Berdesain Menawan, TRNTBL Adalah Turntable Nirkabel untuk Generasi Modern

Seiring perkembangan zaman, konektivitas nirkabel semakin dipercaya sebagai sarana pengantar audio yang efisien yang mampu mempertahankan kualitas seperti ketika menggunakan kabel. Bahkan mesin pemutar vinyl alias turntable pun dalam beberapa tahun terakhir juga hadir dalam varian nirkabel.

Salah satu yang terbaru adalah TRNTBL, sebuah turntable nirkabel dari VNYL, yang notabene merupakan perusahaan penyedia layanan berlangganan piringan hitam. Meski bukan wireless turntable yang pertama, perangkat ini masih menyimpan sejumlah fitur yang cukup menarik.

Melihat desainnya saja para kolektor vinyl mungkin sudah bisa tergiur. Wujudnya memang amat simpel, tapi tampak mewah berkat perpaduan warna hitam atau putih matte dengan aksen emas di sekujur tubuhnya.

TRNTBL mengusung desain yang simpel nan elegan / VNYL
TRNTBL mengusung desain yang simpel nan elegan / VNYL

Bertolak belakang dengan konsep desainnya yang simpel, konektivitas nirkabelnya termasuk lengkap. Selain Bluetooth, TRNTBL juga bisa menyambung via AirPlay maupun dengan sistem multi-room besutan Sonos.

Namun yang menjadi nilai jual utama TRNTBL adalah fitur identifikasi lagu ala Shazam. Jadi setiap piringan hitam yang sedang diputar, TRNTBL akan mengenali judul lagunya dan pengguna bisa membagikannya ke Spotify.

TRNTBL juga hadir dalam varian putih yang tak kalah anggun / VNYL
TRNTBL juga hadir dalam varian putih yang tak kalah anggun / VNYL

Lebih unik lagi, TRNTBL juga menawarkan fitur bertajuk Tune-In, dimana pengguna lain bisa mengikuti sesi memanjakan telinga Anda via Spotify secara real-time atau mengakses playlist yang Anda putar sejak awal. Menurut pengembangnya, fitur ini bisa dibilang seperti Periscope, tapi untuk musik bukan video.

Pre-order TRNTBL saat ini sudah dibuka di angka $351. Pemasarannya sendiri baru akan dimulai pada musim panas mendatang, dengan harga retail $420. Tentu saja perangkat ini sangat ideal digandengkan dengan layanan berlangganan milik VNYL, namun sayang pengiriman internasionalnya belum mencakup Indonesia.

Sumber: Engadget.

B&O BeoPlay A1 Tawarkan Keseimbangan Antara Desain dan Kualitas Suara dalam Kemasan Mini

Selama bertahun-tahun, pabrikan audio asal Denmark, Bang & Olufsen, sudah amat dikenal lewat produk-produknya yang menawarkan keseimbangan antara desain dan kualitas suara. Berkaca pada tren perangkat audio portable, mereka kembali mengaplikasikan pengalaman panjangnya tersebut pada BeoPlay A1.

Fisik A1 sangat sederhana, elegan sekaligus kokoh berkat pemakaian material aluminium sebagai rangka utamanya. Sepintas ia terlihat seperti panci dalam posisi terbalik, namun lekukan-lekukannya begitu mulus, membuatnya sangat mudah dijejalkan ke dalam tas atau kantong jaket.

Ukurannya sangat ringkas, dengan bobot sekitar 600 gram. Pada kenyataannya, ia merupakan speaker terkecil yang pernah B&O buat hingga kini. Namun jangan sesekali meremehkan kemampuannya, sepasang amplifier miliknya sanggup menggelontorkan suara berdaya 2 x 140 watt, dan berkat bentuknya yang membulat, suara terdistribusi secara 360 derajat.

Separuh bagian atas BeoPlay A1 terbuat dari aluminium, sedangkan separuh ke bawahnya berlapis karet lembut / Bang & Olufsen
Separuh bagian atas BeoPlay A1 terbuat dari aluminium, sedangkan separuh ke bawahnya berlapis karet lembut / Bang & Olufsen

A1 memiliki respon frekuensi 60 – 24.000 Hz. Tepat di bagian tengahnya, bernaung sebuah sub-woofer dengan bahan inti aluminium, siap mendetumkan bass yang mantap; “lebih dahsyat ketimbang yang kita bayangkan dari perangkat sekecil ini,” koar B&O.

B&O melengkapi A1 dengan konektivitas Bluetooth 4.2, plus jack audio standar jikalau dibutuhkan. Baterainya diklaim sanggup bertahan selama 24 jam nonstop, sebelum perlu di-charge lewat sambungan USB-C. Yup, USB-C, sama seperti yang smartphone flagship terkini tawarkan.

Sama halnya seperti mayoritas speaker Bluetooth, A1 turut mengemas mikrofon untuk kebutuhan panggilan telepon. Sebuah tombol di sisinya berfungsi untuk menerima sekaligus menolak panggilan telepon yang masuk ke smartphone.

BeoPlay A1 dilengkapi tali berbahan kulit yang bisa digantungkan di berbagai tempat / Bang & Olufsen
BeoPlay A1 dilengkapi tali berbahan kulit yang bisa digantungkan di berbagai tempat / Bang & Olufsen

Fitur lain yang cukup unik dari A1 adalah pengguna bisa menyambungkan dua unit untuk mendapatkan suara stereo. Sebuah tali berbahan kulit memudahkan pengguna untuk menggantungnya di tembok. Sederhananya, ia ideal ditempatkan di mana saja.

Saat ini B&O memasarkan BeoPlay A1 seharga $249. Ia tersedia dalam dua pilihan warna: silver atau hijau lumut.

Sumber: Engadget dan B&O.

Nativ Vita Ialah Pemutar Audio Hi-Res dengan Layar Sentuh Masif dan Desain Premium

Kalau sudah hobi, berapa pun biaya yang dibutuhkan pasti akan dipenuhi. Mungkin seperti itu jawaban yang dilontarkan komunitas audiophile ketika ditanya mengapa mereka rela mengucurkan dana yang besar hanya demi memanjakan kedua telinganya.

Kalau kita menikmati musik menggunakan headphone yang tersambung ke smartphone, komunitas audiophile lebih percaya dengan pemutar audio Hi-Res portable besutan Astell & Kern, Onkyo, Fiio yang harganya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan dolar.

Kalau di ranah portable pilihan pemutar audio Hi-Res cukup banyak, tidak demikian untuk kebutuhan rumahan. Celah inilah yang ingin diisi oleh startup asal Hong Kong bernama Nativ Sound. Lewat Indiegogo, mereka memperkenalkan sistem pemutar audio Hi-Res perdananya.

Nativ Vita
Nativ Vita juga akan menampilkan informasi merinci seputar dunia musik / Nativ Sound

Inovasi Nativ ini terpisah menjadi dua bagian. Yang pertama dan paling utama adalah Nativ Vita. Sebuah pemutar audio Hi-Res yang menyerupai sebuah tablet. Ia bahkan dilengkapi layar sentuh berukuran 11,6 inci yang bertindak sebagai pusat kontrol dari konten audio yang tengah dijalankan.

Vita dirancang secara spesifik untuk audio Hi-Res, dengan dukungan resolusi hingga 32-bit/384 kHz. Untuk itu, kapasitas penyimpanannya pun tidak tanggung-tanggung. Nativ menawarkan varian dengan kapasitas hingga 4 TB.

Namun kalau Anda lebih suka streaming, Nativ Vita pun siap meneruskan audio dari berbagai layanan macam Apple Music, Spotify dan masih banyak lagi. Buat penggemar video musik, Vita pun siap meneruskannya ke televisi via sambungan HDMI atau secara nirkabel.

Nativ Vita juga dapat digunakan untuk memutar video musik / Nativ Sound
Nativ Vita juga dapat digunakan untuk memutar video musik / Nativ Sound

Semua ini dikemas dalam wujud yang amat elegan. Strukturnya tersusun dari perpaduan material aluminium, kayu dan kaca, tidak kalah premium dari speakerspeaker kelas atas besutan Bang & Olufsen maupun Bowers & Wilkins. Vita sendiri siap meneruskan audio ke hampir semua jenis speaker dan headphone, baik melalui sambungan kabel atau nirkabel.

Yang tak kalah menarik adalah bagaimana Nativ merancang Vita dengan platform yang terbuka. Artinya, developer bebas menciptakan aplikasi untuknya. Hal ini berarti nantinya Vita juga bisa berperan sebagai pusat kontrol perangkat smart home selagi meneruskan audio Hi-Res ke sound system kepercayaan di kediaman Anda.

Nativ Wave
Nativ Wave ditenagai oleh sepasang DAC kelas high-end / Nativ Sound

Menemani Vita adalah Nativ Wave. Ia pada dasarnya merupakan perpaduan DAC (digital-to-analog converter) dan amplifier untuk digunakan bersama Vita maupun pemutar musik lainnya, seperti PC misalnya. Vita sendiri sebenarnya sudah mendukung audio Hi-Res, akan tetapi Wave akan membawanya ke tingkat yang lebih tinggi lagi buat mereka yang bertelinga istimewa.

Wave didesain dengan gaya yang senada seperti Vita, dan ia memang dimaksudkan sebagai pelengkap untuk Vita. Di dalamnya bernaung sepasang DAC 24-bit/192 kHz besutan Burr-Brown. Agar semuanya bisa berjalan maksimal, daya listrik akan disuplai oleh komponen opsional bernama Native Pulse.

Tentu saja Nativ Vita saja sudah lebih dari cukup untuk memanjakan telinga konsumen secara umum, tapi untuk audiophile kelas berat, Wave dan Pulse sepertinya juga akan masuk dalam pertimbangan.

Ketiganya saat ini sedang ditawarkan di Indiegogo. Selama masa early bird, Vita dibanderol $999, lalu Wave dan Pulse seharga $1.199.

Earphone Terbaru JBL Dirancang Khusus untuk Smartphone dengan USB-C

Pabrikan audio kenamaan asal Amerika Serikat, JBL, baru-baru ini mengumumkan earphone baru yang sangat unik. Unik karena earphone ini sama sekali tak dilengkapi jack 3,5 mm, melainkan colokan USB-C.

Ya benar, dari namanya saja – JBL Reflect Aware C – sudah kelihatan kalau ia secara khusus dirancang untuk smartphone ataupun perangkat lain yang memiliki port USB-C, seperti HTC 10 yang baru saja dirilis. Tak hanya meneruskan audio, koneksi ini juga menjadi penyalur daya listrik supaya fitur noise cancelling milik earphone bisa terus aktif.

Fitur noise cancelling yang dimiliki Reflect Aware C ini sendiri dapat disesuaikan intensitasnya; apakah pengguna benar-benar ingin memblokir suara luar secara menyeluruh, atau hanya sedikit saja supaya tidak terlalu mengganggu.

JBL Reflect Aware C

Ear tip-nya mempunyai desain yang ergonomis dan anti-keringat supaya tidak mudah terlepas saat digunakan selagi beraktivitas, dan masing-masing ditenagai oleh driver berukuran 14,8 mm dengan respon frekuensi 10 – 22.000 Hz. Di tengah-tengah kabelnya, hadir sebuah in-line remote yang turut mengemas mikrofon dan pengontrol volume.

JBL belum mengungkapkan harga jual maupun ketersediaan Reflect Aware C, namun bisa dipastikan ia termasuk salah satu aksesori resmi yang akan dijual secara terpisah menemani HTC 10 saat sudah mulai dipasarkan nanti.

Sumber: HTC via The Verge.

Audio-Technica Luncurkan Turntable Berkonektivitas Bluetooth

Dengan maraknya layanan seperti Spotify, kehadiran turntable memang menjadi kurang relevan. Tak usah sejauh itu, pemutar CD lagu saja mungkin sudah jarang sekali digunakan, apalagi pemutar piringan hitam/vinyl.

Namun dalam beberapa tahun terakhir vinyl berhasil menggaet secuil popularitasnya kembali. Minat konsumen yang meningkat membuat pabrikan-pabrikan audio jadi tertarik untuk kembali berinovasi di ranah ini.

Sebagai salah satu pemasok cartridge turntable terbesar, nama Audio-Technica di industri vinyl jelas tak bisa dipandang sebelah mata. Perusahaan asal Jepang tersebut baru-baru ini meluncurkan AT-LP60-BT, sebuah pemutar piringan hitam berbekal konektivitas Bluetooth dan tampang premium.

Yup, perangkat ini dilengkapi konektivitas nirkabel layaknya perangkat audio modern lainnya. Dengan demikian, hanya dengan menekan satu tombol saja, pengguna bisa meneruskan output suara piringan hitam menuju headphone maupun speaker favoritnya tanpa harus mengandalkan kabel.

Seandainya tidak ada headphone atau speaker Bluetooth, toh perangkat ini juga masih bisa berfungsi menggunakan kabel audio 3,5 mm standar. Ia pun turut mengemas colokan RCA, dan pengguna bisa langsung menyambungkan speaker karena ia telah dibekali phono preamp terintegrasi.

Audio-Technica AT-LP60-BT

Semua ini dikemas dalam rangka aluminium berwarna hitam, putih atau biru yang terlihat elegan. Namun untuk menekan harga jualnya, material plastik pun turut digunakan di beberapa bagian, seperti misalnya pada tombol-tombolnya.

Hal ini sekaligus menjadikan Audio-Technica AT-LP60-BT sebagai alternatif cukup terjangkau untuk para penggemar vinyl yang harus membagi budget-nya antara perangkat audio dan koleksi vinyl itu sendiri. Ia sekarang sudah dijajakan seharga $180.

Sumber: Pocket-lint.

Dengan Hub by Ekko, Output Suara dari Satu Sumber Bisa Diteruskan ke Beberapa Perangkat Sekaligus

Sistem audio multi-room yang dipopulerkan oleh Sonos terbukti sanggup mengubah arah industri perangkat audio secara menyeluruh. Kini tidak sedikit pabrikan audio lain yang mengikuti jejak Sonos dengan meluncurkan lini sistem multi-room-nya sendiri. Namun bagi para konsumen, masalahnya hanya satu: kalau mereka ingin menikmati sistem ini, mereka harus berinvestasi pada perangkat baru, dan move on dari perangkat lamanya.

Tidak seperti smartphone atau tablet, speaker keluaran beberapa tahun yang lalu belum tentu lebih jelek kualitas suaranya daripada yang baru dirilis bulan kemarin. Hal inilah yang kerap menjadi dasar mengapa konsumen terkadang enggan meninggalkan perangkat lamanya demi berpindah ke ekosistem baru besutan Sonos atau pabrikan lainnya.

Namun sekarang ada solusi unik jika Anda hendak menikmati sistem multi-room menggunakan perangkat lawas. Bernama Hub by Ekko, perangkat ini pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk mengirim output suara dari satu sumber menuju ke beberapa perangkat yang berbeda.

Hub terdiri dari dua komponen. Unit utamanya bertindak sebagai pemancar sinyal nirkabel. Unit ini Anda colokkan ke perangkat sumber audio, misalnya TV atau smartphone. Lalu komponen yang kedua, yang disebut dengan istilah Sound Puck dan berbentuk bulat pipih, bertindak sebagai penerima sinyal dan meneruskannya ke speaker, headphone atau earphone.

Hub by Ekko

Sederhananya, dari satu TV saja, output suara bisa dibagi ke empat headphone yang berbeda, yang masing-masing tersambung ke komponen Sound Puck tadi. Hal ini berarti setiap pengguna headphone akan mendengarkan konten audio yang sama yang berasal dari TV, akan tetapi dengan volume atau equalizer yang bisa diatur sesuai seleranya masing-masing.

Sistem unik ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan sistem multi-room dari speakerspeaker lama. Semisal Anda sudah punya beberapa speaker yang tersebar di berbagai ruangan di dalam rumah, Anda tinggal menyambungkan masing-masing ke Sound Puck, lalu semuanya akan menghasilkan output suara yang sama yang berasal dari satu sumber.

Semua pengaturan bisa diakses dari aplikasi pendamping Hub di perangkat mobile. Aplikasi ini juga menawarkan akses ke sejumlah layanan streaming musik maupun fitur unik seperti membatasi volume pada suatu Sound Puck yang dipakai oleh anak-anak.

Hub by Ekko

Masing-masing Sound Puck punya daya tahan baterai sekitar 4,5 jam nonstop. Untuk mengisi dayanya kembali, tinggal tancapkan saja Sound Puck di unit utama Hub yang tersambung dengan adapter, dan charging secara nirkabel akan segera berlangsung. Soal kualitas audio, unit utama Hub telah dilengkapi dengan chip DAC yang sanggup mengolah audio dengan resolusi Hi-Res, alias 24-bit 96 kHz.

Untuk sekarang, Hub by Ekko baru bisa dipesan melalui situs crowdfunding Kickstarter. Ada dua varian yang ditawarkan: Hub ($229) yang mencakup empat Sound Puck dan Hub Mini ($159) dengan dua Sound Puck. Sound Puck-nya sendiri nanti bakal dijual secara terpisah; satu unit Hub bisa meneruskan output audio hingga ke 10 Puck sekaligus.

Naim Luncurkan Mu-so Qb, Speaker Nirkabel Premium Berukuran Ringkas

“Ukuran itu tidak penting.” Anda pasti sering mendengar kalimat ini terlontar dari seseorang dalam berbagai konteks. Di konteks perangkat audio, khususnya speaker, ukuran memang cukup berpengaruh dalam menghasilkan suara yang keras. Tapi keras saja belum tentu enak, dan sekarang pun ada banyak speaker berukuran ringkas yang tidak kalah berisik dari saudara-saudaranya yang lebih bongsor.

Salah satu yang terbaru datang dari pabrikan audio tersohor asal Inggris, Naim. Tahun lalu, mereka mulai menekuni lini speaker nirkabel dengan meluncurkan Naim Mu-so. Tahun ini, di hadapan pengunjung event CES 2016 minggu kemarin, mereka memperkenalkan Mu-So Qb, adik kecil Mu-so yang tidak kalah wah dari segi desain maupun performa.

Nama Qb diambil dari wujudnya yang berbentuk kubus, dengan dimensi 210 x 218 x 212 mm dan bobot 5,6 kg. Wow, berat sekali untuk ukuran speaker sekecil ini? Yup, karena selain terbentuk dari kombinasi material polymer dan kaca, Qb juga mengemas lima unit driver yang fenomenal.

Naim Mu-so Qb

Sepasang tweeter yang berada di bagian atas diposisikan miring ke kiri dan kanan untuk memaksimalkan penyebaran suara pada frekuensi tinggi. Sama halnya dengan di frekuensi tengah, dimana sepasang driver mid-range miliknya juga diposisikan miring. Keempat unit driver ini masing-masing ditenagai oleh amplifier Class-D berdaya 50 watt.

Terakhir yang melengkapi adalah sebuah woofer yang ditenagai oleh amplifier 100 watt dan sepasang radiator, bertugas mengguncang tubuh Anda dengan dentuman bass yang luar biasa. Jadi kalau ditotal-total, speaker kecil ini bisa menyemburkan daya total 300 watt dari kelima unit driver-nya.

Tak hanya penempatan driver yang diperhatikan, Naim juga membekali Mu-so Qb dengan prosesor sinyal digital 32-bit yang sama seperti milik Mu-so standar. Pengguna bisa memilih dua pengaturan equalizer guna mengoptimalkan kualitas suara yang dihasilkan berdasarkan posisinya di dalam ruang – apakah berada di dekat tembok atau di tengah-tengah ruangan.

Naim Mu-so Qb

Pengoperasian Mu-so Qb mengandalkan panel sentuh yang terletak di permukaan atasnya, yang dikitari oleh kenop volume berbahan aluminium. Kendati demikian, pengguna juga bisa melakukan pengaturan lebih lanjut lewat aplikasi pendamping yang tersedia di Android maupun iOS.

Kecil, cantik dan bertenaga, Mu-so Qb turut dibekali konektivitas yang cukup lengkap. Selain Bluetooth, pengguna juga bisa menyambungkannya ke perangkat NAS lewat Ethernet, kemudian ada pula sambungan Wi-Fi yang kompatibel dengan sistem AirPlay besutan Apple. Input digital dan analog pun juga tersedia, begitu juga dengan jack standar 3,5 mm. Masih kurang? Mu-so Qb mengemas port USB sehingga Anda bisa memutar lagu yang tersimpan di dalam flashdisk.

Kalau Anda punya dana yang cukup, Anda bahkan bisa menyambungkan lima Mu-so Qb sekaligus – atau dengan speaker nirkabel lain dari Naim – lalu menempatkannya di lima ruangan yang berbeda dan memutar lagu yang sama. Saya katakan harus punya dana cukup karena satu unit Naim Mu-so Qb saja dibanderol seharga $860, dan muilai dipasarkan pada bulan Maret mendatang.

Sumber: Gizmag dan Naim.

BoomStick Bermisi Tingkatkan Kualitas Suara Earphone Bawaan Smartphone

Untuk mendapatkan kualitas suara terbaik, para audiophile biasanya sangat berhati-hati dalam memilih headphone atau earphone. Mereka tak segan menghabiskan jutaan rupiah hanya demi memanjakan telinganya dengan lagu-lagu favorit. Namun buat sebagian besar konsumen, earphone yang termasuk dalam paket penjualan smartphone saja biasanya sudah cukup.

Ada harga ada rupa. Dari segi kualitas suara, earphone gratisan ini pada umumnya tidak bisa dibandingkan dengan earphone keluaran brand macam Bose atau Sennheiser. Akan tetapi sekarang ada cara yang lebih terjangkau untuk mendapatkan kualitas suara lebih baik ketimbang membeli sebuah earphone baru.

Bernama BoomStick, perangkat ini merupakan aksesori yang menjembatani antara earphone dan smartphone. Premisnya amat sederhana: tancapkan BoomStick ke smartphone, barulah sambungkan earphone, maka Anda akan mendapatkan kualitas suara yang lebih memuaskan dari sebelumnya.

BoomStick

BoomStick tak memerlukan aplikasi pendamping khusus untuk bisa bekerja. Pengguna cuma perlu menekan tombol besar pada salah satu sisinya untuk mengaktifkan BoomStick. Sepintas ia terdengar seperti sebuah headphone amplifier standar, akan tetapi cara kerjanya sedikit berbeda. Bass akan lebih terasa, vokal lebih jernih, dan treble juga lebih crunchy.

Meski berwujud amat ringkas, BoomStick sanggup menemani pengguna selama 14 jam nonstop sebelum akhirnya perlu di-charge. Singkat cerita, ia merupakan teman baru yang sangat ideal untuk pengguna yang ingin mendapatkan kualitas suara lebih baik dari earphone bawaan smartphone.

BoomStick saat ini sudah dipasarkan seharga $99. Ia hadir dalam warna silver atau hitam. Yang menjadi pertanyaan saya, apakah peningkatan kualitasnya sebanding dengan membeli headphone atau earphone baru dengan harga yang sama?

Sumber: TechCrunch.

LG Siap Pamerkan Headset Bergaya Neckband Baru di CES 2016

CES 2016 sudah hampir di depan mata. Setelah disibukkan dengan perayaan tahun baru, kota Las Vegas nantinya akan segera diramaikan oleh segudang gadget baru. Meski acaranya sendiri baru dimulai tanggal 6 Januari, LG tampaknya tidak sabar untuk memamerkan produk-produk yang telah mereka siapkan.

Salah satu produk yang bakal menarik perhatian di booth LG nantinya adalah headset bergaya neckband – dikalungkan di leher – yakni LG Tone Infinim (HBS–910), merupakan penerus langsung dari model sebelumnya yang mengusung kode HBS–900. Ringan dan nyaman adalah dua kata kunci yang diperhatikan dengan betul di sini, mengingat headset ini harus dipakai dengan cara yang sedikit berbeda.

LG Tone Infinim (HBS-910)

Tone Infinim mengandalkan konektivitas Bluetooth. Pun demikian, kualitas suaranya tidak boleh dianggap remeh karena yang diserahi tanggung jawab adalah pabrikan perangkat audio ternama, Harman/Kardon. Jadi meskipun berukuran kecil, kemungkinan ia masih bisa mereproduksi bass dan treble yang menggugah semangat.

Selanjutnya, headset ini juga dibekali dengan sepasang mikrofon. Mikrofon ini punya semacam fitur noise cancelling sehingga percakapan pengguna tetap bisa berjalan lancar meski sedang berada di lokasi yang agak ramai. Fitur lain yang tak kalah unik adalah fitur Find Me yang akan membunyikan suara di smartphone untuk membantu mencarinya.

Sejauh ini masih belum ada keterangan merinci tentang harga dan spesifikasi dari LG Tone Infinim (HBS–910), namun LG berencana untuk mulai memasarkannya pada bulan Februari 2016.

Sumber: LG via SlashGear.

Razer Leviathan Mini Adalah Debut Razer di Ranah Speaker Bluetooth

Razer memang dikenal sebagai senior dalam hal peripheral PC, akan tetapi belakangan mereka juga tertarik merambah ranah teknologi konsumen yang lebih umum. Contoh yang paling gampang adalah Razer Nabu, sebuah perangkat wearable yang pada dasarnya tidak ada kaitannya sama sekali dengan PC maupun gaming.

Kini Razer tampaknya semakin pede merambah ranah-ranah lainnya. Belum lama ini, mereka memperkenalkan Razer Leviathan Mini. Produk ini tak lain dari sebuah speaker Bluetooth berukuran ringkas. Dimensinya 54 x 185 x 55 mm, dengan bobot 538 gram.

Yup, perangkat ini bisa Anda anggap sebagai rival potensial Beats Pill. Kualitas suaranya dijamin oleh sepasang driver berukuran 45 mm, plus sepasang radiator pasif guna mendentumkan bass yang mantap. Razer tak lupa menyematkan mikrofon untuk kebutuhan video call maupun panggilan telepon biasa.

Razer Leviathan Mini

Leviathan Mini memakai koneksi Bluetooth 4.0 dengan dukungan aptX. NFC juga disediakan untuk mempercepat proses pairing. Namun yang tak kalah menarik adalah fitur bernama Combo Play, dimana pengguna bisa menghubungkan dua Leviathan Mini untuk mendapatkan efek stereo yang mantap.

Ukuran speaker ini boleh kecil, tapi baterai yang dikemas masih menampung daya 2.600 mAh, bisa dipakai untuk memutar musik selama sekitar 10 jam nonstop, sedangkan charging-nya membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam.

Fans setia Razer yang sudah tak sabar dengan kehadiran Leviathan Mini masih harus menunggu sampai bulan Januari 2016. Harganya dipatok di angka $180.

Sumber: Razer.