Demi Pertahankan Posisi Pasar, Indosat Ooredoo Buka Lagi Wacana Akuisisi Operator Lain

PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) baru saja menunjuk Chris Kanter sebagai Direktur Utama menggantikan posisi Joy Wahjudi yang mengundurkan diri beberapa waktu lalu. Chris menyampaikan keinginannya untuk mengakuisisi perusahaan telekomunikasi lain dengan alasan mempertahankan posisi pasar Indosat atau bahkan melampauinya.

“Konsolidasi adalah keharusan. Tapi ini bukan berarti kami sudah diskusi dengan operator lain. Untuk menjadi yang terkuat nomor dua ya kami harus mengambil,” ujar Chris.

Sejauh ini belum ada informasi mengenai perusahaan telekomunikasi mana yang akan diakusisi Indosat atau informasi . Rencana Indosat ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu dan bahkan sudah ada permintaan untuk akuisisi dari direksi sebelumnya ketika Chris masih menjabat sebagai Komisaris Indosat. Namun menurut Chris saat ini belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai akuisisi ini.

“Dua tahun lalu, waktu jadi komisaris memang ada permintaan merger akuisisi,” jelasnya.

Chris juga menyebutkan Ooredoo sebagai pemegang saham mayoritas Indosat sudah memiliki cukup uang yang memungkinkan perusahaan mengakuisisi operator telekomunikasi lain. Ia memperkirakan belanja modal (capital expenditure / capex) Indosat Ooredoo bisa mencapai $2 miliar atau setara dengan Rp30 triliun selama dua tahun ke depan, yang artinya belanja modal Indosat per tahun bisa menyentuh angka Rp15 triliun. Ia optimis pemegang saham bakal menyetujui besaran belanja modal tersebut.

“Saya ini diminta. Jadi, kenapa saya pusing kalau tidak ada komitmen (dari pemegang saham),” ujar Chris.

Melihat konstelasi bisnis telekomunikasi saat ini, potensi M&A yang bisa terjadi adalah dengan Tri dan XL Axiata. Kedua perusahaan tersebut, di beberapa kesempatan, juga tidak menampik soal kemungkinan konsolidasi.

Chris akan memimpin manajemen Indosat Ooredoo menuju transportasi dengan fokus pada people, process, dan business dengan tetap disesuaikan dengan tantangan, kompetisi, dinamika pasar dan tren teknologi. Manajemen baru juga diharapkan bisa menjadi motor penggerak perusahaan untuk bergerak lebih cepat saat mengeksekusi berbagai rencana strategis dan target perusahaan ke depan.

Platform Panel ID Digitalkan Proses Tanya Jawab untuk Sebuah Acara

Interaksi aktif antara peserta dan narasumber, biasanya terlihat langsung saat sesi Q&A (tanya jawab). Sebab pada sesi itu peserta bisa menanyakan banyak hal secara rinci terkait topik yang sedang dibahas. Jawaban pun akan langsung terjawab oleh pembicara dari berbagai sudut pandang.

Akan tetapi tidak sedikit dari mereka yang malu untuk menanyakannya secara langsung, sehingga pertanyaan yang muncul tidak berbobot. Permasalahan inilah yang ingin diatasi oleh Panel ID. Startup dengan lima orang anggota tim dari Surabaya dan Malang ini ingin membantu pihak Event Organizer (EO) untuk mengumpulkan pertanyaan bahkan saat seminar baru dimulai guna efisienkan sesi Q&A.

Haris Aji, Founder Panel ID, mengatakan ide awal mendirikan Panel ID dimulai sejak akhir tahun lalu. Pada saat itu, dirinya masih bekerja sebagai penyelenggara EO. Dia melihat kurangnya interaksi pertanyaan dari peserta kepada pembicara dalam tiap acara seminar.

Kalau ada pun, pernyataan yang dilontarkan sering kali kurang berbobot. Peserta pada akhirnya memilih untuk menemui langsung narasumber setelah acara selesai. Kejadian ini bila ditelusuri lebih dalam terjadi karena peserta lebih nyaman untuk menuliskan pertanyaan daripada mengucapkan secara langsung dengan mengangkat tangan di hadapan peserta lainnya.

“Fitur-fitur yang disediakan Panel ID diharapkan bisa jadi jembatan untuk EO agar seminar bisa berjalan lebih efisien dan paperless. Mereka bisa mendapat feedback dari hasil seminar,” terang Haris kepada DailySocial, Senin (7/11).

(ki-ka) Founders Panel ID Harisyah Agam dan Haris Aji dalam acara di TV lokal / Panel ID
(ki-ka) Founders Panel ID Harisyah Agam dan Haris Aji dalam acara di TV lokal / Panel ID

Dalam penggunaannya, pihak EO yang sudah bekerja sama dengan Panel ID akan mendapat link panel khusus untuk dibagikan ke peserta saat seminar dimulai. Panel ID juga memberikan passcode khusus bertujuan untuk menyaring pertanyaan dari orang-orang yang tidak berkepentingan.

Secara real time, peserta sudah bisa mengajukan pertanyaan kepada pembicara sebelum sesi Q&A. Mereka pun bisa melakukan voting pada pertanyaan yang masuk, bila pertanyaannya relevan dengan penanya sebelumnya.

Pertanyaan dengan voting tertinggi kemungkinan besar akan dijawab terlebih dalu oleh pembicara. Seluruh pertanyaan akan tercatat dan data penanya akan terekam otomatis, bahkan pertanyaan bisa terpajang di akun media sosial penanya. Pihak EO juga bisa melakukan survei dan bisa terespons secara langsung apabila ada feedback membangun yang masuk.

Panel ID, sambung Haris, masih berbentuk situs. Ke depannya, pihaknya akan terus mengembangkan potensi lainnya untuk mendukung kebutuhan seminar. Salah satunya, peserta bisa mendapatkan slide presentasi dari pembicara tanpa harus mengambil foto per slide.

“Untuk itu, kami masih melakukan validasi dan riset pasar lebih dalam apakah kebutuhan di sana besar. Kami juga masih mempertimbangkan apakah perlu dibuat aplikasi Panel ID, kemungkinannya ada kebutuhan juga di situ.”

Sementara ini, Panel ID sudah bekerja sama dengan penyelenggara EO yang mengadakan acara Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital dan Pesta Wirausaha Nasional 2017 diadakan oleh Komunitas Tangan di Atas.

Layanannya pun masih digratiskan, mengingat produk Panel ID baru diresmikan pada pertengahan tahun ini. Panel ID juga berencana untuk memulai proses monetisasi pada akhir tahun ini. Nantinya, pihak EO akan ditawarkan beberapa paket dengan fitur yang berbeda sesuai kebutuhan masing-masing.

iBunda Akomodasi “Curhat” Anak Muda Tentang Percintaan, Pertemanan, dan Keluarga

AMPlified Digital Media Production meluncurkan situs iBunda sebagai wadah mencurahkan isi hati dan problem sehari-hari. Situs ini diluncurkan tanggal 14 Februari 2015 lalu dalam versi beta. iBunda ditujukan sebagai wadah bagi anak muda menumpahkan curahan hati (curhat) mereka. Ketimbang curhat tidak ada juntrungannya di media sosial, melalui forum ini pengguna akan mendapatkan tanggapan berupa solusi. iBunda juga memiliki beberapa artikel yang mengangkat isu yang dekat dengan keseharian, seperti percintaan, pertemanan, hingga keluarga.

Continue reading iBunda Akomodasi “Curhat” Anak Muda Tentang Percintaan, Pertemanan, dan Keluarga

Kriuq.com: Ask, Answer, and Share Content

You might have known Quoraearlier this year became one of the most popular service in such a short time in Indonesia.

If Quora didn’t get much continuous adoption from Indonesian users, one of them is because the strict service and the usage of English on their website. You can try one of the projects developed by Mufti Ali called Kriuq.com. The service is quite similar with what Quora has to offer but with several loose regulations and Bahasa Indonesia usage.

Kriuq.com is developed by Mufti Ali since January and became some sort of weekend project. Ali said, Kriuq is a media to discuss, users can ask or answer questions or share content that can be commented by other users. The questions asked can be aimed to public or to certain user. You can also follow other users to add your relations in Kriuq.

Continue reading Kriuq.com: Ask, Answer, and Share Content

Kriuq.com: Tanya, Jawab dan Bagikan Konten

Anda mungkin sudah mengenal Quora, yang awal tahun ini sempat menjadi salah satu layanan populer dalam waktu singkat di Indonesia.

Jika Quora kurang mendapatkan adopsi pengguna Indonesia yang berkelanjutan, salah satunya dikarenakan peraturan yang ketat serta penggunaan bahasa Inggris pada layanan mereka, Anda bisa mencoba salah satu project yang dikembangkan oleh Mufti Ali yaitu Kriuq.com. Layanan Kriuq memang mirip dengan apa yang ditawarkan oleh Quora namun dengan beberapa kelonggaran peraturan serta penggunaan bahasa yang tentunya dikhususkan untuk pengguna Indonesia.

Continue reading Kriuq.com: Tanya, Jawab dan Bagikan Konten

Twitter Akuisisi Tim Dibalik Fluther.com

Twitter kembali melakukan akuisisi, kali ini giliran tim dibalik layanan Fluther.com yang bergabung ke tim Twitter.

Fluther.com merupakan situs Q&A yang menyediakan fasilitas dengan memberikan jawaban bagi para pengguna yang mengajukan pertanyaan langsung dari orang, bukan dari mesin. Pengguna yang mengajukan pertanyaan di situs mereka akan diarahkan pada orang lain yang mau membantu memberi jawaban.

Akuisisi yang dilakukan Twitter atas Fluther adalah akuisisi tim (talent) yang bekerja mengembangkan layanan Fluther.com jadi tidak termasuk produk Fluther sendiri. Ada 4 orang developer serta satu orang desainer yang kini bergabung dengan tim di Twitter.

Continue reading Twitter Akuisisi Tim Dibalik Fluther.com

Ask.com Hentikan Layanan Pencarian Mereka

Tengah minggu kemarin muncul berita yang mengatakan bahwa ‘korban’ dari layanan ‘raksasa’ Google bertambah, kini ‘korbannya’ adalah Ask.com, sebuah layanan mesin pencari veteran yang telah muncul sejak tahun 1996.

Ask.com atau yang dulu dikenal sebagai Ask Jeeves diakuisisi oleh perusahaan InterActiveCorp (IAC) pada tahun 2005. Pada awal kemunculannya Ask.com/Ask Jeeves menyediakan layanan yang memberikan fasilitas pada pengunanya untuk bertanya dan mendapatkan jawaban yang relevan.

Pada perkembangannya, Ask Jeeves melakukan pengubahan nama menjadi hanya Ask.com dan menyediakan layanan pencarian yang lebih lengkap, tidak hanya layanan model Q&A saja, termasuk memberikan layanan hasil pencarian yang berhadapan langsung dengan layanan Google.

Seperti yang dituliskan Bloomberg, Ask.com akhirnya menyerah dari keperkasaan Google dan akan menghentikan pengembangan layanan mesin pencari berdasarkan algoritma mereka dan akan berfokus pada penyediaan layanan Q&A, termasuk juga pemberhentian karyawan serta penutupan kantor di Edison, New Jersey dan Hangzhou, China. Ask.com berada pada posisi 6, sedangkan Google menguasai pangsa pasar (U.S.), Ask.com hanya menguasai kurang dari 2% pangsa pasar.

Continue reading Ask.com Hentikan Layanan Pencarian Mereka

Quora Siap Digunakan Oleh Publik

Aplikasi yang menyediakan layanan Question & Answers, Quora, telah dirilis untuk publik, setelah sebelumnya hanya bisa digunakan oleh kalangan tertentu, kini siapapun bisa mulai menggunakan layanan ini.

Quora menyediakan layanan pertanyaan dan jawaban (Q&A) dari pengguna lain yang dikumpulkan, di-edit dan dikelompokkan secara kolaborasi. Pengguna yang ingin berpartisipasi harus menyertakan foto profil serta nama asli mereka.

Continue reading Quora Siap Digunakan Oleh Publik

Tumblr ‘Mengikuti’ Formspring.me, Menambah Aplikasi Q&A

tumblrBaru lewat satu hari setelah artikel DailySocial yang membahas Formspring.me, kini salah satu aplikasi lain yang mencoba membuat aplikasi serupa muncul. Tidak tanggung-tanggung, aplikasi yang kini menjadi trend blogging gaya baru Tumblr mengimplementasikan aplikasi yang mirip dengan yang ada di Fromspring.me. Meniru? Masih bisa diperdebatkan memang apakah Tumblr meniru atau tidak, tapi pastinya ini mengindikasikan bahwa format aplikasi Q&A mulai memberi efek pada para startup lainnya.

Continue reading Tumblr ‘Mengikuti’ Formspring.me, Menambah Aplikasi Q&A