[Review] Xiaomi Redmi Note 10 Pro: Smartphone dengan Hardware Kamera 108 MP Termurah di Indonesia

Setiap kali, Xiaomi selalu mengeluarkan smartphone yang memiliki harga yang tergolong terjangkau pada kelasnya. Xiaomi mengklaim bahwa penetapan harga tersebut tidak lepas dari pengambilan keuntungan yang hanya 5% per perangkat. Hal tersebut juga berlaku pada smartphone yang baru saja mereka luncurkan yang memiliki kamera mobile dengan resolusi paling tinggi saat ini. Perangkat tersebut adalah Xiaomi Redmi Note 10 Pro.

Dengan menyandang nama Pro, Xiaomi membenamkan kamera dengan resolusi 108 MP. Selain itu, perangkat ini juga dipasangkan layar yang mampu memberikan refresh rate 120 Hz. Penyimpanan internal pada Redmi Note 10 Pro juga menggunakan UFS 2.2. Terakhir, baterai 5020 mAh yang digunakan dapat diisi dengan cepat karena menggunakan charger 33 watt.

Menggunakan layar Super AMOLED memang memiliki kontras yang lebih baik dibandingkan dengan IPS. Dan menyajikan untuk para gamer, perangkat ini juga hadir dengan touch sampling 240 Hz yang akan merespons dengan cepat saat disentuh. Spesifikasi lengkap dari Xiaomi Redmi Note 10 Pro yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Redmi Note 10 Pro
SoC Snapdragon 732G
CPU 2×2.3 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Adreno 618
RAM 8 GB LPDDR4x
Internal 128 GB UFS 2.2
Layar 6,67 inci Super AMOLED 2400 x 1080 120 Hz
Dimensi 164 x 76.5 x 8.1 mm
Bobot 193 gram
Baterai 5020 mAh dengan pengisian 33 watt
Kamera 108 MP / 12 MP utama, 8 MP Ultrawide, 5 MP Macro, 2 MP Depth, 16 MP Selfie
OS Android 11 MIUI 12

Untuk hasil dari CPU-Z dan Sensorbox adalah sebagai berikut

Xiaomi menggunakan chipset yang sama dengan Poco X3 NFC, sehingga membuatnya memiliki kinerja yang kurang lebih sama. Hal ini tentu saja membuatnya terlihat lebih menarik karena Redmi Note 10 Pro menawarkan fitur yang lebih menarik pada sisi kameranya.

Unboxing

Inilah yang akan ditemukan pada paket penjualannya. Charger yang diberikan oleh Xiaomi pada paket penjualannya memiliki kemampuan untuk menghantarkan daya hingga 33 watt.

Desain

Beda perangkat, tentu saja beda desain bagian belakang dari Xiaomi Redmi Note 10 Pro. Hal tersebut sangat terlihat dari desain bagian kameranya yang sangat fresh dan berbeda dari saudaranya maupun pesaingnya. Logo Redmi terletak pada bagian kiri bawah dari perangkat ini dan menggunakan font yang cukup kecil. Warna yang saya dapatkan adalah Onyx Gray.

Layar Xiaomi Redmi Note 10 memiliki resolusi 2400×1080 pada layar dengan dimensi 6,67 inci ini. Smartphone ini sudah menggunakan layar dengan jenis Super AMOLED dan dilindungi dengan Gorilla Glass 5 sehingga lebih tahan terhadap goresan serta benturan. Layarnya juga sudah memiliki rasio kontras 4.500.000:1 dan mendukung DCI-P3. Xiaomi juga sudah menempelkan lapisan anti gores tambahan sehingga lebih melindungi lagi dari goresan.

Pada bagian belakangnya terdapat empat buah kamera yang tergabung dalam sebuah blok tersendiri. Bagian paling atas dengan lingkaran perak merupakan kamera 108 MP disertai dengan kamera makro pada sisi kiri, sensor depth pada bagian kanan, dan ultrawide pada bagian bawahnya. Di sebelah blok tersebut terdapat sebuah LED flash.

Pada bagian atasnya ditemukan sensor inframerah, microphone, port audio 3,5mm, dan speaker tambahan untuk menyajikan suara stereo. Volume naik dan turun serta tombol power yang juga merupakan pemindai sidik jari diletakkan pada sisi sebelah kanan. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, serta microphone utama. Slot nano SIM serta microSD (tiga slot) terletak pada bagian kirinya.

Bagi Anda yang membeli Xiaomi Redmi Note 10 Pro, usahakan minimal menggunakan MIUI 12.0.5 karena telah menyelesaikan bug layar berkedip saat di set ke 120 Hz dan Dark Mode. Pada MIUI 12.0.5, Xiaomi sudah menggunakan Android 11 atau R  terbaru. Hal ini membuat pengguna akan mendapatkan fitur-fitur baru seperti chat head saat menerima pesan dan lain sebagainya. Anda pun juga bisa memilih antara menggunakan launcher dengan app drawer atau full homescreen.

Jaringan

Xiaomi Redmi Note 10 Pro menggunakan SoC yang ditujukan untuk perangkat pada kelas premiumSystem on Chip ini sendiri menggunakan modem X15 yang sudah masuk dalam Catergory 15. Modem ini telah mendukung Carrier Aggregation hingga 3 koneksi. Secara teoritis, kecepatan download dari modem ini bisa mencapai hinggai 800 Mbps.

Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 20, 28, 32, 38, 40, dan 41 untuk jaringan 4G. Tentunya, kanal jaringan ini sudah mendukung semua yang digunakan oleh operator seluler di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Modemnya sendiri sudah mendukung jaringan WiFi 5 GHz dengan 802.11ac dan tentunya akan cukup kencang saat melakukan transfer data secara nirkabel serta akan mendapatkan kecepatan tinggi saat menjelajah internet.

Kamera: 108 MP kelas mainstream

Xiaomi kembali menghadirkan kamera 108 MP pada Redmi Note 10 Pro. Akan tetapi, sensornya berbeda dengan yang digunakan pada Mi Note 10 Pro dan Mi 10T Pro. Redmi Note 10 Pro menggunakan ISOCELL HM2 yang menggunakan teknologi nonapixel, menggabungkan 9 piksel menjadi sebuah piksel berukuran 2.1μm. Berbeda dengan kedua pendahulunya yang menggunakan ISOCELL HMX yang menggunakan teknologi tetrapixel.

Teknologi nonapixel akan menghasilkan gambar 12 MP (mudahnya, 108/9 = 12). Sedangkan teknologi tetrapixel menghasilkan gambar yang lebih besar, yaitu 27 MP. Produsennya sendiri menjanjikan framerate yang lebih baik serta perekaman hingga 8K pada sensornya yang lebih baru ini. Jadi teknologi yang dibawa bukan merupakan hasil interpolasi, namun benar-benar memiliki 108 juta piksel pada sensornya.

Hasil kamera 108 MP (yang diambil pada resolusi 12 MP) memang sangat bagus untuk rentang harganya. Dynamic range yang bagus, tidak overbrightness, kontras juga baik, dan noise yang dihasilkan rendah. Tingkat ketajamannya juga bagus, namun sering terlihat pula beberapa bagian yang oversharpening.

Kamera ultrawide pada Redmi Note 10 Pro ternyata dapat mengambil gambar dengan cukup baik. Dengan menggunakan sensor Sony IMX 355, hasil yang tertangkap ternyata cukup tajam dan memiliki noise yang rendah. Warnanya juga cukup akurat saat dibandingkan dengan aslinya.

Kamera makro yang ada para perangkat ini memiliki resolusi 5 MP. Sensor yang digunakan adalah OmniVision OV5675. Walaupun tidak sebaik dua sensor lainnya, hasil tangkapannya memang lebih tajam dibandingkan dengan beberapa perangkat di pasaran yang masih menggunakan kamera 2 MP. Namun, warnanya masih kurang akurat dan kurang kontras.

Kamera swafoto yang ada pada Redmi Note 10 Pro akan menangkap gambar lebih baik dan tajam pada saat siang hari. Akan tetapi pada saat tingkat cahaya menurun seperti di malam hari, siap-siap untuk mendapatkan gambar seperti lukisan cat air. Hal tersebut mungkin algoritma perangkat ini dalam menekan noise yang muncul.

Lalu bagaimana perbandingan gambar antara saat diambil pada 12 MP dan 108 MP? Tentu saja 108 MP memiliki tingkat ketajaman yang lebih baik dibandingkan dengan 12 MP. Namun, jika kita berbicara mengenai keakuratan warna dan kontras, 12 MP mendominasi. Dan ingat, 108 MP hanya boleh digunakan pada saat kondisi cahaya cukup terang agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

Keduanya di zoom hingga kurang lebih menampilkan area yang sama. Pada bagian kiri merupakan hasil dari 108 MP dan yang sebelah kanan adalah dengan nonapixel 12 MP. Dapat dilihat bahwa di sebelah kiri helai daun dapat terlihat jedanya serta tulisan juga terlihat lebih tajam. Tingkat ketajaman juga bisa dilihat pada bagian atasnya.

Pengujian

Xiaomi Redmi Note 10 Pro menggunakan Snapdragon 732G yang saat ini mungkin menjadi chipset 4G terakhir pada seri 700. Xiaomi pertama kali memperkenalkan chipset ini pada Poco X3 NFC, sehingga konsumen sudah bisa mengira seberapa kencang kinerjanya. Chipset ini sendiri masih kurang lebih seimbang dengan Snapdragon 720G, walaupun seringkali kinerjanya berada di bawah saudaranya tersebut.

Snapdragon 732G menggunakan dua inti prosesor Kryo 470 Gold dengan kecepatan 2,3 GHz pada cluster performa. Untuk cluster hemat daya, masih menggunakan enam inti Kryo 470 Silver yang berbasis Cortex A55 dengan kecepatan 1,8 GHz. Adreno 618 adalah graphics processing unit yang menjadi bawaan Snapdragon 732G.

Menguji untuk bermain

Menggunakan prosesor Snapdragon 732G mengartikan bahwa SoC ini memang ditujukan untuk bermain game (G pada akhiran 732 memang berarti game). Walaupun begitu, bukan berarti bahwa kita bisa bermain pada setting paling tinggi.

Dalam menguji perangkat ini untuk bermain, saya menggunakan dua buah game yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Kedua game tersebut adalah Genshin Impact dan PUBG Mobile. Oleh karena beratnya grafis dari kedua game ini untuk dijalankan oleh Snapdragon 732G, saya menggunakan setting low dengan frame rate yang paling tinggi (60 fps) yang bisa disajikan oleh game tersebut.

Di lain pihak, PUBG Mobile belum mendeteksi refresh rate tinggi dari Xiaomi Redmi Note 10 Pro. Hal tersebut membuat frame rate yang dapat dimainkan hanya tertahan di 30 fps. Semoga saja Xiaomi bekerja sama dengan developer PUBG Mobile untuk menghadirkan frame rate 90 Hz dan 120 Hz pada setiap perangkatnya.

Berikut adalah grafik perolehan frame rate dari kedua game tersebut. Data frame rate saya ambil dengan menggunakan aplikasi GameBench.

Terus terang, bermain kedua game yang saya uji bisa berjalan dengan lancar. Memang ditemukan sedikit lag pada Genshin Impact, namun tidak sampai membuat motion sickness saat bermain. Untuk membuat frame rate-nya menjadi lebih tinggi lagi, turunkan saja profile-nya menjadi lowest.

Untuk bekerja

Dengan menggunakan SoC yang khusus ditujukan untuk bermain game, membuat perangkat ini menjadi cukup andal jika digunakan untuk bekerja. Pasalnya, aplikasi-aplikasi untuk bekerja yang ada di perangkat Android tidak memerlukan resource yang sangat tinggi. Jadi, aplikasi seperti Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Facebook, serta Chrome yang menggunakan banyak tab tidak akan terasa lambat.

Bagi Anda yang memiliki seorang anak, pada masa WFH ini tentu saja akan banyak tugas yang harus dikumpulkan melalui aplikasi tukar pesan. Untuk melakukan editing gambar dan video, diperlukan smartphone yang memiliki processing power yang cukup tinggi. Dalam pengujian yang saya lakukan, Snapdragon 732G sudah lebih dari cukup untuk menangani pekerjaan tersebut.

Benchmarking

Pada pengujian kali ini, saya kembali menghadirkan SoC Snapdragon 730G, 720G, serta 678 yang baru digunakan pada sang “adik” dari Redmi Note 10 Pro. Hal ini tentu saja hanya sekedar untuk membandingkan kinerja dari tiap-tiap chipset. Walaupun konfigurasi tiap perangkat berbeda, namun pada akhirnya pengguna akan mendapatkan gambaran bagaimana kinerja dari sebuah smartphone secara utuh.

Berikut adalah hasil benchmark-nya

Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, Snapdragon 732G akan bersaing ketat dengan 720G, meninggalkan 730G dan 678 di belakang. Namun, rentang kinerja ini tentu saja tidak akan terlalu terasa karena tergolong cukup kecil. Hasil seperti ini tentu saja sudah lebih dari cukup dalam menjalankan setiap aplikasi dan game pada sistem operasi Android.

Uji baterai 5000 mAh

Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa pengujian baterai memakan waktu yang cukup panjang. Apalagi dengan Redmi Note 10 Pro yang memiliki kapasitas sebesar 5020 mAh. Perangkat ini sendiri sudah menggunakan layar FHD+ yang sedikit lebih boros dibandingkan dengan layar HD+ yang biasa digunakan pada smartphone di kelas entry level.

Dengan menggunakan video MP4 dengan resolusi 1080p yang diputar secara terus menerus, Redmi Note 10 bisa bertahan hingga 17 jam 40 menit. Namun saat digunakan untuk bermain, tentu saja tidak akan bertahan sampai waktu tersebut.  Pengisian baterainya sendiri akan memakan waktu kurang lebih 75 menit dari benar-benar habis hingga penuh.

Verdict

Kamera sampai saat ini masih merupakan salah satu fitur yang paling dicari pada sebuah smartphone. Oleh karena itu, produsen smartphone selalu saja membuat perangkat yang memiliki hasil kamera yang menakjubkan. Teknologi terbaru pun dipasangkan pada perangkat-perangkat mereka diluar kelas premium dan flagship. Salah satunya adalah smartphone mainstream Xiaomi Redmi Note 10 Pro.

Dengan menggunakan Snapdragon 732G, Redmi Note 10 Pro memiliki kinerja yang kencang. Semua pekerjaan yang dilakukan masih akan terasa cepat jika dikerjakan pada perangkat yang satu ini. Ditambah dengan menggunakan baterai yang bisa bertahan lebih dari satu hari kerja dan cepat saat diisi ulang, membuat perangkat ini nyaman digunakan.

Kamera yang menjadi poin penting dalam penjualan perangkat ini juga dapat diandalkan. Dengan ISOCELL HM2, membuat Redmi Note 10 Pro dapat mengambil momen dengan nyaman di mana saja, termasuk saat lebaran nanti. Namun, hal tersebut tentunya berlaku saat kondisi cahayanya sedang bagus. Saat rendah cahaya, gunakan saja mode malamnya.

Perangkat yang saya dapatkan memiliki spesifikasi 8/128 GB. Untuk varian ini, Xiaomi menjualnya dengan harga Rp. 3.999.000 dan akan didiskon Rp. 100.000 pada saat flash sale. Varian di bawahnya, 6/64 dijual dengan harga Rp. 3.599.00 dan bisa mendapatkan diskon Rp. 100.000 pada saat flash sale. Hal ini tentu saja membuat Xiaomi Redmi Note 10 Pro menjadi smartphone dengan hardware kamera 108 MP termurah di Indonesia.

Sparks

  • Kinerja baik dengan Snapdragon 732G
  • Layar 120 Hz yang sangat responsif
  • Speaker stereo
  • Daya tahan baterai mencapai 17 jam
  • Hasil kamera yang sangat bagus untuk rentang harganya
  • NFC sudah menjadi standar
  • Pengisian baterai yang cepat, hanya 75 menit

Slacks

  • Hasil kamera saat cahaya rendah kurang bagus jika tidak menggunakan night mode
  • Bagian kamera terlalu menonjol
  • Sayangnya, masih belum 5G

6 Smartphone OPPO yang Cocok untuk Menemani Aktivitas Liburan

Untuk kali yang kedua, libur Lebaran dengan terpaksa harus kita nikmati selagi berada di rumah saja. Seperti biasa, smartphone selalu siap menemani di kala sibuk maupun bersantai seperti sekarang, entah itu untuk bermain game, menonton film, mendalami hobi fotografi dan videografi, atau sebatas melakukan panggilan video bersama keluarga dan kerabat.

Dalam artikel ini, kami telah merangkum 6 smartphone OPPO yang cocok untuk menemani aktivitas liburan. Tiap-tiap smartphone ini datang dari kelas harga yang berbeda-beda, sehingga dapat disesuaikan dengan budget masing-masing.

1. OPPO Reno5 5G

5G memang belum tersedia di Indonesia, tapi tidak ada salahnya kita bersiap-siap dari sekarang. Sejauh ini populasi ponsel 5G di Indonesia belum banyak, apalagi yang duduk di kelas menengah. Dari situlah pada akhirnya OPPO Reno5 5G jadi memiliki daya tarik tersendiri. Dengan modal Rp6.999.000, Anda bisa meminang perangkat yang future proof, yang siap mendukung 5G kapan saja jaringannya mulai beroperasi.

Kebetulan juga performa perangkat ini pun tinggi berkat penggunaan chipset Qualcomm Snapdragon 765G yang ditemani oleh RAM 8 GB dan storage 128 GB. Berbagai game berat siap ia jalankan tanpa kesulitan, termasuk halnya Genshin Impact. Saat baterainya habis, pengisiannya pun luar biasa cepat berkat dukungan fast charging 65 W. Melengkapi spesifikasinya adalah layar AMOLED 6,4 inci dengan resolusi FHD+ dan refresh rate 90 Hz.

2. OPPO Reno5

Kalau 5G belum menjadi prioritas dan Anda ingin sedikit berhemat, maka Anda bisa melirik OPPO Reno5 yang dijual seharga Rp4.999.000. Spesifikasinya memang tidak setinggi kakaknya yang 5G, tapi masih cukup mumpuni untuk memenuhi kebutuhan selama berlibur dengan dukungan chipset Snapdragon 720G, RAM 8 GB, storage 128 GB, dan fast charging 50 W. Panel layarnya pun cukup identik: AMOLED 6,4 inci FHD+ 90 Hz.

Sebagai bagian dari seri Reno, otomatis fitur fotografi dan videografinya adalah yang paling lengkap. Kamera belakangnya sendiri terdiri dari kamera utama 64 megapixel, kamera ultra-wide 8 megapixel, kamera macro 2 megapixel, dan kamera monokrom 2 megapixel. Di depan, ada kamera selfie 44 megapixel yang siap mengabadikan sesi kumpul-kumpul bersama keluarga di rumah saja dengan apik.

3. OPPO Reno5 F

Turun lagi budget-nya ke Rp4.299.000, ada OPPO Reno5 F yang siap menyambut. Performanya tetap bisa diandalkan berkat dukungan chipset MediaTek Helio P95, RAM 8 GB, serta storage 128 GB, dan fisiknya pun tetap tampak trendi sekaligus nyaman di genggaman. Untuk memastikan kinerjanya tetap konsisten, OPPO tak lupa menyematkan teknologi Multi-Cooling System, dan charging-nya pun cepat dengan dukungan output maksimum 30 W.

Seperti kedua kakaknya, sistem kameranya pun tidak kalah mumpuni, demikian pula kelengkapan fitur fotografi dan videografi. Satu yang paling menarik untuk dicoba semasa liburan adalah Dynamic Bokeh, di mana kita bisa menghasilkan gambar dengan efek panning yang dinamis, efek yang semestinya membutuhkan teknik fotografi yang cukup advanced.

4. OPPO A74 5G

Berstatus sebagai smartphone 5G paling murah yang dijual di Indonesia saat ini, OPPO A74 5G datang membawa chipset Snapdragon 480 yang sangat cekatan dan menawarkan performa setara chipset seri 6 dari generasi sebelumnya. Ditambah lagi dengan dukungan RAM 6 GB, storage 128 GB, dan layar FHD+ 6,5 inci 90 Hz, kinerjanya pun akan terasa semakin mulus.

Kelebihan lain A74 5G adalah baterainya yang berkapasitas 5.000 mAh serta mendukung fast charging 18 W. Dipadukan dengan Snapdragon 480 yang sangat efisien, baterainya tentu bisa bertahan sangat lama dalam sekali pengisian. Semua itu bisa didapat dengan modal tidak lebih dari Rp3.799.000.

5. OPPO A74

Seperti halnya seri Reno5 tadi, A74 juga hadir dalam dua versi. Serupa tapi tak sama, versi standarnya yang hanya mendukung jaringan 4G ini dibekali spesifikasi yang berbeda; mulai dari chipset Snapdragon 662 dengan RAM 6 GB dan penyimpanan 128 GB, layar AMOLED 6,43 inci FHD+, sampai baterai 5.000 mAh dengan dukungan fast charging 33 W.

Selain itu, A74 juga mengemas tiga kamera belakang, dan ia tidak dilengkapi kamera ultra-wide seperti versi 5G-nya. Harganya tentu lebih terjangkau, yakni Rp3.499.000.

6. OPPO A54

 

Terakhir, bagi yang memiliki budget kurang dari tiga juta rupiah, Anda bisa melirik OPPO A54 yang dijual dengan banderol mulai Rp2.499.000. Meski terjangkau, perangkat ini masih bisa diandalkan untuk kebutuhan-kebutuhan dasar seperti bermain game atau streaming video berkat penggunaan chipset MediaTek Helio P35, RAM 4 GB, dan storage 64 GB.

OPPO A54 mengemas layar HD+ 6,51 inci yang dibekali fitur Smart Sunlight Screen dan Moonlight Screen untuk menjaga kenyamanan mata meski digunakan cukup lama. Baterainya besar di angka 5.000 mAh, serta sudah mendukung fast charging 18 W. Desainnya pun terbilang sangat stylish untuk kelas harganya.

OPPO K9 5G Dirilis di Tiongkok, Spesifikasi Mirip Reno5 5G tapi dengan Snapdragon 768G

OPPO meluncurkan smartphone 5G baru untuk pasar Tiongkok, yakni OPPO K9 5G. Perangkat ini merupakan penerus dari K7 5G yang dirilis tahun lalu, sekaligus menjadi ponsel pertama dari seluruh lini K-series yang dibekali layar dengan refresh rate tinggi.

Layar yang dimaksud adalah panel AMOLED 6,43 inci dengan resolusi FHD+, refresh rate 90 Hz, dan touch sampling rate 180 Hz. Di baliknya, terdapat sebuah sensor sidik jari generasi keenam, dan ujung kiri atasnya dihuni oleh lubang kecil untuk kamera selfie 32 megapixel. Lebih lanjut soal kamera, OPPO K9 5G datang membawa tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 64 megapixel, kamera ultra-wide 8 megapixel, dan kamera macro 2 megapixel.

Beralih ke spesifikasi, OPPO K9 5G ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 768G, suksesor dari Snapdragon 765G yang menawarkan peningkatan performa CPU sekaligus GPU. Prosesor itu didampingi oleh RAM 8 GB, serta pilihan storage internal 128 GB atau 256 GB. Guna semakin memaksimalkan kinerjanya, OPPO pun tidak lupa menyematkan 3D liquid-cooling system.

Melengkapi spesifikasinya adalah baterai 4.300 mAh yang mendukung fast charging 65 W. Secara keseluruhan, spesifikasinya terdengar mirip dengan Reno5 5G yang dijual di Indonesia, dengan pengecualian pada chipset-nya itu tadi. Dari sisi software, tentu saja K9 5G sudah menjalankan sistem operasi ColorOS 11.1 yang berbasis Android 11.

Di Tiongkok, OPPO rencananya bakal memasarkan K9 5G mulai 11 Mei dengan harga 1.999 yuan (± 4,4 jutaan rupiah) untuk varian 8 GB/128 GB, dan 2.199 yuan (± 4,8 jutaan rupiah) untuk varian 8 GB/256 GB. Sejauh ini belum ada informasi apakah OPPO juga bakal menjual perangkat ini di negara-negara lain.

Kalau Anda masih ingat, lini OPPO K-series sebenarnya sempat dijual di pasar tanah air. Yang terakhir adalah OPPO K3 yang dirilis di tengah meledaknya tren kamera depan model popup di tahun 2019. Namun entah kenapa alasannya, lini K-series tidak dilanjutkan oleh OPPO Indonesia. Kemungkinan besar karena OPPO ingin menyederhanakan lineup ponselnya di sini, yang sekarang hanya terdiri dari A-series, Reno series, dan Find X series.

Sumber: GSM Arena.

[Review] OPPO A74, Smartphone Rp3 Jutaan Buat Gaming dengan Banyak Fitur Menarik

Setelah melengkapi trio smartphone Reno5 series, kini OPPO lagi sibuk mengurus lini A series. Sebelumnya pada bulan Maret, OPPO merilis A54 yang mengangkat wajah baru dengan layar punch hole dan pada akhir April lalu giliran OPPO A74 dan A74 5G.

Bila OPPO A54 murni merupakan perangkat entry-level, posisi OPPO A74 series dapat digolongkan masuk kelas menengah. Jadi, semakin besar angka serinya, maka meningkat pula spesifikasi yang dimilikinya.

Selain menampilkan desain stylish, OPPO A74 series juga menitikberatkan kemampuan bermain game. Di tangan saya sudah ada OPPO A74 versi 4G, sesuai dengan jargon barunya “Gaming for Everyone”, OPPO mempercayakan perangkat ini dengan chipset Qualcomm Snapdragon 662. Bagaimana performanya? Berikut review OPPO A74 selengkapnya.

OPPO A74 Vs OPPO A74 5G

Review-OPPO-A74-3

Mari mulai dengan membandingkan antara OPPO A74 versi 4G dengan versi 5G. Penampilannya sepintas tampak identik dan harganya cuma selisih Rp200.000, masing-masing dibanderol Rp3.499.000 dan Rp3.699.000. Namun kenyataannya, kedua perangkat ini sangatlah berbeda. Biar lebih jelas, silakan perhatikan tabel perbandingan spesifikasi berikut ini.

OPPO A74 OPPO A74 5G
Jaringan 4G LTE, VoLTE Dual-mode 5G, 4G LTE, VoLTE
Layar AMOLED 6,43 inci FHD+ 60Hz IPS 6,5 inci FHD+ 120Hz
Sidik jari In-display fingerprint 3.0 Side fingerprint sensor
Chipset Qualcomm Snapdragon 662 (11 nm) Qualcomm Snapdragon 480 5G (8 nm)
CPU Octa-core (4×2.0 GHz Kryo 260 Gold & 4×1.8 GHz Kryo 260 Silver) Octa-core (2×2.0 GHz Kryo 460 & 6×1.8 GHz Kryo 460)
GPU Adreno 610 Adreno 619
Memori 6GB LPDDR4X + 128GB UFS 2.1 6GB LPDDR4X + 128GB UFS 2.1
Kamera 48MP + 2MP Macro + 2MP Depth 48MP + 8MP Ultrawide + 2MP Macro + 2MP Depth
NFC Tidak Iya
Baterai 5.000 dengan fast charging 33W 5.000 dengan fast charging 18W

Jujur saja, cukup sulit menentukan mana yang lebih baik. Dari segi layar misalnya, OPPO A74 menggunakan panel AMOLED lengkap dengan fitur in-display fingerprint 3.0, tetapi refresh rate-nya sebatas 60Hz. Di sisi lain, OPPO A74 5G masih pakai panel IPS dengan refresh rate lebih tinggi 90Hz, tetapi sensor sidik jarinya terletak di samping.

Kemudian soal performa, meski OPPO A74 5G ditenagai Snapdragon 4 series yang mana dirancang untuk smartphone entry-level. Namun di atas kertas teknologi yang diusung Snapdragon 480 lebih maju, fabrikasi 8nm dengan prosesor Kryo 460 dan GPU Adreno 619. Sementara, Snapdragon 662 dibuat dengan fabrikasi 11nm, prosesor Kryo 260, dan GPU Adreno 610.

Gaming for Everyone

Review-OPPO-A74-4

Walaupun di atas kertas spesifikasi chipset 5G Snapdragon 480 lebih baik, namun Snapdragon 662 juga tergolong powerful apalagi di kelas tiga jutaan. Sesuai dengan jargon Game for Everyone, OPPO berupaya membuat perangkat yang dapat menjalankan game dengan nyaman untuk semua orang dan semua kalangan.

Lebih detail, chipset Snapdragon 662 ini diproduksi pada proses fabrikasi 11nm dengan AI Engine generasi ke-3. Di dalamnya termasuk CPU octa-core yang terdiri dari empat inti Kryo 260 Gold (Cortex A73) 2GHz, empat inti Kryo 260 Silver (Cortex A53) 1,8GHz, dan GPU Adreno 610. Berikut hasil benchmark-nya:

Untuk mengeluarkan potensi Snapdragon 662, OPPO menyokongnya dengan RAM LPDDR4x 6GB dan penyimpanan internal UFS 2.1 berkapasitas 128GB. Selain hardware yang mumpuni, pengoptimalan juga dilakukan pada segi software. OPPO A74 telah menjalankan ColorOS 11.1 berbasis Android 11, lengkap dengan mode gaming dan sejumlah fitur gaming berbasis AI.

Review-OPPO-A74-5

Koleksi game dapat dimasukkan ke dalam white list di Game Space untuk mengoptimalkan kinerja game dengan meningkatkan kecepatan jaringan dan penggunaan memori. OPPO A74 juga dapat membuat game merespons lebih cepat, fitur Hyper Boost akan meningkatkan sensitifitas sentuhan dan daya tanggap game, mengurangi jeda, meningkatkan frame rate, dan meningkatkan scene loading time.

Saat bermain game, kita dapat menarik sisi layar untuk mengaktifkan Game Assistant yang menawarkan akses cepat ke pengaturan game. Game Focus Mode akan memblokir panggilan masuk, notifikasi, dan gerakan navigasi sehingga kita dapat fokus pada game. Namun dengan Bullet Notifications, notifikasi pesan penting tetap dapat ditampilkan.

Bermain game dalam waktu yang lama tentunya membutuhkan tenaga yang besar, OPPO A74 dilengkapi dengan baterai 5.000 mAh. Didukung teknologi pengisian cepat 33W Flash Charge yang dapat mengisi daya hingga 54% hanya dalam 30 menit dan secara penuh dalam waktu 72 menit.

Layar & Desain

Review-OPPO-A74-6

Indikator lain yang membuktikan OPPO A74 berada di kelas menengah adalah panel AMOLED beresolusi FHD+ (2400×1080 piksel). Luasnya 6,43 inci dengan punch-hole di pojok kiri atas untuk menempatkan kamera selfie 16MP, memakai aspek rasio 20:9 dan punya bezel tipis dengan screen-to-body ratio di angka 90,8%.

Penggunaan AMOLED juga memungkinkan OPPO menyematkan fitur in-display fingerprint 3.0. Satu hal yang sengaja dikurangi oleh OPPO agar seimbang adalah refresh rate layar yang digunakan sebatas 60Hz saja. Di tempat saudaranya, OPPO A74 5G memiliki refresh rate 90Hz, tetapi panel yang dipakai masih IPS.

OPPO juga membawa teknologi All-day Eye Care yang sebelumnya ada di perangkat Reno5. Teknologi ini baik bagi mata pengguna, terutama yang menggunakan smartphone sepanjang hari, baik siang dan malam.

Fitur AI Smart Backlight akan menyesuaikan lampu latar secara otomatis dengan mempelajari kebiasaan pengguna. Sementara, DC Dimming akan mengontrol kecerahan dengan memvariasikan daya yang disuplai ke layar dan dapat meminimalkan flicker yang tidak terlihat dengan cara menyesuaikan layar hingga 2048 tingkat peredupan agar mata tidak mudah lelah.

Beralih ke desain, unit yang saya review berwarna biru malam (midnight blue) dan menampilkan gradien warna biru es. Tiga unit kamera belakang dan LED flash dibingkai persegi panjang, lengkap dengan keterangan 48MP AI-Camera.

Penampang belakangnya memiliki sentuhan akhir glossy dan dapat memantulkan cahaya, namun mudah mengumpulkan bekas sidik jari dan goresan kecil. Untuk menjaga keindahannya, sebaiknya selalu pakai case yang tersedia dalam paket penjualan.

Pengalaman seru menggunakan OPPO A74 juga berkat bodi ramping, ketebalannya hanya 7,95mm dan bobotnya 175 gram. Selain itu, 3D curved pada bagian belakangnya memberikan kenyamanan genggaman. Proses pelapisan vakum digunakan dari atas dan ke bawah pada bingkai tengah untuk meningkatkan tampilan metalik sehingga menambah kesan premium.

Kamera Utama 48MP

Review-OPPO-A74-9

Untuk memenuhi kebutuhan content creation, OPPO A74 sudah dilengkapi dengan tiga unit kamera di belakang. Hal bagusnya adalah kamera utamanya beresolusi 48MP 0,8µm, yang mana dengan metode Quad Bayer menghasilkan foto 12MP dengan piksel besar 1,6µm yang serbaguna.

Selain itu, proses pengambilan gambarnya didukung AI Scene Enhancement yang dapat mengenali bermacam-macam skenario pemotretan. Namun OPPO mengorbankan sesuatu yang cukup penting, yakni kamera dengan lensa ultra wide, sebab dua kamera lain sebatas 2MP untuk foto makro dan bokeh.

Pada mode foto, tersedia fitur memperbesar gambar sebanyak 2x dan 5x, filter, dan AI Beautification. Mode kamera lain termasuk night, expert, text scanner, time-lapse, pano, sticker, slo-mo, extra HD, dan macro. Sementara, untuk perekam videonya sampai 1080p 30fps, baik depan maupun belakang. Berikut beberapa hasil foto dari kamera OPPO A74.

Verdict

Review-OPPO-A74-10

Seharusnya sangat mudah bagi OPPO untuk memasarkan A74, karena faktanya perangkat ini memiliki banyak daya tarik. Sebut saja, layar AMOLED FHD+, kamera utama 48MP, chipset Snapdragon 662 yang bertenaga untuk keperluan bermain game, dan banyak lagi.

Harganya juga cukup terjangkau Rp3.499.000, pasti ketemu dengan target pasarnya. Saya tidak ragu merekomendasikan sebagai smartphone Lebaran, tetapi jangan tanya lebih bagus mana antara OPPO A74 dan A74 5G, karena keduanya punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Perlu dicatat, demi menjaga keseimbangan, OPPO melakukan sejumlah penyesuaian agar tidak mengganggu yang lain. Sebab pada rentang harga Rp3 jutaan, apa yang ditawarkan OPPO A74 sebetulnya sangat menarik. Namun bila Anda mencari smartphone kelas menengah yang kuat secara keseluruhan, maka jawabannya tetap Reno5.

Sparks

  • Layar AMOLED FHD+
  • Fitur in-display fingerprint 3.0
  • Kamera utama 48MP
  • Bertenaga chipset Snapdragon 662
  • Baterai 5.000 mAh dengan 33W Flash Charge

Slacks

  • Refresh rate layar masih 60Hz
  • Konfigurasi kamera lemah, fitur kamera minim

Samsung Galaxy M12 Resmi Dijual di Indonesia, Unggulkan Layar 90 Hz dan Baterai Besar di Harga 2 Jutaan

Samsung punya smartphone baru untuk kelas entry-level dengan harga 2 jutaan rupiah: Galaxy M12. Ponsel ini sebelumnya sudah lebih dulu meluncur di pasar Vietnam pada bulan Februari lalu, dan salah satu daya tarik utamanya adalah baterai jumbo 6.000 mAh yang didukung fast charging 15 W.

Sayang sekali hal itu tidak berlaku di sini. Versi Galaxy M12 yang dijual di Indonesia ternyata ‘cuma’ mengemas baterai berkapasitas 5.000 mAh, meski untungnya ia masih mendukung fast charging 15 W via sambungan USB-C. Kenapa harus dikurangi kapasitas baterainya? Saya sendiri juga penasaran, namun sayang sekali saya belum mendapat jawaban dari perwakilan Samsung Indonesia soal ini — akan saya update artikelnya apabila sudah ada jawaban.

Rasa penasaran ini sebenarnya tidak akan muncul seandainya spesifikasi Galaxy M12 yang dijual di sini benar-benar berbeda dari versi yang dipasarkan di Vietnam. Namun ternyata spesifikasinya nyaris identik, dengan pengecualian pada kapasitas baterai itu tadi.

Perangkat ditenagai chipset Exynos 850 dengan prosesor octa-core yang diproduksi menggunakan proses pabrikasi 8 nm. Ada dua varian Galaxy M12 yang dijual di Indonesia: satu dengan RAM 3 GB dan penyimpanan 32 GB, satu lagi dengan RAM 4 GB dan penyimpanan 64 GB. Keduanya sama-sama dilengkapi slot kartu microSD yang mendukung ekspansi hingga 1 TB.

Layar yang digunakan merupakan panel LCD dengan ukuran 6,5 inci dan resolusi HD+, akan tetapi yang lebih istimewa adalah refresh rate-nya yang sudah 90 Hz, demikian pula touch sampling rate-nya yang sudah setinggi 180 Hz. Untuk membuka kunci layar, pengguna bisa memanfaatkan sensor sidik jari yang tertanam di tombol power.

Di sektor kamera, Samsung Galaxy M12 mengemas empat kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 48 megapixel, kamera ultra-wide 5 megapixel, kamera macro 2 megapixel, dan kamera depth 2 megapixel. Menghuni poni berbentuk huruf “V” pada layarnya adalah kamera selfie 8 megapixel.

Secara fisik, perangkat memiliki tebal 9,7 mm dan tebal 214 gram. Pilihan warna yang tersedia ada tiga, yakni hitam, biru muda, dan hijau. Sama seperti kebanyakan perangkat lain di kisaran harga ini, Galaxy M12 juga belum dilengkapi NFC.

Hal lain yang cukup menarik untuk disoroti adalah cara Samsung mempromosikan ponsel ini. Kalau Anda ingat, selama ini Samsung memasarkan seri Galaxy M dengan tagline #SobatAntiLowbat, terutama Galaxy M51 yang besaran baterainya sudah menjurus ke arah power bank (7.000 mAh).

Untuk Galaxy M12, Samsung ganti menggunakan tagline #SobatMegangBanget, dan sepertinya ini merupakan bagian dari strategi Samsung untuk memunculkan kesan bahwa yang menarik dari ponsel ini sebenarnya bukan sekadar baterainya saja, melainkan juga beberapa aspek lainnya, seperti misalnya layar 90 Hz maupun konfigurasi quad camera yang mencakup kamera ultra-wide.

Di Indonesia, Samsung Galaxy M12 saat ini sudah mulai dijual secara resmi, tapi khusus via online saja. Harganya dibanderol Rp1.899.000 untuk varian 3 GB/32 GB, dan Rp2.099.000 untuk varian 4 GB/64 GB. Khusus selama tanggal 5-9 Mei 2021, ada program flash sale dengan potongan harga 100 ribu rupiah untuk masing-masing varian, plus sejumlah bonus lain senilai 300 ribuan rupiah.

Realme 8 Pro dan Watch S Edisi Khusus Diluncurkan: Promonya Lebih Murah

Walaupun realme sudah mengeluarkan perangkat smartphone dan smartwatch terbarunya, namun sepertinya hal tersebut belum cukup. Kali ini, realme kembali mengeluarkan perangkat edisi spesial dari realme 8 Pro dan realme Watch S. Keduanya bernama realme 8 Pro Illuminating Yellow dan realme Watch S Master Edition. Lalu apa keunggulan keduanya dibandingkan dengan versi standarnya?

“Kami ingin mengajak anak muda untuk berbuat kebaikan dan menjadi cahaya di lingkungannya dengan teknologi dan style dari realme. Hal inilah yang menginspirasi kami untuk memperkenalkan realme 8 Pro Illuminating Yellow sebagai warna spesial Ramadan kami serta realme Watch S Master Edition dengan desain bergaya pop culture yang unik dan berbeda dari smartwatch lainnya. Keduanya akan meningkatkan style anak muda dan tampil menonjol di antara yang lainnya saat menjalani aktivitas baik di Bulan Ramadan maupun Lebaran,” ujar Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia.

Realme 8 Pro Illuminating Yellow memiliki warna kuning yang akan menyala di kegelapan (glow in the dark). Realme menggunakan bahan fluorescent khusus yang dapat menyerap cahaya dan akan bercahaya di sekitar modul kamera dan slogan “DARE TO LEAP” dalam gelap. Selain itu, realme juga menggunakan desain dengan  lapisan kristal yang memadukan glossy dan matte pada bagian belakangnya.

Perangkat selanjutnya adalah realme Watch S Master Edition. Dalam mendesain smartwatch yang satu ini, realme bekerja sama dengan Grafflex. Grafflex sendiri merupakan seniman asal Korea Selatan yang saat ini menjadi Director Design Studio realme. Perbedaan yang terlihat terdapat pada strap yang memiliki gambar serta watch face yang juga cukup berbeda.

Pada Master Edition, realme juga memberikan beberapa bonus. Salah satunya adalah strap bonus yang dapat dengan mudah diganti sehingga total mendapatkan dua tali jam. Selain itu, konsumen juga akan mendapatkan stiker hasil desain dari Grafflex.

Kedua perangkat ini memiliki harga yang sama dengan versi standarnya. Untuk smartphone realme 8 Pro masih dijual dengan harga Rp. 4.499.000 dan Watch S pada harga Rp. 1.299.000. Akan tetapi pada masa promosi, kedua perangkat ini justru terlihat lebih murah karena konsumen akan mendapatkan bonus-bonus seperti asuransi Tec Protec dan saldo OVO.

Strap-nya eksklusif, namun watch face-nya tidak

Dengan munculnya seri edisi terbatas dari perangkat smartphone dan smartwatch tersebut, bisa jadi membuat mereka yang sudah memiliki versi standarnya cukup iri. Misalnya saja untuk realme Watch S Master Edition yang memiliki desain unik dan lucu. Lalu, apakah mereka yang sudah memiliki versi standar bisa mengubahnya menjadi versi Master Edition?

Saya menanyakan hal ini kepada Krisva Angniezsca selaku Public Relation Manager realme Indonesia. Krisva mengatakan bahwa untuk strap versi Master Edition, sayangnya tidak dijual secara terpisah. Hal ini memang membuat realme Watch S Master Edition menjadi eksklusif.

Selain strap yang eksklusif, terdapat pula watch face eksklusif pada jam tangan tersebut. Saya menanyakan kepada Krisva apakah versi standar dari Watch S bisa dipasangkan watch face dari versi Master Edition tersebut. Untungnya, Krisva mengatakan bahwa watch face dari versi Master Edition bisa digunakan pada realme Watch S versi standar melalui aplikasi realme Link.

Untuk smartphone realme 8 Pro sendiri, Dailysocial sudah mengulas dan mengujinya. Anda bisa membaca artikel pada link ini.

Kurang dari 2 Juta, Infinix Hot 10S Unggulkan MediaTek Helio G85 dan Layar 90 Hz

Infinix baru saja meluncurkan smartphone yang cukup menarik, yakni Infinix Hot 10S. Menarik karena ponsel ini merupakan hasil kolaborasi Infinix dengan Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), namun di saat yang sama harganya relatif sangat terjangkau.

Kolaborasi dengan MLBB berarti perangkat dipastikan mampu menjalankan game tersebut secara mulus, dan itu diwujudkan lewat penggunaan chipset MediaTek Helio G85, tidak ketinggalan pula pilihan RAM 4 GB atau 6GB, serta penyimpanan internal 64 GB atau 128 GB. Dari sisi software, Infinix juga tidak lupa menyematkan fitur Dar-Link Ultimate Game Booster yang diciptakan untuk meningkatkan kinerja grafis serta responsivitas layar sentuh.

Bicara soal layar, Hot 10S hadir membawa layar berukuran cukup masif: 6,82 inci dengan resolusi HD+, dan refresh rate 90 Hz serta touch sampling rate 180 Hz. Tidak kalah besar adalah baterainya, yang tercatat memiliki kapasitas 6.000 mAh, dengan klaim total waktu bermain hingga 17,3 jam dalam sekali pengisian.

Melengkapi spesifikasinya adalah tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 48 megapixel, kamera depth 2 megapixel, dan kamera AI. Di depan, ada kamera selfie 8 megapixel yang menghuni poni kecil pada layar. Semua itu dikemas dalam bodi setebal 9,2 mm.

Agar bisa semakin memikat para penggemar Mobile Legends — yang jumlahnya memang terbukti sangat besar di tanah air — Infinix tidak lupa menyertakan semacam fan service dalam berbagai wujud, mulai dari boks penjualan khusus yang menampilkan gambar hero Chou, tema beserta tampilan welcome screen eksklusif, sampai pin 515 MLBB yang jumlahnya terbatas.

Terkait kerja sama ini, Sergio Ticoalu selaku Country Marketing Manager Infinix Mobile Indonesia berpendapat, “Kami ingin menghadirkan kolaborasi yang lebih spesial dari sebelumnya. Kami (Infinix dan MLBB) juga berharap dengan hadirnya Hot 10S, masyarakat bisa merasakan smartphone gaming dengan harga bersahabat dan performa terbaik.”

Di Indonesia, Infinix Hot 10S akan dijual secara perdana mulai 5 Mei 2021 melalui official store Infinix di Lazada dan Shopee. Harganya dipatok Rp1.799.000 untuk varian 4 GB/64 GB, atau Rp2.099.000 untuk varian 6 GB/128 GB. Infinix juga tidak lupa menawarkan program flash sale dengan potongan harga 100 ribu rupiah untuk varian 4 GB/64 GB, dan 200 ribu rupiah untuk varian 6 GB/128 GB.

Sambut Lebaran, OPPO dan Garena Gelar Event Berhadiah Smartphone OPPO A54 di Game Fantasy Town

Semakin ke sini, peminat game online terus bertambah banyak, apalagi mengingat sekarang sudah banyak produsen yang menyediakan smartphone untuk bermain game dengan harga terjangkau, terutama yang dapat memenuhi kebutuhan casual gamer. Salah satu contohnya adalah OPPO A54 yang resmi diluncurkan belum lama ini.

Dengan banderol Rp2.699.000, OPPO A54 pada dasarnya diciptakan untuk menyasar kalangan casual gamer, contohnya mereka yang gemar bermain Fantasy Town, farming simulator keluaran Garena yang banyak mengangkat elemen budaya khas Indonesia. Demi semakin mempertegas posisinya di dunia game mobile, OPPO pun memutuskan untuk kembali bekerja sama dengan Garena.

“Ini kali kedua kami bekerja sama dengan game Fantasy Town, sebelumnya kami menggunakan perangkat OPPO A31. Sementara ini merupakan kerja sama kedua dengan Garena pada tahun ini, di mana kami juga menjadi sponsor utama pegelaran ASL 2021 Spring dengan membawa perangkat Reno5 5G dan OPPO A74,” jelas Aryo Meidianto, PR Manager OPPO Indonesia.

Kerja sama itu diwujudkan dalam bentuk event Lebaran berhadiah smartphone dalam game Fantasy Town yang akan berlangsung mulai 3 Mei 2021 pukul 15.00 WIB, dan berakhir di tanggal 13 Mei 2021 pukul 11.59 WIB. Untuk bisa mengikuti event tersebut, pemain diwajibkan mencapai minimum level 4, serta menyelesaikan misi-misi dasar seperti login, share, dan add friend. Selanjutnya, OPPO dan Garena akan membagikan perangkat A54 dengan sistem lucky spin.

Calvindoro, Product Manager Fantasy Town, turut menanggapi kolaborasi ini. “Kami senang dapat berkolaborasi bersama dengan OPPO kembali. Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen Garena untuk menyediakan konten-konten menarik kepada seluruh pemain game kami. Kami berharap, kehadiran OPPO A54 di event ini dapat turut serta memeriahkan suasana Lebaran seluruh pemain Fantasy Town,” terangnya dalam siaran pers.

Di tahun 2021 ini, OPPO memang punya tujuan untuk memperkuat posisinya di dunia game mobile. Tagline “Gaming for Everyone” yang diusungnya berarti OPPO akan terus menyediakan berbagai perangkat smartphone untuk memenuhi kebutuhan gaming semua kalangan konsumen.

Sekadar mengingatkan, OPPO A54 hadir mengusung layar 6,51 inci beresolusi HD+. Performanya ditunjang oleh chipset MediaTek Helio P35, RAM LPDDR4X 4 GB, dan penyimpanan internal sebesar 128 GB (plus slot kartu microSD). Baterainya memiliki kapasitas 5.000 mAh dan mendukung fast charging 18 W. Dari sisi software, perangkat turut dibekali fitur Hyperboost yang dapat mendorong kinerja perangkat dan menyesuaikan frame rate secara cerdas.

Daftar Rekomendasi Smartphone OPPO Berdasarkan Tipe Perangkat, Dari 5G Hingga Gaming

Performa yang dikeluarkan oleh smartphone sangat penting untuk menyokong segala aktivitas penggunanya. Baik pekerjaan, bikin konten, hingga menikmati hiburan seperti bermain game favorit. Lantas, faktor apa saja yang menentukan performa dari sebuah ponsel pintar?

Dari segi hardware, System on Chip (SoC) atau chipset, kapasitas RAM dan penyimpanan internal berpengaruh besar pada pengalaman penggunaan. Namun yang juga tak kalah penting adalah pengoptimalan dari segi software, sebagai contoh smartphone OPPO yang dilengkapi dengan rangkaian teknologi berbasis AI guna mendongkrak kinerja.

Nah sebelumnya DailySocial Gadget telah merekomendasikan 10 perangkat terbaik OPPO yang bisa dibeli demi menyambut hari raya Lebaran 2021. Termasuk smartphone, serta aksesori pelengkap seperti TWS, smartwatch, maupun smartband. Kali ini kami kembali merekomendasikan smartphone OPPO berdasarkan tipe perangkat, langsung saja simak daftar lengkapnya.

Smartphone 5G

  • OPPO Find X2
  • OPPO Find X2 Pro
  • OPPO Reno5 5G
  • OPPO A74 5G
  • OPPO Find X3 Pro

Jaringan 5G sudah di depan mata, bukan hanya menjadi fitur wajib di smartphone flagship, tetapi juga telah merambah ke kelas menengah. Kondisi di Indonesia, kita mungkin masih perlu menunggu beberapa tahun.

Deretan smartphone OPPO di atas telah dilengkapi konektivitas 5G ready. Di mana bila jaringan 5G secara resmi digelar di Tanah Air, maka OPPO akan merilis pembaruan untuk mendukungnya.

Find X2 dan Find X2 Pro sendiri merupakan smartphone flagship OPPO tahun lalu yang ditenagai Snapdragon 865. Sementara, Reno5 5G dirilis pada bulan Februari dengan chipset Snapdragon 765G. Saat ini, Reno5 5G bisa didapat dengan harga promo Rp5.999.000 dari Rp6.999.000.

Beralih ke OPPO A74 5G, ia merupakan smartphone pertama dengan chipset Snapdragon 480 yang di Indonesia. Serta, menyandang label sebagai smartphone 5G termurah di Indonesia saat ini dengan harga Rp3.699.000.

Selanjutnya Find X3 Pro, smartphone paling flagship OPPO untuk tahun 2021 ini ditenagai chipset Snapdragon 888. Ia membawa terobosan baru di sektor layar dan kamera. Panel OLED-nya mampu menampilkan lebih dari satu miliar warna dan kamera utamanya menggunakan sensor Sony IMX766 50MP berukuran 1/1,56 inci.

Smartphone Untuk Gaming Terjangkau

  • OPPO A74
  • OPPO A74 5G
  • OPPO Reno5 F

Smartphone untuk bermain game tidak harus mahal, di rentang harga Rp3 jutaan – OPPO telah menyiapkan A74 dan A74 5G. OPPO A74 masih merupakan smartphone 4G dengan chipset Snapdragon 662, layarnya AMOLED tetapi dengan refresh rate 60Hz.

Sementara, OPPO A74 5G ditenagai chipset 5G Snapdragon 480 dan menggunakan layar IPS tetapi didukung refresh rate mencapai 90Hz. Harga dua perangkat ini beda tipis, masing-masing dibanderol Rp3.499.000 dan Rp3.699.000.

Pindah ke Reno5 F, perangkat yang dibanderol Rp4.299.000 ini juga dioptimalkan OPPO untuk bermain game dengan cooling system lebih baik, lengkap dengan sejumlah fitur pada mode permainannya. Dapur pacunya MediaTek Helio P95 dengan System Performance Optimizer yang menawarkan pengoptimalan performa.

Smartphone Untuk Gaming Performa Tinggi

  • OPPO Reno5
  • OPPO Reno5 5G

Selain mengunggulkan kemampuan kamera dengan fitur foto dan video yang komplit, perangkat terbaru seri Reno5 juga andal di aspek gaming. Keduanya mengusung layar Super AMOLED 6,4 inci FHD+ dengan refresh rate tinggi 90Hz dan touch sampling rate 180Hz.

Reno5 ditenagai chipset Snapdragon 720G dan dibanderol Rp4.999.000. Sedangkan, Reno5 versi 5G mengandalkan chipset Snapdragon 765G yang menawarkan performa lebih powerful ketimbang Snapdragon 720G milik Reno5. Keduanya sama-sama ditopang RAM 8GB dan penyimpanan internal 128GB.

Smartphone Untuk Gaming Entry-level

  • OPPO A54
  • OPPO A15
  • OPPO A15s

Ketiga perangkat ini ditenagai oleh chipset MediaTek Helio P35 yang mana dapat menangani game populer seperti Mobile Legends dan game kasual dengan cukup baik. OPPO A15 dibekali RAM 3GB dan penyimpanan 32GB yang dibanderol Rp1.799.000, sedangkan OPPO A15s dengan RAM 4GB dan penyimpanan 64GB dijual Rp2.299.000.

Untuk OPPO A54 terdapat dua varian, konfigurasi memori 4GB/64GB dijual Rp2.499.000 dan Rp2.699.000 untuk memori 4GB/128GB. Selain itu, OPPO A54 telah mengusung wajah baru dengan layar berlubang alias punch hole dan bodinya bersertifikasi IPX4.

Smartphone RAM Besar (8GB)

  • OPPO Reno4
  • OPPO Reno4 F
  • OPPO Reno5
  • OPPO Reno5 5G
  • OPPO Reno5 F

Besaran RAM merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi performa dan pengalaman pengguna. Fungsi utamanya adalah menyimpan berbagai file sistem atau aplikasi yang sedang digunakan oleh sistem untuk sementara waktu.

Deretan smartphone Reno dari OPPO sudah dibekali RAM mencapai 8GB, yang mana menyuguhkan pengalaman multitasking yang mulus. Di mana pengguna dapat membuka banyak aplikasi secara bersamaan, tanpa memperlambat smartphone secara keseluruhan.

Bila Anda mengincar smartphone Reno, saat ini Reno4 bisa diperoleh dengan harga Rp3.699.000. Harga yang sangat bagus, mengingat Reno4 menggunakan dapur pacu yang sama seperti Reno5 yakni Snapdragon 720G dengan RAM 8GB dan penyimpanan 128GB.

Smartphone ROM Besar (128GB)

  • OPPO A54 4/128 atau 6/128
  • OPPO A74
  • OPPO A74 5G
  • OPPO Reno4
  • OPPO Reno4 F
  • OPPO Reno5
  • OPPO Reno5 5G
  • OPPO Reno5 F

Jumlah penyimpanan internal yang besar, tentunya memberikan fleksibilitas lebih dalam menyimpan data dan memungkinkan memasang banyak aplikasi. Kapasitas 128GB sendiri cukup ideal untuk smartphone kelas menengah pada tahun 2021.

Bagi content creator yang memanfaatkan fitur perekaman video 4K secara optimal dalam membuat konten bahkan masih bakal membutuhkan slot ekspansi. Demikian pula para mobile gamer, game-game HD juga sangat menguras memori seperti game Genshin Impact, Honkai Impact 3, PUBG Mobile 4,38GB, dan lainnya.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

[Review] Redmi Note 10: Harga Terjangkau dengan Spesifikasi Lengkap dan Snapdragon 678

Xiaomi kembali meluncurkan smartphone generasi terbaru dari kelas Redmi Note-nya. Kelas ini sendiri merupakan seri mainstream yang dimiliki oleh Xiaomi. Smartphone yang dimaksud adalah Xiaomi Redmi Note 10. Perangkat ini sendiri digadang sebagai “Jawaranya AMOLED”, di mana menggunakan layar dengan rasio kontras 4,5 juta berbanding 1 tersebut.

Saat datang ke meja pengujian DailySocial, saya langsung mencari spesifikasi apa saja yang digunakan. Hal pertama yang pasti adalah Xiaomi Redmi Note 10 merupakan perangkat pertama yang ada di Indonesia yang menggunakan SoC Snapdragon 678, yang merupakan versi dengan clock CPU lebih tinggi dari Snapdragon 675. Clock GPU yang digunakan, walau sama-sama Adreno 612, juga cukup berbeda antara keduanya. Hal ini membuat Snapdragon 678 memiliki kinerja yang sedikit lebih tinggi.

Xiaomi juga telah menggunakan penyimpanan internal dengan teknologi UFS 2.2. Hal yang memang masih jarang ditemukan pada rentang harganya karena kebanyakan masih menggunakan eMMC. Selain itu, perangkat ini juga menggunakan charger dengan daya 33 watt yang tentunya akan mengisi baterai yang ada dengan cepat.

Spesifikasi lengkap dari Xiaomi Redmi Note 10 yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Redmi Note 10
SoC Snapdragon 678
CPU 2×2.2 GHz Kryo 460 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 460 Silver
GPU Adreno 612 – 800 MHz
RAM 4 GB LPDDR4x
Internal 64 GB UFS 2.2
Layar 6,43 inci Super AMOLED 2400 x 1080
Dimensi 160.46 x 74.5 x 8.29 mm
Bobot 178.8 gram
Baterai 5000 mAh dengan pengisian 33 watt
Kamera 48 MP / 12 MP utama, 8 MP Ultrawide, 2 MP Macro, 2 MP Depth, 13 MP Selfie
OS Android 11 MIUI 12

Untuk hasil dari CPU-Z dan Sensorbox adalah sebagai berikut

Oleh karena ini merupakan chipset baru, semua aplikasi pendeteksi akan mengenali SoC-nya sebagai Snapdragon 675. Namun jika diperhatikan, clock CPU memang berbeda dengan Snapdragon 675. Pada cluster kinerja, clock-nya berbeda 200 MHz.

Unboxing

Inilah yang akan ditemukan pada paket penjualannya

Desain

Xiaomi memang dikenal dengan desain bagian belakangnya yang cukup berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut pula yang terdapat pada Xiaomi Redmi Note 10, di mana desain bagian kameranya berbeda dengan perangkat lainnya. Logo Redmi juga didesain lebih kecil, tidak seperti yang terdapat pada Redmi 9T. Warna yang saya dapatkan bernama Pebble White.

Layar Xiaomi Redmi Note 10 memiliki resolusi 2400×1080 pada layar dengan dimensi 6,43 inci ini. Dengan klaim gelar Jawaranya AMOLED, smartphone ini sudah menggunakan layar dengan jenis Super AMOLED dan dilindungi dengan Gorilla Glass 3. Xiaomi mengklaim bahwa layarnya memiliki rasio kontras 4.500.000:1 dan mendukung DCI-P3. Layarnya juga sudah mendapatkan tambahan lapisan anti gores langsung dari pabriknya.

Desain penempatan kamera pada Xiaomi Redmi Note 10 juga dibuat dengan cukup unik dan berbeda dari lainnya. Ada empat buah kamera pada bagian belakangnya dengan sebuah flash yang didesain pada sebuah kotak dengan dua warna yang berbeda. Kamera dengan resolusi 48 MP sendiri berada pada bagian atas. Sedangkan kamera ultrawide dan depth ditempatkan pada bagian tengah serta makro berada sendirian dibawahnya.

Pada bagian atasnya ditemukan sensor inframerah, microphone, dan speaker tambahan untuk menyajikan suara stereo. Volume naik dan turun serta tombol power yang juga merupakan pemindai sidik jari diletakkan pada sisi sebelah kanan. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, port audio 3,5mm, serta microphone utama. Slot nano SIM serta microSD (tiga slot) terletak pada bagian kirinya.

Smartphone ini saya dapatkan dengan menggunakan MIUI dengan versi 12.0.5. Sistem operasinya sendiri masih menggunakan Android 11. Saya sangat menyarankan Anda yang membeli perangkat ini untuk langsung melakukan upgrade firmware. Hal tersebut dikarenakan firmware bawaannya yang terasa sangat lag saat melakukan loading aplikasi dan bernavigasi.

Jaringan

Xiaomi Redmi Note 10 menggunakan SoC yang ditujukan untuk perangkat pada kelas mainstreamSystem on Chip ini sendiri menggunakan modem X12 yang sudah masuk dalam Catergory 12. Modem ini telah mendukung Carrier Aggregation hingga 2 koneksi. Secara teoritis, kecepatan download dari modem ini bisa mencapai hinggai 600 Mbps.

Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 20, 28, 38, 40, dan 41 untuk jaringan 4G. Tentunya, kanal jaringan ini sudah mendukung semua yang digunakan oleh operator seluler di Indonesia. Modemnya sendiri sudah mendukung jaringan WiFi 5 GHz dengan 802.11ac dan tentunya akan cukup kencang saat melakukan transfer data secara nirkabel.

Kamera: Sepertinya 48 Megapiksel sudah menjadi standar

Xiaomi kembali menghadirkan sebuah smartphone pada harga dua jutaan yang memiliki kamera dengan resolusi 48 MP. Kali ini, Xiaomi menggunakan sensor buatan Sony dengan IM 582 yang memiliki teknologi quad bayer. Teknologi ini sendiri akan menggabungkan 4 pixel sekaligus dan menghasilkan gambar dengan resolusi 12 MP. 48 MP tentu saja hanya digunakan pada saat kondisi cahayanya sangat baik.

Pada saat kondisi cahayanya cukup, hasil kameranya memang terlihat cukup baik. Dynamic range pada kamera ini juga cukup lumayan bagus. Tingkat noise juga terjaga dengan baik. Sayangnya saat kondisi cahayanya kurang terang, gambar yang dihasilkan memang kurang bisa diandalkan, bahkan saat menggunakan night mode sekalipun.

Untuk kamera ultrawide, gambarnya memang tidak sebaik kamera utamanya. Walaupun begitu, kamera ini masih bisa digunakan untuk berfoto bersama keluarga, seperti pada momen lebaran.

 

Kamera selfie pada smartphone ini juga bisa menghasilkan gambar yang lumayan. Walaupun begitu, gambarnya masih menghasilkan noise yang cukup terlihat pada bagian yang gelap. Tingkat ketajamannya juga cukup baik walaupun detail yang ada tidak semua tertangkap dengan jelas.

Kamera makro yang ada hanya memiliki resolusi 2 MP saja. Seperti kebanyakan smartphone yang ada di pasaran, hasilnya sedikit kurang memuaskan.  Walaupun begitu, hasilnya masih bisa digunakan untuk beberapa kebutuhan pengambilan gambar yang mungkin bisa mengembangkan kreativitas para penggunanya.

Pengujian

Xiaomi Redmi Note 10 menggunakan chipset baru yang sebenarnya hanya ditingkatkan saja clock-nya. Snapdragon 678 memang perdana digunakan pada smartphone yang satu ini. Namun, terdapat kesamaan antara Snapdragon 678 dan Snapdragon 675 yang sudah digunakan oleh beberapa vendor dari sekitar dua tahun yang lalu.

Keduanya sama-sama menggunakan prosesor Kryo 460 Gold pada cluster performa yang merupakan Cortex A76 yang di-tweak. SD 678 memiliki clock 2,2 GHz dan SD 675 ada pada 2 GHz. Pada bagian cluster hemat daya, 6 inti prosesor Kryo 460 Silver yang merupakan turunan dari Cortex A55 memiliki clock 1,8 GHz pada SD 678 dan 1,7 pada SD 675. Perbedaan clock yang cukup kecil ini mungkin tidak akan terasa oleh mereka yang sudah menggunakan SD 675, namun akan menjadi sebuah lompatan kinerja yang cukup tinggi jika sebelumnya menggunakan Snapdragon seri 400.

Menguji untuk bermain

Sepertinya setiap smartphone saat ini pasti akan digunakan untuk bermain. Apalagi, saat ini hampir semua game dapat diperoleh dengan gratis melalui Google Play. Hal ini tentu saja tidak luput bagi para pengguna Xiaomi Redmi Note 10.

Dalam menguji perangkat ini untuk bermain, saya menggunakan dua buah game yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Kedua game tersebut adalah Genshin Impact dan PUBG Mobile. Oleh karena beratnya grafis dari kedua game ini untuk dijalankan oleh Snapdragon 678, saya menggunakan setting paling rendah dengan frame rate yang paling tinggi yang bisa disajikan oleh game tersebut.

Berikut adalah grafik perolehan frame rate dari kedua game tersebut. Data frame rate saya ambil dengan menggunakan aplikasi GameBench.

Saat pertama kali dijalankan, PUBG akan memilih resolusi HD pada frame rate High. Hasilnya, rata-rata frame rate yang didapatkan adalah 30 fps dan berjalan secara konstan. Hasilnya berbeda saat bermain Genshin Impact yang saya atur pada setting lowest dengan 60 fps. Sayangnya, smartphone ini hanya mampu berjalan pada frame rate yang cukup rendah, yaitu rata-rata hanya 23 fps saja.

Dengan frame rate tersebut, saya cukup terganggu saat bermain. Saya harus mengulang beberapa kali tugas-tugas yang diberikan pada game tersebut. Apalagi, saat menggunakan mode terbang pada game tersebut, saya kesulitan untuk mengendalikannya. Semoga saja hal ini dibenahi oleh Xiaomi, mengingat game ini sangat digemari oleh konsumen di Indonesia.

Untuk bekerja

Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Facebook, serta Chrome merupakan ‘makanan’ saya sehari-hari dalam menggunakan sebuah smartphone. Dan aplikasi-aplikasi ini pun menjadi sebuah benchmark untuk sebuah perangkat baru. Hasilnya, saya bisa menggunakan aplikasi-aplikasi yang saya butuhkan tersebut dengan cukup lancar.

Kondisi WFH tentu saja membuat keuntungan tersendiri dalam menguji sebuah smartphone. Hal tersebut dikarenakan perangkat ini menjadi sebuah alat bantu untuk mengerjakan tugas sekolah anak yang membutuhkan perekaman dan editing video. Hasilnya, perangkat ini memang tidak terlalu kencang dalam melakukan editing ringan, namun masih bisa diandalkan.

Benchmarking

Pada pengujian kali ini, saya kembali menghadirkan chipset Snapdragon 675. Saya juga mengambil data dari perangkat Redmi 9 yang menggunakan Helio G80 serta Poco X3 NFC yang memakai SD 732G. Hal ini tentu saja untuk membandingkan seberapa kencang chipset terbaru dari Snapdragon yang digunakan pada Xiaomi Redmi Note 10.

Pada pengujian kali ini, saya tidak memasukkan Antutu 9. Hal tersebut dikarenakan sampai versi terbaru di akhir bulan April 2021, yaitu versi 9.0.5B tidak dapat jalan dengan baik pada Redmi Note 10. Program benchmark tersebut akan terus men-download versi lite dari Antutu 3D. Jadi, hasilnya tentu tidak valid.

Dapat dilihat bahwa Snapdragon 678 memang sedikit mengungguli Snapdragon 675. Hanya saja, rentang kinerja tersebut tidak akan terlalu terasa saat digunakan. Kinerjanya memang terpaut jauh jika dibandingkan dengan Snapdragon 732G yang memang memiliki spesifikasi yang cukup jauh lebih tinggi.

Uji baterai 5000 mAh

Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa pengujian baterai memakan waktu yang cukup panjang. Apalagi dengan Redmi Note 10 yang memiliki kapasitas sebesar 5000 mAh. Perangkat ini sendiri sudah menggunakan layar FHD+ yang sedikit lebih boros dibandingkan dengan layar HD+ yang biasa digunakan pada smartphone di kelas entry level.

Dengan menggunakan video MP4 dengan resolusi 1080p yang diputar secara terus menerus, Redmi Note 10 bisa bertahan hingga 18 jam 19 menit. Namun saat digunakan untuk bermain, tentu saja tidak akan bertahan sampai waktu tersebut.  Pengisian baterainya sendiri akan memakan waktu kurang lebih 75 menit dari benar-benar habis hingga penuh.

Verdict

Sebuah perangkat pada rentang harga dua jutaan memang sepertinya memiliki spesifikasi yang tidak terlalu tinggi. Setidaknya hal tersebut bertahan sampai Xiaomi mengeluarkan perangkat barunya yang menggunakan peripheral kelas atas. Pada Redmi Note 10, Xiaomi ingin membuktikan bahwa perangkat terjangkau tidak harus memiliki spesifikasi yang rendah.

Kinerja yang ditawarkan oleh Xiaomi Redmi Note 10 memang cukup baik pada rentang harganya. Snapdragon 678 memang terasa membuat perangkat ini menjadi responsif, baik saat bekerja maupun menjalankan aplikasi hiburan dan game ringan. Baterai besarnya mampu membuat perangkat ini memiliki daya tahan lebih dari satu hari.

Dengan menggunakan resolusi 48 MP buatan Sony, kamera pada perangkat ini memiliki teknologi yang bisa mengambil gambar dengan cukup baik. Namun, hal tersebut tentunya berlaku saat kondisi cahayanya sedang bagus. Hasilnya masih bisa diandalkan untuk mengambil momen apa pun.

Xiaomi menjual Redmi Note 10 pada harga Rp. 2.499.000 dan hanya tersedia dalam satu varian saja, yaitu 4/64 GB. Dengan spesifikasi yang didapatkan dan harga yang dipatok, memang terlihat cukup terjangkau dan bahkan bisa dibilang murah. Akan tetapi, saya merasa bahwa Xiaomi seharusnya masih bisa melakukan tweaking yang lebih baik lagi agar perangkat ini lebih optimal.

Sparks

  • Menggunakan layar Super AMOLED pada harga dua jutaan
  • Daya tahan baterai yang panjang serta pengisian yang cepat
  • Kinerja cukup baik
  • Hasil kamera di siang hari cukup bagus
  • Speaker Stereo
  • Sertifikasi IP53

Slacks

  • Hasil kamera pada kondisi rendah cahaya tidak bagus
  • Kesulitan menjalankan game berat
  • Tanpa NFC