Microsoft Ink to Code Ubah Coretan-Coretan Tangan Jadi Aplikasi

Dewasa ini Anda mungkin sudah tidak lagi takjub melihat aplikasi yang dapat mendeteksi sketsa dan tulisan tangan kita, lalu mengubahnya menjadi lebih rapi. Namun pada kenyataannya, teknologi semacam ini masih bisa dikembangkan lebih lanjut untuk membuat Anda kembali takjub, seperti yang dilakukan tim Microsoft Garage baru-baru ini.

Salah satu proyek terbarunya, Ink to Code, dirancang untuk memudahkan proses brainstorming para pengembang aplikasi. Pada umumnya, sesi brainstorming dimulai dengan coretan-coretan di atas kertas, sebelum akhirnya diterjemahkan menjadi baris demi baris kode yang menjadi prototipe awal suatu aplikasi.

Dengan Ink to Code, pengembang dapat membuat sketsa UI (user interface) aplikasi menggunakan stylus, lalu membiarkan program ini menuliskan barisan-barisan kode dengan sendirinya. Jadi sketsa yang dibuat tak cuma dirapikan saja, tapi juga dibuatkan kode-kode pemrogramannya.

Namun ini bukan berarti Ink to Code bisa membuatkan aplikasi yang fungsional hanya dari coretan-coretan pengembang saja. Yang dibuat sebenarnya hanyalah fondasi aplikasinya saja, namun setidaknya langkah ini saja sudah sangat membantu menghemat waktu dalam tahap pengembangan suatu aplikasi.

Untuk sekarang, Ink to Code sendiri masih berupa prototipe dan belum benar-benar matang. Namun situasinya sebenarnya juga sama persis untuk proyek-proyek Microsoft Garage lainnya, contohnya aplikasi Microsoft Launcher, yang pada awalnya juga tidak lebih dari prototipe sekaligus proyek sampingan.

Sumber: Ars Technica dan Microsoft.

Microsoft Garage Ciptakan Aplikasi Menarik untuk Pengguna Mac yang Juga Pelanggan Office 365

Tim Microsoft Garage kembali hadir dengan aplikasi baru yang cukup menarik. Bernama My Workspace, aplikasi ini sebenarnya ditujukan bagi para pengguna Mac yang juga merupakan pelanggan layanan produktivitas Office 365.

My Workspace pada dasarnya hanya berupa sebuah menu bar yang bisa diakses dari mana saja dengan mengklik icon-nya di atas, di sebelah icon Wi-Fi dan indikator baterai. Kendati demikian, integrasinya dengan Office 365 cukup dalam dan fungsionalitasnya terbilang lengkap.

Yang paling utama, pengguna dapat mengakses berbagai dokumen yang tersimpan di OneDrive secara cepat, termasuk yang di-share oleh pengguna lain. Sejalan dengan visi yang ditugaskan kepada tim pengembangnya yang merupakan kumpulan pekerja magang, My Workspace memang dirancang secara spesifik untuk meningkatkan produktivitas pengguna sehari-harinya.

My Workspace

Aplikasi ini juga bisa disambungkan dengan iCloud Calendar, sehingga pengguna dapat melihat agendanya dari tampilan yang sama. Pengguna bahkan dapat bergabung dengan panggilan video Skype yang sudah dijadwalkan sebelumnya hanya dengan satu klik saja dari My Workspace.

Wujud menu bar memungkinkan My Workspace untuk tidak mengganggu aktivitas pengguna selagi mereka sibuk dengan yang lain. Pelanggan Office 365 yang menggunakan Mac bisa mengunduhnya secara cuma-cuma melalui situs resminya.

Sumber: iMore.

Microsoft Kembali Rilis Aplikasi Android, Kali Ini Aplikasi untuk Menukar Wajah

Ada banyak cara menambah keseruan dalam menjepret foto selfie, bisa dengan menambahkan stiker, efek, tulisan hingga mengubah warna. Tapi ada salah satu modifikasi foto yang belakangan jadi tren di banyak kalangan,yaitu saling bertukar wajah atau swap face dengan tokoh idola, teman, keluarga bahkan dengan hewan peliharaan. Snapchat jadi populer juga karena adanya fitur ini. Dan sekarang, Microsoft ikut ambil bagian dengan meluncurkan aplikasi serupa bernama Face Swap yang dilahirkan dari proyek sampingan mereka, Microsoft Garage.

Dari namanya, Face Swap sekilas hanya menawarkan fitur untuk menukar wajah di foto seseorang dengan wajah orang lain atau bahkan hewan peliharaan. Tetapi jauh di bagian terdalam, Microsoft menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk melakukan tugas semacam itu. Nah, inilah yang membedakan Face Swap dengan aplikasi serupa lainnya.

microft face swap

Di aplikasi ini pengguna dapat mengambil wajah dari foto apapun atau menjepret selfie dengan kamera dan menyematkannya ke foto lainnya dengan pengaturan yang berbeda tanpa harus disesuaikan terlebih dahulu. Pengguna cukup memilih atau membidik foto, kemudian menggunakan mesin pencari Bing untuk foto lain guna menjadi bagian tubuhnya. Agar dapat disisipkan dengan sempurna, setingan foto selfie harus sama dengan foto yang hendak ditempeli wajah, di mana proses seperti penyesuaian ketajaman, teksture, warna dan sudut dilakukan oleh aplikasi saat wajah disisipkan ke foto.

Untuk memperoleh perpaduan yang apik, tim di dalam Microsoft Garage mengadopsi teknologi pengenalan wajah yang dikembangkan oleh Microsoft Research dengan pencarian gambar Bing. Yang cukup unik, aplikasi tidak hanya dapat menukar wajah satu foto saja, tapi bisa juga ke banyak foto di group selfie.

Aplikasi Face Swap saat ini sudah tersedia di Google Play Store, namun baru bisa digunakan di kawasan Amerika Serikat, Australia dan Canada.

Application Information Will Show Up Here

 

Sumber berita PhoneArena.

Email Insights Tawarkan Solusi Pencarian Email yang Lebih Cepat

Proyek Microsoft Garage sudah melahirkan sejumlah karya yang cukup menarik untuk diseriusi menjadi produk komersil. Beberapa di antaranya Sprightly, Clip Layer, dan juga News Pro 3.0 yang menggoda pengguna lewat fitur-fitur unggulannya. Tapi sebagaimana konsep dibentuknya Microsoft Garage, inovasi tak akan terhenti. Baru-baru ini mereka kembali meluncurkan produk baru sebuah piranti lunak yang dinamai Email Insights.

Email Insights adalah aplikasi yang ditujukan untuk membantu pengguna dalam hal pekerjaan yang berkenaan dengan surat elektronik. Aplikasi diracik layaknya sebuah browser pencarian tapi khusus untuk email, mempunyai cita rasa seperti Bing ataupun Google tapi ditujukan untuk mencari surat-surat elektronik.

Email-Insights-screenshot-intent-pane

Aplikasi ini mendukung Microsoft Outlokk dan juga Gmail, dan mempunyai kemampuan untuk menampilkan tiga hasil pencarian paling revelan dari pencarian pesan melalui panel yang disebut dengan Intent Pane. Seperti halnya mesin pencari, Email Insights juga menyuguhkan autocomplete teks, perbaikan ejaan dan menampilkan nama kontak meski kata kunci yang diketik tidak jelas atau salah penulisan.

Email-Insights_autocomplete

Dengan demikian, setelah aplikasi terpasang ia akan meminta pengguna untuk menginput informasi akun Outlook dan juga Gmail. Dari sana kemudian aplikasi akan menarik semua email dari kedua akun tersebut. Pada prosesnya pengguna dapat menyaring pencarian berdasarkan kotak masuk, terkirim atau bahkan surat elektronik yang sudah dihapus di tong sampah. Pencarian juga akan mencakup nama, nama lampiran dan juga tautan.

Dalam rilis resminya Microsoft mengatakan bahwa hasil pencarian akan didasarkan pada waktu dan juga relevansi. Untuk memberikan kenyamaan ekstra, pengguna dapat menyematkan aplikasi ke taskbar untuk mempersingkat pekerjaan ketika hendak mencari email tertentu. Selain itu pengguna juga dapat melakukan banyak pencarian secara bersamaan dengan membuka tab baru.

Tertarik? Anda bisa mengunduh Email Insights di tautan ini.

Sumber gambar header Winbuzzer.

Microsoft Clip Layer Hadirkan Solusi Mudah Copy-Paste untuk Android

Menyalin teks kemudian menempelkan ke aplikasi lain di Android tidaklah mudah. Meski memungkinkan, proses yang dilalui cenderung sulit dan seringkali tidak bekerja sebagaimana mestinya. Proses rumit itu menjadi langkah mundur bagi pengguna yang membutuhkan dukungan produktivitas kerja.

Oleh karena itulah Microsoft Garage – divisi khusus pengembang mobile milik Microsoft meluncurkan aplikasi baru bernama Clip Layer. Solusi untuk menanggulangi kendala copy-paste di Android.

Menurut keterangan Microsoft, ide pembuatan Clip Layer datang dari Steve Won, desainer senior di tim Office yang dengan dengan divisi Microsoft Garage. Won mengaku frustasi karena beberapa aplikasi tidak memperbolehkan pengguna untuk menyalin teks. Kendati diperbolehkan, proses yang dilewati cenderung rumit.

Microsoft-Clip-Layer

Aplikasi Clip Layer menawarkan semacam overlay universal di lapisan teratas semua layar perangkat Android. Dengan demikian, semua aplikasi yang ditampilkan di layar, dapat disalin oleh Clip Layer.

Setelah aplikasi diaktifkan melalui tombol home, pengguna dapat menandai konten yang ingin disalin. Konten yang disalin akan digandakan di clipboard yang kemudian dapat ditempelkan di aplikasi apapun seperti media sosial, pesan singkat, pesan chat atau email.

Microsoft Clip Layer saat ini baru mendukung perangkat Android. Belum ada informasi resmi apakah Microsoft punya rencana memboyongnya ke platform lain.

Sumber berita AndroidPolice.

Application Information Will Show Up Here

Microsoft Luncurkan Color Binoculars, Aplikasi untuk Membantu Pengguna Buta Warna

Dalam beberapa tahun terakhir, tim Microsoft Garage rajin meluncurkan aplikasi-aplikasi unik dan kreatif untuk berbagai platform; mulai dari launcher Android sampai aplikasi pengenal jenis anjing dan alarm unik yang membangunkan penggunanya lewat mini game. Yang terbaru, mereka merancang aplikasi bernama Color Binoculars untuk pengguna buta warna.

Color Binoculars sejatinya berfungsi untuk membantu pengguna buta warna membedakan kombinasi warna yang sebelumnya menyulitkan mereka. Contohnya, kalau seseorang kesulitan membedakan warna merah dan hijau, maka aplikasi akan mengubah warna merah menjadi pink pada objek di hadapan kamera supaya lebih mudah dibedakan.

Pengguna sama sekali tidak perlu mengambil gambar atau video. Mereka hanya perlu mengarahkan kamera ponsel ke objek selagi aplikasi Color Binoculars terbuka, lalu mengaktifkan filter yang diinginkan. Filter untuk kombinasi warna lain, seperti biru dan kuning, juga tersedia.

Tampilan aplikasi Color Binoculars sangatlah simpel / Microsoft
Tampilan aplikasi Color Binoculars sangatlah simpel / App Store

Salah satu pengembangnya, Tom Overton, mengaku mengambil inspirasi dari lensa kacamata khusus untuk kaum buta warna yang umumnya berharga mahal. Sebagai seseorang yang buta warna, ia menilai aplikasi ini sekadar proyek pribadi, tapi ternyata tim Microsoft Garage menilai ada cukup banyak konsumen yang juga bisa mengambil manfaat dari aplikasi ini.

Bagi yang ingin mencobanya, Color Binoculars saat ini sudah tersedia untuk iPhone secara cuma-cuma.

Sumber: Microsoft Blog.

Aplikasi Microsoft News Pro Akhirnya Tiba Juga di Android

Microsoft boleh jadi kalah telak dari Apple dan Google khususnya di ranah perangkat mobile. Tapi, perusahaan yang memang sedari awal lebih populer dengan piranti lunak itu tampaknya mulai menemukan celah pasar yang memungkinkan baginya untuk bermanuver sekaligus menjadi jati dirinya selama ini, yakni lewat ranah piranti lunak mobile.

Setelah sukses besar di platform desktop, Microsoft secara perlahan membagi fokus ke sektor mobile meski lewat divisi yang berbeda. Di bawah Microsoft Garage, sang raksasa software rajin melahirkan aplikasi berbasis Android dan juga iOS dalam beberapa tahun terakhir. Diawali dari kehadiran aplikasi Office, kemudian meluncur pula aplikasi lockscreen, Word Flow, Selfie, Pix, dan yang terbaru hadirnya News Pro ke Android.

Kini pengguna Android dapat mengunduh aplikasi News Pro dari Microsoft, mengikuti jejak pengguna iOS yang sudah lebih dahulu kebagian jatah beberapa waktu yang lalu. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat masuk menggunakan email, akun Twitter, LinkedIn atau Facebook untuk memperoleh berita berdasarkan preferensi personal masing-masing. Selain berdasarkan preferensi individu, aplikasi juga dapat menemukan berita-berita spesifik berdasarkan kategori tertentu  mulai dari bisnis, grafis, video game, perbankan, retail, otomotif, teknologi dan lain-lain. Di samping kategori, News Pro juga menyediaan sejumlah penerbit papan atas dunia untuk dipilih.

Microsoft News Pro juga mempunyai sebuah fitur bernama Speedy View yang ditandai dengan ikon petir. Ketika diklik, aplikasi akan menampilkan versi baru dari artikel yang bebas iklan dengan kecepatan loading yang lebih baik dan lebih mudah dibaca.

Interface aplikasi Microsoft News Pro versi Android
Interface aplikasi Microsoft News Pro versi Android

Kemudian fitur Share yang memungkinkan pengguna untuk berbagi, meninggalkan komentar atau memberikan anotasi ke berita tertentu. Khusus untuk fitur anotasi, pengguna bakal diberi sebuah screenshot di mana mereka dapat membuat coretan dengan pilihan warna dan ukuran yang berbeda. Misalnya, Anda ingin melingkari judul artikel tertentu atau teks menarik di dalam artikel agar mudah ditemukan.

Jika tertarik dengan aplikasi ini, Anda bisa mengunduh Microsoft News Pro di Google Play Store sekarang secara gratis.

Application Information Will Show Up Here

 

Sumber berita AndroidAuthority dan gambar header Microsoft.

Cache, Aplikasi yang Dikembangkan Microsoft Penantang Google Keep

Microsoft dikabarkan diberitakan sedang serius mengembangkan aplikasi lintas platform bernama Cache yang dirancang untuk menyimpan dan mengelola klip dari situs tertentu. Klip yang dimaksudkan termasuk teks, gambar dan halaman. Berdasarkan pada kegunaannya, jelas sekali bahwa aplikasi kembangan Microsoft Garade Garage ini diposisikan sebagai penantang Google Keep atau Evernote meski bila dikonfirmasikan, pihak Microsoft kemungkinan besar akan menampik anggapan itu.

Dikutip dari situs resmi Cache, ia dijelaskan sebagai pengelola clipboard sederhana yang dapat digunakan untuk menyimpan sisipan teks, gambar, halaman web, material referensi dan catatan dengan cepat. Berikutnya dari sana pengguna dapat membagikan klip ke perangkat yang berbeda. Untuk saat ini Cache baru dapat bekerja di perangkat Windows 10 dan iOS.

Sayangnya akses ke situs utama Cache saat ini masih terbatas untuk mereka yang benar-benar tertarik dan bersedia mengajukan diri.

Interface utama Microsoft Cache
Interface utama Microsoft Cache

Riwayat clipboard yang tersimpan di Cache akan tetap dipajang di lini masa. Kumpulan-kumpulan klip tersebut juga dapat diubah menjadi grup klip yang dipisahkan berdasarkan project, klien, tugas atau ide.

Meski baru sebatas produk coba-coba, namun saya pribadi menganggap Cache punya kans untuk mengklaim satu posisi di kancah persaingan antara Google Keep dan Evernote. Dengan komitmen yang kuat, Cache berpotensi mengisi kekosongan yang baru saja ditinggalkan oleh Evernote. Nama terakhir seperti kita ketahui sudah memberlakukan harga baru yang kian membatasi keleluasaan pengguna gratisan. Google Keep masih gratis tanpa batas, begitu juga OneNote.

Kemudian jangan lupakan fakta bahwa Microsoft juga sudah punya ekosistem yang kuat di sektor ini, di mana OneNote kian mendapatkan tempat di pengguna loyal Windows. Masalahnya, Cache dan OneNote jika dibiarkan berjalan bersama berpotensi mengakibatkan kanibalisasi sesama produk Microsoft.

Menurut Thurrot, Cache mengingatkan mereka pada OneClip, aplikasi clipboard yang juga dikembangkan oleh Microsoft Garage yang sempat bocor tahun lalu. Bagi Anda yang ingin terlibat dalam fase pengembangan Cache, bisa mendaftarkan diri di tautan ini.

Sumber berita PhoneArena.

*) Update ada perbaikan judul tanpa mengubah maksud artikel awal. 

Microsoft Ciptakan Aplikasi Keyboard untuk Android dengan Kemampuan Multitasking

Pernahkah Anda merasa kesal karena harus berpindah-pindah aplikasi tiap kali ada seorang rekan yang menanyakan kontak seseorang di aplikasi chatting? Untuk menjawabnya, Anda harus keluar dari aplikasi, masuk ke aplikasi kontak, menyalin nomor kontak yang diminta, lalu kembali ke aplikasi chatting untuk membagikannya. Merepotkan.

Kalau Anda menggunakan perangkat Android, Anda cukup beruntung. Pasalnya tim Microsoft Garage baru saja meluncurkan aplikasi keyboard pintar dengan kemampuan multitasking. Namanya Hub Keyboard, dan ia sudah bisa diunduh saat ini juga lewat Google Play secara cuma-cuma.

Ada empat komponen utama yang diusung Hub Keyboard: Clipboard, Documents, Contacts dan Translate. Idenya adalah, Anda bisa membagikan potongan-potongan teks yang sebelumnya pernah disalin, mencari dan membagikan dokumen beserta kontak, sekaligus menerjemahkan potongan teks, semuanya tanpa keluar dari aplikasi awal dan hanya menggunakan keyboard ini.

Saat mengklik icon Clipboard, akan muncul pilihan potongan teks yang pernah Anda copy sebelumnya. Pindah ke icon Documents, Anda bisa mengetik nama file, lalu pilihan dokumen yang relevan yang tersimpan di OneDrive akan muncul. Pilih salah satu, maka link menuju dokumen tersebut bisa langsung dibagikan.

Hub Keyboard

Untuk berbagi kontak, Anda tinggal mengklik icon Contacts, lalu ketik nama kontak yang dimaksud. Terakhir, saat hendak mengirim pesan dalam bahasa lain, Anda bisa memanfaatkan fitur Translate.

Sekadar klarifikasi, Hub Keyboard tidak ada sangkut-pautnya dengan akuisisi SwiftKey belum lama ini. Ini merupakan proyek mandiri yang dikerjakan oleh tim Microsoft Garage, yang bermula dari sebuah event hackathon.

Ide yang ditawarkan Hub Keyboard sungguh menarik. Namun sayangnya ketika saya coba, aplikasi ini masih belum tersedia buat pengguna tanah air. Kemungkinan karena Microsoft masih melabelinya “Preview”.

Sumber: Microsoft Blog via Digital Trends.

Aplikasi Terbaru Microsoft, Fetch!, Dapat Mengenali Jenis Anjing dari Fotonya

Setelah situs How-Old.net, Emotion API dan aplikasi Mimicker Alarm, tim Project Oxford dan Microsoft Garage kembali memamerkan teknologi machine learning lewat aplikasi baru bernama Fetch! Namun bukannya wajah Anda yang hendak dianalisa sekarang, melainkan wajah anjing kesayangan Anda.

Fetch! merupakan aplikasi yang sangat simpel. Tugasnya cuma satu, yakni mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis anjing hanya dengan melihat fotonya. Entah itu anjing Anda sendiri atau anjing tetangga, Fetch! akan menganalisa fotonya, lalu menampilkan jenis sekaligus karakteristiknya, mulai dari sifat, tipe bulu, sampai tipe keluarga seperti apa yang cocok menjadi sahabatnya.

Fetch! didukung oleh database yang cukup luas yang dikumpulkan dari para ahli, meski kemungkinan besar belum bisa mencakup seluruh jenis anjing yang ada di dunia. Semisal anjing Anda merupakan jenis campuran, aplikasi akan menampilkan lima jenis berbeda yang mungkin terdapat dalam gen anjing tersebut.

Fetch! by Microsoft Garage

Aplikasi ini juga cukup pintar dalam membedakan antara seekor anjing atau benda mati. Tapi kalau Anda iseng memotret foto seseorang lalu memintanya menganalisa, Fetch! juga akan ikut iseng dengan menampilkan jenis anjing apa yang paling cocok dengan karakteristik orang tersebut beserta alasannya.

Yup, aplikasi ini juga bisa dijadikan bahan guyonan saat berkumpul bersama teman atau keluarga. Anda bisa saling memotret wajah, lalu meminta Fetch! menganalisanya. Hasil yang ditampilkan pasti terkesan konyol karena alasan-alasannya turut dicantumkan.

Saat ini Fetch! sudah bisa diunduh oleh pengguna iPhone lewat App Store. Buat pengguna perangkat lain, Microsoft telah menyediakan situs What-Dog.net dengan fungsi yang hampir sama, dimana Anda bisa mengunggah foto anjing Anda untuk menguji seakurat apa teknologi rancangan Microsoft ini.

Sumber: Microsoft via The Verge.