Kojima Productions Buat Divisi Baru Khusus untuk Menggeluti Bidang Film, TV dan Musik

Developer Death Stranding, Kojima Productions, mengumumkan pembukaan divisi baru yang didedikasikan untuk berkarya di bidang film, TV, dan musik. Studio baru yang bermarkas di kota Los Angeles ini nantinya akan berfokus untuk mengembangkan IP (intellectual property) milik perusahaan ke luar ranah video game.

Sebagai studio yang masih relatif baru, Kojima Productions sejauh ini memang baru punya satu IP orisinal saja, yaitu Death Stranding, akan tetapi sudah bukan rahasia kalau Hideo Kojima sendiri sangat terobsesi dengan film, terbukti dari elemen-elemen sinematik yang begitu kental pada deretan game bikinannya, bahkan sejak ia masih di Konami.

Death Stranding sendiri merupakan game yang amat sarat adegan sinematik, dan sejumlah karakternya pun diperankan oleh aktor dan aktris Hollywood ternama, mulai dari Norman Reedus, Mads Mikkelsen, Guillermo Del Toro, sampai Léa Seydoux. Singkat cerita, penggemar loyal Kojima tidak akan terkejut mendengar kabar ini.

Studio baru ini akan dipimpin oleh Riley Russell, seorang veteran yang sebelum ini mengabdi di tim PlayStation selama hampir 28 tahun. Menurut Riley, ekspansi ke ranah film, TV, dan musik ini penting untuk menjadikan karya-karya Kojima Productions sebagai bagian yang lebih integral lagi dari pop culture.

Sejauh ini belum ada kejelasan mengenai proyek yang akan digarap oleh studio kedua Kojima Productions ini, apakah berdasar pada Death Stranding atau IP lain yang belum diumumkan. Perilisan game baru kemudian disusul oleh film atau serial TV-nya tentu bisa membangun hype yang lebih besar. Di saat yang sama, serial TV Death Stranding pun juga terdengar tak kalah menarik, dan itu semestinya bisa memberi kita kesempatan untuk mendalami lore uniknya lebih jauh lagi.

Keputusan Kojima Productions menjajaki segmen media hiburan lain ini langsung mengingatkan saya pada Riot Games. Seperti yang kita tahu, franchise League of Legends kini tak hanya mencakup game MOBA semata, melainkan juga musik dan film. Baru-baru ini, Riot juga merilis serial animasi Arcane di Netflix yang pada dasarnya berhasil mematahkan stigma buruk video game yang diadaptasikan ke film.

Sumber: The Verge dan Games Industry.

Nickelodeon Gunakan Game Engine untuk Membuat Film Animasi

Setahun yang lalu, Nickelodeon membuka divisi baru bernama Nickelodeon Entertainment Lab untuk bereksperimen dengan teknologi-teknologi terkini, khususnya di bidang augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Di samping itu, Nickelodeon rupanya juga telah mengeksplorasi penggunaan game engine pada proses produksi film animasi.

Proyek mereka tersebut sudah hampir membuahkan hasil. Nickelodeon sedang mengerjakan sebuah serial TV berjudul “Meet the Voxels”, di mana proses pembuatannya melibatkan game engine. Engine apa pastinya belum diungkap, akan tetapi ada kemungkinan Unreal Engine kembali menjadi pilihan mengingat Nickelodeon pernah menggunakannya untuk beberapa proyek VR mereka.

Mengapa harus menggunakan game engine? Apa yang salah dengan rendering engine film animasi yang ada sekarang? Berdasarkan penjelasan salah satu petinggi Nickelodeon Entertainment Lab sekaligus pencetus proyek ini, Chris Young, kata kuncinya adalah kemudahan. Game engine seperti Unreal maupun Unity memang terkenal akan kemudahannya diadaptasikan ke berbagai platform.

SVP Nickelodeon Entertainment Lab sekaligus pencetus "Meet the Voxels", Chris Young / Variety
SVP Nickelodeon Entertainment Lab sekaligus pencetus “Meet the Voxels”, Chris Young / Variety

Di industri film, Nickelodeon melihat prinsip serupa juga berlaku untuk mengadaptasikan franchise barunya ini ke berbagai medium, termasuk medium AR dan VR. Nickelodeon cukup percaya diri karena mereka memang telah membuktikannya, bukan sebatas meracik konsep di atas kertas.

Mereka sempat membuat film pendek 2D, kemudian aset yang sama yang digunakan di film tersebut mereka olah kembali menjadi konten VR tanpa usaha terlalu besar. Setelahnya, konten VR tersebut mereka jadikan konten mixed reality untuk Microsoft HoloLens, semuanya berkat fleksibilitas game engine.

Tanpa harus terkejut, jalan cerita Meet the Voxels sendiri tidak jauh-jauh dari dunia gaming. Film tersebut mengisahkan kehidupan sebuah keluarga karakter video game, di mana masing-masing anggotanya merupakan (atau sedang berusaha menjadi) bintang dari suatu video game.

Sumber: Variety dan Nickelodeon.

Pencipta Film John Wick Angkat Game Hitman Jadi Serial TV

Setelah serbuan adaptasi komik ke serial video on-demand, Anda mungkin sudah mendengar rencana Platige Image buat memperkaya konten Netflix dengan film The Witcher. The Witcher merupakan salah satu franchise game ‘independen’ tersukses, tapi sebetulnya, film itu tidaklah diangkat dari permainan. The Witcher di Netflix berkiblat pada novel Anderzej Sapkowski.

Penyedia layanan video on-demand kompetitor juga punya agenda serupa, namun mereka mengandalkan IP yang lebih familier. Deadline melaporkan bahwa Hulu dan Fox 21 untuk mengadopsi permainan stealth action Hitman ke serial televisi. Langkah ini sangat menarik karena sebelumnya sudah ada dua kali penayangan film Hitman di layar lebar, dan keduanya tidak terlalu sukses.

Kejutan dari Hulu tak berhenti sampai di sana. Derek Kolstad selaku pencipta sekaligus penulis film John Wick akan berperan jadi executive producer-nya, ditemani oleh Adrian Askarieh serta Chuck Gordon. Kolstad yang saat ini tengah menggodok John Wick 3 (akan tayang pada tahun 2019) rencananya akan menulis skrip episode pertama serial TV Hitman.

Chuck Gordon sendiri punya reputasi dan pengalaman tinggi di bidang perfilman. Ia pernah jadi executive producer dua film Die Hard, serta berperan sebagai producer dua film Hitman (versi 2007 dan 2015). Rekannya, Adrian Askarieh, juga terikat proyek adaptasi game ke TV, judulnya meliputi Kane & Lynch serta Just Cause. Sayangnya sejauh ini, detail terkait kedua proyek masih sangat minim.

Hulu dan Fox 21 kabarnya menyiapkan Hitman sebagai serial flagship di layanan mereka. Mereka berjanji untuk tetap menggunakan permainan Hitman sebagai acuan utama; mengisahkan petualangan Agent 47, pembunuh bayaran paling mematikan, cerdik dan misterius. Fox 21 berjanji untuk mengusung ‘vibe‘ dan ‘mitologi’ yang dihidangkan oleh game.

Kemunculan Hitman sebagai serial di layanan video streaming sangat menarik karena serasi dengan penyajian permainan keenamnya yang dirilis tahun lalu. Berbeda dari game-game sebelumnya, Hitman (2016) dirilis secara episodik dan juga mengedepankan komponen online. Respons konsumen tampaknya sangat positif, sehingga menyemangati IO Interactive buat meluncurkan edisi Game of the Year-nya minggu lalu.

Momen penyingkapan serial televisi Hitman juga istimewa karena belum lama developer IO Interactive turut mengonfirmasi bahwa mereka sedang mengembangkan game penerus Hitman (2016), meski pengumuman resminya baru akan dilakukan tahun depan.

Namun seperti sekuel permainan Hitman (2016), belum diketahui kapan tepatnya serial televisi Hitman akan tayang, serta siapa yang memerankan Agent 47.

Via Digital Trends.

Anda Suka Star Trek? Bersiaplah untuk Berlangganan Netflix Mulai Akhir Tahun Ini

22 Juli 2016 nanti adalah tanggal yang sudah dinanti-nanti oleh banyak Trekkie, sebutan untuk penggemar berat serial Star Trek. Hari itu merupakan hari perilisan resmi Star Trek Beyond, reboot ketiga setelah Star Trek Into Darkness yang dirilis di tahun 2013.

Akan tetapi Star Trek Beyond bukanlah satu-satunya ‘ramuan’ untuk mengobati rasa kangen para Trekkie. Mulai awal tahun 2017 nanti, serial TV Star Trek rupanya juga akan di-reboot dan ditayangkan kembali di televisi setelah serial lamanya berakhir sekitar satu dekade silam. Produksinya akan dimulai pada bulan September mendatang dan digawangi oleh CBS Studios International.

Kabar baiknya, Anda tidak perlu tinggal di Amerika Serikat untuk bisa menikmati reboot serial TV Star Trek ini. Pasalnya, selain ditayangkan di channel CBS sendiri, Star Trek baru ini juga akan bisa dinikmati lewat Netflix. Yup, jika Anda merupakan seorang Trekkie kelas berat, mungkin ini bisa jadi pertimbangan tersendiri untuk berlangganan Netflix.

Layanan streaming film tersebut baru-baru ini mengumumkan persetujuan lisensinya dengan CBS, dimana setiap episode serial TV baru Star Trek akan tersedia di Netflix dalam kurun waktu 24 jam setelah ditayangkan di televisi AS. Ini berarti serial baru Star Trek akan tersedia total di 188 negara dimana Netflix tersedia.

Menariknya, persetujuan ini juga berarti Netflix mengantongi izin untuk menayangkan total 727 episode serial Star Trek lawas, termasuk halnya Star Trek: The Original Series, Star Trek: The Next Generation, Star Trek: Deep Space Nine, Star Trek: Voyager dan Star Trek: Enterprise. Koleksi masif ini bisa dinikmati oleh para pelanggan Netflix mulai akhir tahun ini juga.

Sumber: Netflix.

Update Info Penting Mengenai Game Titanfall 2 yang Perlu Anda Ketahui

Titanfall bukanlah game sempurna. Visi Respawn Entertainment untuk meleburkan mode campaign dengan multiplayer memang belum mencapai ekspektasi, namun ia merupakan salah satu judul kuat di 2014, dibekali formula gameplay ‘vertikal’ bertempo cepat yang membuat banyak judul FPS lain terasa hambar – terutama seri blockbuster seperti Call of Duty atau Battlefield.

Kelemahan paling besar yang menghalagi tercapainya potensi Titanfall adalah kendala keterbatasan konten. Namun dari info terkini, sekuelnya mengusung pendekatan berbeda. Meski belum resmi diumumkan, Respawn sudah lama mengkonfirmasi bahwa mereka sedang menggarap Titanfall 2. Jadi seperti apa perbedaan fundamental antara kedua permainan?

Berdasarkan wawancara Forbes dengan lead writer Jesse Stern, Titanfall 2 akan menghidangkan mode campaign singleplayer layaknya game shootermainstream‘. Alasan mengapa mode tersebut tidak disertakan di permainan terdahulu ternyata terkait dana. Saat itu Respawn adalah start-up, belum memiliki biaya besar untuk menyajikan singleplayer dan multiplayer secara bersamaan. Tapi berkat kesuksesan Titanfall menggaet 10 juta gamer lebih, masa depan mereka jadi lebih cerah.

Tentu saja dengan kehadiran singleplayer di Titanfall 2, developer tidak melupakan esensi dari Titanfall. Stern berjanji, aksi multiplayer di sana akan jauh lebih baik lagi. Kemudian yang awalnya franchise cuma dihadirkan di platform Microsoft, judul penerusnya dapat menjangkau lebih banyak sistem gaming, termasuk console Sony PlayStation 4.

Lewat Titanfall 2, Respawn mencoba menyampaikan kembali kisah adaptasi Perang Sipil dan Revolusi Amerika, berlatar belakang luar angkasa. Stern membayangkan kelompok imigran yang berusaha tinggal di sebuah planet baru. Developer tidak mengadopsi setting fiksi ilmiah biasa. Mereka menerapkan arahan unik di sisi desain, sehinggga kendaraan-kendaraan perang di sana tampak lebih praktis – menyerupai alat penggalian dan konstruksi.

Berdasarkan deskripsi sang lead writer, dunia Titanfall 2 mencoba menyatukan ‘ilmu pengetahuan dengan keajaiban’, tapi tetap realistis dan ‘kotor’ layaknya di masa perang. Dan demi membangun jagat fiksi secara lebih detail lagi, Stern juga membenarkan bahwa Respawn sedang menciptakan serial televisi Titanfall, berkolaborasi bersama Lionsgate. Namun developer belum memberi tahu apakah TV show tersebut akan jadi seri berkelanjutan atau tidak.

Buat tanggal rilis sendiri, Respawn hanya memberikan proyeksi secara luas: antara bulan April 2016 sampai Maret 2017. Saya memprediksi, peluncuran game lebih mendekati Titanfall pertama, yaitu di bulan Maret tahun depan.

Via The Escapist. Gambar: Titanfall.com.

Digarap Bandai Namco, Game Mobile Satria Garuda Bima-X Sudah Tersedia

Bukan merupakan hal aneh lagi ketika developer memiih untuk mengadopsi video game dari medium hiburan lain semisal komik, novel, dan film. Proses pemasaran dan publikasi akan lebih mudah karena franchise sudah memiliki fans. Pada bulan Maret kemarin, pengumuman game yang diangkat dari serial tokusatsu asli Indonesia sempat menghebohkan penggemar. Continue reading Digarap Bandai Namco, Game Mobile Satria Garuda Bima-X Sudah Tersedia

Friday the 13th Akan Kembali Hadir Dalam Bentuk Game

Sebagian dari Anda mungkin masih ingat film horor slasher Friday the 13th, pernah tayang di tahun 80-an dan menghasilkan banyak sekuel berkat kesuksesan debutnya. Bersamaan dengan kedatangan serial TV baru, Friday the 13th akan diangkat ke dalam sebuah game dan rencananya akan dirilis bulan Oktober 2015 nanti. Continue reading Friday the 13th Akan Kembali Hadir Dalam Bentuk Game

Ericsson: Di Indonesia Kepopularitasan Streaming TV Mengalahkan TV Konvensional

Dahulu kita kenal sebagai salah satu produsen telepon seluler ternama, Ericsson sebenarnya memiliki jangkauan layanan sangat luas. Mereka menyediakan software, infrastruktur serta informasi untuk operator telekomunikasi dan industri lainnya. Dan satu hal yang paling ditunggu-tunggu adalah rangkuman data survei dari mereka. Continue reading Ericsson: Di Indonesia Kepopularitasan Streaming TV Mengalahkan TV Konvensional

Valve Akan Sajikan Film dan Serial TV di Steam?

Jika membahas tentang Steam, hal pertama yang muncul di otak kita adalah semua hal yang berhubungan dengan gaming. Tapi belakangan, Valve Corportation mencoba memperluas bisnis mereka dengan melakukan beberapa eksperimen. Kita sudah mendengar tentang Steam Music hingga Steam Machines. Kali ini lagi-lagi Valve dikabarkan melakukan sesuatu yang tak biasa. Continue reading Valve Akan Sajikan Film dan Serial TV di Steam?

Game-nya Belum Diluncurkan, Keiji Inafune Umumkan Film Serial Mighty No. 9

Satu hal yang menyedihkan tentang Mega Man adalah franchise ini mendapatkan perhatian yang lebih besar dari Nintendo ketimbang oleh para penciptanya sendiri di Capcom. Mungkin hal tersebut yang mendorong sang co-creator, Keiji Inafune, membangun sebuah studio baru bernama Comcept dan mengembangkan game Mighty No. 9. Continue reading Game-nya Belum Diluncurkan, Keiji Inafune Umumkan Film Serial Mighty No. 9