Mengulik Rahasia Uniknya Kamera Depan dari Smartphone Spesialis Selfie, Oppo F3 Plus

Kompetisi teknologi kamera depan smartphone antara dua brand Tiongkok kian memanas ketika Vivo mencoba menyaingi sang ‘Selfie Expert’ dengan pengenalan handset berkamera depan 20-megapixel. Tak hanya itu, belum lama Vivo juga membawa V5 Plus ke Indonesia, sebuah smartphone yang memungkinkan Anda mengambil self-portrait bokeh. Oppo tentu tidak tinggal diam.

Oppo F3 Plus 1

Kira-kira dua minggu lalu, sebuah sumber menyatakan bahwa Oppo sedang menggodok rival dari V5 Plus. Dari bocoran, perangkat baru bernama Oppo F3 Plus itu kabarnya dipersenjatai dua kamera di depan, baterai besar, dan spesifikasi mumpuni. Oppo akhirnya menyingkap produk tersebut secara resmi di situs mereka, beberapa jam sebelum F3 Plus diluncurkan secara serempak di Filipina, India, Myanmar, Vietnam, dan Indonesia.

Oppo F3 Plus 2

F3 Plus ialah pewaris prakarsa Camera Phone yang digagas Oppo tahun lalu, dirintis oleh F1. Sang produsen membekalinya dengan bermacam-macam teknologi baru dan fitur menarik, umumnya difokuskan buat menyempurnakan pengalaman selfie. Jika setup dua kamera di V5 Plus diramu untuk menyajikan efek bokeh, dual camera F3 Plus merupakan upaya Oppo memberikan jawaban atas kendala selfie yang sering kita temui saat ini.

Fotografi

Oppo F3 Plus 23

Menurut Oppo, kelemahan utama dari kamera depan smartphone saat digunakan buat selfie ialah terbatasnya jangkauan lensa. Itu alasannya mengapa banyak orang mengandalkan monopod (selfie stick) saat mencoba mengambil gambar, baik sendiri ataupun bersama-sama. Namun monopod juga belum dapat mengobati masalah lain di sana: distorsi pada wajah serta efek fish eye yang tidak diinginkan.

Oppo F3 Plus 10

Sebagai solusinya, Oppo memanfaatkan setup sepasang kamera. Kamera pertama memiliki sensor 16-megapixel, bekerja harmonis bersama kamera wide-angle 120 derajat bersensor 8-megapixel di sebelahnya. Kombinasi keduanya memungkinkan Anda mengambil foto ‘selfie klasik’, dan juga bisa merangkul seluruh teman-teman dan keluarga Anda saat melakukan wefie. Lensa wide-angle-nya 105 persen lebih luas dari produk kompetitor.

Oppo F3 Plus 7

Oppo F3 Plus 21

Di sana, Oppo mengusung sensor sebesar 1/3-inci dengan lensa ber-aperture f/2.0. Komposisi tersebut dipercaya membantu kamera menyerap lebih banyak cahaya, membuat hasil jepretan lebih tajam, serta memberikan Anda efek kedalaman – fokus jelas dengan latar belakang blur. Sensor satu lagi mempunyai ukuran 1/4-inci plus lensa 6p, memungkinkannya menangkap lebih banyak objek tanpa membuatnya jadi distorsi.

Oppo F3 Plus 18

Oppo F3 Plus 20

Kapabilitas distingtif di fungsi selfie F3 Plus adalah kemampuan perangkat mengetahui jumlah objek foto. Ketika smartphone membaca ada lebih dari tiga orang dalam satu frame, device secara otomatis akan pindah ke mode group selfie. Proses wefie tersebut bisa dilakukan dengan satu tangan karena Oppo telah menyematkan fitur stabilizer, lalu fitur Beautify 4.0 juga siap mempercantik wajah Anda dan kawan-kawan.

Oppo F3 Plus 6

Beralih ke kamera belakang, Oppo dengan bangga mengumumkan kolaborasinya bersama Sony untuk membubuhkan sensor IMX398 16-megapixel di sana, di mana fitur dual phase detection autofocus jadi elemen unggulan. Di kondisi kurang cahaya, kamera belakang sanggup menangkap fokus 40 persen lebih gesit, lalu noise juga dapat diminimalisir. Level aperture-nya juga luar biasa. Dengan bukaan f/1.7, semakin mudah bagi Anda buat menjepret foto bokeh.

Oppo F3 Plus 11

Dengan kamera belakang itu, Anda dapat merekam video 4K di 30 frame rate per detik, sedangkan kamera depan hanya bisa mengabadikan video di 720p saja.

Desain

Beralih ke desain, Oppo F3 Plus memiliki penampilan senada anggota keluarga seri F lain, yang artinya mempunyai sedikit kesamaan dengan iPhone 6. Kata Oppo, 98 persen tubuh F3 Plus terbuat dari logam, menyuguhkan layar seluas enam-inci beresolusi full-HD dengan panel 2.5D Corning Gorilla Glass 5. Wujud tubuhnya sangat tipis, mempunyai dimensi 163,63×80,8×7,35-milimeter dan bobot 185 gram.

Oppo F3 Plus 13

Oppo F3 Plus 24

Layout-nya sendiri khas Oppo: tombol volume berada di sisi kiri, dan ada tombol power serta tray kartu SIM di kanan. F3 Plus mendukung dual 4G, tapi salah satu slot harus dikorbankan jika Anda ingin menambahkan kapasitas penyimpanan. Di bagian punggungnya, Anda bisa enam garis melintang – tiga di atas, dan tiga di bawah. Ini adalah garis antena 6-string, dimanfaatkan demi meningkatkan performa konektivitas 4G dan Wi-Fi.

Oppo F3 Plus 22

Oppo F3 Plus 8

Spesifikasi lengkap Oppo F3 Plus bisa Anda simak di bawah:

  • System-on-chip Qualcomm Snapdragon 652 MSM8976 Pro (CPU quad-core ARM Cortex A72 plus quad-core ARM Cortex A53 1,8GHz dan GPU Adreno 510
  • Sistem operasi Color OS 3.0, berbasis Android 6.0 Marshmallow
  • RAM 4GB
  • Penyimpanan internal 64GB
  • Baterai 4.000mAh non-removable, dibantu charger VOOC Flash

Oppo F3 Plus 16

Ketersediaan dan harga

Periode pre-order Oppo F3 Plus sudah dimulai, dan akan berlangsung hingga tanggal 31 Maret 2017 – tersedia di banyak toko online lokal: dari mulai Blibli, Sentra Ponsel, Selular Shop, Tokopedia, Pazia, Paloma, Oke Shop, Global Teleshop, Erafone, Bhinneka, Shopee, sampai Tokopedia. Di Indonesia, smartphone ini dijajakan seharga Rp 6,5 juta.

Varian berwarna gold dengan frame putih akan tersedia lebih dulu, lalu versi hitam segera menyusul setelahnya.

Oppo F3 Plus 4

Oppo F3 Plus 14

[Review] Sukseskah Vivo V5 Merebut Singgasana Smartphone Selfie Terbaik di Indonesia?

Vivo merupakan pendatang baru di tengah gencarnya persaingan smartphone terjangkau dengan spesialisasi self-portrait. Untuk menarik perhatian publik, perusahaan asal Dongguan itu menyingkap handset berkamera depan 20-megapixel bernama V5 di bulan November silam, dan tanpa membuang banyak waktu, Vivo segera membawa produk tersebut ke Indonesia.

Tak hanya sekedar menghadirkan handset tersebut ke pasar lokal, Vivo juga menunjuk Agnes Monica sebagai brand ambassador, lalu memperkenalkan dua pilihan warna baru V5 yang masing-masing diwakilkan oleh selebriti, yaitu Afgan untuk space gray dan Pevita buat rose gold. Langkah ini memang menarik, dan sepertinya sedang jadi tren di kalangan produsen, namun seunik apapun strategi pemasarannya, kualitas device tetap jadi faktor takaran nomor satu.

V5 14

V5 20

V5 disiapkan untuk berduel dengan handset dari ‘rival’ senegaranya yang cukup populer di nusantara, Oppo F1s – terutama karena spesifikasi hardware kedua perangkat tak jauh berbeda dan mereka sama-sama diracik sebagai alat selfie alias swafoto. Melalui artikel ini, saya mencoba mengulas lengkap apakah V5 memang betul-betul merupakan handset selfie ideal seperti yang dijanjikan Vivo.

Design & build quality

Desain dari V5 memang sulit dikatakan orisinal, dan Anda akan segera melihat langsung beberapa elemen device lain di sana. Sisi depannya boleh dibilang mirip seperti OnePlus 3 dan F1s, kesan ini diperkuat oleh sensor fingerprint lonjong berbingkai metalik. Lalu ketika dibalik, saya melihat ada pengaruh iPhone 6 di sisi punggung, terutama karena ujung membundar dan penempatan modul kamera serta flash LED di pojok kiri atas. Menariknya, arahan ini terasa serasi dengan tema selfie yang diusungnya.

V5 15

V5 23

Unit review yang saya peroleh adalah varian berpunggung emas dengan frame putih – penampilannya sangat feminin. Di konferensi pers, Vivo sempat bilang bahwa bagian tersebut tersusun atas ‘polikarbonat dan partikel logam’, namun saya belum bisa memastikan bagaimana produsen mencampur kedua material tersebut. Pastinya, back cover terbuat dari plastik bertekstur matte ‘metalik’, dan ada lis logam yang memisahkan punggung dan layar.

V5 17

V5 26

Berkat material plastik, V5 ternyata lebih ringan dari dugaan saya, berbobot hanya 154-gram. Dimensinya adalah 153,8×75,5×7,6-milimeter, dan Anda bisa menemukan dua tombol fisik di sisi kanan dan tray kartu SIM/miroSD di kiri; lalu port audio, USB serta speaker di bawah. Layar 5,5-inci V5 mempunyai rasio sebesar 71,8 persen ke tubuhnya, dan sensor sidik jari di dekatnya berfungsi juga sebagai tombol home – tapi tidak mempunyai elemen mekanik sehingga tidak dapat ditekan.

V5 18

V5 25

Berdasarkan pengalaman memakainya selama beberapa minggu, saya tidak menemukan kelemahan pada strukturnya. Material plastik membuat V5 kebal terhadap benturan-benturan yang berpotensi meninggalkan bekas di bahan aluminium, tetapi memang sulit menyingkirkan kesan ekonomis di perangkat ini.

V5 27

V5 28

Untuk layar, Vivo sendiri tidak menginformasikan secara spesifik versi Corning Gorilla Glass yang digunakan di V5, dan unit review ini sudah dibekali tempered glass begitu saya keluarkan dari bungkusnya.

Display

Vivo V5 memanfaatkan layar IPS beresolusi 720×1280, diramu agar output-nya cerah dan memiliki level saturasi yang optimal, mengecoh saya hingga mengiranya sebagai panel AMOLED. Walaupun hanya HD dan display 5,5-incinya cuma berkepadatan 267ppi, gambar, teks maupun icon tetap terlihat tajam tanpa efek jaggy. Di bawah sorotan sinar matahari langsung, detail di layar V5 terjaga dengan baik dan fitur automatic brightness-nya juga cukup pintar dalam mengenali keadaan ruang di sekitarnya.

V5 19

V5 24

FunTouch OS 2.6

Seperti produsen smartphone Tiongkok lain, Vivo membekali V5 dengan sistem operasi racikan mereka sendiri, yaitu FunTouch OS 2.6, hasil modifikasi Android 6.0 Marshmallow. Pendekatannya mirip Xiaomi MIUI di mana daftar app dan tool diposisikan dalam satu lapis menu sehingga mudah ditemukan. Tentu saja adaptasi masih diperlukan karena penyajian menu dan dashboard FunTouch OS cukup berbeda dari Android.

V5 33

FunTouch OS memisah menu dashboard menjadi dua: atas difokuskan pada notifikasi, sedangkan recent app, setting volume dan brightness sampai akses ke fungsi flashlight serta S-capture (memunculkan menu dial untuk menggunakan fitur screen recording, long screenshot, rectangular dan funny screenshot). Recent app tidak dijabarkan per page seperti di Android, hanya diwakilkan oleh icon masing-masing app. Kemungkinan besar ini adalah upaya Vivo demi memastikan OS tidak membebani hardware.

V5 21

Tidak ada bloatware yang mengganggu, di sana Vivo hanya membubuhkan tool proprietary semisal i Manager, i Music (app music player), vivoCloud, dan i Theme. i Theme sendiri merupakan tempat Anda memilih dan mengelola theme serta wallpaper – sekali lagi mirip di MIUI.

Camera

Vivo melengkapi kamera belakang V5 dengan sensor 13-megapixel. Setup ini cukup standar, selevel handset kelas menengah lain, ditopang fitur PDAF serta flash LED. Mutu jepretannya cerah dan kaya warna (Anda dapat melihat sedikit efek cat air di zona-zona gelap), syaratnya harus dioperasikan di kondisi cukup cahaya. Kendalanya hanyalah respons shutter yang lambat.

V5 29

Tentu saja, daya tarik utama dari Vivo V5 adalah kamera selfie di depan. Sang produsen menyematkan sensor Sony IMX376 20-megapixel ber-aperture f/2.0. Fungsi face beauty jadi highlight di UI app kamera, dan Anda juga dapat merekam video full-HD – berkatnya smartphone bisa digunakan sebagai perangkat video blogging andal. Di siang hari, sensor tersebut sanggup menangkap gambar dengan sangat detail, juga mampu mereproduksi warna secara akurat. Mutunya melewati Oppo F1s.

V5 22

Namun kamera depan V5 tetap memiliki kekurangan layaknya smartphone lain. Ketika cahaya matahari mulai memudar atau sewaktu digunakan di bawah pencahayaan lampu, detail gambar jadi menurun drastis dan muncul banyak noise. Masalah lainnya adalah keterlambatan shutter, sehingga mengabadikan momen jadi sulit ketika Anda sedang berjalan/bergerak, dan jepretan jadi lebih mudah blur.

Vivo V5 22

Untuk membantu pengambilan foto di kondisi tanpa cahaya matahari, Vivo mempersenjatai V5 dengan fitur flash moonlight. Cara kerjanya seperti ini: flash akan menyala secara terus menerus, menerangi wajah Anda dengan cahaya ‘diffused‘. Teknik ini lebih lembut dibanding LED flash biasa, tapi tidak berlebihan sehingga wajah jadi flat. Sayang, kualitas jepretan susah diprediksi: kadang kala memuaskan, namun tak jarang gambarnya mengecewakan. Kabar baiknya, Anda bisa menyempurnakan hasil jepretan via fitur one-tap makeover.

Kontras mutu saat foto diambil di tempat berpencahayaan terang dan temaram dapat Anda lihat di bawah:

V5 13

V5 16

Hardware & performance

Berikut ini adalah susunan hardware Vivo V5:

  • System-on-chip MediaTek MT6750, berisi prosesor octa-core ARM Cortex A-53 1,51GHz dan GPU Mali-T860.
  • Memori RAM 4GB.
  • Penyimpanan internal 32GB, bisa diekspansi dengan kartu microSD 128GB.
  • Baterai non-removable 3.000: mampu bertahan satu setengah hari sekali charge dalam pemakaian normal, dipadu mode standby jempolan. Jika Anda bukan pengguna aktif, smartphone bisa tetap aktif sampai dua hari. V5 memang belum ditunjang fitur fast charging, tapi menggunakan charger standar, baterai dapat terisi 25 persen dalam waktu satu jam. Tidak buruk.

V5 1

Hasil benchmark V5 menunjukkan angka yang terbilang standar. Di tes AnTuTu, device mencetak nilai terbaik 41412, dengan mutu penyajian game dan olah data di level menengah. Selanjutnya Vivo menghasilkan nilai PCMark Work 2.0 di 2980 dan 3DMark Sling Shot Extreme di angka 324 (sempat tersendat-sendat). Rinciannya bisa Anda simak di bawah.

V5 2

Dalam prakteknya sendiri, V5 dapat melahap segala permainan yang saya instal.

Marvel Contest of Champions berjalan bebas masalah, memungkinkan saya mengambil screenshot-screenshot keren (caranya adalah dengan menekan tombol power dan home/fingerprint). Lalu Marvel Future Fight juga tersuguh optimal tanpa lag, walaupun beberapa kali ada keterlambatan pada input kendali. Di Real Racing 3, penurunan frame rate lebih terasa dan sejumlah efek visual juga tidak keluar – bayangan di dashboard terlihat kotak-kotak dan efek debu tidak optimal – tetapi secara keseluruhan game tetap nyaman dimainkan.

Galeri screenshot bisa Anda lihat di bawah:

V5 4

V5 5

V5 6
Marvel Contest of Champions

V5 7

V5 8

V5 9
Marvel Future Fight

V5 11

V5 10

V5 12
Real Racing 3

Buat penggunaan sehari-hari, FunTouch 2.6 di Vivo V5 sangat responsif, dan perpindahan dari app ke app tersaji mulus. UI-nya cukup intuitif, saya hanya membutuhkan satu jam untuk membiasakan diri pada layout tombol serta menu dashboard-nya.

Verdict

Saya yakin, premis kamera selfie 20-megapixel memang sulit ditolak banyak orang. V5 sudah pasti mengusik ketenangan Oppo F1s – harganya sedikit lebih murah dengan jumlah ‘megapixel‘ lebih tinggi (tapi ingat: jumlah pixel tinggi belum tentu membuat hasil jepretan jadi lebih baik). Baterai yang awet dan layar HD jempolan juga turut menambah nilai jual perangkat ini.

Tapi dengan memilihnya, Anda harus rela berkompromi: desainnya kurang orisinal dan seharusnya Anda sudah mendapatkan body berstruktur logam. Lalu mutu kamera belakangnya seolah-olah diabaikan, dan kecuali Anda berniat membuat poster berukuran raksasa, berlebihan rasanya jika kita hanya memakai V5 sebagai alat untuk mengambil foto selfie buat diunggah ke sosial media.

Di Indonesia, Vivo V5 bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 3,5 juta, Rp 300 ribu lebih murah dari harga resmi Oppo F1s.

Konten dari bundel Vivo V5 terdiri dari case karet transparan, pin untuk tray, charger, kabel USB, dan earphone.

V5 31

Vivo Luncurkan Smartphone V5 ‘Versi Afgan dan Pevita’

Ada tren baru muncul di tengah panasnya persaingan smartphone spesialis selfie: tiap-tiap produsen kini menunjuk figur publik buat merepresentasikan produk mereka. Di bulan November silam, Vivo resmi meluncurkan V5 di Indonesia sekaligus memperkenalkan brand ambassador baru mereka, Agnes Monica. Dan mendekati akhir tahun, Vivo ternyata masih punya satu trik lagi untuk menggaet konsumen.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 16

Tak lama setelah kompetitor senegaranya menyingkap Your Raisa Phone belum lama ini, Vivo merespons dengan meluncurkan dua warna baru handset V5, masing-masing varian diwakilkan oleh seorang selebriti: Afgansyah Reza untuk abu-abu ‘space gray‘, dan Pevita Pearce buat warna rose gold. Desain dan komposisi hardware-nya sendiri masih serupa seperti versi standarnya, dengan kamera depan bersensor 20-megapixel sebagai daya tarik utamanya.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 14

Mengapa kedua individu ini dipilih Vivo? Sang produsen menjelaskan bahwa masing-masing selebriti mempunyai karakteristik. Rose gold dianggap mencerminkan keindahan dan keanggunan, cocok bagi mereka yang enerjik, aktif serta ingin tampil glamor. Sedangkan space gray dimaksudkan untuk memberikan kesan ‘misterius, cerdas dan tegas’. Benang merahnya adalah, Vivo mencoba mengedepankan tema fashion dan lifestyle.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 3

Vivo V5 Afgan dan Pevita 11

Menariknya, pemilihan Afgan dan Pevita sebagai ‘wajah baru’ Vivo yang sukses dan bertalenta bukanlah sekedar upaya sang produsen buat mencuri perhatian publik. Senior brand manager Meutia Setijono menjelaskan pada saya bahwa Vivo juga punya tanggung jawab untuk terus menunjang karier mereka ke depan. Apakah melalui pelaksanaan beragam event seperti yang dilakukan sang rival? Boleh jadi.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 2

Vivo V5 Afgan dan Pevita 1

Seperti yang saya singgung sebelumnya, wujud V5 versi Afgan dan Pevita sebetulnya mirip model standar. Anda disuguhkan sebuah device berlayar high-definition seluas 5,5-inci berketebalan hanya 7,6-milimeter serta rasio panjang dan lebar 153,8×75,5mm. Panel tersebut diptoteksi lapisan Corning Gorilla Glass 2.5D. Tubuhnya sendiri memanfaatkan struktur unibody dengan punggung polikarbonat dan lis logam.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 7

Vivo V5 Afgan dan Pevita 9

Untuk memperkuat body-nya, sang produsen mencampurnya dengan ‘partikel logam’. Di bagian belakang tersebut, Anda bisa melihat antena dan logo Vivo metalik, dan jika teliti, keduanya tampak dilapis plastik transparan. Di area bawah layar, Anda bisa menemukan sensor pemindai sidik jari sekaligus tombol home kapasitif non-mekanik, diapit oleh tombol back dan menu. Dua tombol fisik berada di sisi kanan, lalu tray dual SIM card/microSD berada di kiri.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 12

Aspek desain Vivo V5 memang cukup baik, tapi device ini tidak bisa lepas dari kemampuannya dalam mengambil foto-foto selfie. Untuk menyempurnakan kualitas self-portrait, beberapa hal menjadi senjata andalan Vivo. Pertama mereka menambatkan sensor 1/2.8-inci Sony IMX376 20-megapixel di kamera depan, diracik bersama-sama oleh dua perusahaan; ditunjang oleh teknologi flash Moonlight serta fitur Face Beauty Mode 6.0, dengan aperture lensa f/2.0.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 8

Kamera belakangnya sendiri mengusung setup standar, yaitu sensor 13-megapixel, dibantu flash LED, sistem phase detection autofocus, touch focus, fitur deteksi wajah, plus mode panorama dan HDR. Baik kamera depan dan belakang bisa merekam video full-HD di 30 frame rate per detik.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 6

Dengan menggunakan sistem operasi Funtouch OS 2.6 (berbasis Android 6.0), Vivo bisa menghadirkan sejumlah kapabilitas unik, salah satu contohnya adalah Smart Split 2.0. Seperti namanya, fitur tersebut membuat multi-tasking jadi lebih simpel. Saat sedang menonton video YouTube lalu ada pesan WhatsApp masuk, Anda tidak perlu menutupnya karena kolom chat bisa dimunculkan secara berdampingan. Saat ini Smart Split 2.0 mendukung Facebook, Video, Play Movies & TV, WeChat, VLC for Android serta MX Player.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 5

Vivo V5 juga menyimpan jeroan yang cukup mumpuni di kelasnya. Smartphone diotaki chip MediaTek MT6750, di sana ada CPU quad-core ARM Cortex-A53 1,5GHz plus prosesor quad-core Cortex-A53 1GHz serta GPU Mali T860. Device turut dibekali RAM sebesar 4GB, flash memory 32GB, lalu tenaganya dipasok oleh unit baterai 3.000mAh. Lalu buat menunjang penyajian musik, Vivo membubuhkan chip hi-fi kustom AK4376.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 15

Vivo V5 warna rose gold dan space gray rencananya akan mulai tersedia di bulan Januari 2017 besok. Jumlahnya cukup terbatas, sang produsen hanya menyiapkan sebanyak 20.000 unit, bisa Anda beli baik secara online ataupun di toko-toko retail. Harganya tetap sama seperti model V5 standar, ditawarkan seharga Rp 3,5 juta.

Vivo V5 Afgan dan Pevita 17

Oppo Siapkan Smartphone F1s Edisi Spesial Untuk Para Penggemar Raisa

Selfie ialah kata kecil yang memberikan dampak besar bagi perkembangan teknologi dan cara manusia bersosialisasi. Tiga tahun lalu, selfie terpilih sebagai ‘word of the year‘ versi Oxford, dan kepopularitasannya terus meroket. Hobi ini turut mendorong banyak produsen smartphone mengubah arahan desain produk mereka, salah satunya adalah Oppo dengan prakarsa Camera Phone.

Raisa Phone 22

Disingkap di awal tahun 2016, Camera Phone ialah kiblat baru handset seri F, diawali oleh F1. Respons konsumen lokal tampaknya sangat positif, buktinya Oppo sukses mencapai target penjualan mereka dan kini menempati urutan kedua brand smartphone populer di Indonesia (per triwulan kedua 2016). Di bulan Agustus kemarin, perusahaan asal Guangdong ini resmi membawa F1s ke Indonesia, dan di penghujung tahun, Oppo memperkenalkan edisi spesial dari device tersebut yang diramu khusus buat para penggemar Raisa Andriana.

Raisa Phone 20

Lewat acara pers di hotel Sheraton Jakarta, Oppo mengungkap F1s versi Raisa Phone sekaligus mengumumkan penunjukkan sang musisi jazz itu sebagai brand ambassador baru mereka. Alasan Oppo menggandeng Raisa adalah mereka mempunyai visi yang sama, yaitu memberikan ‘penampilan terbaik di tiap pertunjukan’. Oppo sendiri menuangkan gagasan tersebut melalui pendekatan desain.

Raisa Phone 21

Raisa Phone pada dasarnya mempunyai rancangan dan spesifikasi serupa smartphoneselfie expert‘ F1s. Device menyajikan layar IPS HD 2.5D Corning Gorilla Glass 4 seluas 5,5-inci, mengusung struktur unibody berbahan logam dengan dimensi 154,5x76mm dan berketebalan hanya 7,44mm. Fingerprint scanner dapat Anda temukan di bawah layar, lalu Anda juga bisa melihat antena berupa dua pita metalik di pinggung handset.

Raisa Phone 18

Untuk membuat Raisa Phone tampak istimewa, Oppo membalut tubuh smartphone dengan warna hitam. Mereka berpendapat, pilihan warna ini membuat perangkat tampil lebih elegan. Di sisi punggungnya, Oppo membubuhkan ukiran laser bertuliskan ‘your Raisa Phone’ beserta tanda tangan sang pemusik. Dari penjelasan sang produsen, Raisa Phone sengaja disiapkan sebagai item koleksi fans Raisa di Indonesia. Jumlahnya juga cukup terbatas, Oppo hanya menyiapkan 6.000 unit saja.

Raisa Phone 13

Raisa Phone 5

Secara tertulis, brand manager Alinna Wenxin menuturkan bahwa ide Raisa Phone adalah lanjutan dari kerja sama Oppo dengan Raisa setelah keduanya berkolaborasi dalam ajang Oppo Raisa Handmade Tour 2016 yang dilangsungkan di Bandung, Surabaya, Malang, Solo dan Yogyakarta. Raisa sendiri merupakan salah satu bintang utama di konser Oppo Selfie Fest yang diadakan di ICE BSD akhir bulan November silam.

Raisa Phone 8

Raisa Phone 2

Berbicara soal hardware, komposisi jeroan dari Raisa Phone masih menyerupai F1s standar. Device diotaki system-on-chip Mediatek MT6750 berisi prosesor octa-core Cortex-A53 1,5GHz dan GPU Mali-T860MP2, menyimpan RAM 3GB dan memori internal 32GB, serta ditenagai oleh unit baterai non-removable 3.075mAh. Buat sistem operasinya, Oppo kembali mengandalkan Color OS 3.0 berbasis Android 5.1. Selain mengoptimalkan beragam fitur di sana, OS ini juga bekerja lebih gesit dibanding versi sebelumnya.

Raisa Phone 11

Raisa Phone 3

Raisa Phone 12

Sensor sidik jadi Touch Access di perangkat memberikan Anda akses konten simpel, mampu membaca sidik jari cuma dalam waktu 0,22 detik. Pengguna dipersilakan mengkustomisasi profile jari buat membuka aplikasi berbeda – misalnya telunjuk untuk mengakses Facebook, kemudian jari tengah buat mengaktifkan WhatsApp.

Raisa Phone 4

Tentu saja kemampuan primadona dari Raisa Phone terletak pada kapabilitas selfie-nya. Seperti F1s, device dibekali kamera depan bersensor 1/3.1-inci 16-megapixel dengan f/2.0. Fitur Beautify 4.0 di sana dijanjikan sanggup membuat wajah Anda tampil lebih bersih tanpa membuat hasilnya terlihat tidak alami. Anda bisa memanfaatkan fungsi selfie panorama buat berfoto bersama teman-teman serta memilih bermacam-macam filter agar jepretan jadi lebih artistik.

Raisa Phone 6

Raisa Phone 15

Absennya flash LED di depan digantikan oleh fitur screen flash – cukup cerah buat menopang kegiatan self-portrait tanpa menyebabkan wajah Anda jadi flat.

Buat kamera belakangnya, Raisa Phone menyuguhkan sensor 1/3-inci 13-megapixel dipadu fitur PDAF, flash LED dan lensa f/2.2.

Raisa Phone 14

Oppo F1s Raisa Phone sudah bisa Anda pre-order, gerbangnya akan terus dibuka hingga tanggal 14 Desember nanti. Setelah itu, produk rencananya tiba di tanah air mulai tanggal 17 Desember 2016, dapat diambil di Mall Ambassador atau diperoleh dengan menggunakan jasa pengiriman. Jika Anda berkenan mengambil device ini secara langsung, kabarnya Oppo siap memberikan promo cash back.

Raisa Phone 10

Meskipun merupakan edisi terbatas, Raisa Phone ditawarkan di harga yang tidak terlalu berbeda dari F1s biasa, yaitu Rp 3,5 juta.

Raisa Phone 17

Kamera 20Mp di Depan Jadi Daya Tarik Utama Vivo V5 Untuk Menggaet Pecinta Selfie

Berdasarkan studi ilmiah, sebetulnya ada formula khusus untuk memperoleh hasil selfie optimal. Aspek pertama ialah Anda harus berpedoman pada ‘aturan sepertiga’. Maksudnya, wajah Anda sebaiknya hanya mengambil satu pertiga porsi foto, tak kurang ataupun lebih. Faktor kedua tentu saja ialah menyiapkan perangkat swafoto yang andal.

Vivo V5 11

Ada banyak sekali produk yang disiapkan untuk menunjang aktivitas ini, bahkan fiturnya diadopsi di beberapa kamera mirrorless. Tapi bagi mayoritas khalayak, medium utama buat ber-selfie adalah smartphone, dan produsen berlomba-lomba menyediakan perangkat teroptimal di harga bersaing – masing-masing ingin merebut gelar ‘rajanya smartphone selfie’. Oppo mungkin jadi brand pertama yang mengubah haluannya, namun kini mereka mendapatkan perlawanan keras dari rival senegaranya, yaitu Vivo dengan V5.

Vivo V5 12

Vivo V5 resmi meluncur di Indonesia melalui konferensi pers yang diadakan di Hotel Ritz-Carlton Jakarta. Acaranya dilakukan dengan cukup heboh, mengundang sang brand ambassador Agnes Monica dan para selebriti sosial media. Tapi bagi para antusias gadget, daya tarik utama dari V5 adalah kamera self-portrait bersensor 20-megapixel, fitur bernama Softlight, dan janji ‘hasil selfie sempurna’.

Vivo V5 15

Vice general manager Vivo Indonesia Kenny Chandra menyampaikan bahwa timnya berharap V5 dapat jadi standar baru di pasar smartphone, menargetkannya pada kalangan berusia muda. Tapi fokus pada kapabilitas fotografi tidak membuat Vivo melupakan kemahiran mereka di segmen penyajian musik. Sang produsen turut menyematkan chip Hi-Fi AK4376, menjanjikan rasio signal-to-noise (perbandingan sinyal suara dengan noise di background) hingga 115dB.

Vivo V5 4

Vivo V5 1

Vivo V5 adalah sebuah phablet berlayar IPS 5,5-inci beresolusi 1280x720p. Desainnya sudah memenuhi kriteria standar device di kelasnya: mengusung struktur unibody dengan dimensi 153,8×75,5×7,6mm dan memanfaatkan layar Corning Gorilla Glass 2.5D. Saat menjajalnya sejenak, saya sedikit terkejut pada bobotnya karena V5 ternyata lebih ringan dari dugaan saya.

Vivo V5 7

Vivo V5 2

Hal itu mungkin adalah efek dari pemakaian material plastik – bukan logam seperti di beberapa model smartphone mid-range – pada bagian punggung. Kata perwakilan Vivo, bahan ini bukanlah polikarbonat biasa, produsen telah mencampurnya dengan ‘partikel logam’ agar lebih kuat. Saya belum bisa membayangkan seperti apa dampak penambahan elemen ini pada ketahanan tubuhnya, tapi keunggulan plastik dibanding logam ialah body jadi tidak gampang penyok ketika terbentur.

Vivo V5 8

Vivo V5 6

Layout-nya cukup familier. Tray kartu SIM bisa Anda temukan di sisi kiri, ada dua tombol fisik di kanan, serta tiga tombol kapasitif di sisi muka. Tombol home juga berperan sebagai sensor sidik jari – diklaim memungkinkan user membuka smartphone dalam waktu 0,2 detik saja.

Vivo V5 17

Vivo V5 3

Beralih pada kemampuan self-portrait-nya, perusahaan asal Dongguan ini membekali kamera depan V5 dengan sensor 20Mp Sony IMX376 sebesar 1/2,8-inci, dipadu lensa 5p ber-aperture f/2.0. Kabarnya, sensor ini merupakan hasil dari kolaborasi antara Sony dan tim Vivo, sanggup mereproduksi gambar secara tajam serta natural di resolusi tinggi. Vivo juga tidak lupa membubuhkan mode Face Beauty versi 6.0 yang dapat membuat wajah tampil lebih bersih tanpa menghilangkan karakteristiknya.

Vivo V5 5

Vivo V5 9

Untuk kamera belakangnya sendiri, V5 menghidangkan sensor 13-megapixel yang dibantu phase detection autofocus dan flash LED. Ia mampu merekam video 1080p di 30 frame rate per detik.

Vivo V5 13

Fitur Softlight (atau Moonlight Selfie) mengacu pada kesanggupan flash LED di depan. Flash tersebut cukup bertenaga, tapi tidak menyebabkan foto jadi overexposure atau membuat wajah Anda tampak flat. Mungkin inilah yang Vivo maksud dengan selfie ala ‘cahaya bulan’.

Vivo V5 16

Di rentang harganya, Vivo V5 menyimpan spesifikasi yang cukup mumpuni. Produsen menanamkan system-on-chip MediaTek MT6750 berisi CPU quad-core ARM Cortex-A53 1,5GHz plus prosesor quad-core Cortex-A53 1GHz dan GPU Mali T860, turut didukung RAM sebesar 4GB, flash memory 32GB, dan menggunakan baterai 3.000mAh sebagai sumber tenaganya.

Vivo V5 menyajikan sistem operasi Funtouch 2.6 berbasis Android 6.0 Marshmallow. UI-dan susunan menunya cukup akrab buat pengguna device Android, namun salah satu aspek unggulan yang dibanggakan Vivo di sana adalah Smart Split 2.0. Fitur ini berfungsi untuk membagi layar jadi dua, contohnya: Anda tidak usah menghentikan streaming video saat ada pesan teks masuk karena konten dua app itu bisa ditampilkan secara bersebelahan.

Device ini sudah memenuhi peraturan TKDN pemerintah sehingga diperkenankan mengakses jaringan 4G. Di Indonesia, V5 dijajakan di harga yang cukup bersaing, yaitu Rp 3,5 juta, namun Vivo belum menginformasikan kapan produk betul-betul tersedia. Di waktu dekat, Vivo juga punya rencana buat menghadirkan varian V5 Plus ke tanah air.

Drone 4K Spesialis Selfie, Hover Camera Passport, Siap Dirilis

Selain semakin mungil dan mudah digunakan, satu tren baru yang berkembang di ranah drone dipicu oleh Intel Nixie: yaitu konsep foldable. Nixie memang belum tersedia, tapi gagasan ini mulai diadopsi para produsen ternama seperti GoPro lewat Karma serta DJI Mavic. Namun berbulan-bulan silam, ZeroZero sudah sempat memperkenalkan kreasinya yang tak kalah unik.

Kamera sebesar buku (atau kaset VHS) itu kini mendapatkan nama resmi serta waktu rilis. Tim ZeroZero Robotics kini memanggilnya Hover Camera Passport, mungkin karena paspor merupakan hal terpenting bagi para wisatawan. Dan berbeda dari banyak drone lain, developer ingin agar penyuguhannya sederhana, memastikan Anda tidak perlu membawa-bawa controller ataupun diharuskan lulus latihan menerbangkan drone.

Struktur Hover Camera Passport menyerupai buku catatan, mengusung sistem quad-copter dengan baling-baling berada di dalam sayap – tinggal dibentangkan saat Anda ingin mengaktifkannya. Bilah baling-baling dilindungi sangkar serat karbon, sehingga kita bisa mudah melempar dan menangkapnya tanpa mengancam ‘keutuhan’ jari. Kamera sendiri berada di modul utama bersama tombol power.

Hover Camera Passport menyimpan fitur unik di dalam. Buat menggantikan ketiadaan unit controller, ZeroZero menanamkan kapabilitas pelacak wajah dan tubuh. Drone mampu mengenali wajah Anda sehingga kegiatan ber-selfie jadi lebih simpel. Hover Camera Passport juga bisa mendokumentasikan beragam aktivitas di luar ruangan seperti berlari, bersepeda, bermain skateboard sampai berdansa. Device dapat berputar 360 derajat, dan mengikuti arah gerakan serta mengorbit posisi Anda.

Saat dilipat, Hover Camera Passport mempunyai dimensi 182x132x33-milimeter. Beratnya hanya 242-gram, sudah termasuk baterai. Drone mampu melesat hingga kecepatan 8-meter per detik, dapat beroperasi di ketinggian maksimal 2.000 meter dari permukaan air laut, dan sanggup terbang selama 10 menit. Ketika sedang terbang, Anda disarankan untuk tidak terlalu jauh dari Hover Camera Passport, jarak maksimalnya ialah 20 meter.

Drone dipersenjatai kamera bersensor 1/3-inci Sony CMOS 13-megapixel dipadu lensa f/2.0 setara format 35mm. Hover Camera sanggup menjepret gambar still berukuran 4208×3120 (JPEG) dan merekam video beresolusi 4K di 30fps (MP4, opsi resolusi lainnya meliputi HD dan full-HD). File foto dan video disimpan dalam memori internal sebesar 32GB.

Hover Camera Passport dapat Anda pesan sekarang melalui situs GetHover.com seharga US$ 550, lebih murah US$ 50 dari harga retail-nya nanti. Produk akan tersedia kira-kira dua minggu lagi.

Via Engadget.

Meluncur di Indonesia, Oppo F1s Tawarkan Fitur Khas ‘Camera Phone’ yang Telah Disempurnakan

Perjalanan camera phone, sebuah konsep yang Oppo perkenalkan di perilisan F1, terbukti sukses. Berdasarkan data IDC per triwulan satu 2016, Oppo saat ini menempati urutan keempat market  share  smartphone global dengan pertumbuhan lebih dari 150 persen. Dan kira-kira empat bulan setelah kehadiran F1 Plus, Oppo sajikan penerus handsetselfie expert‘ mereka.

Oppo F1s 15
Suwanto, public communication Oppo indonesia.

Dilaksanakan dalam acara peluncuran serentak, Oppo F1s resmi tiba di Indonesia, Vietnam dan India tepat pada tanggal 3 Agustus 2016. Di tanah air sendiri, Oppo sudah menempati urutan ketiga brand smartphone terpopuler, dan mereka tampaknya tidak mau berpuas diri. F1s digarap sebagai pewaris kiprah F1, di mana Oppo fokus pada peningkatan pengalaman penggunaan serta memperlengkap fitur-fitur camera  phone.

Oppo F1s 11
Dari kiri ke kanan: Aryo Medianto, Allina Wen, Reza Rahadian, Chelsea Islan, dan Suwanto.

Menariknya, penampilan F1s malah hampir identik seperti F1 Plus. Handset mengusung layar 5,5-inci, terdapat tombol sekaligus fingerprint scanner di bawah, dengan tubuh unibody. F1s memiliki tubuh berdimensi 154,5×7,38×76-milimeter dan mempunyai bobot 160-gram. Tapi berbeda dari F1 Plus, display IPS TFT 2.5D berlapis Corning Gorilla Glass 4 di sana hanya beresolusi 1080x720p.

Oppo F1s 12

Minimnya pembaruan di sisi desain Oppo coba bayarkan lewat upgrade pada sejumlah kemampuannya. Ambil contohnya fitur Flash Touch Access di pemindai sidik jari. Selain mampu membaca sidik jari dalam waktu 0,22 detik dan membawa Anda masuk ke menu di smartphone, ia juga bisa dipakai buat membuka beberapa aplikasi berbeda tergantung dari jari yang Anda gunakan – termasuk untuk melakukan panggilan.

Oppo F1s 1

Oppo F1s 2

Fingerprint scanner menyimpan algoritma selflearning buatan Oppo sendiri, membuatnya kian mengenal Anda jika semakin sering digunakan.

Mengangkat tajuk Selfie Expert, sudah pasti fungsi self-portrait menjadi perhatian utama sang produsen. Tak jauh berbeda dari F1 Plus, kamera depan merupakan kamera utama smartphone ini. Di sana Oppo menyematkan sensor 1/3.1-inci 16-megapixel dengan aperture f/2.0. Mereka menjanjikan kapabilitas menangkap cahaya yang lebih ampuh dan hasil selfie alami walaupun dilakukan di kondisi temaram. Layaknya di F1 dan F1 Plus, Oppo kembali mengandalkan screen flash untuk memberikan bantuan pencahayaan. Ia cukup cerah buat selfie tanpa menyebabkan wajah terlihat flat.

Oppo F1s 6

Beautify telah lama menjadi elemen penting di fungsi fotografi smartphone Oppo, dan di F1s, mereka memanfaatkan versi keempatnya. Bisa Anda tebak, Beautify 4.0 membuat wajah tampil lebih atraktif tanpa mengorbankan aspek natural. Oppo menyampaikan bahwa agar Beautify 4.0 bekerja optimal, mereka membekalinya dengan data dari jutaan wajah pengguna.

Oppo F1s 3

Kamera dilengkapi beragam plug-in dan filter, kemudian ada fitur watermark agar Anda bisa memunculkan informasi waktu ataupun tanggal di foto. Buat menyederhanakan proses seflie, shutter dapat diaktifkan lewat perintah suara atau cukup dengan melambaikan tangan ke arah smartphone.

Oppo F1s 4

Oppo juga membanggakan kemampuan Selfie Panorama di sana, mampu mengambil gambar seluas 120 derajat secara portrait. Sayangnya, saya mengalami kesulitan menggunakan Selfie Panorama saat menjajal di experience  booth: prosesnya beberapa kali gagal karena gerakan tak disengaja, lalu ketika berhasil, kamera malah memilih momen sewaktu mata saya terpejam.

Oppo F1s 5

Kamera belakang Oppo F1s sendiri cukup standar, dibekali sensor 1/3.06-inci 13-megapixel, dengan aperture f/2.2, dijelaskan mampu memaksimalkan sesitivitas cahaya untuk menangani fotografi di malam hari. Proses penjepretan dibantu oleh fitur phase detection autofocus serta LED flash satu warna.

Oppo F1s 7

Oppo F1s dipersenjatai system-on-chip Mediatek MT6759 berprosesor octa-core, dengan GPU Mali T869 MP2, RAM sebesar 3GB, flash memory 32GB yang bisa diperluas hingga 128GB via mekanisme triple-slot tray, dan mengambil tenaga dari baterai non-removable 3.075mAh. Device berjalan di UI Color OS 3.0, berbasis Android 5.1. Dibanding versi 2.1, ColorOS 3.0 diklaim memberikan peningkatan kecepatan olah data sebesar 30 persen.

Oppo F1s 8

Oppo F1s 9

Tak cuma itu, kombinasi antara ColorOS 3.0 dan baterai 3.075mAh kabarnya bisa menghidangkan waktu pemakaian sampai 14 jam. Oh, F1s turut didukung dual slot SIM card 4G.

F1s disiapkan sebagai smartphone andalan Oppo di kelas menengah, dan menakar dari penyajian produk, ia disasarkan buat segmen konsumen berusia muda. Menjawab pertanyaan seorang jurnalis, Oppo mengonfirmasi bahwa F1s sudah diproduksi di Indonesia.

Oppo F1s 14

Program pre-order Oppo F1s telah dibuka dan akan berlangsung hingga tanggal 10 Agustus besok. Ada dua cara buat melakukannya: via Oppo Store dan gerai-gerai penjualan resmi lain, atau secara online lewat Blibli.com sebagai partner eksklusif. Oppo F1s dijajakan di harga Rp 3,8 juta, disuguhkan dalam dua pilihan warna, yakni gold dan rose gold. Mereka yang mem-pre-order akan mendapatkan bonus selfie stick selama persediaan masih ada.

Oppo F1s 10

‘Didesain Seksama’ Untuk Konsumen Asia, Infinix Hot S Tiba di Indonesia

Di tengah gencarnya persaingan smartphone entry-level, resep ‘spesifikasi mumpuni di harga terjangkau’ Infinix terbukti ampuh. Berdasarkan survei, Infinix ialah salah satu brand favorit pengguna di rentang usia termuda – 18 sampai 34 tahun. Kesuksesan tersebut terbantu berkat pemahaman Infinix akan adanya perbedaan antara konsumen di Asia dan di negara-negara lainnya.

Perbedaan inilah yang dibahas oleh Infinix dalam acara peluncuran smartphone Hot S di Jakarta tanggal 26 Juli 2016 silam, dan diterjemahkan oleh produsen asal Hong Kong itu sebagai faktor andalan di produk baru mereka. CEO Benjamin Jiang menyampaikan bahwa Hot S X521 didesain secara khusus untuk pengguna di Asia, dari mulai aspek rancangan tubuh sampai fitur di fungsi fotografi.

Infinite Hot S 2
CEO Infinix Mobility Benjamin Jiang.

Hot S merupakan smartphone pertama dari Infinix yang mempunyai tubuh logam berstruktur unibody dengan pemindai sidik jari. Aspek-aspek andalan lain dari handset ini adalah kapabilitas kamera depan dan sejumlah fitur selfie, ditambah app Magic Movie. Produsen tak lupa membubuhkan segala macam upgrade hardware dan software (dibanding tipe Hot sebelumnya), termasuk menghadirkan UI XOS sebagai penerus XUI.

Infinite Hot S 3
Tim Infinix dan perwakilan Lazada.

Infinix Hot S mengusung body logam berpunggung matte halus. Layar dibingkai area berwarna hitam, tiga tombol navigasi utama diposisikan di luar panel, lalu keempat sudut handset dibuat membulat. Modul kamera utama ditempatkan di area teratas sisi belakang, kemudian diikuti LED dual flash dan sensor fingerprint. Panel IPS FHD seluas 5,2-inci di sana katanya sengaja dipilih karena sesuai dengan ukuran rata-rata tangan orang Asia yang cenderung lebih kecil. Smartphone berdimensi 148,8×73,2×8,1mm dan memiliki berat 140g.

Infinite Hot S 5

Infinite Hot S 6
Penampilan sisi depan Infinix Hot S.

Pemindai sidik jari mampu mengenal jari Anda dari sudut manapun, ditaruh di area yang mudah dijangkau telunjuk. Sensor ini diklaim dapat merespons input dalam waktu 0,4 detik. Fingerprint scanner juga bisa dipakai untuk menjawab panggilan telepon, sebagai pengganti tombol shutter kamera, serta mempermudah Anda menjelajahi koleksi gambar.

Infinite Hot S 15
Fingerprint scanner dari Infinix Hot S.

Dari bincang-bincang bersama Ben Jiang, sensor fingerprint bukanlah sekedar metode akses, tapi juga dimaksudkan sebagai teknik pengaman smartphone. Meski komponen hardware-nya sering kita jumpai, software dedesain agar terintegrasi ke XOS. Infinix turut membekali user interface versi forked Android 6.0 Marshmallow tersebut dengan app khsusus privasi, Xhide, berfungsi menyembunyikan konten-konten pribadi seperti daftar kontak, isi pesan, gambar-gambar dan video.

Infinite Hot S 11

Infinite Hot S 13
Tampilan belakang dan sisi samping Hot S.

Beralih ke fotografi, produsen menyematkan sensor 13-megapixel di belakang dan 8-megapixel di depan. Meski dari spesifikasinya terlihat biasa saja, Infinix mengklaim teknologi 1,4-nanometer Ultra Pixel di kamera depan sanggup mengambil foto selfie beresolusi tinggi, bahkan di kondisi kurang cahaya. Kamera depan disertai dengan LED yang mampu mengeluarkan flash lembut, dan Anda dapat memanfaatkan wide-angle shot 120 derajat untuk wefie.

Infinite Hot S 10
Kamera depan Hot S mengusung sensor sebesar 8-Mp.

Fungsi selfie Infinix Hot S X521 turut dikustomisasi untuk pengguna Asia; berdasarkan riset Infinix, kebanyakan dari kita menyukai hasil jepretan dengan wajah yang cerah. Selain itu, tersedia sembilan level tuning Face Beauty, dan tentu saja Anda dipersilakan menonaktifkan fitur ini jika menginginkannya.

Infinite Hot S 14
Kamera utama 13-megapixel-nya dibekali PDAF.

Kamera utama sendiri dilengkapi phase detection autofocus yang bisa mengunci target hanya dalam 0,2 detik. Di antara lima pilihan mode, Anda dapat memakai Professional Mode dan menentukan sendiri ISO, fokus, aperture dan lain-lain. Menemani mode manual tersebut, tersedia pula Touch Shot, Gesture Shot, Display Capture dan Voice Capture.

Infinite Hot S 12

Magic Movie juga menjadi faktor unggulan Infinix di Hot S. Aplikasi edit video tersebut memberikan kemudahan bagi Anda yang gemar berkreasi dan mengutak-atik, menyajikan beragam pilihan filter dan keleluasaan membubuhkan musik.

Infinite Hot S 16

Infinix Hot S memanfaatkan system-on-chip MediaTek MY6753 berprosesor octa-core 1,3GHz, GPU Mali T720 MP3, disertai penyimpanan internal 16GB, dan ditenagai baterai berkapasitas 3.000mAh. Device disuguhkan dalam dua versi: varian standar dengan RAM sebesar 2GB dan model ‘Pro’ berbekal RAM 3GB. Menurut sang CEO, hanya ukuran RAM yang membedakan dua versi tersebut.

Infinite Hot S 4

Menjawab pertanyaan saya, Jiang menjelaskan bahwa Hot S X521 tipe standar akan dijual ekslusif di Lazada, sedangkan Hot S Pro disediakan baik secara online maupun offline. Program pre-order serta periode penjualan kabarnya segera dimulai di bulan Agustus 2016 nanti, dan waktu ketersediaan kedua versi akan sedikit berbeda.

Hot S ditawarkan seharga Rp 1,75 juta, sedangkan Hot S Pro dijajakan di harga Rp 2,2 juta.

Diujungtombaki oleh  Hot S, Benjamin Jiang bilang bahwa semua handset Infinix ke depan akan memiliki fingerprint scanner.

Berbekal Teknologi Robotik, Kamera Idolcam Janjikan Hasil Selfie Terbaik

Meskipun self-portrait sudah dilakukan lebih dari seabad silam, kepopularitasan ‘seflie‘ baru meroket dengan kehadiran kamera di smartphone. Dan di era modern ini, kemampuan selfie seringkali menjadi salah satu faktor pertimbangan calon konsumen saat ingin membeli handset baru. Bagi produsen, kegemaran ini turut menyumbang angka penjualan yang signifikan.

Sudah ada berbagai macam device selfie dengan beragam rentang harga, namun tim AeriCam dari San Francisco mencoba menuangkan keahlian mereka dalam menggarap produk unik. Developer drone dan stabilizer kamera yang biasa berkerja buat Hollywood itu memperkenalkan Idolcam, kamera saku robotik, menjanjikan hasil foto pribadi istimewa, seolah-olah Anda memiliki kru fotografer/videographer sendiri.

Tak seperti produk-produk AeriCam sebelumnya, Idolcam lebih diorientasikan ke konsumen umum. Developer mendeskripsikannya sebagai ‘kamera kecil ber-steroid’. Di gambar render 3D, Idolcam memiliki wujud yang tidak biasa, namun ukurannya tetap mungil sehingga bisa dimasukkan dalam saku. Perangkat tersebut juga dapat menjadi ekstensi smartphone Anda dengan menyambungkannya secara wireless, bekerja hingga jarak 12 meter.

Idolcam 2
Anda bisa mengustomisasi pencahayaan Idolcam.

Idolcam dibekali gimbal stabilizer tiga-poros, dipadu keleluasan gonta-ganti lensa layaknya kamera profesional, ditambah lagi sistem pencahayaan mandiri. Lalu di mana kemampuan robotiknya? Sistem gyro 3-axis di sana ditenagai komputer yang didukung gyroscope 6-axis and accelerometer 6-axis, sehingga kamera bisa bergerak sangat cepat. Dengan begini, tidak ada lagi hasil blur ataupun terdistorsi.

Sejauh ini, detail mengenai Idolcam masih terbilang minim. AeriCam hanya bilang bahwa kreasi mereka sudah meliputi segala fitur di action cam GoPro 4 Silver plus gimbal 3X . Idolcam mampu merekam video di resolusi 4K dengan 24fps dan mengabadikan foto still sebesar 12-megapixel. Menariknya lagi, perangkat bisa dipasangkan ke beragam jenis lighting untuk menangani skenario berbeda, contohnya: buat foto grup, self-portrait, hingga lighting ring.

AeriCam paham kegiatan pengambilan foto dan video tidak hanya dilakukan di lokasi-lokasi aman. Mereka merancang Idolcam agar bisa menemani Anda di berbagai aktivitas outdoor, bahkan dapat dipasangkan ke mainan mobil remote control serta drone quad-copter. Pastikan saja Anda menggunakan tipe lensa yang tepat, ada opsi 20mm (bundel standar), 24mm dan 35mm. Di waktu ke depan, developer menjanjikan lebih banyak pilihan lensa.

Rencananya, AeriCam akan memulai kampanye crowdfunding Idolcam di Indie Gogo tidak lama lagi. Saya duga, info rinci mengenai spesifikasi dan harga juga akan diungkap di sana.

Sumber: AeriCam.

Snow!, Aplikasi Pesan Seru Pesaing Snapchat

Snapchat kaya akan fitur efek wajah, filter dan animasi yang menjadikan foto atau video terlihat lebih seru lagi lucu. Karena keragaman itulah ia begitu digilai oleh kalangan remaja. Facebook menangkap radar itu dan mulai mengembangkan fitur serupa untuk melakukan intersep, ditandai dengan pembelian startup Masquerade beberapa bulan yang lalu.

Tapi, Snapchat tampaknya bukan hanya bakal digempur oleh Facebook seorang. Ada satu lagi pemain baru, yang juga menonjolkan fitur serupa. Ia adalah Snow!, aplikasi kamera berbasis Android dan iOS yang juga berfungsi sebagai aplikasi pesan instan karena menawarkan keseruan dalam berkomunikasi.

Efek wajah dapat diterapkan secara real-time ke video
Efek wajah dapat diterapkan secara real-time ke video

Snow! mempunyai berbagai macam efek wajah yang dapat diaplikasi ke video secara real time, misalnya efek hidung dan kumis kucing, lengkap dengan riasan mata dan telinga. Atau membuat animasi GIF yang kemudian dikirimkan ke teman untuk seru-seruan.

Snow! juga telah menyiapkan berbagai pilihan filter dan stiker untuk membuat hasil jepretan selfie menjadi lebih apik. Semua itu dihadirkan secara gratis!

Di bagian interface utamanya, Snow! mempunyai satu panel bernama Live yang berisikan daftar video terbaru yang disusun secara kronologis. Video-video yang terpampang hanya dapat diputar sekali oleh teman, setelah lewat dari 24 jam, video dan foto akan dihapus secara otomatis seiring dengan munculnya entri baru.

Application Information Will Show Up Here

 

Sumber berita PhoneArena.