri dari tiga komponen: lapisan dasar setebal 2 mm dengan unit receiver di ujung kiri atas yang menyambung ke PC via USB, lapisan atas berbahan kain atau yang keras, dan modul PowerCore yang menancap ke bagian dasar mouse via magnet. Modul ini kompatibel dengan mouse baru Logitech G903 atau G703, memungkinkan kedua mouse itu untuk terus di-charge baterainya selagi digunakan.

Logitech PowerPlay

Istimewanya, charging akan berlangsung di seluruh permukaan seluas 275 x 320 mm, tidak cuma di satu bagian khusus saja. Rahasianya terletak pada kemampuan PowerPlay untuk menciptakan medan elektromagnet, lalu modul PowerCore bertugas untuk mengubah medan tersebut menjadi arus listrik.

Unit receiver-nya sendiri telah mengadopsi teknologi Lightspeed yang diklaim sangat responsif, dengan transmisi sinyal 16 kali lipat lebih baik ketimbang teknologi lain di pasaran. Singkat cerita, dengan PowerPlay Anda tak perlu mengorbankan daya baterai demi performa, mengingat mouse akan terus di-charge selama berada di atasnya.

Logitech PowerPlay rencananya bakal dipasarkan mulai Agustus mendatang seharga $100. Mouse G903 dan G703 akan lebih dulu muncul di asaran mulai akhir Juni ini, masing-masing seharga $150 dan $100.

Sumber: Logitech.

Logitech MeetUp Adalah Conference Cam yang Dirancang Spesifik untuk Ruangan Kecil

Video conferencing sudah menjadi agenda rutin sebuah perusahaan, tidak peduli sebesar apa skalanya. Masalahnya, tidak semua perusahaan, khususnya startup, cukup beruntung dan memiliki ruang konferensi yang besar. Posisi duduk yang berdekatan memaksa anggota tim untuk berjubel di depan laptop agar semuanya kelihatan dan bisa menyampaikan pendapatnya masing-masing.

Sebagai produsen conference cam yang sudah sangat berpengalaman, Logitech rupanya telah menyiapkan solusi yang dirancang spesifik untuk problem semacam ini. Namanya Logitech MeetUp, dan dari awal ia didesain untuk digunakan di dalam ruang rapat yang berukuran kecil.

Senjata utamanya adalah lensa super-wide dengan sudut pandang seluas 120 derajat, yang bahkan bisa diperluas lagi hingga 25 derajat ke kiri atau kanan berkat fitur panning. Tak cuma itu, Logitech ternyata juga telah membekali MeetUp dengan sensor 4K agar delapan orang yang berkumpul dalam satu ruang kecil itu semuanya bisa terlihat dengan jelas.

Logitech MeetUp

Video memang krusial, tapi audio juga tidak kalah penting. Itulah mengapa MeetUp mengemas tiga buah mikrofon beam-forming dan speaker terintegrasi, yang sekali lagi dioptimalkan agar kinerjanya maksimal dalam ruangan yang kecil.

MeetUp juga tidak memerlukan setup yang rumit. Cukup dengan sebuah kabel USB, maka ia siap digunakan dengan software video conferencing apapun. Konektivitas Bluetooth memungkinkan pengguna untuk menjadikan smartphone atau tablet sebagai remote control bagi MeetUp.

Logitech MeetUp rencananya akan dipasarkan mulai bulan Juli seharga Rp 16,5 juta. Aksesori pendukung berupa sebuah expansion mic akan dijual secara terpisah seharga Rp 4 juta.

Sumber: Logitech.

Logitech Slim Combo Maksimalkan Peran iPad Pro Sebagai Alat Bantu Penunjang Produktivitas

iPad Pro 10,5 inci dan iOS 11 memberikan kombinasi penunjang produktivitas yang hampir mendekati laptop maupun komputer desktop. Namun yang namanya tablet selalu memiliki kekurangan dari segi keyboard. Itulah mengapa Apple sendiri telah menyiapkan aksesori terpisah macam Smart Keyboard, tapi ada juga alternatif lain yang tak kalah menarik dari Logitech.

Namanya Logitech Slim Combo, dan sesuai namanya, ia merupakan kombinasi casing sekaligus keyboard eksternal. Sama seperti penawaran dari Apple, aksesori ini juga menyambung via Smart Connector milik iPad Pro, sehingga ia sama sekali tak perlu mengandalkan Bluetooth dan baterainya pun tidak perlu di-charge.

Keyboard-nya sendiri termasuk sangat komplet, lengkap dengan barisan tombol angka dan simbol, serta deretan tombol shortcut yang telah dioptimalkan untuk menavigasikan iOS di atasnya lagi. Logitech tak lupa menambatkan backlight, dan palm rest-nya di bawah bisa dilipat jika tidak diperlukan – misalnya ketika hendak mengetik di atas pangkuan.

Layout keyboard-nya persis milik laptop, dengan deretan khusus tombol shortcut di paling atas / Logitech
Layout keyboard-nya persis milik laptop, dengan deretan khusus tombol shortcut di paling atas / Logitech

Bagian belakang Slim Combo turut dilengkapi sebuah kickstand yang dapat diatur tingkat kemiringannya. Istimewanya, kickstand ini tetap bisa diberdirikan dalam posisi portrait. Melengkapi itu semua adalah ‘rumah’ untuk stylus Apple Pencil di bagian samping.

Selain untuk iPad Pro 10,5 inci, Logitech Slim Combo juga tersedia untuk model 12,9 inci yang baru saja di-refresh spesifikasinya. Harga masing-masing varian adalah $130 (10,5 inci) dan $150 (12,9 inci), sedangkan pilihan warnanya ada dua, yakni hitam dan biru.

Sumber: Logitech.

2 Headset Logitech Ini Sanggup Tangani Gaming dan Musik Secara Optimal

Seperti membeli periferal komputer lain, dalam memilih headphone, Anda harus bertanya pada diri apa yang Anda butuhkan. Biasanya, profile suara antara headset khusus musik tak sama dengan perangkat gaming, yang mungkin lebih menonjolkan detail dan bass. Dampak negatifnya, konsumen perlu membeli produk audio berbeda buat mendukung tipe hiburan berbeda.

Hal inilah yang menjadi sasaran dari produk baru Logitech. Perusahaan aksesori PC asal Swiss itu memperkenalkan dua headset di bawah keluarga Logitech G, yaitu G433 7.1 dan G233 Prodigy. Selain dirancang untuk menemani Anda ber-gaming, kedua perangkat ini diklaim sanggup menangani musik dari berbagai sumber (misalnya radio hingga audio hi-res), kompatibel ke bermacam-macam hardware, serta ringan sehingga mudah dibawa-bawa.

Logitech G433 7.1 dan G233 Prodigy merupakan headphone dengan rancangan overear, tersambung ke media player/PC via kabel detachable. G433 7.1 memiliki simpel, dengan earcup berbahan kain hydrophobic. Head band-nya mampu mencengkeram mantap tanpa terlalu menekan kepala Anda. Lalu sebagai pelapis bantalan di dalam, Logitech memanfaatkan jenis kain berpola jaring yang halus dan mudah dilewati udara. Padding tersebut bisa diganti, tersedia pula bantalan microfiber.

Sesuai namanya, G433 didukung sistem surround 7.1 DTS Headphone: X. Dan Dipadu driver Pro-G, headphone ini dijanjikan sanggup menyajikan bass membahana, nada tinggi yang jernih serta treble akurat. Anda dipersilakan melakukan kustomisasi dengan menggunakan Logitech Gaming Software setelah menyambungkan DAC G433 ke PC.

Logitech G233

G233 Prodigy juga merupakan headset wired dengan pendekatan desain semi-modular: baik kabel dan lengan microphone bisa dilepas (terutama ketika Anda hanya ingin mendengarkan lagu). Padding di G233 menggunakan material serupa G433, memastikannya tidak panas dan nyaman dikenakan dalam waktu lama. Dan sama seperti sepupunya itu, G233 dibekali driver Pro-G.

Logitech G233 2

Unit microphone G233 Prodigy sendiri sudah memperoleh sertifikasi resmi Discord, dan sengaja dioptimalkan untuk mereproduksi suara baik analog maupun digital. Mic tersebut tak lupa dilengkapi fitur noise cancelling, dibantu filter micro-pop untuk menangkap suara beresolusi tinggi.

Kompatibilitas G233 Prodigy dan G433 7.1 juga sangat luas, siap mendukung PC, smartphone, tablet, hingga console game seperti PlayStation 4, Xbox One dan Nintendo Switch.

Logitech rencananya akan mulai memasarkan G433 7.1 dan G233 Prodigy di bulan Juni ini setelah keduanya dipamerkan di E3 2017 minggu depan. Harganya tergolong masuk akal; G233 Prodigy dibanderol US$ 80, lalu G433 7.1 dijual seharga US$ 100.

Via Venture Beat. Sumber: dua laman Logitech.

Logitech Rilis Dua Mouse Wireless Baru, MX Master 2S dan MX Anywhere 2S

Logitech baru saja meluncurkan versi baru dari dua mouse wireless andalannya, yakni MX Master 2S dan MX Anywhere 2S. Selain mengemas spesifikasi yang lebih mumpuni, keduanya juga datang bersama software pendamping cerdas bernama Logitech Flow.

Secara fisik desain keduanya tidak berubah jika dibandingkan dengan pendahulunya: MX Master 2S dengan sisi kiri yang melebar demi kenyamanan ekstra, sedangkan MX Anywhere 2S tetap bergaya ambidextrous. Keduanya sama-sama tersedia dalam tiga pilihan warna, yakni hitam, biru dan putih.

Khusus untuk MX Master 2S, Anda masih akan mendapatkan scroll wheel adaptif yang dapat berganti dari mekanisme klik-per-klik menjadi gerakan menggulir yang mulus dengan sendirinya, menyesuaikan dengan seberapa cepat Anda mengusapkan jari Anda. Sisi kirinya pun tetap dilengkapi scroll wheel ekstra untuk scrolling secara horizontal.

Logitech MX Master 2S / Logitech
Logitech MX Master 2S / Logitech

Pembaruan yang paling utama adalah sensor yang lebih cekatan, dengan resolusi maksimum 4.000 DPI, naik dari 1.000 DPI. Pengguna pun bebas menyesuaikan sensitivitasnya dari 200 sampai 4.000 DPI dengan interval 50 DPI.

Baterainya juga ikut diperbarui, kini sanggup bertahan sampai 70 hari sebelum perlu di-charge kembali. Proses charging-nya pun amat cepat, Logitech mengklaim dalam waktu 3 menit saja Anda bisa mendapat daya baterai yang cukup untuk seharian.

Logitech MX Anywhere 2S / Logitech
Logitech MX Anywhere 2S / Logitech

Akan tetapi inovasi unggulan Logitech justru ada pada software bernama Flow itu tadi. Flow sejatinya memungkinkan kedua mouse ini untuk digunakan pada tiga komputer sekaligus, dan perpindahannya berlangsung secara otomatis tanpa mengharuskan Anda menekan tombol apa-apa.

Lebih hebat lagi, proses seperti copy-paste bisa Anda lakukan antar perangkat. Entah yang Anda salin itu sekadar teks, foto, atau malah satu folder sekaligus, semuanya bisa di-paste ke komputer lain tanpa mengandalkan layanan cloud apapun.

Fitur ini bahkan tetap berlaku meski perangkat menjalankan OS yang berbeda (Windows dan macOS, misalnya). Syaratnya sendiri cuma satu: perangkat harus berada di satu jaringan Wi-Fi atau Ethernet yang sama agar Flow bisa bekerja.

Logitech MX Master 2S dan MX Anywhere 2S bakal tersedia di pasaran mulai bulan Juni ini, dengan harga masing-masing $100 dan $80. Logitech Flow sendiri bisa didapat secara cuma-cuma, dan software ini juga kompatibel dengan mouse lain seperti Logitech M585 Multi-Device dan M590 Multi-Device Silent, plus sejumlah keyboard.

Sumber: Logitech.

Logitech Coba Manjakan Kalangan Profesional Dengan Keyboard Mekanik Baru

Dengan semakin banyaknya perusahaan periferal gaming yang memanfaatkan switch mekanik, device-device ini kian populer di kalangan gamer. Nyatanya, papan ketik jenis ini sudah lama digunakan untuk keperluan produktif. Dan produsen aksesori komputer ternama asal Swiss memutuskan untuk mengusung switch mekanik buatan sendiri di perangkat kelas profesional mereka.

Di pertengahan minggu ini, Logitech mengumumkan K840, keyboard mekanik yang ditujukan buat menunjang kebutuhan kerja. Di sana, Logitech tampaknya berupaya untuk menghilangkan mayoritas elemen gaming, menjanjikan durabilitas tinggi, kenyamanan, kelengkapan input, serta keakuratan dalam pemakaian. Satu dari sedikit persamaan K840 dengan keyboard gaming Logitech adalah pemanfaatan switch Romer-G.

Logitech K840 1

Desain Logitech K840 terbilang konservatif, menyuguhkan layout full-size dengan enam baris tuts. Keyboard memiliki tubuh balok, dengan sisi atas yang sedikit melandai ke arah pengguna demi menyajikan efek ergonomis. Lalu, keycap-nya dibuat melengkung agar jari Anda terasa pas ketika sedang melesat di atasnya. K840 mempunyai tubuh berwarna kelabu, dipadu lampu indikator LED putih.

Logitech K840 2

Body keyboard mekanik ini tersusun dari material logam aluminium yang kokoh dengan finishing anodized. Kemudian switch mekanik Romer-G sanggup meregistrasi lebih dari 70 juta kali tekanan, diklaim sanggup menyajikan responsivitas dan akurasi tinggi. Berbeda dari sejumlah papan ketik mekanik lain (dengan switch hijau atau biru), K840 bekerja lebih hening sehingga tidak mengganggu orang di sekitar Anda.

Logitech K840 3

Logitech turut membekali K840 dengan fitur 26-key rollover, memungkinkan keyboard tetap bisa membaca input kita menekan 26 tombol secara bersamaan. Selanjutnya, fungsi tombol F1 sampai F4 bisa diprogram ulang menggunakan software Logitech Options – cukup mirip papan ketik gaming meski fiturnya tidak begitu lengkap.

Membahas Romer-G lebih jauh, switch ini mempunyai actuation time sebesar 5-milidetik dan key travel sejauh 1,5mm, membuatnya 25 lebih pendek, lebih cepat dalam membaca input serta memastikan jari jadi tidak cepat lelah saat keyboard digunakan di waktu lama. Romer-G sendiri awalnya didesain untuk menunjang kegiataan gaming, dan langkah Logitech menjadikannya jantung dari K840 sangatlah menarik.

K840 mempunyai tubuh berdimensi 132x445x34,3-milimeter, dengan bobot 910-gram dan tersambung ke komputer via kabel USB sepanjang 1,8-meter. Periferal ini siap menunjang OS-OS Windows baru, di antaranya Windows 10, Windows 8 dan windows 7.

Logitech K840 sudah bisa Anda pre-order di situs Logitech. Produk ini dijajakan seharga US$ 80.

Logitech Luncurkan Bluetooth Keyboard Case Baru untuk iPad

Ada iPad baru, pastinya ada aksesori baru pula. Logitech baru-baru ini meluncurkan sebuah keyboard case anyar bernama Slim Folio yang dirancang secara spesifik untuk iPad terbaru itu.

Seperti halnya sebuah casing, proteksi depan-belakang, dalam dan luar merupakan prioritas utama. Mengusung nama “Slim”, tebal casing ini cuma berkisar 20 mm, sedangkan bobotnya sekitar 700 gram – cukup ringkas untuk ukuran keyboard case.

Keyboard Bluetooth-nya ini cukup istimewa, dengan layout mirip laptop dan ketahanan hingga 5 juta klik. Masing-masing tuts-nya sendiri menggunakan switch bertipe scissor dengan travel sedalam 1,5 mm. Pun demikian, yang paling menarik justru adalah deretan tombol shortcut di baris yang paling atas.

Deretan tombol shortcut di baris paling atasnya sangat memudahkan ketimbang harus menyentuh layar / Logitech
Deretan tombol shortcut di baris paling atasnya sangat memudahkan ketimbang harus menyentuh layar / Logitech

Total ada 14 tombol di baris ini yang akan memberikan akses cepat ke sejumlah fungsi iPad sehingga pengguna tak perlu repot-repot menyentuh layar. Fungsi-fungsinya antara lain untuk memanggil Siri, melakukan pencarian, mengontrol media playback, mengatur volume maupun mengecek baterai keyboard.

Bicara soal baterai, Slim Folio diklaim bisa beroperasi selama 4 tahun. Ya, Anda tidak salah baca, tapi ini dengan catatan Anda memakainya untuk mengetik selama 2 jam setiap harinya. Baterainya sendiri merupakan sepasang baterai kancing standar yang bisa diganti, namun yang lebih berperan adalah fitur auto standby yang akan aktif setiap kali case ditutup.

Logitech Slim Folio saat ini telah dipasarkan seharga $100. Sayang belum ada kabar mengenai ketersediaannya di pasar tanah air.

Sumber: Logitech.

Keyboard Mekanik Logitech G G413 Jagokan Performa dan Harga Kompetitif

Ada banyak alasan mengapa orang memilih keyboard mekanik ketimbang membran. Papan ketik jenis ini sudah lama ada, tapi kepopularitasannya terangkat berkat bertambahnya jumlah produsen periferal yang mengadopsinya untuk mendukung gaming. Dan saat kompetitor umumnya masih mengandalkan Cherry, Logitech kian percaya diri dengan switch Romer-G buatan sendiri.

Setelah memperkenalkan papan ketik mekanik G Pro di bulan Maret 2017 kemarin, perusahaan aksesori komputer asal Swiss itu menyingkap alternatif yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan faktor performa. Logitech menamainya G413, keyboard gaming yang diklaim mengedepankan kinerja serta kesederhanaan. Dan melihat dari penawarannya, G413 tampaknya disiapkan buat berduel melawan Corsair K63.

Namun berbeda dari rivalnya itu, Logitech G G413 merupakan keyboard full-size – tanpa tombol tambahan untuk mengatur fungsi multimedia. Efeknya, ukuran dari papan ketik mungkin menyebabkannya kurang ringkas buat dibawa-bawa dalam acara LAN party.

G413 memiliki dimensi 445x132x34-milimeter dan berat 1,1kg. Keyboard tersambung ke PC dengan kabel USB sepanjang 1,8-meter. Produsen menawarkan dua pilihan model G413, yakni tipe ‘Silver’ dengan LED berwarna putih dan ‘Carbon’ berpencahayaan merah.

Meski mengusung layout full-size dengan 144 tombol, Logitech tetap mampu meminimalisir bobot dari keyboard sehingga bisa setara tipe tenkeyless. Hal ini tercapai berkat perpaduan dari material plastik dan case aluminium-magnesium 5052 yang tipis di sisi atas. G413 juga dibekali port USB passthrough, memungkinkan Anda untuk menyambungkan mouse atau mengisi ulang baterai smartphone sambil bermain.

Untuk switch mekaniknya, Logitech kembali mengandalkan Romer-G. Di atas kertas, switch tersebut memastikan tombol-tombol di sana bisa tetap bekerja normal hingga 70 juta kali tekan. Ia menyajikan jarak actuation sejauh 1,55-milimeter, key travel total 3-milimeter, dengan resistensi 45g, serta dipadu fitur anti-ghosting maksimal 26 tombol. Logitech turut membundel keyboard bersama 12 buah keycap khusus gaming (tombol 1, 2, 3, 4, 5, Q, W, E, R, A, S, D) dan aksesori puller.

Logitech G G413 1

Akses ke fungsi multimedia sendiri disajikan lewat solusi build-in dengan menggunakan tombol FN sebagai toggle. Setelah diaktifkan, Anda bisa mem-play/pause musik, mematikannya, atau memasukkan perintah next/previous via tombol F19 sampai F12.

Logitech G G413 2

Semua tombol di sana dapat diprogram ulang via Logitech Gaming Software, dan Anda juga dipersilakan buat memanfaatkan Game Mode – fungsinya ialah mematikan tombol yang berpotensi mengganggu serunya bermain seperti tombol Windows.

Kedua model Logitech G G413 kabarnya sudah mulai dipasarkan, dijual seharga US$ 90.

Sumber: Logitech.

Kecil dan Imut-Imut, Speaker UE Wonderboom Janjikan Suara yang Menggelegar

Dari sekian banyak speaker Bluetooth yang ada di pasaran, Ultimate Ears Boom 2 pasti muncul sebagai salah satu alternatif terbaik yang direkomendasikan banyak orang. Namun kalau $199 terlalu mahal buat Anda, UE sekarang punya opsi lain yang lebih terjangkau bernama Wonderboom.

UE Wonderboom punya ukuran kira-kira setara dengan sebuah mug. Gaya desainnya tidak jauh-jauh dari lini UE Boom lainnya, akan tetapi di mata saya pribadi Wonderboom inilah yang kelihatan paling imut-imut.

Namun jangan sesekali tertipu oleh ukuran maupun harganya, demikian klaim yang dilontarkan UE. Wonderboom menjanjikan reproduksi suara yang jernih, ditemani oleh dentuman bass yang mantap sekaligus seimbang. Sama seperti kakak-kakaknya, Wonderboom siap menyebarkan suara secara 360 derajat.

Enam pilihan warna yang tersedia untuk UE Wonderboom / Ultimate Ears
Enam pilihan warna yang tersedia untuk UE Wonderboom / Ultimate Ears

Secara fisik UE Wonderboom juga tidak kalah dari kakak-kakaknya yang berukuran lebih besar. Bodinya tahan air dengan sertifikasi IPX7, siap Anda ajak berbasah-basahan selama 30 meter di kedalaman satu meter. Kolam renang Anda cukup dalam? Jangan khawatir, sebab Wonderboom akan mengapung dengan sendirinya.

Pengoperasiannya cuma mengandalkan satu tombol saja, baik untuk play, pause, skip maupun untuk menyambungkan dua speaker Wonderboom sekaligus. Baterainya diperkirakan dapat bertahan selama 10 jam nonstop, sedangkan jangkauan maksimum koneksi Bluetooth-nya mencapai 30 meter.

UE Wonderboom bakal menyambangi pasar Asia mulai Mei mendatang, dengan banderol harga $99 saja. Pilihan warna yang ditawarkan ada enam: abu-abu, hitam, merah, biru, pink dan ungu.

Sumber: Logitech.