Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Game Balap Baru EA, Need for Speed Heat

Populer di era 90-an, EA telah merilis lebih dari 20 permainan Need for Speed dalam rentang waktu dua dekade, dan pengerjaannya dilakukan oleh tim developer berbeda. Publisher juga pernah melepas beberapa spin-off, lalu melakukan reboot di tahun 2015 dengan maksud mengembalikan kejayaan seri ini. Namun mungkin, kenangan manis Underground dan Most Wanted merupakan yang paling melekat di ingatan kita.

Absen selama dua tahun selepas perilisan Payback, Electronic Arts baru saja mengumumkan game terbaru di seri NFS. EA memberinya judul Need for Speed Heat, dan permainan ini mencoba mewariskan konsep yang dahulu disajikan Most Wanted. NFS Heat menyuguhkan kembali dunia yang terbuka luas serta aksi kebut-kebutan melawan ‘otoritas nakal’.

Sejujurnya, arahan seperti ini sudah berkali-kali diusung Need for Speed, maka dari itu developer Ghost Games menerapkan twist menarik pada gameplay-nya. Di siang hari, Anda dapat menjelajahi berbagai lokasi di Palm City dan berpartisipasi di kompetisi Speedhunter Showdown, kemudian mengumpulkan uang buat membeli kendaraan baru serta melakukan modifikasi. Di malam hari, Anda dipersilakan untuk ikut serta dalam ajang balapan liar. Dan di sinilah bagian terunik dari Heat.

Dengan mengikuti kontes ilegal di malam hari, Anda bisa mengumpulkan ‘mata uang’ berbeda: Rep. EA belum menjelaskan lebih rinci apa yang dapat Anda lakukan dengan Rep, tapi saya menduga, Rep memungkinkan kita membuka konten khusus yang tak bisa diakses oleh uang biasa – boleh jadi berupa upgrade atau modifikasi tak resmi. Namun kesempatan menarik ini juga memiliki resiko.

Di malam hari, para polisi nakal berpatroli dan membuat situasi jadi lebih rumit. Mereka siap melakukan pengejaran, dan jika tertangkap, maka uang dan aset Anda akan disita. Prediksi saya, para penegak hukum tidak hanya sekadar mengejar, tetapi juga menggunakan sejumlah perlengkapan serta taktik penyergapan demi menghentikan kendaraan. Bahkan boleh jadi aksi mereka turut dibantu helikopter seperti di Need for Speed Most Wanted.

Electronic Arts berencana untuk memublikasikan trailer gameplay Need for Speed Heat di acara Gamescom Cologne 2019 yang dimulai tanggal 20 Agustus nanti. Kemungkinan besar, publisher juga akan memanfaatkan momen itu buat menyingkap detail lebih jauh mengenai game. Lewat Heat, EA dan Ghost Games menjanjikan ‘keleluasaan berekspresi melalui kustomisasi, budaya otomotif urban, serta narasi seru’.

Need for Speed Heat dijadwalkan untuk meluncur di PC, PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 8 November 2019. Sedikit info: Ghost Games adalah tim yang bertanggung jawab dalam pembuatan NFS Rivals, Payback dan reboot Need for Speed.

Via Polygon.

Codemasters Umumkan Sekuel DiRT Rally untuk PS4, Xbox One, dan PC

DiRT Rally yang pertama kali dirilis pada tahun 2015 mendapat sambutan luar biasa dari para kritikus maupun para penggemar. Keputusan Codemasters selaku developer untuk fokus pada simulasi balap reli yang realistis berbuah manis. Meski pada akhirnya DiRT Rally menjadi game yang cukup sulit dipelajari, mereka yang menyukai reli akan merasa benar-benar seperti berada di rumah.

DiRT Rally mendapat hujan pujian di berbagai media. Situs otomotif Top Gear, misalnya, menyebut bahwa DiRT Rally akan membuat Anda merasa seperti maniak rally profesional. Game ini juga disebut-sebut sebagai game bertema reli terbaik di PS4, bahkan terbaik sepanjang masa. Tiga tahun kemudian, Codemasters akhirnya mengumumkan keberadaan sebuah sekuel berjudul DiRT Rally 2.0.

DiRT Rally 2.0 | Screenshot 1
DiRT Rally 2.0 | Sumber: Gematsu

Sama seperti game sebelumnya, DiRT Rally 2.0 tetap akan fokus pada simulasi balap mobil bernuansa realistis. Memang hasil akhirnya pasti sangat menantang bagi para gamer. Namun desainer DiRT Rally 2.0, Ross Gowing, berkata bahwa mereka tidak takut membuat game yang sulit karena memang pada kenyataannya balap reli itu sangat sulit. Ia ingin para gamer merasakan adrenalin yang sama seperti kondisi lapangan sesungguhnya.

“Komunitas kami yang bergairah dan berwawasan luas telah membantu kami menjadikan DiRT Rally judul yang spesial. Kami telah bekerja bersama sebagian komunitas itu, juga dengan sekelompok pembalap reli sungguhan untuk memastikan bahwa kami memenuhi standar tinggi mereka,” demikian kata Ross Gowing, dilansir dari Gematsu.

DiRT Rally 2.0 | Screenshot 2
DiRT Rally 2.0 | Sumber: Gematsu

DiRT Rally 2.0 menghadirkan enam lokasi reli menantang dari seluruh dunia, serta segudang pilihan mobil balap dari dunia reli kuno maupun modern. DiRT Rally 2.0 juga didapuk menjadi game resmi FIA World Rallycross Championship (World RX), sehingga mereka dapat menampilkan mobil-mobil yang tampil di World RX 2018 serta delapan sirkuit resmi ajang kompetisi tersebut.

Semua pembeli yang melakukan pre-order akan mendapat bonus mobil berupa Porsche 911 RGT Rally Spec. Tersedia pula DiRT Rally 2.0 Deluxe Edition, berisi dua season pass untuk konten sirkuit dan mobil tambahan serta berbagai macam bonus in-game lainnya.

DiRT Rally 2.0 akan dirilis pada tanggal 26 Februari 2019 untuk PS4, PC, dan Xbox One. Tapi versi Deluxe Edition akan terbit sedikit lebih cepat, yaitu pada tanggal 22 Februari 2019.

Sumber: Gematsu.

Project CARS 2 vs. Forza Motorsport 7 vs. Gran Turismo Sport, Siapa Jawaranya?

Bulan Oktober merupakan momen berlangsungnya kompetisi besar antara tiga franchise permainan simulasi balap raksasa: game ke-10 di seri Forza, permainan Gran Turimo pertama untuk console current-gen Sony, serta tim pendatang baru yang dahulu pernah menggarap Need for Speed: Shift. Pertarungan ketiganya dimulai saat Gran Turismo Sport meluncur pada tanggal 17 Oktober kemarin.

Tentu saja tiap penggemar racing simulator punya preferensi berbeda. Masing-masing franchise punya fans setianya sendiri, dan saya memahami hal itu. Namun bagaimana dengan Anda yang baru ingin mencicipi genre ini? Siapa yang terbaik di antara tiga judul tersebut? Untuk memperoleh informasi paling tidak bias, kita perlu menengok data statistik dari situs agregat review seperti OpenCritic.

 

Gran Turismo Sport

Untuk sementara, Gran Turismo Sport memperoleh skor rata-rata 77 dari 100 berdasarkan 11 ulasan. Mayoritas reviewer mengapresiasi gameplay-nya yang betul-betul terhidang layaknya simulasi sejati, sehingga tiap kendaraan terasa unik dan memiliki karakteristik berbeda. Selain itu, proses utak-atik dan kustomisasinya tidak rumit, memungkinkan pemain bisa segera menikmati balapan.

Meski demikian, para pengulas punya pendapat senada soal minimnya konten. Mode single-player GT Sport malah menyerupai Gran Turismo versi PSP, bahkan memaksa Anda online buat mengakses Driving School, Mission Mode dan Circuit Mode. Grafisnya sendiri cukup baik, tapi bukan yang terbaik di antara para rivalnya. Salah satu media bilang bahwa Gran Turismo Sport kadang terasa seperti memainkan game racing lawas dengan visual next-gen.

 

Project CARS 2

Skor rata-rata Project CARS 2 lebih tinggi dari Gran Turismo Sport, memperoleh 82 dari 100 berdasarkan ulasan 65 media. Hal yang paling banyak dikeluhkan reviewer adalah masalah teknis: dari mulai perspektif kokpit yang ‘kurang natural’ hingga terkait AI. Game juga kurang bersahabat bagi kalangan pemula karena proses belajarnya cukup sulit. Namun mereka mengakui Project CARS 2  merupakan game sempurna buat para pecinta otomotif.

Permainan menyuguhkan banyak sekali kategori balapan, dan di sekuelnya ini, developer memperbaiki banyak kekurangan yang ada pada pendahulunya dan memastikan kontennya lebih kaya. “Project CARS 2 ialah simulasi balap serius untuk para pembalap serius,” begitu kata PC Gamer.

 

Forza Motorsport 7

Dari sisi skor, Forza Motorsport 7 merupakan game racing simulation terbaik di tahun 2017. Nilainya berada dua poin di atas Project CARS 2. Secara keseluruhan, reviewer memuji kecantikan grafisnya – walaupun dinikmati dari console Xbox One sekalipun. Lalu, respons saat mengendalikan mobil juga natural dan intuitif. Selain itu, Forza Motorsport 7 menyimpan konten permainan paling banyak dibanding dua rivalnya.

Forza Motorsport 7 tetap tidak bisa bebas dari masalah teknis. Di versi PC, beberapa gamer mengalamai crash, baik dari menu atau saat sedang bertanding. Selain itu, proses loading-nya juga memakan waktu. Dan selanjutnya, kritik diarahkan pada kehadiran sistem loot box, tapi untungnya, ‘fitur’ tersebut tidak terlalu memengaruhi keseimbangan gameplay.

Baru Saja Meluncur, Road Redemption Ialah Versi Next-Gen Game Road Rash

Ada banyak game yang seharusnya tidak kita mainkan saat kita kecil. Di era saya, Mortal Kombat, GTA dan Fear Effect ialah beberapa contoh judul terlarang. Namun Road Rash berhasil luput dari pengawasan karena tema kekerasan bersembunyi dalam genre balapan motor. Padahal, permainan ini mengekspos perilaku ‘tak baik’ dalam berkendara di jalan raya.

Kini, saya dan Anda semua yang dahulu sempat menikmati Road Rash sembunyi-sembunyi sudah bisa memainkannya secara legal. Kendalanya, game terakhir di seri ini dirilis 14 tahun silam di Game Boy Advance, dan sejak saat itu Electronic Arts tak pernah lagi menggarap penerusnya. Tapi tak perlu bersedih, developer indie Pixel Dash Studios punya jawaban atas rindu Anda pada Road Rash. Permainan tersebut diberi judul Road Redemption, dan ia baru saja dirilis di PC.

Road Redemption mengadopsi hampir semua elemen yang ada di Road Rash: adu balap di kecepatan tinggi sembari mempersilakan Anda menjatuhkan lawan dengan segala cara. Selain mendang dan memukul, Pixel Dash Studios turut menambahkan kemampuan menembak dan menggunakan ranjau. Permainan mengusung formula arcade, memastikan gameplay-nya sederhana dan mudah diakses gamer casual – bayangkan saja versi ekstrem dari Mario Kart.

Road Redemption 1

Tentu saja, Road Redemption telah didukung oleh grafis berstandar modern. Game dibangun dengan memanfaatkan engine Unity, dan didukung efek-efek visual mutakhir untuk memanjakan mata Anda – lens flare, efek debu pada lensa dan lain-lain. Selanjutnya, developer berupaya menyempurnakan pengalaman bermain lewat dukungan audio, digarap agar terdengar meyakinkan dan ‘memuaskan’.

Road Redemption 2

Dan kabar gembiranya lagi, daftar kebutuhan spesifikasi Road Redemption tergolong rendah. Agar game bisa berjalan secara optimal, Anda hanya perlu menyiapkan PC dengan prosesor berkecepatan 2GHz atau lebih, kartu grafis DirectX 9 1GB, RAM 4GB dan storage sebesar 2,5GB saja. Itu artinya, PC desktop atau laptop multimedia kelas menengah tak akan kesulitan menanganinya.

Road Redemption 3

Pixel Dash Studios menjanjikan mode campaign single-player yang ‘sangat besar’. Gameplay-nya bervariasi, beberapa misi hanya meminta Anda menyelesaikan balapan, lalu ada pula misi perampokan hingga assassination. Anda akan mendapatkan bayaran jika berhasil mengerjakan tugas-tugas itu, dan dengan uang tersebut, pemain dapat meng-upgrade karakter, motor dan persenjataan. Selain single-player, game juga dibekali mode multiplayer co-op splitscreen dan online.

Road Redemption bisa Anda beli sekarang di Steam. Di sana, permainan dijajakan di harga yang sangat murah, hanya Rp 136 ribu (saat ini sedang ada diskon 10 persen, turun ke Rp 122.400).

Digarap Seautentik Mungkin, Screenshot-Screenshot Project CARS 2 Terlihat Seperti Foto Sungguhan

Di bulan September 2017, Destiny 2 atau FIFA 18 mungkin jadi incaran gamer core. Namun perhatian para pencinta balap sendiri tertuju pada minggu ketiga bulan ini, yaitu waktu perilisan sekuel game racing garapan Slightly Mad Studios. Menariknya, pelepasan Project CARS 2 hanya terpaut jarak 11 hari dari tanggal rilis Forza Motorsport 7. Persaingan keduanya sudah pasti tak terelakkan.

Project CARS 2 mengusung formula serupa pendahulunya, dirancang sebagai permainan simulasi balap dan digarap seautentik mungkin. Proses pengembangannya melibatkan pengemudi profesional kawakan dan teknisi otomotif. Bedanya, mode online game anyar tersebut didesain dari awal untuk menunjang eSport, dilengkapi sistem ranking, integrasi ke event kejuaraan online serta streming, dan dibekali matchmaking yang lebih baik.

Slightly Mad Studios berambisi untuk menyempurnakan gameplay dan menjejali Project CARS 2 dengan konten sebanyak-banyaknya. Permainan ini menjanjikan pilihan 182 kendaraan terlisensi dari 38 perusahaan otomotif, menyajikan opsi sirkuit paling banyak (termasuk arena off-road), serta menyuguhkan bermacam-macam kelas balap – di antaranya ada Rallycross, IndyCar, dan Oval.

Aspek teknisnya menjadi perhatian utama developer. Agar karakteristik mobil serealistis aslinya, Slightly Mad Studios berkolaborasi bersama perusahaan-perusahaan otomotif terkemuka. Lalu untuk menyempurnakannya, developer membangun teknologi fisik ban mobil dari nol. Selanjutnya, pembuatan sirkuit digital juga dilakukan secermat mungkin. Agar akurat, developer melakukan pemindaian laser di tiap-tiap lokasi.

Fitur paling unik di Project CARS 2 dinamai LiveTrack 3.0, yaitu sebuah sistem fisik yang memungkinkan tiap-tiap elemen di jalan mempengaruhi kendaraan secara berbeda. Misalnya: hujan akan mengakibatkan munculnya genangan air di sirkuit, dan genangan tersebut akan berdampak pada cengkeraman ban. Di cuaca kering, peluang mobil tergelincir lebih kecil, namun temperatur ban tentu saja lebih cepat naik.

Selain itu, Anda juga bisa menentukan tanggal balap di lokasi tertentu, dan sirkuit tersebut akan menyajikan cuaca di waktu tersebut secara presisi: musim panas, akhir musim dingin ketika salju mulai mencair, atau di tengah-tengah musim hujan.

Kita tentu saja tak perlu mencemaskan faktor grafisnya. Seperti yang saya sebutkan di judul, Anda akan kesulitan membedakan screenshot-screenshot Project CARS 2 dengan foto-foto sungguhan. Selain visual yang sangat cantik, Slightly Mad Studios turut membenamkan dukungan virtual reality, setup tiga monitor, serta resolusi mencapai 12K. Silakan nikmati galeri Project CARS 2 versi PC di bawah:

Project CARS 2 2

Project CARS 2 3

Project CARS 2 4

Project CARS 2 5

Project CARS 2 6

Project CARS 2 7

Project CARS 2 8

Project CARS 2 9

Project CARS 2 rencananya akan meluncur pada tanggal 22 September 2017 di Windows, PlayStation 4 dan Xbox One.

Gambar: Steam. Sumber: ProjectCARSGame.com.

Sega Luncurkan Game Arcade Balap Baru, Sega World Drivers Championship 2018

Invasi console dan kemudahan menikmati video game di rumah merupakan faktor utama yang membuat industri mesin arcade tumbang hampir di seluruh wilayah di dunia. Hampir, karena industri arcade ternyata masih cukup populer di Jepang, dan Sega ialah perusahaan penghasil mesin arcade terbesar saat ini. Mereka memiliki 500 permainan dan 70 franchise.

Melalui pelepasan trailer minggu lalu, sang publisher Jepang itu mengumumkan game arcade baru kreasi mereka, sebuah permainan simulasi balap berjudul Sega World Drivers Championship 2018. Penyajiannya memadukan elemen-elemen klasik yang begitu digemari para gamer di era 90-an dengan teknologi modern. Permainan telah mengusung sertifikasi Super GT, dan saat ini developer sedang siap-siap melangsungkan uji coba di negara itu.

Sega World Drivers Championship 2018 3

Sega World Drivers Championship 2018 merupakan game arcade pertama yang Sega rilis sejak tahun 2008-2009 (tanpa menyertakan permainan racing adaptasi dari manga/anime Initial D). Sega tampaknya ingin memastikan game ini lebih istimewa dengan visual yang tak kalah dari permainan-permainan simulasi populer di console seperti Gran Turismo Sport, Forza Motorsport 6 dan Project Cars. Karena alasan itu, Sega menggarapnya dengan engine Unreal 4.

Kabarnya, Sega World Drivers Championship 2018 siap merangkul berbagai jenis pecinta balap dan tingkat keahlian – dari mulai pemula sampai para veteran – sembari mencoba mensimu-lasikan pengalaman Super GT yang realistis. Trailer-nya sendiri belum menampilkan gameplay dari Sega WDC 2018, namun Sega Jepang sempat menyebutkan eksistensi dari kelas balap GT300 dan GT500.

Berdasarkan terjemahan kasar dari info yang ada di website, Sega World Drivers Championship 2018 akan menyajikan beragam jenis mobil, dari mulai buatan Jepang hingga Eropa dan Amerika. Di periode uji coba, para tester bisa menjajal Toyota 86, Toyota Prius dan Subaru BRZ. Selain dua nama ini, brand-brand mobil yang dikonfirmasi hadir di game meliputi Lexus, Nissan serta Honda. Opsi mobil berbeda disuguhkan via game card, dan tiap-tiap kendaraan mendapatkan sponsor dari masing-masing perusahaan otomotif.

Sega World Drivers Championship 2018 1

Super GT sendiri adalah seri turnamen tahunan yang dimulai di tahun 1993, memperoleh izin dari Japan Automobile Federation dan disponsori oleh GT Association. Mobil-mobil di sana dibagi menjadi dua grup: GT500 menandai kendaraan-kendaraan bertenaga tak lebih dari 500-horse power, sedangkan GT300 dibatasi di 300-horse power.

Tahap uji coba SWDC 2018 rencananya akan dilangsungkan di fasilitas-fasilitas hiburan milik Sega, di Akihabara dan Ikebukuro, mulai tanggal 28 sampai 30 Juli 2017.

Via Arcade Heroes & Eurogamer.

Lewat Racing GM5, Biostar Buktikan Mouse Gaming High-End Tak Harus Dijual Mahal

Bulan September 2016 kemarin menandai langkah perdana Biostar memasuki segmen mouse gaming. Mereka melakukannya dengan sederhana. Bukannya berambisi untuk menembus kelas yang dikuasai nama-nama terkenal seperti Razer dan SteelSeries, perusahaan hardware Taiwan itu mencoba memberikan alternatif lebih terjangkau tanpa mengorbankan mutu dan performa.

Dan di awal bulan Februari ini, Biostar mengumumkan anggota baru keluarga mouse gaming-nya: Racing GM5. Mungkin Anda sudah tahu, branding ‘Racing’ memang telah digunakan di produk motherboard dan mini PC Biostar, namun kabarnya GM5 betul-betul terinspirasi dari konsep balap, bisa dilihat langsung dari desainnya. Sang produsen juga bilang bahwa Racing GM5 adalah mouse tercanggih yang pernah mereka racik.

Biostar Racing GM5 mengusung tubuh ambidextrous, artinya dapat digunakan di tangan kanan ataupun kiri. Mouse dirancang untuk penggunaan tipe claw grip (postur tangan seperti mencakar) dengan area tengah yang ramping. Pendekatan desain ini memberikan kendali penuh dan kestabilan tinggi pada gamer. Lalu layout tombolnya sendiri cukup familer: selain dua tombol utama, ada switch DPI di depan scroll wheel, lalu ada dua tombol lagi di sisi kanan dan kiri.

Biostar Racing GM5 2

Mouse memanfaatkan tubuh ‘ala serat karbon’ dengan rimensi 125×67,2×37,5mm dan bobot 130g. Bagian sampingnya dilapisi karet bertekstur untuk memastikan GM5 tak gampang terlepas dari genggaman tangan saat Anda sedang seru ber-gaming. Dan melengkapi sisi penampilannya, Biostar membubuhkan pencahayaan LED di sisi bawah kiri dan kanan (plus lampu indikator), scroll, dan juga logo Racing di punggung.

Jantung dari performa Biostar Racing GM5 adalah sensor optik PMW, menyajikan pilihan DPI berbeda: dari mulai 50 (jika Anda membutuhkan tracking presisi) 800, 1600, 2400 hingga 7200 – dapat diubah langsung dengan tombol atau lewat software. Mouse gaming tersebut mampu melacak gerakan hingga kecepatan 150-inci per detik, dan sensornya sanggup membaca 8.000 gambar per detik. Sebagai ‘kakinya’, produsen menggunakan bahan teflon.

Biostar Racing GM5 1

Untuk memastikan GM5 bisa dipakai dalam waktu lama, Biostar mengusung switch Omron Micro – tombolnya tahan hingga 50 juta kali klik. Mouse tersambung ke komputer via kabel USB braided sepanjang 1,8-meter, kompatibel dengan PC ber-OS Windows 10, 8, 7, ataupun platform lawas semisal XP dan Win 2000.

Biostar Racing GM5 sudah mulai dipasarkan, dapat Anda miliki dengan mengeluarkan uang US$ 40 saja. Di masa promo ini, bundel pembelian produk juga disertai kode gift World of Tanks.

Biostar Upgrade Mouse Gaming Mereka, Tetap Tawarkan Harga Paling Ekonomis

Harga kompetitif merupakan arahan yang diambil Biostar saat produsen motherboard Taiwan itu memutuskan untuk turut masuk ke kancah persaingan gaming gear. Mereka sudah memperkenalkan dua periferal pendukung gaming, yakni mouse super-murah dan keyboard mekanik yang ditawarkan di harga sangat miring. Namun Biostar masih punya kejutan lain buat Anda.

Di pertengahan bulan Desember kemarin, Biostar mengumumkan mouse gaming kedua mereka, diracik sebagai versi upgrade dari AM2, dinamai Racing AM3. Perusahaan Taiwan itu menjelaskan, produk ini sengaja didesain buat gamer yang menginginkan mouse berperforma dan dengan tingkat presisi tinggi. Biostar mengadopsi sejumlah teknologi high-end dan menyajikannya secara terjangkau agar lebih banyak orang bisa menikmatinya.

“Dengan semakin banyaknya gamer mencari performa dan kelengkapan fitur, harga mouse gaming yang bertambah mahal jadi rintangan bagi mereka untuk menikmati permainan secara sempurna,” kata Biostar secara tertulis. “Kami ingin mengubah hal itu melalui produk ideal di harga masuk akal tanpa mengorbankan kualitas ataupun kelengkapan fitur.”

BioStar Racing AM3 1

Seperti AM2, AM3 mengusung arahan desain ambidextrous – dibuat simetris sehingga dapat dipakai di tangan kanan dan kiri. Mouse diramu untuk tipe menggunaan claw-grip (postur tangan mencakar) dengan dimensi 122x67x34mm dan berat hanya 149g, menjanjikan kenyamanan dan kelincahan gerakan dalam sesi gaming yang lama. Penyajiannya cukup familier: ada dua tombol utama, scroll wheel, tombol switch DPI, dan ada dua tombol lagi di sisi kiri.

Racing AM3 memanfaatkan jenis permukaan glossy sehingga mudah dibersihkan, tersambung ke PC via kabel nilon non-tangle dengan clip anti-tarikan, kemudian Biostar tak lupa membubuhkan ‘kaki’ teflon di sisi bawahnya agar mouse bergerak secara mulus baik di permukaan mouse mat keras ataupun lembut. Dan dari gambar yang Biostar tampilkan di press release, AM3 juga mempunyai pencahayaan LED; di bagian samping, punggung dan logo bintang.

Jantung dari performa AM3 adalah sensor PMW 3320, mampu membaca 5.300 frame rate per detik dan melacak kecepatan sampai 80ips (instructions per second), serta menyuguhkan keakuratan hingga 5.000DPI. Cukup dengan menekan tombol, Anda bisa menentukan levelnya secara real-time: 800, 1.200, 2.400 atau 5.000. Buat tombol-tombol di sana, Biostar mengandalkan switch Huano, diklaim memiliki daya tahan sampai 10 juta kali klik.

Biostar belum bilang kapan Racing AM3 dirilis (juga belum dipamerkan di situs resmi mereka), hanya menginformasikan bahwa produk ini dibanderol di harga cuma US$ 16.

Biostar Perkenalkan Mini PC Termungil Mereka, Bisa Bersembunyi Dalam Kantong

Beberapa bulan selepas Computex 2016, Biostar masih berapi-api dalam memperkenalkan produk baru. Setelah belum lama mencoba memantapkan cengkraman di segmen gaming gear dengan mengumumkan mouse gaming pertama mereka, sang perusahaan hardware asal Taiwan ini menyingkap anggota baru keluarga Racing, kali ini berupa mini PC.

Lewat langkah tersebut, lini produk Racing akhirnya tidak hanya terdiri dari motherboard saja, tapi juga meliputi komputer personal. Biostar memberinya nama yang unik, tampak sesuai dengan desain dan tema ‘balapan’ secara keseluruhan, yaitu Racing P1. Tidak sulit melihat adanya faktor kesengajaan soal mengapa mini PC ini mengusung nama mirip mobil sport hybrid populer garapan McLaren Automotive itu.

Biostar Racing P1 1

Biostar Racing P1 mempunyai ukuran sangat kecil, hanya berdimensi 129x83x27-milimeter dengan volume 0,28-liter. Wujud mungil ini bisa tercapai berkat penggunaan desain tanpa fan, memungkinkan Anda menyelipkan device di dalam kantong celana. Sang produsen bahkan tak ragu-ragu mengklaim Racing P1 sebagai mini PC paling padat di dunia. Dan ketika pencipta produk sejenis hanya fokus pada memperkecil tubuhnya, Biostar tidak melupakan aspek penampilan.

Biostar Racing P1 2

Sisi atas Racing P1 memiliki decal menyerupai lapisan serat karbon dan garis serta lengkungan simetris ala kap mobil balap. Di sana ada logo Racing dengan LED RGB backlight, dapat dikustomisasi lewat software Vivid LED DJ. Di sisi samping, Anda bisa segera menemukan konektivitas fisik esensial: ada USB 3.0, USB 2.0, card reader SD, header LED 5V, dan port audio; lalu di sisi yang berlawanan terdapat port LAN, HDMI, dan empat buah port USB 2.0 lagi.

Biostar Racing P1 3

Selain didesain agar portable, Racing P1 juga kompatible dengan mount VESA standar. Tak hanya cuma bisa ditaruh di atas meja, mini PC ini juga dapat disembunyikan di bekalang monitor sehingga area kerja Anda jadi lebih rapi.

Bagi Biostar, Racing P1 disiapkan sebagai titik temu antara portabilitas, produktivitas dan kelengkapan konektivitas. Laptop mungkin merupakan pilihan utama mereka yang selalu on-the-go, tapi mouse dan keyboard masih menjadi periferal produktif terbaik. Tablet juga bukan alternatif teroptimal karena terbatasanya port membatasi fungsi perangkat. Menurut Biostar, mini PC ialah solusinya.

Racing P1 dipersenjatai prosesor quad-core Intel Z8350 berkecepatan 1,92GHz, dengan RAM 4GB dan penyimpanan internal 64GB. Kabarnya, produk sudah mulai dipasarkan, dibanderol di harga sangat terjangkau: US$ 160 untuk versi tanpa sistem operasi.

Forza Horizon 3 Ialah Game Balap yang Selama Ini Anda Nantikan

Mengusung aspek penyajian permainan berbeda dari seri utamanya, pelan-pelan Forza Horizon berhasil membuktikan bahwa ia bukanlah spin-off biasa. Khususnya buat Forza Horizon 3, tim Playground Games tampaknya menerapkan segala ilmu serta pengalaman dari dua judul sebelumnya karena game ketiga ini menjadi hit yang tidak disangka-sangka – merupakan kabar gembira bagi para penggemar racing.

Akan dilepas tanggal 27 September nanti di console Xbox One dan PC, para reviewer yang sudah lebih dulu menjajal Forza Horizon 3 telah memublikasikan ulasan mereka. Sejauh ini, respons-nya sangat positif, dan permainan memperoleh rata-rata nilai sangat tinggi di situs agregat OpenCritic.

Sebelum mendengar komentar antusias para pengulas, ada baiknya Anda mengetahui siapa yang memberikan game ini skor paling buruk. Edward Smith dari IBTimes sangat kecewa pada performa Forza Horizon 3. Ia bilang, meski permainan menawarkan beragam pilihan mobil dan banyak sekali aktivitas, developer terlihat ‘bosan dengan mobil’. Setelah menikmatinya beberapa saat, permainan jadi terasa melelahkan.

Konklusi dari IBTimes tampak kontras dengan reviewer lain. Dan TrustedReviews sendiri memberikan nilai sempurna: lima dari lima bintang. Ced Yuen memuji banyaknya pilihan mobil dan lapangnya aspek kustomisasi, grafis permainan yang cantik, seru dan bervariasinya gameplay, mantapnya mode multiplayer online serta mengapresiasi kecerdasan AI Drivatar. TrustedReviews mengaku memainkannya selama seminggu penuh dan belum merasa bosan.

Luke Relly dari IGN berpendapat, Forza Horizon adalah permainan racing terbaik di kelasnya, lebih besar dan lebih unggul dari pendahulunya. IGN meng-aplaus indahnya grafis, luasnya pilihan mobil, serta segi kustomisasi yang sulit ditandingi permainan racing lain. Forza Horizon 3 juga tidak pernah sekalipun kehilangan aspek fun saat Anda berkendara melintasi lokasi-lokasi cantik. Dengan murah hati, IGN menyodorkan skor 9,5.

Destructoid mengutarakan hampir opini serupa: Forza Horizon 3 mungkin bukanlah lompatan besar dari game sebelumnya, tapi developer sukses men-digitalisasi benua Australia ke video game dan mengeksekusi segala faktor secara tepat. Selain mengacungkan jempol pada kepiawaian Playground Games dalam memberi karakteristik pada masing-masing kendaraan, reviewer Brett Makedonski juga memuji elemen pendukung game, contohnya musik dan stasiun radio.

Di bagian kesimpulan review-nya, Gamespot menyampaikan bahwa developer di belakang Forza Horizon 3 berhasil mengangkat status Horizon sebagai game balapan buat semua orang. Permainan menyuguhkan aktivitas yang melimpah serta memberi kesempatan lebih banyak bagi Anda untuk mengonfigurasi mobil. Forza Horizon juga menantang pemain keluar dari zona nyaman mereka dengan mencoba-coba kendaraan jenis lain. Gamespot memberinya nilai 9/10.