DSLaunchpadX Umumkan Top 9 Startup untuk Pitching ke Lebih dari 50 Investor di Demo Day

DSLaunchpadX, program inkubator startup yang diinisiasi oleh  DailySocial.id bersama DS/X Ventures, telah mencapai babak akhir. Setelah melalui proses inkubasi selama 4 minggu, termasuk sesi webinar dan 1-on-1 bersama 8 super-mentors pilihan, kini terpilih 9 startup terbaik untuk mengikuti tahapan Demo Day.

Dalam Demo Day, para founder akan dipertemukan (matchmaking) dengan 58 investor, yang terdiri dari venture capital (VC) dan angel investor lokal maupun regional. Adapun rangkaian Demo Day akan diselenggarakan pada Rabu, 1 Maret 2023 secara virtual. Di sesi tersebut setiap founder berkesempatan untuk melakukan pitching dan mendapatkan umpan balik langsung dari para investor.

“DSLaunchpadX dibuat dengan tujuan untuk membantu founders Indonesia dalam mengakselerasi pertumbuhan startup mereka sendiri, dan kami sangat berterima kasih kepada semua mentor luar biasa yang telah membimbing dan membantu para founders kami,” ujar Partner DS/X Ventures Amir Karimuddin.

Berikut ini daftar startup DSLaunchpadX yang akan masuk ke sesi Demo Day:

Startup Short Description
Akar Akar build, manufacture, and distribute modular farming to accelerate hyperlocal food security.
Bengkel Mania One stop solution for msme automotive workshop.
EVA HRIS EVA focus is on a Recruiting Management System, which is designed to assist HR/Recruiters teams in automating the recruitment process from shortlisting, giving notifications, assessments, and digital interviews until suitable candidates are found.
Kuesio Kuesio is an online questionnaire platform, creating convenience in conducting surveys and research for Indonesian researchers.
Maxy Academy Bridging universities and companies through higher quality students
Orderfaz Orderfaz is a one-click checkout solution to boost your online store conversion and upgrade your sales to the next level.
Rangkai Indonesian Tech Film Startup that focuses on the collection of Indonesian film and building creative economy ecosystem infrastructure.
Saku Laundry Saku Laundry is solution for laundry industry based on application designed to solve problems in daily operations with IoT support system and become market place that connects laundry merchants and customers in Indonesia.
SMEs PACK SMEs Pack is B2B Export SMEs Product Aggregator to address supply chain problems and distribution. The SMEs Pack connects SMEs with Direct Buyers to enable SMEs to sell products at fair prices and sustainable quantities.

Perjalanan Startup di DSLaunchpadX

Sejak dibuka pada awal tahun 2020 dengan nama DSLaunchpad, ribuan startup telah mendaftarkan diri ke program inkubasi online dengan lebih dari 40 mentor terbaik dari Indonesia. Di 2023, bekerja sama dengan DS/X Ventures dan mengubah nama menjadi DSLaunchpadX, lebih dari 300 startups telah mendaftarkan diri. Dari jumlah tersebut kemudian dilakukan seleksi dan verifikasi untuk memilih 30 startup terbaik yang berhak mengikuti sesi inkubasi selama 4 minggu di bulan Februari 2023.

Adapun startup yang tergabung terdiri dari berbagai kategori dan bisnis model, mulai dari agritech, edutech, SaaS, fintech, dan lain-lain. Sebagian besar mereka berada di tahap pre-seed dan seed stage. Menariknya, mayoritas dari peserta DSLaunchpadX berbasis di luar Jakarta.

Selama 4 minggu tersebut, para startup mendapatkan berbagai pembekalan yang sepenuhnya dilakukan secara virtual. Sejumlah super-mentor juga dihadirkan untuk memberikan insights lebih mendalam seputar dunia startup dan pengalaman sebagai founders:

Mentor Perusahaan
James Prananto CBD & Co-Founder Kopi Kenangan
Hendra Kwik CEO & Co-Founder Fazz
Marshall Pribadi CEO & Co-Founder PrivyID
Hiro Kiga CEO & Co-Founder Wallex
Gibran Huzaifah CEO & Co-Founder eFishery
Melisa Irene Partner East Ventures
Adrian Gunadi CEO & Co-Founder Investree
Eddi Danusaputro CEO BNI Ventures

Setiap kegiatan dan penugasan yang diberikan dalam proses inkubasi dipantau dan dinilai secara komprehensif melalui platform DSLaunch yang dikembangkan oleh DailySocial.id. Platform ini didesain khusus untuk memudahkan founder, mentor, dan penyelenggara dalam melakukan rangkaian proses kegiatan inkubator/akselerator startup.

Berdasarkan hasil penilaian, selanjutnya dipilih 9 startup terbaik yang akan mengikuti sesi Demo Day.

Demo Day Virtual, Didukung Platform Startup.id

Acara Demo Day akan dilakukan sepenuhnya virtual. Kegiatan ini juga didukung oleh Startup.id, yakni sebuah platform startup-investor matchmaking yang dikembangkan DailySocial.id. Lewat platform ini, para founder bisa menunjukkan informasi dan performa bisnisnya; para investor potensial juga bisa terhubung langsung dengan startup yang diminati untuk melakukan penjajakan investasi.

“Akses ke pendanaan merupakan salah satu permasalahan yang sering dialami founder startup tahap awal ketika ingin melakukan scaling dan ekspansi. Melalui Startup.id, DailySocial.id berusaha mendemokratisasi kebutuhan ini dengan memudahkan founder dan investor bertemu di satu platform. Matchmaking tak lagi dibatasi referensi dan relasi,” imbuh Amir.

Lewat Demo Day ini, diharapkan para founder bisa memberikan impresi terbaiknya di depan para investor untuk menghasilkan kerja sama strategis guna mengakselerasi startupnya.

Jual Jasa Gendong di Game Lewat Aplikasi Gamelancer

Bermain game bagi sebagian besar orang masih kerap kali dikaitkan dengan kegiatan yang tidak produktif. Terlepas ide itu masih bertahan, beberapa waktu terakhir fakta menunjukkan bahwa keahlian bermain game bisa menjadi sumber penghasilan yang cukup baik bahkan dijadikan sebagai pilihan karier.

Mendulang uang dari kegiatan bermain game menjadi lebih pasti jika Anda bisa bermain dan bersaing di tingkatan 1% pemain terbaik di tingkat regional atau dunia dengan menjadi atlet esports.

Belakangan ini sebuah platform bernama Gamelancer diluncurkan untuk menjadi penengah dari kesulitan gamer untuk mendapatkan penghasilan dari kemampuan bermain mereka. Dengan menggunakan konsep menjadi pekerja lepas atau yang akrab disebut  freelance, siapa saja yang merasa yakin akan kemampuan bermainnya dimungkinkan untuk mendapatkan uang dari keahliannya.

via: Gamelancer
via: Gamelancer

Adapun Razvan Romanescu dan Darren Lopes adalah sosok yang berada di balik pembuatan platform Gamelancer. Berbeda dengan konsep joki yang sudah lebih lama ada dan  beredar, Gamelancer mencoba menjawab salah sati tantangan dari ketidakpastian proses ranked matchmaking dari sebuah game.

Misalnya pada game MOBA, ketika Anda memulai mode ranked matchmaking, ada probabilitas yang tinggi Anda akan membentuk tim dengan orang asing yang belum tentu memiliki skill level yang setara, apalagi masih ada kemungkinan bermain dengan tidak suportif. Peluang menang dan kalah Anda kurang lebih menjadi ditentukan oleh sederatan algoritme.

Lebih jauh lagi, platform Gamelancer baru diluncurkan dalam mode beta dengan dukungan pendanaan awal sebesar 800.000 Dolar Amerika. Rencananya Gamelancer akan tersedia di platform mobile maupun PC. Sejauh ini sederetan game pada platform PC sudah terpantu diintegrasikan ke dalam sistem Gamelancer.

via: Gamelancer
via: Gamelancer

Sejak diluncurkan, sudah terdaftar setidaknya 250 orang gamelancers pada platform Gamelancer dan jumlah user yang terus bertumbuh. Melalui platform Gamelancer Anda dimungkinkan membentuk party dengan membayar sejumlah uang kepada gamelancers atau orang yang menyediakan jasanya untuk bermain bersama. Hal ini akan memberikan manfaat bagi pengguna jasa gamelancer dalam bentuk peluang kemenangan yang meningkat dan tentu saja sejumlah uang dari jasa yang diberikan kepada seorang gamelancer.

“Gamelancer mewakili peluang pekerjaan yang baru bagi gamers untuk mendapatk penghasilan dari kemampuan yang mereka miliki sambil melakukan apa yang mereka sukai,” ungkap Razvan Romanescu selaku Co-Founder dan CEO dari Gamelancer.

 

Sembilan Tahun Dirilis, Team Fortress 2 Segera Dapatkan Mode Kompetitif

Ketika disebutkan, nama Team Fortress 2 pasti akan mengembalikan kenangan manis di benak gamer. Ia merupakan bagian dari bundel The Orange Box, dirilis bersama Half-Life 2: Episode 2 dan Portal. Sembilan tahun setelah pelepasannya, TF2 masih dinikmati oleh puluhan ribu pemain. Dan dari laporan terkini, Valve tampaknya ‘mencoba mengarahkan’ Team Fortress 2 ke ranah esport.

Melalui laman Steam Community, Valve membuat sebuah pengumuman singkat. Mereka menyingkap program Team Fortress 2 Competitive Beta, sembari mengabarkan bahwa grup itu akan digunakan Valve Corp. untuk merilis informasi terkait beta kompetitif, termasuk undangan bagi user yang ingin berpartisipasi. Buat sekarang, belum ada rincian apapun dari developer, namun info lebih lanjut bisa dipastikan akan segera mengalir begitu gamer mulai mencicipi beta.

Sebetulnya rencana Valve untuk membubuhkan bumbu kompetitif di Team Fortress 2 telah terdengar sejak sembilan bulan silam. Beberapa aspek yang jadi agenda mereka meliputi penambahan fitur stream list ala CS:GO, matchmaking, serta perbaikan di sejumlah aspek permainan. Pertanyaannya kini adalah, apakah mode kompetitif tersebut juga Valve terapkan pada versi non-Windows?

Team Fortress 2 sangat disukai karena developer terus-menerus memberikan update konten, berupa item, mode serta map baru. Ia dipuji kritik terkait art direction, humor, dan gameplay yang cenderung ringan. Meski berawal sebagai judul premium, ia berubah menjadi permainan free-to-play di tahun 2011, ditopang microtransaction. Supaya user free tetap berkesempatan untuk mendapatkan item baru, Valve menyediakan sistem drop acak.

Menariknya, terdapat spekulasi bahwa strategi ‘kompetitif’ ini diambil Valve buat merespons kehadiran Overwatch. Game baru Blizzard Entertainment itu kabarnya akan dilepas antara triwulan satu atau dua tahun ini. Banyak orang melihat kesamaan di antara kedua judul, contohnya pemanfaatan sistem kelas, dan penggunaan karakter-karakter unik serta visual yang penuh warna.

Tersedianya mode kompetitif belum tentu serta-merta mengubah Team Fortress 2 menjadi permainan esport; tapi berbicara olahraga elektronik, Valve berada di atas Blizzard dari sisi pengalaman, penerapan dan fanbase. Blizzard sendiri cukup gamblang ingin mengembangkan Overwatch sebagai judul kompetitif, namun TF2 dapat jadi penghalang terbesar buat mereka.

Jika belum familier dengan Team Fortress 2, saya sangat menyarankan Anda untuk mencobanya sendiri. Game bisa dimainkan gratis melalui layanan Steam.

Via GameSpot. Sumber: Reddit.

Startup.my.id Tawarkan Layanan untuk Menemukan Rekan Sesama Penggiat Startup

Apa jadinya jika ada startup yang layanannya membantu para penggunanya untuk membuat startup? Adalah Startup.my.id, sebuah startup yang ingin menjadi wadah yang menemukan para penggunanya dengan para penggiat startup lain untuk selanjutnya berkolaborasi mendirikan startup. Layanan utama Startup.my.id adalah proses matchmaking, knowledge curation, dan penyediaan tools sederhana untuk memulai startup. Continue reading Startup.my.id Tawarkan Layanan untuk Menemukan Rekan Sesama Penggiat Startup

Sukses Raih 200 Ribu Pengguna, Setipe Targetkan Sejuta Pengguna di Akhir 2015

Sejak diluncurkan pada Oktober 2013, situs biro jodoh online Setipe  saat ini berhasil menggaet 200 ribu pengguna. Sukses ini tidak membuat para pengelola Setipe merasa puas. Mereka menargetkan penggunaan layanan menembus angka satu juta orang di akhir tahun ini, termasuk dengan berusaha menggaet segmentasi pasar yang lebih spesifik, seperti biro jodoh untuk single parent dan pasangan yang religius dengan mengakomodasi ta’aruf.

Continue reading Sukses Raih 200 Ribu Pengguna, Setipe Targetkan Sejuta Pengguna di Akhir 2015

Algoritma Biro Jodoh Setipe Berhasil Bantu Empat Pernikahan di Tahun Pertamanya

Delly&Gita-SETIPE-Team

Situs biro jodoh Setipe membeberkan kinerjanya sepanjang 2014 dengan setidaknya membantu empat pasangan bertemu dan menikah. Situs yang didirikan oleh  Razi Thalib, Kevin Aluwi, Pingkan Rumondor M.Psi, dan Christian Sugiono ini merupakan situs pencarian jodoh yang mengandalkan algoritma untuk mempertemukan pasangan yang cocok. Setipe kini telah memiliki lebih dari 80 ribu anggota.

Continue reading Algoritma Biro Jodoh Setipe Berhasil Bantu Empat Pernikahan di Tahun Pertamanya

Getting the Right Match is the Name of the Game at Setipe

It’s now February, which means Valentine’s Day is around the corner and it’s always an opportunity for companies to take advantage of the occasion. Setipe, the recently launched matchmaking service isn’t one to skip such a chance, it’s in the business of romance after all. Co-founder Razi Thalib spoke to DailySocial about Setipe’s plans and how the service has been received since it was launched late last year.
Continue reading Getting the Right Match is the Name of the Game at Setipe