Sejak IPO Facebook, Mark Zuckerberg Telah Kehilangan US$9 Miliar Kekayaannya

Saham Facebook yang terus menurun setelah IPO perusahaan ini Bulan Mei lalu berakibat pada jumlah kekayaan CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.

Diberitakan oleh LA Times, Mark Zuckerberg telah kehilangan US$9 miliar sejak perusahaan ini masuk ke lantai bursa. Saham perdana mereka dihargai US$38 per lembar, sedangkan hari kamis kemarin saham Facebook diperjualbelikan seharga US$20.04, dan mengakibatkan berkurangnya kekayaan Mark (hanya untuk hari ini saja) sebesar US$423 juta.

Saat pasar bursa ditutup kamis kemarin (waktu US), kekayaan Mark senilai US$10.2 miliar, ini mengakibatkan dia terlempar dari daftar 10 miliuner teknologi terkaya.

Saham Facebook sendiri menguat pada hari Jumat pagi (waktu US) menjadi US$21.

Sumber: Los Angeles Times. Gambar: Mashable.

Etisalat Berencana Jual Seluruh Sahamnya di XL Axiata?

Kami mempelajari bahwa operator dari Uni Emirat Arab, Etisalat, berencana untuk menjual seluruh sahamnya di XL Axiata (EXCL). Seperti dikutip dari Reuters, Etisalat yang memiliki 13.29% saham XL akan menjual sahamnya tahun ini untuk memperoleh dana segar $600-$700 juta. Ketidakcocokannya dengan Axiata Group sebagai pengendali utama disinyalir sebagai alasan penjualan ini. Jika ini benar-benar terjadi, maka ini adalah kali kedua Etisalat melakukan hal serupa di regional Asia setelah menjual seluruh saham di joint venture-nya di India.

Berdasarkan sumber yang tidak mau disebutkan namanya, pihak Etisalat merasa tidak diperlakukan sebagaimana mestinya oleh manajemen baru Axiata Group yang berasal dari Malaysia ini. Selama beberapa tahun terakhir nampaknya belum ditemukan cara terbaik untuk bekerja sama antara keduanya. Etisalat membeli saham tersebut di tahun 2007 senilai $440 juta. Ini artinya dalam lima tahun investasi di XL, Etisalat bakal meraup untung sekitar 40-60%.

Continue reading Etisalat Berencana Jual Seluruh Sahamnya di XL Axiata?

Google Jual Kembali Saham AOL

Google menjual kembali saham AOL yang dimilikinya sejumlah 5% sebesar $283 juta, jauh lebih rendah ketika Google membelinya sebesar $1 milyar tahun 2005 lalu. Kesalahan investasi yang dilakukan Google ini memang sudah tercium sejak 2 tahun lalu namun kembali diperjelas dengan dampak krisis ekonomi global.

Sebenarnya Google membeli saham AOL tersebut adalah untuk mempertahankan posisinya sebagai pemegang teknologi advertising dan search agar tidak direbut oleh Microsoft. Jadi sebenarnya Google tidak terlalu  merugi kalau mengingat pendapatan yang telah dihasilkannya dari AOL sejak tahun tahun 2006 lalu. AOL juga memiliki 3% pengguna search engine di pasar internet, yang merupakan partner terbesar yang Google miliki.

Google juga menggunakan search enginenya untuk AOL dan juga menggunakan brand AOL, namun Google tetap menghandle para advertiser. Dari sinilah Google mendapat banyak sekali keuntungan, lagipula 3% dari seluruh pengguna internet sepertinya cukup menarik untuk advertiser.

Facebook Terima 200 Juta Dollar Dari Investor Rusia … akhirnya

Setelah terlalu lama menjauhi investor yang ingin berinvestasi di Facebook, akhirnya Mark Zuckerberg (CEO) memutuskan untuk menerima investasi sebesar 200 juta dollar AS dari Digital Sky Technologies (DST) dan DST mendapatkan 1.96% saham di Facebook. Dengan nilai investasi sebesar ini, DST menghargai Facebook dengan total 10 Milyar dollar AS. Jumlah ini tentu jauh lebih besar dari pada investor kebanyakan yang menaksir Facebook dengan harga sekitar 2 – 6 milyar dollar AS.

Co-founder Digital Sky Technology Yuri Milner menyatakan bahwa proses investasi dan pembelian saham Facebook oleh DST adalah 2 proses yang terpisah. Facebook dan DST sendiri sedang dalam proses persiapan untuk merilis rincian dari perjanjian ini dalam beberapa bulan mendatang.

Sheryl Sandberg (COO) bulan April lalu mengklaim bahwa Facebook belum membutuhkan dana tambahan dalam waktu dekat. Faktor inilah yang mungkin menyebabkan Zuckerberg cenderung malas dan tidak terlalu ngotot untuk mendapatkan funding dan benar-benar memilih investor yang mau menghargai Facebook seperti dirinya. Zuckerberg sendiri mengklaim bahwa investasi ini tidak merubah strategi apapun yang sedang berjalan, bahkan dirinya sangat percaya kepada Milner yang memang sudah berpengalaman dalam mensukseskan situs-situs jejaring sosial di Eropa. Salah satu kesuksesan Milner antara lain Vkontakte.ru sebuah jejaring sosial yang berbasis di Rusia.

Berikut video wawancara Milner dan Zuckerberg (via Techcrunch)

Zuckerberg sendiri terlihat cukup antusias dengan adanya Milner yang membantu jejaring sosial terbesar di dunia itu untuk menemukan revenue model yang cocok, meskipun tidak ada satupun orang dari DST termasuk Milner yang masuk ke dalam jajaran eksekutif di Facebook. Revenue model apakah yang sedang digarap oleh Zuckerberg dan Milner? Apakah bisnis mobile? Atau bisnis online currency? Atau ada model lain yang bisa diadopsi oleh Facebook untuk mendatangkan revenue? Apa ide anda?