Tablet Huawei Mediapad M5 Ditenagai Kirin 960 dan OS Android Oreo

Meski pasar tablet tak secerah smartphone, namun bukan berarti ceruk itu tak lagi menguntungkan untuk digarap. Setidaknya, demikian anggapan yang diyakini oleh Huawei yang baru-baru ini memperkenalkan sederet tablet baru dari seri Mediapad M5.

Ditenagai generasi dapur pacu yang sama, seri MediaPad M5 tiba dalam tiga model, yaitu MediaPad M5 Pro, MediaPad M5 10,8 inci dan MediaPad M5 8,4 inci. Sesuai dengan penamaannya, ketiga tablet menawarkan luas penampang layar yang berbeda.

Mediapad M5

Meski punya layar yang berbeda, ketiga perangkat berbasis Android 8.0 Oreo tersebut menawarkan resolusi yang sama, yaitu 2560×1600. Ini berarti unit 8,4 inci akan berjalan dengan 359 PPI dan unit 10,8 inci menghasilkan 280 PPI. Layar ketiganya menampilkan ‘ClariVu’, teknologi perangkat lunak yang disempurnakan untuk memanipulasi gambar melalui buffer display untuk memberikan ‘peningkatan kualitas gambar sebesar 20%’.

Desain MediaPad menggunakan konstruksi unibody aluminium, dengan empat speaker di model 10,8 inci dan dua di model 8,4 inci. Semua speaker ada di belakang. Melalui seri ini, Huawei sedang dalam proses mengenalkan perangkat lunak suara Hi-res surround ke khalayak. Teknologi ini diharapkan mampu mendongrak kualitas suara yang dihasilkan oleh speaker-speaker yang dibawa.

Kapasitas baterai model 8,4 inci ditetapkan sebesar 5100 mAh, yang menurut Huawei mampu bertahan selama 11 jam video 1080p, dan dapat diisi dari posisi penuh hingga penuh dalam waktu dua jam. Model 10,8 inci yang lebih besar, membawa baterai berkapasitas 7500 mAh tapi memiliki usia pakai yang lebih pendek. Huawei mengklaim baterai ini mampu bertahan hingga 10 jam video 1080p, dan membutuhkan waktu pengisian 3 jam menggunakan pengisian cepat.

Tablet Mediapad M5 8,4 Inci
Tablet Mediapad M5 8,4 Inci

Di bawah kap mesin, seri M5 membawa prosesor HiSilicon Kirin 960, kecuali model 10,8 inci yang menggunakan Kirin 960s. Ini adalah prosesor octa-core dengan empat inti ARM Cortex-A73 2.4GHz dan empat inti 1.6GHz ARM Cortex-A53 yang dipasangkan dengan GPU Mali-G71MP8 dan RAM sebesar 4GB. Chipset ini tidak sekuat Kirin 970, tapi lebih dari cukup untuk tugas produktivitas dan konsumsi media.

MediaPad M5 akan tersedia dalam dua warna: Champagne Gold dan Space Grey. Ketiganya membawa konfigurasi kamera yang sama, 13MP di belakang dan 8MP di depan.

huawei-mediapad-m5-metal-body-up

Harga Tablet Huawei MediaPad M5

Tablet MediaPad M5 Pro dijual dengan banderol mulai dari €499 untuk model Wi-Fi 64GB, €549 untuk model Wi-Fi 128GB dan model LTE 64GB, dan €599 untuk model LTE 128GB.

Sedangkan model 8,4 inci dan 10,8 inci dijual mulai dari €349 untuk model 32GB Wi-Fi-only, €399 ($490) untuk model Wi-Fi-64 GB dan 32GB LTE, dan € 449 ($552) untuk model Wi-Fi 128GB dan 64GB Model LTE.

Sumber berita Huawei.

Google Resmi Rilis ARCore Versi 1.0 ke Tangan Developer

ARCore, salah satu penyebab dipensiunkannya Project Tango, akhirnya resmi dirilis ke tangan developer. Sejak diumumkan pada bulan Agustus lalu, ARCore yang pada saat itu masih berstatus preview sebenarnya sudah menjadi bahan eksperimen sejumlah developer. Namun sekarang semua developer tanpa terkecuali bisa membangun aplikasi AR dengannya.

Dari kacamata sederhana, ARCore sejatinya dirancang supaya perangkat bisa menjalankan beragam aplikasi augmented reality tanpa harus mengandalkan hardware ekstra macam kamera 3D. Cara kerja beserta fungsinya kurang lebih mirip seperti ARKit di iOS.

Porsche AR app

Kecuali Anda seorang developer, Anda tak perlu memahami sisi teknis ARCore. Satu hal yang pasti, dengan dirilisnya ARCore versi 1.0 ini, jumlah aplikasi AR di Google Play bakal meningkat drastis. Tentunya Google juga sudah menggandeng sejumlah mitranya seperti Snapchat dan Porsche untuk mendemonstrasikan apa yang bisa developer buat dengan ARCore.

Yang lebih penting bagi kita sebagai konsumen adalah perihal kompatibilitas. Sejauh ini ARCore sudah tersedia pada 13 ponsel berikut: Google Pixel, Pixel XL, Pixel 2, Pixel 2 XL, Samsung Galaxy S8, S8+, Note8, S7, S7 Edge, LG V30, V30+, Asus Zenfone AR dan OnePlus 5. Kompatibilitas dengan perangkat lain dari Samsung, Huawei, LG, Motorola, Asus, Xiaomi, Nokia, ZTE, Sony dan Vivo dijadwalkan bakal menyusul tahun ini juga.

Google Lens

Selain ARCore, Google turut memperluas ketersediaan fitur Google Lens. Sebelumnya hanya tersedia di lini Google Pixel, Google Lens bakal bisa diakses oleh semua pengguna Google Photos dalam beberapa minggu ke depan, dengan catatan bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Tidak cuma di Android, tapi versi iOS-nya pun juga kebagian.

Itu tadi di Google Photos, Google Lens yang terintegrasi pada Google Assistant kabarnya juga akan tersedia pada sejumlah smartphone flagship dalam kurun waktu yang hampir sama. Ini berarti pengguna dapat menjepret sesuatu, lalu Assistant akan menyuguhkan informasi berdasarkan apa yang ditangkap di layar.

Google Lens sampai kini memang masih berstatus preview, akan tetapi Google terus menyempurnakannya dengan sejumlah fitur baru, seperti fitur seleksi teks, fitur untuk membuat kontak atau event dari sebuah foto, serta kemampuan mengenali lebih banyak hewan dan tanaman, termasuk jenis-jenis spesifik anjing atau bunga.

Sumber: Google.

Beberapa Bulan Lagi, Google Assistant Bakal Tersedia dalam Bahasa Indonesia

Awalnya hanya tersedia di smartphone, Google Assistant kini sudah merambah banyak perangkat, bahkan sempat melahirkan kategori produk baru. Langkah alami selanjutnya tentu saja adalah merambah lebih banyak konsumen, dengan cara menghadirkannya ke lebih banyak negara.

Google Assistant sebenarnya sudah bisa diakses di Indonesia, akan tetapi pengguna masih diharuskan memakai bahasa Inggris (atau tujuh bahasa lain yang didukung). Idealnya, Assistant juga harus mendukung bahasa ibu para konsumennya, dan inilah misi yang tengah dikejar Google.

Kalau semuanya berjalan sesuai rencana, Google Assistant ditargetkan bakal tersedia dalam lebih dari 30 bahasa pada akhir tahun nanti. Prosesnya akan dijalankan secara bertahap, di mana dalam beberapa bulan ke depan, Google bakal menghadirkan Assistant dalam berbagai bahasa (termasuk bahasa Indonesia) di ponsel Android atau iPhone, lalu menyusul di perangkat-perangkat lainnya.

Tidak kalah menarik adalah kapabilitas multilingual yang juga akan dirilis tahun ini. Ini berarti Assistant dapat mendengar dan merespon dalam beberapa bahasa yang berbeda tanpa harus diutak-atik dulu pengaturannya. Pada awalnya, fitur multilingual ini baru akan mendukung bahasa Inggris, Perancis dan Jerman terlebih dulu.

Google Assistant pun sudah bisa diakses dari dashboard mobil berkat integrasinya pada Android Auto / Google
Google Assistant pun sudah bisa diakses dari dashboard mobil berkat integrasinya pada Android Auto / Google

Dalam waktu dekat, Google juga akan merilis fitur reminder berbasis lokasi pada smart speaker, dengan cara kerja yang persis seperti di smartphone. Jadi, Anda bisa meminta Assistant untuk membuat reminder menggunakan smart speaker, lalu ketika berada di lokasi, Assistant di ponsel akan mengingatkan Anda.

Fitur lainnya yang juga akan hadir dalam beberapa minggu ke depan adalah Routines, meski sayangnya baru di Amerika Serikat saja. Fitur ini pada dasarnya memungkinkan Assistant untuk menjalankan sejumlah tugas sekaligus hanya dengan satu instruksi saja.

Contohnya, semisal pengguna mengucapkan “Hey Google, I’m home,” Assistant akan merespon dengan menyalakan lampu, mengirim notifikasi reminder, memutar musik favorit pengguna, dan masih banyak lagi. Pada awalnya, ada enam tipe Routines yang tersedia, yang diracik untuk kebutuhan di pagi hari, di perjalanan, dan setibanya kembali di rumah pada malam hari.

Terakhir, Google juga mengumumkan sebuah program bernama Assistant Mobile OEM di ajang MWC 2018. Program ini sejatinya memungkinkan mitra-mitra Google seperti LG, Sony dan Xiaomi untuk membubuhkan integrasi Google Assistant yang lebih mendalam pada perangkat-perangkat besutannya masing-masing.

Sumber: Google.

Huawei MateBook X Pro Buktikan Laptop Juga Siap Adopsi Tren Layar Penuh

Semenjak Samsung merilis Galaxy S8, layar penuh terus menjadi tren di industri smartphone sepanjang tahun lalu. Kini tidak cuma smartphone flagship yang dilengkapi layar dengan bezel sangat minim, kelas menengah ke bawah pun juga. Untuk tahun 2018, tampaknya tren yang sama bakal meluas ke segmen laptop.

Hal ini dibuktikan oleh Huawei MateBook X Pro, yang diumumkan baru-baru ini di ajang Mobile World Congress. Suksesor MateBook X ini bahkan memiliki bezel layar yang lebih tipis lagi, cuma 4 mm di kiri, kanan dan atasnya, sedangkan di bawah agak lebih tebal sedikit. Huawei bilang bahwa rasio layar ke bodinya mencapai angka 91%.

Huawei memang bukan yang pertama membuat gebrakan seperti ini, Dell sebenarnya sudah memulainya sejak tahun 2015 lalu, dan tahun ini pun mereka juga merilis versi baru dengan bezel yang lebih tipis lagi. Kendati demikian, laptop besutan Dell itu masih menyisakan bezel yang cukup tebal di bagian bawah.

Huawei MateBook X Pro

Ini dikarenakan bagian tersebut dihuni oleh webcam. Di MateBook X Pro, yang ada hanyalah label “Huawei” itu sendiri. Lalu di mana webcam-nya? Huawei dengan cerdik menyembunyikannya di bawah satu tombol keyboard yang terletak di tengah, di antara tombol “F6” dan “F7”, yang akan muncul hanya saat diperlukan saja, sehingga pengguna bisa lebih percaya diri terkait privasinya.

Layarnya sendiri merupakan touchscreen, dengan bentang diagonal 13,9 inci dan resolusi 3000 x 2000 pixel, plus dukungan spektrum warna sRGB 100% serta lapisan kaca Gorilla Glass. Kinerjanya ditunjang oleh prosesor Intel Core i7-8550U atau i5-8250U, GPU Nvidia GeForce MX150 2 GB, RAM 8 GB atau 16 GB, serta SSD 256 GB atau 512 GB tipe PCIe.

Huawei MateBook X Pro

MateBook X Pro mengemas baterai berkapasitas 57,4 Wh, yang diklaim dapat bertahan sampai sekitar 12 jam ketika dipakai untuk menonton video. Charging-nya mengandalkan port USB-C; MateBook X Pro punya dua port USB-C (satu di antaranya Thunderbolt 3), plus satu port USB standar. Sebagai pemanis, ada sensor sidik jari yang terintegrasi ke tombol power-nya.

Semuanya dikemas dalam bodi yang sangat ringkas, dengan tebal cuma 14,6 mm dan bobot 1,33 kg. Rencananya MateBook X Pro bakal dipasarkan mulai musim semi ini di Eropa dengan harga mulai 1.499 euro, atau kurang lebih sekitar 25,2 juta rupiah.

Sumber: The Verge dan Huawei.

HMD Global Perkenalkan 5 Jagoan Baru, Nokia 8 Sirocco, Nokia 7 Plus, Nokia 6 2018, Nokia 1 dan Nokia 8110 4G

HMD Global, pemegang lisensi brand mobile Nokia memulai debutnya di industri smartphone pada tahun 2017 dengan sempurna. Menjajal pasar hanya bermodalkan smartphone Nokia 6, perusahaan asal Finlandia itu sukses menapakkan kakinya di antara para kompetitor yang sudah lebih dulu berkecimpung. Di tahun 2018 ini, HMD Global pun makin percaya diri memulai lembaran baru. Meramaikan gelaran MWC 2018 yang berlangsung di Barcelona, Spanyol, HMD Global resmi mengumumkan 4 smartphone dan 1 ponsel sekaligus, antara lain Nokia 8 Sirocco, Nokia 7 Plus, Nokia 6 2018 dan Nokia 1 serta satu ponsel klasik, Nokia 8110.

Nokia 8 Sirocco

Kita mulai dari varian paling tinggi, yaitu Nokia 8 Sirocco yang hadir dengan finishing kaca melengkung dalam bingkai yang terbuat dari stainless steel. Menurut HMD Global, material ini 2,5 kali lebih kuat dibandingkan aluminium seri 6000. Di bagian depan, Nokia 8 Sirocco menampilkan layar 5,5 inci melengkung yang dilindungi oleh lapisan Corning Gorilla Glass 3D.

Nokia 8 Sirocco
Nokia 8 Sirocco

Sedangkan di bagian optik, smartphone berbasis Android 8.0 Oreo ini akan hadir dengan sensor belakang ganda yang mengandalkan optik ZEISS. Konfigurasinya mencakup satu sensor 12MP sudut lebar yang digabungkan dengan sensor kedua 13 megapiksel dengan zoom optik 2x. Sementara di depan, ia mengemas kamera 5MP dengan display flash. Tidak tampak headphone jack, tapi ada perangkat dipastikan membawa fitur anti air dan debu (IP67) serta pengisian daya nirkabel standar Qi, tidak seperti model baru lainnya. Kinerja juga dipastikan setara dengan perangkat high-end lain berkat kehadiran chipset Snapdragon 835 dan RAM 6GB.

Tersedia mulai awal April, Nokia 8 Sirocco akan dijual eceran dengan harga di kisaran €749.

Nokia 8 Sirocco
Nokia 8 Sirocco

Nokia 7 Plus

Nokia 7 Plus
Nokia 7 Plus

Nokia 7 Plus juga telah diluncurkan oleh HMD Global di MWC 2018. Smartphone ini didukung oleh Qualcomm Snapdragon 660 SoC, RAM 4GB, memori 64GB dan baterai 3800 mAh. Di bagian optik, Nokia 7 plus akan hadir dengan optik ZEISS 12MP dan kamera sekunder 13MP yang menghasilkan zoom optik 2x. Kemudian di bagian depan terdapat sensor kamera 16MP yang handal untuk ber-selfie ria.

Nokia 7 Plus memiliki layar 6 inci Full HD+ dan akan tersedia dalam dua pilihan warn: Hitam/Tembaga dan Putih/Tembaga. Juga menampilkan OS Android 8.0 Oreo, Nokia 7 Plus akan mulai dijual pada awal April dengan banderol €399.

Nokia 6 2018

Didaulat sebagai penerus keluaran 2017, Nokia 6 2018 mengemas rancangan unibody dengan layar 2.5D dan Corning Gorilla Glass, membalut layar pilihan seluas 5,5 inci. Ditenagai Qualcomm Snapdragon 630 SoC, Nokia 6 2018 dan akan tersedia dalam dua opsi memori, RAM 3GB dengan 32GB dan RAM 4GB dengan memori 64GB. Smartphone ini akan menjalankan Android Oreo dan akan mendukung USB-C fast-charging serta audio spasial kreasi Nokia.

Nokia 6 2018
Nokia 6 2018

Fitur face unlocking jadi salah satu fitur unggulan pada Nokia 6 yang baru, di mana menurut HMD hampir sama cepat dan akuratnya dengan sensor sidik jari yang dibawa. Kamera 16MP mencakup mode “Bothie” Dual-Sight yang juga akan ditemukan di perangkat Nokia terbaru lainnya. Jika tak ada halangan, Nokia 6 2018 akan tersedia di Eropa pada bulan April dengan harga €279.

Nokia 1

Nokia 1 hadir sebagai smartphone versi Android Go, versi Android yang dioptimalkan untuk smartphone dengan RAM 1GB atau yang lebih rendah. Fitur unik lainnya, Nokia 1 dilindungi oleh penutup Xpress-on, penutup polikarbonat dual-tone yang dibuat oleh Nokia sendiri. Sayangnya cover ini dijual terpisah dengan biaya tambahan sebesar $7,99.

Tersedia mulai awal April, Nokia 1 akan dengan banderol di kisaran $85, belum termasuk pajak dan subsidi. Tak banyak yang bisa diharapkan dari ponsel ini, ia mengemas layar 4,5 yang tergolong mungil menyesuaikan dengan standar di kelas entry level. Layar tersebut mempunyai resolusi 854×480 piksel yang terbilang standar. Kemudian untuk performa, HMD Global menenamkan chipset MediaTek yang sederhana, hanya dengan dukungan RAM 1GB dan penyimpanan 8GB.

Nokia 1
Nokia 1

Dibandingkan dengan Xiaomi Redmi 5A yang masih berkutat di interface Andrid Nougat, Nokia 1 memiliki keunggulan karena menawarkan Android Go (Oreo Edition), meskipun dalam banyak hal, Nokia 1 relatif kalah telak. Jagoan Xiaomi memiliki CPU yang lebih cepat, RAM lebih lega, serta kapasitas penyimpanan yang lebih luas. Redmi 5A bahkan mendukung resolusi kamera dan perekaman video HD yang lebih baik. Jadi, yap. Nokia 1 butuh keberuntungan untuk merebut pasar di kelas entry level. Tapi jika bicara secara keseluruhan, tampaknya Nokia akan cukup tangguh terutama di sektor kelas menengah di mana Nokia 6 2018 berada.

Nokia 8110 4G

Mirip dengan apa yang dilakukannya dengan Nokia 3310 tahun lalu, HMD Global juga melakukan penyegaran untuk model klasik Nokia 8110 dengan sentuhan modern berupa teknologi 4G.

Nokia 8110

Seperti aslinya, Nokia 8110 4G hadir dengan keypad numerik dan body melengkung berbentuk pisang. Selanjutnya, ponsel ditambah fitur seperti Google Assistant, aplikasi preloaded Google Maps dan lain-lain.

Ponsel ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:

  • Tampilan: Layar QVGA 2,4 inci melengkung
  • Kamera: kamera belakang 2 megapiksel
  • Chipset: Platform Mobile Qualcomm 205 (MSM8905 Dual Core 1.1 GHz)
  • RAM: 512MB LPDDR3
  • OS: Fitur Pintar OS
  • Penyimpanan: Memori internal 4GB eMMC4
  • Konektivitas / Sensor: Wi-Fi 802.11 b / g / n, BT 4.1, GPS / AGPS, micro USB 2.0, jack 3.5mm AV
  • Baterai: 1.500mAh

Sumber berita HMDGlobal.

Smartphone Noa N7 Andalkan Dua Kamera dan Mode untuk Memotret dalam Resolusi 80 Megapixel

Kalau boleh jujur, baru kali ini saya tahu ada merek smartphone bernama Noa. Mayoritas handset besutan brand asal Kroasia itu duduk di segmen menengah dan entry-level, dan kebanyakan menjiplak desain sejumlah smartphone ternama – lihat saja smartphone bernama Noa N10 di situsnya, yang dari depan tampak seperti hasil kloning iPhone X.

Kendati demikian, masih ada satu smartphone yang cukup menarik perhatian. Namanya Noa N7, dan desainnya lagi-lagi mencontoh salah satu smartphone flagship, yaitu Samsung Galaxy S7, lengkap sampai ke layar yang sedikit melengkung di sisi kiri dan kanannya. Namun sebelum Anda mulai mencemoohnya, coba perhatikan bagian belakangnya.

Oke, ada dua kamera, lalu kenapa? Dua kamera ini masing-masing ditenagai oleh sensor 1/2,8 inci Sony IMX298 beresolusi 16 megapixel. Akan tetapi yang lebih istimewa, N7 menyimpan mode pemotretan khusus untuk mengambil gambar dalam resolusi setinggi 80 megapixel.

Mode ini sepertinya memanfaatkan perpaduan kedua sensor itu tadi beserta teknik pixel shifting. Pasalnya, dalam video demonstrasinya di bawah tampak bahwa smartphone perlu didudukkan di atas tripod supaya hasilnya bisa maksimal.

Terlepas dari itu, spesifikasi di balik bodi berbahan keramiknya tergolong lumayan. Ada layar 5,7 inci beresolusi 1440 x 720, dengan rasio kekinian 18:9. Chipset yang menenagainya adalah MediaTek MT6750, dengan prosesor octa-core 1,5 GHz, plus dukungan RAM sebesar 4 GB dan storage internal 64 GB (lengkap dengan slot SD card).

N7 turut menawarkan fitur face unlock menggunakan kamera depan 16 megapixel-nya, sedangkan baterainya memiliki kapasitas 3.300 mAh. Yang patut mendapat aplaus, N7 sudah menjalankan OS Android 8.0 Oreo di saat Nougat masih menjadi versi yang terpopuler.

Noa rencananya bakal memamerkan N7 di hadapan pengunjung Mobile World Congress pada akhir bulan nanti. Setelahnya, perangkat bakal dijual seharga 250 euro, atau kurang lebih sekitar Rp 4,2 juta, meski sangat kecil kemungkinannya untuk menembus pasar Indonesia yang sudah begitu sesak dan memerlukan strategi lebih jitu ketimbang sekadar mode pemotretan 80 megapixel.

Sumber: DPReview.

Qualcomm Pamerkan Headset VR ‘Reference’ Snapdragon 845

Sebagai system-on-chip varian high-end Qualcomm saat ini, perusahaan semikonduktor Amerika itu membenamkan beragam teknologi paling canggih ke dalam Snapdragon 845 yang memungkinkan pengguna perangkat mobile  melakukan banyak hal. Hampir semua hal jadi perhatian: fotografi, pengolahan grafis, keamanan, konektivitas, baterai, hingga kecerdasan buatan.

Satu aspek yang dihadirkan oleh Snapdragon 845 ialah image signal processing Qualcomm Spectra 280. Berkat Spectra 280, SoC sanggup menyajikan fitur-fitur fotografi premium dan dukungan fungsi extended reality. Dan dalam menunjukkan kesiapan Snapdragon 845 menyambut tren baru di ranah virtual reality, Qualcomm menyingkap headset Snapdragon 845 Mobile VR yang diramu sebagai referensi desain sebelum ajang MWC 2018 dimulai.

Headset VR reference Qualcomm ini mempunyai penampilan familier, dengan visor dan strap dua bagian, serta touchpad untuk melengkapi fungsi navigasi konten. Ia dibekali empat kamera, sepasang berada di sisi dalam buat melacak arah mata pengguna (mengingatkan saya pada Tobii EyeX), dan dua unit berada di luar. Rangkaian kamera itu berguna untuk mendeteksi gerakan kepala serta memetakan posisi user secara real-time.

Headset VR 'reference' Qualcomm Snapdragon 845 2

Sistem eye-tracking di sana dimanfaatkan buat mengimplementasikan teknologi bernama Adreno Foveation. Ia memungkinkan headset mengetahui ke mana mata Anda fokus, untuk kemudian menurunkan resolusi di area lain. Dengannya, zona fokus bisa di-render di resolusi lebih tinggi, meningkatkan kinerja perangkat, sembari menghemat konsumsi daya. Headset Snapdragon 845 mampu menangani dua layar berukuran 1024×1152-pixel di 120-frame/detik.

Headset VR 'reference' Qualcomm Snapdragon 845 1

Qualcomm cukup percaya diri pada kapabilitas GPU Adreno 630 di Mobile Platform barunya. Dibanding unit proses visual di Snapdragon 835, Adreno 630 menjanjikan performa grafis 30 persen lebih gesit, 30 persen lebih hemat energi, dan mampu menampilkan konten di display berukuran dua kali lipat lebih besar. Saat dikombinasikan bersama CPU Kryo 385, DSP Hexagon dedicated, dan ISP Spectra 280,  headset dklaim sanggup menyajikan empat juta pixel per mata, serta siap mendukung audio 3D.

“Qualcomm akan terus menghadirkan terobosan teknologi baru untuk konsumen kami, demi membantu mereka menyongsong tren VR standalone yang tengah berkembang ataupun dalam menyuguhkan virtual reality lewat smartphone,” tutur Hugo Swart selaku Head of Virtual & Augmented Reality Business Group Qualcomm via rilis pers.

Buat saya, bagian paling menarik di headset ini adalah sistem rendering foveated-nya. Secara teori, teknologi ini bisa mendongkrak kualitas output tanpa terlalu membebani hardware dan mengonsumsi daya. Ia akan sangat esensial bagi headset VR standalone.

Sumber tambahan dan gambar: The Verge.

LG Beberkan Teknologi Voice AI dan Vision AI, Dua Fitur Unggulan di V30 (2018)

LG mengumumkan kesiapannya untuk meramaikan ajang Mobile World Congress (MWC) 2018 di Barcelona, Spanyol. Dan jelang hari pelaksanaan yang akan dimulai pada tanggal 26 Februari mendatang, LG melakukan pemanasan dengan membeberkan dua teknologi terbaru yang bakal jadi andalan di flagship-nya, V30 (2018).

Dua teknologi AI terbaru dari LG berfokus pada dua fitur smartphone, yaitu kamera dan pengenalan suara dengan nama Vision AI dan Voice AI.

Vision AI

Teknologi Vision AI di LG V30 (2018) bekerja dengan cara memberikan saran bagaimana menggunakan kamera yang ideal, seperti memilih mode gambar terbaik ketika membidik potret, makanan, hewan piaraan, lanskap dan lain-lain.

LG-Vision-AI-02

Fitur Vision AI kedua menggunakan kamera untuk memberi “rekomendasi belanja”. Pengguna bisa memindai kode QR di pakaian dan sepatu, kemudian smartphone secara otomatis akan melakukan pencarian gambar. Feedback yang diberikan juga akan mencakup pilihan toko dimana produk dapat dibeli yang menawarkan harga paling terjangkau dan juga produk yang mirip. Fungsi serupa terlihat pada smartphone Samsung On7 Prime dan Motorola X4.

Terakhir, kamera LG V30 juga bakal mendapatkan mode pemotretan low-light baru yang diperkaya dengan Vision AI. Fitur ini berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya, dengan Vision AI kamera mampu mengukur kecerahan foto yang sebenarnya dan menyesuaikan tingkat kecerahan sesuai kebutuhan.

Voice AI

Fitur baru lain dari LG adalah ‘Voice AI’ yang memungkinkan pengguna menjalankan aplikasi dan mengubah konfigurasi melalui perintah suara. Bekerja sama dengan Google Assistant, 32 jenis perintah suara eksklusif kembangan LG memungkinkan pemilihan fungsi spesifik secara langsung. Angka ini naik dari koleksi tahun lalu yang hanya sebanyak 23 perintah.

Perintah AI yang merupakan perluasan dari perintah di V30 semuanya berfungsi untuk kamera smartphone. Perintah baru yang ditambahkan di bawah Voice AI adalah sebagai berikut – Panoramic Photo, Food Photo, Time-lapse Photo (Video), Slow-motion Video, Low-light Photo, AI Cam Photo, Image Search, QR Code Scanning, and Shopping Search.

LG lebih lanjut menyebutkan bahwa strategi untuk smartphone-nya adalah dengan terus mengembangkan kemampuan AI di dalamnya, sekaligus menyempurnakan fitur yang ada agar lebih mudah digunakan. Sayang, LG belum bersedia membeberkan smartphone yang bakal dipamerkan dua pekan mendatang.

Sumber berita LG.

Pakai Lensa Dual Camera Carl Zeiss dan Bezel-less, Nokia 7 Plus Bakal Debut di MWC 2018

Gelaran ‘pesta’ gadget tahunan Mobile World Congress (MWC) selalu ditunggu-tunggu oleh penggemar gadget di seluruh dunia.

Tahun 2018 ini bukan cuma flagship Samsung Galaxy S9, LG G7, dan Xiaomi Mi 7 yang bakal memulai debutnya. Tapi lebih banyak lagi perusahaan yang memanfaatkan MWC 2018 nanti sebagai ajang unjuk gigi produk dan inovasi terbaru mereka.

Nokia-7-plus (1)

Salah satu kejutan bakal datang dari Nokia, HMD Global diprediksi bakal meluncurkan Nokia 7 Plus. Kalau menurut bocoran foto yang beredar, bisa jadi Nokia 7 Plus adalah smartphone bezel-less pertama Nokia dengan rasio layar 18:9 dan desain nyaris tanpa bingkai yang cantik. Material kaca dengan warna hitam berpadu mewahnya warna emas juga berhasil menciptakan kesan yang begitu seksi.

Nokia-7-plus (4)

Namun kalau cuma itu saja tentu tidak cukup untuk memikat, Nokia juga membekali diri dengan kamera belakang ganda yang diperkuat menggunakan lensa Carl Zeiss, 12-megapixel dan 13-megapixel.

Nokia-7-plus (3)

Spesifikasi lainnya, Nokia 7 Plus dikatakan bakal dipersenjatai chipset Qualcomm Snapdragon 660 yang ditopang RAM sebesar 4GB/6GB, dan ruang penyimpanan 64GB yang bisa diperluas melalui slot microSD.

Lebih detail, kita nantikan saja debutnya di MWC 2018 nanti. Yang pasti, Nokia 7 Plus bakal menjadi salah satu smartphone kelas menengah yang sangat menarik. Semoga saja, HMD Global juga berkenan memboyong ke Indonesia menyusul seri Nokia 3, 5, dan 6 yang sudah mendarat duluan.

Sumber: Gizchina

Asus ZenFone 5 Terbaru Bakal Diumumkan di MWC 2018 Bulan Depan?

Diharapkan bergabung dengan sederet pabrikan perangkat yang akan mengungkap ponsel pintar baru di Mobile World Congress (MWC) bulan depan, pabrikan asal Taiwan Asus disebut sudah mengirimkan undangan untuk sebuah suguhan khusus di ajang tahunan tersebut.

Sesuai yang terpampang dalam undangan, Asus akan menggelar acara pada tanggal 27 Februari 2018. Meskipun undangan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik apa yang akan diumumkan, tetapi kehadiran nomor 5 mengindikasikan kemungkinan peluncuran seri ZenFone 5. Slogan ‘back to 5’ nampaknya seperti referensi cerdas untuk Asus ZenFone 5, salah satu smartphone Asus pertama yang diluncurkan pada tahun 2014 lalu. Merupakan salah seri paling terjangkau yang pernah ditawarkan oleh Asus kala itu.

Undangan tersebut juga mengusung logo Qualcomm Snapdragon, yang berarti ponsel pintar baru Asus yang akan diumumkan pada acara tersebut bakal mengadopsi prosesor Snapdragon buatan Qualcomm.

Asus sendiri sebenarnya baru meluncurkan jajaran ZenFone 4 lima bulan yang lalu. Jadi, jika kabar ini akurat, manuver Asus terbilang sangat cepat. Bahkan sebenarnya saya bisa katakan terlalu dini untuk merilis penerus barunya. Namun, CEO perusahaan Jerry Shen sendiri pada bulan September tahun lalu telah mengonfirmasi bahwa Asus berencana untuk meluncurkan seri ZenFone 5 pada bulan Maret 2018. Jadi, rangkaian kabar yang berkembang tampaknya memang mengarah ke skenario yang sama.

Setidaknya dua ponsel seri Asus ZenFone 5 yang akan datang sudah bocor lebih dulu di dunia maya. Mereka adalah ZenFone 5 Max dan ZenFone 5 Lite. Sekarang, dengan disebarkannya undangan resmi Asus, kita bisa berharap banyak bahwa kedua perangkat ini akan benar-benar hadir di acara pers Februari nanti.

Tidak banyak detail tentang ZenFone 5 Max dan 5 Lite yang diketahui saat ini, namun keduanya diyakini bakal menjalankan sistem operasi Android 8.0 Oreo. Selain itu, melihat tren yang belakangan berkembang, tidak terlalu sulit membayangkan keduanya akan mengadopsi layar dengan aspek rasio 18: 9.

Sumber berita Gizchina.