Sonos Luncurkan Smart Speaker dengan Integrasi Alexa dan Google Assistant Sekaligus

Google Home Mini dan Home Max bukan satu-satunya smart speaker yang diumumkan pada tanggal 4 Oktober kemarin. Bertempat di sisi lain Amerika Serikat, tepatnya di kota New York, Sonos rupanya juga mengumumkan smart speaker perdananya, yakni Sonos One.

Sonos One pada dasarnya hanyalah versi pintar dari speaker termurah Sonos, Play:1. Desainnya secara keseluruhan tampak identik, dan yang baru cuma balutan warnanya saja: full hitam atau putih. Bagian atasnya dihuni panel sentuh kapasitif sebagai pusat kontrol, tapi itu kurang relevan mengingat fitur yang diunggulkan One adalah kontrol via perintah suara.

Yang unik dari Sonos One adalah, pengguna tak hanya dihadapkan oleh satu asisten virtual saja. One datang mengusung integrasi Amazon Alexa dan Google Assistant sekaligus – meski dukungan Assistant baru akan hadir tahun depan lewat software update. Kontrol via perintah suara ini berlaku untuk berbagai macam layanan streaming yang didukung Sonos.

Sonos One

Bagaimana dengan Siri? Well, mulai tahun depan, Sonos akan menghadirkan dukungan AirPlay 2 sehingga pengguna dapat memakai perangkat iOS-nya masing-masing – yang dilengkapi Siri tentunya – untuk mengontrol musik yang berjalan pada Sonos. Tidak hanya itu, Sonos juga berencana menghadirkan integrasi Alexa pada deretan speaker-nya dalam waktu dekat, lagi-lagi melalui software update.

Pada akhirnya yang membuat Sonos One unik adalah integrasi Google Assistant. Pertanyaannya, apa alasan untuk memilih Sonos One ketimbang Google Home? Jawabannya adalah kualitas suara, yang tidak bisa dipungkiri merupakan faktor terpenting dari sebuah speaker.

Sonos One

One mengemas satu mid-woofer dan satu tweeter, yang ditenagai oleh sepasang amplifier Class-D. Konfigurasi ini sama persis seperti yang terdapat pada Play:1, jadi kalau Anda mau tahu seperti apa kualitas suara Sonos One, Anda tinggal membaca-baca review Play:1 sebelumnya.

Yang berbeda adalah sistem yang terdiri dari enam mikrofon dan algoritma peredam suara, yang bertugas memastikan suara pengguna dapat terdengar dengan baik, bahkan ketika musik sedang diputar keras-keras. Saat pengguna berbicara selagi musik diputar, volumenya akan otomatis diturunkan sehingga pengguna tak perlu berteriak.

Singkat cerita, Sonos One merupakan sebuah smart speaker yang kebetulan mengemas dua asisten virtual sekaligus, plus menawarkan kualitas suara dan fitur multi-room khas Sonos yang sudah terbukti. Kalau tertarik, bersiaplah mengucurkan dana $199 mulai 24 Oktober mendatang.

Sumber: Sonos.

Lenovo Home Assistant Pack Ubah Lenovo Tab 4 Jadi Smart Speaker Alexa Berlayar Interaktif

Bulan Mei kemarin, Amazon meluncurkan sebuah perangkat unik bernama Echo Show yang menggabungkan kecerdasan asisten virtual Alexa dengan layar sentuh interaktif. Di ajang IFA 2017, Lenovo memamerkan perangkat serupa, namun dengan konsep yang berbeda yang mengedepankan aspek modular.

Dijuluki Lenovo Home Assistant Pack, ia sebenarnya merupakan aksesori untuk lini tablet Lenovo Tab 4. Pengguna dapat menancapkan tablet-nya ke konektor USB-C di salah satu sisi Home Assistant Pack, dan layar tablet akan secara otomatis menyuguhkan tampilan home assistant yang dilengkapi integrasi Alexa.

Kombinasi ini sejatinya mampu menyajikan kapabilitas setara Amazon Echo Show. Meski bobotnya cuma 300 gram, Home Assistant Pack dilengkapi sepasang speaker berdaya masing-masing 3 watt yang diyakini mampu mengisi ruangan besar sekalipun, sedangkan dua mikrofonnya diklaim dapat menangkap perintah suara pengguna dari jarak sejauh tiga meter.

Lenovo Home Assistant Pack

Konsep modular disajikan lewat dua set aksesori opsional untuk Home Assistant Pack. Yang pertama adalah Kid’s Pack, yang mencakup bumper protektif, blue-light filter dan stiker 3M – plus pengguna dapat mengaktifkan mode khusus pada tablet guna menyajikan konten khusus anak-anak. Yang kedua, Productivity Pack, meliputi sebuah keyboard case untuk Tab 4 dan interface khusus produktivitas.

Lenovo berencana memasarkan Home Assistant Pack mulai Oktober mendatang seharga $80. Digabungkan dengan Tab 4 8 yang cuma seharga $109, konsumen bisa mendapatkan smart speaker Alexa berlayar interaktif dengan harga lebih murah dari Amazon Echo Show.

Sumber: Android Authority dan Lenovo.

Harman Perkenalkan Smart Speaker dengan Integrasi Alexa dan Google Assistant

Harman mengawali jejaknya di segmen smart speaker lewat perangkat bernama Invoke yang ditenagai oleh Cortana. Kini Harman sudah siap untuk memperluas portofolio smart speaker-nya ke platform lain, spesifiknya Amazon Alexa dan Google Assistant.

Untuk Alexa, speaker yang diperkenalkan adalah Harman Kardon Allure, yang mengadopsi desain semi-transparan macam sejumlah speaker Harman Kardon lainnya. Wujud silindrisnya sendiri merupakan pertanda bahwa speaker ini mampu mendistribusikan suara ke seluruh sudut ruangan alias 360 derajat.

Harman Kardon Allure

Harman tak lupa membekali Allure dengan ambient lighting yang akan menyala dari dalam, bereaksi terhadap perintah suara yang diucapkan maupun ‘berdansa’ mengikuti irama musik yang diputar. Semua ini sejatinya ditujukan supaya Allure bisa menjadi pusat perhatian di suatu ruangan tempatnya bernaung.

Komunikasi dengan Alexa ditunjang oleh empat buah mikrofon berbekal teknologi noise cancelling, memungkinkan speaker untuk menangkap suara pengguna meski berada di ruangan besar yang cukup bising. Saat diperlukan, Allure juga bisa difungsikan sebagai speaker Bluetooth standar.

Allure dijadwalkan masuk ke pasaran mulai musim dingin tahun ini, dengan banderol $250.

JBL Link Series

JBL Link Series

Untuk Google Assistant, persembahan Harman datang melalui anak perusahaannya, JBL. Seri JBL Link ini terdiri dari tiga model: Link 10, Link 20 dan Link 300, masing-masing mengindikasikan ukurannya dari yang terkecil sampai terbesar. Ketiganya juga datang membawa fitur streaming Chromecast secara default dan kapabilitas multi-room ala speaker besutan Sonos.

Sebagai yang terkecil, Link 10 menawarkan output daya sebesar 2 x 8 watt, dengan estimasi daya tahan baterai 5 jam. Link 20 yang sedikit lebih besar menawarkan output daya 2 x 10 W dan daya baterai 10 jam. Yang terbesar, Link 300, mengusung output sebesar 50 watt, tapi tidak dibekali baterai rechargeable dan tidak tahan air (IPX7) seperti kedua adiknya.

Tentu saja fitur unggulan dari seri Link adalah kemudahan mengoperasikan hanya dengan mengucapkan mantra “Ok Google”. Ketiga model mendukung streaming hingga resolusi 24-bit/96K, dan juga dapat digunakan sebagai speaker Bluetooth biasa.

Ketiganya bakal menjalani debut di pasar Eropa mulai musim semi ini, dengan banderol masing-masing €169 (Link 10), €199 (Link 20) dan €299 (Link 300). Sebelum ini, Anker, Mobvoi dan Panasonic – plus Sony – juga sudah mengumumkan smart speaker bertenaga Google Assistant.

Sumber: 1, 2, 3.

Bukan Cuma Hasilkan Suara Bening, Sony LF-S50G Juga Cerdas dan Informatif

Selain memamerkan sederet perangkat smartphone barunya di ajang IFA 2017, Sony juga memperkenalkan perangkat speaker pintar, LF-S50G yang menjadi rumah baru bagi asisten virtual, Google Assistant. Dijadwalkan rilis bulan depan, LF-S50G bakal bisa dibawa pulang dengan mahar $200 per unitnya.

Sebelum Anda menghakimi harganya terlalu mahal, mari kita lihat spesifikasi dan kemampuannya terlebih dahulu.

Sony LF-S50G memboyong teknologi milik Sony sendiri dan bakal tersedia dalam dua balutan warna, hitam dan putih. Tampak depan, speaker mempunyai bentuk silinder dengan balutan grill hampir di seluruh bagian. Di salah satu tempat, Sony menyematkan panel jam dan yang terpenting desainnya ini tahan terhadap cipratan air. Kemudian yang jadi sorotan adalah hadirnya teknologi asisten pintar Google Assistant yang memungkinkan pengguna memerintahkan perangkat melakukan beberapa tugas dan menyajikan informasi seperti jadwal perjalanan, cuaca, berita dan lain sebagainya.

Speaker Pintar Sony LF-S50G Black

Dapat diintegrasikan dengan speaker pintar lainnya, LF-S50G dirancang untuk menyuguhkan output suara 360 derajat yang memberi keseimbangan ke seluruh sudut ruangan. Tambahan dedicated sub-woofer dan speaker full range bakal makin memanjakan telinga pendengarnya. Terasa sempurna karena Sony juga memberikan dukungan ke sejumlah layanan streaming musik seperti Spotify, Pandora, TuneIn, iHeartRadio dan Google Play Music.

Speaker pintar Sony ini juga mampu untuk mengatur, memonitor dan mengendalikan perangkat IoT yang kompatible di rumah. Bedanya, ia tidak hanya dapat dikendalikan dengan smartphone atau suara, tapi juga dengan gesture, misalnya memutar musik, mengatur volume, pause dan juga memilih track. Dengan tambahan Bluetooth dan NFC, Sony LF-S50G juga tetap dapat terhubung ke smartphone berbasis iOS maupun Android.

Speaker Pintar Sony LF-S50G___2

Sumber berita sony.

Anker, Mobvoi dan Panasonic Umumkan Smart Speaker dengan Integrasi Google Assistant

Sejak awal Google Assistant diperkenalkan, Google sudah mengimpikan skenario dimana asisten virtual-nya itu bisa menghampiri semua perangkat dari berbagai macam kategori. Sejauh ini, Google Assistant sudah tersedia di banyak smartphone Android – bahkan iPhone – dan tentu saja smart speaker Google Home menjadi huniannya yang paling alami.

Saya bilang paling alami karena hampir dalam segala kesempatan, smart speaker dikendalikan menggunakan perintah suara. Kabar baiknya, Google Home bukan satu-satunya speaker yang mengusung integrasi Assistant, sebab di IFA 2017 sudah ada tiga pabrikan yang bersiap meluncurkan persembahannya masing-masing dalam waktu dekat, yaitu Anker, Mobvoi dan Panasonic.

Anker tampil dengan Zolo Mojo yang sepintas kelihatan seperti versi mini dari Google Home. Ini bukan smart speaker pertama Anker, tapi tentu saja yang pertama dilengkapi Google Assistant, plus mendukung fitur multi-room. Kehadirannya sekaligus melengkapi sub-brand Zolo yang memulai debutnya lewat earphone wireless ala Apple AirPods.

TicHome Mini / Mobvoi
TicHome Mini / Mobvoi

TicHome Mini dari Mobvoi adalah yang paling kecil di antara ketiganya. Desainnya sepintas mirip Amazon Echo Dot, dan ia telah mengantongi sertifikasi ketahanan air IPX6 (sekadar cipratan, bukan untuk diceburkan). Sama seperti Zolo Mojo, ia juga dapat difungsikan sebagai speaker Bluetooth biasa jika perlu, dengan daya tahan baterai sekitar 6 jam.

Di sisi lain, Panasonic SC-GA10 merupakan yang paling bongsor, dengan wujud balok minimalis yang berdiri tegak dan pantas dijadikan dekorasi ruangan. Melihat ukurannya, sepertinya kualitas suaranya adalah yang terbaik di antara ketiga smart speaker baru ini.

Panasonic SC-GA10 / Panasonic
Panasonic SC-GA10 / Panasonic

Ketiganya punya jadwal rilis yang berbeda. Zolo Mojo bakal meluncur lebih dulu ke pasaran mulai akhir Oktober, dengan banderol $70. TicHome Mini masih misterius, namun konsumen bisa mendapatkan potongan harga 30% jika mendaftarkan email newsletter di situsnya. Untuk Panasonic, SC-GA10 bakal menyusul di awal 2018, tapi harganya masih belum dirincikan.

Pengumuman lain yang tak kalah menarik adalah kolaborasi Google dan LG, dimana ke depannya berbagai perabot rumah LG dapat dikendalikan dengan Google Assistant yang terpasang di smart speaker maupun smartphone. Mulai dari mesin cuci sampai robot vacuum cleaner, konsumen dapat menugaskan mereka hanya dengan mengucapkan mantra “Ok Google,” diikuti oleh instruksi yang relevan.

Sumber: The Verge dan Google.

Cuma $35, Smart Speaker Anker Kompatibel dengan Amazon Alexa

Beberapa bulan terakhir menunjukkan kalau smart speaker adalah salah satu tren teknologi yang paling hot di tahun 2017 ini. Hampir semua pabrikan – mulai dari Apple, Xiaomi, sampai Alibaba dan Line – ingin mencicipi peruntungan di pasar yang sebelumnya hanya dikuasai oleh Amazon Echo bersama asisten virtual-nya, Alexa.

Lain halnya dengan yang dilakukan Anker. Salah satu produsen power bank terbesar itu lebih memilih untuk nebeng dengan popularitas Echo dan Alexa. Saya bilang nebeng karena speaker pintar Anker tidak datang membawa asisten virtual-nya sendiri, melainkan diproyeksikan menjadi alternatif Echo Dot yang lebih terjangkau.

Echo Dot, bagi yang tidak tahu, adalah pelengkap Echo standar yang berukuran lebih kecil dan jauh lebih terjangkau. Dibanderol $50, Echo Dot bertugas memperluas jangkauan Alexa di seluruh sudut rumah. Nah, kalau $50 masih terlalu mahal, maka penawaran dari Anker yang bernama Eufy Genie ini akan terdengar lebih menarik.

Anker Eufy Genie

Dimensinya memang sedikit lebih besar ketimbang Echo Dot, namun Anker mengklaim kualitas audionya lebih baik selagi menawarkan semua fitur yang sama. Jadi apapun yang bisa Alexa lakukan di Echo Dot, Anda bakal mendapati kapabilitas yang sama di Eufy Genie, mulai dari membeli barang dari Amazon, memutar musik sampai mengontrol perangkat smart home.

Fungsi yang terakhir ini menjadi nilai plus tersendiri untuk Eufy Genie. Pasalnya, Anker sudah punya niatan untuk merilis sejumlah perangkat smart home seperti bohlam dan colokan pintar dalam waktu dekat, dan Eufy Genie nantinya akan menjadi pusat kendali dari semua itu.

Namun pertanyaan terpentingnya, seberapa terjangkau Anker Eufy Genie dibanding Echo Dot? Mulai 16 Agustus mendatang, Anker akan memasarkannya di Amazon seharga $35 saja. Anker pun juga berencana menawarkan varian lain seharga $40 yang dilengkapi dukungan Bluetooth sehingga pengguna dapat menyambungkannya ke speaker lain untuk memutar musik.

Sumber: The Verge.

Xiaomi Luncurkan Mi AI Speaker

Xiaomi baru saja mengungkap Mi 5X dan MIUI 9 secara resmi. Namun selain smartphone berkamera ganda tersebut, perusahaan yang kerap digelari Apple-nya Tiongkok itu turut memperkenalkan sebuah smart speaker ala Amazon Echo dan Google Home.

Dijuluki Mi AI Speaker, perangkat ini ditenagai oleh, seperti yang sudah bisa Anda duga, artificial intelligence-nya sendiri. Selain tentu saja bertugas memutar musik, Mi AI Speaker juga didesain untuk menjadi pusat kendali sederet perangkat smart home besutan Xiaomi lainnya.

Untuk bisa memahami perintah suara dari pengguna secara jelas, Mi AI Speaker telah dibekali total enam buah mikrofon agar dapat mendengar dari segala sudut. Seperti halnya Apple HomePod, speaker ini juga berperan sebagai asisten pribadi pengguna, menyuguhkan informasi-informasi seperti prakiraan cuaca, kondisi lalu lintas serta agenda harian.

Mi AI Speaker

Desainnya memang banyak terinspirasi oleh Amazon Echo, tapi saya pribadi melihat aura yang lebih elegan di sini. Semua tombol kontrolnya terpampang di atas, dikitari oleh LED yang akan menyala ketika perangkat sedang mendengarkan instruksi dari pengguna.

Tidak mengejutkan dari Xiaomi, harga adalah atribut paling menariknya. Mi AI Speaker dibanderol cuma 299 yuan, atau sekitar 600 ribu rupiah. Perangkat ini bakal dipasarkan di Tiongkok mulai Agustus mendatang, siap bersaing dengan produk serupa dari Alibaba.

Sumber: TechCrunch dan The Verge.

Tmall Genie Adalah Pesaing Amazon Echo Besutan Alibaba

Tren smart speaker dengan integrasi asisten virtual belum mau meredup, apalagi setelah Samsung juga dikabarkan sedang menggarap versinya sendiri. Namun yang mungkin menjadi pertanyaan banyak orang adalah, siapa sih yang memulai tren ini? Amazon jawabannya.

Menjelang akhir tahun 2014, retailer online terbesar itu merilis Amazon Echo, sebuah speaker berwujud silinder yang dapat dioperasikan via perintah suara berkat integrasi asisten virtual bernama Alexa. Tiga tahun berselang, satu fitur Echo yang belum tersaingi oleh rival-rivalnya adalah bagaimana Alexa bisa membantu pengguna membeli barang dari Amazon hanya dengan beberapa ucapan saja.

Fungsionalitas Echo terkesan sangat masuk akal jika melihat peran Amazon sebagai retailer online. Hal ini tampaknya memicu retailer online besar lain untuk mengembangkan smart speaker-nya sendiri. Perusahaan yang saya maksud adalah Alibaba, yang didirikan oleh Jack Ma yang merupakan orang terkaya nomor satu se-Asia.

Tmall Genie

Pesaing Echo besutan Alibaba tersebut dijuluki Tmall Genie. Dari namanya saja sudah bisa kita tebak apa fungsi utamanya, yakni untuk memesan barang dari Tmall, situs belanja online kepunyaan Alibaba, hanya dengan menggunakan perintah suara. Kalau Echo ditenagai oleh Alexa, Tmall Genie mengandalkan bantuan asisten virtual bernama AliGenie.

Untuk mengaktifkan beragam fungsinya, pengguna tinggal mengucapkan frasa “Tmall Genie” dalam bahasa Mandarin, diikuti instruksinya. Untuk urusan keamanan, Tmall Genie diklaim mampu mengenali suara pemiliknya demi memastikan tidak ada orang asing yang memesan barang dari Tmall tanpa izin.

Hardware-nya sendiri mengadopsi gaya desain serupa dengan Echo: silindris, dengan speaker grille mengitari bagian bawahnya, diikuti oleh LED di bagian dasar perangkat yang menyala ketika perangkat diaktifkan. Ia dibekali total enam mikrofon yang dapat menangkap suara dari jarak sejauh lima meter, bahkan ketika ada musik yang mengalun dalam volume 75 desibel.

Juga senasib dengan Echo saat pertama dirilis, Tmall Genie awalnya hanya akan tersedia untuk konsumen terpilih. Harganya dipatok 499 yuan, atau hampir 1 juta rupiah, dan dijadwalkan dikirim ke konsumen mulai 17 Juli mendatang.

Sumber: The Verge.

Samsung Kabarnya Sedang Kembangkan Smart Speaker dengan Integrasi Bixby

Rumor berhembus bahwa Samsung sedang menyiapkan produk untuk segmen smart speaker, segmen yang sedang begitu ngetren sampai-sampai Apple pun tidak mau kehilangan momentum. Peluncuran HomePod bulan lalu bisa jadi juga yang akhirnya memicu Samsung untuk ikut bersaing di ranah ini, apalagi mengingat mereka sekarang sudah punya asisten virtual-nya sendiri.

Kabar ini pertama kali diberitakan oleh Wall Street Journal, yang menyebutkan bahwa Samsung sedang mengembangkan sebuah speaker dengan integrasi asisten virtual Bixby. Kabarnya, perangkat ini sudah menjalani tahap pengembangan selama satu tahun, dan secara internal mendapat julukan “Vega”.

Spesifikasi maupun fiturnya masih misterius, dan WSJ bilang bahwa tim pengembangnya sendiri belum bisa menentukan secara final. Kemungkinan hal ini dikarenakan Bixby sendiri yang juga harus ditunda fitur voice-nya.

Terlepas dari itu, rumor ini terdengar sangat masuk akal karena Samsung sendiri memang punya visi besar buat Bixby, dan mereka berniat untuk mengintegrasikannya ke semua produk, bukan hanya smartphone saja, tapi juga perangkat macam lemari es. Tidak hanya itu, kehadiran smart speaker Bixby ini juga bisa menjadi pelengkap untuk lini perangkat smart home mereka di bawah bendera SmartThings – yang diakuisisi tiga tahun silam.

Tidak mau kalah dari Apple juga merupakan alasan yang sangat masuk akal, apalagi kalau meninjau sejarah persaingan antara kedua raksasa teknologi ini. Fungsi lain dari HomePod memang bisa untuk mengontrol perangkat smart home, dan speaker Bixby besutan Samsung ini semestinya juga memiliki fungsi serupa.

Sumber: SlashGear.

LINE Perkenalkan Smart Speaker “Wave”, Penjegal Google Home

Ketika LINE mengumumkan diri ikut meramaikan pengembangan teknologi kecerdasan buatan melalui kreasinya Clova, kelahiran produk gadget pintar berlabelkan LINE hanyalah perkara waktu. Dan terbukti, pada tanggal 15 Juni 2017 kemarin mereka resmi memperkenalkan smart speaker pertama yang dinamai Wave. Wave ini bukan satu-satunya, karena LINE telah mempersiapkan beberapa perangkat yang tengah berbaris di dapur kerja mereka, seperti Champ yang juga berfungsi sebagai smart speaker dan juga perangkat bernama Face yang berfungsi sebagai smart display.

Wave mempunyai fungsionalitas seperti Amazon Echo, Google Home atau HomePod keluaran Apple. Seperti ketiga speaker pintar tersebut, Wave dapat melakukan tugas berdasarkan input suara, seperti memberikan informasi janji temu di kalender, cuaca, daftar tugas (to-do), terintegrasi dengan perangkat rumah pintar di sekitarnya dan lain-lain. Bahkan pengguna dapat mengakses percakapan di aplikasi LINE dari Wave.

Tapi sebagaimana fungsi utamanya yakni sebagai perangkat pengeras suara, Wave mempunyai kemampuan audio yang lebih dioptimalkan. Komponen pengeras suaranyaterdiri dari 2.5 inci Woofer berdaya 20W dan juga 1 inci Tweeter dengan daya 5W. Modal input 4 mikrofon yang terhubung langsung ke voice input processor, membuat Wave bisa mengenali suara secara presisi sehingga mampu memainkan musik sesuai yang diminta oleh penggunanya. Untuk memuaskan dahaga bermusik pemiliknya, Wave menyediakan lebih dari 40 juta lagu yang tersedia di LINE Music. Perangkat dapat mengatur dan menyortir lagu-lagu tersebut sesuai preferensi pengguna, termasuk merekomendasi lagu berdasarkan mood.

smart speaker line wave

Jeroan LINE Wave sendiri dimotori oleh prosesor Qualcomm quad-core APQ8009 yang mempunyai kecepatan clock di 1,3GHz, ditemani RAM DDR3 sebesar 1GB dan penyimpanan internal menggunakan EMMC berkapasitas 8GB. Memperoleh koneksi WiFi dan Bletooth, Wave juga ditopang baterai sebesar 5.000 mAh.

WAVE dijadwalkan akan mulai dijual di Jepang pada musim gugur tahun ini (Agustus-November 2017) dengan harga 15.000 yen atau sekitar Rp 1,8 juta-an (belum termasuk pajak). Sebelum perilisan resmi, LINE akan membuka advance sales pada bulan Mei-Agustus 2017 dengan harga 10.000 atau Rp 1,2 juta-an.

LINE Shopping

Di kesempatan yang sama, LINE juga mengumumkan satu fitur lainnya, LINE Shopping yang menghadirkan portal layanan belanja langsung dari aplikasi. Jepang akan jadi tempat peluncuran perdananya.

Line shopping

Kehadiran LINE diharapkan dapat menjadi sarana baru yang mudah bagi pengguna untuk mencari dan melihat-lihat barang melalui aplikasi LINE, tanpa harus memasang atau menjalankan aplikasi lainnya. Demi mempermudah pencarian, LINE Shopping menyiapkan berbagai kriteria untuk jadi penyaring, seperti nama barang, kategori, nama toko, dan lain-lain. Di portal ini, tak hanya dapat melihat-lihat barang incaran, pengguna juga bisa langsung membeli dan melakukan pembayaran.

Integrasi Clova dan Toyota SDL

Berikutnya, LINE juga telah menggandeng Toyota untuk membentangkan sayap bisnisnya ke sektor otomotif melalui integrasi kecerdasan buatan miliknya, Clova dan SDL atau Smart Device Link kreasi Toyota. Sebagai informasi, SDL adalah teknologi yang menghubungkan mobil ke perangkat pintar seperti smartphone atau tablet. Melalui aliansi bisnis ini, LINE dan Toyota akan mengeksplor peluang-peluang baru yang dapat menghubungkan LINE Clova dengan SDL, untuk membuat layanan mobil terhubung dengan menggunakan teknologi asisten suara dengan tujuan mengomersialisasikan layanan ini pada tahun 2018.

Sumber gambar Theinvestor.