Pengalaman Pribadi Bisa Menjadi Ide Startup

The way to get startup ideas is not to try to think of startup ideas. It’s to look for problems, preferably problems you have yourself.

– Paul Graham, Founder Y Combinator.

Bagaimana cara memulai sebuah startup? Jangan memulainya dari solusi. Mulailah dari permasalahan. Kadang bisnis besar berasal dari pemecahan masalah sehari-hari. Uber, Airbnb, atau Gojek sekalipun berangkat dari isu yang sama. Masalah yang dihadapi founder-nya dan keinginan untuk menyelesaikannya dalam bentuk produk.

Carilah permasalahan yang Anda miliki, kemudian validasi ke orang-orang sekitar kita jika memang masalah tersebut juga menjadi perhatian mereka.

Menurut Paul Graham, pendiri  Y Combinator, ide-ide startup terbaik cenderung memiliki tiga kesamaan, yaitu sesuatu yang diinginkan pendirinya sendiri, yang dapat mereka bangun sendiri, dan yang hanya disadari oleh sedikit orang namun layak untuk dilakukan.

Bagaimana Seharusnya Startup Menerapkan “Bakar Uang”

Kurang dari muncul pemberitaan yang menyebutkan Lippo Group melepas sebagian sahamnya di platform dompet digital Ovo. Salah satu alasan yang diungkapkan adalah ketidakmampuan Lippo Group menyokong kegiatan cash burn rate atau “bakar duit” yang dilakukan secara masif.

Pertimbangan

“Bakar uang” bisa saja dilakukan namun tidak harus dilakukan. Kegiatan ini pada umumnya dilakukan startup yang baru memulai bisnis dan menggunakan uang yang didapatkan dari investor untuk keperluan bisnis sebelum perusahaan menghasilkan keuntungan. Dari pendanaan yang diperoleh, kebanyakan startup menghabiskan uang yang besar jumlahnya untuk kegiatan tersebut. Alasannya tentu saja beragam, mulai dari akuisisi pengguna, brand awareness hingga keperluan untuk menambah tim hingga memindahkan kantor baru.

Saat ini, ketika banyak layanan e-commerce, penyedia dompet digital, hingga layanan transportasi ride-hailing melakukan kegiatan “bakar uang”, apakah menjadikan kegiatan tersebut wajib untuk dilakukan? Jawabannya tentu saja tidak. Jika pada akhirnya kegiatan ini menjadi rencana startup Anda, ada baiknya untuk melakukan pertimbangan dan kalkulasi akurat sebelum melancarkan kegiatan ini.

Burn rate selalu memiliki anggaran dan perlu dikeluarkan untuk mempercepat pertumbuhan. Ini bisa sepenuhnya dihindari tetapi sebagai hasilnya pertumbuhan akan melambat tetapi tidak berhenti. Jika pertumbuhan berhenti tanpa burn rate maka ada yang salah dengan produk,” kata CEO Dana Vincent Iswara.

Vincent melanjutkan, saat yang tepat untuk melakukan kegiatan ini adalah ketika produk sudah mengalami pertumbuhan sebelum kegiatan “bakar uang” mulai dilakukan. Kemudian saat yang tepat untuk berhenti adalah ketika biaya akuisisi mulai melebih anggaran yang ditentukan.

“Tentunya setiap industri memiliki kalkulasi yang berbeda-beda, tergantung dari customer lifetime value. Intinya adalah burn rate harus lebih rendah nilainya dari customer lifetime value,” kata Vincent.

Menurut Director of GK Plug and Play Indonesia Aaron Nio, kegiatan ini sah-sah saja dilakukan, tergantung pada industri yang disasar. Aturan umum praktis yang baik adalah kegiatan ini paling tidak sudah dipastikan hanya berjalan sekitar 6 bulan saja dan startup memiliki kemampuan untuk bisa bertahan. Dengan demikian ketika adanya perubahan yang terjadi secara drastis, semua bisa diantisipasi sejak awal.

Hal lain yang patut diperhatikan startup ketika ingin melakukan kegiatan bakar uang adalah unit ekonomi bisnis harus masuk akal.

“Saat yang tepat untuk mulai melakukan burn rate adalah ketika startup sudah melewati proses Product Market Fit, telah melakukan penggalangan dana untuk fokus kepada pertumbuhan, dan memiliki obyektif yang jelas serta target yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut.”

Cara menghitung burn rate

Pada dasarnya tidak sulit untuk melakukan kalkulasi burn rate perusahaan. Yang perlu diperhatikan, burn rate dapat dihitung dengan atau tanpa faktor pendapatan dimasukkan ke dalam persamaan. Perhitungan “dengan penghasilan” dapat membantu agar lebih memahami kelayakan jangka panjang dari pengeluaran perusahaan. Skenario “Tanpa penghasilan” adalah perhitungan skenario terburuk yang menunjukkan berapa lama perusahaan mampu bertahan jika semua penghasilan tiba-tiba terputus.

Untuk menghitung rata-rata burn rate bulanan dalam setahun, kurangi uang tunai saat ini dari modal awal Anda, lalu bagi dengan 12. Misalnya, jika perusahaan memiliki $500.000 pada tanggal 1 Januari dan $200.000 pada tanggal 31 Desember:

($500.000 – $200.000) ÷ 12 bulan = burn rate $25.000

“Menurut saya cara tepat melakukan kalkulasi burn rate adalah it’s anywhere you spend your money on, biasanya per bulan. Pengeluaran per bulan berapa, sama dengan kita manage our own financial kali ya. Sebulan habis berapa buat makan, bensin/transport, hiburan, utilitas. So a startup calculate their burn rate based on their monthly expense,” kata Investment Manager Merah Putih Inc Chrisvania Handita Nyssa.

Terlepas dari situasi tersebut saat perusahaan mulai melakukan kegiatan “bakar uang”, pastikan setidaknya kegiatan tersebut dilakukan selama enam bulan. Kurang dari itu bisa jadi perusahaan tidak siap menerima perubahan pendapatan atau pengeluaran yang tidak terduga.

Dengan kata lain, pengeluaran bulanan perusahaan tidak boleh masuk ke modal minimum yang dibutuhkan, agar bisnis tetap berjalan selama enam bulan ke depan.

Pertumbuhan vs profit

Saat ini sudah banyak investor yang memilih untuk fokus ke profit dibandingkan growth. Jika sebelumnya metrik growth menjadi raja, kini tren tersebut sudah mulai beralih ke profit atau margin dan bagaimana perusahaan bisa memperoleh pendapatan positif tanpa harus bergantung kepada kegiatan “bakar uang”.

Menurut Managing Partners Jungle Ventures David Gowdey, langkah tersebut sebaiknya diambil untuk menghindari potensi permasalahan di masa mendatang.

“Sejak awal kita selalu mengajak pendiri startup untuk memikirkan margin atau profit dibandingkan GMV, sehingga rencana dan target dalam jangka panjang sudah bisa ditentukan, bukan hanya prediksi atau target saja. Kita juga melakukan pendekatan yang unik saat mencari startup yang memiliki potensi, yaitu startup yang sedang tidak melakukan penggalangan dana. Mereka yang kami cari,” kata David.

Perusahaan yang meningkatkan pendapatan dengan cepat dan dengan margin kotor yang tinggi seringkali harus berinvestasi lebih banyak dari modal yang mereka miliki ke pertumbuhan.

Ketika perusahaan telah menemukan Product Market Fit, perusahaan akan tumbuh dengan cepat dan kesempatan untuk merebut market share terbuka lebar sebelum persaingan dengan pemain lainnya. Idealnya investasi yang baik dari dana tersebut adalah memperkuat tim engineer, kantor baru (jika memang benar-benar dibutuhkan), dan kegiatan pemasaran.

“Pada akhirnya memang burn rate tidak bisa dihindari, namun jika digunakan secara tepat dan efisien, ke depannya bisa memberikan hasil yang positif untuk perusahaan. Yang paling mengerti bagaimana mengelola kegiatan ini tentu saja pendiri startup dan tim terkait, karena mereka yang paling familiar dengan berbagai kendala dan tantangan yang ditemui. Untuk itu pastikan mengambil keputusan yang tepat, apakah kegiatan ‘bakar uang’ ini perlu dilakukan, untuk keperluan apa atau tidak perlu dilakukan,” kata Chrisvania.

Tanggung jawab pendiri

Menurut Paul Graham dari Y Combinator, penyebab jatuhnya startup adalah kehabisan uang atau keputusan mundur para pendiri. Seringkali keduanya terjadi secara bersamaan.

Hal lain yang wajib diperhatikan startup baru adalah memahami dengan benar pengeluaran perusahaan. Kebanyakan pendirinya tidak mengetahui berapa pengeluaran dan operasional perusahaan, karena fokus pendiri adalah bagaimana perusahaan bisa tumbuh dengan cepat. Pendiri startup wajib memonitor dan melakukan ulasan pengeluaran secara berkala, agar bisa merumuskan langkah tepat saat “bakar uang” tidak perlu dilakukan lagi.

Pendiri startup harus memastikan perusahaannya memiliki neraca yang kuat dan bisnis yang tumbuh dengan baik sehingga memungkinkannya mendapatkan modal lanjutan untuk mendukung kegiatan “bakar uang”.

Yang perlu diingat adalah semakin masif kegiatan “bakar uang” dilakukan, semakin tinggi pengaruh investor terhadap perusahaan jika pada akhirnya mereka mulai kehabisan uang dan tidak memiliki opsi lain.

Lima Hal Dasar yang Wajib Diketahui Saat Membangun Startup

Membangun startup merupakan proses yang panjang dan juga melelahkan. Bukan hanya bisa berakhir kegagalan, namun jika tidak dibarengi dengan ide serta eksekusi yang tepat, bisa menjadi upaya yang sia-sia. Artikel berikut ini akan membahas 5 hal dasar yang wajib dicermati oleh Anda calon pelaku startup, sebelum terjun ke dunia startup yang cukup berat, berubah dengan cepat dan dinamis.

Mulai sekarang juga

Apa pun idenya, seberapa rumit produk yang bakal diluncurkan, idealnya adalah ketika Anda merasa siap dan memiliki niat yang cukup kuat terhadap startup, mulai segera startup Anda. Lalui proses yang ada, apakah nantinya startup Anda bakal berhasil atau tidak, akan ditentukan dari aksi yang telah Anda lakukan. Jangan tunda terlalu lama rencana dan niat Anda untuk memulai startup.

Ciptakan ide yang beragam

Ketika satu ide startup ternyata tidak berhasil, jangan langsung menyerah. Carilah ide lain yang menarik dan tentunya memiliki potensi untuk berkembang. Idealnya ketika Anda berniat untuk terjun ke dunia startup, buatlah beberapa ide yang beragam, sebagai cadangan jika ide awal yang menurut Anda paling solid, ternyata tidak berfungsi dengan baik.

Dirikan startup bersama

Menurut Paul Graham dari Y Combinator calon entrepreneur baiknya tidak memulai usaha seorang diri. Ajaklah rekan kerja, teman baik hingga kerabat untuk ikut serta. Apakah itu dalam bentuk pendanaan, ide, tenaga hingga kreativitas. Saat ini banyak startup yang mengajak teman SMA hingga teman kuliah untuk menjadi bagian dari startup. Jika Anda ingin memiliki orang yang bisa dipercaya, adik atau kakak kandung juga bisa diajak untuk mendirikan startup bersama.

Lokasi yang strategis

Idealnya jika Anda berniat untuk mendirikan startup carilah lokasi yang paling strategis untuk bisnis Anda. Tentunya pusat kota menjadi lokasi yang paling ideal untuk mulai menjalankan startup. Selain lebih efektif, pusat kota juga memberikan akses lebih mudah dan kesempatan untuk bertemu serta menawarkan produk atau layanan langsung kepada target pasar. Jika di awal startup Anda berlokasi di perumahan atau lokasi yang jauh dari pusat kota, ada baiknya untuk memindahkan lokasi tersebut ke pusat kota.

Promosi yang masif

Ketika produk telah siap diluncurkan langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan pemasaran yang masif dan tentunya tepat sasaran. Cara-cara berikut tentunya wajib dilakukan, seperti melakukan pendekatan dengan media, media sosial, iklan berbayar hingga email marketing. Jangan lupakan juga SEO untuk mempercepat proses pemasaran.

Jika Anda mempunyai cukup uang untuk memperluas kegiatan pemasaran tidak ada salahnya dengan memanfaatkan tenaga agensi kehumasan, yang selama ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan rintisan.

Meneliti Penyebab Kegagalan Startup

Dalam tulisan di halaman Medium-nya, Kristoffer Tjalve mengkategorikan 4 aspek yang mempengaruhi kegagalan terbesar startup. Tulisan tersebut terinspirasi dari “18 kesalahan yang membunuh startup” yang ditulis oleh Co-Founder Y Combinator Paul Graham. Secara lugas diuraikan pula empat kategori tersebut yang ternyata saling berhubungan berdasarkan tahap-tahap yang dilalui pemilik startup. Empat kategori tersebut adalah orang, masalah, proses dan konteks.

Orang (termasuk pendiri serta anggota tim)

Mencari anggota tim merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan oleh pendiri startup. Anda sebagai Founder bertanggung jawab untuk menemukan Co-Founder, CTO hingga anggota tim pendukung lainnya demi kesuksesan dari startup. Jika startup Anda saat ini masih belum memiliki Co-Founder, Anda sebagai Founder dituntut untuk memiliki kemampuan membuat produk, menjual produk, dan melakukan eksekusi. Kurangnya kemampuan dan fokus  bisa menyebabkan startup tidak bisa mengalamai growth yang signifikan, untuk membangun perusahaan yang sukses, Anda dituntut untuk selalu optimis, dan fokus 100% kepada perkembangan produk, dan tentunya menghargai semua masukan dari anggota tim.

Menciptakan rasa loyalitas, kecintaan serta kebanggaan tersendiri kepada produk yang startup Anda tawarkan kepada anggota tim merupakan salah satu kunci kesuksesan jangka panjang sebuah startup. Namun yang paling penting di sini tentunya mempekerjakan orang-orang yang memiliki kemampuan, dapat bekerja dengan mandiri dan mampu memberikan ide-ide serta kontribusi yang kreatif untuk kemajuan perusahaan. Untuk posisi kunci di perusahaan, carilah tenaga ahli yang sudah pakar di bidangnya.

Masalah

Salah satu kesalahan terbesar sebagian besar startup adalah menciptakan produk yang sama dengan target pasar yang bermacam-macam. Kemudian masalah lainnya adalah kebanyakan startup menciptakan produk yang tidak diinginkan oleh orang. Adalah menjadi suatu hal yang sia-sia jika produk yang telah Anda buat menggunakan teknologi terkini dan menghabiskan uang yang besar jumlahnya namun tidak diminati oleh publik.

Co-Founder Y Combinator Paul Graham menegaskan:

“Sebagian besar ide startup terlihat mustahil untuk diwujudkan, jika ide tersebut terbukti sukses tidak heran jika orang sebelumnya telah melakukan hal yang sama.”

Bagaimana membuat produk untuk konsumsi beberapa orang saja? Ide ini menyulitkan untuk berkembang, menambah jumlah konsumen, hingga mendapatkan keuntungan lebih. Namun hal ini bisa saja Anda lakukan dan coba, jika produk yang Anda buat memilki teknologi yang terkini dan digawangi oleh tim yang solid. Contoh kesuksesan setelah menerapkan ide untuk kaum niche tersebut adalah Elon Musk dengan Tesla dan Google dengan proyek Google X-nya.

Proses

Tahap yang satu ini merupakan posisi penting untuk perkembangan. Agar startup Anda mampu menjalani proses yang ada dengan lancar mulailah untuk mengerjakan proses yang ada secara bertahap. Paul Graham kerap menganjurkan kepada startup untuk memulai pekerjaan dengan hal-hal kecil terlebih dahulu, hindari untuk melakukan skalabilitas. Proses lain yang harus diterapkan dengan benar adalah jangan terlalu lama mengembangkan produk dan terlambat untuk menguraikan feedback. Hal ini bisa mempengaruhi kemajuan dari startup. Idealnya startup Anda memang wajib diluncurkan ketika semua komponen telah selesai dengan sempurna, namun jika terlalu lama dalam prosesnya juga tidak baik untuk kemajuan startup.

Aspek lain yang juga harus diperhatikan adalah menghindari untuk membuat banyak fitur demi menciptakan produk yang terkini dan canggih. Cobalah untuk mengembangkan fitur yang ada sebaik mungkin dan tonjolkan fitur tersebut sebagai salah satu fitur andalan produk Anda.

Hal lain yang harus diperhatikan saat proses adalah penentuan metrik. Fase yang wajib dilalu saat menentukan metrik di antaranya adalah membangun, memperkirakan, dan belajar. Terapkan tiga hal ini untuk bisa menentukan metrik yang sesuai untuk startup Anda.

Hal terakhir yang wajib dilalui oleh startup adalah masalah pendanaan, apakah itu penggalangan dana, memanfaatkan pendanaan, hingga mendapatkan keuntungan yang akan berimbas kepada valuasi perusahaan.

Konteks

Sebaik apa pun produk yang Anda buat, kegagalan merupakan hal yang sulit untuk dihindari. Banyak hal yang mempengaruhi kegagalan, di antaranya adalah kurangnya infrastruktur, masalah regulasi, kultur perusahaan, dan lainnya. Ekosistem startup yang baik mempengaruhi kesuksesan dari startup. Untuk itu carilah lokasi yang tepat untuk mengembangkan startup Anda, temukan atau buatlah ekosistem yang ideal dan lakukan dengan benar pengelolaan keuangan startup Anda.

Pentingnya Mengamankan Domain .com untuk Bisnis Digital

Pentingnya domain .com untuk bisnis digital / Shutterstock

Domain .com seringkali digunakan untuk website-website komersial, namun tak jarang juga domain .com dianggap salah satu domain paling popular dan dapat mempopulerkan sebuah website. Co-Founder Y Combinator Paul Graham dalam tulisannya berpendapat bahwa jika Anda gagal mengamankan nama perusahaan berdomain .com, disarankan untuk lebih baik mengganti nama bisnis Anda. Lalu bagaimana pandangan pebisnis digital yang tidak memiliki domain .com ? Continue reading Pentingnya Mengamankan Domain .com untuk Bisnis Digital

Sejumlah Kesalahan yang Dapat Mematikan Startup Anda

Beberapa kesalahan yang dapat mematikan startup / Shutterstock

Pada dasarnya kesalahan adalah salah satu hal yang paling dihindari oleh semua orang, termasuk orang-orang yang bergerak di bidang bisnis rintisan atau startup. Sebagai bisnis baru, startup sebaiknya meminimalisir kesalahan untuk tetap tumbuh dan berkembang. Namun faktanya meski sudah dihindari kesalahan selalu datang, bahkan bisa menimbulkan kebangkrutan bagi sebuah startup. Continue reading Sejumlah Kesalahan yang Dapat Mematikan Startup Anda

Alasan di Balik Gagalnya Mendirikan Sebuah Startup

Beberapa perasaan dan alasan yang sering menjadi mental block saat mendirikan sebuah startup / ShutterstockSudah tidak menjadi rahasia bisnis startup sedang naik daun belakangan ini. Banyak orang mulai berlomba-lomba mengeksekusi ide mereka menjadi sebuah produk atau layanan. Namun tak sedikit pula diantara mereka yang harus mundur di tengah jalan lantaran beberapa hal. Continue reading Alasan di Balik Gagalnya Mendirikan Sebuah Startup

Rekap Dailylicious Minggu Ini

Mari kita mulai rekap Dailylicious dan DailySocial minggu ini, berhubung minggu kemarin ada libur nasional, Lebaran, maka rekap kali ini adalah rangkuman dari berbagai berita dan informasi yang diterima redaksi DailySocial selama dua minggu, yang kami bagikan di Dailylicious dan kami tuliskan di DailySocial.

Informasi pertama tentang media atau penerbitan online, masih terkait dengan berita serupa di rekap dua minggu lalu, berhubungan dengan pemberhentian Jack Shafer dari Slate. Kali ini artikel ditulis oleh Jeff Bercovici di Forbes.com. Jeff mengatakan bahwa ada dua pilihan dalam memproduksi produk/konten online, yang murah atau mahal, jika memilih yang mahal maka sebaiknya yang niche dan dengan demografi yang ingin disasar pengiklan, seperti teknologi atau bisnis. Selengkapnya bisa dilihat lewat tautan ini.

Selanjutnya ada artikel menarik dari TheNextWeb tentang kenapa para entrepreneur asing (founder startup dari program Ycombinator) memilih untuk menjalankan startup mereka di sana. Beberapa poin antara lain, akses ke mentor, ekosistem wirausaha yang sangat mendukung dimana selain memiliki interest yang sama, orang-orang di sana tidak takut gagal dan memiliki passion yang sama.

Continue reading Rekap Dailylicious Minggu Ini