Ayo Simak Opini Para Reviewer yang Sudah Mencoba Nintendo Switch

Melihat latar belakangnya pembuatannya, Switch merupakan console terunik racikan Nintendo. Sistem game hybrid yang bisa dinikmati sebagai handheld dan juga home console itu dari awal didesain untuk menarik perhatian konsumen secara lebih luas, bukan hanya difokuskan pada fans Nintendo saja. Dan hanya dalam hitungan hari, Nintendo Switch siap meluncur.

Antusiasme gamer memang sangat tinggi, dan kabarnya stok pre-order habis di mana-mana. Namun akan lebih bijaksana jika Anda tidak terlalu terhanyut dalam euforia tersebut. Sebelum memutuskan untuk membelinya, sebaiknya Anda menyimak ulasan-ulasan dari reviewer terpercaya terlebih dulu. Dan lewat artikel ini, saya sudah menyiapkan rangkumannya.

Switch 2

Lewat impresi hands-on, TechRadar menyampaikan bahwa Switch adalah sebuah console inovatif dan mengasikkan. Perangkat ini tersaji unik tanpa mengasingkan pemain yang menginginkan pengalaman gaming lebih serius, dan tidak terlihat seperti mainan. TechRadar melihat potensi besar tersembunyi dalam Switch, tapi juga menemukan sejumlah kekurangan. Reviewer cemas dengan sedikitnya game yang mendukung perilisan console serta kurang yakin pada cara Nintendo menjajakan layanan online.

Di artikelnya, Trusted Reviews memfokuskan perhatian pada desain serta faktor teknis, dan bagi reviewer, Switch memulai perjalanannya dengan cukup mengesankan. Build quality-nya jempolan, pemakaiannya mudah, juga didukung oleh responsivitas controller yang baik. Sayangnya Trusted Reviews belum bisa berbicara banyak soal kualitas layr, dan sempat menemui kendala pada ketiadaan pairing audio via Bluetooth. Masalah ini sendiri bisa mudah diperbaiki lewat patch.

Switch 1

Dari pengamatan Polygon, tantangan terbesar yang menghadang Switch adalah sedikitnya launch title. The Legend of Zelda: Breath of the Wild memang merupakan permainan terbesar di sana, namun kualitas judul-judul lain seperti Just Dance 2017, Skylanders Imaginators serta Super Bomberman R masih belum diketahui. Dari pengamatan mereka, Switch adalah upaya lebih matang dari Wii U untuk menjembatani mobile gaming dan ranah console, dan Polygon berharap Nintendo melakukannya dengan lebih baik lagi.

Switch 3

Bagi T3, keunggulan Nintendo Switch terletak pada kapabilitasnya menawarkan tiga mode berbeda untuk menikmati game. Lalu, keunikannya menunjukkan bagaimana Switch betul-betul merepresentasikan visi Nintendo. Reviewer sangat mengapresiasi desain inovatif serta kesan premium dari Switch, namun juga menghawatirkan performa hardware yang berada di bawah PlayStation 4. Meski begitu T3 yakin, lewat penyajian distingtif ini, Switch siap bersaing dalam perang console.

PC Advisor secara terang-terangan mengungkapkan kekecewaannya terhadap lineup permainan di hari peluncuran Switch. Menurut pengulas, situasi ini kurang bagus buat Nintendo. Breath of the Wild memang menjanjikan, tapi selain itu hanya ada tiga judul lain yang menemani pelepasannya. PC Advisor bilang, akan lebih cerdik jika Nintendo menurunkan harga penjualannya sedikit lagi, dan menyarankan kita untuk menunda membelinya hingga hari Natal tiba.

Nintendo Switch Tak Didukung Virtual Console di Hari Perilisannya Nanti

Euforia menyambut kedatangan Nintendo Switch dinodai oleh berita buruk. Awal Februari kemarin, PSe Gameshop mengumumkan bahwa produk ini dijajakan di Indonesia dengan harga Rp 6 jutaan, jauh lebih tinggi dari PlayStation 4 yang menyimpan hardware lebih bertenaga. Dan kabar kurang menggembirakan soal Switch tak berhenti sampai di sana.

Telah dikonfirmasi oleh Nintendo, console Nintendo Switch tidak didukung oleh layanan Virtual Console di hari pelepasannya nanti. Virtual Console ialah bagian dari eShop Nintendo yang menjajakan judul-judul permainan retro agar bisa dinikmati di platform current-gen, baik home console maupun handheld seperti 3DS. Di sana Anda bisa bertransaksi menggunakan uang ataupun poin – nilainya bergantung dari kelangkaan dan jumlah permintaan.

Dengan absennya Virtual Console, pemilik Switch belum bisa menikmati game-game lawas di sistem baru tersebut. Meski demikian, ada kemungkinan ketiadaan VC hanya bersifat sementara. Sang perusahaan hiburan raksasa dari Jepang itu bilang mereka akan ‘memberikan informasi mengenai VC lebih detail di lain kesempatan’ dan dengan demikian, boleh jadi implementasinya tidak dilakukan secara terburu-buru.

Di bulan Desember silam, tiga narasumber berbeda melaporkan pada Eurogamer bahwa Nintendo punya agenda untuk menghadirkan permainan-permainan GameCube di Switch lewat VC, di antaranya adalah Super Mario Sunshine, Luigi’s Mansion, serta Super Smash Bros. Melee. Selain itu, informasi lain menyatakan Nintendo sempat menguji Animal Crossing, sehingga ada peluang game juga akan tersedia di Switch.

Dengan adanya penundaan ini, kita juga harus bersabar untuk mengetahui soal penentuan harganya – terutama bagi Anda yang sudah pernah membeli game tersebut. Tentu saja pengunduran Virtual Console bukanlah masalah besar karena alasan banyak orang bersemangat menanti Switch ialah koleksi permainan eksklusif menarik seperti Legend of Zelda: Breath of the Wild dan 1-2-Switch.

Satu hal yang pasti adalah Switch juga menggunakan Nintendo Account serupa 3DS dan Wii U. Lewat website Nintendo, Anda dapat membeli dan mengunduh permainan. Sang produsen telah menambah tiga judul independen lagi ke daftar game Switch, siap dinikmati di momen peluncurannya: Fast RMX, Shovel Knight: Specter of Torment, serta Shovel Knight: Treasure Trove.

Rencananya, Nintendo akan kembali mengadakan presentasi live stream, kali ini difokuskan untuk membahas aspek eShop berserta 60 permainan indie yang disuguhkan di sana. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1 Maret pukul 00:30 pagi WIB – dilakukan hanya dua hari sebelum Nintendo Switch dilepas resmi untuk publik.

Nintendo Switch akan dirilis pada tanggal 3 Maret 2017, dijajakan di harga US$ 300.

Sumber: Eurogamer.

Anda Bisa Bermain Street Fighter ‘Ala Counter-Strike’ di Nintendo Switch

Dalam waktu kurang dari tiga minggu, Nintendo Switch akan hadir di tengah-tengah kita. Nintendo saat ini sedang sibuk bersiap-siap menyongsong hari besar itu, terutama dari sisi dukungan konten. Dan mungkin Anda sudah tahu, perusahaan hiburan Jepang itu juga sedang mempertimbangkan untuk membubuhkan kemampuan VR di console hybrid anyar mereka.

Menikmati The Legend of Zelda: Breath of the Wild dan The Elder Scrolls V: Skyrim di perjalanan memang terdengar menjanjikan, namun konten terunik dari Switch baru terungkap belum lama ini. Game-game Switch mulai bermunculan di toko-toko retail Jepang, salah satunya adalah Ultra Street Fighter II: The Final Challengers. Dan dari boks permainan, terbongkarlah eksistensi dari mode first-person di permainan fighting itu, dilaporkan oleh Nintendo Everything.

Sebetulnya kehadiran perspektif orang pertama di Ultra Street Fighter II sempat di-tease via trailer bulan Januari kemarin. Capcom memberinya nama ‘Unleash! Ha’DO’ken’, sebuah mode unik di mana Anda dapat mengendalikan karakter dalam tampilan ala Counter-Strike, minus aksi tembak-menembak. Di sana, untuk pertama kalinya pemain bisa melihat dunia dari sudut pandang Ryu dan kawan-kawan.

Ultra Street Fighter II Switch 1

Kata ‘Ha’DO’ken’ sendiri diambil dari Hadoken, jurus serangan jarak jauh paling ikonis dalam seri Street Figher milik Ryu dan Ken. Nintendo Everything menjelaskan dengan cukup lengkap soal penamaan mode ini. Di bahasa Jepang, Hadoken ditulis 波動拳. Nintendo mengganti 動 dengan ‘Do’, membuatnya jadi 波Do拳. Itu artinya ada peluang nama mode di versi Inggrisnya akan diganti.

Screenshot yang tertera pada bungkus (lihat bagian paling bawah) menunjukkan beberapa prajurit Shadaloo berdiri di belakang karakter M. Bison. Apakah itu artinya Unleash! Ha’DO’ken disuguhkan bak mode challenge single-palyer dengan count-down atau turut diimplementasikan pada multiplayer PvP? Kita hanya bisa menunggu penjelasan lebih lanjut dari pihak Capcom.

Ultra Street Fighter II Switch 2

Boks juga memperlihatkan bahwa paket penjualan game akan dibundel bersama artwork setebal 250 lembar. Dan berdasarkan logonya, Capcom kembali menggunakan MT Framework dalam menggarap Ultra Street Fighter II, engine yang dipakai untuk mengembangkan Dragon’s Dogma Online serta Resident Evil Zero HD Remaster. Hal tersebut mengindikasikan dukungan software Switch terhadap engine.

Ultra Street Fighter II: The Final Challengers merupakan salah satu permainan Nintendo Switch yang masih belum diketahui tanggal spesifik peluncurannya. Berdasarkan info terakhir, game akan tersedia di tahun ini – semoga saja tidak melewati kuartal kedua 2017.

Nintendo Punya Rencana Untuk Bubuhkan Fitur VR di Switch

Menjadi topik pembicaraan di mana-mana, tak heran jika banyak orang bertanya, apakah fitur virtual reality akan hadir di Nintendo Switch? Peluangnya cukup besar, apalagi di bulan Desember kemarin beredar dokumen pengajuan paten US Patent and Trademark Office yang menunjukkan ilustrasi sebuah perangkat head-mounted display – desainnya menyerupai Samsung Gear VR.

Dan ada berita gembira bagi Anda yang mengharapkan Nintendo kembali bermain di ranah VR setelah gagalnya Virtual Boy lebih dari dua dekade silam. Berdasarkan hasil wawancara presiden Nintendo Tatsumi Kimishima dengan Nikkei (via tweet dari CEO Kantan Games, Dr. Serkan Toto), perusahaan hiburan dari Jepang itu tengah mempelajari kembali teknologi virtual reality hingga mereka merasa yakin pengguna bisa memperoleh pengalaman pemakaian terbaik.

Di sana, Kimishima menyatakan bahwa sebelum Nintendo memutuskan untuk meluncurkan perangkat VR, mereka harus memastikan penyajiannya sudah optimal sehingga gamer bisa bermain selama berjam-jam tanpa ada masalah. Nintendo memang melangkah secara waspada setelah mendengar berbagai keluhan pemilik headset VR terkait efek samping penggunaan device, seperti munculnya rasa mual dan pusing.

Hal ini juga sempat diungkapkan oleh presiden Nintendo Amerika Reggie Fils-Aime. Ia menyatakan bahwa teknologi virtual reality yang tersedia saat ini belum terasa menyenangkan serta masih mengisolasi penggunanya. Kita juga belum mengetahui segmen VR apa yang akan jadi sasaran Nintendo – apakah ‘serius’ seperti PlayStation VR atau lebih mengusung pendekatan mobile.

Dan seperti yang sudah Anda tahu, virtual reality menuntut performa hardware tinggi, menjadi salah satu alasan mengapa Sony menyiapkan PlayStation 4 Pro. Sayangnya kita belum bisa mengira-kira kekuatan olah data dan grafis dari Nintendo Switch karena sang produsen masih enggan memberi tahu detail mengenai chip Nvidia Tegra yang mereka gunakan untuk mengotaki console.

Selain membahas virtual reality, Kimishima juga mengungkapkan informasi harga dari layanan online berbayar Switch. Nintendo berencana untuk menawarkan biaya berlangganan sebesar ¥ 2.000 sampai ¥ 3.000 setahun, atau sekitar US$ 17,7 hingga US$ 26,5. Harganya memang tidak mahal (lebih murah dibanding PlayStation dan Xbox), namun lagi-lagi Nintendo belum menyingkap rincian fitur yang mereka sajikan di sana.

Kabarnya, para pelanggan akan mendapatkan permainan NES atau SNES gratis tiap bulan. Dan tentu saja servis tersebut diperlukan jika Anda ingin menikmati mode multiplayer online.

Sumber: Games Industry.

Nintendo Akhirnya Umbar Spesifikasi Switch, Prosesornya Masih Misterius

Demam Nintendo Switch semakin menjadi selepas presentasi Nintendo beberapa minggu lalu. Antusiasme gamer begitu tinggi, batch pertama Switch yang disediakan GameStop habis di-pre-order, begitu pula 80 persen stok console hybrid itu di Jepang. Analis sendiri memperkirakan ada 2 juta unit Switch yang akan berpindah tangan di hari pelepasannya tanggal 3 Maret 2017 nanti.

Setelah menyingkap kapabilitas, fitur, konektivitas dan mengumumkan permainan pendukung Switch di event live stream, perusahaan hiburan dari Jepang itu akhirnya mengumbar info lebih detail mengenai spesifikasi platform game anyar yang mereka tawarkan seharga US$ 300 tersebut. Sayangnya, satu hal masih sama: Nintendo masih tampak malu-malu mendeskripsikan tipe system-on-chip-nya.

Sudah cukup lama diketahui bahwa Nintendo Switch ditenagai oleh chip Tegra kustom, diungkap oleh Nvidia di blog mereka, dan kembali tertulis di daftar spesifikasinya. Raksasa di ranah teknologi grafis itu hanya bilang bahwa GPU Switch menyimpan arsitektur serupa kartu grafis GeForce di PC.

Jika tersambung ke Joy-Con, Switch mempunyai dimensi 102x239x13,9-milimeter, dengan bagian paling tebal 28,4mm (dihitung dari ujung stik analog ke tonjolan tombol ZL/ZR). Berat 297-gram bertambah jadi 398-gram saat gamepad tersebut dicantumkan – kita bisa berasumsi unit controller berbobot sekitar 100-gram. Console menghidangkan layar sentuh capacitive 1280×720 seluas 6,2-inci, dan sudah dilengkapi sepasang speaker stereo di sisi bawahnya.

Saat terpasang ke dock, Switch bisa menyajikan game di resolusi maksimal 1080p dengan 60 frame rate per detik, meskipun ukurannya bervariasi (The Legend of Zelda: Breath of the Wild berjalan di 900p dan 30fps). Unit docking sendiri berukuran 17,3×10,4×5,4cm.

Menemani chip Nvidia Tegra di dalam, ada flash memory sebesar 32GB, sebagian digunakan sebagai RAM. Nintendo membubuhkan sensor accelerometer, gyroscope dan brightness; lalu mentenagainya dengan baterai lithium ion non-removable 4.310mAh. Baterai ini kabarnya mampu menjaga Switch tetap aktif hingga lebih dari enam jam, tergantung dari kondisi ruang serta software yang dijalankan. Misalnya The Legend of Zelda: Breath of the Wild, bisa dimainkan selama tiga jam dalam sekali charge (waktu isi ulangnya kurang lebih tiga jam).

Di sisi konektivitas, Nintendo membekali Switch dengan port USB type-C (untuk charging dan buat tersambung ke unit docking), jack audio standar, output audio PCM 5.1ch dan HDMI. Lalu sambungan nirkabelnya meliputi Wi-Fi IEEE 802.11 a/b/g/n/a dan Bluetooth 4.1. Console memiliki slot game card dan juga microSD.

Jika belum, simak juga daftar game yang sudah dikonfirmasi akan tersedia di Switch.

Daftar (Sementara) Game yang Akan Tersedia di Nintendo Switch

Acara live stream di tanggal 13 Januari 2017 kemarin menyingkap segala hal yang perlu Anda ketahui mengenai console hybrid Nintendo Switch. Di sana, sang perusahaan hiburan Jepang itu mempresentasikan aspek teknis console (meski spesifikasi rincinya masih belum diketahui), fitur-fiturnya, serta mengumumkan judul-judul permainan yang akan menemani perilisannya.

Untuk sekarang, Nintendo masih belum mengungkap daftar lengkap dari game-game Switch, namun beberapa sudah dikonfirmasi dan di antaranya telah mempunyai tanggal rilis. Jumlahnya kemungkinan akan terus bertambah, dan diperkirakan jadi semakin banyak mendekati waktu pelepasan Nintendo Switch di tanggal 3 Maret 2017 nanti. Semoga saja launch title console lebih banyak dari saat Wii U diluncurkan di 2012 (ada 23 judul game).

Ini dia permainan-permainan yang akan tersedia bersamaan dengan perilisan Switch:

  • 1-2-Switch
  • The Binding of Isaac: Afterbirth+
  • Just Dance 2017
  • Human Resource Machine
  • I Am Setsuna
  • The Legend of Zelda: Breath of the Wild
  • Little Inferno
  • Skylanders: Imaginators
  • Super Bomberman R
  • World of Goo

Di bawah ini adalah game-game yang akan meluncur di musim semi dan bulan Maret:

  • Arms (musim semi 2017)
  • Has-Been Heroes (Maret 2017)
  • Mario Kart 8 Deluxe (28 April)
  • Puyo Puyo Tetris (musim semi 2017)
  • Snipperclips, Cut It Out Together (Maret 2017)

Dan ini adalah daftar permainan yang sudah dikonfirmasi, tapi belum diketahui secara tepat kapan akan dilepas:

  • Disgaea 5 Complete (TBD)
  • Dragon Ball Xenoverse 2 (2017)
  • FIFA (2017)
  • Fire Emblem Warriors (TBD)
  • Minecraft (2017)
  • Minecraft: Story Mode (TBD)
  • Rayman Legends (TBD)
  • NBA 2K (2017)
  • Shin Megami Tensei (judul baru, TBD)
  • The Elder Scrolls V: Skyrim (musim gugur 2017)
  • Sonic Mania (2017)
  • Steep (2017)
  • Super Mario Odyssey (musim libur 2017)
  • Syberia 3 (TBD)
  • Ultra Street Fighter II (2017)
  • Xenoblade Chronicles 2 (2017)

Seperti yang bisa Anda lihat di atas, lewat Switch, Nintendo berusaha merangkul lebih banyak developer dan publisher third-party demi menghindari lesunya penjualan console, yang sempat terjadi pada Nintendo Wii U.

Kabar gembiranya, ekspektasi konsumen terhadap Nintendo Switch terlihat begitu tinggi. Buktinya, GameStop mengabarkan bahwa batch pertama console sudah habis dipesan begitu gerbang pre-order dibuka di tanggal 13 Januari kemarin. Tak hanya itu saja, controller versi Pro-nya juga diburu dengan gencar hingga stok di Amazon Amerika Serikat habis.

Di Indonesia, setidaknya ada dua toko yang menawarkan pre-order Nintendo Switch, yakni PSE Gameshop dan Play Inc. via Facebook, tapi harga rupiahnya masih belum diketahui. Secara global sendiri, Switch dibanderol seharga US$ 300.

Sumber: GameSpot.

Super Mario Run Akan Tiba di Android Tidak Lama Lagi

Super Mario Run merupakan langkah awal Nintendo mempenetrasi pasar mobile gaming, satu dari sedikit permainan mereka yang tersedia di hardware non-Nintendo. Dilepas perdana di iOS bulan Desember kemarin, Super Mario Run memperoleh respons positif baik dari gamer maupun media, diunduh lebih dari 50 juta kali hanya dalam seminggu setelah pelepasannya.

Kepopularitasan Super Mario Run tentu saja membuat pengguna device non-iOS semakin tak sabar buat menikmati game endless running side-scrolling itu. Dan ada kabar baik untuk mereka semua: lewat Twitter, Nintendo mengumumkan bahwa Super Mario Run akan tiba di Android pada bulan Maret 2017. Penyajiannya kemungkinan besar mengusung metode yang sama seperti versi iOS-nya.

Tak seperti permainan mobile lain yang umumnya dihidangkan secara free-to-play dipadu micropayment, Super Mario Run dijajakan sebagai free demo. Untuk mengakses semua kontennya, Anda perlu membayarkan uang sebesar Rp 150 ribu. Harga yang tinggi itu memang menjadi keluhan para pemain – terutama di kalangan penikmat game mobile – ditambah lagi Anda harus selalu tersambung ke internet agar bisa memainkannya.

Sebagai game endless running, Super Mario Run mewariskan formula Canabalt. Pemain hanya ditugaskan untuk memandu sang tukang ledeng Itali dari Jepang itu melompati penghalang dan jurang, menginjak lawan, dan mengumpulkan koin. Tujuan utamanya adalah memastikan Mario menyelesaikan level dengan waktu tercepat. Anda dapat mengulang level-level di sana untuk mencoba memperoleh koin lebih banyak atau mendapatkan koin spesial.

Selain mode utama itu, Super Mario Run juga memiliki mode Toad Rally, di mana Anda bisa bertanding melawan ‘hantu’ pemain lain – mirip mode time attack di seri Mario Kart. Untuk dapat memainkannya, Anda membutuhkan Rally Ticket, bisa diperoleh dengan menyelesaikan level di mode utama, menyelesaikan tugas, atau menukarkan koin My Nintendo.

Koin-koin yang telah dikumpulkan dapat digunakan buat mengustomisasi Mushroom Kingdom, disuguhkan dalam mode terpisah dengan gameplay ala Farmville. Anda juga bisa membuka tokoh selain Mario dan menggunakannya dalam permainan, di antaranya ada Luigi, Princess Peach, Toad, Toadette, dan Yoshi – masing-masing mempunyai karakteristik berbeda.

Tak lama setelah dilepas di iOS, Nintendo memperkenalkan satu lagi mode baru bernama Friendly Run. Penyampaiannya identik dengan Toad Rally, tetapi tidak membutuhkan Rally Tickets. Hanya saja, Anda cuma bisa menikmatinya satu kali dalam sehari, dan pemain tidak memperoleh koin saat memenangkannya.

Kontrol Sentuh pada Nintendo Switch Terasa Lebih ‘Hidup’ Berkat Teknologi TouchSense

Kecuali komunikasi Anda dengan dunia luar benar-benar terisolasi, Anda pasti sudah mendengar kabar bahwa Nintendo telah meresmikan gaming console generasi terbarunya yang bernama Switch. Tidak seperti Wii U maupun pendahulu-pendahulu lainnya, Switch benar-benar portable dan bisa dimainkan layaknya sebuah tablet.

Pada kenyataannya Nintendo Switch merupakan sebuah tablet yang operasional, tidak seperti controller milik Wii U. Switch mengemas layar sentuh 6,2 inci beresolusi 720p, yang berarti kontrolnya tidak cuma mengandalkan gamepad fisik saja.

Yang menarik, di balik layar sentuh tersebut bernaung teknologi yang cukup istimewa. Didapuk TouchSense, teknologi ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan bernama Immersion. Sekadar informasi, Immersion sempat menuntut Apple mencuri paten dan menggunakannya untuk meracik fitur Force Touch pada Apple Watch.

Dengan TouchSense, kontrol virtual yang terpampang di layar sentuh sejatinya akan terasa seakan-akan seperti tombol fisik berkat efek haptic. Immersion percaya bahwa teknologi semacam ini sanggup menyajikan pengalaman gaming yang lebih immersive.

Balik ke Switch, Nintendo rupanya telah menjalin kerja sama dengan Immersion, dimana mereka berhak mendapatkan lisensi penggunaan TouchSense pada console terbarunya tersebut. Nantinya, pihak developer dapat memaksimalkan kecanggihan TouchSense guna menyuguhkan kontrol yang intuitif sekaligus variatif pada gamegame Switch.

Sumber: Nintendo Insider dan Digital Trends. Gambar header: Nintendo.

Jangan Sampai Anda Lewatkan Live Stream Presentasi Nintendo Switch

13 Januari 2017 adalah momen spesial buat para fans Nintendo. Di hari ini, sang raksasa hiburan Jepang itu memiliki agenda buat mengungkap segala informasi mengenai platform game baru mereka dalam konferensi pers di Tokyo, setelah resmi diumumkan pada bulan Oktober lalu lewat video first look. Kabar baik jika kebetulan Anda tak bisa hadir langsung di sana, acara bisa disimak secara live stream.

Konferensi tersebut rencananya akan dilangsungkan pada tanggal 12 Januari pukul 20:00 waktu Pasifik, atau jam 11:00 pagi tanggal 13 Januari waktu Indonesia Barat. Ada beberapa cara untuk menonton event ini: pertama, Anda bisa langsung mengunjungi laman Nintendo Switchacara juga dapat disimak dari Twitch, lalu alternatif ketiganya adalah via YouTube yang saya tambatkan di bawah (saat artikel ini ditulis, count down masih berlangsung).

Meski sejauh ini Nintendo belum menyingkap rincian hardware dan fitur secara lengkap, trailer Switch mengilustrasikan sebuah penyajian yang berbeda. Perangkat ini bisa dinikmati layaknya home console tradisional saat dipasangkan ke docking (dipadu controller Joy-Con), serta dimainkan seperti handheld device ketika Anda tidak berada di rumah. Walaupun mengusung konsep hybrid, juru bicara Nintendo sempat menegaskan bahwa Switch dari awal dirancang sebagai home gaming system.

Tak lama setelah pengumuman Switch, Nvidia segera mengabarkan bahwa merekalah yang diberi tanggung jawab untuk mentenagai console. Sebagai otaknya, Switch memanfaatkan prosesor Nvidia Tegra yang biasanya didesain buat perangkat bergerak. Nvidia bilang, system-on-chip tersebut menggunakan ‘arsitektur serupa seperti kartu grafis gaming GeForce’ serta API kustom bernama NVN.

Kontennya didistribusikan lewat cartridge, mirip desain Game Cards buat Nintendo 3DS, dan menariknya Switch tidak lagi mendukung optical disc. Dan tidak seperti Wii U, Switch tak ditunjang kemampuan backward compatibility, namun kompensasinya adalah kompatibilitas native dengan produk-produk Amiibo. Switch sendiri terdiri atas tiga bagian utama, yaitu unit console pusat (di sana ada layar LCD, serta komponen SoC dan baterai), docking, dan Joy-Con (bisa dipisah jadi dua bagian).

Jika agenda Nintendo berjalan semestinya, Switch akan dirilis secara global pada bulan Maret 2017, dan kabarnya dapat dijajal oleh pengunjung acara RTX di kota Sydney di bulan Februari besok. Untuk lengkapnya, jangan lewatkan presentasi Nintendo Switch yang akan dimulai sebentar lagi.

Update Super Mario Run Hadirkan Mode Kompetitif Bernama Friendly Run

Dalam kurun waktu 4 hari sejak dirilis, Super Mario Run telah diunduh sebanyak 40 juta kali berdasarkan pernyataan resmi Nintendo. Di titik ini kita sebenarnya tidak perlu heran, sebab kehadiran Mario di perangkat mobile memang sudah dinanti-nanti sejak lama.

Mekanisme permainan yang sederhana, grafik yang menawan, level yang bervariasi ditambah musik yang amat catchy menjadikan game ini begitu adiktif. Elemen kompetitif pun turut Nintendo sematkan lewat mode Toad Rally dengan harapan para pemain tidak mudah bosan.

Dalam update perdananya, Nintendo telah menambahkan mode baru bernama Friendly Run. Mode ini pada dasarnya sama persis seperti Toad Rally, hanya saja yang menjadi lawan adalah seseorang yang ada dalam daftar teman Anda, dan Anda tidak memerlukan Rally Ticket untuk bisa memainkannya.

Sayang sekali, ada sejumlah batasan yang Nintendo tetapkan untuk mode baru ini, dimana setiap harinya Anda hanya bisa memainkan Friendly Run beberapa kali saja. Kalau empat level pertama belum Anda selesaikan, Friendly Run cuma bisa dimainkan satu kali per hari. Kalau sudah, kesempatan bermain Friendly Run ditambah menjadi tiga kali per hari.

Masalahnya, Anda diwajibkan untuk membayar Rp 150 ribu guna membuka level keempat dari tiap-tiap dunia yang ditawarkan. Kalau tidak, ya berarti Friendly Run hanya bisa Anda mainkan satu kali saja setiap harinya, mengingat level keempatnya masih terkunci.

Entah apa alasan Nintendo di balik keputusan ini. Bisa jadi mereka khawatir server-nya kewalahan. Bisa juga karena mereka ingin memperbanyak jumlah pemain yang membeli in-app purchase senilai Rp 150 ribu tersebut, mengingat sejauh ini cuma sekitar 4 persen dari total pemainnya saja yang memutuskan untuk membayar, berdasarkan pengamatan App Annie.

Sumber: Forbes dan Polygon.