Ribbit Capital Reportedly Led Series A Funding for Pihhome

Pinhome proptech startup reportedly received a series A funding worth of $25.5 million or equivalent to 369.3 billion Rupiah. We received the information that Ribbit Capital led this round. It is also its second investment in Indonesia after previously leading the series A funding of Ajaib platform.

Some other investors also participated in Pinhome’s recent investment, including Goodwater Capital, Insignia Ventures Partners, and Global Founder Capital as the investment unit of Rocket Internet.

As DailySocial’s team reached out, Pinhome refused to provide a response regarding investment. They only said that their main focus is currently to incerease the number of listings and expanding collaboration with stakeholders in the property sector.

In addition, they also said that they are expanding intensively for the on-demand services, Pinhome Home Service. Currently, the service is available in 14 cities including Jabodetabek, Bandung, Malang, Sleman, Sidoarjo, and Surabaya. Users can access it through the GoService feature in the Gojek application.

Service differentiation

Was founded by Dayu Dara Permata (CEO ) and Ahmed Aljunied (CTO ) last year, Pinhome aims to facilitate easier, faster, and transparent property transactions with the help of technology.

In an interview, Dara explained, “Pinhome is very unique, we are an online platform that facilitates interaction between property owners, buyers, and agents. As a property owner, it will be very easy as in the future we will have access to hundreds of thousands of agents who are ready to help market their properties.”

In Indonesia, the proptech sector is rapidly growing. Some players, especially with the listing feature, find the traction quite impressive. In addition, several other business models are starting to appear in the digital landscape, such as financing services.

Startup proptech di Indonesia
Indonesia’s proptech startups, data as of the end of 2019

Meanwhile in the regional, competition is narrowing into two major groups, PropertyGuru (its units in Indonesia: Rumah.com and Rumahdijual.com) and 99.co (has acquired Urbanindo). 99.co also has a strategic partnership with REA Group, which previously acquired iProperty — including the Rumah123 platform in Indonesia.

However, with services more specific and emphasize the cultural matters, local startups such as Pinhome, Travelio, Mamikos, Rukita, and others are trying to win the local market.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Ribbit Capital Dikabarkan Pimpin Pendanaan Seri A untuk Pinhome

Startup proptech Pinhome dikabarkan mendapatkan pendanaan seri A senilai $25,5 juta atau setara 369,3 miliar Rupiah. Dari informasi yang kami dapatkan, Ribbit Capital memimpin putaran tersebut. Ini sekaligus menjadi investasi kedua mereka di Indonesia setelah sebelumnya memimpin pendanaan seri A platform investasi Ajaib.

Beberapa investor lain juga turut andil dalam pendanaan Pinhome, di antaranya Goodwater Capital, Insignia Ventures Partners, dan Global Founder Capital selaku unit investasi milik Rocket Internet.

Ketika dihubungi DailySocial, pihak Pinhome enggan memberikan tanggapan terkait pendanaan. Mereka hanya menyampaikan saat ini fokus utamanya meningkatkan jumlah listing dan memperluas kerja sama dengan stakeholder di bidang properti.

Selain itu, mereka juga mengatakan tengah gencar melakukan ekspansi untuk layanan on-demand Pinhome Home Serivice. Saat ini layanan tersebut sudah bisa digunakan di 14 kota termasuk Jabodetabek, Bandung, Malang, Sleman, Sidoarjo, dan Surabaya. Pengguna bisa mengaksesnya melalui fitur  GoService di aplikasi Gojek.

Diferensiasi layanan

Didirikan oleh CEO Dayu Dara Permata dan CTO Ahmed Aljunied sejak tahun lalu, Pinhome hadir dengan tujuan memfasilitasi transaksi properti agar lebih mudah, cepat, dan transparan dengan bantuan teknologi.

Dalam sebuah kesempatan wawancara Dara menjelaskan, “Pinhome sangat berbeda, kami adalah sebuah platform online yang memfasilitasi interaksi antara pemilik, pembeli, dan agen properti. Sebagai pemilik properti akan sangat dimudahkan karena ke depannya kami akan memiliki akses ke ratusan ribu agen yang siap membantu memasarkan propertinya.”

Di Indonesia sendiri, layanan proptech cukup berkembang pesat. Beberapa pemain, khususnya dengan fitur listing, mendapati traksi yang cukup mengesankan. Selain itu beberapa model bisnis lain juga mulai hadir di lanskap digital, seperti layanan pembiayaan.

Startup proptech di Indonesia
Startup proptech di Indonesia, data per akhir 2019

 

Sementara di kancah regional, persaingan makin mengerucut di dua grup besar, yakni PropertyGuru (unitnya di Indonesia: Rumah.com dan Rumahdijual.com) dan 99.co (sempat mengakuisisi Urbanindo). 99.co juga menjalin kerja sama strategis dengan REA Group, yang sebelumnya terlebih dulu akuisisi iProperty — termasuk di dalamnya platform Rumah123 di Indonesia.

Namun dengan layanan yang lebih spesifik dan menekankan pada hal-hal kultural, startup lokal seperti Pinhome, Travelio, Mamikos, Rukita, dan sebagainya mencoba memenangkan pasar lokal.

Application Information Will Show Up Here

Gandeng Gojek, Pinhome Luncurkan Layanan “On-Demand” untuk Jasa Kebersihan

Sebagai bentuk komitmen untuk mempermudah akses dalam mendapatkan jasa kebersihan properti yang dimiliki oleh pengguna, platform proptech Pinhome menghadirkan Pinhome Home Service dan memperluas jangkauan layanannya melalui aplikasi Gojek.

Kepada DailySocial, Head of Marketing & Project Partnership Pinhome Dani Budianto mengungkapkan, Pinhome Home Service merupakan produk baru dari Pinhome yang bermitra dengan GoService dalam menawarkan layanan pembersihan, cuci mobil, hingga cuci AC untuk membantu menjaga kebersihan dan lingkungan kerja yang aman — baik di rumah atau di kantor.

“Layanan Pinhome Home Service sudah tersedia di aplikasi GoService mulai bulan Januari 2021. Namun, hingga kini Pinhome Home Service belum melakukan press realese dikarenakan ekspansi wilayah yang dapat dijangkau oleh Pinhome Home Service dilakukan secara bertahap.”

Saat ini layanan Pinhome Home Service baru terbatas di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Cara Kerja Pinhome Home Service yaitu, sebagai platform yang mempertemukan antara penyedia jasa yang kredibel dengan pengguna melalui menu GoService di aplikasi GoJek. Mengingat luasnya pengguna aplikasi GoJek, hal ini sangat memudahkan bagi Pinhome Home Service untuk dapat menghubungkan pengguna dengan penyedia jasa yang dibutuhkan.

Untuk memastikan kualitas, Pinhome mengenakan syarat yang cukup ketat dalam menerima mitra. Termasuk dilengkapi dengan sertifikasi dan pelatihan yang diberikan oleh Mitra Bisnis Pinhome. Proses pelayanan mengedepankan protokol kesehatan 4P (Pengecekan berkala, Perlengkapan pelindung, Proses aman, Pencegahan dan pengawasan) dari Pinhome Home Service serta protokol J3K dari Gojek.

Geliat layanan on-demand untuk jasa kebersihan mulai tampak kembali seiring dengan awareness masyarakat untuk menjaga kebersihan. Terbaru, KliknClean menggandeng Bukalapak untuk sediakan layanan serupa melalui aplikasi. Saat ini sudah bisa diakses pengguna di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Sebelumnya JD.id juga mulai masuk ke segmen bisnis ini melalui JD Life, menghadirkan kanal khusus untuk menghubungkan penyedia jasa dengan pengguna.

Menampung mantan mitra GoLife

Pinhome Home Service bekerja sama dengan Gojek melalui Third-Party Platform (3PP). Sebelumnya CEO Pinhome Dayu Dara Permata pernah menjabat sebagai Sr.VP GO-JEK, Head of Lifestyle & Commerce Product Group, dan memiliki pengalaman membangun layanan GoLife yang resmi ditutup semua layanan pada awal tahun 2020 lalu.

Layanan Pinhome Home Service hadir pertama kali pada masa pandemi Covid-19. Kehadiran Pinhome Home Service juga diharapkan dapat memberikan dampak sosial yang positif juga beriringan dengan bangkitnya perekonomian masyarakat dengan cara membantu mitra penyedia jasa bertemu dengan pengguna jasa.

“Pinhome Home Service membuka kesempatan bermitra termasuk kepada mantan mitra GoLife untuk bergabung, di mana para Rekan Jasa mitra Pinhome Home Service adalah para penyedia layanan yang ahli di bidangnya dengan pengalaman kerja yang memenuhi syarat, dilengkapi dengan sertifikasi terpercaya, dan menerima pelatihan memadai yang diberikan oleh Mitra Bisnis Pinhome Home Service,” kata Dani.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

[Where Are They Now] Apa Kabar Lima Penggiat Startup Ini

Dalam waktu lima tahun terakhir banyak perubahan yang terjadi di dunia startup Indonesia. Merger dan akuisisi, pivot bisnis, pergantian posisi pimpinan, dan tutupnya startup mewarnai dinamika ini.

Beberapa orang yang menjadi pimpinan di suatu tempat kemudian memutuskan untuk mundur dan mendirikan startup baru. Berikut ini rangkuman informasi terkini beberapa penggiat startup yang tetap aktif di ekosistem ini.

Razi Thalib

Berada di bawah bendera PT Cinta Sukses Makmur, Setipe didirikan oleh Razi Thalib akhir tahun 2013. Di tahun 2017 Setipe mengumumkan pihaknya telah bergabung dengan Lunch Actually Group Singapura. Setipe menjadi unit bisnis di bawah kelolaan Lunch Actually Group dan Razi memimpin operasional Lunch Actually Group di Indonesia.

Setelah beberapa waktu mengelola Lunch Actually, Razi kemudian bergabung mendirikan RevoU. RevoU adalah platform pendidikan online yang mendorong individu mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk meluncurkan karier yang sukses di bidang teknologi.

I have always been passionate about education. Dulu pernah terlibat bantu kembangkan Indonesia Mengajar. Setelah exit dari Setipe/Lunch Actually di awal tahun lalu, saat melakukan consulting sekaligus mencari next thing I wanted to focus on, kebetulan diajak ketemuan sama Matteo [rekan eks Zalora] dan ngobrol-ngobrol tentang ide RevoU. The rest is history,” kata Razi kepada DailySocial.

Razi menambahkan, saat bekerja di Zalora dulu dirinya melihat kesulitan untuk menemukan talenta di bidang teknologi. Khususnya di bidang yang dikuasai Razi secara personal, yaitu Product dan Marketing, startup kebanyakan harus merekrut anak muda yang cerdas untuk kemudian diberikan pelatihan.

“Setelah saya cek perkembangan mereka yang dulu gabung di tim saya, senang banget melihat mereka sudah menjadi some of the leading digital marketing professionals in the region. That experience inspires how we teach at RevoU and also our expectations of graduates when they get into the workforce,” kata Razi.

Daniel Tumiwa

Sosok yang satu ini sudah lama malah melintang di industri startup. Selain di startup e-commerce, Daniel Tumiwa juga aktif di Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) sebagai Chairman pertamanya. Tahun 2017 Daniel mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO OLX Indonesia.

Setelah meninggalkan OLX, Daniel disibukkan dengan startup adtech yang bernama Adsvokat. Daniel mendapatkan inspirasi mengembangkan memberdayakan medium tradisional dengan memanfaatkan teknologi. Setelah berjalan selama 11 bulan, startup ini tak lagi dilanjutkan.

Saat ini Daniel mengurusi platform e-learning Udemy for Government. Marketplace edtech asal Amerika Serikat Udemy meresmikan kehadirannya di Indonesia awal tahun 2019 lalu. Udemy berisi konten edukasi yang mengarah ke pengembangan karier profesional dan pengayaan pribadi.

Alex Rusli

Nama Alex Rusli dikenal saat dirinya menjabat sebagai Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo. Banyak inovasi teknologi yang dilahirkan saat dirinya memimpin Indosat, namun akhirnya kebanyakan layanan ini ditutup dan Indosat kembali fokus sebagai operator.

Tahun 2017 Alex mundur dari jabatannya. Dirinya kemudian disibukkan dengan kegiatan baru, termasuk Chairman iflix Indonesia dan Co-founder dan Direktur Digiasia Bios, sebuah holding startup yang didirikannya. Alex juga terlibat sebagai komisaris di tiga perusahaan (Hermina, Linknet, Unilever) dan menjadi angel investor di beberapa perusahaan.

Dayu Dara Permata

Dayu Dara Permata kita kenal ketika menggawangi kelahiran GoLife. Layanan ini sempat mewarnai diversifikasi produk Gojek, namun sayangnya harus ditutup tahun ini seiring dengan meredupnya efektivitas bisnis sejak akhir tahun lalu.

Lepas dari Gojek, Dayu mengembangkan startup baru yang menyasar sektor properti (proptech). Bersama Ahmed Aljunied, Pinhome didirikan untuk memfasilitasi transaksi properti agar lebih mudah, cepat, dan transparan dengan bantuan teknologi. Kepada DailySocial Dayu mengklaim Pinhome bukanlah sebuah property house atau marketplace.

“Pinhome sangat berbeda. Kami adalah sebuah platform online yang memfasilitasi interaksi antara pemilik, pembeli, dan agen properti. Sebagai pemilik properti akan sangat dimudahkan karena ke depannya kami akan memiliki akses ke ratusan ribu agen yang siap membantu memasarkan propertinya.”

Brata Rafly

Brata Rafly sudah cukup lama berkecimpung di dunia teknologi Indonesia, termasuk bekerja di Microsoft, Yahoo dan Intel. Tahun 2015 Brata resmi menjabat sebagai CEO Dimo. Dimo bergerak di layanan sistem pembayaran berbasis kode QR dengan jargonnya Pay by QR.

Lepas dari Dimo, Brata kemudian menjabat sebagai CEO Finfleet. Finfleet adalah bentuk pivot dari Etobee, sebuah startup marketplace logistik.

Finfleet menempatkan diri sebagai startup yang bergerak di logistik dengan layanan khusus jasa keuangan, dengan model bisnis B2B2C. Jenis layanannya mulai dari verifikasi konsumen, pengiriman produk keuangan seperti kartu debit dan kredit, pembayaran dan pick up (dokumen, COD, mobile ATM) dan akuisisi konsumen (jual produk keuangan).

Pinhome Proptech to Digitize Interaction Process in Property Transactions

Pinhome provides services to property owners/agents and buyers. Founded by CEO Dayu Dara Permata and CTO Ahmed Aljunied, they found some unsolved issues for businesses in the ecosystem. Therefore, Pinhome aims to accommodate property transactions as easier, faster, and transparent with the technology support.

Dayu revealed to DailySocial, Pinhome is not a property house, nor is it a marketplace. “Pinhome is very different, we are an online platform that facilitates interaction between owners, buyers and property agents. As property owners, it will benefit them for we will have access to hundreds of thousands of agents who are ready to help market their properties in the future.”

As a prospective buyer, Pinhome is ready to escort the transaction process, from the beginning to the contract process. As for fellow agents, the profits will not only help market the property they represent but more than that, they will provide access to millions of other properties.

“Currently, the company is still focused on creating value for users. Pinhome, through the platform, will provide a lot of conveniences both for property owners, for potential buyers, partner agents, to our partners such as banks, contractors, and others. Along with the company’s value, get revenue from revenue sharing among stakeholders involved in property transactions,” Dayu said.

Partnership with BNI Sharia

As a newcomer, Pinhome aspired to collaborate with hundreds of thousands of property agents throughout Indonesia. To date, the platform has been available in big cities in Indonesia. Furthermore, the company wants to provide the best property transaction experience in all cities in Indonesia inclusively.

One of the strategic steps launched by Pinhome is a partnership with BNI Syariah. Through this collaboration, they are targeting more potential customers, especially in the millennial segment for the Pinhome platform focuses on online transactions.

In this partnership, BNI Syariah provides housing ownership financing facilities (BNI Griya iB Hasanah) for people who want to have housing in accordance with sharia principles. There are several residential options, namely houses, apartments, office shophouses (shophouses) and shophouses.

“We hope this collaboration can ultimately have a positive impact on our consumers, where they have the freedom to choose the type of financing that suits them. Therefore, we have conventional and sharia financing options,” Dayu said.

Currently, Pinhome has established partnership with several banking institutions. However, partnership with BNI Syariah became very special, because this is the first collaboration with sharia-based banking. This year, there are several targets to achieve, including the number of property listings, fellow property agents, and partners.

“In addition, we will continue to complete the Pinhome system. This is certainly to provide the best service to all Pinhome customers, both owners, buyers, agents, and all our partners,” Dayu said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Layanan Proptech Pinhome Ingin Digitalkan Proses Interaksi dalam Transaksi Properti

Platform proptech Pinhome mulai menghadirkan layanan kepada pemilik/agen properti dan pembeli. Didirikan oleh CEO Dayu Dara Permata dan CTO Ahmed Aljunied, mereka melihat saat ini masih ada hambatan yang dialami oleh pelaku bisnis di ekosistem tersebut. Dengan alasan tersebut, Pinhome didirikan dengan tujuan memfasilitasi transaksi properti agar lebih mudah, cepat, dan transparan dengan bantuan teknologi.

Kepada DailySocial Dayu mengungkapkan, Pinhome bukanlah sebuah property house, juga bukan sebuah marketplace“Pinhome sangat berbeda, kami adalah sebuah platform online yang memfasilitasi interaksi antara pemilik, pembeli, dan agen properti. Sebagai pemilik properti akan sangat dimudahkan karena ke depannya kami akan memiliki akses ke ratusan ribu agen yang siap membantu memasarkan propertinya.”

Sebagai calon pembeli, Pinhome siap mengawal sepanjang proses transaksi, mulai dari kontak awal hingga proses akad. Sedangkan bagi rekan agen keuntungannya tidak hanya akan membantu memasarkan properti yang diwakilinya tapi lebih dari itu, mereka akan memberikan akses ke jutaan properti lainnya.

“Saat ini perusahaan masih fokus dalam menciptakan value bagi pengguna. Pinhome melihat bahwa melalui platform yang dihadirkan akan memberikan banyak sekali kemudahan baik bagi pemilik properti, bagi calon pembeli, rekan agen, hingga partner kami seperti bank, kontraktor dan lainnya. Seiring dengan value perusahaan, mendapatkan revenue dari bagi hasil antara stakeholder yang terlibat dalam transaksi properti,” kata Dayu.

Kerja sama dengan BNI Syariah

Meskipun usianya masih belia, Pinhome memiliki aspirasi menjalin kerja sama dengan ratusan ribu agen properti di seluruh Indonesia. Saat ini platform Pinhome sudah ada di kota-kota besar di Indonesia. Ke depannya, perusahaan juga ingin memberikan pengalaman transaksi properti terbaik di semua kota di Indonesia secara inklusif.

Salah satu langkah strategis yang telah dilancarkan oleh Pinhome adalah kerja sama yang terjalin dengan BNI Syariah. Melalui kolaborasi ini, mereka menargetkan untuk dapat menjangkau lebih banyak calon konsumen terutama di segmen milenial karena platform Pinhome yang fokus di transaksi melalui online.

Dalam kemitraan tersebut, BNI Syariah menyediakan fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah (BNI Griya iB Hasanah) bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian sesuai dengan prinsip syariah. Ada beberapa pilihan hunian yaitu rumah, apartemen, ruko kantor (rukan) dan ruko.

“Kami berharap dengan kerja sama ini pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi konsumen kami, di mana mereka memiliki kebebasan untuk memilih jenis pembiayaan yang sesuai dengan keinginan. Jadi kami memiliki pilihan pembiayaan konvensional dan juga syariah,” kata Dayu.

Saat ini Pinhome telah menjalin kerja sama dengan beberapa institusi perbankan. Namun kerja sama dengan BNI syariah menjadi sangat istimewa, karena ini merupakan yang pertama bagi Pinhome dengan perbankan berbasis syariah. Tahun ini ada beberapa target yang ingin dicapai oleh Pinhome, di antaranya adalah meningkatkan jumlah properti listing, rekan agen properti, serta mitra.

“Selain itu tentu saja kami akan terus menyempurnakan sistem Pinhome itu sendiri. Hal ini tentunya tidak lain agar kami dapat memberikan layanan terbaik kepada seluruh konsumen Pinhome, baik pemilik, pembeli, agen, serta seluruh partner kami,” kata Dayu.

Application Information Will Show Up Here