Misfit Flare Adalah Fitness Tracker Minimalis Seharga 800 Ribuan

Selain Fitbit, Misfit adalah nama lain yang tergolong senior di ranah perangkat wearable. Setelah memperkenalkan smartwatch Android Wear pertamanya, Misfit kini kembali ke akar spesialisasinya lewat sebuah fitness tracker minimalis bernama Flare.

Flare secara spesifik didesain untuk pengguna yang benar-benar cuma membutuhkan activity tracking, tanpa embel-embel notifikasi maupun fitur-fitur bersifat gimmicky yang kerap ditawarkan perangkat lain. Dengan Flare, Misfit sengaja menarget konsumen yang baru ingin mencicipi activity tracking tanpa harus menyiapkan modal besar.

Secara fisik Flare sangatlah simpel sekaligus minimalis. Bodinya terbuat dari aluminium plus tahan air hingga kedalaman 50 meter. Di wajahnya hanya terdapat LED tunggal yang berperan sebagai indikator progress ketika pengguna mengetuknya sebanyak dua kali; satu kedipan berarti progress sudah berjalan 25%, 2 kedipan 50%, 3 kedipan 75%, dan saat target telah tercapai akan tampak animasi yang menyenangkan.

Wajah Misfit Flare dihuni oleh panel sentuh kapasitif dan indikator LED tunggal / Misfit
Wajah Misfit Flare dihuni oleh panel sentuh kapasitif dan indikator LED tunggal / Misfit

Soal tracking, Flare akan memonitor jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar dan jarak tempuh secara otomatis. Flare bahkan bisa dipakai untuk memonitor aktivitas berenang, dengan catatan Anda bersedia membeli in-app upgrade sebesar $10. Saat Flare Anda pakai selagi tidur, ia juga akan memonitor pola tidur Anda dengan sendirinya.

Sebagai bonus, Flare rupanya juga kompatibel dengan aplikasi Misfit Link, dimana pengguna bisa mengetuk wajahnya sebanyak tiga kali untuk mengaktifkan beragam fungsi: mengaktifkan tombol shutter kamera pada smartphone, mengendalikan slide presentasi atau mengontrol perangkat smart home.

Misfit Flare saat ini telah dipasarkan seharga Rp 857.400, seperti yang tertera pada situs resminya, dengan satu pilihan warna saja. Flare menggunakan baterai kancing yang biasa ada pada jam tangan, dengan daya tahan sekitar 4 bulan.

Sumber: Misfit.

Fitbit Alta HR Suguhkan Heart-Rate Monitoring dalam Kemasan yang Ramping Sekaligus Stylish

Setahun yang lalu, Fitbit memperkenalkan Alta, activity tracker pertamanya yang dirancang dengan mengedepankan nilai estetika. Kini Fitbit sudah siap untuk merilis suksesornya yang membawa fitur yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pengguna Alta selama ini: heart-rate monitoring.

Fitbit Alta HR, demikian nama perangkat baru ini, mengadopsi desain yang sangat identik dengan pendahulunya. Tentu saja satu-satunya hal yang membedakan adalah kehadiran sensor laju jantung di belakangnya, dimana Fitbit mengaku harus mendesain ulang chip yang digunakan supaya bisa masuk ke bodi Alta HR yang sangat ramping.

Perihal kinerja, semua fitur yang ditawarkan Alta ikut hadir di sini, termasuk halnya fitur notifikasi. Pun demikian, Fitbit mengklaim Alta HR dapat memonitor pembakaran kalori secara lebih komprehensif, dimana ia dapat melakukannya ketika pengguna melangsungkan aktivitas yang tak melibatkan langkah kakinya, seperti yoga misalnya.

Fitbit Alta HR dapat memonitor pembakaran kalori pada aktivitas yang tidak melibatkan langkah kaki, seperti yoga misalnya / Fitbit
Fitbit Alta HR dapat memonitor pembakaran kalori pada aktivitas yang tidak melibatkan langkah kaki, seperti yoga misalnya / Fitbit

Bersamaan dengan heart-rate monitoring yang konstan, Fitbit turut memperkenalkan dua fitur sleep tracking baru lewat Alta HR, yaitu Sleep Stages dan Sleep Insights. Sleep Stages menggabungkan data dari accelerometer dan sensor laju jantung untuk mengestimasikan waktu tidur Anda di tiap-tiap fase secara lebih akurat, termasuk dalam fase REM (Rapid Eye Movement).

Sleep Insights di sisi lain didesain untuk memberikan rekomendasi aktivitas yang disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing pengguna. Fitur ini pada dasarnya akan membantu pengguna untuk lebih memahami korelasi antara pola tidur, pola makan, olahraga, berat badan dan laju jantung.

Kedua fitur ini dikembangkan bersama sejumlah ahli dari Stanford University, John Hopkins University dan University of Arizona. Sleep Stages nantinya juga akan tersedia untuk Fitbit Blaze dan Charge 2, sedangkan Sleep Insights untuk semua produk Fitbit yang menawarkan fitur sleep tracking.

Fitbit mengaku harus mendesain ulang chip sensor laju jantung yang digunakan supaya bisa masuk ke bodi Alta HR yang ramping / Fitbit
Fitbit mengaku harus mendesain ulang chip sensor laju jantung yang digunakan supaya bisa masuk ke bodi Alta HR yang ramping / Fitbit

Selebihnya, Alta HR merupakan versi lebih komplet dari Alta yang kita kenal selama setahun terakhir ini. Terlepas dari semua fitur baru yang disajikan, Alta HR diklaim malah punya daya tahan baterai yang lebih awet; 7 hari dibandingkan 5 hari yang ditawarkan Alta standar.

Fitbit Alta HR akan dipasarkan mulai April mendatang seharga $150. Fitbit juga akan menawarkan Special Edition Alta HR yang mengemas case rose gold 22 karat seharga $180. Terakhir, strap opsional berbahan silikon, kulit atau stainless steel juga tersedia dngan banderol mulai $30 sampai $100.

Sumber: Business Wire.

TomTom Luncurkan Fitness Tracker Baru, Touch Cardio

Buat sejumlah orang, olahraga merupakan bagian integral dari keseharian mereka. Mereka tidak butuh motivasi tambahan, mereka cuma ingin menjadi lebih fit, dan terkadang mereka juga ingin memahami secara mendalam bagaimana suatu aktivitas fisik bisa mempengaruhi kebugaran tubuhnya.

Itulah mengapa popularitas fitness tracker bisa mencuat seperti sekarang. Meski tidak lagi seramai dua atau tiga tahun lalu, setidaknya pabrikan-pabrikan masih rajin merilis produk baru di segmen ini. TomTom salah satunya, pabrikan asal Belanda ini baru saja mengungkap fitness tracker anyar bernama Touch Cardio.

Touch Cardio adalah fitness tracker kedua dari TomTom. Ia pada dasarnya merupakan versi murah dari TomTom Touch dengan desain dan fitur yang serupa, minus fitur analisis komposisi tubuh. Pun demikian, tidak semua orang merasa perlu memonitor persentase otot dan lemak tubuhnya setiap saat.

Desain Touch Cardio tampak cukup elegan, dengan layar sentuh OLED yang memanjang di sisi depannya. Layar ini dapat menampilkan pesan teks maupun panggilan telepon yang masuk, jadi paling tidak masih ada sejumlah fitur ala smartwatch yang tersedia.

Terkait fungsi utamanya, Touch Cardio siap melakukan tracking selama 24 jam nonstop; mulai dari jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar, durasi dan intensitas aktivitas, sampai laju jantung, dengan akurasi yang tak kalah dari smartwatch TomTom Spark. Sleep tracking turut tersedia bagi yang membutuhkan.

TomTom Touch Cardio bakal dipasarkan secara global mulai bulan Maret mendatang seharga £90 atau sekitar Rp 1,5 juta – lebih murah £40 dari TomTom Touch orisinil – dan tersedia dalam empat pilihan warna.

Sumber: Wareable dan TomTom.

Raybaby Dapat Memonitor Laju Pernafasan Bayi Tanpa Mengandalkan Sensor di Tubuh

Dewasa ini ada bermacam baby monitor di pasaran. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya tersendiri, namun perangkat bernama Raybaby ini sangat istimewa jika dibandingkan dengan baby monitor yang lain.

Raybaby tidak akan merekam video secara konstan lalu mengirimkan live stream-nya ke smartphone. Ia hanya akan memotret dan merekam pada momen-momen tertentu, seperti misalnya ketika bayi terbangun, berguling, mencoba berdiri, atau sekadar tersenyum, kemudian membuatkan kolase dan mengirimkannya ke aplikasi smartphone.

Tersenyum? Benarkah perangkat ini bisa mendeteksi gerakan sekecil itu? Ya, Raybaby memanfaatkan teknologi ultrawideband radar yang memiliki cara kerja serupa dengan teknologi ultrasonik. Asalkan bayi berada di jarak tidak lebih dari lima meter, Raybaby dapat mendeteksi gerakan yang amat kecil sekalipun.

Data vital bayi dapat dipantau secara real-time dari aplikasi pendamping Raybaby / Ray IoT
Data vital bayi dapat dipantau secara real-time dari aplikasi pendamping Raybaby / Ray IoT

Tingkat akurasinya diklaim mencapai angka 98,3 persen, dan ini juga yang menjadi alasan mengapa Raybaby sanggup memonitor laju pernafasan bayi tanpa perlu mengandalkan sensor tambahan yang melekat di tubuh sang bayi.

Data ini dapat dipantau secara real-time lewat aplikasi pendamping Raybaby, termasuk data mengenai pola tidur bayi. Aplikasi juga akan membuat semacam jurnal kesehatan tiap minggunya yang bisa dijadikan rujukan saat berkunjung ke dokter spesialis anak.

Raybaby akan mendeteksi tanda-tanda bahaya dan mengirimkan peringatan secara instan. Ia akan memantau laju pernafasan bayi secara konstan guna mendeteksi gejala-gejala penyakit macam asma atau bronkitis.

Desain yang simpel membuat Raybaby terkesan seperti dekorasi ruangan ketimbang baby monitor / Ray IoT
Desain yang simpel membuat Raybaby terkesan seperti dekorasi ruangan ketimbang baby monitor / Ray IoT

Sepintas Raybaby memang terdengar sulit untuk dipercaya, namun perlu dicatat bahwa perusahaan sebesar Johnson & Johnson merupakan salah satu investor utamanya, begitu juga dengan HAX yang merupakan salah satu hardware accelerator terbesar di dunia.

Saat ini Raybaby sedang ditawarkan lewat platform crowdfunding Kickstarter. Harga termurah yang bisa didapat adalah $99 jika Anda merupakan satu dari 350 backer yang beruntung, sedangkan harga retail-nya diperkirakan berada di kisaran $250.

Sumber: Engadget.

Dibanderol $199, Misfit Vapor Andalkan Desain Elegan dan Pengoperasian yang Intuitif

Oktober lalu, Misfit resmi mengungkap smartwatch perdananya, Phase. Namun dengan segala keterbatasannya sebagai sebuah hybrid smartwatch, Misfit Phase tidak bisa bersaing dengan produk sekelas Apple Watch atau Samsung Gear S3.

Untuk itu, Misfit rupanya telah menyiapkan produk lain bernama Vapor. Vapor merupakan smartwatch pertama Misfit yang mengemas layar sentuh berwarna. Layaknya mayoritas smartwatch di pasaran, ia mengemas layar AMOLED 1,39 inci dengan kerapatan pixel 326 ppi dan wujud membulat yang terlihat elegan.

Secara keseluruhan desain Misfit Vapor tampak cukup anggun, utamanya berkat bodi stainless steel berdiameter 44 mm, dengan dua pilihan warna yang sama seperti Phase, yakni hitam dan rose gold. Vapor juga tahan air hingga kedalaman 50 meter, siap diajak berenang kapan saja pengguna mau.

Namun yang lebih menarik lagi adalah bezel di sekitar layar yang juga dibekali panel sentuh sehingga pengguna dapat menavigasikan perangkat tanpa menutupi layar dengan jarinya, konsep yang mirip seperti yang ditawarkan Gear S3.

Dapur pacu Vapor dihuni oleh chipset Snapdragon Wear 2100 yang secara spesifik Qualcomm rancang untuk perangkat wearable. Konektivitasnya mencakup Bluetooth dan Wi-Fi, sedangkan memory internalnya yang berkapasitas 4 GB dapat dimanfaatkan untuk menyimpan musik secara terpisah dari ponsel.

Komponen lain yang diusung Vapor meliputi accelerometer, altimeter, gyroscope, GPS, sensor laju jantung dan sebuah mikrofon. Fitness maupun sleep tracking dapat ia lakukan secara komprehensif dan otomatis, melanjutkan tradisi yang sudah dibangun Misfit selama ini.

Satu-satunya kekurangan Vapor jika dibandingkan produk Misfit yang lain adalah daya tahan baterainya yang hanya 2 hari saja. Misfit belum menentukan tanggal rilis yang pasti untuk Vapor, namun banderol harganya dipatok di angka $199.

Sumber: Android Police dan Misfit.

Misfit Phase Adalah Smartwatch Berwujud Seanggun Jam Tangan Tradisional

Kini merupakan bagian dari Fossil Group, produsen activity tracker ternama Misfit akhirnya mengungkap smartwatch perdananya. Bernama Phase, Misfit mengategorikannya sebagai sebuah “hybrid smartwatch”, yang sejatinya merupakan jam tangan analog dengan sejumlah fitur pintar – tren yang dipopulerkan oleh Withings.

Desain adalah aspek yang bakal paling menarik perhatian konsumen terhadap Misfit Phase. Case-nya terbuat dari perpaduan material aluminium dan stainless steel. Tampangnya yang minimalis didukung oleh aksen metalik yang tersebar di wajahnya, sedangkan strap selebar 20 milimeternya bervariasi antara bahan kulit maupun silikon.

Terdapat sepasang tombol pada sisi kanan Phase; satu berfungsi untuk menyetel alarm atau melangsungkan kalibrasi, sedangkan satunya bisa dipakai untuk mengontrol aplikasi musik di ponsel, menggantikan peran tombol shutter di aplikasi kamera, atau bahkan menavigasikan slide presentasi.

Misfit Phase juga bisa digunakan untuk mengontrol aplikasi musik atau aplikasi kamera milik smartphone / Misfit
Misfit Phase juga bisa digunakan untuk mengontrol aplikasi musik atau aplikasi kamera milik smartphone / Misfit

Berbekal accelerometer 3-axis, Phase akan melakukan tracking langkah kaki, kalori, jarak tempuh dan kualitas serta lama tidur secara otomatis. Fitur notifikasi juga tersedia, dengan memanfaatkan kombinasi jarum jam, getaran dan indikator warna yang terletak di angka 6.

Desain tanpa layar sentuh ini memang membuatnya jadi sedikit lebih dungu dibandingkan smartwatch ‘murni’ macam Apple Watch, tapi di saat yang sama ada beberapa efek positif. Utamanya menyangkut daya tahan baterai; Phase diklaim bisa terus beroperasi sampai 6 bulan nonstop. Sebagai bonus, ia juga tahan air hingga kedalaman 50 meter.

Misfit Phase saat ini sudah tersedia seharga $175 untuk strap silikon, dan $195 untuk strap kulit. Total ada enam pilihan kombinasi warna yang bisa memenuhi selera baik konsumen laki-laki maupun perempuan.

Sumber: Ars Technica dan Business Wire.

Polar Rilis M200, Arloji GPS Sekaligus Activity Tracker Berbekal Heart-Rate Monitor dengan Harga Cukup Terjangkau

Dewasa ini kita tidak kekurangan pilihan fitness tracker, tapi akan lebih menarik seandainya perangkat tersebut mengusung nama Polar. Wajar saja, mengingat perusahaan asal Finlandia tersebut bisa disebut sebagai inventor perangkat heart-rate monitor yang bersifat portable.

Usai memperkenalkan smartwatch Android Wear perdananya bulan Agustus lalu, Polar kini membidik pasar yang lebih luas dengan jam tangan GPS sekaligus activity tracker berlabel M200. Desainnya yang simpel dengan berbagai pilihan warna merupakan formula yang tepat untuk menembus pasar mainstream.

Polar M200 sejatinya dirancang untuk memenuhi kebutuhan para pelari di level apapun, mau yang amatiran sampai profesional sekalipun. Selain jumlah langkah kaki, kalori yang terbakar serta kualitas tidur, M200 dibekali sensor optik untuk memonitor laju jantung yang merupakan spesialisasi Polar.

Pilihan warna untuk Polar M200 / Polar
Pilihan warna untuk Polar M200 / Polar

Fitur Smart Coaching turut tersedia, salah satunya dalam wujud Running Program, dimana pengguna akan dihadapkan dengan agenda berlatih adaptif yang disesuaikan dengan kemampuannya masing-masing. Selagi berlatih, aplikasi pendampingnya akan memberikan sederet panduan supaya pengguna bisa berfokus pada aspek penting yang perlu dibenahi.

M200 juga menawarkan fitur notifikasi berupa getaran untuk panggilan telepon, pesan teks, event kalender maupun media sosial. Baterainya diklaim sanggup bertahan selama enam hari nonstop, atau 6 jam jika fitur GPS-nya Anda aktifkan terus.

Bagian terbaiknya, Polar M200 dijajakan cukup terjangkau di angka $149, dengan strap opsional yang bisa dibeli secara terpisah. Polar akan memasarkannya secara global mulai awal tahun depan.

Sumber: Polar.

Thim Ialah Cincin Pintar Untuk Melatih Anda Dapatkan Tidur Berkualitas

Memastikan tidur berkualitas ialah salah satu tajuk utama penyajian sejumlah device IoT dan perangkat wearable. Kian banyak orang menyadari pentingnya tidur, karena kurangnya waktu istirahat bisa memicu banyak penyakit. Produk-produk tersebut hadir dalam beragam wujud, dari mulai kasur, headphone, sampai cincin pintar. Tapi mana yang betul-betul memberikan efektif?

Dalam sebuah studi, profesor Leon Lack dan rekan-rekannya menemukan bahwa kita sebenarnya bisa melatih tubuh agar gampang terlelap. Caranya sangat unik: dengan memicu sensasi tertidur berkali-kali. Mereka menamai teknik ini sleep re-training. Dan metode inilah yang menjadi dasar dari penyajian Thim, device wearable berbentuk cincin, berfungsi untuk melatih kita memejamkan mata serta melacak mutu tidur secara akurat.

Thim 1

Perangkat mengusung desain ‘organik’, dengan kombinasi case polikarbonatdan band dari bahan flouroelastomer lembut. Thim dirancang untuk dipasangkan di ruas kedua jari Anda, tersambung ke aplikasi mobile di handset via Blueotooth. Cara kerjanya tidak biasa. Thim dapat mendeteksi kapan pengguna terlelap, lalu tiga menit setelah periode itu, ia akan membangunkan user. Hal tersebut dilakukan beberapa kali dalam retang waktu yang sama, dan berkatnya kita dapat pulas lebih cepat.

Thim 2

Thim mampu mengeluarkan getaran lembut, dan saat Anda merasakannya, Anda cuma tinggal menggerakkan jari. Dengan begini, Thim bisa mengetahui bahwa kita masih terbangun. Jika tidak, itu artinya Anda sudah terlelap. Teknik ini merupakan prosedur paling akurat, jauh lebih presisi dibanding perangkat sleep tracker lain yang hanya mengandalkan actigraphy.

Thim 4

Kombinasi hardware dan aplikasi memungkinkan Thim menakar waktu yang Anda habiskan buat terlelap tiap malam (istilahnya sleep onset latency), tingkatan tidur dan durasinya (tahap awal sampai REM), serta frekuensi dan durasi ketika Anda bangun. App mampu menghitung skor tidur dan melacak progresnya, serta mendokumentasikan data-data ‘mentah’ yang dapat Anda berikan ke doktor saat cek medis.

Thim juga sangat berguna bagi pekerja shift, atlet, sampai mahasiswa buat melakukan power-nap (atau tidur siang cepat). Developer menyampaikan bahwa power-nap yang tepat hanya berlangsung selama 10 menit. Bangun terlalu cepat atau tidur terlalu lama malah membuat Anda pusing. Kita memang bisa menggunakan alarm, namun ia tidak bisa mengetahui kapan sebetulnya Anda masuk ke tahap tidur tingkat pertama. Count down vibrasi bisa Anda atur di 10 menit (power-nap) atau tiga menit sekali (sleep re-training).

Saat ini developer Thim masih mencoba menggalang dana lewat situs crowdfunding Kickstarter. Di sana, Thim dapat Anda pesan seharga mulai dari AU$ 120 atau sekitar US$ 90 saja.

Garmin Ungkap Vivofit Jr., Activity Tracker Khusus Anak-Anak

Activity tracker untuk anak-anak adalah salah satu tren baru yang muncul di ranah wearable belakangan ini, dan Garmin sepertinya tidak ingin ketinggalan kesempatan. Berangkat dari kesuksesan seri Vivofit, Garmin memperkenalkan Vivofit Jr.

Didesain untuk anak-anak berusia 4 – 9 tahun, Vivofit Jr. mempunyai desain yang unik dimana strap-nya tidak dilengkapi mekanisme pengencang. Sebagai gantinya, material yang digunakan bisa melar, dan ini diyakini dapat terasa lebih nyaman di pergelangan tangan.

Berbagai variasi motif yang warna-warni menjadi daya tarik tersendiri perangkat ini di mata anak-anak. Durabilitas juga menjadi aspek penting buat Vivofit Jr., mengingat aktivitas anak-anak umumnya bisa lebih ‘brutal’ dari orang dewasa. Melengkapi semua itu, Vivofit Jr. tahan air hingga kedalaman 50 meter.

Selain memonitor jumlah langkah kaki dan waktu aktif anak-anak, Vivofit Jr. juga akan memonitor pola tidur mereka. Perangkat dilengkapi sebuah layar beresolusi tinggi dan sangat terang, bahkan di bawah terik matahari sekalipun, yang akan menampilkan waktu dan tanggal sekaligus mengingatkan anak-anak untuk terus aktif lewat sebuah move bar.

Vivofit Jr. ditemani oleh sebuah aplikasi pendamping untuk anak-anak maupun orang tua. Bagi para orang tua, mereka dapat memantau aktivitas harian maupun pola tidur anak-anaknya melalui aplikasi ini. Sedangkan untuk anak-anak, aplikasi ini mengemas semacam mini game dimana achievement tertentu akan dibuka setelah mereka menyelesaikan target hariannya selama 60 menit.

Motivasi sejatinya merupakan elemen penting bagi keseharian anak, dan fitur ini diharapkan bisa membuat mereka jadi lebih aktif. Buat yang tertarik, Garmin Vivofit Jr. sekarang telah dipasarkan seharga $80.

Sumber: Business Wire.

Efektif Hilangkan Dengkuran, Snore Circle Juga Dibekali Fitur Sleep Tracking

Meski kerap dijadikan bahan guyonan, mendengkur alias ngorok sebenarnya merupakan kebiasaan yang buruk buat kesehatan. Cara menghilangkan kebiasaan mendengkur sebenarnya ada beberapa, termasuk salah satunya yang melibatkan gadget canggih dalam berbagai wujud; bisa berupa gelang, sabuk dan lain sebagainya.

Alternatif lainnya adalah Snore Circle, perangkat berwujud seperti headset Bluetooth yang diklaim sangat efektif untuk menghilangkan dengkuran. Tidak main-main, Snore Circle memanfaatkan teknik bone conduction dan teknologi pengenalan suara untuk mengidentifikasi suara dengkuran secara akurat.

Saat pengguna terdeteksi sedang mendengkur, Snore Circle akan mencoba mengintervensi secara fisik dengan cara mengirimkan getaran dan suara mikro yang terdiri dari 54 tingkatan. Intervensi ini memicu saraf vagus pada otak untuk bekerja, menginstruksikan otot pada bagian tenggorokan untuk mengencang dan memberikan ruang udara yang lebih lega.

Di titik ini, pengguna akan berhenti mendengkur, atau paling tidak frekuensi dengkurannya berkurang, tapi di saat yang sama aktivitas tidur mereka tidak terganggu. Malahan, karena sudah tidak mendengkur, pengguna bisa masuk ke dalam fase deep sleep dan beristirahat senyenyak mungkin.

Snore Circle menawarkan fitur sleep tracking terintegrasi / VVFLY
Snore Circle menawarkan fitur sleep tracking terintegrasi / VVFLY

Bagaimana caranya Anda bisa tahu tidur Anda semalam senyenyak apa? Sleep tracker jawabannya, tapi Anda tak perlu membeli perangkat baru, sebab Snore Circle sudah dibekali dengan fitur sleep tracking untuk memonitor kualitas tidur pengguna dan meneruskan data-datanya ke aplikasi pendamping di smartphone.

Menurut pengembangnya, teknologi yang ditawarkan Snore Circle sudah cukup terbukti. Pasalnya, ini merupakan perangkat generasi ketiga dengan penyempurnaan hampir di segala aspek, termasuk dari segi desain yang melibatkan bahan silikon yang ergonomis.

Bagi yang tertarik, Snore Circle saat ini bisa dipesan melalui situs crowdfunding Indiegogo. Harga termurahnya untuk saat ini adalah $70, sedangkan harga retail-nya nanti diperkirakan berkisar di angka $129.