Alexa Bakal Semakin Terintegrasi ke Mobil, Dimulai dari Lamborghini Huracan

Alexa sedang bersiap untuk menginvasi ranah otomotif. Per tahun 2020 ini, asisten virtual besutan Amazon itu bakal terintegrasi lebih dalam lagi ke sistem infotainment mobil. Klien pertamanya? Lamborghini.

Di CES 2020, Lamborghini mengumumkan bahwa salah satu supercar-nya, Huracan Evo, bakal mengemas integrasi Alexa yang jauh lebih komprehensif daripada yang sudah ada sekarang. Menggunakan perintah suara, pengemudi dapat menginstruksikan Alexa untuk mengontrol beragam fitur dalam mobil; mulai dari mengatur suhu kabin, mengganti channel radio, membuka bagasi, bahkan sampai mengganti mode kemudinya.

Lamborghini Huracan Evo

Memanggil Alexa di dalam dashboard Huracan tidak berbeda dari cara memanggilnya di smart speaker, atau bisa juga dengan mengklik tombol di layar infotainment-nya. Semua ini dimaksudkan supaya pengemudi bisa tetap berfokus ke jalanan selagi kedua tangannya menggenggam lingkar kemudi.

Selain Huracan Evo, ke depannya Lamborghini bakal menghadirkan integrasi Alexa yang sama pada Aventador generasi terbaru yang ditenagai mesin hybrid. Kepada CNET, Maurizio Reggiani selaku CTO Lamborghini mengatakan bahwa Alexa dapat diinstruksikan untuk mengendalikan motor elektriknya.

Rivian R1T

Di samping Lamborghini, level integrasi Alexa yang sama juga bakal hadir pada pickup elektrik Rivian R1T (plus saudara SUV-nya, R1S). Menariknya, Rivian bilang bahwa sejumlah fitur Alexa bakal tetap tersedia meski koneksi internet milik mobil sedang offline.

Kolaborasi antara Rivian dan Amazon ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan mengingat Amazon merupakan salah satu investor terbesarnya. Belum lama ini, Amazon bahkan telah memesan 100.000 van elektrik dari Rivian untuk dijadikan mobil pengirim barang, dan tentu saja integrasi Alexa yang sama juga bakal hadir di situ.

Sumber: CNET 1, 2, 3.

Rivian Pamerkan Konsep Aksesori Menarik untuk Pickup Elektriknya

Saya yakin belum banyak dari kita yang mengenal Rivian Automotive. Perusahaan asal Amerika Serikat itu baru mengungkap produk perdananya menjelang akhir tahun lalu: Rivian R1T, sebuah pickup gagah nan canggih yang murni mengandalkan energi listrik.

Rivian sebenarnya sudah berdiri sejak satu dekade lalu, akan tetapi selama bertahun-tahun mereka bekerja tanpa terekspos sorotan media. Bersamaan dengan keputusan mereka membuka diri sekaligus memperkenalkan produk pertamanya, Rivian juga sedang berupaya membangun brand image yang kuat, dan sejauh ini tema yang mereka angkat tidak jauh-jauh dari seputar petualangan (adventure).

Video promosi Rivian R1T cukup efektif menunjukkan brand image yang sedang mereka bangun. Di saat orang-orang banyak mengasosiasikan pickup dengan mobil bekerja atau keluarga, Rivian menggambarkannya sebagai teman berpetualang, pelengkap acara berkemah di lokasi-lokasi remote yang menentramkan hati.

Rivian R1T slide-out kitchen

Sejalan dengan visinya itu, Rivian baru-baru ini mengumumkan konsep aksesori yang cukup menarik untuk pickup elektriknya, yaitu sebuah unit dapur untuk acara berkemah yang bisa disimpan di dalam kolong rahasia R1T yang terletak persis di depan roda belakangnya.

Gambar di atas dapat mengilustrasikan faedahnya secara jelas. Setibanya di lokasi berkemah, kita bisa menarik keluar unit dapur tersebut dan mulai menyiapkan berbagai macam santapan untuk menemani sesi api unggun. Dari mana sumber panasnya? Dari mana lagi kalau bukan baterai 180 kWh milik Rivian R1T itu sendiri.

Rivian R1T slide-out kitchen

Sejauh ini aksesori slide-out kitchen tersebut memang masih berstatus konsep, akan tetapi Rivian sudah punya niatan untuk merealisasikannya. Ini berarti tidak menutup kemungkinan Rivian juga sudah menyiapkan ide-ide lain demi semakin meningkatkan nilai utilitas yang ditawarkan pickup elektriknya.

Sumber: TechCrunch.

Pickup Elektrik Rivian R1T Usung Spesifikasi Mengesankan Tanpa Melupakan Utilitas

Yang namanya mesin bertenaga listrik semestinya bisa disematkan pada jenis kendaraan apapun. Tidak percaya? Lihat saja Tesla Semi, truk elektrik yang diklaim lebih aerodinamis ketimbang mobil sport. Namun truk jelas bukan untuk konsumsi umum terlepas dari utilitasnya. Yang lebih cocok adalah mobil pickup.

Untuk segmen ini, kita harus beralih dari Tesla ke perusahaan lain bernama Rivian Automotive. Selama nyaris satu dekade, perusahaan yang didirikan oleh seorang lulusan MIT ini bekerja tanpa terekspos publik, sampai akhirnya mereka membeli bekas pabrik Mitsubishi tahun lalu.

Rivian R1T

Jutaan dolar telah mereka investasikan guna menyulap pabrik tersebut menjadi fasilitas produksi yang mumpuni ke depannya, dan sekarang mereka sudah siap memperkenalkan mobil pertama yang akan mereka garap: Rivian R1T, sebuah pickup berporos gagah yang murni mengandalkan energi listrik.

Sebagai sebuah pickup, R1T siap mengangkut lima orang dengan mudah, memboyong kargo hingga seberat 800 kg, atau menarik trailer dengan bobot sampai 5 ton. Klaim tersebut turut dibarengi dengan spesifikasi yang sangat mumpuni, terutama untuk sebuah pickup bermesin listrik.

Rivian R1T

Rivian menyematkan satu motor elektrik pada tiap roda R1T, masing-masing dengan output daya 147 kW. Semburan tenaga totalnya berkisar antara 300 – 562 kW (tergantung input ke gearbox), dan torsi maksimumnya mencapai angka 1.120 Nm. Semua itu cukup untuk membawanya melaju dengan kecepatan maksimum 200 km/jam, serta berakselerasi 0 – 100 km/jam dalam 3 detik saja.

Baterainya ditempatkan pada posisi yang sama seperti buatan Tesla maupun mayoritas mobil elektrik lain, yakni di bagian dasar mobil. Namun berhubung pickup ini panjangnya mencapai nyaris 5,5 meter, kapasitas baterai yang dapat diusungnya pun sangat besar.

Rivian R1T

Ada tiga varian yang bakal Rivian tawarkan: 105 kWh, 135 kWh, dan 180 kWh, masing-masing dengan estimasi jarak tempuh hingga 370+ km, 480+ km, dan 640+ km. Baterai ini mendukung fast charging berdaya 160 kW, sedangkan charger bawaannya sendiri punya daya 11 kW.

Selain spesifikasi yang mengesankan, R1T juga kaya fitur. Perpaduan radar, lidar, sensor ultrasonik dan GPS memungkinkan sistem kemudi otomatis Level 3 di jalan tol. Level 3 berarti pengemudi dipersilakan melepas tangannya dari setir dan tidak menatap ke jalanan selagi mobil berjalan dengan sendirinya.

Rivian R1T

Aspek utilitas pun tidak Rivian lupakan. Tepat di antara pintu belakang dan roda belakang R1T, ada sebuah kolong tersembunyi yang memanjang dari sisi kiri ke kanan mobil, cukup untuk menyimpan beragam barang seperti stroller, tas golf dan lain sebagainya, dengan volume total 350 liter.

Kolong ini juga dapat difungsikan sebagai pijakan ketika menaikkan barang ke bak R1T, atau saat pengguna hendak menali sepatunya. Baknya sendiri cukup panjang di angka 1,4 meter, dan di bawahnya masih ada kolong ekstra untuk menyimpan ban cadangan. Di bawah kap mesinnya, berhubung ini mobil elektrik, masih ada bagasi dengan kapasitas 330 liter.

Rivian R1T

Realisasi mobil ini masih cukup lama. Rivian berencana memasarkannya pada akhir 2020, dan yang akan hadir pertama kali adalah varian termahalnya dengan kapasitas baterai 180 kWh dan 135 kWh. Banderolnya sendiri dipatok $69.000 untuk varian termurahnya (105 kWh).

Sumber: Electrek.