BBM Rilis Fitur Baru, Mulai dari Penyunting Foto hingga Peningkatan Integrasinya dengan Dana

Platform pesan BBM hari ini (20/2) mengumumkan beberapa pembaruan di aplikasinya. Pertama, kini di aplikasi BBM terdapat fitur editor foto. Dengan fitur tersebut pengguna bisa menulis atau membubuhkan goresan tinta digital di atas foto. Menu “crop” dan “rotation” juga ditambahkan, agar pengguna tak perlu lagi membuka aplikasi lain saat butuh mengelola foto yang hendak dikirimkan.

Pembaruan kedua, BBM meningkatkan fitur PIP (Picture in Picture) dalam video call untuk pengguna Android. Dengan peningkatan fitur ini pengguna bisa melakukan kegiatan lain di dalam smartphone seperti cek email atau membalas chat tanpa harus menutup panggilan video call. Caranya, ketika sedang dalam panggilan, tekan tombol back, maka tampilan video akan mengecil dan berada di salah satu sudut layar.

Ketiga, BBM juga menambahkan fitur pin chat yang memungkinkan pengguna dapat memprioritaskan hingga tiga kolom teratas untuk daftar kontak yang dianggap penting. Dengan menempatkan tiga pin kontak chat maka akan mempermudah pengguna untuk berkomunikasi tanpa harus mencari ke bawah.

Selain itu ada beberapa pembaruan di fitur navigasi dan menu “mark as read” untuk menandai pesan telah dibaca tanpa harus membuka chat satu per satu. Pengguna kini juga bisa mengirimkan uang dengan integrasi layanan Dana  tanpa harus masuk ke dalam ruang chatting. Cukup memilih kontak dan tombol kirim uang yang tersedia.

Application Information Will Show Up Here

Line Indonesia Shuts Down T-Go Last Year

T-Go interactive service is finally shut down after being launched last October. To DailySocial, Line Indonesia representative said the service is officially dismissed since December 7th, 2018. There’s no further details of its trial results, which is suspected not as expected, although the total participants can reached 20,000-30,000 per session at its peak.

Line Indonesia said its team is now focusing on fintech products post 20% acquisition by KEB Hana Bank Indonesia. They’re re-recruiting Fanny Verona, previously was Digital Artha Media’s Managing Director in charge for Mandiri e-Cash (and LINE Pay e-cash), to handle the latest product.

LINE ensures there’s always possibility for T-Go to return in the future whether significant demand comes from users. Currently, T-Go’s early users can disburse the cash rewards. Money will be transferred to the registered bank account.

“LINE Indonesia strives to provide various services for users, including T-Go’s platform, launched in last October. Through its service, users should’ve enrich their knowledge by answering the trivia quiz on each smartphones.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Line Indonesia Tutup T-Go Akhir Tahun Lalu

Baru diluncurkan bulan Oktober lalu, layanan interaktif T-Go resmi ditutup. Kepada DailySocial, perwakilan Line Indonesia menyebutkan layanan ditutup sejak tanggal 7 Desember 2018. Tidak disebutkan alasan yang detail tentang performa T-Go selama uji coba, yang diduga tidak sesuai dengan harapan meskipun berdasarkan pengamatan sekilas angka peserta kuis di masa puncak bisa mencapai 20.000-30.000 per sesi.

Line Indonesia menyebut kini pihaknya fokus ke pengembangan produk fintech pasca akuisisi 20% Bank KEB Hana Indonesia. Mereka telah merekrut kembali Fanny Verona, sebelumnya adalah Managing Director Digital Artha Media yang mengelola Mandiri e-Cash (dan LINE Pay e-Cash), untuk mengurusi lini produk baru ini.

Pihak Line memastikan tidak menutup kemungkinan pembukaan kembali layanan T-Go di masa datang jika ada permintaan yang signifikan dari pengguna. Untuk saat ini, pengguna yang telah mengikuti T-Go sejak awal bisa mencairkan hadiah uang yang diperolehnya. Dana akan langsung ditransfer ke akun rekening bank yang telah didaftarkan.

“Line Indonesia selalu berupaya untuk memberikan pelayanan yang beragam bagi pengguna, termasuk melalui platform T-Go yang diluncurkan pada Oktober 2018 lalu. Melalui layanan ini, pengguna dapat memperkaya wawasan mereka melalui program kuis trivia di perangkat smartphone miliknya masing-masing.”

Application Information Will Show Up Here

Whatsapp Batasi Pengiriman Forward Pesan

Sampai saat ini, informasi palsu dan hoax seringkali menyebar di media sosial. Namun, ternyata berita tersebut terlebih dahulu tersebar melalui aplikasi pertukaran pesan, seperti Whatsapp. Hal ini pun terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia sendiri, penyebaran hoax biasanya dilakukan oleh sebuah grup. Setelah itu, grup tersebut menyebarkan informasi palsu tersebut langsung ke banyak kontak secara masif. Oleh karena itu, penyebaran informasi hoax tersebut bisa dilakukan dengan cepat.

Whatsapp 5 kontak

Oleh karena itu, Whatsapp memutuskan untuk membatasi fasilitasi forwarding ke semua penggunanya. Saat ini, pengguna hanya bisa melakukan forwarding (penerusan) pesan ke lima kontak atau grup secara bersamaan. Sebelumnya, Whatsapp bisa langsung meneruskan pesan ke 20 kontak yang ada.

Pembatasan ini mulai dilakukan karena adanya sebuah hoax di India yang sangat meresahkan. Informasi hoax tersebut pada akhirnya bisa berujung pada tindak kejahatan. Walaupun dapat dibatasi, namun tentunya tidak akan menghentikan penyebaran hoax dan informasi palsu.

Sayangnya, limitasi ini masih berlaku pada platform Android saja. Pada platform iOS, masih banyak yang bisa berbagi pesan lebih dari lima kontak. Pengguna pun masih dapat melakukan forward message kepada beberapa kontak yang dipilih secara manual.

Banyak pihak mengapresiasi pembatasan oleh WhatsApp sendiri, termasuk pemerintah Indonesia. Penyebaran informasi palsu atau hoax tidak bisa dihilangkan hanya dengan fitur di aplikasi, tetapi adalah kesadaran dari penggunanya untuk selalu mengecek informasi yang akan disebarkan dan tidak asal sebar saja. Oleh karena itu, yuk kita berantas hoax dan informasi palsu, mulai dari akun Whatsapp kita sendiri!

BBM Rilis “Group War”, Fitur Kuis Interaktif yang Dipandu Chatbot

BBM kembali membuat terobosan dengan meluncurkan fitur Group War. Fitur tersebut memungkinkan anggota grup BBM mengikuti kuis berhadiah. Fitur baru ini menggabungkan teknologi chatbot dengan dompet digital Dana untuk memberikan pengalaman baru bagi penggunanya.

Dengan mengusung konsep kuis interaktif, setiap anggota group bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh bot Group War. Semakin tinggi poin, maka peluang mendapatkan hadiah semakin besar. Setiap pemenang akan mendapat hadiah berupa saldo Dana yang dikirim ketika sesi kuis berakhir.

“Tim produk dan teknologi BBM sangat bangga fitur ini dilahirkan asli dari kantor Jakarta dan terpacu untuk terus menciptakan fitur yang khas untuk Indonesia yang mampu merekatkan hubungan antar teman dan keluarga,” terang Vice President Product BBM Hadikusuma Wahab.

Untuk menggunakan fitur baru ini pengguna BBM hanya tinggal mengundang bot Group War ke dalam group chat mereka — ada menu/ikon khusus di kanal grup. Setelah itu bot akan memberikan pertanyaan setiap pukul 12.30 WIB (kecuali hari Jumat pukul 13.30 WIB) dan 18.30 WIB. Pertanyaan bisa langsung dijawab oleh seluruh anggota grup terkait.

“BBM memiliki misi menjadi aplikasi sosial dari Indonesia yang membantu orang lebih produktif dan terhubung. Kami percaya Group War dapat meningkatkan pengetahuan dan interaksi positif yang menyenangkan di dalam group chat, sekaligus meningkatkan inklusi keuangan digital di masyarakat,” imbuh Hadikusuma.

Group War merupakan serangkaian upaya BBM agar terus diminati. Tahun ini BBM sudah beberapa kali merilis fitur tambahan untuk pengguna di Indonesia. Dimulai integrasi dengan Vidio.com hingga kolaborasi dengan Yogrt untuk hadirkan “Instant Games”.

Application Information Will Show Up Here

BBM and Yogrt Introduce an Instant Games Feature

The BBM messenger (8/30) updates a new feature to play HTML5-based games. It’s made over BBM partnership with Yogrt social entertainment platform. Some games in BBM can now be played for free using the latest update on Android and iOS devices.

There are 10 games have been released in its debut, including Pac Maker, Jelly Pop, Four Colors, ElastiKitty, and many others. BBM ensures to add more variant games in the next few months.

Yogrt is currently known as a location-based social media platform. Includes in it, a live content that allows users to directly share videos. Before pivoting in 2016, Yogrt was a game-based social networking app.

“We’re very proud to have BBM as a partner. As a game content provider, we believe BBM users will gain the new experience. Our existence is to complete social interaction and entertainment in BBM app,” Jason Lim, Yogrt’s Co-Founder, said.

BBM Instant Games is located in the Discover menu. The developer intends to present a personal game experience and the ability to share/invite friends through a direct message in the game. Every game has a leaderboard to show user’s rank in the game.

“Indonesia is the largest mobile game market in terms of revenue and users. Gaming has become the popular activity in mobile devices after messenger, therefore we try to provide an additional value (through gaming) to allow them to be connected, share, and be entertained at a time,” Matthew Talbod, Creative Media Works’ CEO, said.

This is not BBM’s first service integration. Previously on August 2018, BBM announced an integration with live streaming service Vidio.com, in order to welcome the Asian Games. They also happened to have worked with DANA to create in-app e-wallet.

BBM’s vision to be an open platform, indulging users with various types of features. It causes the app becoming full. However, most of the integrated platforms have a strategic relationship with EMTEK group – such as DANA, an implemetation of EMTEK and Alipay partnership.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

BBM dan Yogrt Hadirkan Fitur “Instant Games”

Aplikasi pesan BBM hari ini (30/8) mendapatkan tambahan fitur baru untuk memainkan game berbasis HTML5. Fitur tersebut hadir sebagai kerja sama BBM dengan platform social entertainment Yogrt. Beberapa game di BBM kini dapat dimainkan gratis dengan pembaruan aplikasi di perangkat Android maupun iOS.

Dalam debutnya, 10 game sudah dirilis, di antaranya Pac Maker, Jelly Pop, Four Colors, EalstiKitty dan beberapa lainnya. Pihak BBM memastikan variasi game akan terus ditambah dalam beberapa bulan ke depan.

Yogrt kini dikenal sebagai platform media sosial berbasis lokasi. Di dalamnya termasuk layanan “Live Content”, mungkinkan pengguna berbagi video secara langsung. Sebelum melakukan pivot di tahun 2016, Yogrt adalah aplikasi jejaring sosial berbasis game.

“Kami sangat bangga bermitra dengan BBM. Sebagai mitra konten game, kami percaya diri pengguna BBM akan merasakan pengalaman baru. Hadirnya kami akan menyempurnakan interaksi sosial dan hiburan di dalam aplikasi BBM,” ujar Co-Founder Yogrt Jason Lim.

BBM Instant Games terletak di dalam menu Discover. Pengembang mencoba menghadirkan pengalaman permainan secara personal dan kemampuan berbagi/mengundang teman melalui pesan langsung di dalam game. Setiap game memiliki leaderboard, menunjukkan peringkat pengguna dalam permainan.

“Indonesia menjadi pasar game mobile terbesar secara pendapatan dan pengguna. Bermain game menjadi aktivitas populer di perangkat mobile setelah berkirim pesan, maka kami mencoba memberikan nilai tambah (melalui game) sehingga memungkinkan mereka terhubung, berbagi, dan terhibur dalam waktu bersamaan,” ujar Matthew Talbot selaku CEO Creative Media Works (unit bisnis EMTEK yang menjalankan BBM).

Ini adalah integrasi layanan ke sekian kalinya yang dilakukan oleh BBM. Sebelumnya pertengahan Agustus 2018 lalu BBM mengumumkan integrasi dengan layanan live streaming Vidio.com, dalam rangka menyambut Asian Games. Sebelumnya pihaknya juga bekerja sama dengan DANA untuk menghadirkan e-wallet di aplikasi.

BBM memiliki visi untuk menjadi sebuah open platform, memanjakan pengguna dengan berbagai jenis fitur. Dampaknya aplikasi menjadi sangat padat. Namun sebagian besar platform yang diintegrasikan memiliki hubungan strategis dengan grup EMTEK—seperti DANA yang menjadi pengajawantahan kerja sama EMTEK dan Alipay.

LINE Gaet Bekraf Tekankan Kepemilikan HAKI Para Kreator Lokal

LINE menggaet Bekraf untuk mendorong kesadaran para kreator lokal dalam memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sebelum mengembangkan lebih jauh karya-karyanya di skala global. Kepemilikan HAKI menjadi penting lantaran dapat menjadi peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan para kreator secara lebih luas.

Untuk itu, LINE menggandeng Bekraf untuk peluncuran akun khusus bernama BIIMA. BIIMA sebelumnya sudah hadir berbentuk aplikasi yang bisa diunduh, namun kini tersedia dalam bentuk akun.

BIIMA, akronim dari BEKRAF’s IPR Info in Mobile Apps, berisi informasi mengenai Hak Kekayaan Intelektual secara praktis dan dapat diakses dari mana saja oleh masyarakat secara umum dan/atau para pelaku ekonomi kreatif secara khususnya.

“BIIMA dapat dimanfaatkan untuk para kreator untuk bertanya soal HAKI, kini sudah hadir di LINE. Bisa bertanya apapun di sana, selain itu kami juga menyiapkan bantuan lainnya entah itu dari permodalan, pemasaran, maupun lainnya,” tambah Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi Ari Juliano Gema, Senin (27/8).

Strategic Partnership and B2C Director LINE Indonesia Revie Sylviana menambahkan LINE Indonesia terus mengedukasi para kreator lokal untuk bangun HAKI karena dapat membuka kesempatan lain yang tidak hanya untuk cetak revenue saja. Tapi bisa juga dari kreasi stiker LINE ke komik, merchandise, atau film.

Salah satu kreator lokal besutan LINE yang sudah memanfaatkan HAKI adalah karakter komik Si Juki. Awalnya berbentuk komik, kini sudah merambah ke stiker bahkan film layar lebar. Pada akhirnya memberikan akses kepada penggemar Si Juki bisa menikmati karakter tersebut dalam lintas platform.

Secara total, LINE Indonesia mengklaim telah menaungi sekitar 166 ribu kreator stiker, tumbuh drastis dari tahun sebelumnya 111.608 kreator. Total stiker LINE yang telah dikirim oleh sesama pengguna LINE Indonesia mencapai 13,9 miliar dengan rata-rata stiker harian terkirim sebanyak 11 kali.

Angka tersebut naik drastis dari tahun sebelumnya yang mencapai 8,7 miliar stiker terkirim dengan rata-rata stiker harian terkirim sebanyak 7 kali.

LINE Webtoon disebutkan telah menjaring 50 kreator lokal yang terus aktif meluncurkan komik hingga kini. Pembaca LINE Webtoon untuk Indonesia mencapai 54 juta orang. LINE Webtoon dinobatkan sebagai platform komik nomor satu dari 71 negara sedunia dan dianugerahi sebagai the best social app dari Google Play pada tahun lalu.

LINE Creativate 2018

Demi menjaring kreator lokal berkualitas, LINE kembali menggelar kompetisi digital dan kreatif untuk keempat kalinya dengan membawa tema “Bangga Indonesia.” Ada kompetisi baru yang ditambah LINE, yaitu LINE Shopping Business Competition dan LINE Today Video Creation. Ditambah tema lainnya yang sebelumnya sudah pernah digelar, LINE Sticker, LINE Webtoon, Chatbot, dan LINE Game Let’s Get Rich World Cup.

Periode pengumpulan karya kompetisi LINE Creativate 2018 sebagian besar akan dimulai pada akhir Agustus sampai akhir Oktober 2018. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di linecreativate.com dan LINE Creativate Official Account. Tidak hanya memberikan hadiah uang tunai, LINE berkomitmen untuk membawa ke tahap bimbingan lebih lanjut buat para pemenang.

Mereka juga akan dibawa LINE ke kompetisi tingkat global, seiring membuka peluang bisnis bagi para kreator lokal merambah ke sana. Salah satu finalis LINE Sticker yang berhasil di boyong LINE adalah Milk & Mocca milik kreator Shortie. Stiker ini sudah masuk ke pasar Thailand dan sudah dipersonalisasi sesuai bahasa dari negara tersebut.

“Karena Milk & Mocca sudah punya IP yang kuat, kita bawa mereka ke pasar Thailand. Responsnya cukup luar biasa. Ini bisa membuktikan bahwa siapapun bisa jadi kreator, ada opportunity revenue yang bisa didapat,” pungkas Revie.

Aplikasi Pesan Instan Oy! Gabungkan Berbagai Layanan dalam Satu Platform

Banyaknya aplikasi dengan berbagai layanan, terkadang menjadi tidak efisien bagi penggunanya. Terlebih, aplikasi memiliki churn rate yang tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, aplikasi pesan instan Oy hadir dengan memposisikan diri sebagai agregator berbagai layanan dalam satu platform.

Oy tidak ingin sekadar menjadi layanan pesan instan biasa karena memiliki fitur lainnya. Mulai dari pencarian, sosial media, memberikan review, dan sistem pembayaran, memungkinkan pengguna tidak perlu lagi menggunakan banyak aplikasi di saat bersamaan. Seluruh fitur tersebut diklaim belum hadir di Indonesia dan Oy ingin menjadi aplikasi lokal yang digunakan hanya oleh orang Indonesia.

Contohnya untuk mencari restoran terdekat, kini pengguna dapat melakukan pick up order dengan pemesanan di awal, reservasi untuk acara tertentu,  atau pemesanan dalam jumlah banyak.

“Ide kami adalah menyediakan segalanya dalam satu aplikasi, dari mengobrol dengan teman, membeli tiket pesawat, dan lainnya. Konsumen dapat berinteraksi dengan semua jenis bisnis dari perusahaan besar hingga toko tradisional dan layanan jasa,” terang Founder dan CEO Oy Jesayas Ferdinandus, saat acara soft launching Oy, Rabu (27/9).

Semangat Oy tersebut sebenarnya berlandaskan karena kehadiran aplikasi lokal yang muncul di masing-masing negara dan kuat di sana. Ambil contoh, di India ada aplikasi Hike, Tiongkok punya WeChat, Korea punya Kakao Talk, dan Jepang punya Line. Seluruh aplikasi tersebut kini menjelma sebagai pemain tunggal yang besar di negara sendiri dan memiliki berbagai layanan dalam satu platform, dari jasa hingga finansial.

Rencana kerja pasca mendapat suntikan dana

Aplikasi Oy sebenarnya baru didirikan pada Maret 2017, didirikan oleh enam orang dengan pengalaman telah bekerja di perusahaan teknologi terkemuka. Salah satunya, Jesayas sebelumnya bekerja di Go-Jek sebagai Head of Go-Food.

Meski baru enam bulan berdiri, rupanya perusahaan telah menerima pendanaan segar tahap pra seri A, dengan nilai yang tidak disebutkan, yang dipimpin Syailendra Asia.

Jesayas menyebut pendanaan ini mayoritas akan digunakan untuk menambah talenta baru sebagai engineer. Perolehan dana segar ini makin memantapkan tim Oy untuk terus ekspansif memperluas rekanan dan meluncurkan berbagai layanan., termasuk meluncurkan layanan finansial berupa dompet elektronik untuk mengakomodir segala bentuk pembayaran dalam aplikasi. Rencananya layanan dompet elektronik ini akan tersedia pada November 2017 mendatang.

Target lainnya, sampai akhir 2018, Oy dapat menghimpun 200 ribu listing usaha dan 10 ribu rekanan tersebar di 40 kota seluruh Indonesia. Adapun saat ini Oy telah memiliki lebih dari 20 ribu listing usaha dan 1.000 rekanan di lima kota, yakni Jakarta, Bandung, Bali, Medan, dan Surabaya).

Beberapa rekanan Oy di antaranya Wings, Mahadaya, dan Japfa. Selain itu, juga terdapat stasiun radio seperti Cosmo FM, Hardrock FM, Brava Radio, iRadio, dan Trax FM.

Untuk kategori usaha yang sementara ini tersedia baru ada lima, yaitu bisnis makanan, night life, pusat kebugaran dan olah raga, layanan kesehatan, spa dan salon kecantikan. Nantinya aplikasi Oy akan berisi 15 jenis usaha, mulai dari ritel, hospitality & travel, telekomunikasi, mass media, otomotif, jasa keuangan, asuransi, dan lainnya.

Application Information Will Show Up Here

Sejumlah Rencana Startup Penyedia “In-App Chat” Qiscus Pasca Pivot

Startup penyedia in-app chat Qiscus mengumumkan sejumlah rencananya pasca melakukan pivot pada 2015 lalu. Beberapa di antaranya membidik startup ikonik dengan pangsa pasar yang besar sebagai penggunanya dan menggalang pendanaan baru seri A tahun depan.

Startup yang bergerak di konsultasi online, seperti telemedicine, konsultasi keuangan, hukum, dan pendidikan adalah beberapa yang dibidik Qiscus sebagai pengguna. Segmen tersebut diprediksi memiliki potensi yang besar dan bakal terus berkembang seiring waktu, baik di Asia Tenggara maupun Indonesia.

Untuk target pendanaannya, sejauh ini Qiscus sudah dua kali mendapatkan suntikan dana dari investor. Pada tahap awal sebesar US$100 ribu di akhir 2014. Sedangkan tahap pra-seri A nilai suntikannya dirahasiakan, begitupula dengan investornya.

“Kami menargetkan dapat menggalang pendanaan seri A pada tahun depan,” ucap Co-Founder dan COO Qiscus Muhammad MD Rahim, Rabu (40/8).

Qiscus sendiri sebenarnya sudah berdiri sejak 2013, berkantor pusat di Singapura dan Jakarta, memiliki karyawan sekitar 35 orang. Untuk developer seluruhnya ditempatkan di Yogyakarta. Akan tetapi, fokus yang dihadirkan pada saat itu adalah solusi komunikasi dan kolaborasi tim dengan menghadirkan aplikasi pesan multiplatform untuk klien korporat.

“Kami lakukan pivot karena layanan chat sebenarnya bisa lebih dari apa yang kami tawarkan pada saat itu. Banyak pula masukan dari calon klien yang justru menginspirasi kami untuk mengubah bisnis,” terang CEO dan Co-Founder Qiscus Delta Purna Widyangga.

Saat ini layanan yang dihadirkan Qiscus adalah membantu perusahaan memanfaatkan teknologi komunikasi untuk memvirtualkan bisnis dan berekspansi melampaui batas fisik. Produk yang dihadirkan adalah platform chat yang mendukung Artificial Intelligence SDK (software development kit), teknologi suara, dan video.

Untuk sementara, Qiscus baru menyediakan tiga layanan turunan, yaitu customers engagement, manajemen alur kerja & komunikasi tim, dan konsultasi jarak jauh.

Sedangkan untuk layanan AI, Qiscus tengah mempersiapkan kerja sama dengan Kata.ai dan penyedia mesin AI lainnya agar perusahaan klien dapat menggunakan teknologi chatbot dalam Qiscus chat.

“Posisinya kami tidak mengembangkan chatbot, tapi bekerja sama dengan pihak lain. Kami hanya fokus menyediakan mesin yang menjadikan chatbot jadi bisa diandalkan saat mengakses Qiscus chat,” kata Delta.

Investasi in-app chat yang mahal

Dengan pivot, Qiscus memiliki keleluasaan untuk mendalami lebih jauh pangsa pasar layanan chat secara B2B. Pasalnya, Indonesia tergolong negara pengunduh aplikasi Android terbesar kelima di dunia tahun lalu.

Kendati menjadi pengunduh terbesar, banyak aplikasi yang rentan hanya dipakai untuk rentang waktu singkat karena dianggap tidak bisa berinteraksi dengan pengguna. Maka dari itu, solusi yang umumnya dihadirkan pemilik aplikasi adalah menghadirkan fitur in-app real time communications (RTC) demi meningkatkan interaksi.

Hanya saja untuk menghadirkan layanan tersebut butuh investasi dan sumber daya manusia yang harganya tidak murah. Ekspektasi masyarakat Indonesia terhadap layanan chat messanging cukup tinggi, lantaran sudah cukup familiar dengan aplikasi dengan layanan serupa bertebaran di dunia maya.

Qiscus membuat perhitungan kasar mengenai investasi yang harus dikucurkan sebuah startup yang ingin mengembangkan layanan chat messanging dalam aplikasinya, diperkirakan antara US$35 ribu sampai US$390 ribu.

“Daripada merekrut developer untuk membuat in-app chat, biasanya kami arahkan agar perusahaan memfokuskan developer untuk mengembangkan fitur andalan yang ingin ditambahkan dalam in-app chat nantinya,” ucap CTO Qiscus Evan Purnama.

Pemain pionir di Indonesia

Pihak Qiscus mengklaim dirinya sebagai perusahaan pionir yang menyediakan layanan in-app chat secara B2B di Indonesia. Delta justru menilai kompetitor terbesarnya adalah pemain asing yang menawarkan jasanya untuk perusahaan lokal.

Pemain asing masih dinilai memiliki kompetensi yang lebih mapan. Akan tetapi, mereka memiliki tantangan tersendiri yakni pada masalah kompatibilitas dan fleksibilitas yang mempersulit alokasi sumber daya calon klien.

“Sementara kami paham dengan kondisi pasar Indonesia dan teknologi kami dinilai lebih stabil, kompatibel, dan fleksibel. Sehingga dapat mereka andalkan untuk memenuhi kebutuhan mereka.”

Beberapa perusahaan startup lokal yang sudah menjadi pengguna Qiscus adalah Halodoc, Ruangguru, Doku, dan Telkom Indonesia. Di luar Indonesia, ada beberapa startup berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Afrika Selatan yang pernah menjadi pengguna.