Lagi, Hampir 500 Karyawan Shopee Indonesia Kena PHK

Sebanyak hampir 500 karyawan platfrom marketplace Shopee Indonesia kena PHK, sebagian besar berasal dari customer service. Menurut laporan Bloomberg, perusahaan kini fokus lebih menggenjot profitabilitas dibandingkan pertumbuhan bisnis.

Karyawan terdampak akan menerima uang pesangon sesuai regulasi berlaku, termasuk bonus gaji satu bulan, dan akses ke asuransi kesehatan hingga tiga bulan setelah hari kerja terakhir. Karyawan yang merayakan Lebaran juga akan menerima Tunjangan Hari Raya (THR).

Sebelumnya pada September 2022, perkiraan sebanyak 180 orang karyawan Shopee Indonesia terkena PHK. Mereka yang terdampak di antaranya mulai dari staf junior hingga posisi head. Langkah efisiensi ini diambil sebagai antisipasi terhadap ketidakpastian ekonomi global.

Dalam laporan lain Bloomberg, Sea Ltd selaku induk usaha Shopee, terungkap telah memangkas sebanyak 7.000 orang atau sekitar 10% dari total seluruh karyawan grup perusahaan dalam enam bulan terakhir. Adapun, bulan Juni 2022 menjadi gelombang pertama PHK di Sea Group. Saat itu, karyawan dari divisi shopping dan food paling banyak terdampak PHK.

Kinerja keuangan Sea

Beberapa hari sebelumnya, raksasa internet dengan kode saham NYSE: SE) ini juga merilis laporan kinerja keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2022. Sea Group membukukan total pendapatan sebesar $12,4 miliar, naik 25,1% dibandingkan 2021.

Selanjutnya, EBITDA disesuaikan tercatat minus $878,1 juta, membengkak dari sebelumnya $593,6 juta. Adapun, perusahaan juga merugi $1,7 miliar, tetapi membaik sekitar 18,9% dari tahun sebelumnya.

Jika dirinci berdasarkan kategori bisnis, e-commerce menyumbang pendapatan sebesar $7,3 miliar atau tumbuh 42,3% (YoY). Kemudian, GMV tercatat naik 17,6% menjadi $73,5 miliar. Meski minus $1,7 miliar, EBITDA disesuaikan membaik 33,8% dari minus $2,6 miliar di 2021.

Di kategori digital entertainment, pendapatan dan EBITDA disesuaikan turun masing-masing menjadi $3,9 miliar dan $1,3 miliar. Sementara, kategori financial services mengantongi pertumbuhan pendapatan sebesar 160% menjadi $1,2 miliar di sepanjang 2022. EBITDA disesuaikan pada kategori ini membaik dari minus $616,9 juta menjadi $228,6 juta.

Dalam pernyataannya, Chairman and Group Chief Executive Officer Sea Forrest Li menyebut perusahaan memulai tahun 2023 dengan pijakan yang lebih kuat. Menurutnya, pencapaian laba bersih di kuartal IV 2022 sebesar $422,8 juta dari sebelumnya minus $616,3 juta, menunjukkan model bisnis yang resilien dengan kemampuan eksekusi perusahaan.

“Upaya pivot kami untuk fokus pada efisiensi dan profitabilitas sejak akhir tahun lalu telah mendorong peningkatan laba. Dengan melanjutkan transisi dan mempertahankan fokus ke pertumbuhan berkelanjutan, pendekatan kami adalah to do less, tetapi melakukannya dengan lebih baik untuk melayani pengguna di seluruh ekosistem digital kami.

Dengan melihat ketidakpastian makro dan manuver pivot Sea baru-baru ini, pihaknya akan terus memantau kondisi pasar sambil menyesuaikan kecepatan dan memperbaiki operasional perusahaan. “Meski mungkin ada fluktuasi jangka pendek pada kinerja keuangan, kami tetap yakin dengan potensi pertumbuhan jangka panjang pasar dan sepenuhnya fokus menangkap peluang tersebut.”

Application Information Will Show Up Here

Sea Lakukan Efisiensi Bisnis, Shopee Indonesia Rumahkan Sebagian Karyawan

Induk perusahaan marketplace Shopee, Sea Ltd., segera merumahkan sekitar 3% dari karyawannya di Indonesia sebagai bagian dari efisiensi perusahaan secara regional untuk memangkas kerugian dan memperbaiki reputasi di mata investor.

Dalam laporan tahunan Sea di tahun 2021, perusahaan tercatat memiliki lebih dari 63 ribu karyawan secara keseluruhan. Per kuartal I-2022, jumlah karyawan Shopee Indonesia tercatat sebanyak 6.232 orang. Hal ini berarti sekitar 180-an dari mereka terancam terkena PHK mulai dari head of department hingga posisi entry level atau junior staff.

Dilansir dari Bloomberg, perusahaan yang berbasis di Singapura ini menginformasikan para staf yang terkena dampak mulai dari hari Senin (19/9). Menurut memo yang beredar, perubahan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dari perusahaan untuk mengoptimalkan efisiensi operasi untuk  mempertahankan keutuhan seluruh bisnis.

Perusahaan turut mengungkapkan bahwa hal ini merupakan keputusan yang sangat sulit untuk dibuat. Tanpa menjelaskan lebih lanjut, pihak manajemen mencoba menawarkan ganti rugi yang sesuai dalam memo yang disebarkan hari itu, “Secara umum, kami akan menawarkan paket yang adil bagi karyawan yang berpisah dengan kami dan memberikan bantuan jika diperlukan.”

Co-Founder Sea Group Forrest Li juga sempat mengumumkan dalam memo internal bahwa jajaran direksi tidak akan menerima gaji serta memperketat kebijakan pengeluaran perusahaan. Perusahaan, yang dikenal dengan Tencent Holdings Ltd. sebagai investor terbesarnya, tengah mencoba melindungi diri dari perlambatan ekonomi.

Sea disebut telah kehilangan sekitar $170 miliar nilai pasar sejak Oktober. Angka ini menjadi yang tertinggi serta memperbanyak pertanyaan tentang strategi monetisasi perusahaan di era kenaikan suku bunga dan mempertajam persaingan dari Alibaba Group Holding Ltd. di kawasan Asia.

Meskipun pendapatan Sea Group atau induk perusahaan Shopee pada kuartal II 2022 naik 29% year on year, hal ini tidak membebaskan mereka dari efisiensi. Melansir dari situs resminya, dalam laporan keuangan milik Sea Group, tercatat pendapatan perusahaan itu mencapai $2,94 miliar pada kuartal dua 2022.

Perjalanan Shopee di Indonesia

Shopee merupakan salah satu dari dua bisnis terbesar Sea di Indonesia. Perusahaan mengawali bisnis digitalnya di bidang hiburan dengan platform Garena yang mempopulerkan game “Free Fire”. Sea Group meluncurkan platform e-commerce Shopee di Asia Tenggara dan Taiwan pada bulan Juni dan awal Juli 2015, dan di Brasil pada kuartal keempat tahun 2019.

Pada tahun 2021, perusahaan sempat memperluas bisnis ke pasar baru di Amerika Latin seperti Meksiko, Chili dan Kolombia, dan ke Polandia dan Spanyol. Namun, informasi terakhir menunjukkan bahwa Shopee telah menarik timnya dari pasar di Eropa dan Amerika Latin. Polemik lain juga terjadi di India karena meningkatnya ketegangan dengan perusahaan China.

Di samping e-commerce, perusahaan juga memperluas lini bisnis ke platform layanan keuangan digital di Vietnam dan di Thailand di tahun 2014. Di akhir tahun 2019, SeaMoney resmi diperkenalkan sebagai merek keseluruhan untuk bisnis layanan keuangan digital perusahaan. Kemudian di tahun lalu, perusahaan semakin memperluas penawaran layanan keuangan digital di seluruh kredit, insurtech dan layanan bank digital, termasuk meluncurkan SeaBank di Indonesia.

Bisnis e-commerce memang menjadi salah satu penggerak penting ekonomi digital. Di Indonesia persaingan bisnis ini cukup ketat. Menurut data iPrice, didasarkan pada sejumlah analisis terhadap trafik dan engagement di media sosial, Shopee berada di peringkat kedua setelah Tokopedia. Namun demikian, peringkat ini cukup fluktuatif, di beberapa periode sebelumnya Shopee sempat memimpin di peringkat teratas.

E-commerce di Indonesia / iPrice
E-commerce di Indonesia / iPrice
Application Information Will Show Up Here

Shopee Will Facilitate Local SMEs Exporting to Malaysia and Singapore

Shopee Indonesia said the plan to export SME products using the overseas platform. The plan is on administration process, pilot project is to be done in mid-2019.

Shopee Indonesia‘s Head of Government Relations, Radityo Triatmojo explained the current inter-country transaction in Shopee’s platform is only when re-sellers purchase overseas products, not until the end users.

He added, the team is learning the required administration to export, logistics, until payment gateway. Also, the requirements for its platform overseas, in terms of product description, import duty, and others.

Everything is set for any issue related to the e-commerce players can be unraveled and solved. They will present all issues to the government, what to loose and others.

“Because we want to sell from local sellers to end user, we want it to be door to door [the service],” he said on Tue (4/12).

To realize the plan, Shopee Indonesia will utilize its platform in Southeast Asia. The two target countries are Singapore and Malaysia. There’s no specific number to share regarding the export potential.

“We want to start from what we have, with the current platform. The setting will be adjusted because this is related to payment and its logistics.”

He said, they haven’t decided on what product to export. However, considering the offline retail trend, the highest on demand local product in both countries are moslem fashion.

Shopee was first introduced in 2015 in seven countries, Singapore, Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam, and Philippines. The biggest contributor is Indonesia with 40% of the total GMV.

In Indonesia only, Shopee has been downloaded over 74 million times. There are 1.6 million active users and 95% of order made in-app. Shopee has users in 515 cities and districts. Shopee Indonesia team is now exceed 5 thousand people.

This concept was previously implemented by Lazada Indonesia last year. Lazada also use its overseas platform to market SMEs products through special page. The SMEs allowed in market have been curated by Lazada.

Lazada’s target market are in Malaysia and Singapore. To make sure a qualified logistics, they put the products in warehouse of both countries. There will be weekly delivery process from Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Shopee Segera Fasilitasi UKM Lokal Lakukan Ekspor ke Malaysia dan Singapura

Shopee Indonesia mengungkapkan rencana ekspor produk UKM dengan memanfaatkan platform Shopee di luar negeri. Rencana tersebut masih dalam proses persiapan administrasi, diharapkan pilot project akan dilakukan pada pertengahan tahun 2019.

Head of Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo menjelaskan, sejauh ini transaksi antar negara dalam platform Shopee baru sebatas di pihak reseller yang bisa beli produk dari luar negeri, belum sampai ke pembeli akhir.

Dia melanjutkan pihaknya sedang mempelajari administrasi apa saja yang dibutuhkan saat ekspor, logistik, sampai payment gateway-nya. Juga, kelengkapan yang dibutuhkan platform Shopee di luar negeri baik dari deskripsi produk, bea masuk, dan lainnya.

Keseluruhan hal ini dimaksudkan agar seluruh kendala yang selama ini dihadapi para pemain e-commerce bisa terurai dengan jelas dan bisa menemukan solusinya. Pihaknya akan menyampaikan seluruh kendala ke pemerintah, apa yang perlu direlaksasi dan sebagainya.

“Karena kita mau jual dari seller lokal sampai ke end user, jadinya kami maunya door to door [pelayanannya],” katanya Selasa (12/4).

Untuk merealisasikan rencana ini, Shopee Indonesia akan memanfaatkan kehadiran platform Shopee di Asia Tenggara. Dua negara yang bakal di lirik adalah Singapura dan Malaysia. Belum ada spesifik angka yang bisa diberikan terkait peluang ekspor produk di sana.

“Kita mau mulai dari yang kita punya dulu, dengan platform yang sudah kita miliki. Nanti tinggal pengaturannya saja karena ini berhubungan sama payment dan logistiknya.”

Radit menuturkan belum ada memutuskan produk UKM yang bakal didorong untuk ekspor. Namun bila melihat dari tren di ritel offline, produk lokal yang banyak diminati di dua negara tersebut adalah fesyen muslim.

Shopee pertama kali hadir di 2015 serentak di tujuh negara, yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam dan Filipina. Kontribusi terbesar Shopee datang dari Indonesia dengan persentase 40% dari total GMV.

Di Indonesia saja, aplikasi Shopee sudah diunduh lebih dari 74 juta kali. Ada 1,6 juta penjual aktif dan sebanyak 95% pesanan dilakukan lewat aplikasi. Pengguna Shopee tersebar di 515 kota dan kabupaten. Tim Shopee Indonesia mencapai 5 ribu orang.

Konsep ini sebelumnya juga sudah dilakoni Lazada Indonesia pada tahun lalu. Lazada juga memanfaatkan platform Lazada di luar negeri untuk memasarkan produk UKM lewat laman khusus. UKM yang bisa memasarkan produknya sebelumnya sudah dikurasi tim Lazada.

Negara yang disasar Lazada juga Malaysia dan Singapura. Untuk menjamin layanan logistik yang prima, Lazada memasukkan produk UKM tersebut ke dalam gudang yang ada di kedua negara tersebut. Proses pengiriman dari Indonesia rutin dilakukan setiap minggu.

Application Information Will Show Up Here

Shopee Indonesia Konfirmasi Kantongi Lisensi Uang Elektronik

Shopee Indonesia, melalui induk perusahaannya Sea Group, telah mengantongi izin Bank Indonesia untuk penyelenggaraan uang elektronik. Lisensi diberikan untuk PT AirPay Internasional Indonesia. Nantinya lisensi ini akan diaplikasikan untuk Shopee Pay yang masih dalam tahap pengembangan.

Kepada DailySocial, Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar mengatakan, “Kami baru mendapatkan lampu hijau dari Bank Indonesia terkait dengan Shopee Pay itu beberapa minggu lalu. Untuk rencana selanjutnya silahkan ditunggu saja, karena saat ini masih dalam tahap pengembangan.”

Melalui Shopee Pay, Shopee Indonesia akan memaksimalkan pembayaran alternatif di dalam platform yang saat ini masih didominasi transfer perbankan.

“Yang jelas nanti akan ada fase pengetesan terlebih dahulu karena yang kami inginkan kesiapannya mendekati 100% sebelum sobat Shopee bisa menikmati fitur Shopee Pay,” katanya.

BI membekukan fitur pembayaran internal milik Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak sejak September 2017 karena isu regulasi. Sejauh ini Tokopedia dan Bukalapak masih belum mendapatkan kejelasan soal lisensi ini. Bukalapak sendiri mulai menggandeng DANA, melalui Buka DANA, untuk pemanfaatan uang elektronik.

Aturan ketat e-money

Bank Indonesia telah merilis aturan baru mengenai uang elektronik yang dimuat dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 20/6/PBI 2018 yang merevisi peraturan sebelumnya. Aturan baru ini diharapkan bisa memastikan penyelenggaraan uang elektronik yang aman, efisien, lancar dan andal.

Dalam tiga bulan terakhir, BI telah merilis perizinan penyelenggaraan uang elektronik ke sejumlah pemain baru, termasuk untuk BluePay dan Paytren. Nama Shopee/Airpay belum tercantum di daftar terkini lisensi uang elektronik BI.

Application Information Will Show Up Here

DStour #47: Konsep Kolaborasi di Kantor Baru Shopee Indonesia

Terletak di kawasan SCBD Jakarta Selatan, kantor baru Shopee Indonesia sarat dengan fasilitas lengkap bagi karyawan bekerja dan bersantai. Didominasi warna oranye sebagai signature color Shopee, kantor yang memiliki empat lantai tersebut dilengkapi dengan collaboration room, working place, dan dining room.

Dipandu Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar, berikut liputan DStour selengkapnya.

Tren Penggunaan “Video Marketing” bagi Startup

Salah satu kegiatan pemasaran yang saat ini makin marak dilakukan sartup berbentuk video marketing. Konsepnya yang menghibur mampu untuk menciptakan brand awareness dan edukasi kepada target pengguna. Bentuk video kini tak hanya berupa video yang dipublikasi di YouTube atau di Facebook. Modelnya juga bisa berupa Stories yang hanya muncul dalam jangka waktu tertentu. Dalam waktu singkat, popularitas Stories yang baru  diperkenalkan sekitar setahunan di Instagram, Facebook, dan WhatsApp meningkat pesat.

Data pengguna aktif harian Stories di WhatsApp, Instagram, Facebook, Facebook Messenger, Snapchat / TechCrunch
Data pengguna aktif harian Stories di WhatsApp, Instagram, Facebook, Facebook Messenger, Snapchat / TechCrunch

Berdasarkan data tersebut, kita bisa melihat bahwa penggunaan video mampu melancarkan kegiatan pemasaran dan brand awareness ke target pengguna. Peluang tersebut sangat ideal untuk dimanfaatkan oleh startup dan pelaku UKM.

Jangan hard selling

Kemudahan yang ditawarkan video secara langsung membuka kesempatan bagi perusahaan untuk menyampaikan pesan hingga informasi kepada orang banyak. Namun demikian, yang perlu diingat sebelum video marketing dibuat, upayakan untuk tidak terlalu hard selling di video dan fokus kepada audience yang tepat.

“Ada baiknya untuk melakukan riset terlebih dahulu, gunakan insight dan buat konten yang tepat. Yang wajib diperhatikan adalah get to the point dan sesuaikan dengan brand message dan personality,” kata CEO Brilio Joe Wadakethalakal.

Hal lain yang wajib dicermati saat membuat video marketing adalah tidak takut mencoba membuat satu pekerjaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

“Berani keluar dari zona aman karena tren selalu tidak pernah membuat aman kita juga sebagai creator. Jangan lupa untuk berani melakukan banyak experiment. Berencana untuk tidak menggunakan rencana dalam sebuah materi video kreatif,” kata AVP Creative Marketing Division Bukalapak Lembu Wiworo Jati.

Selain menghibur, upayakan untuk membuat konten yang menarik dan menempatkan real people sebagai isi dari konten tersebut. Hal ini bisa menciptakan peluang engagement dengan target pengguna.

“Hal penting lainnya yang wajib diperhatikan adalah always have a call to action at the end of every video. Jadi setelah menonton video, pengguna akan melakukan action, misalnya meninggalkan komentar/like video atau subscribe channel dan lainnya,” kata Video Producer Female Daily Network Gyanda Agtyani.

Pisahkan pesan

Perubahan teknologi juga mempengaruhi konsep konten video marketing. Jika dulunya variasi media terbatas, kini mulai banyak pilihan untuk melakukan kegiatan pemasaran memanfaatkan video marketing. Salah satu contoh adalah Instagram Stories yang mulai dimanfaatkan untuk melancarkan kegiatan video marketing.

“Selain perubahan teknologi yang cepat, ada hal lain yang bisa dilakukan saat membuat video marketing. Contoh sederhana adalah menambahkan subtitle di video. Hal ini perlu dilakukan karena banyak orang menonton video pada perangkat mobile tanpa menyalakan suaranya [mute],” kata Joe.

Untuk itu pastikan visual sudah mampu menggambarkan dan menceritakan konten yang ingin disampaikan. Visual yang engaging bisa menarik perhatian pengguna.

“Video juga memberikan ruang buat pemirsa untuk ikut andil dalam video ini, baik dalam menikmati visual maupun audio, sekecil apapun detail yang kita paparkan. Jangan sampai kita menutup ruang bicara antara pesan kita dan audience. Karena di ruang itulah kita sengaja membuka engagement untuk target kita,” kata Lembu.

Lantas, mindset seperti apa yang idealnya wajib diterapkan saat membuat video marketing? Menurut Gyanda, idealnya perlu dibuat dua konten video yang berbeda untuk edukasi pelanggan dan brand awareness.

“Ada konten video yang fokus pada brand awareness, ada yang memang fokus pada edukasi. Jangan memaksakan dua pesan tersebut ada dalam satu konten video, karena biasanya malah pesannya tidak tersampaikan dengan baik.”

Tambah Lembu, jangan lupa untuk memasukkan value perusahaan, energi brand, serta banyak pesan dalam konteks yang menarik, informatif dan menghibur. Tren update bisa juga menjadi acuan.

YouTube masih favorit

Mobilitas, kemudahan, dan popularitas yang ditawarkan YouTube masih menjadi pilihan brand dan perusahaan saat melancarkan kegiatan video marketing. Hal tersebut juga mempengaruhi conversion rate hingga popularitas (viral) video saat kampanye dilakukan.

“Di Female Daily sendiri, video-video kami di YouTube bisa dibilang sangat sukses meningkatkan brand awareness dan pengguna pada website, aplikasi, maupun aset media sosial kita yang lain,” kata Gyanda.

Dimulai dari YouTube, pengguna kemudian diarahkan untuk melihat konten di situs hingga media sosial perusahaan. Hal ini dirasa cukup ampuh mendapatkan pengguna baru, traffic, dan interaksi dengan pengguna.

Joe mendukung pernyataan ini, dengan menyebutkan jumlah views video di Brilio bisa dilihat hingga lima kali lebih banyak daripada artikel.

“Namun demikian masih sulit bagi kami untuk mengukur kesuksesan conversion rate dari video, karena kita tidak bisa memasukkan link.”

Shopee, yang selama tiga tahun cukup masif melancarkan promosi memanfaatkan video marketing, telah mendapatkan hasil yang positif. Salah satu bentuk nyatanya adalah iklan mereka (Godaan Shopee) mendapatkan penghargaan dari YouTube sebagai salah satu dari 10 iklan yang paling populer.

“Untuk tahap awal, perusahaan seperti Shopee yang baru berumur kurang dari tiga tahun, kami bisa mengatakan bahwa usaha kami di video marketing cukup berhasil. Namun bukan berarti kami berpuas diri. Dengan memanfaatkan kanalisasi konten video marketing di aset-aset digital yang kami punya, utamanya media sosial, materi video Shopee selalu mendapatkan apresiasi dan impresi yang baik dari publik,” kata Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar.

Tren video marketing

Meskipun sudah terlihat cukup sesak, promosi memanfaatkan video marketing diperkirakan akan semakin besar. Tidak lagi dalam konsep biasa, video marketing nantinya juga akan berevolusi dan menghadirkan tayangan yang sarat dengan edukasi, informasi, dan menghibur.

“Saya melihat akan semakin ramai. Brand akan semakin gencar menggunakan video marketing karena tipe konten audiovisual memang paling mudah diterima dan dicerna. Apalagi aksesnya juga semakin mudah. Internet dan smartphone sudah jadi perangkat sehari-hari di semua lapisan demografi masyarakat. Karena akan semakin riuh, perang kreativitas akan semakin diuji. Konten video mana yang seperti apa yang akan stand out di antara yang lain,” kata Lembu.

Salah satu konsep atau kreativitas yang bakal banyak diterapkan perusahaan adalah meluncurkan serial atau serial dokumentasi, melibatkan talenta dalam sebuah cerita yang dikemas dalam bentuk hiburan. Selain itu penggunaan Live video streaming, Live Video, dan video pendek berdurasi 1-2 menit juga akan makin berkembang.

“Saya melihat ke depannya konsumen sudah semakin cerdas melihat video marketing apa yang menarik perhatian mereka. Tidak lagi hanya selebriti, tapi orang biasa yang memiliki konten menarik dan pengikut yang banyak di akun media sosial (influencer) juga makin banyak dilihat oleh konsumen,” kata Gyanda.

Hal senada diungkapkan Rezki. Ke depannya video akan semakin mempunyai peranan yang krusial dalam dunia marketing, karena mulai berubahnya ruang dan waktu konsumen dalam menikmati video.

“Dahulu kita hanya bisa menikmati konten video marketing di televisi. Sekarang di era digital, kita bisa menikmatinya melalui berbagi media tanpa terbatas ruang dan waktu. Untuk itu ke depannya, atensi kami terhadap video akan semakin besar. Mulai dari konten, produksi, distribusi di berbagai saluran dan yang tidak kalah penting masukan serta tanggapan dari pemirsa,” tutup Rezki.

Lengkapi informasi Anda tentang digital marketing dengan 21 strategi ini, baca selengkapnya.

Shopee Indonesia to Intensify Its Marketing Effort Next Year

Shopee, Singapore-based e-commerce company, ensures that it will use most of the fresh fund from Sea Limited (Shopee’s parent company)’s IPO to expand its business in Indonesia. One of the biggest investments Shopee will make is to boost the marketing.

“IPO makes our company more confident in front of the investors, already obtained IPO makes it so much easier to accelerate our business. We can make sure most of the IPO results will be widely used to invest in Indonesia,” Shopee‘s CEO Chris Feng said in a limited media event on Tuesday (19/12).

Feng did not explicitly explain on how much the fund percentage Shopee earns from IPO will be used for expanding its business in Indonesia. He only made sure that most of the fresh fund will be used for Shopee Indonesia, considering the country has become Shopee’s biggest market with 40% business contribution to Shopee’s total market in Asia.

Chris implicitly mentioned that Shopee will intensely giving promotions such as free shipping to attract new transactions. So far, Shopee is quite active and consistent in providing promotions both for the sellers and the buyers.

Within only two years, it has successfully embraced more than 1 million sellers and brands in Indonesia, with more than 100 million active listings and 25 million apps downloaded. Globally, Shopee app has been downloaded 80 million times, gaining 4 million sellers, 5 thousand brands, and 180 million active listings. Shopee is claimed to have recorded more than US$ 5 billion GMV.

Yet To Apply Advanced Technology

Fang added, Shopee will continue to innovate and to increase sellers and buyers convenience in making transactions. Only, Shopee is yet to apply the latest technology development, for example, artificial intelligence or chatbots.

Chris argued as his team view the Indonesian market condition is not exactly right for using advanced technology. The company is not in the position to be the forefront of advanced technology, but prefer to adjust to the market condition without lagging the emerging trend

For customer service, Shopee chooses human services over bots. Based on the existing condition, Indonesian people prefer to communicate directly with agents rather than a machine.

“We continue to monitor the growing technology trends, but does not mean it can be directly applied. Basically, we prefer to keep growing based on the market condition, not to be the forefront or left behind.”

In terms of service, for Fang, Shopee will stay focus on e-commerce path that connects sellers and buyers. It claims that there is no plan to develop digital products outside of e-commerce services such as selling train tickets, top-up balance, etc.

“Shopee does not intend to take other fields’ business, we think that e-commerce in the C2C segment is still very interesting and has a great potential to develop,” Fang concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Shopee Indonesia Gencarkan Pemasaran Tahun Depan

Shopee, layanan e-commerce berbasis di Singapura, memastikan akan menggunakan sebagian besar perolehan dana segar dari hasil IPO Sea Limited (induk Shopee) untuk membesarkan bisnisnya di Indonesia. Salah satu investasi terbesar yang akan dilakukan Shopee adalah lebih gencar melakukan pemasaran.

“IPO membuat perusahaan kami jadi lebih percaya diri di hadapan investor, karena sudah IPO pula lah kami jadi lebih mudah mengakselerasi bisnis. Kami bisa pastikan sebagian besar hasil IPO akan banyak dipakai untuk berinvestasi ke Indonesia,” kata CEO Shopee Chris Feng dalam pertemuan terbatas dengan media, Selasa (19/12).

Chris tidak secara gamblang menerangkan berapa besar persentase dana dari IPO yang didapat Shopee untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Dia hanya memastikan sebagian besar akan dipakai untuk Shopee Indonesia, mengingat negara ini menjadi pasar terbesar Shopee dengan kontribusi bisnis terbesar sekitar 40% dari total pasar Shopee di Asia.

Chris secara implisit menyebutkan bahwa Shopee akan lebih gencar memberikan promosi seperti gratis ongkos kirim untuk menarik transaksi baru. Sejauh ini Shopee bisa dikatakan cukup aktif dan konsisten dalam memberikan promosi baik untuk penjual maupun pembeli.

Hasil promosi tersebut, dalam kurun waktu dua tahun, sukses merangkul lebih dari 1 juta penjual dan brand di Indonesia, lebih dari 100 juta listing aktif serta 25 juta unduhan aplikasi. Secara global, aplikasi Shopee telah diunduh 80 juta kali, 4 juta penjual, 5 ribu brand, dan 180 juta listing aktif. Shopee diklaim berhasil membukukan GMV senilai lebih dari US$5 miliar.

Belum manfaatkan teknologi mutakhir

Chris melanjutkan, Shopee juga akan terus berinovasi untuk meningkatkan kenyamanan penjual dan pembeli agar semakin nyaman dalam bertransaksi jual beli. Hanya saja, Shopee belum menggunakan pengembangan teknologi yang mutakhir. Contohnya memanfaatkan kecerdasan buatan atau chat bot.

Chris beralasan pihaknya masih melihat kondisi pasar Indonesia belum tepat bila menggunakan teknologi mutakhir. Perusahaan tidak memilih untuk menjadi terdepan dari pemanfaatan teknologi, namun ingin menyesuaikan dengan kondisi pasar tanpa tertinggal dari tren yang sedang berkembang.

Untuk layanan konsumen, Shopee masih memilih menggunakan jasa manusia daripada bot. Menurutnya, dari kondisi yang ada, masyarakat Indonesia lebih menyukai komunikasi langsung dengan CS daripada dengan mesin.

“Kami tetap memantau tren teknologi yang berkembang, tapi belum tentu teknologi tersebut dapat langsung kami implementasikan. Sebab pada dasarnya kami lebih memilih untuk tetap berkembang sesuai kondisi pasar, tidak ingin jadi terdepan dan juga tidak terbelakang.”

Secara layanan, menurut Chris, juga masih akan tetap fokus pada jalur layanan e-commerce dengan menghubungkan penjual dan pembeli. Pihaknya mengaku belum ada rencana untuk mengembangkan produk digital di luar layanan e-commerce, seperti penjualan tiket kereta, pulsa, atau lainnya.

“Shopee tidak ingin mengambil bisnis tetangga, menurut kami bisnis e-commerce di segmen C2C masih sangat menarik dan punya potensi yang besar untuk dikembangkan,” pungkas Chris.

Application Information Will Show Up Here

Rayakan HUT Ke-2, Shopee Klaim “Annualized GMV” di Tujuh Negara Sudah Capai $5 Miliar

Merayakan HUT-nya yang kedua, layanan e-commerce Shopee mengklaim telah mengalami pertumbuhan yang signifikan di 7 pasarnya (Singapura, Malaysia, Taiwan, Thailand, Vietnam, Filipina dan Indonesia), dengan nilai annualized Gross Merchandise Value (GMV) lebih dari $5 miliar  dan telah mendapatkan 80 juta unduhan di seluruh wilayah.

Di Indonesia sendiri, Shopee yang selama ini fokus kepada sektor C2C, mengklaim memiliki lebih dari 100 juta listing aktif, lebih dari 1 juta penjual dan brand, dengan jumlah unduhan aplikasi sebanyak 25 juta kali unduhan. Angka ini meningkat sebesar 350% dibandingkan tahun 2016.

Keseriusan Shopee kepada Indonesia juga ditunjukkan dengan berbagai perekrutan penjual dan pelatihan kepada komunitas penjual di berbagai wilayah Indonesia. Secara rutin Shopee menggelar Kampus Shopee di 13 kota dan menjangkau lebih dari 10 ribu peserta.

“Kami berupaya untuk membantu para pelaku UKM untuk meningkatkan penjualan mereka belajar dari kami bagaimana caranya mengembangkan bisnis secara online,” kata Head of Marketing Shopee Indonesia Handika Jahja kepada media, (29/11).

Selanjutnya, untuk menampung lebih banyak jumlah pegawai Shopee, pada kuartal pertama tahun 2018 mendatang Shopee Indonesia berencana pindah kantor ke lokasi yang belum mau diumumkan ke publik.

Pasca IPO menyiapkan fitur dan rencana baru

Sebagai layanan e-commerce yang berada di bawah naungan Sea Limited (sebelumnya dikenal dengan nama Garena), usai melakukan penawaran saham perdananya atau Initial Public Offering (IPO) di New York Stock Exchange beberapa waktu lalu, Sea Limited bakal menggelontorkan dana segar untuk Shopee. Disinggung tentang rencana tersebut, Handika menyebutkan saat ini pihaknya masih menggodok fitur dan promosi yang akan dihadirkan kepada pelanggan di Indonesia.

“Rencananya akhir tahun 2017 ini akan kami umumkan apa saja rencana serta fitur terbaru dari Shopee yang akan diinformasikan langsung dari CEO Shopee Chris Feng,” kata Handika.

“Gratis ongkos kirim” tetap berlaku

Sejak hadir di Indonesia tahun 2015 lalu pembeli terbanyak Shopee masih berasal dari Jakarta dan didominasi kalangan perempuan. Salah satu alasan mengapa makin meningkatnya jumlah pelanggan Shopee dengan penjualan barang berjumlah 50 juta pada bulan Oktober 2017 lalu adalah fitur gratis ongkir atau ongkos kirim.

Disinggung tentang adanya strategi lain jika kegiatan free ongkir ini dihentikan, Handika mengungkapkan fitur andalan Shopee tersebut akan terus tersedia, melihat minat besar pelanggan lama dan pelanggan baru.

“Salah satu alasan mengapa Shopee banyak mendapatkan pelanggan baru dan memiliki pelanggan lama yang loyal adalah dengan fitur free ongkir ini, untuk selanjutnya fitur ini akan terus Shopee hadirkan untuk menambah jumlah pengguna,” kata Handika.

Application Information Will Show Up Here