Pandu Sjahrir Leads the Seed Funding for a Local AI Startup “Pensieve”

The artificial intelligence platform “Pensieve” announced the angel funding round from a group of individual investors with an undisclosed amount. Pandu Sjahrir led this round, followed by a number of other angels from Indonesia, Singapore and Brunei Darussalam whom identity are yet to disclose.

The Pensieve solution is an AI-based workflow engine software to help government and corporate institutions optimize business performance with better decision making. The work process starts from data integration/management, implementation of the decision-making engine, to displaying recommendation results into an application that is easy for users to read.

Pensieve plans to use the funding to accelerate product development and expand its market in Southeast Asia. In less than a year, Pensieve has grown with teams in Indonesia, Singapore and India.

This startup was founded in 2021 by Farina Situmorang (CEO). The mission is to empower large-scale organizations and enterprises to transform through AI-powered software. Farina believes that many organizations still have difficulty to optimally use its data.

“We are building an AI-based operational platform to allow better workflows and decision-making in various large-scale organizations,” Farina said.

Huge potential on the way

According to Kearney’s analysis, the application of artificial intelligence can have a significant overall impact on the operations of a business system. It is generally projected to increase 10 to 18 percent of GDP across Southeast Asia by 2030, equivalent to about $1 trillion. The data indicates that AI development and deployment is at an all-time high and Pensieve is poised to spearhead digital transformation in Southeast Asia.

“Pensieve has a very strong foundation and I feel very fortunate together with other angel investors to be able to participate in this angel round. I hope Pensieve can become a company that contributes more to the country and is able to become a large company to further expand in Southeast Asia,” Pandu Sjahrir said.

Pensieve believes that there is huge opportunity in Southeast Asia. “We believe with more support for Pensieve’s growth, we can help organizations in Southeast Asia who are facing the same problem and in need of use cases similar to the ones we have seen in Indonesia,” Farina added.

Indonesian based AI startups

A number of local founders have come up with AI-based solutions for different segments. Some of them have also received funding from investors. Take Datasaur, for example, a startup that focuses on providing data labeling services to help businesses develop more relevant and intuitive databases. This startup has been backed by Y Combinator, GDP Venture, and a number of other investors.

There is also Konvergen.ai, developing artificial intelligence technology for data capture needs – referring to the process of collecting data from paper or digital documents using optical character recognition (OCR) components. For more specific applications, there are Qlue and Nodeflux, the solutions help improve services in the public sector and present smart city-based solutions.

In a more basic level, AI technology has indeed been widely implemented to streamline a company’s business processes – especially digital. For example, fintech platforms that use AI technology in the form of machine learning to perform fraud detection. With the rise of many startups in this segment, it is expected to create a smart technology ecosystem that can provide many benefits for improving the welfare of the wider community through various efficiencies.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pandu Sjahrir Pimpin Pendanaan Awal Startup AI Lokal “Pensieve”

Startup pengembang platform kecerdasan buatan “Pensieve” mengumumkan perolehan pendanaan angel round dari sekelompok investor individu dengan nominal dirahasiakan. Pandu Sjahrir memimpin putaran ini, diikuti sejumlah angel lain dari Indonesia, Singapura, dan Brunei Darussalam yang tidak disebutkan identitasnya.

Solusi Pensieve adalah perangkat lunak workflow engine berbasis AI untuk membantu institusi pemerintahan dan korporasi mengoptimalkan performa bisnis dengan pengambilan keputusan yang lebih baik. Proses kerjanya mulai dari integrasi/pengelolaan data, implementasi engine pengambilan keputusan, hingga menampilkan hasil rekomendasi ke dalam sebuah aplikasi yang mudah dibaca pengguna.

Pensieve berencana menggunakan pendanaan tersebut untuk mempercepat pengembangan produk dan memperluas pasarnya di Asia Tenggara. Dalam waktu kurang dari satu tahun, Pensieve telah berkembang dengan tim di Indonesia, Singapura, dan India.

Startup ini didirikan sejak 2021 oleh Farina Situmorang (CEO). Mereka memiliki misi untuk memberdayakan berbagai organisasi dan perusahaan berskala besar agar mampu bertransformasi melalui perangkat lunak yang didukung oleh AI. Farina percaya bahwa banyak organisasi yang masih belum dapat menggunakan data yang dimiliki secara optimal.

“Kami membangun platform operasional berbasis AI yang mampu menciptakan alur kerja dan pengambilan keputusan yang lebih baik dalam berbagai organisasi berskala besar,” jelas Farina.

Potensi besar yang ingin diraup

Menurut analisis Kearney, penerapan kecerdasan buatan dapat memiliki dampak keseluruhan yang signifikan dalam operasional suatu sistem bisnis. Secara umum diproyeksi dapat meningkatkan 10 hingga 18 persen dalam PDB di seluruh Asia Tenggara pada tahun 2030, setara dengan sekitar $1 triliun. Data tersebut mengindikasikan bahwa pengembangan serta penyebaran AI berada pada titik tertinggi sepanjang masa dan Pensieve siap menjadi ujung tombak transformasi digital di Asia Tenggara.

“Pensieve memiliki landasan yang sangat kuat dan saya merasa sangat beruntung bersama dengan rekan-rekan angel investor lainnya dapat berpartisipasi dalam angel round ini. Saya berharap Pensieve bisa menjadi perusahaan yang semakin banyak berkontribusi kepada negara dan mampu menjadi perusahaan besar yang bisa ekspansi di Asia Tenggara,” sambut Pandu Sjahrir.

Pensieve percaya bahwa ada peluang yang besar di Asia Tenggara. “Kami percaya bahwa dengan lebih banyak dukungan untuk pertumbuhan Pensieve, kami dapat membantu organisasi-organisasi di Asia Tenggara yang menghadapi masalah yang sama dan membutuhkan use cases yang serupa dengan yang telah kami lihat di Indonesia,” tambah Farina.

Startup AI dari Indonesia

Sejumlah startup dari founder lokal telah hadir dengan solusi berbasis AI untuk berbagai kebutuhan berbeda. Beberapa di antaranya juga sudah mendapatkan pendanaan dari investor. Misalnya Datasaur, startup yang fokus menyediakan layanan pelabelan data untuk membantu bisnis mengembangkan basis data yang lebih relevan dan intuitif. Startup ini telah didanai oleh Y Combinator, GDP Venture, dan sejumlah investor lainnya.

Ada juga Konvergen.ai, mengembangkan teknologi kecerdasan buatan untuk kebutuhan penangkapan data (data capture) – merujuk pada proses koleksi data dari dokumen kertas atau digital dengan menggunakan komponen optical character recognition (OCR). Untuk penerapan yang lebih spesifik, ada Qlue dan Nodeflux, solusinya membantu memperbaiki pelayanan di sektor publik dan menghadirkan solusi berbasis kota pintar.

Di tingkatan yang lebih mendasar, teknologi AI memang telah banyak diimplementasikan untuk mengefisiensikan proses bisnis suatu perusahaan – khususnya digital. Ambil contoh, para platform fintech yang memanfaatkan teknologi AI berupa machine learning untuk melakukan fraud detection. Dengan munculnya banyak startup di kategori ini, harapannya tentu terciptanya ekosistem teknologi cerdas yang dapat memberikan banyak manfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat luas melalui berbagai efisiensi yang dihadirkan.