Redmi K30 Ultra Resmi Diumumkan dengan Layar 120Hz dan SoC Dimensity 1000+

Bersamaan dengan pengumuman smartphone flagship Xiaomi Mi 10 Ultra, Xiaomi juga meluncurkan Redmi K30 Ultra. Sama seperti Mi 10 Ultra, perangkat ini juga mengemas panel AMOLED dengan refresh rate 120 Hz dengan tingkat kecerahan maksimum hingga 800 nit.

Ukuran layarnya 6,67 inci beresolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9 dan telah mendukung output warna 10-bit dan format HDR10+. Tidak ada tompel maupun poni di bagian mukanya, sebab kamera depannya 20MP tersembunyi dan akan muncul (pop-up) bila dibutuhkan.

Redmi K30 Ultra

Desain dari Redmi K30 Ultra ini memang identik dengan Redmi K30 Pro, tapi dengan harga lebih terjangkau. Begitu juga dengan konfigurasi empat unit kamera belakangnya, kamera utamanya beresolusi 64MP f1.9 Quad Bayer yang secara default menghasilkan foto 16MP dengan piksel besar. Bersama kamera 13MP f/2.4 dengan lensa ultra wide yang menyuguhkan bidang pandang 119 derajat, 5MP f/2.2 dengan lensa telephoto macro 50mm, dan 2MP sebagai depth sensor.

Perbedaannya, smartphone 5G dengan sistem operasi Android 10 dan sentuhan MIUI 12 yang satu ini ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 1000+. SoC ini diproduksi pada proses fabrikasi 7nm dan mengemas CPU octa-core yang terdiri dari quad-core Cortex-A77 2,6GHz dan quad-core Cortex-A55 2,0GHz, serta GPU Mali-G77 MC9.

Performanya ditopang pula besaran RAM 6GB atau 8GB dan opsi penyimpanan internal 128GB, 256GB, atau 512GB. Lalu, kapasitas baterainya 4.500 mAh yang sudah dilengkapi teknologi fast charging 33W.

Berapa harganya? Xiaomi Redmi K30 Ultra di Tiongkok akan dijual seharga CNY 1.999 (Rp4,2 juta​​) untuk varian dengan konfigurasi dasar 6GB/128GB. Versi 8GB/128GB dibanderol CNY 2.199 (Rp4,6 juta) dan CNY 2.499 (Rp5,3 juta) untuk model 8GB/256GB. Satu lagi, varian tertinggi dengan 8GB/512GB dijual seharga CNY 2.699 (Rp5,7 juta).

Sumber: GSMArena

Daftar Smartphone Xiaomi/Poco/BlackShark yang Mendapatkan Android 11

Agustus tahun 2020 merupakan bulan di mana Xiaomi Indonesia berjanji akan meluncurkan antar muka terbaru mereka, yaitu MIUI 12. Dengan segala peningkatannya dibandingkan dengan MIUI 11, sistem operasi yang digunakan masih menggunakan Android 10. Namun, Android 11 saat ini sudah didepan mata, sehingga membuat semua pengguna perangkat Xiaomi berdebar-debar jantungnya. Apakah akan mendapatkan sistem operasi terbaru tersebut?

Baru-baru ini, tersebar kabar bahwa Xiaomi sedang melakukan pengujian penggunaan Android 11 pada perangkat yang telah mereka keluarkan. Android 11 ini nantinya dijalankan pada antar muka terbaru mereka, MIUI 12. Walaupun begitu, para pengguna perangkat Xiaomi harus bersabar, karena biasanya pengujian internal mereka bisa memakan waktu yang lama.

MIUI 12 A11

Negara yang bakal mendapatkan versi terbaru pertama kali biasanya adalah Tiongkok, tempat markas besar Xiaomi berada. Setelah beberapa waktu, barulah perangkat global yang mendapatkan versi stabil dan betanya. Xiaomi sendiri bakal meng-upgrade perangkatnya sekitar dua kali untuk sistem operasi, sesuai dengan permintaan Google beberapa waktu yang lalu.

Ada beberapa perangkat yang saat ini sedang diuji dengan sistem operasi Android11 secara internal oleh Xiaomi. Perangkat-perangkat tersebut adalah:

  • Mi 10 | Open Beta – MIUI 12 berbasis Android 11 Beta 2.
  • Mi 10 Pro | Open Beta – MIUI 12 berbasis Android 11 Beta 2.
  • Mi 10 Youth Edition (Lite Zoom) | Pengujian internal
  • Redmi K30 Pro/Poco F2 Pro – Open Beta – MIUI 12 berbasis Android 11 Beta 2.
  • Redmi K30/Poco X2 – Dikonfirmasi oleh Poco India
  • Redmi K30 5G/Redmi K30 – Pengujian internal
  • Redmi K30i 5G – Pengujian internal
  • Mi CC 9 Pro/Mi Note 10 / Mi Note 10 Pro – Pengujian internal
  • Mi Note 10 Lite – Pengujian internal
  • Redmi K20/Mi 9T – Pengujian internal

Untuk daftar lengkapnya sendiri adalah sebagai berikut

  • Mi 10 (umi)
  • Mi 10 Pro (cm)
  • Mi 10 Youth Edition (Lite Zoom) (vangogh)
  • Redmi K30 Pro/Poco F2 Pro (lmi)
  • Redmi K30/Poco X2 (phoenix)
  • Redmi K30 5G/Redmi K30 Racing Edition (picasso)
  • Redmi K30i 5G (picasso_48m)
  • Mi CC 9 Pro/Mi Note 10/Mi Note 10 Pro
  • Mi Note 10 Lite (toco)
  • Mi 10 Lite 5G (coin)
  • Mi 9 (cepheus)
  • Mi 9 Pro 5G (crux)
  • Mi 9 SE (gray)
  • Mi CC 9 / Mi 9 Lite (pyxis)
  • Mi CC 9 Meitu Edition (sail)
  • Mi A3 (laurel)
  • Redmi 10X Pro (bomb)
  • Redmi 10X 5G (atom)
  • Redmi 10X 4G/Redmi Note 9 (merlin)
  • Redmi Note 9 Pro Max (excalibur)
  • Redmi Note 9 Pro (joyeuse)
  • Redmi Note 9 Pro India/Redmi Note 9s (curtana)
  • Redmi 9 (lancelot)
  • Redmi 9C/Poco C3 (angelica)
  • Redmi 9A (dandelion)
  • Poco M2 Pro (gram)
  • Blackshark 3S
  • Blackshark 3 Pro (mobius)
  • Blackshark 3 (small)
  • Blackshark 2 Pro (darklighter)
  • Blackshark 2 (skywalker)
  • Redmi K20 Pro/Premium/Mi 9T Pro (raphael)

Jika dilihat, Redmi seri 8 sudah tidak masuk ke dalam daftar tersebut. Kabarnya, Xiaomi memang hanya memberikan satu kali upgrade sistem operasi untuk seri Redmi dan Redmi Note. Jadi, upgrade sistem operasi ini juga mungkin menjadi yang terakhir untuk Redmi seri 9.

Apakah perangkat Anda masuk dalam daftar tersebut? Yuk mari kita tunggu kehadirannya.

Sumber: Mi Community

 

[Review] Poco F2 Pro: Smartphone Android Snapdragon 865 Termurah dengan Fitur Cukup Lengkap

Setelah vakum selama hampir dua tahun, akhirnya smartphone android Pocophone F1 memiliki penerus. Dengan nama Poco F2 Pro, Xiaomi merilis perangkat tersebut sebagai sebuah flagship killer. Xiaomi memasukkan cip terkencang untuk Android saat ini serta fitur-fitur lengkap lainnya. Dan mereka pun juga menjualnya dengan harga yang lebih terjangkau.

Saat ini, Poco tidak lagi menggunakan kata phone di bagian belakangnya. Walaupun memiliki merek yang berbeda dengan Xiaomi, namun Poco masih ada di bawah manajemen Xiaomi. Brand Poco selalu membawa SoC dengan spesifikasi tinggi. Namun, perangkat yang satu ini tidak membawa semua teknologi mutakhir yang ada pada saat peluncurannya.

Poco F2 Pro tidak memiliki layar 90Hz, kamera dengan resolusi 108 MP, dan kamera zoom yang tinggi. Xiaomi pun mengklaim bahwa mereka telah memperbaiki kekurangan yang ada pada Pocophone F1. Hal tersebut seharusnya membuat perangkat yang satu ini lebih baik dari sang pendahulunya.

Xiaomi Poco F2 Pro

Perangkat yang saya gunakan merupakan versi global non Indonesia. Walaupun Xiaomi menukar perangkatnya dengan versi Indonesia, namun saya sudah tanggung melakukan pengujian benchmark terhadap Poco F2 Pro. Toh, hasilnya akan sama dengan versi Indonesianya. Namun, ternyata hasil pengujian tersebut harus diulang kembali.

Pada minggu ke 3 bulan Juli 2020, perangkat Poco F2 Pro saya mendapatkan update MIUI 12. Padahal, Xiaomi menjanjikan update tersebut akan hadir pada bulan Agustus. Oleh karena itu, saya pun menguji ulang perangkat yang satu ini dengan menggunakan MIUI 12.

Perangkat yang satu ini juga memiliki nama lain. Di negara lain, Poco F2 Pro juga dikenal dengan nama Xiaomi Redmi K30. Bos Xiaomi Indonesia juga pernah mengatakan pada sosial media bahwa semua seri Redmi K akan masuk ke Indonesia dengan merek Poco.

Xiaomi Poco F2 Pro - Belakang

Poco F2 Pro keluar dengan dua varian, yaitu 6 GB dengan LPDDR4 dan 8 GB dengan LPDDR5. Untuk perangkat Poco F2 Pro yang saya dapatkan dapat dilihat sebagai berikut

 

Pocophone F1 Poco F2 Pro
SoC Snapdragon 845 Snapdragon 865
CPU 4×2.8 GHz Kryo 385 Gold + 4×1.8 GHz Kryo 385 Silver 1×2.84 GHz Kryo 585 Prime + 3×2.42 GHz Kryo 585 Gold + 4×1.80 GHz Kryo 585 Silver
GPU Adreno 630 Adreno 650
RAM 8 GB 8 GB LPDDR5
Internal 128 GB 256 GB
Layar 6,18” 2246×1440 IPS Gorilla Glass 6,67 inci SuperAMOLED 2400 x 1080 Gorilla Glass 5
Dimensi 155.5 x 75.3 x 8.8 mm 163.3 x 75.4 x 8.9 mm
Bobot 182 gram 219 gram
Baterai 4000 mAh 4700 mAh
Kamera 12 MP, 5 MP Wide, 16 MP selfie 64 MP/16 MP, 13 MP Wide, 5 MP Telemacro, 2MP depth, 20 MP selfie pop up
OS (per pengujian) Android 8 MIUI 10 Android 10 MIUI 12

Hasil dari CPU-Z, AIDA64, dan SensorBox adalah sebagai berikut

Unboxing

Perlengkapan seperti inilah yang didapatkan saat membuka paket penjualannya

Xiaomi Poco F2 Pro - Unboxing

Desain

Jika kita melihat Pocophone F1 yang menggunakan bahan plastik polikarbonat, Poco F2 Pro terlihat lebih premium. Hal tersebut dikarenakan smartphone yang satu ini menggunakan chasis berbahan metal. Untuk bagian belakangnya juga terbalut oleh Gorilla Glass 5 yang membuatnya lebih terlihat menawan. Saya mendapatkan Poco F2 Pro dengan warna ungu yang bernama Electric Purple.

Tidak seperti smartphone Xiaomi lainnya, Poco F2 Pro mengusung layar penuh tanpa adanya poni atau lubang. Poco F2 Pro menggunakan layar dengan jenis SuperAMOLED. Resolusi yang dimiliki adalah 2400×1080 dengan refresh rate 60 Hz. Layarnya sendiri tidak menggunakan 2,5D sehingga cocok untuk ditempelkan tempered glass untuk tambahan perlindungan layar.

Xiaomi Poco F2 Pro - Bawah

Masih mengenai layarnya yang tanpa poni dan lubang, kamera selfie dari perangkat ini menggunakan sistem motorik yang bisa naik dan turun saat digunakan (pop up). Pihak Xiaomi sudah mengklaim bahwa kamera pop up tersebut sudah dicoba hingga 300.000 kali. Jadi seharusnya pada pemakaian normal, kamera tersebut bisa bertahan lebih dari 5 tahun jika digunakan 100 kali per hari.

Ada yang menarik dari penggunaan kamera pop up-nya. Dengan menggunakan face unlock, kameranya dengan cepat bisa mengenali muka pengguna sehingga akan naik dan turun dengan cepat. Selain itu, profile face unlock yang ada ternyata tidak hanya satu saja, tetapi dua buah, sehingga Anda dan pasangan Anda bisa membukanya.

Xiaomi Poco F2 Pro - Atas

Pada bagian atas terdapat kamera pop up, sensor infra merah, port audio, serta microphone kedua. Pada bagian kanannya terdapat tombol volume serta tombol power. Pada sisi bawahnya terdapat speaker, port USB-C, serta slot SIM tanpa microSD. Pada sisi belakangnya terdapat empat buah kamera beserta satu LED flash.

Xiaomi Poco F2 Pro - Kanan

Sistem operasi yang digunakan pada Poco F2 Pro adalah Android Q dengan antar muka MIUI 12. MIUI 12 yang digunakan pada Poco secara default sudah memiliki app drawer tersendiri. Selain itu, Xiaomi juga sudah mengubah desainnya dengan cukup cantik, seperti adanya inclinometer pada menu About.

Penggunaan MIUI 12 sendiri menurut saya tidak terlalu jauh dengan MIUI 11 yang saat ini masih digunakan. Perbedaan paling terlihat adalah hadirnya Super Wallpaper yang seakan melakukan zoom planet Bumi dan Mars dari luar angkasa hingga dataran tinggi. Animasinya memang sangat menawan dan keren.

Jaringan

Menggunakan cip Snapdragon 865 berarti sudah jaminan bahwa perangkat ini memiliki cakupan LTE yang luas. Poco F2 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), 28(700),  38(2600),, 40(2300) dan 41(2500)  yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia.

Poco F2 Pro juga membuka dukungan terhadap kanal-kanal 5G, walaupun belum ada di Indonesia. Xiaomi melakukan hal tersebut salah satunya adalah kebutuhan pengguna saat bepergian ke luar negeri serta membantu mendorong infrastruktur 5G di Indonesia. Poco F2 Pro hanya dibuka pada band 5G Sub6 77 (3700) dan 78 (3500).

Kamera

Poco F2 Pro kembali ke pasar dengan membawa sensor buatan produsen yang sama dengan pendahulunya. Kali ini, sensor kamera utama pada Poco F2 Pro adalah Sony IMX 686 terbaru yang memiliki resolusi hingga 64 MP dan 16 MP juga menggunakan teknologi Quad Bayer.

Poco F2 Pro merupakan perangkat dengan Sony iMX 686 pertama yang saya uji. Ternyata, hasil kamera utama dari Poco F2 Pro sangat apik. Anda akan mendapatkan gambar yang tajam, warna yang akurat, serta tingkat noise yang rendah pada saat menekan tombol shutter-nya. Saya pun sangat puas dengan hasil kameranya.

Berikut adalah contoh gambar dari kamera utamanya:

Poco F2 Pro pun memperkenalkan kamera telemakro. Hal ini berarti bahwa kamera makronya dapat melakukan zoom hingga dua kali. Tujuannya tentu saja untuk memperbesar obyek yang difokus agar gambarnya terlihat lebih jelas. Hasilnya juga tidak mengecewakan.

Lalu bagaimana dengan kamera selfie-nya? Tajam! Hal tersebut adalah yang pertama kali saya rasakan pada saat mengambil gambar sendiri dengan kamera depannya. Helai brewok saya pun bisa diambil dengan sangat apik dengan kamera tersebut dan terkesan natural.

Pengujian

Dengan menggunakan Snapdragon 865, sudah menjamin bahwa Poco F2 Pro memiliki kinerja yang tinggi. Hal ini sudah cukup memastikan bahwa semua aplikasi yang ada bisa berjalan tanpa cela. Tentu saja, menjalankan game bukanlah sebuah masalah. Saya pun tidak menemukan bug fatal seperti yang terdapat di Pocophone F1, yaitu phone freeze.

Snapdragon 865 sendiri menggunakan tiga cluster CPU pada SoC-nya. Cluster Prime memiliki prosesor dengan kecepatan paling tinggi, diikuti cluster performa dan terakhir cluster hemat daya. Semuanya akan berjalan sesuai scheduler yang digunakan.

Untuk menguji perangkat yang satu ini, saya kembali menghadirkan Pocophone F1 Pro yang menggunakan Snapdragon 845. Saya juga akan menghadirkan Snapdragon 855, sehingga dapat dilihat seberapa besar peningkatan kinerja dari dua generasi yang lalu. Berikut adalah hasilnya

Melakukan editing foto dan video memang terasa lebih cepat dengan Poco F2 Pro. Dengan kecepatan prosesor yang ada, membuat saya bisa melakukan editing dengan cepat. Apalagi digunakan untuk aplikasi yang mendukung pekerjaan sehari-hari seperti Office, Trello, dan Slack, Saya tidak menemukan adanya masalah seperti lama membuka aplikasi atau masalah lainnya.

Pengujian Daya Tahan Baterai

Poco F2 Pro hadir dengan baterai berkapasitas 4700 mAh. Baterai besar seperti ini kerap bisa digunakan untuk pemakaian lebih dari sehari. Hal itu tentu saja menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin membeli perangkat ini.

Saya menguji baterai dari Poco F2 Pro dengan menggunakan video MP4 resolusi 1080p. Video di-loop sampai baterai dari smartphone ini habis. Hasilnya ternyata cukup mengejutkan, perangkat ini mampu bertahan hingga 20 jam 4 menit. Hasil seperti ini biasanya didapat oleh perangkat dengan baterai 5000 dan bisa didapatkan dengan Poco F2 Pro yang hanya 4700 mAh saja.

Saat mengisi ulang dari kosong sama sekali ternyata charger 33 watt bawaannya memiliki kinerja yang cukup cepat. Untuk mengisi dari 0 sampai 100%, perangkat ini hanya membutuhkan waktu sekitar 65 menit saja.

Verdict

Untuk merasakan perangkat smartphone dengan cip terbaru memang membutuhkan uang yang tidak sedikit. Kebanyakan produsen akan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi. Xiaomi yang berjanji hanya mengambil untung sebesar 5% tersebut pun menawarkan perangkat kencang dengan Snapdragon 865 lewat Poco F2 Pro-nya dan memiliki harga yang lebih terjangkau.

Kinerja yang diberikan memang bisa dibilang sangat kencang untuk sebuah smartphone 7 jutaan. Segala aplikasi dan game yang ada untuk Android saat ini dijamin bisa berjalan dengan baik. Mereka yang menggunakan smartphone untuk pekerjaan sehari-hari juga akan merasakan tingkat responsivitas yang baik.

Kamera dengan sensor Sony IMX 686 yang ada pada perangkat ini juga dapat menangkap gambar dengan sangat baik. Setiap kamera yang ada juga di-tweak dengan sangat baik oleh Xiaomi. Oleh karena itu, perangkat ini cocok untuk mengambil gambar momen sehari-hari.

Harga lebih terjangkau belum tentu murah. Perangkat ini dijual dengan harga Rp. 7.999.000 untuk varian yang saya uji, yaitu 8/256 GB. Namun, jika dilihat harga Mi 10 yang ada di Indonesia, ada pada kisaran 9 jutaan. Hal ini tentu saja membuat Poco F2 Pro terlihat murah melihat spesifikasi dan fitur yang ditawarkan.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan Snapdragon 865
  • Layar penuh tanpa terganggu poni
  • Tidak panas saat bermain game
  • Hasil kamera yang memuaskan
  • Daya tahan baterai yang sangat baik
  • Pengisian baterai yang cepat
  • Harga perangkat dengan 865 termurah

Slacks

  • Layar masih 60 Hz
  • RAM 6 GB dan 8 GB berbeda jenis, LPDDR4 vs LPDDR5
  • Belum ada wireless charging

[Review] Xiaomi Redmi Note 9 Pro: Fitur Lengkap dengan Prosesor Kencang dan Harga yang Murah

Xiaomi lagi-lagi menggebrak pasar Indonesia dengan mengeluarkan sebuah smartphone yang memiliki harga terjangkau. Saat ini, Xiaomi sudah memiliki sang penerus dari Redmi Note 8 Pro, yaitu Redmi Note 9 Pro. Redmi Note 8 Pro sendiri cukup dikenal karena Xiaomi pada akhirnya memasukkan NFC ke dalam perangkatnya yang salah satu variannya memiliki harga tiga jutaan. Hal tersebut pun juga diteruskan pada Redmi Note 9 Pro.

Berbeda dengan seri Redmi Note 8-nya, kali ini seri Redmi Note 9 berpindah penggunaan prosesornya. Pada seri 8, versi pro menggunakan cip Mediatek dan versi non pro menggunakan Snapdragon. Pada seri 9, versi pro menggunakan cip Snapdragon dan non pro menggunakan Mediatek. Jadi bagi kalian yang ingin melakukan upgrade, jangan sampai salah ya..

Xiaomi Redmi Note 9 Pro

Redmi Note 9 Pro ini juga meneruskan apa yang menjadi visi dari Xiaomi: menyediakan perangkat terjangkau dengan spesifikasi yang tinggi. Xiaomi membekali smartphone ini dengan kamera yang memiliki resolusi hingga 64 megapiksel. Perangkat ini juga yang pertama pada kelas Redmi yang menggunakan kamera makro dengan resolusi 5 MP. Terakhir, baterai yang digunakan juga ditingkatkan menjadi 5020 mAh.

Spesifikasi Redmi Note 9 Pro yang datang ke meja pengujian tim DailySocial adalah sebagai berikut

Redmi Note 9 Pro Redmi Note 8 Pro
SoC Snapdragon 720G Mediatek Helio G90T MT6785T
CPU 2×2.3 GHz Kryo 465 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 465 Silver 2×2.05 GHz Cortex-A76 & 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPU Adreno 618 Mali G76 MC4
RAM 8 GB 6 GB
Internal 128 GB 64/128 GB
Layar 6,67 inci IPS 2400 x 1080 Gorilla Glass 5 6,53 inci IPS 2340 x 1080 Gorilla Glass 5
Dimensi 165.8 x 76.7 x 8.8 mm 161.4 x 76.4 x 8.8 mm
Bobot 209 gram 200 gram
Baterai 5020 mAh 4500 mAh
Kamera 64 MP/16 MP, 8 MP Wide, 5 MP Macro, 2MP depth, 16 MP selfie 64 MP/16 MP, 8 MP Wide, 2 MP Macro, 2MP depth, 20 MP selfie
OS Android 10 MIUI 11 Android 9 Pie MIUI 10

Untuk spesifikasi berdasarkan CPU-Z dan AIDA64 adalah sebagai berikut

Unboxing

Saat membuka paket penjualannya, perlengkapan inilah yang bisa didapatkan didalamnya

Xiaomi Redmi Note 9 Pro - Unboxing

Desain

Hal pertama yang saya suka dari Redmi Note 9 Pro saat pertama membuka kotak penjualannya adalah desain tanpa poni. Yup, banyak yang mengatakan bahwa desain dengan notch cukup membosankan walau sekecil apa pun. Sekarang desain dari Redmi Note 9 Pro menggunakan punch hole atau lubang pada bagian tengah atas. Hal ini tentunya membawa penyegaran pada desain smartphone dari Xiaomi.

Xiaomi Redmi Note 9 Pro - Bawah

Bagian samping dari Xiaomi Redmi Note 9 Pro terasa sekali terbuat dari plastik polikarbonat. Untuk bagian belakangnya, Xiaomi sudah melapisi dengan Gorilla Glass 5 seperti pada layar di bagian depannya. Oleh karena itu, bagian belakangnya sangat ramah terhadap sidik jari sehingga mudah terlihat kotor. Saat pengujian, saya selalu menggunakan rubber case bawaan sehingga tidak terganggu dengan kotornya sidik jari.

Layar yang digunakan pada Redmi Note 9 Pro berjenis IPS dengan resolusi 2400×1080. Walaupun sudah menggunakan Gorilla Glass 5, Xiaomi juga sudah memberikan lapisan anti gores tambahan sehingga membuatnya lebih aman dari goresan. Namun tetap saja, saya masih merekomendasikan untuk memasangkan tempered glass agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Xiaomi Redmi Note 9 Pro - Sisi Kanan

Jika dilihat pada bagian belakangnya, hanya ditemukan empat buah kamera saja serta lampu LED. Untuk sensor sidik jarinya ditempatkan pada bagian kanan tergabung dengan tombol power yang terletak di bawah tombol volume. Untuk bagian kirinya terdapat slot SIM dan microSD. Pada bagian bawah terdapat port audio 3.5mm, USB-C, microphone, dan speaker.

Xiaomi juga tidak lupa menyematkan sensor infra merah pada bagian atasnya. Hal ini sudah terbukti membantu para penggunanya (khususnya saya) saat remote untuk TV dan AC rusak atau hilang. Pada bagian atas pula juga ditemukan microphone kedua yang sering digunakan untuk merekam suara untuk video.

Xiaomi Redmi Note 9 Pro - Sisi Kiri

Saya pernah menanyakan kepada Xiaomi mengenai sensor sidik jari samping yang sering membuat masalah karena kurang responsif. Saat mencobanya, ternyata strategi Xiaomi cukup pintar. Perangkat ini akan merekam sekitar 25 posisi jari per profile, sehingga membuatnya lebih responsif dibandingkan beberapa perangkat yang pernah saya uji. Nice move, Xiaomi.

Xiaomi Redmi Note 9 Pro datang dengan menggunakan Android 10 yang dibalut dengan antar muka MIUI 11. Xiaomi juga sudah menjanjikan bahwa pada bulan Agustus 2020, MIUI 12 akan hadir untuk Redmi Note 9 Pro. Semoga saja, perangkat ini mendapatkan upgrade Android 11 nantinya.

Jaringan

Redmi Note 9 Pro menggunakan Snapdragon 720G yang berarti sudah menggunakan modem X15. Perangkat ini sendiri mendukung kanal 1 (2100), 2 (1900),3 (1800), 4 (1700), 5 (850), 7 (2600), 8 (900), 20 (800), 28 (700), 38 (2600), 40 (2300), dan 41 (2500). Modem yang digunakan mendukung LTE Cat 15 dan sudah mendukung fitur 3 Carrier Aggregation.

Untuk jaringan WiFi, perangkat ini sudah mendukung kanal 5 GHz dan 2,4 GHz dengan lancar. Penerimaan sinyalnya pun juga cukup baik, bahkan lebih baik dari Mi Note 10 yang saat ini saya gunakan.

Kamera

Xiaomi masih menggunakan rangkaian yang sama untuk kameranya pada Redmi Note 9 Pro. Yang membedakan adalah kamera makro yang digunakan memiliki resolusi 5 MP. Kamera utamanya sendiri masih menggunakan sensor 64 MP yang memiliki spesifikasi yang sama dengan ISOCELL Bright GW1 buatan Samsung.

Xiaomi Redmi Note 9 Pro - Kamera

Dengan menggunakan GW1, resolusi kamera utama dari Redmi Note 9 Pro adalah 16 MP hingga 64 MP, tergantung mode yang dipilih. Saya sendiri menguji hanya menggunakan mode 16 MP karena sudah seringkali terbukti memiliki hasil yang jauh lebih baik dibandingkan 64 MP. Hasilnya? Tentu lebih baik dibandingkan dengan Redmi Note 8 Pro.

Hasil foto kamera utamanya memang memiliki hasil yang cukup baik. Xiaomi berhasil menekan timbulnya noise pada Redmi Note 9 Pro. Namun, sepertinya algoritma tersebut membuat hasilnya menjadi lebih soft dan sedikit tidak tajam.  Hasilnya pun kurang lebih sama pada saat mengambil gambar ditempat yang menggunakan cahaya lampu. Berikut adalah contoh hasilnya

Kamera makro yang dimiliki oleh perangkat ini juga ternyata membuahkan hasil yang cukup baik. Selain untuk kreativitas tersendiri, kamera makro juga kerap dijadikan sebuah kaca pembesar untuk tulisan-tulisan yang sangat kecil. Kamera makro pada Xiaomi Redmi Note 9 Pro sudah memiliki resolusi yang lebih besar sehingga hasilnya juga lebih baik.

Kamera depan yang ada pada perangkat ini menggunakan sensor Omnivision OV16A1Q. Kamera ini menghasilkan gambar yang cukup baik pada saat cahaya yang cukup terang. Namun hasilnya memiliki karakter yang sama dengan kamera utamanya, di mana menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam.

Pengujian

Kemunculan Snapdragon 720G memang sempat menjadi sebuah perdebatan. Hal tersebut dikarenakan pada beberapa benchmark, kinerjanya sering kali di atas Snapdragon 730G. Penggunaan prosesor yang memiliki clock speed 100 MHz lebih kencang menjadi salah satu penyebab SD 720G lebih kencang.

Xiaomi Redmi Note 9 Pro - Punch Hole

Snapdragon 720G sendiri menggunakan dua core kencang Kryo 465 Gold dengan kecepatan 2.3 GHz. Enam inti prosesor lainnya bernama Kryo 465 Silver yang merupakan turunan dari Cortex A55 dengan kecepatan 1,8 GHz dan menggunakan daya yang lebih rendah dari dua inti pertama. Grafisnya menggunakan Adreno 618 yang sama digunakan pada Snapdragon 730G.

Pada pengujian kali ini, saya akan menghadirkan Snapdragon 730G serta Helio G90T. Hal ini untuk mengetahui seberapa baik kinerja dari Snapdragon 720G yang digunakan pada Redmi Note 9 Pro dibandingkan dengan cip yang sekelasnya. Berikut adalah hasilnya

Menilik dari hasil yang ada, membuat perangkat ini ternyata memiliki kinerja yang tinggi. Dengan hasil seperti itu, kita tidak akan merasakan kinerja yang pelan pada saat melakukan editing gambar. Bahkan, bermain game juga akan lebih lancar dengan hasil benchmark seperti ini.

Satu hal yang cukup mengejutkan dari hasil benchmark di atas adalah hasil AI dari Redmi Note 9 Pro. Kinerjanya cukup jauh dari 730G, membuat AI-nya menjadi lebih lancar saat digunakan. Akan tetapi, kinerjanya kurang lebih sama dengan cip pembanding yang saya hadirkan.

Pengujian Daya Tahan Baterai

Redmi Note 9 Pro hadir dengan baterai berkapasitas 5020 mAh. Baterai besar seperti ini kerap bisa digunakan untuk pemakaian lebih dari sehari. Hal itu tentu saja menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin membeli perangkat ini.

Saya menguji baterai dari Redmi Note 9 Pro dengan menggunakan video MP4 resolusi 1080p. Video di-loop sampai baterai dari smartphone ini habis. Hasilnya, perangkat ini mampu bertahan hingga 15 jam 44 menit. Hasil seperti ini memang lumrah didapat oleh perangkat dengan baterai 5020 mAh serta memiliki resolusi FHD+ pada layarnya.

Verdict

Sang penerus Redmi Note pun sudah hadir di Indonesia. Dengan Redmi Note 9 Pro, Xiaomi pun meneruskan lini smartphone dengan spesifikasi yang cukup tinggi dan harga terjangkaunya di Indonesia. Dan dengan menyertakan NFC membuat perangkat yang satu ini cukup menarik untuk dimiliki.

Spesifikasi yang cukup tinggi tersebut membuat kinerja dari Redmi Note 9 Pro kencang. Dengan hasil yang ada, membuat game dan aplikasi yang ada pada Google Play bisa dijalankan dengan cukup baik, walau bukan yang terbaik. Baterai yang disematkan juga mampu membuat kinerja yang tinggi tersebut bertahan lama.

Xiaomi Redmi Note 9 Pro -

Kameranya masih menjadi andalan Xiaomi untuk mengambil momen sehari-hari. Namun hasil kameranya memang bukanlah yang terbaik. Hasilnya memang cukup bagus, rendah noise, dan memiliki warna yang baik. Namun terlalu soft sehingga kadang membuatnya tidak terlalu tajam.

Xiaomi Redmi Note 9 Pro yang saya uji memiliki RAM 8 GB dan internal 128 GB. Harga jual dari versi yang satu ini adalah Rp. 3.799.000 secara online dan Rp. 3.899.000 jika membeli di toko offline. Harga tersebut memang masih tergolong murah, mengingat feature yang dimilikinya cukup lengkap dan spesifikasi yang diberikan juga cukup tinggi. Xiaomi juga masih memiliki versi 6/64 GB dengan harga Rp. 3.399.000 jika harga tersebut terasa mahal.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan Snapdragon 720G
  • Daya tahan baterai yang panjang
  • Desain yang refresh dengan tidak menggunakan notch
  • Ada NFC
  • Harga yang cukup terjangkau dengan kinerja dan fitur yang ada
  • Profiling side fingerprint yang lebih baik
  • Pengisian baterai 30 watt

Slacks

  • Mode malam yang tidak terlalu bagus
  • Layar masih 60 Hz

Poco M2 Pro Hadir dengan Baterai 5.000 mAh dan Fast Charging 33W

Sub brand Xiaomi, Poco telah mengumumkan smartphone terbarunya yang disebut Poco M2 Pro. Smartphone kelas menengah ini hadir dengan harga yang agresif dan mengunggulkan baterai 5.000 mAh dengan teknologi fast charging 33W.

Kalau dilihat dari desain dan spesifikasinya, Poco M2 Pro sangat identik dengan Redmi Note 9 Pro versi India atau Redmi Note 9S untuk versi globalnya. Bagian depan mengemas cinematic screen dengan lubang untuk kamera depan 16MP di dahinya.

Poco M2 Pro 1

Panel yang digunakan berjenis IPS 6,67 inci beresolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9. Layarnya ini punya tingkat kecerahan 450 nits dan telah mendukung HDR10. Bagian muka, belakang, dan kamera belakang diproteksi Corning Gorilla Glass 5.

Smartphone Android 10 dengan MIUI 11 ini mengandalkan chipset Snapdragon 720G. SoC ini dibangun pada proses fabrikasi 8nm dengan CPU octa-core yang terdiri dari dual-core Kyro 465 Gold 2.3GHz dan hexa-core Kryo 465 Silver 1.8GHz, bersama GPU Adreno 618.

Soal fotografi, konfigurasi quad-camera belakangnya datang dengan kamera utama 48MP f/1.8. Ditemani kamera 8MP f/2.2 dengan lensa ultra wide 119 derajat, 5MP f/2.4 dengan lensa macro, dan 2MP f/2.4 sebagai depth sensor.

Poco M2 Pro tersedia di pasar India dalam tiga pilihan warna yaitu Out Of The Blue, Green and Greener, dan Two Shades of Black. Untuk harganya, konfigurasi memori 4GB/64GB dibanderol INR 13.999 atau sekitar Rp2,6 juta. Lalu, untuk versi RAM 6GB/64GB dibanderol INR 14.999 (Rp2,8 jutaan) dan 6GB/128GB dijual INR16.999 (Rp3,2 jutaan).

Sumber: GSMArena

Sub-brand Xiaomi, Umumkan Monitor PC Redmi Display 1A

Belakangan laptop ultra-thin semakin digemari, karena dimensinya ringkas dan punya performa yang cukup powerful. Namun di kondisi pandemi saat ini, mobilitas kita berkurang dan justru membutuhkan perangkat yang nyaman dengan layar lebih besar di rumah.

Solusinya kita bisa menghubungkan laptop kita dengan monitor eksternal untuk memudahkan kita bekerja dan proses multitasking yang lebih efisien. Bicara soal monitor, Redmi sub-brand Xiaomi telah meluncurkan monitor PC ekstenal pertama mereka yang disebut Redmi Display 1A.

Redmi Display 1A ini mengusung panel LCD IPS berukuran 23,8 inci dengan resolusi 1920×1080 piksel.  Panel tersebut punya brightness maksimum 250 nits dan contrast ratio 1000:1. Bezel samping layarnya, terutama di sisi kanan, kiri, dan atasnya sangat tipis hanya 7,3mm, meski bagian dagunya sedikit agak tebal.

2cbab9f0284c6a47df7e1a57d4451a90

Pada bagian belakang, terdapat konektor HDMI dan port VGA. Konektivitasnya memang terbilang minim untuk monitor baru yang dirilis pada tahun 2020. Meski begitu, bagaimana pun Redmi Display 1A menyasar segmen entry-level dan harganya terbilang terjangkau yaikni hanya CNY 599 atau sekitar Rp1,2 jutaan.

Sumber: GSMArena

Xiaomi Redmi 8A Pro, MiTV 4 55″, dan Mi Air Purifier Resmi Hadir di Indonesia

Dengan merebaknya virus Covid-19 di Indonesia, tentu saja tidak menghambat para vendor untuk meluncurkan produk-produk mereka. Xiaomi adalah salah satu yang meluncurkan tiga produk terbarunya. Ketiga produk itu adalah Xiaomi Redmi 8a Pro, MiTV 4 55 inci, dan Mi Air Purifier 2H. Peluncuran produk ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 2 April 2020 secara streaming.

Overhead view of travel equipment for a mountain trip on wooden floor with copy space. / Items include rope, canteen, map, camera, journal, hat, boots, note book, headlamp. Time to travel concept. ; Shutterstock ID 703384324; Purchase Order: -
Overhead view of travel equipment for a mountain trip on wooden floor with copy space. / Items include rope, canteen, map, camera, journal, hat, boots, note book, headlamp. Time to travel concept.
; Shutterstock ID 703384324; Purchase Order: –

Redmi 8A Pro merupakan perangkat dengan nama Redmi 8A Dual yang diluncurkan di India. Pada smartphone ini, Redmi akhirnya menambahkan sebuah kamera tambahan pada bagian belakangnya, serta menambahkan kapasitas RAM dan penyimpanan internalnya. Redmi 8A Pro sendiri berada ditengah antara Redmi 8 dan Redmi 8A.

Spesifikasi yang diusung juga masih sama, yaitu dengan Snapdragon 439, Baterai 5000 mAh, dan memiliki desain serta bentuk yang sama. Perbedaan yang mendasar adalah Redmi 8A memiliki kapasitas 2/32 GB, Redmi 8A Pro dengan dua kamera pada kapasitas 2/32 GB serta 3/32 GB, dan terakhir Redmi 8 yang memiliki kapasitas hanya 4/64 GB saja. Xiaomi tidak lagi memproduksi Redmi 8 dengan kapasitas 3/32 GB.

Xiaomi Mi Tv 4 55

Selanjutnya, setelah lama tidak memiliki produk baru, akhirnya Xiaomi kembali meluncurkan SmartTV-nya. Dengan nama MiTV 4 yang memiliki dimensi 55 inci, TV pintar ini menggunakan sistem operasi Android 9. TV pintar ini juga memiliki bingkai yang kecil, hanya berukuran 11 mm saja. MiTV 4 55″ juga memiliki antar muka buatan mereka sendiri, yaitu Patchwall yang sudah memiliki beberapa aplikasi seperti Netflix, Hooq, Vidio, CATCHPLAY+, dan IFlix.

TV 55 inci ini menggunakan SoC buatan AMLogic dengan T960X-H yang menggunakan prosesor empat core Cortex A53 dan GPU Mali dengan proses pabrikasi 28 nm. RAM yang dipasang berkapasitas 2 GB dengan penyimpanan internal 8 GB. Pada TV ini juga terdapat 3 port HDMI (termasuk 1 port ARC), 2 port USB (2.0) dan port Ethernet, juga opsi nirkabel termasuk Wi-Fi, dan Bluetooth 4.2.

Mi TV 4 juga hadir dengan pilihan layar 43” lengkap dengan keunggulan yang ada pada Mi TV 4 55”, dengan perbedaan pada pengaturan speaker ganda 8W dengan sistem refleksi yang mendukung kualitas suara DTS-HD dan kapasitas 1GB RAM untuk ruang penyimpanan 8GB eMMC.

Xiaomi Mi Air Purifier 2H

Terakhir, Xiaomi juga meluncurkan Mi Air Purifier 2H. Huruf H tersebut merupakan tanda bahwa pada produk yang satu ini, Xiaomi menggunakan filter HEPA. Filter ini bisa menyaring apa pun dengan dimensi sampai 0,3 mikron, sehingga udara menjadi lebih bersih.

Xiaomi menawarkan Mi TV 4 55” mulai dari  Rp4,799,000,- dan Mi TV 4 43” dengan harga Rp.3,299,000,-. Untuk Mi Air Purifier 2H dijual dengan harga terjangkau mulai dari, Rp1,799,000,- . Dan untuk smartphone terbarunya, Redmi 8A Pro, dijual dengan harga Rp1,549,000 untuk 2/32 GB dan Rp1,649,000.

Covid-19 + Harga Murah = Ghoib?

Kita semua tahu bahwa COVID-19 memang mengganggu segala aktivitas, termasuk ekonomi. Banyak perusahaan yang harus melakukan pembagian pekerjaan atau malah bekerja di rumah agar dapat memutus penyebaran virus ini. Di sisi lain, harga murah sebuah smartphone tentu saja menarik lebih banyak orang untuk membeli. Lalu apakah Redmi 8A Pro bakal ghoib?

Alvin Tse

Ditanyakan pada sesi QnA melalui aplikasi Zoom, Alvin Tse selaku Country Manager Xiaomi Indonesia mengatakan bahwa hal tersebut pun sudah mereka antisipasi.

Ada dua hal yang mempengaruhi penjualan mereka. Yang pertama adalah pasokan barang dari pabrik. Alvin mengaku bahwa sampai saat ini mereka tidak memiliki masalah dalam mendapatkan pasokan barang dari pabrik.

Hal kedua adalah banyaknya toko yang menjual barang dari Xiaomi. Sampai saat ini, Xiaomi memiliki rekan toko lebih dari 1000 yang tersebar di seluruh Indonesia. Xiaomi juga memiliki 50 Authorized Mi Store di pusat perbelanjaan, bekerja sama dengan Erafone di lebih dari 200 toko, dan  juga memiliki 50 Mi Shop yang berlokasi di jalan-jalan utama, dan kami juga memiliki lebih dari 700 Mi Partner Shop yang juga menjual produk Xiaomi dan smartphone lain.

Xiaomi harga

Dengan menjaga kedua hal tersebut, Alvin yakin bahwa Redmi 8A Pro tidak akan ghoib di pasaran.

Redmi K30 Pro Diumumkan, Usung Spesifikasi Flagship tapi dengan Refresh Rate Standar

Xiaomi resmi mengumumkan flagship Redmi terbarunya, K30 Pro. Ponsel ini tentunya membawa sejumlah peningkatan dibanding Redmi K30 yang sudah hadir lebih dulu, tapi yang mengejutkan adalah bagaimana ia justru lebih inferior terkait satu hal, yaitu refresh rate.

Diumumkan menjelang akhir tahun kemarin, Redmi K30 mengunggulkan layar dengan refresh rate 120 Hz layaknya mayoritas smartphone flagship lain yang dirilis belakangan ini. Layar Redmi K30 Pro di sisi lain cuma memiliki refresh rate 60 Hz. Mengapa bisa demikian?

Well, kualitas layarnya berbeda. K30 Pro boleh kalah soal refresh rate, tapi kualitas panelnya lebih superior. Itu dikarenakan K30 Pro memakai panel AMOLED (dengan sensor sidik jari terintegrasi di baliknya), sedangkan K30 masih LCD. Refresh rate-nya memang standar, tapi setidaknya layar 6,67 inci beresolusi 1080p ini menawarkan touch sampling rate 180 Hz.

Redmi K30 Pro

K30 Pro juga lebih unggul secara estetika, terutama berkat pengadopsian kamera depan model pop-up. Xiaomi mengklaim kinerja mekanisme pop-up K30 Pro lebih cepat ketimbang yang terdapat pada seri K20; kamera 20 megapixel ini cuma memerlukan waktu 0,58 detik untuk keluar dari rumahnya.

Di belakang, pengguna bakal disambut oleh empat kamera: kamera utama 64 megapixel (Sony IMX686), ultra-wide 13 megapixel, macro 5 megapixel, dan depth sensor 2 megapixel. Xiaomi rencananya juga akan menawarkan varian K30 Pro Zoom Edition, yang akan menukar kamera macro-nya dengan kamera telephoto 8 megapixel (3x optical zoom).

Redmi K30 Pro

K30 Pro datang membawa spesifikasi yang amat menjanjikan: Snapdragon 865, RAM LPDDR5 8 GB dan storage UFS 3.1 256 GB. Kalau mau yang lebih terjangkau, tersedia pula varian dengan RAM LPDDR4x 6 GB dan storage UFS 3.0 128 GB. Baterainya punya kapasitas 4.700 mAh, dan mendukung fast charging 33 W.

Di Tiongkok, Redmi K30 Pro sudah dipasarkan dengan banderol mulai 2.999 yuan, atau sekitar Rp 6,9 juta. Sayangnya belum ada informasi terkait perilisan globalnya.

Sumber: Android Headlines dan Xiaomi.

[Review] Xiaomi Mi Note 10 Pro: Kamera Ber-Smartphone 108 MP dengan Baterai Besar

Pergantian pemimpin dari Xiaomi Indonesia memang membawa angin segar untuk para Mi Fans dan pengguna perangkatnya di Indonesia. Pasalnya, Alvin Tse selaku Country Manager Xiaomi Indonesia berani memasukkan seri flagship di Indonesia. Sebelumnya, Steven Shi sepertinya tidak berani memasukkan seri flagship dan hanya perangkat value saja.

Di bawah kepimipinan Alvin, Xiaomi memasukkan BlackShark 2 Pro dan Mi Note 10 Pro atau Mi CC9 Pro. Perangkat yang pertama disebut tentu saja sudah kami review pada tautan yang satu ini. Kali ini, perangkat Xiaomi Mi Note 10 Pro yang disebut sebagai flagship camera masuk ke pasar Indonesia, menantang para pesaingnya yang sudah lebih dahulu mendapatkan pengakuan untuk sisi kameranya.

Xiaomi Mi Note 10

Xiaomi sendiri menggunakan sensor terbaru dari Samsung dengan nama ISOCELL Bright HMX. Dengan sensor terbarunya ini, Mi Note 10 Pro bisa mengambil gambar dengan resolusi tertinggi yang ada pada sebuah smartphone, yaitu 108 MP. Hasilnya bisa dilihat sendiri pada artikel kami sebelumnya di tautan ini.

Xiaomi Mi Note 10 Pro menggunakan spesifikasi sebagai berikut

Xiaomi Mi Note 10
SoC Snapdragon 730G
CPU 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Adreno 618
RAM 8 GB
Internal 256 GB
Layar 6,47 inci AMOLED 2340 x 1080 Gorilla Glass 5
Dimensi 157.8 x 74.2 x 9.7 mm
Bobot 208 gram
Baterai 5260 mAh
Kamera 108 MP/27 MP, 12 MP Tele 2x, 5 MP Tele 5x, 20 MP wide, 2 MP makro
OS Android 9 Pie MIUI 11

Untuk hasil dari CPU-Z serta Sensor-Box adalah sebagai berikut

Unboxing

Seperti inilah paket penjualan dari Xiaomi Mi Note 10 Pro

Xiaomi Mi Note 10 - Unboxing

Desain

Xiaomi Mi Note 10 Pro memiliki rasa yang kokoh saat saya pegang untuk pertama kalinya. Bagian belakang dari Mi Note 10 Pro sudah dilapisi dengan Gorilla Glass 5 sehingga lebih tahan terhadap benturan. Selain itu, rangka dari perangkat ini juga sudah menggunakan aluminium yang membuatnya kokoh. Warna yang saya dapatkan untuk pengujian kali ini adalah Glacier White.

Xiaomi Mi Note 10 - Atas

Mi Note 10 Pro memiliki resolusi yang cukup tinggi untuk sebuah smartphone, yaitu 2340×1080. Layarnya memang terlihat lebih panjang karena memiliki rasio 20:9. Untuk pelindung layarnya, Xiaomi sudah memasangkan Gorilla Glass 5 yang lebih tahan terhadap benturan. Selain itu, Xiaomi juga memasangkan layar yang melengkung pada sisi kanan kirinya.

Xiaomi kembali mengusung desain berponi dengan model Dot drop. Hal ini tentu saja hanya menggunakan sebagian kecil dari bagian atas layar sehingga membuat informasi pada notification bar lebih luas. Dan pada poni tersebut tentu saja disematkan kamera dengan resolusi 32 MP untuk mengambil swafoto. Namun karena layarnya yang melengkung, tentu saja membuat desainnya menjadi lain dibandingkan merek lain.

Xiaomi Mi Note 10 - Kanan

Layar dengan dimensi 6.47 inci ini menggunakan jenis Super AMOLED. Dan seperti biasanya, dengan layar jenis ini bisa disematkan sensor sidik jari di bawah layar. Sayang memang, pemindaiannya memakan waktu yang sedikit lama dibandingkan dengan para pesaingnya.

Xiaomi mendesain bagian belakangnya dengan sederet kamera. Ada lima buah kamera yang terpasang pada bagian belakang tersebut, lengkap dengan flash serta soft flash. Pada bagian belakang itu pula hadir sebuah sensor NFC yang sering kali digunakan untuk melakukan transaksi dengan melakukan tapping.

Xiaomi Mi Note 10 - Kiri

Xiaomi juga tidak lupa menaruh sensor infra merah di bagian atas dari Mi Note 10 Pro. Volume naik dan turun serta tombol power diletakkan pada sisi sebelah kanan. Pada sisi sebelah kirinya hanya ditemukan slot nano SIM. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, serta slot audio 3.5 mm.

Mi Note 10 Pro datang dengan menggunakan antarmuka MIUI 11. Sayangnya, perangkat ini masih menggunakan Android 9.0 Pie. Padahal, Android 10 saat ini sudah mulai digelontorkan oleh para vendor smartphone. Hal ini membuat Mi Note 10 Pro hanya akan mendapatkan pembaruan sistem operasi sampai Android 11 saja.

Xiaomi Mi Note 10 - Bawah

Jaringan

Xiaomi selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Mi Note 10 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 18(800), 19(800), 20(800), 26(850), 38(2600), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Mi Note 10 Pro  menggunakan modem x15 yang mendukung LTE Cat 15 yang mendukung 3 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 800 Mbps.

Kamera

Xiaomi meluncurkan Mi Note 10 Pro di Indonesia dengan sebutan Flagship Camera. Oleh karena itu, Xiaomi pun ingin menghadirkan pengalaman mengambil gambar dan video terbaik versi mereka dengan perangkat yang satu ini. Uniknya, Xiaomi adalah yang pertama menggunakan sensor dengan resolusi paling tinggi yang ada saat ini.

Sensor tersebut merupakan buatan Samsung dengan ISOCELL Bright HMX yang memiliki resolusi 108 MP. Dengan menggunakan teknologi TetraCell atau quad bayer, membuat sensornya bisa memilih piksel mana yang terbaik dalam sebuah pengambilan gambar. Hasilnya adalah gambar dengan resolusi 27 MP, atau 108 MP jika semua piksel digunakan.

Xiaomi Mi Note 10 - Kamera

Hasil 108 MP nya tersebut pun juga bukan sebuah gimmick yang patut ditertawakan. Hasil 108 MP memang bisa mengambil gambar lebih tajam yang bahkan sensor 64 MP buatan Samsung sendiri tidak bisa ambil. Megapiksel memang bukanlah segalanya, namun dengan tingkat kerapatan megapiksel yang tinggi mampu membuat hasil dari kamera Mi Note 10 Pro menjadi bagus.

Satu hal yang cukup disayangkan adalah karena hasil yang diambil membuat file yang cukup besar, pengolahan gambarnya membutuhkan waktu. Jadi, sering kali setelah mengambil gambar pertama, akan membutuhkan waktu sekitar satu detik untuk mengambil gambar kedua.

Ada lima buah kamera yang tertempel pada bagian belakangnya. Yang pertama adalah kamera 5 MP 5x zoom, 12 MP 2x zoom, 108 MP, 20 MP wideangle, 2 MP makro. Yang pasti, semuanya mampu mengambil gambar dengan kualitas yang mumpuni.

Kamera utamanya yang menggunakan sensor 108 MP memang mampu mengambil gambar dengan sangat baik. Walaupun begitu, entah mengapa pada beberapa kasus terjadi over exposure. Saya pun mendapatkan tingkat ketajaman yang tinggi serta noise yang rendah.

Kamera zoom juga mampu menangkap gambar dengan baik. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa sepertinya kamera zoom 5x yang ada pada Mi Note 10 Pro tidak sepenuhnya benar. Mi Note 10 Pro akan terlihat berganti kamera pada saat melakukan zoom di 3.7x. Walaupun begitu, hasilnya memang masih terlihat cukup baik pada 5x.

Yang cukup mengagetkan adalah kamera makro yang hanya 2 MP mampu menangkap gambar dengan cukup tajam. Pada beberapa smartphone, kamera 2 MP nya bisa menangkap gambar dengan cukup buram. Berbeda dengan Mi Note 10 Pro.

Kamera depannya dapat menangkap gambar dengan cukup apik. Dibekali dengan kamera 32 MP membuat hasil selfie-nya bisa diandalkan pada kondisi cahaya yang terang. Sayangnya, ketajamannya akan sangat berkurang pada saat kondisinya gelap.

Beberapa foto lainnya juga bisa Anda lihat pada artikel yang satu ini.

Pengujian

Salah satu hal yang cukup disayangkan oleh berbagai pihak adalah penggunaan SoC Snapdragon 730G pada sebuah perangkat flagship. Walaupun begitu, Xiaomi sering berjanji bahwa keuntungan mereka dalam menjual perangkat hanya 5% saja. Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah penggunaan kamera 108 MP dan keempat kamera lainnya beserta lensanya.

Snapdragon 730G sendiri menggunakan 4 core Kryo 470 Gold dan 4 core Kryo 470 Silver. Mungkin Anda akan menganggap bahwa menggunakan Snapdragon 855 akan membuat perangkat ini menjadi kencang, namun dengan SD 730G, membuat selain cukup kencang, baterainya juga lebih tahan lama. Hal ini cukup terasa dengan bermain game selama beberapa jam.

Cukup disayangkan pada saat ingin melakukan benchmarking game, aplikasi yang saya gunakan crash pada sekitar 10 menit. Hal ini membuat saya tidak bisa melihat berapa frame rate yang ada pada game tersebut. Namun, semua game yang saya uji bisa berjalan pada setting tertinggi tanpa lag.

Untuk benchmark sintetis, berikut adalah hasilnya

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada MIUI 11 Pengujian berlangsung selama 20 jam 3 menit pada unit yang kami dapatkan.

Menggunakan charger bawaan, saya berhasil melakukan pengisian ulang dengan baterai sebesar 5260 mAh ini. Ternyata dari habis sampai 100%, perangkat ini bisa diisi dalam waktu sekitar 90 menit saja. Namun, dengan charger yang mendukung Quick Charge 3, baterainya bisa penuh dalam waktu hanya 135 menit saja.

Verdict

Akhirnya Xiaomi mengeluarkan flagship mereka di Indonesia. Dengan menyandang nama flagship camera, tentu saja Xiaomi Mi Note 10 Pro langsung ditujukan kepada para penggemar fotografi. Dan tidak tanggung-tanggung, untuk mengejar ketajaman gambarnya, Xiaomi menyematkan kamera dengan resolusi 108 MP.

Xiaomi Mi Note 10 - Belakang

Kamera tersebut memang sangat apik untuk sebuah smartphone, yang walaupun belum bisa disandingkan dengan kamera mirrorless atau DSLR. Xiaomi berhasil membuat sebuah smartphone yang memiliki kamera terbaik pada harga enam jutaan rupiah. Hal ini tentu saja membuatnya cocok untuk digunakan dalam pengambilan gambar apa pun sehari-hari.

Kinerja yang ditawarkan oleh Xiaomi Mi Note 10 Pro memang bukan yang paling kencang, namun pada saat ini, semua pekerjaan masih akan terasa cepat jika dikerjakan pada perangkat yang satu ini. Dengan Snapdragon 730G, membuat bermain game terasa lebih lama dibandingkan dengan perangkat gaming yang menggunakan Snapdragon 855 ke atas. Jadi, penggunaan SoC tersebut dirasa pas jika kita melihat kinerja berbanding daya tahan baterainya.

Berbicara mengenai harga, mungkin tidak semua orang bakal bisa membelinya. Namun, dengan feature kamera yang dimiliki oleh Mi Note 10 Pro, membuat harga Rp. 6.999.000 menjadi tidak terlalu mahal. Hal ini juga membuat Xiaomi Mi Note 10 Pro cocok untuk para pengguna yang suka bermain game sekaligus gemar mengambil foto-foto setiap hari.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Hasil kamera yang sangat baik
  • Daya tahan baterai yang lama
  • Layar edge
  • Zoom 5x
  • Pengisian baterai cepat
  • Tidak panas
  • Harga berbanding kinerja yang baik

Slacks

  • Hasil kameranya walaupun bagus, namun sering over exposure
  • Pemindai sidik jari tidak cepat
  • Pengambilan gambar membutuhkan jeda waktu
  • Proximity ada bug: Layar tidak mati saat menelpon
  • Ujung layar edge tidak responsif

Smartphone Android 108 MP Xiaomi Mi Note 10 Pro Resmi Hadir di Indonesia: Kamera Resolusi Tinggi!

Para pengguna smartphone Xiaomi tentu saja sudah lama merindukan seri Mi untuk masuk di Indonesia. Hal ini dikarenakan selama ini Xiaomi kerap memasukkan seri Redmi dan seri Mi Android One saja ke Indonesia. Orang pun kerap menilai Xiaomi hanya menjual seri murah saja di Indonesia.

Xiaomi Mi Note 10 - Launch

Di bawah kepemimpinan Alvin Tse, akhirnya Xiaomi meluncurkan smartphone flagship di Indonesia. Pada tanggal 4 Januari 2020 kemarin, Xiaomi meluncurkan Mi Note 10 Pro di Indonesia yang termasuk dalam flagship camera dari Xiaomi. Ini merupakan flagship kedua yang Xiaomi luncurkan setelah seri Blackshark 2.

Xiaomi Mi Note 10 Pro merupakan smartphone pertama yang menggunakan sensor kamera ISOCELL HMX dengan resolusi hingga 108 MP. Dengan menggunakan algoritma Quad Bayer, smartphone ini dapat menghasilkan gambar dengan resolusi 27 MP dengan melakukan pemilihan piksel terbaik secara hardware. Hal ini pula yang membuat Xiaomi digadang sebagai ponsel kamera terbaik kedua pada salah satu situs review.

Xiaomi Mi Note 10 -

Xiaomi Mi Note 10 Pro menggunakan spesifikasi sebagai berikut

Xiaomi Mi Note 10
SoC Snapdragon 730G
CPU 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Adreno 618
RAM 8 GB
Internal 256 GB
Layar 6,47 inci AMOLED 2340 x 1080 Gorilla Glass 5
Dimensi 157.8 x 74.2 x 9.7 mm
Bobot 208 gram
Baterai 5260 mAh
Kamera 108 MP/27 MP, 12 MP Tele 2x, 5 MP Tele 5x, 20 MP wide, 2 MP makro
OS Android 9 Pie MIUI 11

Xiaomi Mi Note 10 Pro dijual di Indonesia dengan harga Rp. 6.999.000. Alvin mengatakan bahwa harga ini memang terlihat mahal. Namun beliau mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan sensor baru tersebut juga memang mahal. Perangkat ini dijual pertama dengan cara pre order pada website Blibli dan Mi.com.

Xiaomi Mi Note 10 - Camera

Iklan pada perangkat Mi Note 10 Pro

Tidak hanya pada perangkat Redmi saja, Mi Note 10 Pro juga memiliki iklan pada MIUI 11 nya. Bagi sebagian orang, pemasangan iklan pada perangkat Xiaomi cukup menyebalkan. Hal ini membuat tidak sedikit pengguna Xiaomi yang mencari cara supaya iklan tersebut tidak lagi tampil pada beberapa bagian aplikasi bawaan Xiaomi.

Alvin Tse pun membeberkan penggunaan iklan pada perangkat Xiaomi. Beliau mengatakan bahwa Xiaomi tidak hanya perusahaan pembuat smartphone. Xiaomi merupakan perusahaan internet dengan model bisnis internet. Model bisnis seperti ini seperti penggunaan iklan, keharusan untuk mendaftar seperti ojek online, internet finance, dan lain sebagainya.

Xiaomi Mi Note 10 - Alvin Tse

Karena Xiaomi hanya mengambil untung 5% dari setiap smartphone mereka, tentu saja mereka harus mengambil cara lain untuk meraup keuntungan. Menurut Alvin, hal ini akan menjaga kelangsungan pemberian harga “jujur” pada setiap perangkat yang mereka hasilkan. Lagi pula, Xiaomi bukanlah perusahaan non profit.

Menurut Alvin, jika pengguna senang menggunakan perangkat mereka, pemasangan iklan tersebut seperti seseorang yang puas makan di restoran dan memberikan tip kepada pelayan yang ada di restoran tersebut. Hal tersebut membuat Xiaomi harus bekerja keras agar iklan yang ada harus personalized dan tidak ngawur.