5 Perbedaan Mendasar SEO dan SEM, Pahami Agar Tidak Salah Strategi

Banyak orang yang salah mengartikan bahwa SEO dan SEM ini adalah hal yang sama. Hal ini dikarenakan SEO dan SEM memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan banyak pengunjung pada website yang biasanya diharapkan agar bisa membeli produk atau jasa yang dijual oleh perusahaan, selain itu SEO dan SEM memiliki sarana pemasaran yang sama, yaitu artikel.

Namun, sebenarnya dua hal ini memiliki beberapa perbedaan. Sebelum membahas mengenai perbedaan yang ada di antara keduanya, kita bahas dulu mengenai pengertian dari SEO dan SEM.

Pengertian SEO dan SEM

SEO

SEO atau search engine optimization adalah strategi digital marketing yang dilakukan oleh perusahaan agar website perusahaan muncul di posisi paling atas hasil pencarian mesin pencari. SEO ini dilakukan untuk menaikan kunjungan website secara organik.

SEM

SEM atau search engine marketing adalah strategi digital marketing yang digunakan untuk mengoptimasi website agar muncul di peringkat pertama mesin pencari dengan memanfaatkan iklan. Dengan kata lain penerapan SEM membutuhkan trik untuk melakukan iklan sesuai dengan metode yang ada.

Perbedaan SEO dan SEM

Target Audiens

Dengan menggunakan SEM, Anda bisa memilih target audiens yang diinginkan, mulai dari kategori umur, jenis kelamin, wilayah dan lainnya lebih baik dibandingkan dengan SEO. Karena dengan SEM sebelum kita melakukan iklan kita bisa mengatur audiens seperti apa yang akan melihat iklan kita, maka dari itu target audiens dalam SEM jauh lebih terukur.

Sedangkan dalam penerapan SEO, Anda tidak bisa melakukan target audiens. Harus ada konten yang dinaikkan ke website terlebih dahulu, baru bisa melakukan analisis apakah konten yang telah dibuat sudah sesuai dengan target audiens yang Anda inginkan. Jika tidak, Anda bisa mengevaluasi konten yang ada dan melakukan optimasi lagi.

Tampilan

Ketika Anda melakukan SEM, artikel atau website yang anda pasang akan muncul tulisan iklan di ujung kiri judul artikel anda pada mesin pencarian. Jadi, para calon pengunjung web anda mengetahui bahwa website atau artikel anda yang Anda di peringkat pertama itu merupakan iklan.

Jangka Waktu

SEO akan memberikan dampak optimasi yang cukup lama, karena memerlukan proses evaluasi dan merancang strategi yang tepat. Sedangkan SEM akan memberikan dampak optimasi yang cepat.

Namun, Anda juga perlu memperhatikan bahwa SEM hanya akan bertahan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Berbeda dengan SEO yang akan terus ada di peringkat atas sesuai dengan perkembangan, dengan catatan anda berhasil meraih posisi pertama di hasil pencarian.

Anggaran

Perbedaan yang paling terlihat antara SEO dan SEM adalah dalam segi anggaran atau biaya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa SEM ini merupakan iklan, maka dari itu jika ingin menggunakan SEM Anda harus menyiapkan anggaran yang sudah ditentukan untuk sebuah jangka waktu iklan.

Biaya yang anda perlukan juga tidak sedikit. Sedangkan untuk menggunakan SEO, Anda tidak harus mengeluarkan biaya. Sederhananya SEO gratis dan SEM itu berbayar.

Potensi CTR (Click Through Rate)

Potensi CTR SEO lebih besar dibandingkan dengan SEM. Kedua strategi tersebut memang memiliki tujuan akhir yang sama yaitu muncul di peringkat pertama halaman pencarian. Namun, kemungkinan orang melakukan klik pada iklan lebih kecil dibanding hasil optimasi SEO.

Hal ini disebabkan karena orang-orang cenderung kurang senang dengan tanda iklan yang muncul, ditambah dengan pemikiran bahwa link SEM hanya berisi iklan biasa dan belum tentu sesuai dengan kebutuhan informasi yang diinginkan.

Pengertian dan Manfaat SEM, Kenali Dulu Sebelum Mengadopsi Strategi ini

Apakah anda pernah ketika mencari sesuatu pada mesin pencarian, kolom paling atas di sebelah kiri ada tulisan iklan? Nah itu adalah hasil akhir dari sebuah SEM yang dilakukan oleh perusahaan. SEM ini merupakan salah satu tools digital marketing yang sering digunakan oleh bisnis yang memiliki banyak pesaing dan target konsumennya memiliki kebiasaan untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan melalui mesin pencarian.

SEM adalah singkatan dari Search Engine Marketing, yang artinya adalah bentuk pemasaran di internet melalui kegiatan promosi website dengan cara meningkatkan visibilitas website perusahaan di halaman hasil pencarian di mesin mencari.

Jika anda tertarik untuk melakukan SEM di website, anda perlu menyiapkan sejumlah biaya. Biaya yang diminta disesuaikan dengan sistem yang iklan yang anda pilih, apakah pay per click, pay per impression, atau pay per action.

Manfaat Melakukan SEM

https://pixabay.com/photos/digital-marketing-seo-google-1725340/

Seperti penjelasan di atas SEM ini memiliki tujuan untuk mempromosikan sebuah bisnis atau produk melalui mesin pencari. Ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika melakukan SEM.

  1. Pencapaian Target

Dengan menggunakan SEM pencapaian target anda bisa lebih cepat, karena pemasaran yang dilakukan jauh lebih luas jangkauannya dibandingkan hanya menggunakan SEO biasa. SEM ini juga akan sangat membantu dan berdampak pada peningkatan traffic ke website anda sehingga keuntungan yang bisa anda dapatkan juga menjadi lebih besar.

  1. Dapat Menjangkau Lebih Banyak Pelanggan

Di dalam sebuah bisnis keberadaan pelanggan menjadi hal yang sangat utama dan penting. Anda dapat menjaring konsumen secara luas bukan hanya konsumen yang ada di sekitar Anda. Dengan SEM ini sangat memungkinkan untuk menjangkau banyak pelanggan dari seluruh dunia.

  1. Kontrol Menyeluruh

Dengan menggunakan SEM sebagai sarana untuk mempromosikan bisnis atau produk, anda bisa memiliki keluasaan untuk mengontrolnya. Mulai dari segi biaya, timeline, hingga hasil yang ingin didapatkan. Anda juga bisa mengontrol pemilihan kata kunci, jenis iklan bahkan demografi sesuai dengan website atau produk yang ingin dipromosikan.

  1. Percakapan dan Konversi yang Meningkat

SEM menargetkan pemasaran yang relevan dan sesuai dengan website atau produk yang ingin dipromosikan. Hal ini akan berdampak pada peningkatan konversi terhadap searching marketing. Karena bentuk SEM adalah link yang jika diklik bisa langsung mengarah ke situs website produk yang dipromosikan.

 

Panduan Lengkap Digital Marketing di Asia Tenggara Bagi Pemula (Bagian 4)

Pada seri tulisan sebelumnya dibahas mengenai pandangan umum terhadap berbagai macam organic channel. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai paid channel.

Paid Search

Paid Search, Google Ads, dan SEM adalah istilah-istilah berbeda yang mengacu pada satu jenis online marketing yang sama, yaitu, hasil pencarian bersponsor yang dapat anda lihat ketika anda melakukan pencarian di Google dari komputer atau ponsel anda.

digital marketing

Singkatnya, Paid Search memungkinkan anda untuk menampilkan iklan anda melalui pelelangan kecil pada keyword yang anda pilih sehingga setiap kali seseorang melakukan pencarian menggunakan keyword tersebut, anda akan menawarkan suatu jumlah tertentu agar iklan anda dapat ditampilkan. Google Ads beroperasi menggunakan model Pay-per-Click (PPC), yang berarti anda membayar Google setiap kali seorang pengguna mengklik iklan anda (di Indonesia umumnya <$1 per klik).

Perusahaan Seperti Apakah yang Sebaiknya Berinvestasi ke dalam Paid Search ?

Paid search adalah salah satu marketing channel yang paling banyak digunakan oleh segala jenis bisnis karena memiliki skalabilitas yang tinggi dan penargetan yang sangat kuat. Anda dapat mulai menggunakan Google Ads dengan berinvestasi mulai dari $1 per hari sampai jutaan dolar tiap bulannya.

Tidak seperti SEO, anda hanya membutuhkan beberapa jam saja untuk mulai menggunakan paid search dan anda akan dapat mulai meningkatkan traffic ke website atau aplikasi anda dengan cepat.

Jika pelanggan anda mencari produk atau layanan yang anda jual, anda sangat disarankan menggunakan Google Ads.

Contoh waktu yang tidak tepat untuk berfokus ke Paid Search

  • Saat produk anda sangat baru atau inovatif sehingga tak banyak orang yang melakukan pencarian : Dalam kasus ini sebaiknya anda jangan melakukan penargetan berdasarkan niatan seseorang atau behavioral targeting seperti Google Ads. Akan lebih baik jika anda melakukan penargetan berdasarkan demografik atau demographic targeting. (Sama seperti SEO)
  • Jika Google Ads menjadi terlalu mahal: untuk sektor-sektor tertentu yang sangat kompetitif (misal: e-commerce di Indonesia), Google Ads menjadi semakin mahal dengan basis cost-per-click. Oleh karena itu, mungkin akan lebih baik jika anda mulai menggeser strategi pemasaran anda secara bertahap sehingga lebih mengacu pada SEO dan organic traffic.

Sumber-sumber Untuk Mempelajari Paid Search

Karena paid search merupakan strategi paid acquisition yang paling diminati dan populer, maka terdapat banyak panduan yang lengkap dan mendalam mengenai Google Ads dan paid search, termasuk dari Google sendiri.

Kami merekomendasikan panduan dari Hootsuite berikut karena menjelaskan dasar-dasar Google Ads.

Social Media Paid

Social Media Paid atau Social Media Ads mengacu pada periklanan yang tersedia di platform-platform sosial media seperti Facebook dan Instagram (Keduanya adalah yang terbesar untuk saat ini).

Dengan Social Media Ads, anda dapat menargetkan pengguna berdasarkan demografi dan ketertarikan mereka, hal ini akan sangat berguna jika anda menargetkan pengguna dengan karakteristik tertentu. Social Media Ads memiliki cara kerja yang mirip dengan Google Ads. Sebagai seseorang yang beriklan, anda membayar setiap kali seorang pengguna melihat iklan anda (Cost-per-Impression) atau mengklik iklan anda (Cost-per-Click).

Perusahaan Seperti Apakah yang Sebaiknya Berinvestasi ke dalam Social Media Paid ?

Social Media Paid adalah salah satu acquisition channel utama yang berpotensial dan memiliki skalabilitas tinggi, sehingga sebaiknya setiap perusahaan mencoba untuk berinvestasi ke dalamnya.

Facebook dan Instagram adalah tempat dimana para pengguna bukan mencari solusi untuk permasalahan yang mereka hadapi, namun menemukan produk dan layanan yang baru. Sehingga Social Media Paid akan menjadi efektif jika hal yang dijual oleh sebuah perusahaan memiliki daya tarik visual, sehingga dapat menarik perhatian pengguna.

Contoh waktu yang tidak tepat untuk berfokus ke Social Media Paid

Relative cost vs Paid Search : Jika anda menjual produk yang sangat berbasis pada pencarian pengguna / intent pengguna, mungkin Paid Search merupakan channel yang lebih efektif dan murah bagi anda.

Sumber-sumber Untuk Mempelajari Social Media Paid

Lagi-lagi, banyak sekali sumber yang mengajarkan Social Media Paid. Materi pembelajaran dari Shopify berikut sangat kami rekomendasikan karena menjelaskan cara kerja Facebook Ads dengan sederhana serta mudah untuk dimengerti.

Ad Networks

Ad Networks memungkinkan anda untuk beriklan di setiap situs web utama dan kebanyakan aplikasi mobile. Sebagai contoh, iklan yang anda lihat pada situs berita online seperti Tribunnews umumnya ditampilkan melalui Ad Networks.

digital marketing

Ad Network yang paling besar dan popular adalah Google Display Network (GDN) yang merupakan bagian yang lebih besar dari Google Ads (yang juga termasuk Paid Search channel). Melalui GDN, iklan anda dapat mencapai lebih dari 90% pengguna Internet dan lebih dari 2 juta situs(!) Jangkauannya sangat luas bukan?

Perusahaan Seperti Apakah yang Sebaiknya Berinvestasi ke dalam Ad Network?

Perusahaan yang memiliki audience yang tersebar, perusahaan yang sudah menggunakan online marketing channel lainnya, dan perusahaan yang berusaha meningkatkan brand awareness dan bukan menghasilkan direct conversion/sales.

Penggunaan lain dari Ad Networks yang sangat menguntungkan adalah penggunaan Ad Network untuk retarget orang-orang yang sudah mengunjungi website atau aplikasi anda. Retargeting Marketing adalah jenis marketing yang terjadi pada anda ketika anda melihat iklan dari aplikasi yang baru saja anda download atau website yang baru saja anda kunjungi.

Contoh waktu yang tidak tepat untuk berfokus ke Ad Network

Karena Ad Network pada umumnya menghasilkan kualitas traffic yang rendah, maka biaya/CAC dari penggunaan Ad Network juga cenderung lebih tinggi daripada Paid Search dan Social Media Channel. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan tidak menggunakan Ad Network sebagai acquisition channel pertama.

Sumber-sumber Untuk Mempelajari Ad Networks

Pengenalan terhadap Display Ads dan khususnya Google Display Network yang komprehensif oleh Acquisio.

Dan untuk mempelajari mengenai paid channels secara lebih menyeluruh, kami menyarankanmu untuk mengikuti Program Digital Marketing RevoU.

Disclosure: Artikel tamu ini ditulis oleh Tim RevoU. RevoU adalah platform pendidikan online digital marketing, yang membantu penggunanya untuk memulai karier di industri teknologi.

Yang “Marketer” dapat Lakukan Ketika “Traffic” Berbayar Semakin Mahal

Dominasi traffic online kini tidak lagi menguntungkan seperti dulu. Kepercayaan bahwa traffic online yang tinggi akan membawa keuntungan yang sebanding semakin sulit untuk direalisasikan pada jaman sekarang. Traffic online bahkan dipercaya akan mencapai batas stagnan cepat atau lambat.

Sementara itu, perusahaan-perusahaan internet besar di Indonesia, seperti Tokopedia dan Shopee, telah melakukan investasi dan dominasi terhadap sebagian besar sumber traffic di pasar. Kini persaingan dan perebutan traffic online akan semakin ketat dan mahal.

Untuk mengatasi kompetisi traffic tersebut, Tagtoo merangkum beberapa solusi yang kami anggap dapat membantu para marketer mengatasi harga traffic yang melambung tinggi serta mengelola pembelian traffic yang efektif.

Mematangkan kekuatan branding

Branding merupakan salah satu cara terefektif untuk meningkatkan traffic online secara alami. Meskipun dibutuhkan waktu untuk membangun reputasi dan popularitas brand dalam pasar, namun setelah brand Anda dapat diterima oleh pelanggan, efek pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) memungkinkan sebuah brand memperoleh traffic yang lebih banyak dan stabil. Semakin kuat branding yang Anda miliki, maka akan semakin kompetitif brand Anda dalam mengatasi situasi-situasi kritis.

Memperbaiki branding juga merupakan salah satu solusi apabila traffic online anda terus menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu. Di bawah ini merupakan tiga hal yang harus dievaluasi para marketer untuk memastikan apakah brand mereka cukup kuat di pasaran atau tidak.

a. Posisi brand dalam pasar

Posisi brand dalam pasar secara umum dapat dibagi dalam tiga jenis pemosisian terutama untuk pebisnis online, yaitu tipe kompetitif (competitive type), tipe proposisi penjualan unik (unique selling proposition–UPS type) , dan tipe penciptaan kebutuhan (demand-created type).

Tipe kompetitif (competitive type) mengacu pada positioning yang berorientasi pada kompetisi yang ada dalam pasar. Jenis ini akan menargetkan posisi pemimpin pasar dengan menekankan diferensiasi superior yang dimiliki sebuah brand. Misalnya, sebuah bisnis transportasi online dapat memosisikan diri mereka sebagai penyedia jasa kendaraan yang paling aman dibanding pesaing lain di pasar.

Jenis kedua merupakan tipe proposisi penjualan unik (UPS) yaitu penempatan brand sebagai penyedia produk atau jasa yang unik dan khas untuk pelanggan. Misalnya, salah satu fitur terbaru produk luncuran OPPO yaitu “Charge 5 menit untuk berbicara 2 jam”.

Tipe yang terakhir merupakan yaitu tipe penciptaan kebutuhan (demand-created type). Tipe ini bertujuan untuk menciptakan produk dan juga permintaan yang baru dalam pasar. Produk dan jasa yang ditawarkan merupakan sebuah inovasi dan tidak banyak pesaing yang bisa masuk dalam kompetisi di industri yang sama. Pemosisian tipe ini sangat cocok untuk peluncuran produk baru. Sebagai contoh, Xiaomi mendefinisikan lini produk barunya sebagai TV berbasis Internet ketika memasuki industri TV tradisional.

b. Elemen semiotik brand

Elemen semiotik brand berpusat pada elemen-elemen nonverbal yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dengan pelanggan, contohnya logo, slogan, dan lain-lain. Detail-detail yang jarang kita perhatikan ini justru membawa dampak besar bagi kesadaran pelanggan akan brand kita.

Elemen semiotik dapat menjadi kunci sebagai pengingat dan pengidentifikasi sebuah brand. Sebuah elemen semiotik yang baik akan membantu brand untuk tumbuh lebih cepat dan melekat dalam ingatan pelanggan kita. Elemen-elemen ini menyediakan koneksi yang kuat ketika pelanggan memikirkan sebuah brand tertentu. Sebagai contoh, seseorang akan teringat akan Starbucks ketika melihat cangkir kopi putih dengan ikon berwarna hijau.

c. Konsistensi antara produk dan brand

Pengembangan produk harus dilakukan searah dengan posisi brand tersebut dipasar. Sebuah produk itu sendiri harus selaras dengan pesan yang ingin dibawahkan oleh brand tersebut. Pemasaran dari mulut ke mulut (word-of-mouth effect) hanya akan terjadi apabila pelanggan mengalami experience yang konsisten antara produk dan brand yang bersangkutan. Jika tidak, akan ada kesan buruk yang timbul dalam pikiran pelanggan dan akan menolak untuk melakukan interaksi lebih jauh dengan brand Anda.

Penggunaan viral marketing

Adanya keterbatasan budget yang dimiliki setiap pebisnis online semakin mempesulit marketer dalam mengatasi akusisi traffic online yang semakin mahal dari hari ke hari. Aplikasi viral marketing menjadi salah satu solusi efektif yang sering digunakan beberapa pebisnis online akhir-akhir ini.

Berbeda dengan marketing tradisional, viral marketing mendorong terjadinya penyebaran informasi atau sharing melalui media sosial dengan memberikan “hadiah”, baik kepada yang mengundang maupun yang diundang. Berbagai contoh viral marketing yang sering kita lihat dapat berupa giveaway yang diberikan dengan cara men-tag atau men-share informasi yang berkaitan di media sosial Anda. Hal ini memungkinkan brand untuk mengakuisisi pelanggan baru dengan biaya yang relatif rendah dalam waktu yang singkat. Model marketing seperti ini memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan membeli traffic berbayar yang harus dibayar di awal.

Namun, menjalankan viral marketing tidak semudah membalikkan telapak tangan.Berikut ini merupakan tiga faktor penentu suksesnya sebuah kampanye viral marketing:

a) Akuisisi benih pelanggan baru

Benih pelanggan baru tak harus berarti pelanggan pertama. Sebaliknya, mereka adalah pelanggan setia yang aktif menggunakan produk atau jasa Anda. Pelanggan setia ini akan membantu memberikan feedback yang berharga untuk brand anda dan juga bersedia untuk merekomendasikannya pada orang lain. Kualitas benih pelanggan seperti ini jauh lebih penting daripada kuantitas pelanggan yang Anda miliki.

b) Pemberian insentif

Pemberian promo merupakan bentuk insentif yang paling umum. Hal ini dapat berupa pengiriman gratis, sampel produk gratis, maupun diskon khusus. Selain itu, konten kreatif dan skenario inovatif juga memainkan peran penting dalam memicu insentif. Misalnya, tantangan Ice Bucket Challenge yang menjadi viral di jejaring sosial selama Juli – Agustus 2014 kerap dijadikan bahan marketing di media sosial. Kampanye yang menarik memberikan insentif yang kuat bagi peserta untuk bergabung dan mengundang orang lain untuk ikut terlibat.

c) Desain kompetisi dan penghargaan

Jika akuisisi benih pelanggan dan pemberian insentif adalah pilar viral marketing, maka desain kompetisi dan penghargaan akan bertindak sebagai bahan bakar untuk mempertahankan kelangsungan pertumbuhan brand Anda.

Pengumpulan poin, medali, dan urutan ranking adalah beberapa metode yang kerap efektif untuk membuat konsumen tetap aktif. Berbagai desain kompetisi secara tidak langsung dapat dijadikan ajang membangun status sosial dan pengembangan personal image. Sebagai contoh, sebuah startup motor elektronik asal Taiwan, Gogoro, menggunakan kampanye pengumpulan badge. Semakin tinggi badge yang diakumulasi menandakan senioritas mereka dalam menjadi pengemudi yang ramah lingkungan.

Beralih pada performance advertising

Performance advertising di sini berarti sebuah periklanan berbayar yang hanya dikenakan biaya apabila telah mencapai hasil tertentu. Model terbaru dari periklanan ini telah mengubah cara penjualan traffic berbayar yang tradisional dan mengurangi kerugian dari periklanan yang kurang efektif.

Performance advertising kini dapat menggunakan strategi analisis data dan penggunaan teknologi untuk menargetkan audiens secara akurat demi mencari pelanggan potensial. Model periklanan seperti ini berguna untuk menjaga pengelolaan budget dan efektifitas periklanan digital di saat traffic berbayar semakin mahal untuk didapatkan.

Berikut ini merupakan tiga kunci yang harus dipersiapkan terlebih dahulu agar performance marketing yang dijalankan dapat berhasil lebih maksimal:

a. Search Engine Optimization (SEO)

SEO yang telah hadir sejak dulu ini masih memiliki kepentingan yang sama. SEO yang baik akan menjadi fondasi dalam menjalankan periklanan digital apapun dengan usaha minimal namun hasil yang maksimal.

SEO memungkinkan sebuah bisnis mendapatkan traffic alami dan menarik lebih banyak pengunjung website baru akibat ranking mereka yang cukup tinggi dalam mesin pencari. Namun sekali lagi, hanya tiga hasil teratas dalam mesin pencari yang mungkin memiliki peluang terbesar untuk diklik pengunjung baru. Untuk mencapai ranking di halaman pertama hingga tiga ranking teratas tersebut, brand harus mengoptimasi website mereka secara berkala demi memberikan konten yang relevan dan mudah ditelusuri oleh pengunjung.

Seiring perkembangan periklanan digital saat ini, tips pengembangan SEO bukan lagi sebuah rahasia yang sulit untuk diketahui, namun terkadang masih sering diabaikan dan dianggap ketinggalan jaman oleh sebagian marketer.

b. Search Engine Marketing (SEM)

Meskipun memiliki biaya yang cukup tinggi, SEM merupakan salah satu bentuk investasi yang dapat dicoba. SEM dapat membantu memunculkan website Anda dalam hasil teratas mesin pencari dengan penargetan beberapa keyword spesifik yang awalnya tidak ter-ranking dalam optimasi SEO. Pentingnya lagi, penggunaan SEO dan SEM memiliki sinergi yang lebih kuat jika digabungkan.

c. Cost per Acquisition Model (CPA Model)

CPA merupakan sebuah model permbayaran periklanan digital ketika pengiklan hanya membayar apabila terjadi akusisi tertentu seperti sebuah penjualan, sebuah pengumpulan form, atau sebuah peng-install-an aplikasi. Model berbayar seperti ini akan fokus pada konversi final yang lebih signifikan dibandingkan berdasarkan jumlah klik atau traffic semata.

Untuk pebisnis yang baru mulai menjajaki periklanan digital, harga periklanan model CPA akan terbilang sangat tinggi. Ditambah lagi, beberapa agensi periklanan digital terkemuka pun terkadang tidak dapat menjanjikan model periklanan berdasarkan akusisi seperti ini. Oleh karena itu, brand dapat mulai melakukan investasi traffic melalui SEO dan SEM. Setelah kualitas website dan traffic sudah meningkat, maka penggunaan CPA pun akan menjadi lebih terjangkau dan efektif.

Kesimpulan

Ketika traffic berbayar semakin mahal untuk didapatkan, marketer sebaiknya mengevaluasi lagi brand dan kegiatan marketing yang mereka jalankan sebelum memutuskan untuk mengeluarkan lebih banyak budget dalam hal ini. Di samping traffic berbayar, masih terdapat banyak cara untuk meningkatkan website dan bisnis anda.

“Dengan kondisi pasar yang semakin kompetitif, para pebisnis online seharusnya mulai menyadari akibat yang akan timbul apabila mereka hanya bergantung pada traffic berbayar. Harga traffic hanya akan terus melambung tinggi,” ujar Edison Chen, Business Development Manager Tagtoo.


Disclosure: artikel tamu ini ditulis oleh Edison Chen, diterjemahkan dan diperbarui oleh Sisylia Angkirawan.

Pernah dimuat di blog Tagtoo.

Zalora Caught Buying Google AdWords Against Small Rival Below Cepek

Here we go again, yet another brand buying a Google keyword search on a competitor’s brand mark. There was an uproar on Monday when Riana Bismarak discovered that Zalora had placed an ad against Below Cepek, her online fashion store for low cost women’s outfit. Immediately people closest to her went on to her defense and many had seen the move as being unethical.
Continue reading Zalora Caught Buying Google AdWords Against Small Rival Below Cepek