Nintendo Siapkan Switch Edisi Spesial Buat Mengiringi Perilisan Pokémon: Let’s Go

Menawarkan produk edisi spesial ialah salah satu cara menjaga penjualan console current-gen tetap tinggi di periode siklus akhir hidupnya. Strategi tersebut dimanfaatkan oleh dua brand raksasa melalui perangkat-perangkat seperti Xbox One X Gold Rush Special Edition hingga beragam model PS4 – dari mulai edisi God of War, Days of Play, hingga Spider-Man.

Kali ini giliran Nintendo yang menggunakan pendekatan serupa, namun hal tersebut bukan dikarenakan Switch mulai menua, tapi dalam rangka merayakan peluncuran satu judul permainan istimewa di console hybrid itu. Setelah sempat mengumumkan sejumlah edisi bundel Pokémon: Let’s Go, kali ini perusahaan hiburan asal Jepang itu menyingkap console Switch bertema Pikachu dan Eevee.

Poke 4

Buat menandai versi game, Nintendo Switch edisi Pikachu dan Eevee serta Pokémon: Let’s Go punya desain bungkus berbeda – satu menampilkan gambar Pikachu dan satu lagi Eevee. Seperti game edisi bundel Pokémon: Let’s Go, Nintendo Switch edisi terbatas itu juga disertai aksesori Poké Ball Plus sebagai metode input alternatif dalam berinteraksi dengan permainan (akan saya bahas di bawah).

Poke 2

Nintendo Switch Pikachu & Eevee Edition menyajikan ilustrasi Eevee dan Pikachu di unit docking, disertai controller Joy-Con berwarna coklat muda dan kuning yang dimaksudkan untuk merepresentasikan warna bulu dua jenis Pokémon tersebut. Lalu di bagian belakang tablet, Nintendo membubuhkan decal siluet Eevee, Pikachu serta Poké Ball. Bergantung dari versi permainan yang Anda pilih, Pikachu dan Eevee akan jadi Pokémon pertama Anda.

Kembali dikembangkan oleh Game Freak, Pokémon: Let’s Go merupakan game Pokémon pertama yang dihadirkan secara eksklusif untuk Switch. Pada dasarnya, permainan ini adalah remake serta penyempurnaan dari Pokémon Yellow yang dirilis di Game Boy pada tahun 1998. Sebagai twist-nya, developer juga mengadopsi elemen gameplay dari Pokémon Go. Di sana, Anda harus menggunakan Joy-Con atau Poké Ball Plus buat menangkap Pokémon.

Poke 3

Poké Ball Plus mempunyai wujud seperti Poké Ball. Controller ini memiliki stik analog, didukung oleh sistem kendali motion, fitur HD Rumble, serta efek pencahayaan. Stik analog tersebut dapat berfungsi sebagai tombol capture bagi pemain yang tak mau menggunakan sistem kendali berbasis motion. Selain itu, game juga punya fungsi integrasi opsional dengan Pokémon Go di perangkat bergerak.

Nintendo Switch Pikachu & Eevee Edition plus Poké Ball Plus akan dirilis di hari yang sama dengan peluncuran Pokémon: Let’s Go, yakni pada tanggal 16 November 2018. Produk bundel ini dijual seharga US$ 400 – US$ 100 lebih mahal dari versi standarnya. Di Indonesia, Switch sendiri dibanderol di kisaran Rp 4,8 jutaan.

Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Nintendo Switch Online

Mulusnya penyajian Xbox Live dan PlayStation Network sudah lama mendorong Nintendo untuk menciptakan platform online serupa buat mendukung console game mereka. Upaya Nintendo dimulai dengan penyediaan Wi-Fi Connection, namun baru lewat Nintendo Network mereka betul-betul fokus pada penyediaan platform. Menariknya, Switch malah tidak ditunjang oleh layanan itu.

Dukungan untuk Switch dari sisi online tentu saja telah Nintendo siapkan. Di bulan Mei, sang perusahaan hiburan asal Jepang itu menyingkap detail lebih jauh terkait Nintendo Switch Online, yaitu layanan multi-fitur yang mempersilakan pelanggan menikmati mode multiplayer online, mengakses permainan-permainan klasik, serta mem-backup progres game di cloud.

Koleksi permainan klasik merupakan salah satu fitur andalan di Nintendo Switch Online. Di momen peluncurannya, layanan ini menawarkan tidak kurang dari 20 judul Nintendo Entertainment System, di antaranya ialah Balloon Fight, Dr. Mario, Super Mario Bros. 3, Donkey Kong, Ice Climber, The Legend of Zelda, Mario Bros., Soccer, Super Mario Bros. dan Tennis.

Kata Nintendo, ini pertama kalinya pengguna Switch bisa menikmati game-game lawas di console hybrid tersebut. Di sana, mereka juga diperkenankan mengakses mode multiplayer kompetitif maupun kooperatif. Selain itu, tiap game turut ditunjang fitur voice chat via aplikasi mobile Nintendo Switch Online.

Kapabilitas unggulan selanjutnya yang dihadirkan oleh Nintendo Switch Online adalah sistem backup cloud untuk file save game. Namun perlu diketahui bahwa fitur ini tidak diimplementasikan ke semua permainan, baik first-party maupun kreasi-kreasi developer pihak ketiga. Game-game yang tak ditopang cloud save meliputi:

  • Pokemon Let’s Go Pikachu
  • Pokemon Let’s Go Eevee
  • Dark Souls Remastered
  • Dead Cells
  • FIFA 19
  • NBA 2K19
  • NBA Playgrounds

Via Arstechnica, Nintendo menjelaskan bahwa alasan mereka tidak menerapkan cloud backup di seluruh judul game adalah buat mencegak tindakan kecurangan. Misalnya, mendapatkan kembali item yang sebetulnya sudah diberikan ke pemain lain, atau me-load status terdahulu ketika pemain kalah dalam pertandingan multiplayer ranked. Nintendo tak mau backup ‘Save Data Cloud’ disalahgunakan.

Berlangganan Nintendo Switch Online merupakan sebuah keharusan jika Anda ingin memperoleh dukungan penuh fitur-fitur online untuk game seperti Splatoon 2, Mario Kart 8 Deluxe, ARMS, Mario Tennis Aces serta Sushi Striker: The Way of Sushido. Kabar baiknya, biaya berlangganan NSO cukup terjangkau, berikut detail harganya:

  • Satu bulan: $ 4
  • Tiga bulan: $ 8
  • 12 bulan: $ 20
  • Family membership selama setahun: $ 35, bisa diakses oleh maksimal delapan anggota keluarga.

Layanan Nintendo Switch Online meluncur di bulan September 2018 ini.

Game-Game Indie Baru Untuk Switch yang Diumumkan di Nintendo Nindies

Presentasi online Nintendo Direct telah menjadi tradisi sang perusahaan Jepang dalam memperkenalkan segala produknya sejak era Wii. Namun meningkatnya perhatian gamer terhadap permainan-permainan indie mendorong Nintendo untuk menyiapkan program terpisah yang didedikasikan pada judul-judul non-blockbuster. Mereka menamainya Nindies Showcase.

Pada tanggal 28 Agustus 2018 kemarin, Nintendo kembali melangsungkan stream Nindies Showcase di YouTube serta Twitch. Di sana, sang pemilik platform mengungkap lebih dari 20 permainan independen yang akan dilepas di Switch. Menurut Nintendo judul-judul ini sangat optimal dimainkan di console hybrid tersebut karena tingginya fleksibilitas pemakaian – game bisa dinikmati baik dari atas sofa ataupun dalam perjalanan.

Trailer dan jadwal peluncurannya bisa Anda simak di bawah ini:

 

Into the Breach

Sudah tersedia sekarang

 

Hyper Light Drifter – Special Edition

6 September, pre-order sudah dapat dilakukan

 

TowerFall

27 September, pre-order sudah dapat dilakukan

 

Bullet Age

November 2018

 

Levelhead

November 2018

 

Treasure Stack

Musim dingin 2018

 

Mineko’s Night Market

Awal 2019

 

Samurai Gunn 2

Awal 2019

 

The World Next Door

Awal 2019

 

King of the Hat

Awal 2019

 

Untitled Goose Game

Awal 2019

 

Dan di bawah ini adalah game-game indie yang akan sebelumnya telah diumumkan akan hadir di Switch dan akhirnya mendapatkan waktu rilis.

 

The Messenger

30 Agustus

 

Bastion

13 September

 

Wasteland 2: Director’s Cut

13 September

 

Undertale

18 September

 

Light Fingers

20 September

 

Superbrothers: Sword & Sworcery EP

Oktober 2018

 

Jackbox Party Pack 5

Oktober 2018

 

Transistor

November 2018

 

Dragon Marked for Death

13 Desember

 

Desert Child

Desember 2018

Produk-Produk Spesial yang Nintendo Siapkan Untuk Merayakan Perilisan Super Smash Bros. Ultimate

Nintendo sudah lama mempercayakan Sore Ltd. dan Bandai Namco Studios untuk menangani seri permainan fighting crossover Super Smash Bros. Setelah game terakhir dirilis di Wii U dan 3DS, Nintendo mengumumkan eksistensi sekuelnya di acara presentasi Nintendo Direct di E3 2018. Game berjudul Super Smash Bros. Ultimate itu rencananya akan dilepas di Switch akhir tahun nanti.

Sebagai salah satu permainan eksklusif Nintendo, sang perusahaan hiburan asal Jepang sudah menyiapkan sejumlah produk istimewa untuk merayakan pelepasan Super Smash. Bros Ultimate. Nintendo rencananya akan menyediakan ‘Limited Edition’ untuk gamer Eropa yang disertai oleh gamepad GameCube, kemudian menyiapkan bundel terbatas dengan Switch Pro Controller bertema ‘Ultimate’ buat konsumen di Amerika.

Smash 2

Mari kita bahas edisi spesial Eropa terlebih dulu. Berdasarkan gambar yang sudah dipublikasikan oleh Nintendo, varian ini mempunyai packaging produk berwarna hitam yang memperlihatkan seluruh karakter game – kabarnya 73 tokoh telah dikonfirmasi. Di dalamnya, Anda bisa menemukan satu kopi permainan Super Smash Bros. Ultimate, controller Nintendo GameCube berwarna hitam, dan sebuah adapter.

Smash 1

Mungkin Anda penasaran mengapa Nintendo memilih buat menyertakan controller GameCube di sana? Periferal ini kabarnya merupakan alat kendali favorit para gamer Super Smash Bros. veteran, sejak saat Melee meluncur di console generasi keenam Nintendo itu. Di sana, sang produsen mencantumkan thumb stick dengan posisi asimetris, dua trigger button, dan satu set tombol action yang mempunyai bentuk serta ukuran berbeda.

Smash 3

Edisi Amerikanya memang tidak dibungkus bersama controller GameCube. Namun agar konsumen di wilayah tersebut tidak kecewa, paket Super Smash Bros. Ultimate versi terbatas ini diisi oleh Switch Pro Controller dengan tubuh hitam putih (yang membentuk logo permainan). Selain itu, ada pula steelbook berwarna hitam yang dihias oleh logo api Super Smash Bros. Ultimate.

Kedua edisi terbatas itu kabarnya akan tersedia berbarengan di hari peluncuran Super Smash Bros. Ultimate – pada tanggal 7 Desember 2018 – namun harganya sedikit berbeda. Versi Amerika Super Smash Bros. Ultimate Limited Edition disajikan di harga retail US$ 140. Menariknya, Anda bisa membeli Switch Pro Controller bertema Smash secara terpisah, dijajakan seharga US$ 75.

Edisi Eropa dibanderol sedikit lebih murah, di € 90 (atau kisaran US$ 105). Dan seperti penawaran buat gamer Amerika, controller GameCube juga dapat dibeli terpisah, harganya US$ 30. Tapi ingat, Anda tetap membutuhkan adapter jika belum memilikinya (dijual seharga US$ 20).

Via GameSpot.

App InkyPen Mempersilakan Kita Baca Ribuan Komik di Nintendo Switch

Karena pada dasarnya lebih menyerupai perangkat bergerak ketimbang home console tradisional, banyak orang merasa skeptis terhadap kemampuan Nintendo Switch ketika ia pertama kali diperkenalkan. Namun saat tersedia, Switch berhasil membuktikan dirinya sebagai platform game current-gen paling fleksibel, apalagi Switch sudah mulai kedatangan app stream pihak ketiga.

Kali ini, console hybrid racikan Nintendo itu akan kedatangan satu lagi aplikasi menarik. Developer Ronan Thomas Huggard, Peter Wingaard Meldahl, dan kawan-kawan menamainya InkyPen, yaitu sebuah software yang memungkinkan kita membaca cerita bergambar di Nintendo Switch. InkyPen menghidangkan konten berupa beragam pilihan komik untuk dinikmati kapan saja, rencananya akan hadir di bulan November 2018 dan disajikan secara berlangganan.

InkyPen diumumkan melalui sebuah trailer singkat. Di sana, developer menjanjikan para pemilik Switch ‘sebuah cara baru untuk membaca komik’. Dengan menjadi pelanggannya, Anda memperoleh akses ke ribuan judul cerita bergambar. Aplikasi juga telah dirancang buat memudahkan pengguna melakukan navigasi konten, bisa melalui layar sentuh maupun via controller.

Berdasarkan laporan IO9, katalog InkyPen terdiri dari komik-komik hasil publikasi Andrews McMeel, Dynamite, IDW, les Humanoïdes Associés, Valiant, bermacam-macam anime dan karya-karya komikus Perancis serta Belgia. Tampaknya, InkyPen lebih difokuskan pada judul-judul independen. Saat dilepas nanti, aplikasi belum didukung oleh konten-konten Marvel maupun DC Comics. Eksistensi kreasi dua publisher itu di masa yang akan datang juga belum dikonfirmasi.

Satu hal yang perlu digarisbawahi, ada banyak komik non-DC dan Marvel yang wajib dibaca. Trailer dari InkyPen sendiri memperlihatkan judul seperti Locke & Key (Joe Hill dan Gabriel Rodriguez), The Incal (Alejandro Jodorowsky dan Moebius), hingga adaptasi semisal Transformers, Battlestar Galactica, Dark Souls serta Sonic The Hedgehog.

InkyPen 1

InkyPen akan tersedia di Nintendo eShop pada bulan November. Untuk menikmati seluruh komik di sana, Anda hanya perlu membayarkan uang sebesar US$ 8 per bulan.

Faktor andalan yang ditawarkan oleh InkyPen bukan cuma terletak pada jumlah konten aplikasi, namun pada penyajian Switch yang portable. Console hybrid ini siap dibawa ke mana-mana. Bayangkan, saat Anda sedang merasa bosan, lagi menunggu seseorang atau berada dalam perjalanan, lalu ingin menghibur diri tetapi tidak mood bermain game; InkyPen siap menjadi solusi.

Jika tertarik dengan premis InkyPen, Anda bisa mendaftarkan alamat email di situs resmi mereka untuk mendapatkan update langsung dari developer-nya.

Blizzard Akan Luncurkan Diablo III untuk Nintendo Switch Tahun Ini

Nintendo Switch adalah sebuah fenomena di industri gaming. Satu per satu developer besar berhasil dibujuk untuk merilis game-nya di Switch, tidak terkecuali Blizzard. Ya, Blizzard sedang menyiapkan salah satu game-nya untuk dinikmati para pemilik Switch.

Game tersebut adalah Diablo III, action RPG yang dirilis pertama kali enam tahun silam. Versi Switch-nya yang berjudul “Diablo III Eternal Collection” ini nanti bakal mencakup game aslinya, expansion “Reaper of Souls”, Rise of the Necromancer Pack, dan seluruh update yang sudah Blizzard rilis sejauh ini.

Diablo III versi Switch ini bukan sebatas porting biasa. Blizzard juga paham bahwa multiplayer merupakan komponen penting pada Switch. Untuk itu, selain mode online co-op seperti biasanya, pemain juga bisa menikmati mode local co-op di satu Switch, atau di beberapa Switch sekaligus, tanpa memerlukan koneksi internet. Kombinasi online dan local sekaligus pun juga bisa.

Diablo III Rise of the Necromancer Pack

Diablo III versi Nintendo Switch kabarnya bisa dibeli seharga $60 tahun ini juga, tapi kapan pastinya masih belum diketahui. Anda mungkin penasaran, apakah ini game Nintendo pertama Blizzard? Tentu saja tidak, sebab salah satu game pertamanya yang populer, The Lost Vikings, juga tersedia di platform Super Nintendo.

Pun demikian, terakhir Blizzard merilis game di platform Nintendo adalah ketika StarCraft orisinil diluncurkan di Nintendo 64 pada tahun 2000. Pertanyaan selanjutnya, apakah Blizzard juga berniat membawa game lain mereka ke Switch? Kalau iya, apa itu? Semoga saja Overwatch.

Sumber: Kotaku.

Hati-Hati, Nintendo Switch Pro Controller Palsu Mulai Beredar di Internet

Periferal seperti Joy-Con, DualShock 4, atau Xbox One controller bukan hanya berfungsi sebagai sistem kendali utama, tapi juga berperan sebagai identitas tak terpisahkan dari console yang didukungnya. Gamepad-gamepad ini selalu dibundel bersama paket penjualan, dan umumnya para produsen hanya menyediakan sedikit pilihan yang dijual terpisah.

Untungnya, beberapa perusahaan third-party sangat berdedikasi untuk menyediakan alternatif dari controller standar. Nama-nama yang mungkin sudah akrab di telinga Anda meliputi Hori, 8BitDo, hingga Razer. Langkah serupa bahkan diikuti oleh sejumlah startup, yang mencoba menjajakan produk-produknya di platform crowdfunding. Namun banyaknya opsi ini tidak menghentikan segerombolan oknum memasarkan produk palsu.

Nintendo Life melaporkan bahwa saat ini banyak beredar Switch Pro Controller imitasi yang dijual di situs eCommerce raksasa semisal eBay. Barang tiruan tersebut tidak seperti produk ilegal murahan yang ada di pasaran: Pro Controller palsu itu punya wujud meyajkinkan. Penampilannya menyerupai versi aslinya; dari mulai penempatan tombol, bentuk, warna, hingga pemakaian case semi-transparan.

Switch Pro Controller palsu.

Senjata utama dari controller imitasi ini ialah harganya. Di eBay Inggris, ‘Wireless Pro Controller Gamepad Joypad Remote For Nintendo Switch Console UK’ dibanderol € 20 atau kisaran US$ 23. Sedangkan harga eceran termahal versi orisinal Switch Pro Controller adalah US$ 70. Untuk mengelabui calon konsumen lebih jauh, sang oknum bahkan menggunakan gambar-gambar promosi Nintendo Switch.

Switch Pro Controller palsu 1

Yang membuat muslihat dari Switch Pro Controller palsu itu terkuak ialah detail-detail kecil di sana. Selain terlalu murahnya, produk tersebut tidak mempunyai logo/branding Nintendo Switch, baik pada tubuh maupun boks penjualan. Sayangnya, perbedaan-perbedaan kecil di sana boleh jadi hanya dapat diketahui oleh gamer berpengalaman. Konsumen awam kemungkinan bisa mudah terperdaya.

Belum dapat dipastikan dampak negatif yang dibawa oleh produk palsu pada Switch, tapi kita bisa menduga ia akan mengacaukan sistem console jika digunakan dalam durasi lama.

Di Indonesia sendiri, harga dari Switch Pro Controller sudah melampaui Rp 1 juta – jauh lebih tinggi dibandingkan DualShock 4 dan Xbox One controller di kisaran Rp 700 ribuan. Menyadari harga yang sangat mahal itu, sejumlah toko game turut menyediakan opsi gamepad third-party buatan Nyko dengan harga hampir sepertiga Switch Pro Controller orisinal.

Namun jika betul-betul menginginkan periferal berlisensi resmi, Anda bisa memilih Hori GameCube Controller buat Switch atau Wired Controller racikan PowerA. Tapi dengan harga yang lebih ekonomis, Anda harus mau menerima kekurangannya: hanya tersedia koneksi wired, tanpa NFC, gyro, serta HD Rumble.

Ada Setir Mobil Sampai Stik Pesawat, Nintendo Umumkan Kapan Labo Toy-Con Vehicle Kit Dirilis

Memang ada keragu-raguan pada konsep mainan kardus ketika Nintendo mengumumkan Labo di awal tahun ini. Dengan maksud membangkitkan kreativitas serta mengajarkan ilmu dasar programming, Labo berbeda dari produk yang pernah produsen jajakan. Namun ternyata respons konsumen sangat positif. Di Jepang saja, Variety Kit telah terjual 205.809 unit per bulan Juli 2018.

Setelah resmi menawarkan Variety Kit dan Robot Kit, kali ini perusahaan hiburan asal Jepang itu mulai membuka gerbang pre-order Toy-Con 3 bertajuk Vehicle Kit. Sesuai namanya, bundel ini berisi mainan bertema alat kendali, dari mulai setir mobil, pedal gas, column control pesawat terbang, pengendali kapal selam, hingga kuncinya. Produk rencananya akan tersedia kurang dari dua bulan lagi.

“Nintendo Labo adalah sebuah pengalaman kreatif dan kolaboratif yang didesain untuk merangsang imajinasi orang di segala usia,” tutur Doug Bowser selaku VP penjualan dan marketing Nintendo Amerika via rilis pers. “Kami sangat bersemangat bisa menawarkan beragam pengalaman bermain melalui Vehicle Kit, dan sangat menanti perkembangan lebih jauh dari komunitas Nintendo Labo.”

Nintendo Labo Toy-Con 3 Vehicle Kit 1

Seperti Toy-Con sebelumnya, bundel Vehicle Kit terdiri dari kardus yang sudah dipotong, karet, stiker beserta pernak-pernik lain agar kita bisa merakitnya tanpa memerlukan lem, pita perekat, dan gunting. Tentu saja Labo Vehicle Kit turut disertai game, yang berdasarkan dari video first look-nya, mendukung mode multiplayer.

Nintendo Labo Toy-Con 3 Vehicle Kit 4

Seperti yang mungkin sudah bisa Anda duga, bagian pedal berfungsi untuk memerintahkan kendaraan buat melaju. Bagian paling menarik dari Vehicle Kit ialah Toy-Con berbentuk kunci. Dengan menyelipkannya di slot yang tersedia pada Toy-Con setir mobil atau joystick pesawat, jenis kendaraan di permainan akan berubah – misalnya dari kendaraan off-road empat roda menjadi pesawat atau kapan selam.

Nintendo Labo Toy-Con 3 Vehicle Kit 3

Fungsi Toy-Con juga bisa dimodifikasi dan diperluas lewat Toy-Con Garage. Tool programming ini didesain agar intuitif dan interaktif, memanfaatkan petunjuk visual yang mudah dimengerti serta didukung oleh tutorial. Ia memungkinkan pengguna di segala umur melakukan eksperimen dengan Toy-Con; atau bahkan memprogram Toy-Con yang dibuat sendiri menggunakan bahan-bahan kerajinan tangan semisal gelas kertas, kardus, stiker dan pita.

Nintendo Labo Toy-Con 3 Vehicle Kit 2

Nintendo Labo Toy-Con Vehicle Kit sudah bisa Anda pesan via Amazon atau Best Buy. Harga produk ini sama seperti Variety dan Robot Kit, yaiu US$ 70, dan akan mulai tersedia pada tanggal 14 September 2018. Situs Amazon juga menyediakan pengiriman ke Indonesia.

Via Gematsu.

Hori Siapkan Alternatif Joy-Con yang Lebih Nyaman Untuk Menikmati Game Fighting dan Action

Namanya memang tidak seterkenal Logitech atau Razer, namun Hori merupakan salah satu perusahaan aksesori gaming third-party tertua di dunia. Berbisnis sejak tahun 1983, Hori memperoleh lisensi resmi untuk memproduksi periferal console Nintendo, Sony dan Microsoft; serta punya hubungan baik dengan studio-studio game ternama seperti Capcom, Konami hingga Sega.

Dan belakangan, produsen aksesori asal Jepang itu memfokuskan perhatiannya pada console hybrid Nintendo Switch. Minggu lalu, mereka memperkenalkan controller GameCube buat Switch bertema Pikachu, Mario dan Zelda. Dan hampir berbarengan dengan momen pengungkapan itu, Hori turut menyingkap alternatif controller Joy-Con sebelah kiri yang menyimpan directional pad.

Hori D-Pad Joy-Con Controller 3

Pendekatan desain ala GameCube Controller diusung lagi di Hori D-Pad Joy-Con Controller berupa decal dan stiker yang merepresentasikan tema The Legend of Zelda: Breath of the Wild dan Super Mario. Aksesori ini kabarnya menawarkan solusi atas keluhan utama pengguna Switch terhadap unit D-Pad Joy-Con orisinal,  terutama pada aspek input.

Selain buat digunakan secara personal, Nintendo sengaja merancang agar bagian kiri dan kanan Joy-Con dapat dijadikan dua controller terpisah, sehingga memungkinkan dua orang menikmati game (misalnya Mario Kart 8 Deluxe) via mode multiplayer split-screen. Walaupun penampilan Joy-Con kanan dan kiri tidak betul-betul simetris, Nintendo memang berusaha membuat wujud mereka identik.

Hori D-Pad Joy-Con Controller

Kendalanya muncul begitu Anda ingin bermain sendiri secara on-the-go. Directional pad berupa empat tombol terpisah memang kurang nyaman dan intuitif, apalagi buat menangani game-game fighting atau action side-scrolling. Melalui D-Pad Joy-Con Controller-nya, Hori menyuguhkan directional pad secara ‘utuh’ berupa satu tombol plus.

Tapi perlu diketahui bahwa Hori D-Pad Joy-Con Controller hanya bisa digunakan di mode handheld oleh seorang pengguna. Alasan mengapa produk dijajakan di harga yang cukup terjangkau (hanya US$ 25) adalah absennya sejumlah teknologi dan fitur, misalnya tidak adanya modul Bluetooth, gyroscope, HD Rumble, baterai, serta tombol SL/SR. Dengan begini, ia juga tidak siap menunjang mode couch/console via grip.

Hori D-Pad Joy-Con Controller 2

Ketiadaan baterai internal juga membuat Hori D-Pad Joy-Con Controller menyedot daya lebih banyak dari Switch, bahkan jika console berada dalam mode tidur. Hori berjanji untuk membereskan kendala ini di produk yang akan mereka pasarkan global pada bulan September 2018 nanti.

Hori D-Pad Joy-Con Controller – baik yang versi standar berwarna biru atau varian bertema Zelda dan Mario – kabarnya telah dipasarkan di secara lokal di Jepang mulai tanggal 26 Juli kemarin.

Via IGN & Nintendo Life.

Hori Umumkan 3 Gamepad GameCube Bertema Pikachu, Mario dan Zelda Untuk Switch

Produsen console memang tak begitu banyak memberikan banyak pilihan controller, namun mereka bisa bersantai karena perusahaan periferal third-party seperti Hori sudah lama menyediakan alternatif – dari mulai menghadirkan senjata andalan gamer PC di console hingga gamepad rasa Xbox di PlayStation 4. Kali ini produk current-gen Nintendo menjadi fokus mereka.

Lewat akun Twitter resminya, Hori memperkenalkan tiga varian controller berpenampilan klasik khusus bagi para gamer veteran yang ingin bernostalgia dengan GameCube – console Nintendo pertama yang dibekali optical drive. Diberi nama GameCube Controller, Hori menyiapkan periferal ini buat mendukung console hybrid laris buatan sang perusahaan hiburan asal Jepang, Nintendo Switch.

Hori 1

Sebagai apresiasi perusahaan aksesori tersebut pada sang console maker, Hori menyediakan tiga pilihan tema GameCube Controller berbeda yang terinspirasi dari karakter-karakter di franchise Nintendo. Pilihannya terdiri dari Pikachu, Mario dan Zelda – masing-masing dibedakan oleh warna dan logo di tengah-tengah controller. Mario dan Zelda memiliki tubuh transparan merah dan hitam, sedangkan Pikachu mengusung body kuning non-transparan.

Hori 5

Hori GameCube Controller mempunyai penampilan yang hampir identik dengan versi lawasnya. Anda kembali disuguhkan desain wing grip serta bagian directional pad dan stick yang menonjol ke luar. Kedua thumb stick-nya juga diposisikan secara asimetris; tapi ketika controller GameCube hanya menyuguhkan enam tombol fisik, Hori menambahkan lagi jumlahnya. Jangan cemas, layout dan wujudnya tidak diubah, produsen hanya membubuhkan tombol-tombol baru di area tengah serta sepasang trigger button lagi.

Hori 3

Tentu saja Hori juga menyertai GameCube Controller bersama sejumlah fitur baru. Pertama, Anda dipersilakan mengustomisasi fungsi tombol L dan R, serta ZL dan ZR. Selanjutnya, produsen membubuhkan lapisan bertekstur pada bagian grip dan memastikan bobot gamepad ini tetap ringan (memiliki berat 230g) – agar tetap nyaman digunakan ber-gaming dalam waktu lama.

Hori 2

GameCube Controller tersambung ke unit docking Switch via kabel USB sepanjang 3-meter. Hori mengingatkan bahwa mengingat periferal ini adalah reproduksi dari gamepad klasik GameCube dengan ‘fungsi dasar’, ia tidak optimal untuk dipakai menikmati game-game yang mengharuskan dukungan sensor gyro, kamera motion inframerah, fitur HD vibration, NFC dan accelerometer.

Hori berencana buat melepas GameCube Controller bertema Pikachu, Mario dan Zelda pada bulan Oktober 2018. Produk dijajakan di harga yang cukup menggoda, yaitu ¥ 3.218 atau sekitar US$ 30. Sayangnya untuk sekarang, Hori belum mengabarkan kapan mereka akan memasarkan GameCube Controller di wilayah luar Jepang.

Via IGN.