Tiba di Indonesia, Black Shark 2 Pro Dibanderol Mulai Rp8.999.000

Setelah dirilis pada awal bulan September lalu di Malaysia, kini smartphone gaming ke-4 mereka telah tiba Indonesia. Adalah Black Shark 2 Pro dan Black Shark 2, periode pre-order exclusive launching-nya berlangsung sejak tanggal 26 Oktober sampai 1 November 2019 di Blibli.com sebagai mitra e-commerce resmi di Indonesia. Black Shark juga menjalin kerjasama strategis dengan MPL Indonesia sebagai sponsor legendaris MPL ID Season 4.

Smartphone akan dikirimkan mulai tanggal 4 November 2019. Black Shark 2 Pro varian RAM 8GB dan storage 128GB dibanderol Rp8.999.000 dalam pilihan warna shadow black dan iceberg gray. Sementara varian RAM 12GB dan storage 256GB Rp10.999.000 dalam warna shadow black, iceberg gray, dan gulf blue. Serta Black, Shark 2 RAM 8GB dan storage 128GB Rp7.999.000 dengan warna shadow black dan frozen silver.

PSX_20191029_194842

Untuk program pre-paid bundle, Blibli.com berkolaborasi dengan dua bank yakni BRI dan Citibank. Anda dapat menikmati cicilan 0% selama 12 bulan, cashback hingga Rp750.000/unit, internet Starter Pack Smartfren gratis 360GB, dan paket bonus tambahan dalam jumlah terbatas.

Black Shark memastikan bahwa semua produk Black Shark telah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sesuai dengan persyaratan dalam negeri. Black Shark juga akan memberikan layanan perbaikan dan/atau penggantian secara gratis selama masa garansi. Pusat layanan resmi Black Shark Indonesia tersedia di 7 kota yaitu Jakarta, Surabaya, Bandung, Balikpapan, Semarang, Medan dan Makasar.

Dailysocial juga telah me-review Black Shark 2 Pro, menurut saya Black Shark 2 Pro sangat layak dibeli bagi kalian para hardcore mobile gamer atau mereka yang bermain game-game kompetitif. Dengan kombinasi desain unik yang ergonomis, layar responsif, sistem kontrol yang unggul, dan jaminan performa Snapdragon 855+, membuat Black Shark 2 Pro layaknya sebuah konsol portable. Video unboxing dan hands-on bisa dilihat di bawah ini

Jelajah Jatim Park dan Bromo dengan Kamera Smartphone OPPO Reno2

Saat ini sepertinya tidak banyak vendor yang “berani” membawa perangkat premiumnya ke Indonesia. Mungkin, mereknya bisa kita hitung dengan jari. Salah satu yang berani meluncurkan perangkat premium di Indonesia adalah OPPO. Dengan Reno2, OPPO memiliki jagoan baru pada pangsa pasar premium di harga Rp. 7.999.000.

OPPO Reno2 - Extra

Seperti biasa, OPPO mengundang Dailysocial untuk menjajal kamera dari perangkat barunya, Reno2. Kali ini, OPPO membawa saya ke daerah Jawa Timur, khususnya daerah Batu dan Bromo. Acara ini dihadiri oleh total 31 orang yang terdiri dari media terpilih dan Youtuber-youtuber kondang.

Dan pada acara yang diselenggarakan pada tanggal 23-25 Oktober 2019 yang lalu tersebut, Aryo Meidianto selaku PR Manager dari OPPO Indonesia kembali memperkenalkan Reno2. OPPO Reno2 sendiri sudah menggunakan ColorOS versi 6.1 berbasis Android Pie. Berikut adalah beberapa poin keunggulan dari smartphone OPPO Reno2.

Teknologi Kamera: 5x Hybrid Zoom

Pada acara tersebut, Aryo pun menjelaskan mengenai teknologi dari kamera yang ada pada Reno2. Hal pertama yang dikemukakan adalah Reno2 memiliki teknologi 5x Hybrid Zoom. Hal tersebut didapat dari kamera 48 MP yang menggunakan sensor Sony IMX 586 bukaan f/1.7 serta kamera Telephoto yang memiliki resolusi 13 MP. Tidak hanya itu, Aryo mengatakan bahwa Hybrid Zoom juga didapatkan dengan kamera 8MP Macro/Wide Angle serta 2MP portrait. Jadi, untuk mengambil Hybrid Zoom, Reno2 akan menggunakan keempat kameranya.

Hybrid Zoom sendiri akan secara otomatis dilakukan pada saat zoom yang dilakukan melebihi lensa telephotonya, yaitu 3,2x. Jadi, zoom 3,3x sampai 5x akan menggunakan teknologi Hybrid Zoom. Setelah itu, dari zoom 5x sampai dengan 20x akan menggunakan zoom digital.

Pada gambar di atas secara berurutan: tanpa zoom, zoom 2x, hybrid zoom 5x, zoom digital 10x, dan zoom digital 20x.

Ultra Steady Video

Ultra Steady Video merupakan feature dari Reno2 yang bakal membuat video menjadi sangat stabil pada saat terjadi guncangan. Hal ini dapat dicapai dengan menggabungkan dua teknologi yang sudah ada, yaitu Electronic Image Stabilization (EIS) dan Optical Image Stabilization (OIS). OIS menggunakan magnet untuk membuat kamera lebih stabil dan EIS menggunakan data dari Gyroscope.

Pada Reno2, ternyata ada yang berbeda dari perangkat Android lainnya. Gyroscope yang digunakan pada Reno2 ternyata memiliki frekuensi 800 MHz, yang tercepat saat ini. Perangkat-perangkat lainnya saat ini kebanyakan masih menggunakan Gyroscope dengan frekuensi 400 MHz ke bawah. Hal ini tentunya akan membuat data pergerakan lebih akurat diterima oleh API EIS.

Selain dengan menggunakan OIS dan EIS, OPPO juga menggunakan teknologi pengambilan gambar dengan resolusi 1080P dan frame rate 60 fps. Gabungan ketiganya akan menjamin bahwa video yang diambil akan bebas dari guncangan yang membuat pusing saat ditonton.

Ultra Dark Mode

Jika semua perangkat smartphone saat ini hanya memiliki mode malam saja, OPPO sudah mengimplementasikan Ultra Dark Mode pada Reno2. Mode ini ternyata lebih agresif dibandingkan dengan mode malam biasanya.

Mode ini akan aktif secara otomatis pada saat kondisi cahaya ada dibawah 5 Lux. Untuk informasi saja, 1-3 Lux sama dengan cahaya dari satu buah lilin. Layar TV berwarna saat ini memiliki 80 Lux.

OPPO menggunakan algoritma tersendiri untuk mendeteksi keadaan di sekitarnya. Selain itu, OPPO juga menggunakan NPU untuk meningkatkan pencahayaan pada gambar dan AI untuk mengurangi noise yang dihasilkan.

Video Bokeh

Yang lain dari OPPO Reno2 adalah kemampuannya untuk menghasilkan video bokeh. Tidak hanya di kamera utamanya, feature yang satu ini juga dapat digunakan pada kamera depannya. Jadi semua video yang menggunakan feature ini akan secara otomatis memiliki latar belakang yang buram.

Feature ini juga dapat dilihat secara langsung melalui layar smartphone tersebut. Perangkat ini juga bakal melakukan penyesuaian untuk memburamkan latar belakangnya secara live. Bahkan, kameranya mampu mendeteksi kehadiran lebih dari satu orang, sehingga orang lainnya tidak akan ikut-ikut menjadi buram.

SoLoop Smart Video Editor

OPPO juga sudah menyematkan sebuah aplikasi editor video pada perangkat Reno2. Aplikasi tersebut bernama SoLoop. Jadi, daripada harus mengeluarkan uang untuk membeli lagi aplikasi editor video, OPPO sudah menyediakannya untuk para pembuat konten.

Ultra Macro Mode

Terakhir adalah mode makro, untuk mengambil gambar dari dekat. Berbeda dengan beberapa perangkat lain yang memiliki kamera 2 MP untuk makro, OPPO Reno2 malah menyematkan resolusi 8 MP yang bisa digunakan untuk makro mau pun wideangle.

Mode makro yang dimiliki oleh Reno2 dapat mengambil gambar sampai sedekat 2,25 cm, dibandingkan 4 cm perangkat lainnya. Dan dengan menggunakan resolusi 8 MP, tentu saja gambarnya akan menjadi lebih tajam dan lebih bebas noise.

Pengalaman menggunakan

Tempat pertama yang didatangi oleh rombongan OPPO adalah Dino Mall Jatim Park 3 yang berada di daerah Batu. Tempat ini sangat baik untuk mencoba kamera utama dari Reno2 untuk mengambil gambar dan juga video. Oleh karena cuaca cukup mendukung (baca: super panas), kami pun mengambil beberapa foto di dalam mau pun luar ruangan.

Oleh karena waktu yang diberikan OPPO pada hari itu sampai menjelang malam, jadi saya pun bisa sekalian mencoba mode malam dari Reno2. Pada saat siang hari, menggunakan resolusi 48 MP akan membuat gambar yang diambil akan menjadi lebih baik. Banyak detail yang terambil pada saat mengambil gambar dalam berbagai posisi.

Menggunakan wideangle akan menjadi was-was bagi beberapa perangkat. Hal tersebut karena kamera wideangle sering menjadi “anak tiri” yang bisa mengambil gambar dengan noise tinggi serta tidak tajam. Akan tetapi, OPPO sepertinya belajar dari pengalaman sehingga tidak satu pun hasil foto yang tidak tajam.

Pada saat malam hari, waktunya menggunakan fungsi Ultra Night Mode yang menjadi salah satu poin penjualan Reno2. Semenjak pertama kali diperkenalkan, mode ini memang sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Dan pada Reno2, hal tersebut sudah ditingkatkan lagi sehingga hasil pengambilan gambarnya sangat baik.

Paginya, kami mengadakan perjalanan ke gunung Bromo. Kami pun mengejar terbitnya matahari diufuk timur. Sayang memang, awan menghalangi matahari pada saat terbit, sehingga kami tidak mendapatkan momennya. Akan tetapi, kamera dari Reno2 dapat diandalkan untuk mengambil langsung sang matahari di antara dua gunung. Hasilnya? Prima!

Dari hasil yang ada, cukup menyimpulkan bahwa OPPO Reno2 mampu mengambil gambar dan video dengan sangat baik. Dan hasil seperti ini didapat dengan perangkat yang mereka jual dengan harga Rp. 7.999.000 “saja”. Yup, karena dengan harga tersebut, konsumen bisa mendapatkan smartphone yang dapat mengambil gambar setara dengan perangkat di harga Rp. 10 juta ke atas.

Pada saat mengambil video, saya pun mencoba mengambil gambar dengan dan tanpa Ultra Steady Video. Entah apakah ada bug atau memang EIS/OIS yang digunakan pada Reno2 sangat baik, pada saat feature tersebut dimatikan, Reno2 masih dapat mengambil video dengan sangat stabil. Hal tersebut saya ambil pada saat menaiki kuda menuruni gunung Bromo. Tidak ada goyang sama sekali pada saat mengambil video! Keren!!

Sayangnya, SoLoop pada perangkat saya tidak mendapatkan update, sehingga fungsinya masih sangat terbatas. Untungnya, dengan memindahkan apk dari perangkat lain dapat mengatasi masalah ini. Namun, saya pribadi masih menyukai editor pihak ketiga seperti Filmora karena memiliki feature yang jauh lebih lengkap.

OPPO pun meminjamkan unit Reno2 kepada saya untuk diuji lebih mendalam. Tentunya, perangkat yang menggunakan SoC Snapdragon 730G ini akan segera saya uji untuk mengetahui seberapa baik kinerjanya. Oh ya, OPPO pun sempat mengadakan lomba game CoD Mobile secara kecil-kecilan.

Hasilnya? Kami semua dapat bermain dengan sangat nyaman. Layar yang tidak kesat namun tidak terlalu licin membuat aiming lebih nyaman. Bermain 2-3 kali pada seting rata kanan juga tidak membuat perangkat ini panas, hanya sedikit hangat.

So, tunggu ya artikel OPPO Reno2 berikutnya 🙂

 

RED Hydrogen One Adalah Smartphone Pertama Sekaligus Terakhir dari Sang Produsen Kamera Sinema

Dua tahun lalu, industri smartphone dibuat terkejut oleh pengumuman bahwa RED sedang mengerjakan smartphone dengan display hologram. Setelah beberapa kali mengalami penundaan, ponsel tersebut akhirnya dirilis di bulan Oktober 2018. Namun rupanya respon terhadapnya tidak sebagus yang dibayangkan.

Latar belakang RED sebagai produsen kamera sinema kenamaan membuat banyak orang memasang ekspektasi tinggi terhadap kualitas kamera Hydrogen One. Namun kenyataannya Hydrogen One tidak menawarkan perbedaan kualitas yang begitu signifikan, dan display hologram yang menjadi fitur andalannya juga terkesan gimmicky.

Yang lebih mengejutkan lagi, Hydrogen One rupanya bakal menjadi smartphone perdana sekaligus terakhir dari RED. Pendiri RED, Jim Jannard yang kini sudah berusia 70 tahun, memutuskan untuk pensiun atas alasan kesehatan, dan bersamanya proyek Hydrogen juga sepenuhnya dihentikan.

Ini juga berarti kabar sebelumnya bahwa RED tengah menggarap ponsel keduanya otomatis batal. Memang cukup mengecewakan melihat RED tidak punya kesempatan lagi untuk menebus kesalahan pertamanya, apalagi mengingat ponsel keduanya sebenarnya disiapkan untuk sepenuhnya berfokus pada kualitas kamera ketimbang menawarkan gimmick macam display hologram.

Semua itu sudah tinggal sejarah sekarang. Kegagalan RED di industri smartphone sejatinya semakin memperkuat fakta bahwa latar belakang dan reputasi saja tidak cukup dijadikan modal untuk bersaing dengan nama-nama yang sudah berpengalaman di bidang ini.

Sumber: The Verge.

Huawei Mate X Segera Dipasarkan di Tiongkok Seharga Rp 33,7 Jutaan

Tren foldable phone sempat mencuri perhatian publik di tahun 2019 ini. Namun dikarenakan eksekusinya belum benar-benar terbukti, tidak sedikit yang menilai konsep perangkat semacam ini belum siap untuk dikonsumsi khalayak, ditambah lagi faktor harganya yang masih sangat mahal.

Setelah Samsung Galaxy Fold, kini giliran Huawei Mate X yang tengah bersiap untuk dipasarkan. Diperkenalkan pada bulan Februari lalu, Mate X dieksekusi secara berbeda dari Galaxy Fold meski sama-sama menganut prinsip foldable. Dari segi estetika dan fungsionalitas, Mate X terkesan lebih unggul karena seluruh layarnya berada di sisi luar, jauh lebih mudah diakses ketimbang layar lipat Galaxy Fold yang berada di sisi dalam.

Huawei Mate X

Kendati demikian, Mate X juga harus membuktikan bahwa dirinya benar-benar teruji soal durabilitas, sebab semua layarnya terekspos begitu saja secara konstan. Layarnya sendiri merupakan panel OLED 8 inci beresolusi 2480 x 2200 pixel saat terbuka lebar. Saat tertutup, pengguna dihadapkan dengan layar 6,6 inci 2480 x 1148 pixel di depan, dan 6,38 inci 2480 x 892 pixel di belakang.

Seperti yang sudah sempat saya jabarkan di artikel peluncurannya, spesifikasi Mate X sangatlah mumpuni, mencakup chipset Kirin 980, RAM 8 GB, dan storage internal 512 GB. Sepasang modul baterai berkapasitas total 4.500 mAh-nya mendukung fast charging 55 W, hanya memerlukan waktu 30 menit untuk terisi 85% dari total kapasitasnya.

Huawei Mate X

Yang belum sempat dibeberkan kala itu adalah rincian kameranya. Mate X mengemas total empat kamera: 40 megapixel f/1.8, ultra-wide 16 megapixel f/2.2, telephoto 8 megapixel f/2.4, dan terakhir sensor untuk depth mapping. Anda tidak akan menemukan kamera depan, sebab mengambil selfie menggunakan ponsel ini tinggal semudah membalik posisinya saja.

Lalu berapa harganya? Di Tiongkok, Huawei mematok harga 16.999 yuan (± Rp 33,7 juta) untuk Mate X saat dipasarkan mulai 15 November nanti. Berhubung Mate X mengemas konektivitas 5G sebagai standar, pemasaran internasionalnya juga bakal bergantung pada kesiapan jaringan 5G di masing-masing kawasan.

Sumber: The Verge.

Aplikasi-Aplikasi Google Ini Bantu Kita Atasi Ketagihan Main Smartphone

Begitu esensialnya ponsel pintar bagi masyarakat modern, hampir semua orang tak mau berpisah dengannya ketika meninggalkan rumah. Perangkat serbaguna ini memungkinkan kita untuk selalu terhubung, terhibur dan produktif, namun tak jarang eksistensinya juga membawa dampak negatif: berapa kali dalam sehari perhatian kita teralihkan hanya karena merasa penasaran dengan apa yang sedang terjadi di jagat maya?

Banyak orang sudah lama mencoba memberikan solusi atas masalah kecanduan perangkat bergerak, termasuk Google. Melihat problem ini dengan serius, sang raksasa internet belum lama ini meluncurkan sejumlah aplikasi yang dirancang untuk membantu kita mengelola waktu yang dihabiskan mengakses konten digital. App-app tersebut merupakan bagian dari kampanye (Google menyebutnya sebagai eksperimen) Digital Wellbeing, dikembangkan oleh tim Google Creative Lab.

Ada lima aplikasi yang telah Google siapkan:

 

Unlock Clock

Google Creative Lab menjelaskan bahwa Unlock Clock dirancang agar kita dapat mengetahui jelas frekuensi menggunakan perangkat digital, khususnya smartphone. Metodenya cukup sederhana. Ia akan memberi tahu seberapa sering pengguna membuka ponsel pintar dalam sehari lewat angka di wallpaper. Tiap kali Anda meng-unlock smartphone, bertambah pula angka yang ditampilkan di sana.

 

Post Box

Aplikasi ini sengaja digarap untuk meminimalkan gangguan. Metodenya sangat unik: Post Box akan menahan seluruh notifikasi, kemudian menampilkannya di waktu yang tepat (Anda dipersilakan menentukannya sendiri), termasuk seberapa sering notifikasi app disalurkan dalam sehari. Post Box juga menampilkan semuanya dengan rapi dan terorganisir. Tersedia fitur buat ‘segera melihat notifikasi’ jika Anda takut ada info penting yang terlewatkan.

 

Morph

Morph adalah launcher yang dibuat untuk menampilkan app berbeda berdasarkan waktu dan lokasi Anda. Kita bisa memilih tempat seperti ‘rumah’ atau ‘kantor’, lalu tersedia pula opsi semisal ‘liburan’ yang disiapkan buat mengurangi waktu pemakaian ponsel secara signifikan sehingga liburan Anda bersama keluarga dan orang-orang terdekat lebih berkualitas. Uniknya lagi, Morph mampu beradaptasi berdasarkan kebiasaan Anda.

 

We Flip

Seberapa sering makan malam keluarga terganggu karena salah satu (atau beberapa) anggotanya sibuk bermain ponsel? We Fliip adalah jalan keluarnya. Instal di smartphone semua orang lalu tekan tombolnya, aplikasi ini akan mulai menghitung waktu yang Anda habiskan bersama keluarga. Sesi itu segera berhenti jika seseorang memutuskan untuk membuka smartphone-nya, dan semua anggota keluarga bisa melihat ringkasannya.

 

Desert Island

Desert Island didesain untuk membantu Anda tetap fokus. Caranya ialah dengan membatasi akses app dan hanya memperkenankan Anda membuka aplikasi yang paling esensial saja. Pertama-tama, pengguna diminta buat menentukan aplikasi terpenting dalam keseharian mereka (maksimal tujuh), kemudian Desert Island segera memulai tantangan ‘isolasi’ selama 24 jam. Mirip seperti Morph, Desert Island disajikan berupa launcher dan akan ada rangkuman begitu tantangan berakhir.

Via Android Police.

[Review] Realme XT: Perang Kamera Smartphone 64 MP Dimulai

“Buat apa sih kamera 64 MP? Emangnya mau bikin spanduk?” Kata-kata tersebut sepertinya bergaung di sosial media. Hal tersebut memang terpicu dengan dua vendor yang saat ini mengeluarkan perangkat dengan kamera 64 MP, yang salah satunya adalah Realme. Walaupun bukan yang pertama, namun Realme memang sudah terlebih dahulu memberikan bocoran kepada para media beberapa waktu yang lalu.

Realme XT

Produk tersebut ternyata menjelma dengan nama Realme XT. Dengan slogan 64MP Quad Camera Xpert, tentu saja Realme mengedepankan kamera dengan resolusi 64 megapiksel buatan Samsung, yaitu ISOCELL GW1. Tentunya dengan harga sekitar tiga jutaan, membuat kameranya memang cukup bisa diandalkan.

Spesifikasi yang diusung oleh Realme XT masih mirip dengan Realme 5 Pro. Berikut adalah spesifikasinya

Realme 5 Pro Realme X
SoC

Snapdragon 712

CPU

2×2.3 GHz Kryo 360 Gold + 6×1.7 GHz Kryo 360 Silver

GPU

Adreno 616

RAM

8 GB

Internal

128 GB

Layar

IPS 6,3 inch 2340×1080

Super Amoled 6,4 inch 2340×1080

Dimensi

157 x 74.2 x 8.9 mm

158.7 x 75.2 x 8.6 mm

Bobot

184 gram

183 gram

Baterai

4035 mAh

4000 mAh

Kamera utama/depan

12MP atau 48 MP, 8 MP UltraWide, 2 MP Macro, 2 MP Bokeh / 16 MP

16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Macro, 2 MP Bokeh / 16 MP

OS

Android 9 Pie dengan ColorOS 6

Hasil dari CPU-Z dan SensorBox adalah sebagai berikut

Dengan menggunakan Super AMOLED saat ini, bisa dipastikan bahwa sensor sidik jari berada di bawah layar smartphone yang diklaim mampu mendeteksi dalam waktu 0.34 detik. Teknologi lain yang diimplementasikan pada perangkat ini juga termasuk untuk gaming, yaitu HyperBoost 2.0.

Unboxing

Seperti inilah paket penjualan dari Realme XT beserta isinya

Realme XT - Unboxing

Desain

Desain yang dimiliki oleh Realme XT kurang lebih sama dengan Realme 5 Pro. Pada bagian belakangnya, Realme mengklaim bahannya terbuat dari kaca yang terlindungi Gorilla Glass 5. Realme XT menggunakan desain Curved 3D Light-flowing pada bagian belakangnya. Warna dari perangkat yang kami dapatkan adalah Pearl White atau Putih Mutiara.

Realme XT - Kanan

Resolusi yang dimiliki oleh Realme XT sama dengan Realme 5 Pro, yaitu 2340×1080 yang memiliki rasio 19,5:9. Sama seperti badan belakangnya, Realme XT menggunakan layar dengan Gorilla Glass 5. Hal ini tentu saja membuat Realme XT lebih tahan terhadap benturan. Selain itu, dengan menggunakan Super AMOLED Realme XT dapat disematkan In-display Fingerprint yang sangat responsif dalam membuka layarnya.

Realme XT kembali mengusung desain berponi dengan model Waterdrop. Hal ini tentu saja hanya menggunakan sebagian kecil dari bagian atas layar sehingga membuat informasi pada notification bar lebih luas. Dan pada poni tersebut tentu saja disematkan kamera dengan resolusi 16 MP untuk mengambil swafoto.

Realme XT - Kiri

Pada bagian belakang Realme XT dapat ditemukan empat buah kamera lengkap dengan LED Flash. Bagian ini cukup menonjol sehingga cukup merisaukan saat smartphone ditaruh di atas meja dan tergeser, membuat kaca lensa dapat baret, walau menggunakan kaca Sapphire. Oleh karenanya, gunakan saja back case transparan bawaannya sehingga dapat membuat bagian kameranya tidak menonjol.

Pada bagian kanannya dapat ditemukan tombol power untuk menyalakan dan mematikan perangkat. Pada bagian kirinya dapat ditemukan slot SIM dan tombol volume. Di bagian bawahnya dapat ditemukan port Audio 3.5mm, USB-C, speaker, dan microphone.

Realme XT - Bawah

Sistem operasi yang digunakan pada Realme XT sama dengan yang digunakan pada Realme 5 Pro. Dengan basis Android 9 Pie, Realme XT menggunakan ColorOS versi 6. Dan berbeda dengan yang digunakan pada OPPO, ColorOS 6 yang digunakan pada Realme 5 Pro menghadirkan app drawer.

Jaringan LTE

Realme selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Realme 5 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900),  34(2000), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Realme XT  menggunakan LTE Cat 6 yang mendukung 2 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 300 Mbps.

Kamera

Salah satu unique selling point dari Realme XT adalah kamera dengan resolusi 64 MP. Sensor yang satu ini dibuat oleh Samsung dengan mengandalkan teknologi Tetracell, yaitu ISOCELL GW1. Untuk kamera depannya, Realme XT menggunakan sensor Sony IMX 417.

Realme XT - Kamera

Untuk kamera utamanya, Anda bisa melihat beberapa contoh pada artikel kami yang membahas kamera 64 MP. Sedikit informasi mengenai teknologi 64 MP nya pun juga sudah kami bahas di sana. Namun, sepertinya Realme sudah memperbaiki kualitas kameranya sehingga cukup terlihat peningkatan dari sisi ketajamannya.

Lalu apa perbedaan antara 16 MP dan 64 MP? Apakah hanya gimmick saja? Gambar di bawah ini mungkin dapat menjawabnya. Gambar di sisi kiri merupakan hasil kamera dengan 64 MP dan yang kanan adalah 16 MP. Keduanya dibesarkan dengan letak yang sama, di mana 64 MP dibesarkan sekitar 16x dan 16 MP dibesarkan sekitar 30x.

Realme XT - 16 vs 64

 

Hasilnya dapat dilihat bahwa pada gambar sebelah kiri terlihat lebih tajam sementara yang 16 MP terlihat pudar dan tidak tajam. Namun, file gambar 64 MP memang tiga sampai empat kali lipat lebih besar dari yang 16 MP. Klik gambar tersebut untuk memperbesar.

Untuk kamera selfie-nya, ternyata juga menghasilkan gambar yang apik. Detail yang tertangkap terlihat sangat baik, terutama pada bagian bulu dan rambut. Hasilnya memang dapat diandalkan.

Pengujian

Realme X menggunakan chipset high end yang saat ini baru digunakan pada saudara , yaitu Snapdragon 712. Snapdragon 712 sendiri menggunakan dua inti Snapdragon Kryo 360 yang berbasis Cortex A75 yang kencang dalam menjalankan sistem operasi Android.

Dengan menggunakan SoC tersebut, kinerja bermain game sudah pasti tidak perlu diragukan lagi. Game yang kami coba pada perangkat ini adalah PUBG Mobile, LifeAfter, dan CoD Mobile. Sama seperti perangkat dengan layar yang lebar, pengguna masih harus menyesuaikan tombol yang ada karena secara default terletak dipinggir.

Pada pengujian kali ini, kami menghadirkan Snapdragon 675 dan 845 untuk mengetahui seberapa kencang ketiganya. Perlu diketahui bahwa CPU dari SD 675 lebih kencang dibandingkan dengan SD 712. Dan kali ini adalah perdana kami menyajikan Antutu 8 disertai dengan Antutu 7 agar tidak terjadi kesimpangsiuran. Kami juga mulai berpindah ke GeekBench 5.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada ColorOS 6 versi RealMe XT ini.

Pengujian berlangsung selama 14 jam 20 menit pada unit yang kami dapatkan. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji VOOC dengan charger bawaan Realme XT. Hasilnya, kami dapat mengisi sampai penuh dalam waktu 1 jam 30 menit dengan kondisi perangkat dinyalakan.

Verdict

Realme selalu mengeluarkan perangkat baru yang juga memiliki teknologi yang baru pula. Hal tersebut sangat terlihat dari peluncuran smartphone mereka yang bertubi-tubi, dari Realme pertama hingga XT. Dan kali ini yang baru adalah kamera dengan resolusi 64 MP.

Kamera 64 MP yang digunakan pada Realme XT memang bisa diandalkan. Hasilnya adalah gambar yang tajam serta minim noise dan mampu digunakan pada kondisi cahaya yang rendah. Dengan sensor tersebut, ternyata mereka yang ingin membuat spanduk pun bisa langsung mengambil gambar dan mencetaknya.

Untuk kinerjanya, tidak ada perubahan yang berarti bila dibandingkan dengan Realme 5 Pro. Jadi, jika Anda masih memiliki Realme 5 Pro, sepertinya melakukan upgrade ke Realme XT dirasa tidak perlu. Kinerjanya memang cukup baik dan mampu menjalankan berbagai game dengan setting tinggi.

Sayangnya, kami belum mendapatkan bocoran harganya saat artikel ini diterbitkan. Namun, melihat dari Realme X yang memiliki harga empat juta kembali seribu rupiah, Realme XT juga akan ada pada harga tersebut. Namun, kita lihat saja, bagaimana Realme dalam menghadapi lawannya yang baru saja meluncurkan perangkat dengan kamera 64 MP pula.

Sparks

  • Kamera 64 MP yang  cukup baik
  • Kamera selfie yang bisa diandalkan
  • Harga masih terjangkau
  • In-Display Fingerprint responsif
  • Super AMOLED
  • Kinerja tinggi

Slacks

  • Hasil kamera makro kurang baik
  • Bagian belakang ramah terhadap minyak sidik jari
  • NFC tidak ada
  • Terkadang ada lag saat mengambil gambar 64 MP

 

OPPO Gelar Penjualan Perdana Reno2 F Serentak di Lima Kota

Setelah dirilis pada tanggal 8 Oktober 2019, OPPO hari ini (19/10/2019) menggelar acara penjualan perdana untuk smartphone Reno2 F di OPPO Store Mall Ambassador. Selain di Jakarta, first sale event Reno2 F juga diselenggarakan serentak di lima kota yaitu Surabaya, Medan, Bali, dan Bekasi.

Sebelumnya Reno2 F dapat dipesan secara pre-order dari tanggal 8 sampai 17 Oktober 2019 seharga Rp5.399.000 dengan konfigurasi RAM 8GB dan storage 128GB. Sementara, untuk penjualan perdana Reno2 akan menyusul pada 31 Oktober.

Reno2 F merupakan perangkat baru OPPO pada segmen pasar Rp5 jutaan. Sebelumnya sejak generasi pertama, Reno series dikategorikan sebagai perangkat premium high end OPPO yang dijual pada rentang harga Rp8 juta hingga Rp13 juta,” ungkap PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto.

PSX_20191019_221911

Jika dilihat secara penjualan, pasar Reno2 F yang merupakan pasar baru bagi OPPO ini ternyata tiga kali lipat lebih besar dibandingkan pasar Reno generasi pertama. Kenapa bisa lebih besar ada banyak faktor yang memengaruhi, diantaranya karena Reno2 F pertama kalinya membawa quad camera. Serta, mewarisi sejumlah fitur yang ada pada Reno series generasi pertama yang lebih mahal ke harga Rp5 jutaan. Untuk penjualan Reno2 F, Jakarta masih menjadi satu dari lima kota penyumbang terbesar penjualan Reno2 F di Indonesia.

Reno2 F sendiri tersedia dalam pilihan warna Lake Green dan Sky White. Respon terhadap warna Lake Green ini sedikit lebih besar dibanding Sky White, yakni 53 persen. Warna hijau yang sudah dimulai dari Reno series tampaknya sudah menjadi ciri khasnya OPPO.

PSX_20191019_221920

Untuk di Jakarta, event dimulai dengan siaran live di Instagram bersama PR Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto dan YouTuber GadgetIn. Mereka mengurai fitur-fitur yang dimiliki oleh Reno2 F dan menjawab langsung beberapa pertanyaan dari penonton. Buat yang masih mencari informasi mengenai Reno2 F, besok juga masih ada siaran live bersama dengan YouTuber GadgeTalk dan Arrinish.

Reno2 F sendiri ditujukan untuk para early content creator, mereka yang membuat konten untuk media sosial. Serta, orang-orang yang memiliki ketertarikan dengan desain. Desain Reno2 F memang unik, di mana OPPO meletakkan empat buah kamera belakang di bawah lapisan Gorilla Glass 5 dan kamera pop up rising camera 16MP.

Reno2 F telah dilengkapi dengan tiga sertifikasi dari TÜV Rheinland, meliputi safety charging VOOC Flash Charge 3.0, five-star gaming device yang menandakan smartphone ini nyaman untuk bermain game, dan eye protection.

PSX_20191019_221904

Di acara penjualan perdana untuk Reno2 F, saya juga berkesempatan mewawancara pembeli pertama Reno2 F di Jakarta. Namanya Lucky Pratama dan alasan ia memilih Reno2 F adalah karena aspek kameranya.

“Ini pertama kalinya saya pakai OPPO, saya dapat beberapa masukan kalau kamera smartphone OPPO jauh lebih bagus. Makanya saya penasaran, pas kemarin ada teman beli dan ditawarin ada pre-order, ya udah saya coba. Saya banding-bandingkan di internet kelihatannya memang lebih bagus makanya saya pingin coba,” ujar Lucky Pratama.

Selain aspek kamera yang sudah ada empat di belakang, ia juga mengatakan bahwa besaran RAM 8GB menjadi fitur menarik lainnya. Sebab, biasanya ia menggunakan smartphone dalam jangka waktu yang lama.

Spesifikasi lainnya Reno2 F mengusung layar AMOLED 6,5 inci beresolusi 1080×2340 piksel dalam rasio 19.5:9. Smartphone Android 9.0 Pie dengan ColorOS 6.1 ini memiliki fingerprint under display, ditenagai chipset Mediatek Helio P70, dan baterai 4.000 mAh.

Pada penjualan perdana ini, OPPO juga melakukan kolaborasi awal dengan Call of Duty Mobile. Sebagai langkah awal OPPO telah menggelar kompetisi CoD Mobile di Surabaya yang pertama kali di Indonesia dengan perangkat yang diakui kerja samanya. Di mana diikuti oleh 100 player atau 20 team.

Saya agak berjuang untuk mendapatkan izin dari Activision terutama, sebagai pemegang merek dari Call of Duty. Kedepannya akan banyak kerja sama yang akan dijalankan bersama CoD Mobile,” tutup Aryo.

 

Xiaomi Luncurkan Redmi Note 8, Note 8 Pro, dan Mi Band 4: Kembali Menghancurkan Harga Smartphone

Xiaomi kali ini kembali mengundang Dailysocial ke sebuah acara peluncuran pada tanggal 17 Oktober 2019. Pada peluncuran yang diadakan pada The Opus Tribrata dibilangan Jakarta Selatan tersebut, Xiaomi ternyata memiliki banyak hal yang ingin diumumkan untuk para media.

Hal pertama yang menjadi perhatian adalah naiknya Alvin Tse sebagai Country Director Xiaomi Indonesia, menggantikan Steven Shi. Alvin sendiri sebelumnya memegang merek Pocophone yang juga di bawah Xiaomi. Alvin kali ini langsung memimpin acara dengan mengumumkan tiga perangkat baru.

Xiaomi Redmi Note 8 - Launch

Xiaomi Redmi Note 8

Perangkat pertama yang diumumkan adalah Xiaomi Redmi Note 8, yang digadang sebagai superstar baru. Hal tersebut dikarenakan Redmi Note 8 memiliki peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan Redmi Note 7.

Xiaomi Redmi Note 8 - Non Pro

Redmi Note 8 sudah dilengkapi dengan layar 6.3 inci berponi Dot Drop. Selain itu, pada sudut-sudutnya, Xiaomi sudah memperkuat rangkanya sehingga akan bertahan saat terjatuh. Bagian depan dan belakangnya juga sudah dilengkapi dengan Gorilla Glass 5.

Kamera yang dimiliki oleh Redmi Note 8 ada empat buah, di mana kamera utamanya beresolusi 48 MP dengan sensor ISOCELL GM1, Ultra wide angle sebesar 8 MP, Makro 2MP, dan depth sensor 2 MP. Untuk baterainya, Xiaomi menyematkan kapasitas 4000 mAh dengan dukungan Quick Charge 3.0.

Redmi Note 8 Pro

Redmi Note 8 Pro mungkin merupakan jawaban dari apa yang saya tanyakan kepada Xiaomi selama bertahun-tahun: Kapan Redmi dilengkapi dengan NFC (Near Field Communication)? Dan Xiaomi menjawabnya dengan Redmi Note 8 Pro. Semoga saja, ini menjadi standar untuk semua perangkat Xiaomi di masa depan.

Redmi Note 8 Pro juga yang pertama menggunakan Mediatek Helio G90T. Cip yang satu ini digadang memiliki nilai Antutu setinggi 283.000, mirip dengan pencapaian dari cip Snapdragon 845 dari Qualcomm. Untuk masalah panasnya, Xiaomi sudah memberikan teknologi pendingin dengan cairan yang bernama LiquidCool.

Xiaomi Redmi Note 8 - Pro

Baterai yang disematkan memiliki kapasitas 4500 mAh. Dan Xiaomi juga sudah melengkapi charger 18 watt pada paket penjualannya. Hal ini tentu saja akan mempersingkat pengisian daya dari baterai besar tersebut.

Redmi Note 8 Pro merupakan smartphone pertama di Indonesia yang menggunakan kamera dengan resolusi 64 MP dengan sensor buatan Samsung yang bernama ISOCELL GW1. Hasilnya pun diklaim sangat tajam, sehingga mampu mengambil detail yang kecil dan dapat dilihat dengan baik pula saat di zoom.

Spesifikasi dari Redmi Note 8 dan Redmi Note 8 Pro adalah sebagai berikut

Redmi Note 8 Redmi Note 8 Pro
Soc Qualcomm Snapdragon 665 Mediatek Helio G90T
CPU 4×2.0 GHz Kryo 260 Gold + 4×1.8 GHz Kryo 260 Silver 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPU Adreno 610 Mali-G76 MC4
RAM 3 / 4 / 6 GB 6 GB
Internal 32 / 64 / 128 GB 64 / 128 GB
Baterai 4000 mAh 4500 mAh
NFC Tidak ada Ada
Layar 6.3” FHD+ Gorilla Glass 5 6.53″ FHD+ Gorilla Glass 5

Mi Band 4

Gelang olah raga dengan harga terjangkau dari Xiaomi juga telah ditunggu-tunggu kehadirannya. Pada kesempatan yang sama, Xiaomi juga mengeluarkan Mi Band 4. Gelang olah raga ini pun juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pendahulunya.

Xiaomi Redmi Note 8 - Mi Band 4

Mi Band 4 menggunakan layar AMOLED berwarna yang berdimensi 0,95 inci. Layarnya juga sudah memiliki lapisan tempered glass, sehingga lebih tahan terhadap goresan. Bobotnya sendiri anya 22.1 gram saja.

Mi Band 4 juga digadang memiliki baterai yang mampu bertahan hingga 20 hari. Dengan sertifikasi 5 ATM, membuat gelang ini mampu bertahan 50 meter selama 10 menit didalam air. Mi Band 4 juga sudah memiliki monitor detak jantung yang berjalan selama 24 jam 7 hari.

Harga

Xiaomi Redmi Note 8 dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Varian 3/32 GB dijual dengan harga Rp. 1.999.000, 4/64 GB dijual pada harga Rp. 2.199.000, dan 6/128 GB dijual dengan harga Rp. 2.799.000. Penjualan akan dimulai tanggal 23 Oktober 2019 dengan sistem flash sale.

Xiaomi Redmi Note 8 Pro dijual dengan harga yang juga lebih terjangkau. Varian 6/64 GB dijual dengan harga Rp. 2.999.000 dan 6/128 GB dijual dengan harga Rp. 3.399.000 saja. Dan untuk Mi Band 4 dijual pada harga Rp. 399.000. Penjualan akan dimulai pada tanggal 29 Oktober 2019.

Kamera Wide: Hanya 2 MP?

Hadirnya kamera makro pada kedua perangkat Redmi ini memang sepertinya mengikuti tren yang ada dipasar. Akan tetapi, kamera dengan resolusi 2 MP sepertinya tidak mempu menangkap detail gambar dengan cukup baik. Bahkan, pada saat dipresentasikan, hasilnya juga terlihat tidak tajam.

Xiaomi Redmi Note 8 - QnA

Saat ditanyakan kepada Alvin Tse, ternyata jawabannya adalah keseimbangan. Beliau mengatakan bahwa pada saat “meramu” sebuah smartphone ada yang harus ditingkatkan dan ada yang harus dikorbankan. Hal tersebut berujung pada harga perangkat yang terjangkau.

Tren makro juga saat ini baru saja dimulai. Alvin juga merasa bahwa menggunakan kamera 2 MP dengan lensa makro sudah cukup. Beliau takut jika langsung menggunakan resolusi tinggi, malah nantinya tidak akan ada peningkatan pada seri smartphone berikutnya.

Tidak bakal Ghoib?

Yes, saya membaca di hampir semua grup yang saya ikuti di Facebook. Hampir semua orang mengatakan bahwa Redmi Note 8 dan 8 Pro akan “Auto Ghoib” atau sulit ditemukan dipasaran. Hal tersebut mungkin karena banyak orang yang trauma dengan ketersediaan Redmi Note 5 dan 7 dipasaran beberapa waktu lalu.

Xiaomi Redmi Note 8 - Extra

Alvin mengatakan bahwa pada saat Flash Sale pertama, dia akan menyediakan sekitar 20.000 lebih unit smartphone. Xiaomi juga bakal menyediakan sejumlah 100.000 unit pada bulan pertama penjualannya. Hal tersebutlah yang menurut Alvin tidak akan membuat ghoib di pasaran.

Realme X2 Pro Siap Jajah Segmen Flagship dengan Layar 90 Hz dan Spesifikasi Beringas

Mengawali kiprahnya di segmen smartphone budget, Realme perlahan mulai merambah segmen flagship. Amunisi terbaru mereka di kelas ini adalah Realme X2 Pro, yang beberapa poin keunggulannya bahkan bisa membuat smartphone high-end dari sejumlah pabrikan besar terkesan inferior.

Poin yang paling utama adalah layarnya. Realme menyematkan panel AMOLED 6,5 inci beresolusi 2400 x 1080 pixel pada X2 Pro. Istimewanya, panel yang digunakan adalah yang memiliki refresh rate 90 Hz, yang sejauh ini baru tersedia di segelintir ponsel saja, macam OnePlus 7T atau Google Pixel 4 yang baru saja dirilis.

Juga seperti OnePlus 7T, layar X2 Pro dilengkapi notch kecil, dengan klaim rasio layar ke bodi yang mencapai angka 91,7%. Realme pun tidak lupa menanamkan sensor sidik jari di baliknya, demikian pula dukungan format HDR10+.

Realme X2 Pro

Kemampuan layar 90 Hz tersebut dalam menampilkan konten secara mulus turut didukung oleh spesifikasi yang sangat mumpuni. Realme pada dasarnya ingin memastikan bahwa kesan flagship X2 Pro tidak terasa tanggung, dan itu mereka wujudkan lewat chipset Snapdragon 855 Plus, pilihan RAM 6 – 12 GB, serta storage 64 – 256 GB tipe UFS 3.0.

Di sektor kamera, X2 Pro tampaknya juga tidak mau setengah-setengah. Empat buah kameranya terdiri dari kamera 64 megapixel (Samsung GW1), telephoto 13 megapixel, wide-angle 8 megapixel, dan sensor depth 2 megapixel. Untuk urusan selfie, Realme mempercayakan sensor Sony IMX471 beresolusi 16 megapixel dan lensa f/2.0.

Lanjut ke baterai, di sini Realme telah membenamkan modul berkapasitas 4.000 mAh. Istimewanya, X2 Pro telah mewarisi dukungan teknologi charging SuperVOOC besutan OPPO, yang diklaim mampu mengisi 80 persen kapasitasnya dalam waktu sekitar setengah jam.

Realme X2 Pro

Perlu dicatat, kecepatan pengisian baterainya ini masih belum selevel milik OPPO Reno Ace. Menariknya, X2 Pro sebenarnya punya banyak sekali kemiripan dengan salah satu ponsel terbaru OPPO itu, mulai dari desain yang berlapis kaca di depan dan belakang, spesifikasi, sampai layarnya yang sama-sama 90 Hz. Kendati demikian, penggemar berat Gundam sudah pasti bakal memilih Reno Ace ketimbang X2 Pro, mengingat ponsel tersebut bakal hadir dalam edisi terbatas bertema Gundam.

Dengan bekal semua itu, tidak heran apabila X2 Pro menjadi Realme yang paling mahal saat ini. Di Tiongkok, Realme X2 Pro dibanderol paling murah 2.699 yuan (± Rp 5,4 juta) untuk varian 6 GB + 64 GB. Varian tengahnya (8 GB + 128 GB) dibanderol 2.899 yuan (± Rp 5,8 juta), sedangkan yang paling tinggi (12 GB + 256 GB) dijual seharga 3.299 yuan (± Rp 6,6 juta).

Sumber: Android Authority.

MediaTek Tech Forum Indonesia: Perkenalkan Chipset Helio G90T dan Helio M70

Vendor cip Mediatek kali ini mengadakan sebuah workshop teknologi di Indonesia. Dengan nama MediaTek Tech Forum Indonesia, acara ini digelar pada tanggal 15 Oktober 2019 bertempat di hotel Le Meridien Sudirman, Jakarta. Ada beberapa teknologi baru yang ingin diumumkan oleh Mediatek pada acara kali ini.

Mediatek Forum 2019 - Launch

Helio G90T

Hal pertama yang mereka umumkan adalah cip terbaru Helio G90T yang bakal digunakan pertama kali di Indonesia pada perangkat Xiaomi Redmi Note 8 Pro. Pang Sui Yen, Senior Manager Corporate Sales Asia Africa MediaTek mengatakan cip yang satu ini memang dibuat untuk menggaet para gamer.

Cip yang satu ini sepertinya dibuat khusus untuk menghadapi Snapdragon 730G yang memang sedang digunakan pada beberapa perangkat premium saat ini. Mereka juga memiliki teknologi bernama HyperEngine yang mampu meningkatkan kinerja SoC seperti menurunkan latensi dan meningkatkan tingkat respon layar.

HyperEngine akan menyelesaikan masalah-masalah yang kerap dihadapi oleh para gamer. Hal pertama yang diinginkan oleh setiap gamer adalah kinerja yang tinggi dengan baterai yang efisien. Lalu pengguna juga ingin menjalankan video tanpa lag. Selanjutnya, masalah perpindahan koneksi yang mulus dari WiFi ke seluler selalu menjadi kendala bermain game online. Dan terakhir, tingkat respon layar yang kurang cepat.

HyperEngine sendiri bakal menurunkan tingkat latensi layar dari standar 40 ms menjadi sekitar 16 ms pada game Arena of Valor. Dengan teknologi tersebut, Helio G90T mampu memberikan hasil benchmark Antutu 7 dengan nilai 281.033, di atas Snapdragon 730G yang “hanya” 220.000. Hasil ini justru mirip dengan beberapa perangkat yang menggunakan Snapdragon 845.

Helio M70

Pada kesempatan yang sama, Mediatek juga memiliki teknologi modem untuk konektivitas 5G. Di masa datang, sudah dipastikan bahwa perangkat smartphone harus memiliki kemampuan untuk terkoneksi dengan jaringan baru tersebut. Oleh karena itu, Mediatek juga sudah mempersiapkannya.

Mediatek Forum 2019 - QnA

Mediatek memiliki cip 5G dengan nama Helio M70 5G modem. Modem ini dibuat dengan proses pabrikasi 7 nm serta menggunakan teknologi CPU, GPU, dan APU agar lebih bertenaga dan memiliki konektivitas yang kencang. Modem yang satu ini nantinya bisa diintegrasikan ke semua perangkat yang membutuhkan.

Helio M70 sendiri memiliki dukungan ke frekuensi di bawah 6 GHz. Selain itu, modem ini dapat melakukan download pada kecepatan 4.7 Gbps dan upload sebesar 2.5 Gbps. Uniknya, cip ini juga mendukung teknologi sebelumnya seperti 2G, 3G, dan 4G sehingga tidak memerlukan modem lain pada sebuah perangkat.

Cip Helio M70 sendiri bakal digunakan pada perangkat-perangkat smartphone mulai dari akhir tahun 2019 ini.