CES 2022: Razer Umumkan Konsep Meja Gaming Radikal dan Sejumlah Produk Baru Lainnya

Event teknologi tahunan CES terasa kurang afdal tanpa konsep gadget liar dari Razer. Brand periferal tersebut bahkan sudah memulai tradisi ini sejak tahun 2014, tepatnya ketika mereka memperkenalkan sebuah konsep PC modular bernama Project Christine.

Konsep tersebut memang tidak pernah terealisasi, namun itu tidak mencegah Razer untuk terus mengeksplorasi ide-ide liarnya. Di CES 2022, mereka kembali memperkenalkan sebuah konsep PC modular yang tidak kalah ambisius. Menurut saya, Project Christine bahkan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan konsep baru bernama Project Sophia ini.

Bukan, gambar di atas bukanlah sebuah laptop gaming berukuran jumbo yang dibekali dua pasang kaki. Secara sederhana, Project Sophia dapat dideskripsikan sebagai meja gaming futuristis yang mendukung kustomisasi tingkat ekstrem berkat rancangan modularnya.

Secara total, Project Sophia bisa diisi dengan 13 modul yang berbeda. Modul utamanya adalah sebuah custom PCB yang mengemas komponen-komponen inti seperti prosesor dan kartu grafis. Modul tersebut menancap ke bagian bawah meja secara magnetis, dan saat tiba waktunya untuk upgrade, pengguna bisa melepasnya dengan mudah, lalu mencopot komponen-komponennya untuk diganti dengan yang lebih baru.

Modul-modul lainnya sangat bervariasi dan sengaja dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna yang berbeda-beda. Anda seorang desainer grafis? Pasang saja modul pen tablet di ujung kanan bawah. Anda bekerja di bidang produksi musik? Ada modul audio mixer yang menanti untuk dipasang. Ya, skenario-skenario yang saya sebutkan ini memang tidak ada sangkut-pautnya dengan gaming sama sekali, tapi justru itulah nilai praktis yang Project Sophia tawarkan: satu meja untuk memenuhi segala macam aktivitas yang melibatkan komputer.

Seperti halnya konsep-konsep rancangan Razer lain, tidak ada jaminan Project Sophia bakal terus dikembangkan hingga menjadi produk yang siap rilis. Ide akan sebuah meja yang bisa dijejali komponen-komponen PC sendiri bukanlah hal baru, dan siapa tahu ke depannya eksekusinya bisa selevel Project Sophia.

Razer Enki Pro HyperSense

Project Sophia bukan satu-satunya perangkat konsep yang Razer umumkan di CES 2022. Konsep lainnya adalah kursi gaming Enki Pro HyperSense, yang lebih mungkin untuk direalisasikan dalam waktu dekat.

Kursi ini pada dasarnya sama seperti yang Razer perkenalkan Oktober lalu, tapi yang sudah ditandemkan dengan teknologi haptic feedback bikinan D-BOX demi menyajikan sensasi immersive selama bermain. Unit aktuatornya diposisikan di bagian dasar kursi, akan tetapi sensasi getarannya dapat dirasakan di bagian bokong sekaligus punggung. Selain bergetar, bagian dudukannya juga bisa miring ke empat arah yang berbeda.

Semuanya berlangsung secara real-time, dengan tingkat respons sampai secepat 5 milidetik kalau kata Razer. Agar bisa bekerja dengan baik, tentu saja game yang dimainkan harus dibuat jadi kompatibel lebih dulu. Namun seandainya memainkan game yang tidak kompatibel, pengguna masih bisa merasakan feedback berdasarkan input dari controller, mouse, ataupun keyboard.

Selain game, aktuatornya juga dirancang untuk bereaksi selagi pengguna menonton film atau mendengarkan musik. Razer bilang ada lebih dari 2.200 judul game, film, dan lagu yang kompatibel dengan sistem haptic feedback milik Enki Pro HyperSense.

Razer X Fossil Gen 6

Konsep sudah, saatnya membahas produk-produk baru yang akan segera Razer pasarkan dalam beberapa bulan ke depan. Kita mulai dari Razer X Fossil Gen 6 terlebih dulu. Bukan, ini bukan smartwatch gaming, melainkan kolaborasi antara Razer dan Fossil untuk menciptakan edisi spesial dari smartwatch Fossil Gen 6.

Spesifikasinya identik dengan Fossil Gen 6 versi standar: diameter 44 mm, layar AMOLED 1,28 inci beresolusi 416 x 416, serta diotaki chipset Snapdragon Wear 4100+. Bodinya terbuat dari bahan stainless steel, dan perangkat secara keseluruhan tahan air hingga kedalaman 30 meter. Yang berbeda, edisi spesial ini dibekali tiga watch face eksklusif Razer, serta dua opsi warna strap khas Razer.

Rencananya, Razer X Fossil Gen 6 akan segera dijual dengan harga $329, tapi dalam jumlah yang terbatas saja, persisnya 1.337 unit.

Versi baru Razer Blade 14, Blade 15, dan Blade 17

Sehubungan dengan diluncurkannya prosesor-prosesor laptop baru dari AMD dan Intel sekaligus, belum lagi kartu grafis laptop anyar besutan Nvidia, Razer pun dengan sigap mengumumkan versi baru dari trio laptop gaming-nya yang sudah menerima penyegaran spesifikasi dan sejumlah penyempurnaan lain.

Pada versi terbarunya, Razer Blade 14, Blade 15, dan Blade 17 kini menawarkan RTX 3070 Ti maupun RTX 3080 Ti sebagai opsi GPU-nya. Untuk prosesor, Blade 14 mengandalkan Ryzen 9 6900HX, sementara Blade 15 dan Blade 17 mengandalkan penawaran dari kubu Intel, spesifiknya Core i9-12900H pada konfigurasi termahalnya. Ketiga laptop ini juga mengemas RAM DDR5, tapi khusus untuk Blade 14, RAM-nya tidak upgradeable.

Selain mengunggulkan komponen-komponen terbaru, trio Razer Blade anyar ini juga hadir dengan beberapa penyempurnaan seperti keyboard yang berukuran lebih besar, laser-cut speaker, rancangan engsel yang lebih tipis, serta ventilasi ekstra guna semakin mengoptimalkan sirkulasi udaranya.

Di pasar Amerika Serikat, ketiga laptop baru ini akan dipasarkan pada kuartal pertama 2022. Untuk harganya, Blade 14 dibanderol mulai $2.000, Blade 15 mulai $2.500, dan Blade 17 mulai $2.700.

Sumber: Razer.

Razer Blade 14 Adalah Laptop Pertama Razer yang Ditenagai Prosesor AMD

Setelah hampir sepuluh tahun berdagang laptop dan sepenuhnya memercayakan pada prosesor Intel, Razer memutuskan untuk melakukan sesuatu yang agak berbeda dari biasanya, yakni merilis laptop dengan prosesor bikinan AMD. Laptop yang dimaksud adalah Blade 14, versi baru yang pertama setelah sekitar tiga tahun vakum.

Tidak main-main, prosesor yang dipilih adalah Ryzen 9 5900HX (8-core, 16-thread), salah satu yang terkencang yang AMD tawarkan saat ini. Konsumen bebas memilih menandemkan prosesor tersebut dengan GPU Nvidia GeForce RTX 3060, RTX 3070, atau RTX 3080. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 16 GB, SSD NVMe sebesar 1 TB, dan baterai berkapasitas 61,6 Wh.

Untuk layarnya, konsumen punya opsi antara FHD 144 Hz dan QHD 165 Hz. Keduanya sama-sama merupakan panel IPS, dengan 100% coverage spektrum warna SRGB pada varian FHD, dan 100% DCI-P3 pada varian QHD. Kedua varian layar juga sama-sama dilengkapi dengan dukungan teknologi AMD FreeSync Premium.

Semua itu dikemas dalam sasis aluminium yang amat ringkas, persisnya yang memiliki dimensi 32 cm x 22 cm x 1,67 cm. Razer mengklaimnya sebagai laptop gaming 14 inci paling kecil yang ada di pasaran saat ini. Lalu supaya performanya tetap optimal, Razer tidak lupa membekalinya dengan sistem pendingin yang efektif, yang mencakup dua kipas dengan bilah-bilah yang amat tipis (0.1 mm) sekaligus banyak (88 bilah per kipas).

Perihal konektivitas, Blade 14 hadir membawa sepasang port USB 3.2 Gen 2 Type-C, sepasang port USB 3.2 Gen 2 Type A, port HDMI 2.1, dan jack 3,5 mm. Mengapit keyboard-nya adalah speaker yang dapat di-tune menggunakan software THX Spatial Audio. Tentu saja semuanya tidak akan lengkap tanpa pencahayaan RGB untuk tiap-tiap tuts keyboard-nya.

Di Amerika Serikat, Razer Blade 14 saat ini telah dipasarkan dengan harga mulai $1.800 untuk varian FHD dengan GPU RTX 3060, sampai $2.800 untuk varian QHD dengan GPU RTX 3080. Kehadirannya tentu semakin melengkapi portofolio laptop Razer, yang sejauh ini terdiri dari Blade Stealth 13, Blade 15, Blade Pro 17, serta Razer Book.

Sumber: Razer.

Razer Perbarui Blade 15 dan Blade Pro 17 dengan GPU RTX 30 Series dan Opsi Layar 360 Hz

Seperti biasa ketika Nvidia atau AMD memperkenalkan seri GPU baru untuk laptop, produsen laptop gaming pun langsung tancap gas memperkenalkan penawaran-penawaran terbarunya. Peristiwa yang sama terjadi pekan lalu setelah Nvidia menyingkap RTX 30 Series untuk laptop. Dikatakan bahwa sejauh ini sudah ada lebih dari 70 model laptop yang hadir mengusung seri GPU berarsitektur Ampere tersebut.

Dari lusinan laptop itu, lebih dari separuhnya mengemas layar dengan refresh rate 240 Hz atau lebih. Dua di antaranya datang dari Razer, yakni Razer Blade 15 dan Razer Blade Pro 17. Keduanya sama-sama dapat dikonfigurasikan dengan layar 1080p dan refresh rate 360 Hz, lebih tinggi lagi daripada yang ditawarkan tahun lalu.

Razer Blade 15

Alternatifnya, konsumen Blade 15 juga bisa memilih dua kombinasi lain, yaitu 1440p 240 Hz atau 4K 60 Hz dengan panel OLED, sedangkan konsumen Blade Pro 17 memiliki dua opsi alternatif berupa 1440p 165 Hz atau 4K 120 Hz. Tentu saja semua itu tidak akan bisa diwujudkan tanpa melibatkan GPU RTX 30 Series, dan di sini konsumen bebas memilih antara RTX 3060, RTX 3070, atau RTX 3080.

Untuk prosesornya, Razer ternyata masih memercayakan prosesor yang sama, yakni Intel Core i7-10875H pada varian termahalnya. Seandainya saya sempat membeli Razer Blade 15 atau Blade Pro 17 edisi 2020, saya pasti bakal sangat menyesal. Pasalnya, yang berubah kali ini memang hanyalah spesifikasi layar dan GPU-nya, dan Razer pun tidak menaikkan harganya secara drastis.

Razer Blade Pro 17 / Razer
Razer Blade Pro 17 / Razer

Sebagai contoh, Blade 15 edisi 2020 dijual seharga $1.600 untuk varian termurahnya yang mengemas GPU GTX 1660 Ti. Untuk tahun ini, varian termurah Blade 15 yang mengusung GPU RTX 3060 dihargai $1.700. Razer Blade Pro 17 pun juga demikian; varian paling murahnya tahun lalu dibanderol $2.600, sedangkan tahun ini varian termurahnya yang ditenagai RTX 3060 dijual seharga $2.300.

Harga tersebut memang jauh dari patokan harga yang Nvidia tetapkan, akan tetapi Razer cukup bangga menyebut Blade 15 sebagai salah satu laptop gaming 15 inci paling ringkas yang ditenagai RTX 30 Series yang ada di pasaran saat ini, serta Blade Pro 17 sebagai salah satu yang paling tipis, dengan tebal bodi tidak lebih dari 2 cm. Di saat yang sama, Razer juga masih bisa menyematkan konektivitas yang lengkap, termasuk halnya SD card reader, dan ini tentu bisa menjadi daya tarik tersendiri di kalangan kreator konten.

Sumber: Razer.

Razer Blade Pro 17 Unggulkan Layar 300 Hz atau 4K 120 Hz

Laptop 17 inci adalah spesies langka yang kerap diperlakukan sebagai pengganti komputer desktop. Tidak banyak pabrikan yang memproduksinya belakangan ini, akan tetapi beberapa yang eksis sudah pasti tidak mau berkompromi. Salah satunya adalah generasi terbaru Razer Blade Pro 17 berikut ini.

Menyusul Blade Stealth 13 dan Blade 15 edisi 2020 yang sudah hadir lebih dulu, Blade Pro 17 datang membawa penyegaran spesifikasi. Semua variannya kini mengemas prosesor terbaru Intel Core i7-10875H (Comet Lake), sedangkan GPU-nya bisa dipilih antara Nvidia RTX 2070 atau RTX 2080 Super.

Dibandingkan dengan laptop 17 inci lain, semisal Dell XPS 17 yang juga masih sangat gres, Blade Pro 17 unggul soal performa grafik, tapi kalah soal CPU. Itu dikarenakan Dell XPS 17 dapat dikonfigurasikan dengan prosesor Intel Core i9-10885H pada varian termahalnya.

Razer Blade Pro 17

Secara default, Blade Pro 17 mengemas RAM 16 GB, tapi konsumen bisa menambahkan sampai 64 GB jika perlu. Perihal storage, perangkat bisa menampung dua SSD tipe PCIe NVMe dengan kapasitas masing-masing 2 TB, memberikan total ruang penyimpanan sebesar 4 TB. Semua ini dikemas dalam rangka aluminium dengan tebal nyaris 2 cm dan bobot 2,75 kg.

Tidak kalah istimewa adalah layar 17,3 incinya. Ada dua varian yang ditawarkan: 1080p 300 Hz, atau 4K 120 Hz touchscreen. Bukan, tujuan yang hendak dicapai di sini bukanlah menyajikan pengalaman gaming dalam resolusi 4K 120 fps, sebab RTX 2080 Ti pun masih kesulitan melakukannya.

Varian dengan layar 4K ini jelas lebih ditujukan bagi para kreator konten, dan refresh rate 120 Hz tentunya bisa membantu mereka dalam kegiatan seperti menyunting video. Sayangnya, Razer tidak menyertakan dukungan atas teknologi variable refresh rate (Nvidia G-Sync maupun AMD FreeSync) di sini.

Razer Blade Pro 17

Blade Pro 17 juga tidak mengecewakan soal konektivitas. Selain Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5, ia turut dibekali port Ethernet, HDMI 2.0b, tiga port USB-A, dua port USB-C (salah satunya Thunderbolt 3), dan UHS-III SD card reader. Di saat darurat, Blade Pro 17 dapat di-charge menggunakan charger USB-C 20V.

Di Amerika Serikat, Razer Blade Pro 17 bakal dipasarkan dengan harga mulai $2.600. Sebagai perbandingan, Dell XPS 17 rencananya akan dijual dengan banderol mulai $1.500, meski memang spesifikasi Blade Pro 17 lebih superior pada varian termurahnya, dan Anda tak akan mendapat layar dengan refresh rate tinggi jika memilih penawaran Dell.

Sumber: Razer.

Razer Blade 15 Versi Anyar Andalkan Prosesor 8-Core Terbaru Intel dan GPU RTX 2080 Super

Razer Blade terus mengukuhkan statusnya sebagai MacBook-nya para gamer. Hal ini kembali dibuktikan lewat generasi terbaru Razer Blade 15, yang hadir membawa prosesor generasi ke-10 Intel dan GPU Nvidia RTX Super.

Spesifiknya, Blade 15 mengemas prosesor Intel Core i7-10875H yang berinti delapan dan memiliki kecepatan maksimum 5,1 GHz pada varian termahalnya. GPU yang digunakan adalah GeForce RTX 2080 Super tipe Max-Q yang ditujukan untuk laptop berbodi tipis, dan yang performanya diklaim 25% lebih kencang ketimbang model non-Super.

Setipis apa memangnya? 17,8 mm, dengan bobot sekitar 2,2 kg. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 16 GB dan SSD tipe NVMe PCIe berkapasitas 1 TB. Baterainya punya kapasitas 80 Wh, dan dapat di-charge via USB-C ketika sedang tidak dipakai bermain game.

Razer Blade 15

Layar 15,6 incinya hadir dalam dua varian yang berbeda: touchscreen OLED beresolusi 4K yang mendukung 100% spektrum warna DCI-P3, atau LCD beresolusi 1080p yang dilengkapi refresh rate setinggi 300 Hz. Bezel-nya sama tipisnya (4,9 mm) pada kedua varian.

Versi baru Blade 15 ini juga membawa perubahan yang sepele namun sebenarnya cukup penting, yaitu penyempurnaan layout keyboard. Pada versi-versi Blade sebelumnya, Razer selalu menempatkan tombol panah atas di antara tombol “?” dan “Shift”. Di versi terbarunya, Blade 15 sudah memakai layout yang lebih standar dengan tombol panah atas dan panah bawah yang terbagi dua.

Razer Blade 15

Satu hal yang Blade 15 miliki tapi absen bahkan pada MacBook Pro 16 adalah SD card reader, lebih tepatnya yang mendukung model UHS-III. Selebihnya, konektivitasnya mencakup port HDMI, sepasang port USB-C (salah satunya merupakan port Thunderbolt 3), dan sepasang port USB biasa.

Generasi terbaru Razer Blade 15 kabarnya bakal dipasarkan mulai bulan Mei. Razer belum merincikan harga untuk varian termahalnya, tapi mereka mematok $1.600 untuk varian termurahnya yang mengemas prosesor 6-core i7-10750H, GPU GTX 1660 Ti, SSD 256 GB, layar 144 Hz, dan baterai yang lebih kecil (65 Wh).

Sumber: Razer.

Razer Blade 15 Advanced Unggulkan Keyboard dengan Switch Optis yang Lebih Presisi dan Responsif

Obsesi untuk menciptakan suatu gadget yang amat tipis sering kali berujung pada konsekuensi yang cukup fatal. Lihat saja MacBook Pro, yang dalam beberapa tahun terakhir ini selalu dikeluhkan oleh konsumen terkait keyboard-nya yang kerap bermasalah semenjak Apple memutuskan untuk mengganti jenis switch-nya dengan yang baru dan yang lebih tipis.

Bukan hanya itu, feel mengetiknya pun sangat berbeda dibandingkan dengan MacBook Pro generasi sebelumnya (pra-TouchBar). Kenyamanan yang ditawarkan suatu keyboard memang merupakan topik yang subjektif, tapi sebagian besar konsumen lebih suka dengan keyboard yang menawarkan key travel yang cukup dalam.

Bagi Razer, laptop berbodi tipis bukanlah alasan untuk tidak menyuguhkan pengalaman mengetik yang memuaskan. Sikap itu mereka tunjukkan lewat laptop terbaru mereka, varian anyar Razer Blade 15 Advanced yang datang mengusung switch keyboard tipe optis.

Razer Blade 15 Advanced (Late 2019)

Cara kerja switch optis sebelumnya sudah pernah saya jelaskan ketika teknologi tersebut diperkenalkan pertama kali lewat keyboard Razer Huntsman. Sederhananya, switch optis punya karakter yang lebih responsif dan presisi ketimbang switch mekanis. Kendati demikian, Razer bilang keyboard milik Blade 15 Advanced terbaru ini masih bisa memberikan sensasi taktil yang tak kalah memuaskan dari keyboard mekanis.

Namun yang terpenting, key travel-nya cukup dalam, bahkan separuh lebih dalam daripada sebelumnya. Di saat yang sama, tingkat aktuasinya cukup pendek di angka 1 mm, yang berarti pengguna tidak perlu menekan tombol terlalu keras supaya input-nya bisa terbaca. Ini sangat berguna untuk sesi gaming dengan aksi-aksi cepat.

Razer Blade 15 Advanced (Late 2019)

Itu semua dikemas dalam bodi yang tebalnya tidak lebih dari 18 mm, dan spesifikasinya pun tergolong sangat mumpuni, dengan prosesor 6-core Intel Core i7-9750H, GPU Nvidia GeForce RTX 2070, RAM 16 GB DDR4, dan SSD berkapasitas 512 GB.

Layar 15,6 incinya yang diapit oleh bezel amat tipis juga istimewa. Resolusinya memang cuma 1080p, tapi refresh rate-nya 240 Hz, memantapkan posisinya sebagai laptop yang diprioritaskan untuk gaming. Perangkat ini juga tidak pelit konektivitas terlepas dari rangkanya yang tipis; selain port HDMI dan Mini DisplayPort, ada juga dua port USB-C (satunya Thunderbolt 3) dan dua port USB-A.

Razer Blade 15 Advanced dengan keyboard optis ini sekarang sudah dipasarkan seharga $2.649. Razer juga berniat menghadirkan keyboard yang sama pada varian-varian lain Blade, tapi itu baru akan dijalankan tahun depan.

Sumber: Razer.

Sasar Kreator Konten, Razer Blade Studio Edition Unggulkan GPU Nvidia Quadro RTX 5000

Citra gaming melekat erat pada brand Razer, akan tetapi semakin ke sini Razer semakin gencar memperluas cakupan branding-nya ke ranah lain. Bukti terbarunya adalah pengumuman mereka di ajang Computex 2019. Di sana mereka menyingkap lineup laptop baru bertajuk Razer Blade Studio Edition.

Sesuai dugaan, ini pada dasarnya merupakan deretan laptop Razer Blade yang ditujukan untuk para kreator konten. Sebelum ini memang sudah cukup banyak kreator yang memercayakan Razer Blade sebagai alat bantu mereka bekerja, dan itu juga yang pada akhirnya mendorong Razer untuk menyiapkan penawaran yang lebih spesifik.

Lineup Blade Studio Edition ini terdiri dari dua model, yakni Razer Blade 15 dan Razer Blade Pro 17. Desain kedua model ini sama persis seperti varian gaming-nya, hanya saja balutan warnanya berbeda. Namun yang paling membedakan adalah spesifikasinya, yang semuanya telah dioptimalkan untuk konteks kreasi konten ketimbang sesi gaming yang mulus.

Razer Blade Studio Edition

Yang paling utama, Blade Studio Edition mengandalkan Nvidia Quadro RTX 5000 sebagai kartu grafisnya. Quadro RTX sendiri baru Nvidia umumkan di event Computex yang sama, dan Razer boleh berbangga menjadi salah satu dari sejumlah mitra pertama Nvidia yang menelurkan laptop prosumer generasi terbaru ini.

Komponen spesifik lainnya adalah display. Pada konfigurasi termahalnya, Blade 15 Studio Edition mengemas layar sentuh OLED beresolusi 4K, sedangkan Blade Pro 17 Studio Edition malah berada satu level lebih tinggi berkat panel 4K 120 Hz yang diusungnya.

Untuk performa, Blade 15 Studio Edition mengandalkan prosesor Intel Core i7-9750H, sedangkan Blade Pro 17 Studio Edition lagi-lagi lebih unggul dengan Core i9-9880H. Kedua model mampu menampung RAM DDR4 hingga berkapasitas 32 GB, serta storage SSD NVMe hingga 1 TB.

Razer Blade Studio Edition rencananya akan dipasarkan mulai musim gugur mendatang. Razer sejauh ini masih bungkam soal kisaran harga model-model yang bakal mereka tawarkan, tapi semestinya sudah pasti cukup mahal kalau kelasnya prosumer.

Sumber: Razer.

Razer Blade 15 Kini Hadir dalam Varian yang Ditenagai GPU Nvidia RTX

Tahun lalu, Razer Blade dirombak desainnya secara drastis hingga akhirnya pantas menyandang gelar sebagai laptop gaming 15,6 inci terkecil berkat bezel layarnya yang tipis. Untuk tahun ini, temanya adalah performa, dan Razer rupanya bergerak cepat memanfaatkan momentum peluncuran GPU Nvidia RTX versi mobile.

Ya, Razer Blade 15 bakal segera ditawarkan dalam varian baru yang mengemas GPU beraksitektur Turing tersebut. Pilihan yang tersedia ada tiga: RTX 2060 (6 GB GDDR6), RTX 2070 Max-Q (8 GB GDDR6), dan RTX 2080 Max-Q (8 GB GDDR6). Semuanya tanpa menambah tebal bodi aluminiumnya yang kurang dari 18 mm.

Razer Blade 15 Advanced Models

Untuk prosesor, Razer masih memercayakan Intel Core i7-8750H yang berinti enam, lengkap beserta RAM 16 GB dan SSD dengan kapasitas hingga 512 GB. Layarnya sendiri tersedia dalam konfigurasi 1080p 144 Hz atau yang dilengkapi panel sentuh dan beresolusi 4K, serta mendukung 100% spektrum warna Adobe RGB.

Tepat di atas layar tersebut bernaung webcam beresolusi HD yang kini telah mendukung fitur Windows Hello. Razer pun tak lupa melengkapinya dengan setup mikrofon dual-array buat kebutuhan streaming, video call maupun voice command.

Razer Blade 15 Advanced Models

Varian baru Razer Blade 15 dengan GPU RTX ini rencananya akan dipasarkan mulai 29 Januari, dengan banderol $2.299 – $2.999, tergantung konfigurasi layar dan storage-nya. Dalam kesempatan yang sama di CES 2019, Razer rupanya juga memamerkan dua teknologi display inovatif yang disiapkan untuk generasi mendatang Razer Blade 15.

Yang pertama adalah Blade 15 dengan layar full-HD yang sanggup menyuguhkan refresh rate 240 Hz, sedangkan yang kedua adalah Blade 15 dengan layar sentuh OLED beresolusi 4K, siap menyajikan warna dan kontras yang sangat baik selagi membantu memaksimalkan efisiensi baterai.

Sumber: Razer.

Razer Blade Stealth Kembali Dipermak, Bezel Layarnya Jadi Kian Menipis

Tahun lalu, Razer merombak penampilan ultrabook Blade Stealth menjadi kelihatan lebih profesional sekaligus menciutkan ukuran bezel yang mengitari layarnya. Blade Stealth kembali dipermak tahun ini, dan seperti yang bisa Anda lihat dari gambarnya, bezel layarnya juga semakin menipis.

Razer bilang tebal bezel kiri kanannya cuma 4,9 mm, atau sekitar 60% lebih tipis dibanding sebelumnya. Yang tersisa hanyalah bezel bawah yang cukup tebal, serta bezel atas demi menempatkan webcam di posisi yang ideal. Webcam-nya sendiri sudah mendukung fitur Windows Hello.

Desain barunya secara otomatis membuat layar 13,3 incinya jadi tampak lebih mencolok. Ada dua resolusi layar yang tersedia: 4K touchscreen dan 1080p non-touch, dua-duanya sama-sama mendukung 100% spektrum warna sRGB dan dikalibrasi secara individual demi memaksimalkan akurasi warnanya begitu dikeluarkan dari boksnya.

Razer Blade Stealth (2019)

Spesifikasi di balik sasis aluminium unibody-nya tentu ikut diperbarui. Untuk varian termahalnya, prosesornya kini mengandalkan Intel Core i7-8565U (quad-core), ditemani oleh RAM 16 GB serta SSD tipe PCIe M.2 512 GB, dan untuk pertama kalinya buat Blade Stealth, ada kartu grafis dedicated Nvidia GeForce MX150 yang terpasang.

Soal baterai, Blade Stealth mengemas kapasitas 53,1 Wh, dan diestimasikan dapat beroperasi hingga 13 jam (untuk varian yang tidak dibekali GPU Nvidia). Charging-nya tentu sudah mengandalkan USB-C, lalu masih ada lagi port USB-C lain yang mendukung Thunderbolt 3, plus sepasang port USB standar.

Razer Blade Stealth (2019)

Beralih ke bawah layarnya, keyboard dengan backlight RGB sudah pasti menjadi fitur standar untuk semua varian. Yang baru adalah trackpad berbahan kaca dengan ukuran penampang lebih besar, serta kombinasi empat speaker dan amplifier yang mendukung Dolby Atmos. Melengkapi modernitas Blade Stealth adalah konektivitas Bluetooth 5.0.

Generasi terbaru Razer Blade Stealth ini sekarang telah dipasarkan dengan banderol mulai $1.399. Menariknya, harganya ternyata lebih terjangkau ketimbang varian termurah generasi sebelumnya.

Sumber: Razer.

Razer Blade Generasi Terbaru Diklaim Sebagai Laptop Gaming 15,6 Inci Terkecil

Ketika diperkenalkan pertama kali di tahun 2013, Razer Blade berhasil mematahkan anggapan bahwa laptop gaming itu selalu berbodi tebal dan norak. Produsen periferal itu membekali laptop perdananya dengan desain ala MacBook Pro, selagi masih menyematkan spesifikasi yang cukup mumpuni.

Seiring waktu, Blade makin bervariasi dengan adanya Blade Stealth yang super-tipis dan Blade Pro yang berspesifikasi kelas sultan. Blade standar memang masih terus diperbarui spesifikasinya tahun demi tahun, tapi desainnya nyaris tidak berubah dari generasi pertamanya. Hingga tibalah kita pada hari ini.

Razer Blade

Razer baru saja mengumumkan Blade generasi teranyar, dengan desain yang benar-benar gres. Penampilannya secara keseluruhan tampak lebih elegan berkat wujud yang lebih boxy, dengan sasis aluminium unibody yang masih dibalut warna hitam matte. Namun perubahan yang lebih signifikan justru tersimpan di balik tutupnya.

Blade kini mengemas layar 15,6 inci (naik dari 14 inci pada generasi sebelumnya), memantapkan posisinya tepat di tengah-tengah Blade Stealth (13,3 inci) dan Blade Pro (17,3 inci). Meski layarnya membesar, dimensinya ternyata tidak terlalu membengkak, cuma 355 x 235 mm, dengan tebal kurang lebih 17 mm dan bobot sekitar 2,1 kilogram.

Razer Blade

Ini dikarenakan bezel tipis yang mengapit layarnya (cuma setebal 4,9 mm di kiri dan kanan), meski bezel atasnya masih sedikit lebih tebal demi mengakomodasi webcam di posisi yang ideal. Razer dengan bangga menyebut Blade generasi terbaru ini sebagai laptop gaming 15,6 inci berwujud paling ringkas saat ini.

Panel layarnya tersedia dalam tiga varian: 1080p 60 Hz, 1080p 144 Hz, dan 4K. Khusus yang varian 4K, layarnya merupakan layar sentuh, serta mendukung 100% spektrum warna AdobeRGB. Razer juga bilang bahwa mereka tidak lupa untuk mengkalibrasi layar setiap unit Blade sebelum sampai ke tangan konsumen.

Razer Blade

Di bawah layarnya, sudah pasti ada keyboard dengan backlight RGB, yang diapit oleh sepasang speaker yang mendukung teknologi Dolby Atmos. Namun yang lebih menarik lagi justru ada di bawahnya, di mana pengguna bakal disambut oleh touchpad berukuran amat besar, jauh di atas laptop pada umumnya.

Soal performa, Razer memercayakan prosesor Intel Core i7-8750H berinti enam, dengan clock maksimum 4,1 GHz. Pilihan GPU-nya ada dua, Nvidia GeForce GTX 1060 atau GTX 1070, semuanya tipe Max-Q. Melengkapi semua itu adalah RAM DDR4 16 GB (masih bisa ditambah lagi sampai 32 GB), serta SSD tipe PCIe berkapasitas 256 atau 512 GB (dan masih bisa dikonfigurasikan sampai 2 TB).

Razer Blade

Blade generasi terbaru mengemas baterai berkapasitas 80 Wh. Konektivitasnya pun juga melimpah: ada Thunderbolt 3 (USB-C), tiga port USB standar, Mini DisplayPort, HDMI, serta Bluetooth 5. Secara menyeluruh, sangat lengkap untuk ukuran laptop setipis ini.

Mengenai harganya, Razer Blade sudah langsung dipasarkan saat ini juga di sejumlah negara dengan banderol mulai $1.900. Konfigurasi tertingginya yang mengemas layar sentuh 4K dan GPU GTX 1070 akan menyusul dengan harga $2.900.

Sumber: Razer.