Snapdragon 855 Ternyata Chipset ARM Terkencang Saat Ini

Sampai saat ini, Qualcomm Indonesia masih belum mau mengungkapkan seberapa kencang Snapdragon 855 dibandingkan dengan chipset pesaing atau milik mereka sendiri. Padahal, Snapdragon 855 diharapkan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan Snapdragon 845.

Snapdragon-855-reference-device-4-of-9-1280x720

Pada CES 2019 kemarin, Qualcomm pun memiliki sebuah perangkat yang disebut Qualcomm SD855 Reference Device (QRD). Perangkat tersebut merupakan sebuah smartphone dengan chipset Snapdragon 855 yang menggunakan sistem operasi Android 9.0 Pie. Perangkat ini memang digunakan untuk melakukan pengujian dan hasilnya akan dibagikan kepada para rekan Qualcomm.

Dikutip dari AndroidAuthority, ternyata kinerja dari Snapdragon 855 pada perangkat QRD lebih kencang dari semua chipset berbasis ARM yang ada saat ini. Padahal jika kita lihat dari sejarahnya, perangkat QRD kerap lebih rendah kinerjanya dari produk final yang beredar di pasaran.

Qualcomm-SD855-RD-Geekbench-1080p-1280x720

 

Snapdragon 855 ternyata mampu mendapatkan nilai Geekbench sebesar 3518 untuk kinerja single core. Selain itu, untuk kinerja multi-core, QRD SD 855 mampu mendapatkan nilai 11178. Kinerja seperti ini sudah mampu menyamai chipset buatan Apple, A12 Bionic. Kinerja seperti ini merupakan sebuah lompatan 46% dari Snapdragon 845!

Qualcomm-SD855-RD-AnTuTu-1080p-1280x720

Untuk nilai dari Antutu, QRD Snapdragon 855 ternyata mampu mendapatkan nilai 360444, sebuah nilai yang sangat fantastis untuk sebuah chipset yang menjalankan sistem operasi Android. Sebagai informasi, A12 Bionic mendapatkan nilai 352405. Sepertinya GPU Adreno 640 cukup berperan besar dalam penilaian Antutu. Perangkat Snapdragon 845 sendiri yang memiliki clock tinggi baru bisa mencapai sekitar 300 ribuan saja. Hal ini juga berarti Snapdragon 855 lebih cepat dari Kirin 980.

Pada GFXBench, Snapdragon 855 mampu mendapatkan angka 71 fps untuk Manhattan 3.1 offscreen dan 168 fps untuk T-Rex offscreen.

Qualcomm-SD855-RD-GFXBench-4.0-1080p-1280x720

Tentunya hal ini membuat Snapdragon 855 sangat baik untuk digunakan dalam bermain game. Semoga saja, perangkat Snapdragon 855 akan cepat muncul di tahun 2019 ini. Apalagi, beberapa vendor sudah berjanji untuk mengeluarkan smartphone dengan chipset Snapdragon 855 yang memiliki harga terjangkau.

Sumber dan Gambar: AndroidAuthority.

Semua Seri Zenfone 5 Bakal Dapat Android Pie

Masih ingat dengan vendor smartphone yang memiliki hype paling tinggi pada tahun 2018? Ya, Asus bisa dibilang layak medapatkan predikat ini. Tahun ini ASUS memiliki jumlah permintaan yang tinggi untuk perangkatnya, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dibeberapa bagian di seluruh dunia.

Pada setiap peluncurannya, Asus selalu menggembar-gemborkan janji bahwa perangkat mereka pasti akan mendapatkan peningkatan sistem operasi Android. Hal tersebutlah yang sebentar lagi bakal terwujud pada keluarga Zenfone 5, yaitu Zenfone 5 itu sendiri, Zenfone 5Z, dan Zenfone 5Q. Ketiganya bakal mendapatkan sistem operasi Android Pie 9.0.

ASUS Zenfone 5Z - Auf

“Semua pengguna ZenFone 5, ZenFone 5Z, dan ZenFone 5Q akan dapat menjajal beragam fitur baru di Android Pie dalam waktu dekat,” ujar Jimmy Lin, Country Manager Asus Indonesia. “Ini merupakan bukti komitmen kami untuk memastikan pengguna ZenFone selalu mendapatkan pengalaman penggunaan yang terbaik,” tambahnya.

Khusus untuk Zenfone 5Q, ternyata ASUS membuat perangkat yang satu ini tidak merasakan Oreo. Dari daftar yang kami dapatkan, Zenfone 5Q akan langsung mendapatkan pembaharuan sistem operasi Android Pie.

ASUS Pie

Zenfone 5 akan mendapatkan sistem operasi Android Pie pada awal kuartal pertama 2019. Zenfone 5Z dan 5Q pun bakal mendapatkannya pada akhir bulan Januari 2019.

Pembaharuan sistem operasi tersebut nantinya akan memunculkan notifikasi pada setiap perangkat Zenfone yang mendapatkannya. Jadi, semua perangkat Zenfone 5, 5Z, dan 5Q akan melakukan upgrade melalui over-the-air atau OTA. Nantinya firmware tersebut bakal bisa diunduh pada halaman web resmi Asus Zenfone 5.

Xiaomi Mi A1 Bakal dapat Android Pie?

Mi A1 merupakan smartphone pertama Xiaomi yang secara langsung bekerja sama dengan Google dalam proyek Android One. Saat peluncuran perdana dari smartphone ini, sistem operasi yang digunakan adalah Android 7.1.2 Nougat. Dan pada awal tahun ini, Mi A1 pun juga sudah mendapatkan sistem operasi Android Oreo yang hingga saat ini sudah mencapai versi 8.1.

Mi A1 16

Sebuah smartphone yang tergabung dalam inisiasi Android One pun juga bakal mendapatkan upgrade sistem operasi sebanyak dua kali dalam kurun waktu 18 bulan. Begitu pula dengan Mi A1 yang selama ini sudah mendapatkan satu peningkatan sistem operasi. Seharusnya Mi A1 akan mendapatkan peningkatan terakhir, yaitu Android Pie 9.0.

Ternyata penantian tersebut mungkin akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat ini. Pada situs benchmarking untuk prosesor, GeekBench, sebuah hasil pengujian pun terpampang di sana. Smartphone Mi A1 yang diuji ternyata menggunakan sistem operasi Android 9 atau yang sekarang dikenal dengan Pie.

Mi A1 Pie

Nilai benchmark yang didapat dari Mi A1 yang menggunakan Android Pie tersebut ternyata lebih tinggi dari Mi A1 yang menggunakan Oreo. Pengujian single core pada MiA1 tersebut mendapatkan 932 poin dan 4470 pada pengujian multicore. Sepertinya Android Pie bakal membuat kinerja prosesor lebih tinggi dari Oreo.

Tentunya, peningkatan kinerja secara gratis ini sangat ditunggu-tunggu oleh para pengguna Mi A1. Semoga saja kehadiran OS ini benar akan menjadi kenyataan dan tidak memakan waktu terlalu lama serta berjalan mulus, tidak seperti pembaruan OS terakhir di Mi A1 (Oreo 8.1) yang sempat berjalan kurang mulus.

Sumber: Geekbench.

Resmi, Android 9.0 Bernama Pie dan Hadir untuk Pixel

Setiap tahunnya, Google selalu mengeluarkan versi terbaru dari Android. Google memulai Android dari versi A dengan nama Alpha, B (Beta), Cupcake, Donut, Eclair, Froyo, Gingerbread, Honey Comb, Ice Cream Sandwich, Jelly Bean, Kitkat, Lollipop, Marshmallow, Nougat, Oreo, dan saat ini P. Nama resmi yang dipilih untuk Android P kali ini adalah Pie.

Pada situs resmi Android, diketahui bahwa pada sistem operasi yang baru ini semua akan berkutat pada AI atau Artificial Intelligence. Mungkin hal ini pula yang menyebabkan Google memilih nama Pie dari huruf P dan AI.

Sistem operasi ini pertama kali akan dibagikan untuk para pengguna smartphone Pixel. Update-nya pun sudah beredar semenjak tanggal 6 Agustus 2018 lalu. Nantinya semua perangkat yang ikut dalam program beta Android P pun juga akan mendapatkan langsung sistem operasi Pie. Vendor yang mengikuti versi beta datang dari Sony, Xiaomi, HMD, OPPO, Vivo, OnePlus, dan Essential.

Lalu bagaimana dengan Android One? Google mengatakan bahwa perangkat Android One yang lulus pengujian akan mendapatkan sistem operasi yang satu ini. Jadi, kemungkinan Android One generasi pertama tidak akan mendapatkan update ini.

Android 9 sendiri nantinya akan menyesuaikan diri dengan sang penggunanya. Lalu apa saja yang baru pada Android 9.0 Pie ini?

  • Adaptive Battery: Android 9 nantinya akan belajar aplikasi mana saja yang sering digunakan dan menentukan prioritas baterainya. Jadi, aplikasi yang jarang digunakan akan mendapatkan prioritas terakhir untuk penggunaan baterai.
  • Adaptive Brightness: Fasilitas ini memang sudah ada pada beberapa perangkat Android lainnya, namun Google membuatnya menjadi fitur standar pada sistem operasi terbarunya. Fasilitas ini akan menaikkan dan menurunkan tingkat kecerahan secara otomatis berdasarkan cahaya disekitarnya.
  • App Actions: Fasilitas ini akan memprediksi apa yang akan penggunanya lakukan. Misalnya pada suatu waktu tertentu pengguna menancapkan earphone, maka pilihan Spotify atau telepon ke seseorang yang sering ditelepon akan muncul.

  • Slices: Mengeluarkan informasi yang relevan mengenai aplikasi yang sering digunakan. Misalnya ingin menggunakan aplikasi Lyft, nantinya pengguna akan melihat potongan dari aplikasi Lyft yang memperlihatkan harga untuk tumpangan ke rumah, atau mengetik sebuah tempat liburan dan akan muncul foto-foto liburan dari aplikasi Google Photos.
  • Gesture Navigation: Sekarang, tombol back, recent app, dan home akan hilang. Semua itu diganti dengan sebuah garis dibagian bawah yang bisa di-tap, geser ke atas, dan ke kanan untuk home, mengeluarkan app drawer, dan recent app.

  • Tingkat Keamanan Baru: Banyak tingkat keamanan baru yang ditawarkan pada Android P. Salah satunya adalah kemampuan untuk membuat sebuah aplikasi untuk tidak dapat mengakses mic, kamera, dan sensor lainnya saat tidak digunakan.
  • Smart Text Selection: Sistem operasi akan mengenali arti dari teks yang dipilih oleh pengguna dan menyarankan apa yang harus dilakukan.
  • Masih banyak lagi fitur yang (akan) hadir di Android P.

Sayang memang, tidak semua smartphone yang ada saat ini akan mendapatkan upgrade sistem operasi Android P. Untuk smartphone yang menggunakan custom user interface juga kemungkinan akan mendapatkan update dengan waktu yang cukup lama.

Semoga saja, update Android Pie akan terasa lebih baik dari Oreo. Karena pada saat pembaruan dari Nougat ke Oreo, banyak yang mengeluh mengenai penggunaan baterai dan tidak banyaknya feature yang dapat dirasakan oleh penggunanya.

Sumber artikel dan gambar: Blog Google.

Apa yang Dapat Kita Pelajari dari Aplikasi Pesan Instan Asal Singapura Pie

Aplikasi pesan instan asal Singapura Pie baru saja menerima investasi senilai $1.2 juta dari beberapa investor yang dipimpin oleh GREE Ventures. Perusahaan tersebut juga menjadi rekan peluncuran Apple Watch, yang dipilih melalui proses yang sangat selektif. Kami berbicara dengan Co-Founder dan CPO Pie Pieter Walraven mengenai pencapaian Pie dan apa yang dapat dipelajari oleh startup Indonesia. Continue reading Apa yang Dapat Kita Pelajari dari Aplikasi Pesan Instan Asal Singapura Pie

What We Can Learn From Singapore-Based Messaging App Pie

What we can learn from messaging app Pie / Pie

A Singapore-based messaging app Pie recently received $1.2 million investment from several investors, led by GREE Ventures. It’s also one of Apple Watch launch partner, handpicked from very selective process. We spoke with Pie’s Co-Founder and CPO Pieter Walraven about their achievement and how Indonesian startups can learn about it.

Continue reading What We Can Learn From Singapore-Based Messaging App Pie

Rather than eat from the same pie, why not add more pies?

The startup scene in Indonesia seems to have been flooded by investors as well as budding entrepreneurs themselves but one of the concerns among several entrepreneurs is that the majority of investors are based in Jakarta and they prefer to deal with Jakarta-based companies rather than out of town ones. This creates a disparity and perhaps a little envy among those outside of the capital city.

Obviously Indonesia is far more than just Jakarta and despite the city being the business, financial, entertainment, and political hub of the nation, nobody should take the rest of the country for granted. In fact, the roles should probably be split up or shared with other cities but that’s an argument for another time. At the heart of the issue is the requirement by these Jakarta-based investors that the startups and entrepreneurs that they’re going to take under their wings to be located in Jakarta as well.

What is more likely the issue with these investors is that they may not have the resources at this stage to go to other cities as yet, let alone national. Alternatively, they may not be prepared to go beyond Jakarta for now because of the uncertainty that surrounds the industry. They could be concerned that some of the so called entrepreneurs are only in it for the money, not necessarily to advance their business. Of course, some entrepreneurs may be concerned that investors would be too restrictive with their terms but again that’s a different argument.

Continue reading Rather than eat from the same pie, why not add more pies?