Akhir April 2018, Opera VPN Ditutup

Beberapa tahun yang lalu, Opera meluncurkan layanan VPN sendiri bernama dengan Opera VPN yang dijanjikan bakal bisa dipakai secara gratis seumur hidup. Tapi ternyata, “seumur hidup” yang dimaksudkan oleh Opera adalah hanya dua tahun, karena pada akhir April 2018 ini, layanan Opera VPN akan ditutup, dua tahun setelah memanjakan pengguna iOS dan Android.

Dalam pengumuman di situs resminya via Ubergizmo Opera merekomendasikan pengguna Opera Gold untuk beralih ke layanan lain bernama SurfEasy Ultra VPN. Para pengguna bakal mendapatkan layanan langganan gratis selama 1 tahun di sana. Guna meyakinkan pengguna, Opera bicara cukup banyak tentang profil SurfEasy Ultra VPN, soal fitur dan seberapa amannya mereka.

Sedangkan bagi mereka yang bukan pelanggan Opera Gold, Opera juga menawarkan diskon sebesar 80%. Layanan SurfEasy ditawarkan seharga $12 per bulan, menjanjikan penggunaan tak terbatas di lima perangkat, akses ke 28 wilayah, dan kebijakan tanpa-log yang ketat, serta tersedia di iOS dan Android.

Ketika memulai debut pertama kali di tahun 2016 silam, Opera VPN menghadirkan peramban VPN gratis tanpa batas bagi pengguna smartphone dan tablet. Menyuguhkan banyak fitur yang ditemukan di browser desktop-nya, aplikasi ini memungkinkan pengguna memilih satu dari sekian banyak opsi negara dan menyertakan pemblokir iklan internal. Setelah versi gratisnya sukses besar, Opera kemudian meluncurkan layanan Opera VPN Gold berbayar untuk pengguna iOS yang menawarkan peningkatan kecepatan dan opsi wilayah.

Saat ini tersedia banyak sekali layanan VPN yang bisa dipergunakan, tapi yang benar-benar gratis dan bisa diandalkan seperti Opera VPN, daftarnya akan sangat singkat. Dua nama yang bisa Anda coba adalah TunnelBear dan Windsribe.

Opera Browser untuk Android Tampil Lebih Segar dengan UI Baru

Jelang tutup tahun, Opera menggulirkan pembaruan untuk browser versi Androidnya. Versi baru tersebut tidak hanya membawa sejumlah peningkatan, tapi juga menawarkan wajah baru yang lebih segar dan bersih. Dengan ketatnya persaingan, Opera dituntut untuk terus berinovasi jika tidak ingin ditinggalkan penggunanya.

Disertakan dalam changelog di Play Store, bahwa browser yang telah diunduh oleh lebih dari 100 juta pengguna itu memperoleh tampilan tatap muka baru yang lebih rapi dan segar guna memberi rasa nyaman saat digunakan di ponsel ataupun tablet.

Opera Browser_!

Opera juga menggulirkan modus baru yang dinamai Desktop Mode yang dirancang untuk memberi pengalaman menggunakan desktop namun dengan aksesibilitas senyaman ponsel. Opsi ini diletakkan di panel menu yang terletak di sudut kanan atas layar utamanya.

Selanjutnya, Opera tak lupa untuk melakukan penyempurnaan untuk fitur pemblokir iklan yang sudah jadi fitur umum di banyak peramban terutama yang berbasis mobile. Peningkatan ini membantu pengguna menyaring iklan agresif, popup dan jenis iklan yang melakukan pelacakan balik ke pengguna.

Opera Browser_2

Terakhir, selain mendukung VKontakte, Opera juga melakukan perbaikan bugs yang secara langsung membantu aplikasi beroperasi lebih baik dari sebelumnya, lebih ringan, cepat dan mulus.

Versi baru Opera Browser sudah bisa diunduh dari Play Store melalui perangkat masing-masing.

Sumber berita PhoneArena dan header Softonic.

Application Information Will Show Up Here

Opera Max 3.0 Hadirkan Wajah Baru dan Asisten Pintar

Opera Max, aplikasi manajemen dan penghemat data untuk Android menerima guliran update terbaru akhir pekan kemarin. Di samping menghadirkan perubahan layout, Opera Max versi 3.0 juga memboyong serta sejumlah fitur dalaman. Menurut perusahaan, pembaruan ini menghadirkan tampilan baru dan tentu optimalisasi manajemen data dan juga penghemat konsumsi data di dalam Opera Max.

Interface baru jelas menjadi hal pertama yang akan Anda jumpai saat menggunakan Opera Max versi 3.0. Tampilan baru ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang berbeda, navigasi yang lebih mudah dan penempatan layout yang nyaman dipandang.

Berikutnya, pengguna akan disuguhi asistensi pintar, tentang bagaimana mengelola aplikasi dan juga penggunaan datanya di dalam perangkat. Berbeda dari sebelumnya, Opera Max menampilkan penggunaan data per aplikasi baik mobile ataupun WiFi. Dengan cara ini pengguna dapat memperoleh optimalisasi penghematan data lebih efisien dari sebelumnya. Opera Max juga bakal memberikan opsi-opsi untuk memangkas bocornya data akibat penggunaan aplikasi.

Opera-Max-3.0-facebook-savings

Bahkan kini aplikasi sudah menawarkan fitur “Saving for Facebook” yang dirancang khusus untuk Anda yang menghabiskan banyak waktu di sosial media itu. Fitur ini menghadirkan shorcut yang bisa dipasang di dalam aplikasi Opera Max atau layar home. Dengan shortcut ini, pengguna dapat mempergunakan semua fitur namun dengan penghematan data higga 50%. Efisien lebih oke bahkan dijanjikan bagi yang kerap menggunakan Instagram dengan daya pangkas hingga 60%, Pinterest 50% dan BBM sebanyak 40%.

Sumber berita Opera.

Application Information Will Show Up Here

Resmi Rilis, Opera 43 Lebih Ngebut dengan Sederet Fitur Baru

Opera baru saja menggulirkan update untuk browser-nya yang disebut sebagai versi paling ngebut yang pernah dirilis untuk desktop. Sejumlah perubahan dibenamkan ke Opera 43 yang difokuskan pada peningkatan performa baik saat mulai dijalankan maupun saat sedang berjalan. Update ini merupakan langkah baru dalam rangkaian upaya Opera menghadirkan aplikasi yang bekerja optimal setelah sebelumnya mencoba mengoptimalkan kecepatan loading halaman, pemblokir iklan native dan juga kecepatan start-up.

Di Opera 43, pengembang menghadirkan fitur baru yang disebut dengan instant page loading. Di versi sebelumnya Opera sudah mencoba melakukan hal yang sama, tapi di Opera 43 ada perlakuan istimewa yang membuat kecepatan browser terasa meningkat lebih signifikan. Di versi ini Opera akan memprediksi halaman mana yang akan diketik dan dikunjungi dan secara instan menjalankan halaman di belakang layar sebelum tombol enter ditekan.

Fitur ini disebut mampu belajar dan berkembang seiring penggunaan, jadi jangan heran jika saat pertama dipakai Opera belum memberikan performa yang dijanjikan. Tapi semakin sering digunakan, fitur instant page loading akan menunjukkan kinerja yang membaik seiring waktu. Ketika berada dalam puncak performa, fitur tersebut bahkan mampu memprediksi halaman asli yang disembunyikan dengan URL alternatif atau singkatan.

Di versi ini Opera juga mulai menerapkan Profile Guided Optimization, yaitu sebuah teknik baru yang membantu meningkatkan performa saat browser pertama kali dijalankan. Fitur ini bekerja dengan cara membantu Opera mempelajari skenario penggunaan sumberdaya paling penting sehingga browser mampu bekerja optimal dengan beban prosesor yang minimum. Berkat kehadiran fitur ini, Opera 43 diklaim berjalan 13% lebih cepat ketimbang versi sebelumnya.

Fitur-fitur terbaru Opera 43 di atas tampaknya menghadirkan banyak perubahan menyenangkan bagi pengguna setianya, dan seharusnya cukup kuat untuk menggoda pengguna baru yang ingin mencoba suasana baru. Opera 43 dapat diunduh secara gratis di tautan ini.

Sumber berita Opera.

5 Hal Baru di Opera Neon yang Bisa Bikin Anda Jatuh Hati

Opera punya konsep browser masa depan yang diberi nama Opera Neon. Dari apa yang mereka jabarkan, yap browser ini hampir menjawab apa yang jadi pemikiran banyak pengguna dalam banyak hal meliputi kecepatan, fleksibilitas dan tatap muka tanpa menghilangkan fitur Khas Opera seperti VPN dan juga adblocker-nya yang handal.

Dailysocial juga sempat membuat tips perdana bagi pengguna yang punya keinginan mencicipi Opera Neon. Baca tipsnya di sini.

Dan di kesempatan ini, Dailysocial ingin kembali mengulas browser yang sama, tapi dengan ulasan yang sedikit lebih dalam, menjumpai beberapa fitur unggulan Opera Neon yang bisa bikin Anda jatuh hati.

Interface Lebih Bersih dan Ringkas

fitur di opera neon_5
Fitur di Opera Neon yang akan langsung menarik minat Anda adalah tatap muka utamanya yang dibuat sangat sederhana. Kolom utamanya terbagi atas tiga sisi, di mana bagian tengah lebih dominan di mana tersemat beberapa ikon situs-situs ternama. Situs yang terpampang di sana bisa dihapus, dipindah atau ditambahkan dengan cara menarik ikon tab dari sisi kanan.

Jendela Tab Rancangan Baru

Jika selama ini kita banyak menjumpai jendela tab diposisikan tak jauh dari address bar utamanya, di Opera Neon Anda tidak akan menjumpai konsep itu, bahkan tidak mendekati. Opera mendesain jendela tab layaknya jendela baru namun ditempatkan dalam ikon berbentuk bundar di kolom sebelah kanan.

Opera Neon Tabs

Ikon tersebut dilengkapi dengan favicon situs yang diakses disertai dengan label untuk memudahkan identifikasi masing-masing tab. Dan dikarenakan ukurannya cukup besar, ketika baris pertama penuh maka Opera Neon akan menampilkan scroll bar untuk memudahkan navigasi antar ikon.

Player

fitur di opera neon_2

Fitur di Opera Neon yang cukup unik adalah Player yang layaknya aplikasi pemutar media, ia dapat menampilkan dan memutar video dari halaman tertentu tanpa harus membuka jendela tab baru. Bagi pengguna yang tak bisa lepas dari musik, fitur ini dijamin bakal menjadi hiburan yang menyenangkan.

Snap

fitur di opera neon_3

Firefox dan Chrome membutuhkan bantuan ekstensi atau aplikasi pihak ketiga untuk membuat tangkapan layar. Tapi tidak demikian halnya dengan Neon. Demi tujuan tertentu, Opera menambahkan fitur Snap yang memudahkan pengguna membuat screenshot laman tertentu.

Snap dapat dijumpai di menu kolom sebelah kiri, tepat di bawah Player. Untuk menggunakannya, cukup menandai laman dengan mengklik dan menarik menggunakan mouse atau keypad.

Gallery

fitur di opera neon_4

Fitur Opera Neon yang satu ini punya fungsi layaknya aplikasi galeri di ponsel pintar. Di sini tersimpanlah semua gambar screenshot yang ditangkap oleh fitur Snap di atas. Di Gallery jugalah Anda dapat menghapus atau menemukan dari manakah sumber gambar aslinya.

Itu dia 5 kelebihan Opera Neon yang bisa Anda jumpai. Saya pribadi cukup terkesan dengan tatap muka dan fitur yang disuguhkan. Tapi, sayang Opera Neon dipastikan tidak akan menggantikan browser Opera yang selama ini sudah banyak digunakan. Kabar baiknya, Opera berjanji akan memboyong satu per satu fitur Neon ke aplikasi aslinya. Semoga dilakukan secepatnya.

Panduan Migrasi Data dari Firefox ke Opera Neon

Sudah bertemu dengan Opera Neon? Ini adalah browser eksperimen kreasi Opera yang mempunyai sejumlah perbedaan dibandingkan peramban pada umumnya bahkan milik Opera sendiri. Memboyong sejumlah gebrakan, Opera Neon menghadirkan gambaran akan masa depan browser desktop, di antaranya lewat interface yang unik, fitur snap yang memudahkan menangkap sebuah halaman, snap gallery dan juga video player.

Meski bukan disiapkan untuk menggantikan peramban asli Opera, namun jika Anda berkeinginan menjajal browser futuristik ini, berikut adalah panduan migrasi data-data bookmark, riwayat dan sandi dari Firefox atau browser lain ke Opera Neon.

Install Opera Neon

  • Langkah pertama tentu saja meng-install Opera Neon di komputer Anda. Unduh terlebih dahulu aplikasinya di situs Opera.

neon_1

  • Selanjutnya setelah selesai diunduh, klik dua kali untuk memasang aplikasi dan klik Accept and Install.

neon_2

 

Setelah terpasang, jalankan Opera Neon di komputer Anda seperti menjalankan aplikasi biasa.

Import Data

Sekarang saatnya melakukan import data-data penting seperti riwayat, bookmark dan sandi dari peramban lain ke Opera Neon.

  • Klik tombol menu di bagian kiri bawah, kemudian klik Settings.

neon_

 

  • Di jendela berikutnya, klik tombol Import settings.

neon_4

  • Tentukan dahulu peramban yang selama ini Anda gunakan, misalnya Mozilla Firefox, kemudian beri tanda centang data yang hendak dipindahkan. Terakhir, klik Import.

neon_5

  • Tunggu sampai Anda melihat pesan seperti ini yang menandakan proses import berjalan dengan baik.

neon_6

Opera Neon sejauh ini tampak mempunyai hal baru yang tampak menjanjikan. Meski tak akan menjadi aplikasi baru atau menggantikan peramban sebelumnya, fitur-fitur di Opera Neon akan dibenamkan secara perlahan ke Opera Browser.

Opera Neon Beri Gambaran Mengenai Masa Depan Desktop Browser

Opera memang bukan browser yang paling populer, tapi tim pengembangnya merupakan yang paling rajin menghadirkan fitur-fitur baru, lihat saja apa yang mereka lakukan selama tahun lalu.. Di tahun yang baru ini, mereka memutuskan untuk mencoba sesuatu yang baru pula. Mereka memperkenalkan Neon, sebuah browser eksperimental untuk Windows dan Mac.

Lewat Neon, Opera pada dasarnya ingin memberi gambaran mengenai masa depan desktop browser. Mereka menilai diperlukan interface baru yang bisa beradaptasi dengan cepatnya perkembangan konten internet sekaligus ekspektasi pengguna terhadap ‘perilaku’ konten-konten tersebut.

Saat pertama membuka Opera Neon, Anda akan disambut dengan pemandangan yang sedikit berbeda dari biasanya; Neon menggunakan wallpaper desktop Anda sebagai latarnya. Buka suatu situs, maka tab-nya akan muncul sebagai suatu gelembung di sisi kanan, lalu menumpuk secara vertikal. Kapan saja Anda mau, gelembung ini bisa di-drag ke layar utama untuk menjadikannya sebagai bookmark atau favorit.

Tab dalam Opera Neon ditampilkan dalam wujud gelembung yang diurutkan secara vertikal / Opera
Tab dalam Opera Neon ditampilkan dalam wujud gelembung yang diurutkan secara vertikal / Opera

Di sebelah kiri, hadir sebuah sidebar yang mengemas video player, image gallery, download manager, serta tool untuk mengambil screenshot dengan mudah – yang kemudian akan disimpan secara otomatis pada gallery. Video dapat diputar pada jendela tersendiri seperti yang terdapat pada Opera versi standar, akan tetapi Neon juga mendukung fitur split screen untuk memudahkan interaksi dengan dua tab sekaligus.

Opera memastikan Neon tetap mempertahankan semua fitur yang menjadi unggulan browser Opera selama ini, termasuk adblocker terintegrasi maupun layanan VPN gratis. Performanya pun juga dipastikan cepat dan mulus mengingat Neon juga memanfaatkan engine Blink.

Opera sama sekali tidak punya pikiran untuk menggantikan browser standarnya dengan Neon. Neon bisa diibaratkan sebagai mobil konsep tapi untuk browser, dimana fitur-fiturnya nanti secara perlahan akan disematkan ke Opera versi standar – paling cepat mulai musim semi mendatang. Namun kalau rasa penasaran Anda sudah tidak terbendung, silakan download Opera Neon sekarang juga.

Sumber: Opera Blog.

Opera Versi 42 Dilengkapi Converter Mata Uang Terintegrasi

Opera terus menyempurnakan browser buatannya dengan fitur-fitur baru. Setelah sebelumnya meningkatkan kinerja browser secara keseluruhan lewat Opera versi 41, Opera 42 kini datang mengusung fitur yang sangat unik, yaitu converter mata uang terintegrasi.

Saya yakin Anda pernah melihat-lihat barang di retailer online luar seperti Amazon, dan pastinya harga yang terpampang adalah dalam mata uang dolar. Ketimbang harus mengetikkan “139 usd to idr” di Google Search, Opera 42 kini menawarkan cara yang lebih praktis.

Saat menemui banderol harga semacam itu, Anda tinggal melakukan seleksi dengan kursor mouse seperti ketika hendak menyalinnya – tidak perlu klik kanan – maka di atasnya akan muncul hasil konversinya dalam mata uang rupiah secara otomatis. Total ada 32 mata uang yang didukung, dengan masing-masing nilai mengacu pada keluaran Bank Sentral Eropa.

Penambahan fitur ini didasari oleh keyakinan Opera akan semakin populernya tren belanja online, termasuk yang berasal dari negara lain. Kita pun sebagai konsumen juga kerap menjumpai produk-produk menarik yang tidak bisa didapat di tanah air.

Selebihnya, Opera 42 diklaim semakin cepat dalam hal startup alias loading awal. Kemudian ada cara yang lebih mudah untuk subscribe ke situs berita, dimana akan muncul icon bergambar koran di address bar saat ada artikel baru.

Update ini sekaligus menandai 20 tahun kiprah Opera dalam pengembangan browser. Di tahun 2016 ini saja, Opera sudah menambahkan banyak sekali fitur baru seperti yang bisa Anda simak pada video di bawah.

Sumber: Opera Blog.

Bukalapak, OLX Deny Findings about Collection of Private Information

Online marketplace Bukalapak and OLX have released a clarification statement regarding Opera Max’s findings on the collection of private information by e-commerce firms around the globe.

Opera Max stated that Bukalapak and OLX are among the top 12 shopping apps that frequently send a high number of trackers.

Both Bukalapak and OLX denied the result and stated that the customer data they had collected was not sensitive and was used to develop their services to generate a better shopping experience.

As a company that applies a data-driven experience concept, Bukalapak confirmed that its customer data was important. Furthermore, the company stated that its collaboration with a third party did not involve customers’ crucial information, such as credit cards and escrow accounts. It also stated that although they still utilized HTTP protocols for their transaction processes, the option was safe and no data could be obtained from mobile or a public Wi-Fi connection. It also works together with a payment getaway that guarantees the safety of customer data.

Similarly, OLX said it only collected users’ open information without sharing it with other parties and that the data was used for service development and improving user experience.

However, the company currently does not use HTTP, although they used to employ it around five months ago.

Data management and privacy app Opera Max publicized findings that stated more than 50 percent of e-commerce apps for Android devices sent trackers to users. The study said that the tracker, or non-encrypted HTTP connection via mobile connection, could be used to share customer data with a third party. Opera Max also revealed a list of 12 e-commerce apps that often sent a high amount of trackers, including Amazon Shopping, JCPenney, Bukalapak and OLX.

Opera Max also quoted research that said that customers’ names, e-mail addresses, location, search terms and phone numbers were among the pieces of information shared with third parties.


Disclosure: The original article is in Indonesian and syndicated in English by The Jakarta Post

Klarifikasi Bukalapak dan OLX tentang Temuan Opera

Kemarin Opera mengeluarkan penelitian yang menyebutkan bahwa beberapa aplikasi belanja online menggunakan alat pelacak yang memungkinkan adanya kebocoran data. Dua nama layanan e-commerce Indonesia turut disebut, yakni Bukalapak dan OLX Indonesia. Dari klarifikasi yang diinfokan kepada DailySocial, keduanya kompak menyangkal hal tersebut. Memang benar bahwa keduanya mengumpulkan beberapa data dari pengguna, tapi data yang dikumpulkan diklaim tidak bersifat sensitif dan dipergunakan untuk mengembangkan layanan untuk pengalaman berbelanja yang lebih baik.

Pihak Bukalapak menjelaskan bahwa transaksi melalui aplikasi Bukalapak dilewatkan melalui protokol HTTPS. Hal ini secara otomatis memberikan enkripsi untuk semua data yang dikirimkan oleh aplikasi Bukalapak dan tidak dapat dibaca pihak lain, baik melalui jaringan seluler maupun jaringan Wi-Fi publik. Selain itu pihak Bukalapak juga bekerja sama dengan payment gateway yang menerapkan standar keamanan PCI DSS yang menjamin data pengguna tidak akan bocor ke pihak lain.

Sementara untuk data yang dikumpulkan, pihak Bukalapak menjelaskan bahwa perusahaan mereka sebagai salah satu perusahaan yang menerapkan konsep data-driven experience memerlukan data-data mengenai pengalaman pengguna. Bukalapak juga tidak menampik bekerja sama dengan pihak ketiga, namun hal itu demi kepentingan pengembangan layanan dan tidak ada data sensitif seperti rekening bank atau informasi kartu kredit di dalamnya. Data yang dikumpulkan murni untuk keperluan peningkatan pengalaman pengguna.

Penjelasan serupa juga diberikan OLX. OLX benar mengumpulkan data tetapi tidak dibagikan kepada pihak-pihak lain. Data yang dikumpulkan berupa data-data informasi terbuka, bukan data yang bersifat sensitif. Data murni diolah internal untuk kepentingan peningkatan layanan dan pengalaman pengguna.

Untuk HTTPS, menurut pihak OLX, lima bulan yang lalu OLX telah menerapkannya di seluruh platform OLX Indonesia. Namun dalam penerapannya terjadi kendala saat pemasangan iklan terutama untuk platform mobile. Hal itu berdampak pada penurunan pengguna yang cukup signifikan. OLX untuk saat ini tidak dilengkapi dengan HTTPS, namun berjanji dalam waktu dekat pihaknya menyiapkan sebuah platform yang lebih aman dan tidak mengganggu pengalaman pengguna.