Microsoft Word Kini Bisa Buatkan Transkrip Audio Secara Otomatis

Tahun demi tahun, Microsoft terus konsisten menambahkan berbagai fitur pintar berbasis AI ke salah satu produk terlarisnya di samping Windows, yaitu Microsoft Word. Kali ini, Word kedatangan fitur Transcribe pada versi web-nya yang diperuntukkan bagi pelanggan Microsoft 365.

Fitur Transcribe ini benar-benar sangat cerdas dan mudah sekali digunakan. Keunggulan yang paling utama adalah bagaimana transkrip audio dari dua atau lebih pembicara akan dibedakan secara otomatis, dan tiap-tiap potongan transkrip akan dilabeli waktu (timestamp) supaya audionya mudah untuk ditinjau kembali.

Selesai dibuatkan transkripnya, pengguna punya opsi untuk menambahkan seluruhnya ke dalam dokumen, atau sepotong-sepotong saja sebagai quote dengan mengklim tombol “+” di sebelah setiap potongan transkrip. Bisa dibayangkan betapa bermanfaatnya fitur ini buat para reporter yang rutin mewawancarai narasumber, atau murid yang merekam materi pembelajaran, maupun profesi-profesi lainnya yang kerap berkutat dengan rekaman audio beserta transkripnya.

via Gfycat

Selain merekam audionya secara langsung, pengguna juga bisa mengunggah rekaman audio yang sudah ada dalam format .mp3, .mp4, .m4a, maupun .wav. Microsoft tidak membatasi berapa lama pengguna bisa merekam audio sekaligus dibuatkan transkripnya, sedangkan untuk rekaman audio yang diunggah, ada batas durasi lima jam per bulan, dan besar tiap file juga tidak boleh lebih dari 200 MB.

Tanpa harus terkejut, fitur ini untuk sementara baru bisa dipakai untuk audio yang berbahasa Inggris. Dukungan bahasa lainnya bakal menyusul meski tidak diketahui kapan. Namun kita mungkin tidak perlu kaget seandainya di masa yang akan datang fitur ini malah bisa membuatkan transkrip sekaligus menerjemahkannya ke bahasa lain, seiring dengan terus bertambah pintarnya platform AI yang Microsoft kembangkan.

Apabila Anda sudah berlangganan Microsoft 365, fitur Transcribe ini sekarang sudah bisa diakses pada Word versi web, baik melalui browser Chrome maupun Microsoft Edge versi terbaru (yang sudah berbasis Chromium tentu saja).

Sumber: Microsoft.

Slack Hadirkan Integrasi Office 365

Internet tidak kekurangan stok layanan penunjang produktivitas. Sayangnya pilihan kita seringkali terbatasi oleh tim atau perusahaan tempat kita bekerja, sehingga terkadang yang menjadi pilihan bukanlah yang paling ideal.

Contoh paling gampangnya adalah, kalau tim Anda berlangganan Office 365, maka akan lebih ideal menggunakan Microsoft Teams ketimbang Slack sebagai wadah komunikasinya. Namun prakteknya tidak semudah itu mengingat Microsoft Teams baru berumur kurang dari tiga tahun, sedangkan tim Anda sudah menggunakan Slack sejak empat tahun silam.

Beruntung Slack selalu membuka pintu integrasi demi mengakali skenario yang kurang ideal seperti di atas. Mereka baru saja merilis integrasi Office 365 yang mencakup sejumlah aplikasi atau extension.

Outlook Calendar for Slack

Yang pertama dan yang paling menarik adalah integrasi Outlook Calendar. Fungsinya ada banyak, dari yang sederhana seperti merespon calendar invite langsung dari Slack, sampai yang melibatkan layanan lain seperti Skype.

Ya, jadi semisal di kalender Anda tertera jadwal meeting via Skype, Slack dapat langsung menampilkan reminder-nya. Bukan hanya itu, reminder-nya pun juga datang bersama link menuju sesi panggilan videonya. Lalu selama rapat berlangsung, status Slack Anda juga akan berganti secara otomatis menjadi “In a meeting” berdasarkan agenda di kalender.

Extension yang kedua adalah plugin Slack untuk Outlook. Fungsinya sederhana saja, yakni untuk memudahkan Anda mengirim email ke suatu percakapan Slack agar dapat didiskusikan lebih lanjut bersama tim. Bukan cuma di desktop, ini juga berlaku di perangkat mobile.

OneDrive for Slack

Berikutnya ada integrasi OneDrive, yang berarti sekarang pengguna OneDrive dapat saling bertukar file di Slack tanpa meninggalkan aplikasi atau malah melibatkan percakapan email. Ingat, tujuan utama Slack adalah untuk meminimalkan penggunaan email.

Terakhir, ada extension yang memungkinkan pengguna untuk melihat preview dari file Office langsung di dalam percakapan Slack, entah itu slide PowerPoint, worksheet Excel atau dokumen Word, tanpa perlu mengunduhnya terlebih dulu.

Sumber: Slack.

Microsoft Luncurkan Aplikasi Office Sebagai Pusat Kendali Produktivitas Pengguna Windows 10

Bagi sebagian besar orang, deretan aplikasi Microsoft Office mungkin adalah software yang paling sering digunakannya selagi berada di depan PC atau laptop. Maka dari itu, tidak heran apabila Microsoft terus berusaha agar software produktivitas bikinannya semakin mudah digunakan, tidak peduli versi online maupun offline-nya.

Upaya mereka sudah dimulai sejak tahun lalu, tepatnya ketika mereka merombak tampilan situs Office.com menjadi semacam pusat kendali bagi para pelanggan layanan Office 365. Kerja keras mereka tidak sia-sia; terbukti sekarang lebih dari 40% pelanggan Office 365 memulai harinya dengan mengunjungi Office.com.

Kesuksesan itu mendorong Microsoft untuk membangun suatu aplikasi native yang fungsinya bisa menggantikan situs tersebut sepenuhnya. Dari situ lahirlah aplikasi untuk Windows 10 yang dinamai sesederhana Office, yang saat ini sudah tersedia di versi preview terbaru Windows 10, dan akan segera meluncur buat semua pengguna Windows 10.

Saat dibuka, Office akan langsung menampilkan deretan aplikasi produktivitas yang paling sering digunakan oleh masing-masing konsumen. Di bawahnya, ada list dokumen yang terakhir mereka kerjakan, dokumen yang mereka pin, dan yang di-share oleh pengguna lain.

Masih dalam satu aplikasi yang sama, pengguna dapat memanfaatkan fungsi pencarian yang komplet, termasuk untuk melakukan pencarian di internet. Microsoft sejatinya ingin semua yang berbau produktivitas bisa Anda mulai dari aplikasi ini.

Office bakal menggantikan aplikasi My Office sepenuhnya buat para pelanggan Office 365. Aplikasi ini juga bakal tersedia di Microsoft Store dan dapat diunduh secara cuma-cuma, dan mulai musim panas 2019, semua perangkat baru yang menjalankan Windows 10 bakal kebagian jatah aplikasi ini secara default.

Singkat cerita, apapun versi Office yang Anda gunakan; Office 365, Office Online, Office 2016 maupun Office 2019, semuanya dapat diakses langsung dari aplikasi ini, asalkan perangkat Anda menjalankan Windows 10.

Sumber: Microsoft.

XL Axiata Partners with Microsoft Indonesia to Target SME and Enterprise

In maximizing service to SMEs and enterprises, XL Axiata (XL), announces a strategic partnership with Microsoft Indonesia. Kirill Mankovski, XL’s Chief Enterprise & SME Officer, said to the media that this partnership is based on XL’s commitment in creating service for SMEs and enterprises which currently shows positive growth.

“Not really different with the previous XL’s Biz service, the current BIZ offers an affordable price. However, we’re now provide bundling products of Microsoft’s Office 365,” he said.

Officially, the partnership with XL is Microsoft Indonesia’s first. Globally, this kind of collaboration is common for Microsoft.

“Basically, we want to support the collaboration era that currently prioritizes internet network and speed. If the business once relied on devices, recently the fast and affordable internet connection become the business choice,” Mulia Dewi Karnadi, Microsoft Indonesia’s Small Medium Corporate Director, said.

There are four variants of prepaid BIZ package offered to individuals and businesses. Started from BIZ starter for IDR 49,000 to BIZ Infinity for IDR 499,000. In addition to the prepaid payment options, BIZ service can be upgraded into postpaid.

“The product we offer is complete and ideal for business owners which having difficulties in finding the suitable internet plan for the business,” Mankovski added.

Provide services to 93% of the population

Allan Bonke, XL Axiata’s Chief Commercial Officer, said that XL Axiata has currently provided 93% of the population with total users reaching 52.9 million. The company has 111,000 BTS and 25,000 4G BTS. There are 380 cities/regencies in Indonesia have been covered with 4G / LTE services. XL Axiata claims around 2900 companies are using its services.

“Although Indonesia is dominated by prepaid customers, we’re now starting to see changes in postpaid customers which shows positive growth,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

XL Axiata dan Microsoft Indonesia Bermitra, Sasar Kalangan UKM dan “Enterprise”

Guna memaksimalkan layanan ke kalangan UKM dan enterprise, XL Axiata (XL) mengumumkan kemitraan strategisnya dengan Microsoft Indonesia. Kepada media, Chief Enterprise & SME Officer XL Kirill Mankovski mengungkapkan, kemitraan ini dijalin sesuai komitmen XL untuk menghadirkan layanan lebih ke kalangan UKM dan enterprise yang saat ini menunjukkan pertumbuhan yang positif.

“Tidak jauh berbeda dengan layanan Biz dari XL sebelumnya, layanan BIZ kali ini juga menawarkan harga yang terjangkau. Namun kali ini kami memberikan produk bundling Office 365 online milik Microsoft,” kata Kiril.

Secara resmi, kerja sama dengan XL merupakan yang pertama dilakukan Microsoft Indonesia. Secara global, kolaborasi seperti ini sudah kerap dilakukan Microsoft.

“Pada dasarnya kita ingin mendukung era kolaborasi yang saat ini lebih mengutamakan kecepatan dan jaringan internet. Jika dulunya bisnis tergantung dengan device, saat ini koneksi internet yang cepat dan terjangkau menjadi pilihan untuk usaha,” kata Small Medium Corporate Director Microsoft Indonesia Mulia Dewi Karnadi.

Terdapat empat varian Paket BIZ prabayar yang ditawarkan kepada pengguna kalangan individu dan bisnis. Mulai BIZ Starter seharga Rp 49.000 hingga BIZ Infinity seharga Rp 499.000. Selain pilihan pembayaran dengan cara prabayar, layanan BIZ juga bisa di-upgrade menjadi pascabayar.

“Produk yang kami hadirkan ini sudah sangat lengkap dan ideal bagi pemilik bisnis yang masih kesulitan mencari kuota internet yang sesuai untuk usaha,” kata Kiril.

Telah melayani 93% populasi

Di kesempatan yang sama, Chief Commercial Officer XL Axiata Allan Bonke menyebutkan, saat ini XL Axiata telah melayani sekitar 93% populasi di Indonesia dengan jumlah pengguna mencapai 52,9 juta orang. Perusahaan memiliki 111 ribu BTS dan 25 ribu BTS 4G. 380 kota/kabupaten di Indonesia telah tercakupi layanan 4G/LTE. XL Axiata mengklaim sekitar 2900 perusahaan telah menggunakan layanannya.

“Meskipun Indonesia didominasi pelanggan prabayar, namun saat ini kami mulai melihat perubahan pelanggan pascabayar yang mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif,” kata Allan.

Microsoft Rilis Sejumlah Fitur Keamanan untuk Office 365, Cegah Serangan Ransomware dan Peretas

Cerita tentang kebocoran data pribadi dan peretasan sudah menghiasi berbagai headline ketika internet mulai menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Ketika orang selalu terhubung namun tanpa diimbangi dengan kewaspadaan. Sadar betul faktor keamanan tidak hanya ditentukan oleh penggunanya saja, Microsoft meluncurkan pembaruan keamanan untuk Office 365 mencakup beberapa produk penting di dalamnya seperti OneDrive dan Outlook untuk pengguna Home dan Personal.

Office-365-security-blog-image-Files-Restore

Fitur baru File Restore dihadirkan untuk OneDrive. Ini adalah fitur yang memungkinkan pengguna mengembalikan data paling lama 30 hari ke belakang. Meski merupakan tambahan baru bagi pengguna Personal dan Home, File Restore sejatinya sudah ada di akun Bisnis. Kedatangan fitur ini akan membantu pengguna yang terkena serangan peretas untuk mengembalikan berkas yang terdampak.

Selain alat bantu tersebut, pengguna OneDrive juga mendapatkan alat tambahan baru yang dapat mencium keberadaan ransomware. Ketika fitur ini mendeteksi kehadiran ransomware, ia akan memberikan notifikasi kepada pengguna dan memberikan beberapa saran untuk mengatasinya.

Office-365-security-blog-image-Ransomware-Detected

Outlook.com juga mendapatkan jatah update yang disebut akan digulirkan dalam beberapa pekan ke depan. Fitur yang dimaksud adalah fitur enkripsi end-to-end yang akan melindungi surat elektronik secara lebih baik. Prosedur baru ini bahkan tidak membeda-bedakan email client yang dipergunakan oleh penerima. Solusinya, sistem akan mengirimkan semacam kode yang dapat digunakan untuk membaca email yang terenkipsi di luar dari client default. Makin aman, karena Microsoft juga menyematkan fitur yang mencegah penerima meneruskan email terenkripsi ke orang lain.

Pembaruan ini sudah barang tentu hanya tersedia di Office 365 berbayar, sebagai salah satu bentuk komitmen Microsoft terhadap pengguna premiumnya. Peluncuran ini juga menjadi ajang pemanasan sebelum mereka meluncurkan Office 2019 yang akan diikuti oleh sejumlah produk unggulannya.

Sumber berita Office.

Fitur Resume Assistant Bantu Pengguna Microsoft Word Ciptakan Resume yang Menarik

Dalam dunia kerja, resume adalah satu komponen esensial yang menggambarkan siapa kita, sekaligus apa talenta dan pengalaman yang kita punyai. Membuat resume yang menarik bukanlah pekerjaan mudah, dan menjejalkan sebanyak mungkin informasi ke dalam resume juga bukan cara yang efektif untuk memikat daya tarik pemberi kerja.

Beruntung kita hidup di era internet, di mana kita bisa mencari sumber inspirasi dengan mudah. Salah satunya dari LinkedIn, dan sebagai sang empunya, Microsoft mencoba menyajikan cara yang lebih mudah untuk mengumpulkan inspirasi dari LinkedIn selagi kita membuat atau mengedit resume masing-masing.

Cara yang dimaksud adalah Resume Assistant, sebuah fitur yang terdapat pada Microsoft Word, dan yang baru-baru ini mulai tersedia buat para pelanggan Office 365. Dengan Resume Assistant, kita pada dasarnya bisa berkonsultasi ke LinkedIn mengenai teknik pembuatan resume tanpa harus meninggalkan Word sama sekali.

Microsoft Word Resume Assistant

Pertanyaan yang paling umum yang dilontarkan pembuat resume adalah, informasi apa saja yang harus saya cantumkan di dalam resume? Bakat dan pengalaman kerja, jawabannya. Namun terkadang menumpahkannya ke dalam tulisan tidak semudah yang kita bayangkan, dan semuanya bakal lebih mudah apabila ada contoh dari orang lain.

Di sinilah Resume Assistant mencoba membantu, dengan mengumpulkan dan menyortir informasi pada jutaan profil pengguna LinkedIn. Anda bisa mencantumkan posisi dan industri yang Anda incar pada sidebar yang muncul di sebelah kanan, lalu amati contoh-contoh deskripsi keahlian dan pengalaman kerja milik orang-orang yang berprofesi serupa.

Microsoft Word Resume Assistant

Yang menarik, peran Resume Assistant tidak langsung berhenti ketika Anda sudah selesai membuat resume. Fitur ini juga dapat menampilkan lowongan-lowongan kerja yang terdapat di LinkedIn, sesuai dengan posisi dan industri yang Anda cantumkan tadi, dan lagi-lagi tanpa harus meninggalkan Microsoft Word.

Barulah ketika Anda menemukan lowongan yang menarik, Anda bisa membuka informasi selengkapnya di LinkedIn dan mencoba melamar. Anda lebih suka menunggu tawaran yang menarik? Aktifkan saja fitur Open Candidates langsung dari Resume Assistant, dan profil LinkedIn Anda pun akan menampilkan status sedang lowong.

Fitur ini pada dasarnya merupakan upaya Microsoft untuk memaksimalkan aset yang mereka beli (LinkedIn), dengan mengintegrasikannya ke dalam produk-produk mereka. Kondisinya pun juga sangat mendukung, sebab menurut Microsoft, 80 persen dari semua resume di Amerika Serikat dibuat menggunakan Microsoft Word, dan saya kira persentasenya kurang lebih sama untuk Indonesia.

Sumber: LinkedIn.

Microsoft Hadirkan Dukungan Drag-and-drop pada Aplikasi Office untuk iOS

Kabar gembira pagi pengguna deretan aplikasi Office di perangkat iOS. Microsoft baru saja menghadirkan dukungan atas salah satu fitur andalan iOS 11, yakni navigasi drag-and-drop ala perangkat desktop.

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan konten pada dokumen, spreadsheet atau slide presentasi dari aplikasi lain dengan mudah. Contoh yang paling gampang adalah menambahkan suatu gambar dari aplikasi file manager bawaan iOS 11 ke dokumen Word. Cukup sandingkan kedua aplikasi dengan tampilan split-view di iPad, lalu tinggal tarik konten dari Files ke Word.

Bukan cuma Files saja, sumber lain pun juga bisa, seperti iMessage atau SharePoint, atau di antara aplikasi-aplikasi Office itu sendiri. Tentu saja syaratnya Anda harus berlangganan Office 365 terlebih dulu, sebab tanpanya Anda tidak bisa mengedit file menggunakan aplikasi Office versi iOS.

Office for iOS drag-and-drop

Bagi pengguna layanan cloud storage OneDrive, konten yang tersimpan di sana sekarang juga dapat diakses melalui aplikasi Files. Lebih lanjut, tampilan aplikasi OneDrive untuk iOS sendiri telah sedikit dirombak agar jadi lebih mendetail, lengkap dengan kemampuan menampilkan thumbnail untuk lebih dari 130 jenis file.

Bersamaan dengan itu, Microsoft turut menghadirkan fitur kolaborasi real-time bagi pengguna Office di iOS maupun Mac, sehingga mereka sekarang juga bisa bekerja bersama para pengguna PC dan perangkat Android. Khusus untuk pelanggan Office 365 yang memakai Mac, mereka dapat menikmati fitur AutoSave yang terintegrasi dengan OneDrive dan SharePoint.

Sumber: Microsoft via Engadget.

Genjot Sektor Pendidikan, Microsoft Perkenalkan Laptop Windows 10 Murah dan Tool Office 365 Baru untuk Siswa

Keseriusan Microsoft menggarap segmen pendidikan kembali ditunjukkan baru-baru ini. Perusahaan yang dikenal sebagai raksasa piranti lunak itu mengumumkan sejumlah hal penting, di antaranya kehadiran perangkat Windows 10 murah baru serta sejumlah tool Office 365 yang dirancang untuk para siswa dan guru.

Di luar Amerika Serikat, perangkat berbasis Windows masih kokoh mendominasi termasuk di platform pendidikan. Tapi di dalam negeri AS, situasinya berbeda. Di sana, berdasarkan data
Futuresource Chrome OS terus menebar ancaman dan perlahan mulai menggerogoti pangsa pasar Microsoft khususnya di pasar institusi. Untuk itulah di tahun 2018 ini Microsoft bersama pabrikan rekanan menawarkan perangkat yang tak kalah murah. Kita tahu Chrome OS sejak awal dikemas dengan paket harga yang menggiurkan. Dan Microsoft rupanya ingin bermain dengan strategi yang sama.

Lenovo 100e

Saat ini mereka punya seri Lenovo 100e Celeron Apollo Lake yang dijual hanya $189, kemudian ada Lenovo 300e 2-in-1 yang sedikit lebih mahal, yakni $299 tapi model ini sudah mendukung pemakaian stylus atau pen. Lalu ada JP Classmate Leap T303 juga dijual seharga $189, dan JP Trigono V401 seharga $299, juga dengan konsep 2-in-1 dan mendukung pen serta input sentuhan. Keempat laptop ini diracik khusus untuk para siswa, tahan rembesan air, tangguh untuk menerima perlakuan siswa yang terkadang kurang hati-hati,  dan menjanjikan daya tahan baterai lebih lama.

Tool-tool Baru di Office 365 for Education

Juga termasuk dalam paket penjualan perangkat di atas, Microsoft menyematkan kemampuan baru di Office 365 for Education. Kita mulai dari fitur Dictation yang disebut akan membantu siswa menulis menggunakan suara. Fitur Dictation akan tersemat di semua aplikasi office, mulai dari Word, Word Online, PowerPoint, Outlook  hinga OneNote. Dukungannya bahkan mencakup 9 bahasa internasional.

Berlanjut, Microsoft secara perlahan juga menjanjikan tambahan dukungan bahasa setidaknya 10 jenis bahasa baru untuk Immersive Reader. Cakupannya bahkan diperluas untuk berbagai platform, seperti Word untuk Mac, Android dan juga iPhone.

Aplikasi Microsoft Teams juga bakal diperkaya dengan fitur yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Beberapa fitur yang bakal disematkan, antara lain dukungan Assignment untuk Android dan iOS, On-demand Translation, Assignment Analytics, Join Codes, Templates dan Decimal Grading untuk membantu guru agar lebih presisi.

Melihat apa yang ditawarkan oleh Microsoft secara utuh, tampak sangat jelas perusahaan yang digawangi oleh Satya Nadella ini tak mau menyerah begitu saja dengan agresi Google di sektor pendidikan. Ini baru sebagian dari seluruh amunisi yang mereka punyai, dan Microsoft punya posisi yang lebih menguntungkan mengingat mereka memiliki ekosistem baik piranti lunak maupun keras yang sudah solid dibandingkan apa yang dimiliki oleh Google. Hanya tinggal bagaimana mereka meracik resep-resep itu menjadi satu suguhan yang menarik bagi konsumen.

Sumber berita Windows.

Office 365 Makin Efektif Berkat Integrasi AI yang Terus Diperdalam

Kabar gembira bagi para pelanggan Office 365, Microsoft telah menyiapkan kado akhir tahun yang cukup istimewa bagi Anda sekalian. Kado ini bisa terwujud berkat investasi dan visi besar Microsoft akan perkembangan teknologi artificial intelligence (AI).

Yang pertama adalah fitur bernama Insights untuk Excel, yang untuk sekarang masih berstatus preview. Kita semua tahu bahwa Excel merupakan tempat berpusatnya semua data untuk suatu proyek, dan fitur Insights ini dimaksudkan untuk memberikan rangkuman secara instan dari data-data yang tercantum.

Dengan memanfaatkan teknologi machine learning, Insights akan mengidentifikasi tren dan beragam perspektif lainnya terhadap data yang tercantum, lalu menyuguhkannya dalam bentuk tabel, grafik, bagan, skema, diagram dan lain sebagainya. Dengan satu klik, objek visualisasi itu bisa langsung Anda tambatkan ke dokumen.

Microsoft Word Acronyms

Beralih ke Word, fitur berbasis AI yang Microsoft rancang adalah Acronyms. Dijadwalkan hadir mulai tahun depan, fitur ini pada dasarnya akan memeriksa email dan dokumen yang bersirkulasi di perusahaan pengguna guna mengidentifikasi akronim-akronim yang umum digunakan di perusahaan tersebut.

Deretan akronim akan disajikan di sebelah kanan dokumen, sehingga pengguna bisa dengan mudah ‘berkonsultasi’ dengannya ketika menghadapi akronim yang dirasa asing dalam suatu dokumen. Karena yang menjadi rujukan bukanlah internet, tentu saja penjelasannya lebih relevan dengan konteks masing-masing perusahaan.

Office 365 text in image search

Akhir Desember nanti, pelanggan Office 365 bisa melakukan pencarian teks yang terdapat dalam suatu gambar. OneDrive dan SharePoint sebelumnya sudah bisa mengenali konten di dalam gambar, screenshot, faktur dan sebagainya, dan kini teksnya bisa langsung dicari tanpa harus mengingat letak gambar disimpan.

Terakhir, untuk pengguna Outlook versi iOS, Microsoft bakal memperdalam integrasi asisten virtual-nya, Cortana, pada aplikasi email tersebut. Salah satu manfaat yang bisa didapat adalah, Outlook bakal mengirim notifikasi saat sudah tiba waktunya untuk bertemu seseorang sesuai data kalender, lengkap dengan petunjuk arahnya di peta.

Sumber: Microsoft.