Startup Logistik B2B “Envio” Kantongi Pendanaan Awal

Startup logistik B2B Envio mengantongi pendanaan tahap awal (pre-seed) dengan nominal yang dirahasiakan dari Antler, Iterative, dan sejumlah angel investor lainnya. Pendanaan ini akan digunakan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis Envio di 2022.

Envio didirikan oleh Richard Cahyanto dan Alif Amri Suri pada 2021 yang masing-masing kini mengambil posisi sebagai CEO dan CTO. Menggabungkan pengalamannya di logistik selama 20 tahun, Richard dan Alif membangun Envio sebagai solusi logistik digital bagi segmen UMKM hingga menengah ke atas. 

“Dengan pendanaan ini, kami akan menjangkau lebih banyak mitra operator logistik di berbagai vertikal. Kami juga akan mengembangkan teknologi lewat solusi logistik digital terbaik bagi para mitra bisnis kami,” ungkap Founder dan CEO Envio Richard Cahyanto dalam keterangan resminya.

Envio memiliki ekosistem logistik terintegrasi dengan berbagai pilihan moda transportasi dalam satu tempat, sehingga dapat meningkatkan efisiensi kebutuhan logistik pengguna. Saat ini mereka mengoperasikan 35 moda transportasi udara dan laut, 5000 moda transportasi darat, dan 50 pengelolaan gudang dan penyediaan barang di seluruh Indonesia. 

Integrasi ini memungkinkan Envio untuk meningkatkan jangkauan logistik ke seluruh Indonesia dan menurunkan waktu pengiriman hingga lebih dari delapan jam. Dengan begitu, pengantaran barang lebih cepat sampai ke tangan penerima. Pengguna juga dapat memantau proses pengiriman secara real-time dan mendapatkan laporan analisis pengiriman.

Partner di Antler Subir Lohani menambahkan bahwa pihaknya terkesan dengan cara Envio mendigitalisasi sistem logistik untuk menghadirkan layanan end-to-end yang lebih cepat dan efisien bagi mitra bisnisnya. “Kami meyakini inovasi tersebut dapat mendorong pertumbuhan Envio secara signifikan dan menjadi standar baru dalam layanan logistik digital B2B,” tutur Subir. 

Tren e-commerce dan instant culture

Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2021, pertumbuhan e-commerce di Indonesia terus meningkat sebesar 49% dibandingkan 2020. Kemudian, sebesar 65% masyarakat berbelanja kebutuhan sehari-hari melalui platform digital (e-grocery).

Dari paparan tersebut, Richard menilai potensi industri logistik masih sangat besar. Hal ini turut dipicu oleh maraknya tren instant culture di kalangan konsumen retail maupun bisnis yang digerakkan oleh industri e-commerce dan turunannya, seperti e-grocery dan quick commerce. Layanan ini sangat bergantung dengan jaringan logistik yang kuat.

Salah satu alasan Envio masuk ke B2B adalah karena industri logistik dan supply chain bagi pelaku B2B identik dengan kompleksitas tinggi dengan banyaknya keterlibatan komponen penggerak, seperti operator, subkontraktor, hingga pergudangan.

Pendanaan startup logistik di Indonesia / DailySocial.id
Pendanaan startup logistik di Indonesia / DailySocial.id

Penyedia layanan logistik dituntut beradaptasi demi menjawab kebutuhan atas kecepatan layanan yang semakin tinggi. Untuk itu, Envio berupaya menghadirkan pengalaman bertransaksi secara cepat dan real-time sebagaimana pengalaman berbelanja di e-commerce pada umumnya.

Saat ini Envio telah melayani lebih dari 30 mitra bisnis untuk logistik nasional, melalui delapan kantor cabang yang tersebar di Indonesia.

“Kami yakin langkah awal lewat pendanaan ini dapat mendorong Envio untuk membangun infrastruktur inovatif sebagai salah satu kekuatan pendorong utama ekonomi. Kami akan membangun ekosistem logistik generasi berikutnya dengan memanfaatkan teknologi dan kemitraan strategi dengan menghubungkan bisnis ke kapasitas logistik, analitik, dan konsumen,” tambah Richard.

Berdasarkan laporan Ken Research, pasar logistik Indonesia diestimasi mencapai nilai $200,3 miliar dengan CAGR 7,9% pada 2024. Nilai ini sudah termasuk untuk bisnis angkutan barang, pengiriman barang, warehouse, express and parcel (CEP), hingga cold chain logistic.

Ubah Model Bisnis, Porter Berencana Ekspansi ke Lima Kota Indonesia Hingga Tahun 2018

Setahun berdiri Porter mengklaim bisnis yang dijalankan sudah tepat dan sesuai dengan harapan. Layanan logistik yang menyasar kalangan B2B ini telah mengalami perubahan model bisnis dan menambah pilihan target merchant. Mereka sampai sekarang mampu bertahan dari kompetisi sengit di sektor logistik on-demand. Untuk memperluas jangkauan wilayah, Porter akan melakukan ekspansi ke lima kota besar di Indonesia hingga tahun 2018.

Setelah sebelumnya menghadirkan layanan jasa pengiriman makanan dan minuman Kakilima dan telah dipilih sebagai salah satu jasa pengantaran makanan dalam kegiatan Smart City #KAKI5jakartacampaign, kini Porter bertransformasi menjadi layanan logistik terpadu.

Co-Founder Porter Richard Cahyanto kepada DailySocial mengungkapkan:

“Menyusul kesuksesan yang kami dapatkan dari Porter Kakilima, kami memutuskan untuk melakukan skalabilitas bisnis kami dan pivot menjadi penyedia layanan hyperlocal logistics. Melayani bukan hanya di kota Jakarta.”

Menurut Richard, target pelanggan yang dituju bukan lagi hanya restoran atau tempat makan, melainkan juga vertikal lainnya seperti katering, supermarket dan layanan e-commerce. Hingga kini Porter masih terus menambah jumlah merchant untuk menjadi partner. Hal ini yang membuat Porter bertahan dari terjangan layanan on-demand Go-Jek dan Grab yang semakin merajalela.

“Untuk merchant kebanyakan berasal dari kalangan individu atau bisnis yang biasanya membutuhkan jasa pengantaran untuk produk mereka namun tidak memiliki sistem yang terintegrasi. Dengan Porter kami juga bisa membantu menawarkan model O2O,” kata Richard.

Saat ini Porter telah menjalin kemitraan dengan beberapa layanan e-commerce di Indonesia memanfaatkan layanan logistik terintegrasi yang telah dimiliki pemain e-commerce pada umumnya. Tentunya dengan pilihan yang beragam yaitu, hyperlocal logistics hingga model dropship.

“Setelah menjalankan model bisnis yang baru serta [memahami] target pasar yang kami sasar, saat ini kami cukup yakin untuk menjalankan bisnis kami untuk masa mendatang,” tutup Richard.

Lewat Platform Kakilima dari PORTER, Warga Jakarta Bisa Memesan Makanan Warung Secara Online

Kakilima permudah pengguna memesan jajanan warung via internet / PORTER

Tren layanan pesan antar sedang begitu booming di Ibukota, baru-baru ini hadir pemain baru yang turut meramaikan layanan antar makanan. Ingin beda dengan layanan lain, Kakilima sebagai bagian dari PORTER memfokuskan pada jasa layanan antar dan beli makanan dari pedagang warungan (jajan kaki lima). PORTER sendiri merupakan platform manajemen jasa pengiriman terpadu yang ditujukan untuk restoran atau warung makan. Continue reading Lewat Platform Kakilima dari PORTER, Warga Jakarta Bisa Memesan Makanan Warung Secara Online